Anda di halaman 1dari 13

FISIKA DALAM KEDOKTERAN

Anggota Kelompok :

1. Amelia Fadilah
X MIA 5
2. Benni Chandra Dwinata
3. Hafidh Raihan Firdaus SMAN 2 KOTA TANGERANG
4. Muhammad Faiz Abadi
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan semesta alam
beserta isinya, kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas pembuatan makalah fisika yang
berjudul “Fisika Dalam Kesehatan” dengan lancar dan dengan semestinya. Dan kami juga
berharap makalah ini memuat materi yang sesuai.

Makalah ini menjelaskan banyak hal tentang peranan fisikadi Indonesia ini. Tiap-tiap
bagian juga tersedia dengan detail. Makalah ini juga disertai gambar dan tampilan yang menarik
sehingga pembaca dapat memahaminya dengan baik. Kami juga menambahkan kata pengantar
dan disertai daftar isi. Dalam pembuatan makalah ini, kami juga mencari materi dari berbagai
sumber yang terpercaya. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
membantu pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami
pada khususnya, bisa menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kesalahan yang dapat dijadikan pelajaran untuk kedepannya. Untuk itu kami
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih.

Penulis

2
Daftar Isi

1. Kata Pengantar…………………………………………………….. 2
2. Daftar Isi………………………………………………………….... 3
3. Latar Belakang…………………………………………………….. 4
4. Jenis alat-alat fisika dalam kedokteran…………………………….. 5
5. Mekanisme kerja alat - alat fisika dalam kedokteran……………… 6
6. Kegunaan alat-alat fisika dalam kedokteran……………………….. 10
7. Daftar Pustaka……………………………………………………… 13

3
Latar Belakang

Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat ruang,gerakan,waktu,dan energi dan
bagaimana benda-benda tersebut berinteraksi. Fisika secara significant sangat berpengaruh dalam
bidang apapun. Bukan hanya karna kemajuan dalam pemahaman sering diterjemahkan ke dalam
teknologi baru tetapi juga untuk ide-ide baru dan hubungan antara fisika dengan ilmu-ilmu lain.
Serta Fisika bukan hanya ilmu teoritis tetapi juga ilmu eksperimental.

Di dalam fisika terdapat banyak sekali alat-alat. Masing-masing alat mempunyai mekanisme
kerja dan kegunaan yang berbeda-beda. Penerapan fisikapun juga terdapat dalam berbagai
bidang. Di dalam makalah ini,kami selaku penyusun makalah memilih penerapan fisika dalam
bidang kesehatan,khususnya kedokteran. Sebab di dalam bidang kedokteran terdapat beberapa
alat yang merupakan penerapan dari fisika yang sifatnya sangat penting. Alat-alat nya antara lain
sinar rontgen, tensimeter, USG, stetoskop dan laser. Untuk lebih jelasnya mengenai hal tersebut,
maka akan di bahas di bab selanjutnya.

A. Jenis alat-alat fisika dalam kedokteran

TENSIMETER

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia,lebih
dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut
sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometerair raksa telah digunakan sebagai standar
emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Tensimeter atau sphygmomanometer pada
awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alatukur ini. Sekarang, kesadaran akan
masalahkonservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raks atelah menjadi perhatian
seluruh dunia. Bagaimanapun,sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan
di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan mereka

4
kepada tensimeter air raksa ini. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara
yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa
jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.

USG

Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostik (pencitraan diagnostik) untuk
pemeriksaan alat alat dalam tubuh manusia, diman kita dapat mempelajari bentuk, ukuran
anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat non-
invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan
data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Tak ada kontra indikasinya, karena
pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita. Dalam 20 tahun
terakhir ini, diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini USG
mempunyai peranan penting untuk meentukan kelainan berbagai organ tubuh.

RONTGEN

Rontgen atau Roentgen (disimbolkan dengan R) adalah sebuah satuan pengukuran radiasi ion di
udara (berupa sinar X atau sinar gamma), yang dinamai sesuai dengan nama fisikawan Jerman
Wilhelm Rontgen. Rontgen adalah jumlah radiasi yang dibutuhkan untuk menghantarkan muatan
positif dan negatif dari 1 satuan elektrostatik muatan listrik dalam 1 cm³ udara pada suhu dan
tekanan standar. Ini setara dengan upaya untuk menghasilkan sekitar 2.08×109 pasang ion.

STETOSKOP

LASER

Laser (light ampification by stimulated emission of radiation) atau penguatan cahaya oleh
pancaran radiasi yang terkena rangsangan. Cahaya ini biasanya digunakan untuk menghasilkan
radiasi koheren monokromatik dalam daerah infrafed, cahaya tampak, dan ultraungu. Radiasinya

5
koheren, karena cahaya tampak dan ultraungu. Radiasinya koheren, karena memiliki amplitudo
dan beda fase gelombang yang tetap (sama).

Sinar laser memiliki empat sifat, yaitu sebagai berikut.

1. Monokromatik (ekawarna).

2. Koheren, artinya sefase dengan yang lainnya. Pola interferensi dapat diperoleh tidak hanya
dengan meletakkan dua celah pada berkas laser, tetapi juga dengan memakai dua berkas laser
yang terpisah.

3. Mempunyai satu arah tertentu (berkasnya tidak menyebar) berkas semacam ini dikirim dari
Bumi menuju cermin pada Bulan oleh ekspedisi apollo 11, tetap merupakan berkas yang cukup
tajam, sehingga terdeteksi ketika kembali ke bumi, walaupun telah menempuh jarak total lebih
dari tiga perempat juta kilometer.

4. Intensitasnya sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari cahaya sumber lainnya.

B. Mekanisme kerja alat - alat fisika dalam kedokteran

TENSIMETER

Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah:


1. Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
2. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
3. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udarake dalamnya. Kantong
karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah
terhenti sementara.
4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbatudara.

6
5. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yangharus diperhatikan
pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, keduabunyi denyut pembuluh darah lengan yang
dihantarkan lewat stetoskop.Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan
jarumpenunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
6. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengarlewat stetoskop akan
menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarumpenunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang
disebut tekanan diastolik.

Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul padapembuluh arteri saat jantung
memompa darah (berkontraksi). Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam
fase istirahat. Alatini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darahtinggi,
maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah(sphygmomanometer). Salah satu kunci
keberhasilan mengendalikantekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran
tekanandarah secara teratur.

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang menggunakan prinsip fluida.
Manometer adalah alat pengukur tekanan yangmenggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi
liquid statik untuk menentukan tekanan. Manset dipasang mengikat mengelilingi lengan dan
kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan kemudian secara
perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri dalam kolom (tabung manometer)
menunjukkan peak pressure (systolic) dan lowest pressure (diastolic).

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah manometer, yaitu tabung berbentuk U yang
diisisebagian oleh zat cair, umumnya air raksa (Hg )atau air H2O.
Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaanketinggian Dh dari zat cair :
P0adalah tekanan atmosfir.Seringkali tekanan diukur menggunakan satuanmm-Hg atau mmH2O
dengan konversi :1 mm-Hg = 133 N/m2(1 torr)
1 mmH2O = 9,81 N/m2

Prinsip Manometer

7
Tekanan pada titik A sama besarnyadengan pada titik 1. Tekanan di titik 2adalah tekanan di titik
1 ditambah dengan h1. Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3,yaitu h2. Berdasarkan
persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3,dapat dituliskan sebuah persamaan:Fluida pada A
dapat berupa liquid atau gas. Bila fluida pada A berupa gas,pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan,
karena berat dari gassangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA. Oleh karena itu
berlakupersamaan :Dalam kasus alat pengukur tekanandarah, h2 adalah tinggi cairan
merkuripembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri.

USG

Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik
yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer, yang dipancarkan
dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan
sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-
macam echo sesuai dengan jaringan yang dulaluinya.

Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan
kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk
cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila transducer digerakkan seolah0olah kita
melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran irisan-irisan tersebut
akan dapat dilihat pada layar monitor.

Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedance accoustic tertentu. Dalam jaringan yang
heterogen akan ditimbulkan bermacam-macam echo, jaringan tersebut dikatakan echogenic.
Sedang jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada echo, disebut anecho
atau echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya : kista, asites, pembuluh
darah besar, pericardial dan pleural efusion.

Proses Pengambilan Gambar

Prinsip kerjanya menggunakan Gelombang Ultrasonik yang dibangkitkan oleh kristal yang
diberikan gelombang listrik.Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang melampaui
batas pendengaran manusia yaitu diatas 20 kHz atau 20.000 Hz atau 20.000 getaran

8
perdetik.Kristal nya bisa terbuat dari berbagai macam, salah satunya adalah Quartz. Sifat kristal
semacam ini, akan memberikan getaran jika diberikan gelombang listrik.Alat ultrasonik sendiri
ada berbagai tipe. Ada Tipe Scan A, B dan C.Yang biasa untuk mendeteksi crack pada baja
adalah tipe A.Prinsip kerjanya mudah sekali. Tinggal menggunakan sensor ultrasonik untuk
mengirimkan gelombang ultrasonik dan menangkapnya kembali.

Tipe B yaitu pada layar monitor (screen) echo nampak sebagai suatu titik dan garis terang dan
gelapnya bergantung pada intensitas echo yang dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh
gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh.Yang tipe C dapat menampilkan
Citra 3 Dimensi dengan cara menangkap pantulan-pantulan yang berbeda dari tebal tipisnya
benda dalam suatu cairan. Karena ada berbagai macam gelombang ultrasonik yang dipantulkan
dalam waktu yang berbeda, gelombang-gelombang ini lalu diterjemahkan oleh prosesor untuk
dirubah menjadi gambar.

Sensor yang digunakan pada alat Ultrasonografi yakni sensor pizoelektrik, yang diletakkan pada
komponen receiver yang menerima pantulan (refleksi) pola energi akustik yang dinyatakan
dalam frekuensi. Sensor ini akan mengubah pergeseran frekuensi gelombang suara 1 – 3 MHz
yang dipancarkan melalui transmitter pada jaringan tubuh dan kemudian gelombang tersebut
dipantulkan (direfleksikan) oleh jaringan dan akan diterima oleh receiver dan selanjutnya
diteruskan ke prosessor.

Sensor pizoelektrik terdiri dari bagian seperti housing, clip-type spring, crystal, dan seismic
mass. Prinsipnya yakni ketika frekuensi energi akustikyang dipantulkan diterapkan, maka clip-
type spring yang terhubung dengan seismic mass akan menekan crystal, karena energi akustik
tersebut disertai oleh gaya luar sehingga crystal akan mengalami ekspansi dan kontraksi pada
frekuensi tersebut. Ekspansi dan kontraksi tersebut mengakibatkan lapisan tipis antara crystal
dengan housing akan bergetar. Getaran dari crystal tersebut akanmenghasilkan sinyal berupa
tegangan yang nantinya akan diteruskan keprosesor.Jadi USG menampilkan citra dari suara yang
ditangkap.Jadi mungkin untuk saat ini hasil dari USG belum termasuk dalam karya fotografi.
Berbeda dengan Scanner dan kamera lubang jarum yang masih “melukis dengan cahaya”.

RONTGEN
STETOSKOP

9
LASER

C. Kegunaan alat-alat fisika dalam kedokteran

TENSIMETER

Digunakan untuk mengukur tensi atau tekanan darah.Selain itu tensimeter dipergunakan untuk
pemerisaan pasien hipertensi,anemia,dan lain sebagainya.

USG

2. Kegunaan USG
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis.
Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi
(misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam
yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien
dan probe.
Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan
(DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia
kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan
diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.Selain itu
USG digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan
organ tubuh.

USG digunakan antara lain :

1. Menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan pelvis.

2. membedakan kista dengan massa yang solid.

3. mempelajari pergerakan organ ( jantung, aorta, vena kafa), maupun pergerakan janin dan
jantungnya.

10
4. Pengukuran dan penetuan volum. Pengukuran aneurisma arterial, fetalsefalometri, menentukan
kedalaman dan letak suatu massa untuk bioksi. Menentukan volum massa ataupun organ tubuh
tertentu (misalnya buli-buli, ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus, dan lain-lain).

5. Bioksi jarum terpimpin. Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat dimonitor pada layar
USG.

6. Menentukan perencanaan dalam suatu radioterapi. Berdasarkan besar tumor dan posisinya,
dosis radioterapi dapat dihitung dengan cepat. Selain itu setelah radioterapi, besar dan posisi
tumor dapat pula diikuti.

RONTGEN
Menjadi salah satu alat yang paling berguna di bidang kesehatan, ahli radiologi menggunakan
pemindaian sinar-X untuk menghasilkan gambar struktur internal tubuh pasien.
Hal ini memungkinkan berbagai diagnosa seperti patah tulang, mencari kemungkinan adanya
tumor, dan bahkan melihat saluran pencernaan dapat dilakukan dengan lebih akurat.
Dengan menggunakan ‘ruang ion’ yang terletak antara pasien dan film sinar-X, ahli radiologi
dapat mengatur jumlah paparan radiasi yang diemisikan ke pasien.
4.4STETOSKOP

LASER
Dalam bidang kedokteran dan kesehatan, sinar laser digunakan antara lain untuk mendiagnosis
penyakit, pengobatan penyakit, dan perbaikan suatu cacat serta penbedahan.
Pemanfaatan sinar laser dalam bidang kedokteran menuntut adanya pemahaman tentang interaksi
antara sinar laser dengan bagian tubuh yang menjadi target penyinaran. Sinar laser yang
dimanfaatkan tersebut harus mempunyai daya selektif sehingga tidak merusak organ atau bagian
tubuh yang lain. Daya selektifitas dari sinar laser tersebut dapat direkayasa dengan mengatur
panjang gelombang dan frekuensi hantaman sinar laser terhadap target.

Besarnya efek panas yang ditimbulkan laser tentu saja merupakan hal yang tak terabaikan.
Penggunaan sinar laser harus memperhitungkan daya serang panas sehingga hanya berpengaruh
terhadap sel/jaringan target saja. Untuk itu para ahli sudah menemukan caranya. Mereka tinggal

11
mengatur jumlah hantaman laser per satuan waktu sehingga sesuai dengan waktu relaksasi panas
sel/jaringan target. Hantaman sinar laser oleh para ahli diusahakan agar lebih cepat dibanding
waktu yang diperlukan oleh jaringan target untuk melepas panas yang didapat dari hantaman
sebelumnya.

Dari waktu ke waktu para ahli terus melakukan penelitian terkait pemanfaatan sinar laser di
bidang kedokteran. Selain cara pengerjaannya yang relatif cepat dan hasil yang memuaskan, efek
sampingnya pun tidak membahayakan, bahkan ada yang tanpa efek samping sama sekali.

12
Daftar Pustaka

http://www.google.co.id//

http://www.wikipedia.org//

www.academia.edu/

diensetyadi.blogspot.com/

riswanimia26.blogspot.com/

nickyanggra.blogspot.com/

gudangmakalah.blogspot.com/

makalahpelajar.blogspot.com/

https://beequinn.wordpress.com/

13

Anda mungkin juga menyukai