I.PENDAHULUAN
insang, bergerak dengan sirip, bertulang belakang dan berdarah dingin. Perairan
umum indonesia yang meliputi dua pertiga wilayah tanah air Indonesia
memiliki Potensi sumber daya hayati perikanan yang besar dan belum
protein hewani yang berasal dari ikan, maka sudah seharusnya memanfaatkan
pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan. Dalam hal ini akan
mempelajari fungsi, mekanisme, dan cara kerja dari organ-organ, jaringan, dan
organisme. Organ artinya alat-alat tubuh seperti hati, paru- paru, insang,
jantung, ginjal yang merupakan bagian tubuh hewan sedangkan pada tumbuhan
2
oragn antara lain meliputi akar, batang, daun, bunga. Organ-organ tersebut
(berukuran besar, dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat)
maupun yang mikroskopis (berukuran kecil, tidak dapat dilihat dengan mata
manusia tanpa bantuan alat). Fisiologi mencakup pembahasan tentang apa yang
dilakukan oleh makhluk hidup dan bagaimana mereka melakukan agar mereka
lulus hidup dan dapat mengatasi berbagai tantangan dari lingkungan hidupnya
(Yuwono, 2001).
Darah adalah suatu fluida yang bewarna merah yang disebut juga
leucocyte dan beberapa bahan lain tersuspensi. Sistem peredaran darah terdiri
dari jantung (yang merupkan pusat pemompaan darah), arteri (pembuluh darah
dari jantung) kapiler (yang menghubungkan arteri dengan vena) dan vena
(pembuluh darah yang menuju ke jantung). Sistem peredaran darah pada ikan
Didalam darah mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel darah dan
plasma darah. Sel-sel darah terbagi lagi menjadi sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit) dan sel pembeku darah atau bitir-butir darah (trombosit).
Sedangkan plasma darah disebut juga sebagai cairan darah yang berwarn
pecahnya sel darah merah hingga isinya menyebar keseluruh larutan), agar kita
mengetahui proses apa yang terjadi terhadap rupa sel darah merah ikan ketika
diberi aquades dan NaCl 3%.dan juga untuk mengetahui tahanan osmotik sel-
sel-sel darah merah’’ adalah dapat membedakan kombinasi darah setelah diberi
suatu larutan baik dari aquades maupun larutan NaCL yang diambil dari tubuh
ikan dengan bantuan jarum suntik yang telah diisi larutan asam sitrat dan
mengetahui lapisan apa yang ada dibagian atas suatu darah apakah lapisan
II.TINJAUAN PUSTAKA
Ikan adalah hewan air yang bertulang belakang yang berdarah dingin,
bernafas dengan insang (Raharjo, 1980). Ikan Lele Dumbo (clarias gariepinus)
termasuk kedalam filum Chordata, kelas Pisces, sub kelas Teleoistei, ordo
organ yang memerlukana. Pertumbuhan oksigen dari aior denga CO2 terjadi
Selain itu didaerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen. Insang
Darah biasanya tidak tembus cahaya, hal ini disebabkan sifat-sifat optik
eritrosit yang terdapat dalam darah. Jika sel-sel ini dilarutkan dalam suatu
cairan yang berbeda konsentrasi garamnya atau jika sel-sel ini membengkak
karena proses difusi dan osmosa maka haemoglobin akan lepas dan darah
Darah yang tidak tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat penutup,
sedangkan darah yang tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat lak(pernis).
Suatu larutan garam yang pekat akan menyebabkan butir-butir darah mengisut,
5
sehingga konsentrasi hemoglobin akan meningkat dan sifat darah yang seperti
cat penutup akan bertambah kuat, (penuntun praktikum fisiologi hewan air,
2016).
Butir-butir darah merah adalah suatu bola gepeng (seperti cakram) yang
berisi cairan intraseluler. Bila sel-sel ini dimasukkan kedalam suatu cairan yang
diluar sel masuk kedalam sel, sehingga sel tersebut pecah. Bila tekanan osmosa
pada cairan luar sel sama dengan tekanan osmosa cairan intraseluler, maka sel-
sel darah tidak mengalami perubahan. Bila cairan didalam sel hypertonis
terhadap cairan diluar sel maka sel-sel akan kehilangan air dan akan mengkerut,
osmotik sel-sel darah merah’’ dilaksanakan pada hari selasa tanggal 14 februari
2019 pada pukul 10:30 WIB yang bertempat di Laboratorium Biologi Perairan
3% .
Sedangkan alat yang digunakan dalam pratikum adalah, kain lap, buku
gambar, buku pratikum, mikroskop, tes tube, objek gelas, cover glass, jarum
tetes/liter) sampai pingsan . jarum suntik dibasuh dengan EDTA 10% Guna
10% kemudian sediakan 3 tabung reaksi (label A,B danC) isi masing-masing 1
biarkan selama 5 menit. Buatlah Preparat ulas /usap darah dari darah yang
sudah diperlakukan tersebut dari setiap tabung ambil 1 tetes darah ,teteskan
pada bagian ujung dari objek glass lain ,sentuhkan salah satu ujungnya pada
tetesan darah tersebut dan geser panjang objek glass,Kemudian angkat objek
glass dengan ulasan darah tersebut dan terawang pada cahaya tembus . Amati
tabung A dan B juga sama,Untuk lebih jelasnya buatlah preparat ,dan amati
dibawah mikroskop.
darah ikan biarkan selama 30 menit. Setelah 30 menit perhatikan lapisan mana
4.1.Hasil
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Tabung A
Tabung B
Tabung C
Keterangan :
suatu hasil dari pada percobaan 1 ml darah ikan + 1 ml NaCl 3% : Dara terlihat
padat dan jumlahnya banyak dan ada dapat terlihat di bawah mikroskop.
suatu hasil dari pada percobaan 1 ml darah ikan + 1 ml aquades : Darah terlihat
suatu hasil dari pada percobaan 1 ml darah ikan ( darah kontrol ) : darah terlihat
dengan berbagai macam konsentrasi yang berbeda mulai dari 0%, 0,3%,
memiliki 0,6% dan 0,9% yang bentuk sel-sel darahnya sangat padat dan
lainnya tetap memiliki lapisan merah pada permukaannya bahkan warna merah
merata dan pekat dan terdapat gumplan darah namun berbeda-beda karena
Semakin tinggi konsrntrasi NaCl pada darah maka warna akan semakin pekat
11
dan gumpalan semakin padat serta cahaya sedikit menembus darah ( sampai
tidak tembus cahaya ), diseluruh darah. Untuk NaCL 0,3% dan 3% tidak
terbentuk lapisan putih namun warna merah pada darah lebih pekat pada
4.2.Pembahasan
diperoleh suatu hasil yaitu darah setelah ditambahkan aquades sel-sel darah
mengalir melaui membran sel, oleh karena itu bila darah dimasukkan kedalam
larutan yang hipotonis maka sel darahnya akan mengembang dan kemudian
pecah. Peristiwa pecahnya sel darah merah hingga isinya menyebar keseluruh
darah setelah ditambahkan larutan NaCl sel-sel darahnya bentuknya padat atau
sel-sel darahnya mengkerut, tidak tembus cahaya, dan warnanya merah tidak
pekat. Untuk darah yang dijadikan sebagai kontrol bentuk sel-sel darahnya
adalah darah bewarna lebih terang dan terurai dan darah tercampur sempurna,
dengan kata lain darah kembali pada keadaan normal. Hasil pengamatan 1 ml
tabung reaksi dan bewarna lebih terang dan darah kembali pada keadaan
darah merah adalah darah yang ditambah dengan larutan Nacl 0 % darah
terlihat berwarna merah pekat, darah yang ditambah dengan larutan NaCl 0,3 %
darah terlihat berwarna merah agak pekat dan tidak terdapat endapan, darah
yang ditambah dengan NaCl 0,5 % darah terlihat berwarna merah agak pekat,
darah yang ditambah dengan NaCl 0,6 % darah terlihat warna merah agak
cerah, darah ditambah dengan NaCl 0,7 % darah terlihat warna merah pekat
dan gumpalan lebih banyak, darah ditambah dengan NaCl 0,8 % darah terlihat
berwarna merah kecoklatan dan membeku, darah yang ditambah dengan Nacl
0,9 % darah terlihat berwarna merah kecoklatan pekat dan mengental dan tidak
mengental terlihat sudah mulai terjadi pembekuan dan semakin memekat, dan
5.1.Kesimpulan
pada percobaan 1 untuk mengetahui suatu sel darah merah apakah mengalami
tembus cahaya bila diberi aquades tetapi bila darah diberi larutan NaCl maka
darah tidak tembus cahaya ini disebabkan karena bila semakin banyak larutan
yang diberikan maka darah akan semakin mengisut sehingga darah akan
semakin tidak tembus cahaya maka bentuknya menyatu dan akan sangat rapat
bila dibandingkan dengan yang diberi aquades yang hanya tampak sebagian.
tahanan osmotik sel-sel darah merah melalui darah setelah ditambahkan larutan
NaCL dengan berbagai konsentrasi dengan melihat apakah ada lapisan merah
5.2.Saran
Agar pratikum Fisiologi Hewan Air ini berjalan dengan lancar dimasa
yang akan datang bahwa banyak para praktikan belum mahir dalam
DAFTAR PUSTAKA
Pekanbaru
Penuntun praktikum Fisiologi Hewan Air, 2016. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan.
Universitas Riau.
Soetomo, 2003. Teknik Budidaya Ikan Lele Dumbo. Sinar Baru Algensindo.
Jakarta
LAMPIRAN
17
Penggaris Serbet
Suntik Pipet Te
18