Anda di halaman 1dari 16

Pabrik NPK dari Ammonium Phosphat

BAB VII

STRUKTUR ORGANISASI DAN ANALISA EKONOMI

7.1 Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang
kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan dengan komunikasi
yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya kerjasama yang baik antar
karyawan. Untuk mendapatkan sistem organisasi yang baik maka perlu
diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan pedoman, antara lain :

a. Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas.


b. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang dalam organisasi.
c. Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap orang dalam organisasi.
d. Adanya kesatuan arah (unity of direction).
e. Adanya kesatuan perintah (unity of command).
f. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab.
g. Adanya pembagian tugas (distribution of work).
h. Adanya koordinasi.
i. Struktur organisasi disusun sederhana.
j. Pola dasar organisasi harus relatif permanen.
k. Adanya jaminan jabatan (unity of tenure).
l. Remunerasi yang diberikan kepada setiap orang sesuai dengan tugas dan
tanggu jawab.
m. Penempatan orang sesuai dengan keahlian masing-masing.

(Zamani, 1998)

Halaman 1 dari 16

By Checked Approved
Pabrik NPK dari Ammonium Phosphat

Dalam suatu perusahaan dan bentuk-bentuk organisasi lainnya, proses


pengorganisasian merupakan upaya dalam membentuk pekerjaan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Pembagian secara cepat dianut para
pegawai atau karyawan perusahaan untuk menetapkan mekanisme dalam
mengkordinasikan aktivitas – aktivitas perusahaan. Salah satu hasil dari proses ini
adalah struktur organisasi. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam
bentuk gambaran grafik atau bagan yang memperlihatkan hubungan unit-unit
organisasi dan garis – garis wewenang yang ada.

7.1.1 Bentuk Perusahaan


Bentuk dari perusahaan pabrik pupuk NPK ini merupakan perusahaan swasta
nasional yang direncanakan dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Dasar – dasar
dari kepemilikan bentuk perusahaan ini adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya tanggung jawab Perseroan terbatas sebagai badan hukum dan
tanggung jawab pemegang saham.
2. Pemilik dan pengusaha saling terpisah. Pemilik perseroan terbatas adalah
para pemegang saham sedangkan pengurus perusahaan adalah direksi.
Pelaksanaan sebuah perseroan terbatas diberikan kepada orang-orang yang
sanggup untuk melaksanakan tugas masing – masing. Oleh karena itu,
dengan demikian kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
semakin besar. Tanggung jawab pemegang saham terbatas oleh pemimpin
perusahaan.
3. Perseroan terbatas mudah mendapatkan modal, yaitu melalui pinjaman
modal dari bank dan penjualan saham – saham. Melalui penjualan saham
perseroan terbatas dapat menarik modal dari banyak orang.
4. Kehidupan perseroan terbatas lebih terjamin. Ini berarti suatu perseroan
terbatas mempunyai potensi yang lebih permanen dari bentuk perusahaan
lainnya. Meninggalkan seorang pemilik saham, seorang direksi, seorang
anggota komisaris, atau pegawai tidak begitu mempengaruhi jalannya suatu
perusahaan.

Halaman 2 dari 16

By Checked Approved
Pabrik NPK dari Ammonium Phosphat

5. Adanya efisiensi agar suatu perusahaan berjalan. Tiap bagian dalam


perseroan terbatas dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya. Tiap
orang atau tiap bagian mempunyai tugas yang jelas sehingga ada dorongan
untuk mengerjakan dengan sebaik – baiknya.
6. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pemegang saham.
7.1.2 Bagan Struktur Organisasi
Dalam struktur organisasi pabrik pupuk NPK ini, pimpinan pabrik atau
perusahaan dipegang oleh direktur utama yang bertanggung jawab langsung pada
dewan komisaris. Anggota – anggota dewan komisaris ini merupakan wakil dari
para pemegang saham.

Alasan penggunaan sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Bentuk organisasi mudah dipahami dan dilaksanakan.


2. Sistem ini digunakan dalam perusahaan dengan kapasitas produksi tinggi.
3. Sistem ini digunakan oleh organisasi besar dengan produksi kontinu.
4. Terdapat kesatuan dalam pelaksanaan dan perintah sehingga mempermudah
pemeliharaan didiplin dan tanggung jawab kerja lebih baik.
5. Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat karena komunikasi
lebih mudah.
6. Masing-masing manager secara langsung bertanggung jawab atas suatu
aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
7. Pimpinan tertinggi pabrik atau perusahaan dipegang oleh seorang direktur
utama yang bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Anggota dewan
komisaris merupakan wakil dari para pemegang saham.

Halaman 3 dari 16

By Checked Approved
Pabrik NPK dari Ammonium Phosphat

Gambar 7.1 Struktur Organisasi Pabrik Pupuk NPK

Halaman 4 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

7.1.3 Tugas dan Wewenang


1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk
pabrik dengan cara membeli saham perusahaan. Pemegang saham pula yang
merupakan pemilik perusahaan dengan jumlah kepemilikan berdasarkan
kepemilikan saham. Kekayaan pribadi milik pemegang saham tidak
dipertanggung-jawabkan sebagai jaminan atas hutang-hutang perusahaan.
Pemegang saham harus menanamkan modal paling sedikit selama satu
tahun. Kekuasaan tertinggi terletak pada RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) yang juga memiliki dan menentukan Direksi Perusahaan.

2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertindak sebagai wakil dari pemegang saham. Komisaris
diangkat menurut ketentuan yang ada dalam perjanjian dan dapat
diberhentikan setiap waktu dalam RUPS apabila bertindak tidak sesuai
dengan anggaran dasar atau kepentingan dari kalangan pemegang saham
yang memiliki saham terbanyak dari perseroan tersebut.

Tugas dewan komisaris :

a. Mengawasi direktur dan mengendalikan agar tindakan direktur tidak


merugikan perseroan.
b. Menetapkan kebijaksanaan perusahaan.
c. Mengadakan evaluasi atau pengawasan tentang hasil yang diperoleh
perusahaan.
d. Memberikan masukan kepada direktur bila direktur ingin mengadakan
perubahan dalam perusahaan.

Halaman 5 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

3. Direktur Utama
Direktur Utama adalah pemegang kepengurusan dalam perusahaan dan
merupakan pimpinan tertinggi dan penanggung jawab utama dalam
perusahaan secara keseluruhan.

Tugas direktur utama adalah :

a. Menetapkan strategi perusahaan, merumuskan rencana dan cara


melaksanakannya.
b. Menetapkan sistem organisasi yang dianut dan menetapkan pembagian
kerja, tugas dan tanggung jawab dalam perusahaan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
c. Mengadakan koordinasi yang tepat dari semua bagian.
d. Memberikan instruksi kepada bawahannya untuk mengadakan tugas masing
– masing.
e. Mempertanggungjawabkan kepada dewan komisaris, segala pelaksanaan
dari anggaran belanja dan pendapatan perusahaan.
f. Menentukan kebijakan keuangan.

4. Direktur Produksi
Direktur produksi bertugas membantu direktur utama dalam proses produksi
di pabrik, konstruksi pabrik serta kualitas dari bahan baku dan produk yang
dihasilkan. Direktur Produksi dibantu oleh Manager Produksi dan Manager
Quality Control yang masing-masing membawahi staf di bagian masing-
masing.

Tugas Direktur Produksi :

a. Membantu direktur utama dalam perencanaan, penelaahan kebijakan


operasi, pelaksanaan produksi, dan pengendalian quality dari bahan baku
serta produk yang dihasilkan.
b. Menentukan kebijakan operasi pabrik agar dapat memperoleh hasil optimal.

Halaman 6 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

c. Mengadakan koordinasi dengan staf bagian produksi.


d. Memberikan instruksi kepada bawahannya untuk mengadakan tugas
masing-masing.
e. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

5. Direktur Pemasaran
Direktur pemasaran bertugas membantu direktur utama dalam hal
pemasaran produk. Direktur pemasaran dibantu oleh manager promosi dan
penjualan yang membawahi staf – staf bagian pemasaran.

Tugas Direktur Pemasaran :

a. Membantu direktur utama dalam perencanaan maupun dalam penelaahan


kebijaksanaan pokok dalam bidang pemasaran.
b. Menentukan kebijakan pemasaran agar dapat memperoleh hasil optimal.
c. Mengadakan koordinasi yang tepat dengan staf pemasaran.
d. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

6. Direktur Keuangan
Direktur keuangan bertugas membantu direktur utama dalam hal keuangan
dan pembukuan perusahaan. Direktur Keuangan dibantu oleh Manager
Pengelolaan dana dan Manager Pembukuan yang masing-masing
membawahi staf di bagian masing – masing.

Tugas Direktur Keuangan :

a. Membantu direktur utama dalam perencanaan maupun dalam penelaahan


kebijaksanaan pokok bidang keuangan dan pembukuan perusahaan.
b. Menentukan kebijakan keuangan pabrik agar memperoleh keuntungan
optimal.
c. Mengadakan koordinasi yang tepat dari bagian keuangan.

Halaman 7 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

d. Memberikan instruksi kepada bawahannya untuk mengadakan tugas


masing-masing.
e. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

7. Direktur Sumber Daya Manusia


Direktur SDM bertugas membantu direktur utama dalam pelaksanaan
pengelolaan SDM, personalia dan umum. Dalam hal ini direktur SDM
dibantu oleh Manager Kepegawaian dan Manager Pendidikan dan Pelatihan.

Tugas Direktur SDM :

a. Membantu direktur utama dalam perencanaan maupun dalam penelaahan


kebijaksanaan pokok dalam bidang kepegawaian, fasilitas bagi karyawan,
peningkatan mutu karyawan, pelayanan terhadap masyarakat maupun
karyawan serta keamanan pabrik.
b. Mengadakan koordinasi yang tepat dengan bagian personalia dan umum.
c. Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kualitas karyawan perusahaan.
d. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

8. Direktur Teknik
Direktur teknik bertugas membantu direktur utama dalam pelaksanaan
pemeliharaan peralatan, pengadaan logistik untuk pabrik dan engineering
pabrik. Direktur Teknik dibantu oleh Manager Pemeliharaan dan Manager
Engineering yang membawahi staf masing-masing.

Tugas Direktur Teknik :

a. Membantu direktur utama dalam perencanaan maupun pelaksanaan


pemeliharaan peralatan, pengadaan logistik untuk operasi dan engineering
pabrik.
b. Menentukan kebijakan engineering pabrik agar dapat beroperasi secara
maksimal.

Halaman 8 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

c. Mengadakan koordinasi yang tepat dengan bagian pemeliharaan dan


engineering.
d. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

7.2 Peraturan Perusahaan


Pabrik Pupuk NPK direncanakan beroperasi 330 hari dalam satu tahun dan proses
produksi berlangsung 24 jam per hari. Operasi pabrik membutuhkan pengawasan
selama 24 jam sehingga para karyawan diberikan jadwal bergilir (shift). Jam kerja
dalam 24 jam dibagi dalam tiga waktu kerja dimana tiap shift dibagi masing-
masing 8 jam. Sisa 20 hari yang bukan merupakan hari libur digunakan untuk
perawatan, perbaikan, dan shutdown pabrik.

Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor kedisiplinan
para karyawan dan akan secara langsung mempengaruhi kelangsungan dan
kemajuan perusahaan. Untuk itu seluruh karyawan perusahaan dikenakan absensi.
Selain itu, absensi juga digunakan oleh pimpinan perusahaan sebagai salah satu
dasar dalam mengembangkan karier para karyawan di dalam perusahaan (Djoko,
2003).

7.2.1 Jumlah Karyawan


Perhitungan jumlah karyawan disampaikan pada Lampiran L. Uraian jumlah
karyawan pada masing-masing bagian disampaikan pada Tabel 7.1. berdasarkan
tabel tersebut, total karyawan shift adalah 352/388 orang dan total karyawan non
shift adalah 12 orang.

Halaman 9 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

Tabel 7.1 Jumlah Karyawan Non shift dan Shift.

No. Jabatan Pimpinan Non Shift Shift

1 Dewan Komisaris 4
2 Direktur Utama 1
3 Direktur Produksi 1
4 Direktur Pemasaran 1
5 Direktur Keuangan 1
6 Direktur SDM 1
7 Direktur Teknik 1
8 Sekretaris 6
9 Departemen
a.Proses 1
b.Quality Control 1
c.Promosi 1
d.Penjualan 1
e.Pembukuan 1
f.Pengelolaan Dana 1
g.Kepegawaian 1
h.Diklat 1
i.Pemeliharaan 1
j.Engineering 1
10 Manager
a.Proses 1
b.Quality Control 1
c.Promosi 1
d.Penjualan 1
e.Pembukuan 1

Halaman 10 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

f.Pengelolaan Dana 1
g.Kepegawaian 1
h.Diklat 1
i.Pemeliharaan 1
j.Engineering 1
11 Kepala Regu
a.Proses 1
b.Quality Control 1
c.Promosi 1
d.Penjualan 1
e.Pembukuan 1
f.Pengelolaan Dana 1
g.Kepegawaian 1
h.Diklat 1
i.Pemeliharaan 1
j.Engineering 1
12 Dokter 2
13 Perawat 8
14 Karyawan
a.Proses 44
b.Quality Control 20
c.Promosi 12
d.Penjualan 10
e.Pembukuan 10
f.Pengelolaan Dana 10
g.Pemeliharaan 44
h.Operasi 104
i.Diklat 16

Halaman 11 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

j.Kepegawaian 16
15 Security 16
16 Karyawan Tidak Tetap 42
36 12 352
Total
400

7.2.2 Jam Kerja


Pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan yaitu karyawan
non shift dan shift.

1. Karyawan non shift


Karyawan non-shift adalah para karyawan yang tidak menangani proses
produksi secara langsung. Termasuk karyawan non-shift yaitu direksi, staf
ahli, manager kepala bagian, serta karyawan yang berada di kantor.
Karyawan non-shift dalam satu minggu akan bekerja selama 6 hari dengan
pembagian jam kerja sebagai berikut :
Senin s/d Kamis : 07:00 – 12:00 - 13:00 – 16:00
Jum’at : 07:00 – 11:30 - 13:30 – 17:00
Sabtu : 07.00 –12.00
Minggu : Libur

2. Karyawan Shift
Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses
produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai
shift antara lain kepala regu, karyawan unit proses, utilitas, laboratorium,
sebagian dari bagian teknis, bagian gudang, satpam (bagian kemanan) dan
bagian-bagian yang harus selalu siaga untuk menjaga keselamatan serta
keamanan pabrik. Para karyawan shift akan bekerja bergantian sehari
semalam, dengan pengaturan sebagai berikut :

Halaman 12 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

 shift pagi : pukul 07.00-15.00


 shift sore : pukul 15.00-23.00
 shift malam : pukul 23.00-07.00
terdiri dari empat grup, yaitu grup A, B, C, dan D, setiap hari terdapat 3 grup
masuk dan 1 grup libur shift.

Untuk bagian keamanan memiliki jam kerja sebagai berikut :


 Shift I : 06.00 – 14.00
 Shift II : 14.00 – 22.00
 Shift III : 22.00 – 06.00
Jadwal kerja masing- masing regu dapat dilihat pada Tabel 7.2

Halaman 13 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

Tabel 7.2 Pebagian Regu Tiap Shif


Regu/ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Hari
A P P P L M M M L S S S L P P P L M M M L S S S L P P P L M M

B S S L P P P L M M M L S S S L P P P L M M M L S S S L P P P

C M L S S S L P P P L M M M L S S S L P P P L M M M L S S S L

D L M M M L S S S L P P P L M M M L S S S L P P P L M M M L S

Halaman 14 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

7.2.3 Penentuan Gaji Karyawan


Penentuan gaji karyawan disampaikan pada Lampiran M.

7.3 Analisis Ekonomi


Analisis ekonomi dimaksudkan untuk dapat mengetahui apakah suatu pabrik yang
direncanakan layak didirikan atau tidak. Untuk itu dilakukan evaluasi atau studi
kelayakan dan penilaian investasi. Faktor – factor yang perlu ditinjau adalah :

7.3.1 Economic Potential (EP)


Dari perhitungan yang telah dilakukan didpatkan nilai economic potential (EP).
EP = Nilai produk – Nilai bahan baku
Nilai produk = Rp 1.779.773.600.000,00
Nilai Bahan baku = Rp 1.065.546.958.573,60
EP = Rp 1.779.773.600.000,00 - Rp 1.065.546.958.573,60
EP = Rp 734.226.641.426,40
Dari perhitungan diatas, maka pabrik ini memiliki potensi ekonomi yang cukup
besar untuk didirikan.

7.3.2 Laju pengembalian modal (Internal Rate of Return)


Dari perhitungan yang telah dilakukan pada Appendiks D, didapatkan hargai i =
37,6% per tahun. Harga i yang diperoleh lebih besar daripada harga i tingkat suku
bunga yaitu 11% per tahun. Dengan harga i = 37,6% per tahun n menunjukkan
bahwa pabrik ini layak didirikan.

7.3.3 Waktu Pengembalian Modal (Minimum Pay Out Time)


Dari perhitungan yang telah dilakukan pada Appendiks , didapatkan bahwa waktu
pengembalian modal minimum adalah 3,16 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
pabrik ini layak untuk didirikan karena POT yang didapatkan lebih kecil dari pada
perkiraan usia pabrik.

Halaman 15 dari 16

By Checked Approved
Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

7.3.4 Break even Point (BEP)


Analisa Break Even Point digunakan untuk mengetahui besarnya kapasitas
produksi dimana biaya produksi total sama dengan hasil penjualan. Biaya tetap
(FC) dan biaya variabel (VC), biaya semivariabel (SVC), dan biaya total tidak
dipengaruhi oleh kapasitas produksi. Maka dari perhitungan yang telah dilakukan
pada Appendiks didapatkan BEP = 36%

Halaman 16 dari 16

By Checked Approved

Anda mungkin juga menyukai