Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Nama :
NIM :
Kelas :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
1. Endoskopi
1.1.Sejarah
Endoskopi diciptakan oleh Philip Bozzini pada tahun 1806. Penggunaan endoskopi dalam
diagnosa penyakit hewan kecil pada tahu 1970-an. Pada tahun 1976, dilakukan
pemeriksaan pada saluran pencernaan hewan kecil (Rahayu, 2013).
1.2.Pengertian
Endoskopi merupakan teknik diagnosa yang dilakukan untuk mengamati struktur internal
mukosa suatu organ dengan memasukkan scope yang pada ujungnya terdapat kamera
atau serabut optik. Scope dapat dimasukkan melalui mulut, hidung, anus, atau dengan
membuat sayatan kecil. Teknik ini digunakan untuk mengamati struktur internal mukosa
organ visceral tanpa melakukan pembedahan dengan aman, cepat, dan mudah. Selain itu,
endoskopi juga digunakan untuk mengambil spesimen biopsidan benda asing dalam
tubuh (Rahayu, 2013). Menurut Kaminang, dkk, 2013, endoskopi juga dapat dilakukan
untuk tindakan terapeutik di saluran pencernaan.
1.3.Tipe Endoskop
Endoskopi dibedakan menjadi endoskop fleksibel dan endoskop rigid (kaku). Endoskop
fleksibel digunakan untuk pemeriksaan organ berbentuk tabung panjang atau saluran
panjang seperti saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan saluran urinarius hewan
jantan. Endoskopi rigid digunakan untuk pemeriksaan cavumabdominal, cavum thorax,
persendian, rongga hidung, lubang telinga, vesica urinaria hewan betina, dan colon.
Endoskop rigid (teleskop) memilki scope yang kaku dan terbuat dari bahan metal atau
plastic (Rahayu, 2013).
Endoskopi fleksibel terdiri dari dua jenis, yaitu fibrooptik endoskop dan video endoskop.
Fibrooptik endoskop mentransmisikan gambar melalui serabut optik. Video endoskop
mentransmisikan gambar melalui microelectronic charge coupled drive (CCD) pada
ujung scope (Rahayu, 2013). Komponen endoskop fleksibel dibagi menjadi dua, internal
dan eksternal. Komponen internal terdiri dari angulationsystem, air and water system,
image system, dan electrical system. Komponeneksternal terdiri dari light guide plug,
umbilical cord, control section, daninsertion tube (scope). Angulation system berfungsi
mengatur pergerakan ujung scope/distal tip.Air and water system berfungsi mengatur
insuflasi udara dan air dari pompa kelight guide plug menuju distal tip. Imaging system
berfungsi mengaturpengambilan gambar yang diamati. Light guideplug berfungsi sebagai
penghubung antara endoskop dengan sumber cahaya, air,maupun udara. Umbilical cord
merupakan penghubung antara light guide plugdengan control section. Control section
berfungsi dalam pengaturan endoskop.Pada control section terdapat angulation control
knobs dan breaking lever yangberfungsi memanipulasi ujung scope serta terdapat air and
water valve. Controlsection juga dilengkapi operating channel yang berfungsi sebagai
gerbang untukmengaplikasikan alat tambahan seperti biopsy forceps dan aspiration
needle(Chandra, 2013).
1.4.Prinsip Kerja
Endoskop memiliki tiga sistem utama, yaitu sistem pemrosesan gambar, sistem
penghantaran cahaya, dan sistem mekanik. Sistem penghantaran cahaya pada endoskop
rigid dilakukan oleh mesin sumber cahaya sedangkan sistem pemrosesan gambar
dilakukan oleh Camera Control Unit (CCU), endoscope adapter, camera head, dan
monitor. Gambar atau video yang diambil kemudian akan ditampilkan ke dalam monitor
dan dapat disimpan di dalam CPU dengan menghubungkan CPU dan CCU dengan
bantuan perangkat lunak khusus. Sistem mekanik endoskop merupakan sistem yang
berfungsi untuk memasukan scope untuk mengambil gambar pada organ tertentu. Fungsi
mekanik dilakukan oleh light guide pludge, umbilical cord, control section, dan insertion
tube/scope (Rahayu, 2013).
1.5.Kelebihan dan Kelemahan
Terdapat 5 kelebihan endoskop fleksibel, yaitu 1) dapat melihat perubahan mukosa
saluran pencernaan, 2) dapat memudahkan pengumpulan biopsi beberapa jaringan, 3)
teknik diagnosis yang dipilih pada beberapa penyakit tertentu, misal: ulserasi,erosi, dan
lymphangiectacsia, 4) memiliki resiko minimal terhadap perforasi dan peritonitis septic,
5) waktu yang dibutuhkan singkat, meminimalisir stress pada hewan, dan biaya murah.
Kelemahan endoskopi fleksibel yaitu endoskop tidak dapat menjangkau seluruh saluran
pencernaan dan endoskopi memiliki keterbatasan dalam mendeteksi lesi-lesi di saluran
pencernaan pada pemeriksaan duodenoskopi (Chandra, 2013).
2. Fluoroskopi
2.1.Pengertian
Fluoroskopi adalah prosedur pencitraan yang memungkinkan citra dapat dilihat secara
“real time” dengan resolusi tinggi. Fluoroskopi dapat digunakan sebagai penuntun untuk
pemeriksaan dengan mencari sesuatu di bagian dalam tubuh atau melakukan observasi
terhadap fungsi dinamis (Yubhar, 2010). Fluoroskopi adalah sejenis tes x-ray yang
menggunakansinar x-ray dannon-stop untuk membuat serangkaiangambar yang
diproyeksikan ke layar. Jenis x-ray ini menggunakan kontras atau pewarna sehingga
bagian tubuh atau pembuluh darah akan munculputih terang di layar (UNM, 2012).
Gambar 3. Fluoroskopi (Kho, 2011)
2.2.Komponen Fluoroskopi
Komponen fluoroskopi terdiri dari x-ray generator, x-ray tube, collimator, filters, patient
table, grid, image intensifier, optical coupling, television system, dan image recording
(Kho, 2011).
Chandra, Erli. 2013. Endoskop Fleksibel untuk Pencitraan Permukaan Mukosa Laring,
Esofagus, dan Lambung Anjing Lokal (Canis lupus). Bogor: Institut Pertanian Bogor
Gingold, Eric. 2013. Modern Fluoroscopy Imaging Systems. Piladelphia: Thomas Jefferson
University
Kaminang, Giovanni A., dkk. 2016. Profil Endoskopi Gastrointestinal di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado Periode Januari 2016 – Agustus 2016. Jurnal e-Clinic Vol. 4 No. 2
Rahayu, Andi. 2013. Endoskopi Laring, Esofagus, dan Lambung Proksimal pada Kucing Lokal
(Felis catus). Bogor: Institut Pertanian Bogor
Yubhar, Yulfiatry. 2010. Dose Area Product dan Entrance Surface Dose pada Fluoroskopi.
Jakarta: Universitas Indonesia