Anda di halaman 1dari 1

Tahap Perkembangan Moral Piaget

Tahap Heteronomous Tahap Autonomous


Aturan dipandang sebagai paksaan dari orang yang Aturan dipandang sebagai hasil kesepakatan
lebih dewasa. bersama.
Menilai perilaku moral berdasarkan Menilai perilaku moral berdasarkan niat
konsekuensinya. pelakunya.
Hukuman dipandang sebagai konsekuensi Hukuman dipandang sebagai sesuatu hal yang
otomatis dari pelanggaran. tidak serta merta, namun dipengaruhi oleh niat
pelakunya.
Pada anak usia 6 tahunan tahap penilaian moralnya desibut moral realism atau moral
heteronomy cirinya berkonotasi absolute (mutlak), dimana moralitas dilihat sebagai aturan yang sudah
tetap dan tidak bisa dirubah, kesalahan ditentukan oleh sejauh mana pelanggaran dilakukan bukan
dilihat niatnya atau motifnya. Pada usia sekitar 10-12 tahun atau yang lebih tua anak-anak lebih sadar
bahwa aturan sifatnya tidak tetap dan absolute, selalu ada kemungkinan berubah sesuai dengan
kebutuhan yang muncul kemudian. Karena dalam pembentukan perarturan ada kesepakatan yang
dibangun dengan alasan kesetaraan dan keadilan.

Tahap Perkembangan Moral Kohlberg

Pra-Konvensional Konvensional Pasca-Konvensional


Tahap 1: orientasi kepatuhan Tahap 3: sikap anak baik. Tahap 5: orientasi kontrak
dan hukuman. Individu Mereka mencoba menjadi social. Individu dipandang
memfokuskan diri pada seorang anak baik untuk memiliki pendapat-pendapat
konsekuensi langsung dari memenuhi harapan tersebut, dan nilai-nilai yang berbeda dan
tindakan mereka yang dirasakan karena telah mengetahui ada adalah penting bahwa mereka
sendiri. gunanya melakukan hal tersebut. dihormati dan dihargai tanpa
memihak.
Tahap 2: orientasi minat Tahap 4: moralitas hukum dan Tahap 6: prinsip etika universal.
pribadi. Perilaku yang benar aturan. Dalam tahap ini penting Hukum hanya valid bila berdasar
didefinisikan dengan apa yang untuk mematuhi hukum, pada keadilan, dan komitmen
paling diminatinya. keputusan, dan konvensi social terhadap keadilan juga
karena berguna dalam menyertakan keharusan untuk
memelihara fungsi dari tidak mematuhi hukum yang
masyarakat. tidak adil.
Tingkat pra-konvensional dari penalaran moral umumnya ada pada anak-anak, walaupun orang
dewasa juga dapat menujukkan penalaran dalam tahap ini. Seseorang yang berada dalam tingkat pra-
konvensional menilai moralitas dari suatu tindakan berdasarkan konsekuensinya langsung. Tingkat
konvensional umumnya ada pada seorang remaja atau orang dewasa. Orang di tahapan ini menilai
moralitas dari suatu tindakan dengan membandingkannya dengan pandangan dan harapan masyarakat.
Tingkat pasca-konvensional terdiri dari tahap lima dan enam dari perkembangan moral. Kenyataan
bahwa individu-individu adalah entitas yang terpisah dari masyarakat kini menjadi semakin jelas.

Anda mungkin juga menyukai