Kelompok 4
Kelas B Alih Jenjang
Annisa Kusumaningrum
Elya Shita Yuniar
Fathikatul Fadliah
Jarot Widiyanto
Paula Maria Leo
Risa Rahmalitha
Rudia Luangkali
Siti Anggareni
Siti Darojatur Rofiah
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh
dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan (UU Kesehatan no.36/2009).
Asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah upaya kesehatan yang
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dan pendekatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang terencana ditunjukkan kepada kelompok
tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara
berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal
(Kepmenkes No. 248 /2006).
Kelompok rentan yang menjadi sasaran pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut salah satunya adalah anak usia pra sekolah. Berdasarkan hasil
penelitian Maharani (2012), tujuh dari sepuluh anak usia kurang dari lima
tahun mengalami karies pada 3-4 gigi susunya. Kurangnya perhatian orang tua
terutama ibu pada terjadinya karies gigi pada anak disebabkan karena adanya
anggapan bahwa gigi anak akan digantikan dengan gigi tetap. Mayoritas ibu
kurang menyadari bahkan tidak menyadari bahwa dampak yang timbul dari
karies gigi akan sangat besar bila anak tidak dibimbing untuk melakukan
perawatan gigi sejak dini. Selain itu, anak – anak pada usia ini memiliki
kegemaran untuk makan makanan yang manis serta kebiasaan mengemut
makanan yang menyebabkan gigi mudah berlubang.
Oleh karena itu, tujuan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada
anak usia pra sekolah secara umum adalah meningkatkan mutu, cakupan,
efisiensi, pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya
kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
tercapainya status kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan
pada tanggal 22 Februari 2019 pada TK ABA 43 (Aisyiyah Bustanul Athfal
43) dengan jumlah sasaran 42 anak yang terdiri dari 11 PAUD dan 32 TK
Kelas A, didapatkan hasil nilai def-t= 5,929 (d = 5,45 ; e = 0,5 ; dan f = 0).
Artinya adalah setiap anak di TK ABA 43 memiliki 5,929 gigi karies,
tambalan dan indikasi cabut. Jika melihat dari kriteria DMF-T dan def-t
menurut WHO dibawah ini,
B. Data Masalah
1. Data Umum
TK ABA 43 terletak di Jl. Ngesrep Timur 6 no.1 Semarang. TK ini
memiliki 3 kelas TK yaitu kelas A dengan jumlah 15 anak, B dengan
jumlah 12 anak, dan C dengan jumlah 12 anak, serta 1 kelas PAUD dengan
jumlah 11 anak. 1 ruang guru dan ruang kepala sekolah, TU, dan 2 kamar
mandi.
2. Data Khusus
Berdasarkan hasil penjaringan pada anak TK dan PAUD pada
tanggal 22 Februari 2018, diperoleh data kondisi kesehatan dan kebersihan
gigi dan mulut dengan rata-rata nilai
1. def-t = 15,929 (d = 5,45 ; e = 0,5 ; dan f = 0)
2. Frekuensi menyikat gigi 24% anak yang menyikat gigi 3x sehari (pagi,
siang dan malam), 36% anak yang menyikat gigi 2x sehari, 17% anak
yang menyikat gigi hanya sekali dalam sehari, serta 22% anak yang
menjawab tidak tahu.
dari rata-rata diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Keadaan Kerusakan Gigi Susu (def-t) pada anak TK ABA 43
Keterangan:
Keadaan kerusakan gigi susu pada siswa kelas 5 untuk nilai def-t
cenderung tinggi untuk nilai d = 5,45; e = 0,5, sedangkan f = 0.
2. Frekuensi Menyikat Gigi pada anak TK ABA 43
Keterangan :
- Anak menyikat gigi 3x sehari sebesar 24%
- Anak menyikat gigi 2x sehari sebesar 37%
- Anak menyikat gigi 1x sehari sebesar 17%
- Anak menjawab tidak tahu sebesar 22%
C. INDENTIFIKASI MASALAH
Dari data hasil pemeriksaan yang telah di lakukan, dapat di identifikasi
masalah sebagai berikut :
1. def-t = 5,929 (d = 5,4; e = 0,5 ; dan f = 0), sedangkan menurut target
nasional adalah def-t ≤ 2, berarti masih belum memenuhi target
nasional
2. Frekuensi menyikat gigi sebesar 39% anak hanya menyikat gigii 1x
dalam sehari, bahkan masih ada yang menjawab tidak tahu. Artinya
keadaan ini masih jauh dari optimal yitu minimal 2x sehari setiap pagi
setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
D. PRIORITAS MASALAH
MASALAH Magni Severity Vulnera Afforda TOTAL PRIORITAS
tude bility bility
def-t 2 2 2 1 7 1
Frekuensi 1 1 1 2 5 II
menyikat gigi
Keterangan:
Dari data diatas dapat diketahui :
Prioritas I : def-t
Prioritas II : Frekuensi menyikat gigi
Tabel diatas menunjukkan bahwa prioritas masalah pada anak TK ABA 43, bisa
dipecahkan jalan alternatif yang disesuaikan dengan master table.
BAB III
PENATALAKSANAAN PELAYANAN ASUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Evaluasi
No. Kegiatan
Proses Hasil
1. Penjaringan Tersedianya tempat untuk Terlaksana kegiatan
melakukan penjaringan penjaringan anak TK ABA 43
Tersedianya dana untuk FC Terlaksana kegiatan
lembar pemeriksaan penjaringan anak TK ABA 43
D. JADWAL KEGIATAN
3. Preventif
1. Menggosok gigi - Sikat gigi 42buah
- Pasta gigi 42 buah
- Gelas kumur 42 buah
A. PENGELUARAN BIAYA
B. Saran
1) Untuk siswa
Siswa kooperatif dalam mengikuti program pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut.
2) Untuk orang tua
Orang tua memberikan dukungan/bantuan kepada anaknya untuk
mengikuti program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
3) Untuk pihak sekolah
Memberikan dukungan untuk berjalannya program pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut.
L
A
M
P
I
R
A
LAMPIRAN 1
N
Plan Of Action
LAMPIRAN 2
Dokumentasi Kegiatan
1. Penjaringan