Anda di halaman 1dari 45

Critical Book Review

MK. Kepemimpinan

Prodi S1 SI - FBS

Kepemimpinan

(tim penyusun Universitas Negeri Medan, 2018)

Nama Mahasiswa : Chairul Azmi

Nim : 2181210013

Dosen Pengampu : Wisman Hadi

Mata Kuliah : Kepemimpinan

Program Studi S1 Sastra Indonesia

Fakultas Bahasa Dan Seni – Universitas Negeri Medan

Medan

September 2018
Executive Summary

Didalam buku yang analisis atau yang saya review berjudul Kepemimpinan
dan Kepemimpinan dalam Organisasi karya Noorsyamsa Dhumara kepemimpinan
selalu memberikan kesan yang menarik. Topik ini memberikan daya tarik yang kuat
pada setiap orang, literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan
penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai
dengan situasi kepemimpinan dan syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik. Buku
ini juga bertujuan untuk memberikan uraian menegenai hal-hal yang baik tentang
kepemimpinan.
Suatu organisasi akan berasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan
pleh seorang pemimpinnya. Ada yang mengungkapkan bahwa pemimpin lah yang
bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan
ungkapan yang mendudukan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi
yang terpenting.
Pemimpin digambarkan sebagai pengembala dan setiap pengenmbala
ditanyakan prilaku pengembalanya. Ungkapan ini membuktikan bahwa seorang
pemimpin apapun wujudnya, dimana pun letaknya akan selalu mempunyai beban
untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Kepemimpinan kadangkala
diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuat keputusan. Ada juga yang
mengartikan sebagai suatu inisiatif untuk bertindak menghasilkan suatu pola yang
konsisten dalam rangka mencari jalan keluar dari suatu permasalahan.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan saya rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga penulis bisa
menyusun atau menyelesaikan CBR (Critical Book Report). Penulisan ini penulis
sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang saya miliki dan
tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas CBR pada mata kuliah
Kepemimpinan

Dalam penyusunan tugas ini mungkin banyak kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan tugas ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu khususnya kepada Bapak DR. Darwin, M.PD
selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan karena telah memebrikan
bimbingan dan masukan kepada penulis unntuk menyelesaikan tugas CBR ini hingga
selesai.

Medan, 21 September 2018

Chairul Azmi

iii
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY .................................................. ii

KATA PENGANTAR .................................................. iii

DAFTAR ISI .................................................. iv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR .................................................. 2

B. Tujuan Penulisan CBR .................................................. 2

C. Manfaat Penulisan CBR .................................................. 2

D. Identitas Buku Yang Di Review .................................................. 3

BAB II RINGKASN ISI BUKU

A. Bab 1 .................................................. 4

B. Bab 2 .................................................. 6

C. Bab 3 .................................................. 9

D. Bab 4 .................................................. 12

E. Bab 5 .................................................. 14

F. Bab 6 .................................................. 17

G. Bab 7 ................................................... 19

H. Bab 8 .................................................. 22

I. Bab 9 .................................................. 25

J. Bab 10 .................................................. 27

K. Bab 11 .................................................. 30

L. Bab 12 .................................................. 33
M. Bab 13 .................................................. 35

BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku .................................................. 37

B. Kelebihan dan Kelemahan Buku .................................................. 38

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................. 40

B. Rekomendasi .................................................. 40

DAFTAR PUSTAKA .................................................. 40

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Dalam penulisan CBR kita butuh keterampilan dalam membuatnya karena


dalam meringkas dan menganalisis sebuah buku serta membandingkan buku yang
dianalisis dengan buku yang lain bukanlah hal yang mudah.

Sering kali kita mengalami kebingungan dalam memahami sebuah isi buku
yang dibaca dan isi buku yang dibaca kurang memuaskan misalanya dalam segi
bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR kepemimpinan ini
untuk mempermudah pembaca dalam memahami sebuah pemabahasan yang ada
didalan sebuah buku.

1.2. Tujuan Penulisan CBR

Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang kepemimpinan serta


membandingkan dengan buku yang lain dengan topik hampir sama. Yang dibanding
dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antar bab, dan
kelemahan-kelebihan pada buku-buku yang dianalisis.

1.3. Manfaat Penulisan CBR

1. Mengetahui ringkasan dari kedua buku yang dikritik

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua buku

3. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku

4. Agar pembaca tanggap terhadap hal-hal penting penting yang ada didalam
kedua buku

2
5. menambah wawasan pengetahuan tentang setiap pembahasan yang dibahas
dalam buku yang dianlisis

1.4 Identitas Buku

1. Judul Buku : Kepemimpinan

2. Edisi : 2018

3. Pengarang : Tim Penyusun Universitas Negeri Medan

4. Penerbit :-

5. Kota Terbit : Medan

6. Tahun Terbit : 2018

7. ISBN :-

3
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB 1 KOSEP MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

1. Konsep Manajemen

Kata manajeman berasal dari bahasa Perancis Kuno menagement, yang


memiliki arti “ seni melaksanakan dan mengatur “. Banyak para ahli
mendefiniskan apa itu menajeman. Manajeman di ibaratkan pada usaha
memanfaatkan orang lain dan pencapaian tujuan. Bila dilihat dari literarur-
literatur yang ada, pengertian manajeman dapat dilihat tiga pengertian:

a. Menajemen sebagai suatu proses

b. Manajeman sebagai suatu kolektivitas manusia

c. Manajemen sebagai ilmu dan sebagi seni

2. Konsep Pemimpinan / Leadership

Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota


organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Cukup banyak banyak definisi
kepemimpinan dari parah ahli dibidang organisasi dan manajemen. Salah satu
definisi kepemimpinan yang diajukan Peter G. Northouse menggarisbawahi
sejumlah konsep penting dalam definisi kepemimpinan, yaitu:

a. Kepemimpinan merupakan sebuah proses

b. Kepemimpinan melibatkan pengaruh

c. Kepemimpinan muncul didalam kelompok

d. Kepemimpinan melibatkan tujuan bersama

4
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan kepemimpinan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian
khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujaun
organisasi atau kelompok.

3. Perbadaan Kepemimpinan dan Manajemen

Perbedaan Karakteristik Pemimpin dengan Manajer

Karakteristik Kepemimpinan Karakteristik Manajemen


Strategi dan berorientasi pada orang Taktikal dan berorientasi pada organisasi
Menetapkan arah dan tujuan Merencanakan dan mengkordinasikan kegiatan
Memotivasi dan menginspirasi orang Administratif dan menjaga kelangsungan sistem
Membentuk prinsip Merumuskan prinsip
Membangun tim dan mengembangkan talenta Mengalokasikan dan mendukung sunmber daya
mereka manusia
Mengembangkan peluang baru Pemecahan masalah
Mempromosikan inovasi dan penemuan baru Memastikan kesesuaian standar dan prosedur

4. Hubungan Kepemimpinan Dengan Manajemen

a. Kepemimpinan adalah salah satu bagian penting dari manajemen,


khususnya dalam fungsi pengarahannya.

b. Kepemimpinan dan manajemen seringkali disamakan pengertiannya


oleh banyak orang, padahal jelas bahwa kepemimpinan adalah tidak
sama dengan manajeman. Dalam manjeman, kepemimpinan adalah
merupakan salah satu bagian dari manjemen untuk mengarahkan dan
memepengaruhi anggota-anggotanya dalam usahanya untuk mencapai
tujuan organisasi.

5
Kepemimpinan adalah suatu proses interaksi yang meliputi 3 faktor, yaitu:

a. Faktor Pemimpin, me;iputi : 3) Keterikatan pada tujuan

1) Prilaku / gaya bahasa 4) Harapan kelompok

2) Keterampilan 5) Kebutuhan kelompok

3) Pengetahuan c. Faktor Situasi, meliputi:

4) Nilai-nilai yang dimuat 1) Nilai-nilai organisasi

b. Faktor Pengikut / bawahan , meliputi: 2) Teknologi yang digunakan

1) Norma dan nilai 3) Tuntutan tugas

2) Kepaduan 4) Variasi tugas

B. BAB 2 MODEL DAN TEORI KEPEMIMPINAN

1. Pendekatan Studi Kepemimpinan

a. Pendekatan Kesifatan

b. Pendekatan Perilaku

c. Pendekatan Situasional

2. Perkembangan Teori Kepemimpinan

a. Teori Sifat

1) Memusatkan perhatiaannya pada sifat-sifat dari pemimpin.

2) Beberapa sifat tertentu yang mempunyai pengaruh terhadap


kepemimpinan.

6
b. Teori Prilaku

Teori prilaku memusatkan pada 2 aspek prilaku kepemimpinan,


yaitu:

1) Fungsi-fungsi kepemimpinan

a) Fungsi yang berhubangan dengan tugas atau pemecahan,


penyelesaian, informasi dan pendapat.

b) Fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial.

2) Gaya-gaya kepemimpinan

a) Gaya dengan Orientasi Tugas yaitu gaya atau prilaku pemimpin


yang menekan bahwa tugas-tugas dapat dilaksanakan dengan
baik.

b) Gaya dengan Orientasi Karyawan yaitu gaya atau prilaku


pimpinan yang menekankan pada pemberian motivasi pada
bawahan.

c) Teori X dan Y dari Mc. Gregor, strategi kepemimpinan


dipengaruhi oleh anggapan-anggapan seorang pemimpin
tentang sifat dasar manusia.

d) Studi Michigin oleh Rensis Likert, dengan mengunakan dua gaya


kepemimpina yaitu orientasi tugas dan karyawan, menyusun 4
tinkat efektivitas manajeman seperti: sistem 1, 2, 3 dan 4.

e) Kisi-kisi Manajerial dan Blake Mouton, dengan mengunakan


kisi-kisi tersebut terdapat 5 gaya dasar kepemimpinan, yaitu:
manajemen jatuh miskin, manajeman santai, gaya middle of the
road management, manajemen tugas atau orientasi, dan
manajemen tim atau demokratif.

7
c. Teori Situasional-Kontingensi

Ada beberapa teori situasional yang terkenal, adalah:

1) Rangkaian kesatuan kepemimpinan dari Tannembaun dan Schmidt

Ada 3 faktor/kekuatan yang harus dipertimbangkan manajer


sebelum melakukan pemilihan gaya kepemimpinan, yaitu:
Kekukatan-kekuatan dalam diri Manajer, dalam diri bawahan dan
dari situasi

d. Teori Fred Fiedler

Menurut Fiedler ada 3 unsur dalam situasi kerja untuk


menentukan gaya kepemimpinan, yaitu: hubungan pimpinan dengan
anggota, struktur tugas, dan posisi kekuasaan pemimpin (formal).

Menurut Fiedler, situasi terbagi menjadi 2, yaitu: situasi yang


menguntungkan dan tidak menguntukan.

e. Teori Hersey Dan Blanchard

Teori ini mengatakan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif


bervariasi tergantung tingkat kematangan bawahan. Bahwa hubungan
antar bawahan dan manajer berjalan melaui 4 tahap, yaitu: gaya
memberitahu, gaya menjual, gaya partisipasi dab gaya pendelegasian.

8
3. Tipologi/Tipe-tipe Kepemimpinan

Ada 5 tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannnya oleh beberapa


ahli dan berkembang dimasyarakat, yaitu:

a. Tipe kepemimpinan Otokratik

b. Tipe kepemimpinan Paternalistik

c. Tipe kepemimpinan Kharismatik

d. Tipe kepemimpinan Laissez Faire

e. Tipekepemimpinan Demokratif

C. BAB 3 MASALAH KEPEMIMPINAN DAN SOLUSINYA

Memecahkan masalah artinya cara mengetahui, memepelajari masalah agar


bisa diselesaikan. Langkah-langkah yang dilakukan, antara lain sebagai berikut:

1. Mencari penyebab terjadinya masalah

2. Mencari siapa saja yang yang terlibat dalam masalah

3. Bersikap santai tapi serius

4. Tidak / jangan sampai pekerjaaan lain terganggu

5. Memanfaatkan orang-orang disekitar anda

Masalah kepemimpinan Nasional

1. Di Tingkat Keluarga

2. Di Tingkat Pemerintah DaerahPada Tingkat Tertinggi

3. Guna menyikapi Tantangan Globalisasi

4. Masalah Kepemimpinan Pendidikan

9
Ada beberapa masalah sebagai akibat proses pendidikan yang kurang tepat sehingga
tercipta out-put dan out-comes yang kurang tepat, antar lain adalah:

1. Pendidikan di Indonesia Menghasilkan “manusia robot”

2. Masalah Sistem Pendidikan yang Top-Down (dari atas ke bawah)

3. Model Pendidikan

Secara garis besar ada dua solusi untuk mengasi masalah-maslah tersebut,
yaitu:

1. Solusi Sistematik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial


yang berkaitan dengan sistem pendidikan.

2. Solusi Teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang


berkaitan langsung dengan pendidikan.

3. Solusi Faktor Penentu Keberhasilan, diantaranya adalah: kepribadian,


harapan dan prilaku atasan, karakteristik, kebutuhan tugas, iklim dan
kebijakan organisasi, harapan dan prilaku rekan.

Selanjutnya perannan seorang pemimpinbidang pendidikan, termasuk


kepala sekolah sebagai : pelaksana, sebagai perencana, sebagai seorang ahli,
mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar, dll.

Pandangan Filosofis Dunia Pendidikan

Dari beberapa aliran teori filsafat, ternyata yang paling relevan dengan
pendidikan adalah :

1. Ensensialisme : idealisme, pisahkan teoritik dan pratktek

2. Perenialisme : harus dipelajari, amatematik

3. Pragmatisme : yang benar harus diakui oleh lingkuangan oleh masyarakat,


kurikulum harus diakui, sekolah minatur masyarakat.

4. Rekonstruktime : makan punya cita-cita, memiliki target waktu merubah


kondisi masyarakat.

10
Kepemimpinan Di Bidang Pendidikan

Pemimpin pendidikan juga memiliki peranan yang hampir sama dengan


pemimpin organisasi formal lainnya. Pemimpin pendidikan harus memahami
budaya-budaya yang telah ada dalam organisasi sebelumnya sebelum melakukan
perubahan-perubahan menuju kearah perbaikan, sebagaimana yang disampaikan
oleh para ahli :

a. Selalu mengidentifikasi perubahan-perubahan yangdibutuhkan

b. Menuliskan perubahan-perubahan yang direcanakan

c. Mengembangkan suatu rencan untuk melakukan perubahan

d. Memahami proses transisi emosional

e. Mengidentifikasi orang-orang kunci dan menjadikan mereka pendukung


perubahan

f. Menerapkan hearts and minds approach

g. Menerapkan startegi courtship (kemesraaan)

h. Memberikan dukungan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin Pendidikan

Dalam aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi oleh berbagai faktor antara


lain: kepribadian, harapan dan prilaku atasan, karakteristik, kebutuhan tugas, iklim
dan kebijakan organisasi, harapan dan prilaku bawahan.

Solusi Masalah Kepemimpinan Pendidikan

Mengembangkan buday mutu organisasinya, kepemimpinan pendidikan


berbasis pemberdayaan, efektivitas peran kepela sekolah sebagai pimpinan pendidikan.

11
D. BAB 4 GAYA KEPEMIMPINAN

1. Gaya-gaya Kepemimpinan

a. Gaya Kepemimpinan Otokratis

Gaya kepemimpinan otokritas adalah kemampuan


mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan
dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan.

b. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan


mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan denagn cara berbagai kegiatan yang akan
dilakukan bersama antara pimpinan dan bawahan.

c. Gaya Kepemimpinan Delegatif

Dicirikan dengan jarangnya pemimpin memberikan arahan,


keputusan diserahan kepada bawahan, dan diharapkan anggota organisasi
dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri.

d. Gaya Kepemimpinan Birokratis

Pemimpin yang borokratis apada umumnya membuat


keputusan-keputusan berdasarkan aturan yang ada secara kaku tanpa
adanya fleksibilitas.

e. Gaya Kepemimpinan Laissez faire

Adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia


bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan cara berbagai kegiatan dan
pelaksanaannya dilakukan lebih lebih banyak diserahkan kepada
bawahan.

12
f. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan


kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secra penuh.

g. Gaya Kepemimpinan Karismatis

Dalam kepemimpinan karismatik memiliki energi, daya tarik


dan wibawa yangbluar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia
mempunyai pengikut yang sangat besar jumlah nya dan pengawal-
pengawal yang bisa dipercaya.

h. Gaya Kepemimpinan Diplomatis

Kelebihan gaya diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya.


Kesabaran dan kapasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya
diplomatis ini.

i. Gaya Kepemimpinan Moralis

Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti adalah umumnya


mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Kelemahan dari
prmimpinan seperti ini adalah emosinya.

j. Gaya Kepemimpinan Administratif

Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang


mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif.

k. Gaya kepemimpinan Analitis

Biasanya pembuatan keputusan didasarkan pada proses


analisis, terutam analisis logika pada setiap informasi yang diproleh.

l. Gaya Kepemimpinan Asertif

Sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian yang sangat


besar pada pengendalian personal dibanding dengan gaya kepemimpinan.

13
m. Gaya Kepemimpinan Entrepreneur

Sangat menaruh perhatian kepada kekuasaan dan hasil akhir


serta kurang mengutamakan pada kebutuhan akan kerjasama.

n. Gaya Kepemimpinan Visioner

Adalah pola kepemimpinan yang ditunjukan untuk meberikan


arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama.

o. Gaya Kepemimpinan Situasional

Bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-


beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya.

p. Kepemimpinan Perilaku

Kepemimpinan ini pada awal tahap mencoba meneliti tentang


watak individu yang melekat pada diri pemimpin.

q. Kepemimpinan Militeristik

Tipe pemimpin seperti ini sanagat mirip dengan tipe pemimpin


otoriter yang merupakan tipe pemimpin yang bertindak sebagai diktator.

E. BAB 5 TUGAS POKOK DAN FUNSI MANAGER DALAM ORGANISASI

1. Tugas Manager

a. Memimpin organisasi

b. Mengatur organisasi

c. Mengendalikan organisasi

d. Mengembangkan organisasi

e. Mengatasi berbagai masalah yang terjadi dalam organisasi

f. Menumbuhkan kepercayaan

g. Meningkatkan rasa tanggung jawab

14
h. Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi

i. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan

j. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya

2. Fungsi Manager

a. Fungsi perencanaan : suatu kebijakan yang akan diambil


perusahaan serta memprediksikan hasil yang akan didapatkan.

b. Fungsi pengaturan : mengatur, membentuk, mendelegasikan


dan menerapkan jalur suatu wewenang dan sistem komunikasi.

c. Fungsi pengawasan : mencakup persiapan atau standar kualitas


dan kuantitas hasil kerja.

d. Fungsi kepemimpinan : yang membuat orang lain melakukan


pekerjaan, mendorong, memotivasi pekerjaan yang baik.

e. Fungsi evaluating : menganalisa hasil dari seluruh kegiatan yang


telah dilakukan melalui teknik analisis tertentu.

3. Problem Manager

Untuk menhadapi problem tersebut, kita bisa menggunakan dari 3


pendekatan berikut:

a. Pendekatan Kewirahusaan ( Enterpreneur )

b. Pendekatan Penyesuaian ( Adaptif Approach )

c. Pendekatan Perencanaan ( Planning Approach )

4. Atribut Manajemen

a. Kekuasaan

b. Tujuan : manajer harus komit dengan tujuan

c. Proses ( mencapai tujuan ) : tanggung jawab seorang manajer

15
d. Manusia : manajer harus bisa berinteraksi dengan bawahannya

e. Sumber Daya : harus bisa memanfaatkan sumber daya

5. Peran Manager

a. Interpersonal Role : manajer harus bisa mempunyai peran


berhubungan dengan pihak-pihak lain.

1) Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang


dipimpinnya.

2) Leader : manajer harus bisa mamimpin bawahannya


secara efektif.

3) Liasion : manajer bisa menjadi penghubung dengan


organisasi lain.

b. Informational Role

1) Monitoring : manajer harus bisa berperan memonitor


kegiatan-kegiatan unit yang dipimpinnya.

2) Disseminator : manajer harus berperan menyampaikan


informasi yang dikumpulkannya kepada pihak yang
membutuhkannya.

3) Spoke Person : manajer harus berperan


menyampaikan keputusan pimpinannya yang lebih
tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya.

c. Decision Making : manajer harus berperan mengambil


keputusan dari persoalan-persoalan yang muncul di unit
organisasi yang dipimpinnya.

16
6. Macam Skill yang harus dimiliki Manager

a. Technical Skill : keterampilan dalam menggunakan teknik-


teknik tertentu dalam suatu pekerjaan.

b. Human Skill : keterampilan yang berhubungan dengan kerja


sama, komunikasi, memberikan pangarahan, dan memberikan
motivasi kepada bawahannya.

c. Conceptual Skill : manajer harus mampu melihat unit-unit yang


dibawahnya baik secar individu atau kelompok.

F. BAB 6 KEPEMIMPINAN OPERASIONAL

1. Ciri Dan Kompetensi Pemimpin Operasional

Istilah kepemimpinan operasional ini sebagai bentuk kepemimpinan


yang berfungsi sebagai pengawalan atas kebijakan yang diambil pemimpin dan
lembaga. Sehingga fungsi pemimpin akan terus-enerus berada dalam atmosfir
atau berada dalam komunitas yang di pimpinnya. Berdasarkan tujuan, model
kepemimpinan operasional layaknya dapat disamakan dengan model
kepemimpinan administratif.

Secara praktis kepemimpinan operasional berbeda dengan


kepemimpinan administratif. Perbedaannya berada pada pola komunikasinya
dengan anggota atau bawahannya dalam organisasi atau lembaga. Model
kepemimpinan administratif akan cenderung kaku pada proses komunikasi
pemimpin dengan bawahannya. Hal ini berbeda dengan kepemimpinan
operasional, dimana pola komunikasi pemimpin dengan bawahannya
berlangsung dengan baik, dimana pemimpin menganggap bawahan sebagai
rekan kerja atau kolega.

17
Pola komunikasi kepemimpinan operasional akan melahirkan pemimpin-
pemimpin baru yang akan lebih cermelang dikemudian hari. Karena kepemimpinan
operasional selalu akan memberikan inspirasi bagi komunitas yang memilki potensi
pemimpin. Sedangkan kepemimpinan administratif hanya ajan membuat kelanjutan
atau keberlangsungan dari lembaga atau organisasi yang dipimpinnya.

Kompetensi kepemimpina operasional yaitu kemampuan membuat


perencanaan kegiatan instansi atau lembaga dana memimpin keberhasilan
implementasi pelaksanaan kegiatan tersebut, yang diindikasikan sebagai:

a. Membangun karakter dan sikap perilaku integritas sesuai dengan peraturan


perundang-undangan dan kemampuan untuk menjunjung tinggi etika publik,
taat pada nilai-nilai, norma, moralitas dan bertanggung jawab memimpin
lembagannya/instansinnya.

b. Membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan.

c. Melakukan kolaborasi secara internal dan ekternal dalam mengelola tugas-


tugas organisasi ke arah efektivitas dan efisien pelaksanaan kegiatan
organisasi.

d. Melakukan inovasi sesuai bidang tugasnya guna mewujudkan pelaksanaan


kegiatan yang lebih efektif dan efisien.

e. Mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan ekternal


organisasi dalam implementasi kegiatan unit organisasi.

2. Kepemimpinan Operasional di Lembaga Pendidikan

Misalnya dilingkungan unit fakultas suatu perguruan tinggi, pimpinan


fakultas (dekan) dapat mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur
dalam lingkungan fakultas. Pimpinan fakultas dapat merumuskan tata pamong
yang bersifat implikatif disetiap unit kerja.

18
Tata pamong adalah suatu sistem yang dapat menjadikan
kepemimpinan, sistem pengolahan dan menjamin mutu barjalan secara efektif
didalam fakultas yang mengelola program studi.

Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku


semua unsur dalam program studi serta mampu membuat keputusan yang tepat
dan cepat. Pola kepemimpinan menerapkan :

a. Prinsip partisipasi-demokratik dalam semangat kebersamaan.

b. Pendekatan sistem, pimpinan menjaga kekompakan anatar sub sistem dan


hambatan ditelusuri kemudian dipecahkan secara transparan.

c. Prinsip pemberdayaan melalui manajemen steering dimana pimpinan


memberikan kebebasan berinovasi dan berkreasi pada bawahan, kemudian
mengarahkannya.

d. Memperhatikan.

Sistem pengolahan funsional dan operasional program studi mencakup


planning, arganizing, staffing, leading, controlling, serta, operasi internal dan
eksternal. Mekanisme sistem pengolahan, antara lain:

a. Hal-hal yang bersifat instruktif

b. Hal-hal yang bersifat koordinatif

c. Hal-hal yang bersifat otonomis

d. Hal-hal yang bersifat konsultatif

Penjaminan mutu sangat penting bagi setiap institusi karena dengan


penjaminan mutu institusi menjaga dan meningkatkan kualitasnya.

G. BAB 7 KEPEMIMPINAN-TIM KERJA DALAM ORGANISASI

1. Apakah yang Dimaksud dengan Tim?

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
berinteraksi dan berorganisasi kerja mereka untuk tujuan tertentu.

19
2. Perbedaan Kelompok dan Tim dalam Organisasi

Kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi utamanya untuk


saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama
lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Sementara itu, Tim kerja
mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi.

3. Model Efektifitas Tim Kerja

Efektifitas tim kerja didasrkan pada hasil produktif dan kepuasan


pribadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas tim yaitu konteks
organisasional, struktur, strategi, lingkungan budaya, dan system penghargaan.

4. Jenis-jenis Tim

a. Tim Formal

b. Tim Vertikal

c. Tim Horizontal

d. Tim dengan Tujuan Khusus

e. Tim dengan Kepemimpinan Mandiri

f. Tim di Lingkungan Kerja yang Baru

20
5. Karakteristik Tim

a. Ukuran Tim

b. Peran Anggota

c. Proses Tim/Tingkat Perkembangan Tim

d. Kekompakan Tim

e. Norma Tim

6. Mengatur Konflik Tim

a. Penyebab Konflik

b. Gaya Menangani Konflik

7. Manfaat dan Kerugian Tim

a. Manfaat Potensial Tim

Tingkat usaha, kepuasaan anggota, pengetahuan dan keterampilan kerja


yang luas dan responsifitas organisasional.

b. Kerugian Potensial Tim

Penyusunan kembali kekuasaan, penikmat Cuma-Cuma, biaya


koordinasi, sitem revisi.

8. Konsep Dasar Kelompok

a. Nilai dan Norma d. Komposisi

b. Peran e. Status

c. Ukuran

9. Kelompok Formal dan Informal

a. Kelompok Formal

b. Kelompok Informal

21
10. Fungsi Utama Kelompok Informal

a. Pelestarian budaya kelompok informal

b. Pemeliharaan sistem komunikasi

c. Pelaksanaan kontrol sosial

d. Provisi minat dan kesenangan didalam kehidupan kerja

11. Jenis-Jenis Tim Berdasarkan Tujuan

a. Tim Problem-Soving

b. Tim self-Managed Work

c. Tim Work Self-Managed

d. Tim Cross-Functionsl – Custom Research

e. Tim Virtual

H. BAB 8 KEPEMIMPINAN PADA ORGANISASI PUBLIK

Beberapa ahli merumuskan beberapa karateristik yang penting dari


kepemimpinan sektor publik atau pemerintahan, yaitu:

a. Membangun kesatuan tujuan (building unity of purpose)

b. Melakukan klariifikasi arahan (clarifying direction)

c. Melakukan pergeseran dari pendekatan transaksi menjadi transformasi

Perubahan-perubahan yang dapat dilakukan seorang pemimpin untuk


meningkatkan kualitas pelayanan publik, antara lain:

a. Memangkas berbagai berbagai birokrasi yang sudah tidak relevan

b. Menerapkan contestability, bahkan mengembangkan kontrak dengan sektor


swasta .

22
c. Menggunakan berbagai teknologi baru untuk meningkatkan kualitas
pelayanan publik, dan

d. Mengembangkan kebijakan publik yang berorientasi pada pelanggan.

Peran Pemimpin pada Organisasi Publik

Peran yang sangat mendasar/fundamental dari seorang pemimpin


organisasi publik adalah mampu mengintegrasikan variable-variable organisasi
dengan manajemen Sumber Daya Manusia kedalam ranah manjemen sorang
pemimpin oragnisasi.

Dalam manajemen, pemimpin dalam mekanisme integrasi organisasi


publik perlu dituangkan dalam beberapa aksi strategi seorang pemimpin dalam
manjerial pemimpin itu sendiri yakni:

a. Penetapan Tujuan

b. Memotivasi

c. Komunikasi

d. Pengambilan Keputusan

Penomena Kepemimpinan Publik

Dapat diidentifikasi adanya beberapa fenomena kepemimpinan publik,


antara lain:

a. Pemimpin publik dalam menjalankan roda birokrasi umumnya belum


digerakkan oleh visi dan misi.

b. Pemimpin publik senantiasa mengendalikan kewenangan formal yang


dimilikinya.

c. Pemimpin publik memiliki kompetensi rendah.

d. Lemahnya akuntabilitas pemimpin publik

23
Reformasi Kepemimpinan Publik

Fenomena yang diuraikan di atas dapat disebabkan beberapa hal, antara lain:

a. Bahwa birokrasi berada dan bekerja pada lingkungan yang hierarkis,


birokratis, monopolis, dan terikat oleh political authority.

b. Birokratis sangat sarat dengan banyak tugas dan fungsi.

Oleh karena itu diperlukan adanya reformasi kepemimpinan yang


mengarah kepada pendekatan good governance dengan kepemimpinan yang
memiliki pemikiran visioner, bersikap terbuka, memiliki kotmitmen yang tinggi
terhadap kinerja pelayanan, memupuk kompetensi dan akuntabel didalam
semua kebijakan dan tindakan maupun langkah-langkahnya.

Organisasi Publik dan Swasta

Perbedaan yang ada dalam organisasi pemerintah dengan organisasi


swasta adalah mengenai lingkungan otorisasi. Perbedaan lainnya adalah bahwa
seorang pengelolah organisasi publik selalu berhadapan dengan tantangan tuga
dan kompleksitas yang lebih rumit dari pada organisasi bisnis, salah satu unsur
paling dasr untuk membedakan antara organisasi publik dan privat adalah laba
atau keuntungan. Oraganisasi publik tidak dijalankan dengan cara seperti
organisasi swasta, alasannya :

a. Kebijakan-kebijakan pengelolaorganisasi publik pada dasarnya dimotivasi


oleh keinginan untuk dipilih kembali pada periode berikutnya.

b. Organisasi publik bersifat demokratis dan terbuka.

c. Misi organisasi publik yang paling utama adalah melakukan kebaikan.

d. Organisasi publik memproleh sebagian besar uangnya dari pembayar pajak


dan dari kas negara.

24
I. BAB 9 KONSEP DAN PENERAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh


banyak ahli, diantaranya adalah :

a. G. R. Terry

b. Claude S. Goerge, Jr

c. Horold dan Cyril Odonnell

d. P. Siagian

Beberapa pendapat menemukakan ada 4 metode pengambilan keputusan,


yaitu:

a. Kewenang Tanpa Diskusi

b. Pendapat Ahli

c. Kewenangan Setelah Diskusi

d. Kesepakatan

Hakekat Pengambilan Keputusan

Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick membahas pengambilan


keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan otoritas, sementara bapak
manajemen (Frederick W. Taylor) hanya menyinggung metode ilmiah sebagai
pendekatan untuk pengambilan kepeutusan.

Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam


beberapa langkah. Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A.
Simon, ahli teori keputusan dan organisasi yang menangkan hadiah Nobel, yang
mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan :

a. Aktivitas inteligensi

b. Aktivitas desain

c. Aktivitas memilih

25
Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris adalah
langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg:

a. Tahap identifikasi

b. Tahap pengembangan

c. Tahap seleksi

Menurut Simon, dalam proses pengambilan keputusan ada 5 fase yaitu:

a. Fase Inteligensi

b. Fase Desain

c. Fase Pilihan

d. Fase Implementasi

e. Fase Monitoring

Perilaku Pengambilan Keputusan

Perilaku pengambilan keputusan dikembangkan di luar jalur teori dan


penelitian perilaku organisasi oleh psikolog kognitif dan ahli teori keputusan dalam
ilmu ekonomi dan informasi. Dasar dan titik awal untuk mengembangkan
menganalisis berbagai model perilaku pengambilan keputusan adalah tetap
mempertahankan tingkat dan arti rasionalitas.

Rasionalisasi Keputusan

Definisi rasionalisasi yang paling sering digunakan dalam pengambilan


keputusan adalah bahwa hal tersebut merupakan rencana tujuan. Keputusan
dianggap rasional sast penyesuaian rencana pada tujuan dicari oleh individu atau
organisasi dan keputusan dianggap rasional secara personal jika diarahkan pada
tujuan pribadi.

26
Model Perilaku Pengambilan Kepurusan

Secara khusus, model berupaya menentukan seberapa rasional pembuat


keputusan manajemen. Model berkisar dari rasionalitas lengkap, seperti dalam kasus
model rasionalitas ekonomi klasik, sampai sepenuhnya tidak rasional, seperti dalam
kasus model sosial.

Model Rasionalitas Ekonomi

Berkaitan dengan aktivitas pengambilan keputusan, terdapat asumsi :

a. Keputusan akan sepenuhnya rasional dalam hal rencana-tujuan.

b. Terdapat sistem pilihan yang lengkap dan konsisten yang memungkinkan


pemilihan alternatif.

c. Kesadaran penuh terhadap semua kemungkinan alternatif.

d. Tidak ada batasan pada kompleksitas komputasi yang dapat ditampilkan


untuk menentukan alternatif terbaik.

e. Probabilitas kalkulasi tidak menakutkan ataupun misterius.

J. BAB 10 KOORDINASI DAN ETIKA KOMUNIKASI PADA ORGANISASI

1. Pengertian

Etika berasal dari bahasa Yunani ETHOS yang berarti kebiasaan. Etika
mengandung arti sebagai :

a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang baik dan buruk tentang hak dan
kewajiban moral.

b. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak

c. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat

27
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya
komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling
bertukar fikiran. Banyak ahli yang memberikan konsep komunikasi, diantaranya
sebagai berikut:

a. Keith Davis : komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi


dan penfertian dari satu orang ke orang lain.

b. Chester I Barnard : kominkasi adalah suatu alat dimana orang-orang yang


bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan umum.

c. Koontz O’Donnell : komunikasi adalah sebagai suatu pemindahan informasi


dari satu orang ke orang yang lain.

2. Unusr-unsur Komunikasi dalam Organisasi

a. Komuikator

b. Menyampaikan informasi atau berita

c. Berita-berita yang disampaikan dapat dalam bentuk perintah, laporan

d. Komunikan

e. Reaksi atau tanggapan

3. Etika Komunikasi

a. Jujur f. Tidak mudah emosi

b. Bersikap dewasa g. Berinisiatif

c. Lapang dada h. Berbahasa yang baik

d. Menggunakan panggilan i. Menggunakan pakaian yang


pantas

28
e. Menggunakan pesan bahasa j. Bertingkah laku yang baik

4. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

a. Fungsi informatif c. Fungsi persuasif

b. Fungsi regulative d. Fungsi integratif

5. Proses Komunikasi dalam Organisasi

a. Komunikasi Internal : tukaran gagasan diantara para administrator dan


karyawan dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas sisertai
pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan,
sehingga pekerjaan berjalan.

b. Komunikasi Eksternal : komunikasi antara pimpinan organisasi dengan


khalayak audience di luar organisasi.

6. Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi didefinisikan sebagai perangkat perilaku antar


pribadi yang terpesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu.
Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud
dari pengirim dan harapan dari penerima.

a. The Controlling Style

b. The Equalitarian Style

c. The Structuring Style

d. The Dynamic Style

e. The Relinguishing Style

f. The Withdrawal Style

29
Ada beberapa masalah etika yang perlu diperhatikan dalam kaitan
dengan praktek-praktek organisasi di tempat kerja, meliputi :

a. Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan

b. Kebijakan dan praktek personal

c. Keleluasaan dan pengaruh terhadap keputusan pribadi

d. Pematapan perilaku

e. Kualitas lingkungan kerja

K. BAB 11 KONSEP DAN PENERAPAN PENDELEGASIAN DAN WEWENAG PADA


ORGANISASI

1. Pengertian Wewenang

Wewenang pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan


yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Wewenang merupak
kekuasaan formal atau terlegitimasi.

2. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua


kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari
wewenang yang diterima atau dimilikinya.

3. Pendelegasian Wewenang

Adakalanya sesorang yang berada di suatu posisi memiliki berbagai


keterbatasan dalam melakukan suatu pekerjaan. Jika keterbatasan ini tidak
dapat ditanggulangi olehnya akan memperburuk kinerja organisasi, maka
perlu dilakukan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang dikenal
dengan istilah delegation. Pelimpahan wewenang pada dasarnya merupakan
proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah atau terlegitimasi.

30
4. Manfaat Pelimpahan Wewenang

a. Pelimpahan wewenang memungkinkan sub bagian atau bawahan


mempelajari sesuatu yang baru dan meproleh kesempatan untuk
melkukan sesuatu yang baru tersebut.

b. Bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang


lebih baik dalam berbagai hal.

c. Penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya


pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan
diberikan kepada orang yang bertanggung jawab.

5. Kendala dalam Pelimpahan Wewenang

Staf yang tidak memiliki kemampuan atau kapasibilitas untuk


menerima dan menjalankan sesuatu yang didelegasikan kepadanya justru
akan menghambat pencapaian tujuan ke arah yang lebih baik. Di sisi lain,
pelimpahan wewenang juga akan berdampak pada kurang bertanggung
jawabnya atasan terhadap apa yang semestinya dia lakukan.

6. Kunci Pokok Agar Pelimpahan Wewenang Efektif

a. Kepercayaan manajer terhadap bawahan dalam melimpahkan


wewenang.

b. Adanay komunikasi yang terbuka antara manajer dan bawahan.

c. Kemampuan manajer dalam meemahami tujuan organisasi.

Selain ketiga kunsi poko tersebut diatas, Stoner memberikan


prinsip klasik mengenai dasar agar pelimpahan wewenang menjadi efektif.

a. Prinsip Skalar

b. Prinsip Kesatuan Perintah

c. Tanggung Jawab, Kewenangan dan Pertanggungjawaban

31
7. Tindakan Agar Pelimpahan Wewenang Berjalan Efektif

a. Penentuan hal-hal yang dapat dilegasikan

b. Penentuan orang/bawahan yang layak menerima delegasi

c. Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan

d. Pelimpahan tugas yang akan diberikan

e. Intervensi pada saat diperlukan

Pendapat para ahli mengenai pengertian pendelegasian wewenang


antara lain :

Menurut James A.F Stoner

a. Tugas

b. Kekuasaan

c. Tanggung Jawab

Menurut Alex. S. Nitisemito

a. Tentukan dulu sasaran d. Beritakan latihan

b. Tantukan tanggung jawab dan otoritas e. Lakukan pengadilan

c. Berikan motivasi pada bawahan

Agar proses delegasi barjalan efektif, sedikitnya 3 hal harus


diperhatikan yaitu :

a. Delegasi Wewenang

b. Wewenang yang di delegasikan

c. Mendelegasikan wewenang kepada sesorang

d. Pejabat yang mendelegasikan kekuasaan

32
L. BAB 12 REWARD DAN PUNISHMENT DALAM ORGANISASI

1. Pengertian Reward (Penghargaan/Imbalan)

Reward adalah alat pendidikan represif yang menyenangkan. Atau


dikatakan juga, reward adalah penilaian yang bersifat positif terhadap kinerja.

Reward dan punishment merupakan suatu konsep yang


dikembangkan dari suatu konsep manajemen sumber daya manusia, terutama
ditunjukan dalam rangka memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan
meningkatkan prestasinya.

2. Definisi Punishment (Hukuman)

Punishment adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah


tingkah laku agar sesuai denga tingkah laku yang berlaku secara umum.

3. Jenis-Jenis Reward

Menurut Schuster penghargaan terbagi atas 2 jenis yaitu:

a. Penghargaan Intrinsik

penghargaan yang berasal dari respon individu terhadap pekerjaan


itu sendiri. Menurut Ivancevich, Kanopaske dan Matteson
pengahargaan intrinsik dibedakan atas :

1) Penyelesaian

2) Pencapaian

3) Otonomi

4) Pertumbuhan Pribadi

b. Pengetian Ekstrinsik

Suatu penghargaan yang datang dari luar diri orang tersebut.


Penghargaan estrinsik menurut Schuster terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

33
1) Penghargaan Finasial yaitu penghargaan berupa uang atau
imbalan yang diterima seseorang atas jerih payahnya dalam
bentuk uang berupa gaji.

a) Gaji dan Upah

Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima


karyawan. Upah adalah imbalan yang dibayarkan
berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan
atau banyaknya pelayanan yang diberikan.

b) Tunjangan Karyawan

c) Bonus / Insentif

Adalah tambahan-tambahan imbalan di atas atau di luar


gaji/upah yang diberikan organisasi.

2) Penghargaan Non Finansial dodefinisikan sebagai


penghargaan yang diberikan organisasi untuk karyawan yang
tersebar untuk keanggotaan mereka.

a) Penghargaan interpersonal

b) Promosi

4. Jenis-jenis Punishment

Menurut Veithzal Rivai, jenis-jenis punishment dapat diuraikan


seperti berikut :

a. Hukuman ringan, dengan jenis :

1) Teguran lisan kepada karyawan yang bersangkutan

2) Teguran tertulis

3) Pernyataan tidak puas secara tidak tertulis

34
b. Hukuman sedang, dengan jenis :

1) Penundaan kenaikan gaji

2) Penurunan gaji yang besarannya sesuai dengan peraturan


perusahaan.

3) Penundaan kenaikan pangkat atau promosi

c. Hukuman berat, dengan jenis:

1) Penurunan pangkat atau promosi

2) Pembebasan dari jabatan

3) Pemberhentian kerja

4) Pemutusan hubungan kerja

5. Fungsi Punishment dalam Organisasi

Bertujuan untuk memperbaiki kinerja karyawan pelanggar,


memelihara peraturan yang berlaku dan memberikan pelajaran kepada
pelanggar. Menurut M, Ngalim Purwanto teori tujuan pemberian punishment,
yaitu : teori pembasan, teori perbaikan, teori perlindingan, teori ganti rugi, dan
teori menakut-nakuti.

M. BAB 13 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DALAM ORGANISASI

1. Pengertian

Laporan pertanggung jawaban adalah suatu dokumen tertulis atau


tidak tertulis yang disusun oleh dengan tujuan memberikan laporan tentang
peleksanaan kegiatan dari suatu unit organisasi kepada unit organisasi yang lebih
tinggi atau sederajat.

Pusat-pusat pertanggungjawaban pada organisasi atau


perusahaan/bisnis pada tingkat yang lebih besar, dapat dibagi menjadi 4 bagian,
yaitu :

35
a. Pusat Biaya merupakan sauatu unit organisasi atau pusat
pertanggungjawaban yang diukur berdasarkan pengeluaran atau biaya-
biaya.

b. Pusat Pendapatan merupakan suatu unit organisasi atau pusat


pertanggungjawaban yang prestasi menajernya dinilai berdasarkan
pendaptan yang dihasilkan.

c. Pusat Laba merupakan unit organisasi yang menejernya memiliki


pertanggungjawaban atas pendapatan maupun biaya perusahaan.

d. Pusat Investasi merupakan unit organisasi yang prestasi menajernya di


ukur berdasarkan penghasilan dengan memperhitungkan biaya
sekaligus aktiva dan modal yang diinvestasikan pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya dengan tujuan mencapai suatu
imbalan investasi yang memuaskan.

Struktur organisasi merupakan syarat utama dalam penerapan


konsep akuntansi pertanggungjawaban dimana struktur organisasi merupakan
gambaran pusat0pusat pertanggungjawaban sehingga tidak dapat dipisahkan dan
saling mempengaruhi. Berikut 2 tipe struktur organisasi yang berkaitan dengan
pusat-pusat pertanggungjawaban, yaitu:

a. Organisasi Fungsional

b. Organisasi Unit Bisnis

2. Jenis-Jenis Pusat Biaya

a. Pusat Biaya Teknis

b. Pusat Biaya Kebijakan

c. Pusat Pertanggungjawaban Biaya

d. Biaya Terkendali dan Biaya Taka Terkendali

36
3. Format Laporan Pertanggungjawaban

Laporan pertanggungjawaban berguna sebagai bahan evaluasi


terhadap seluruh proses pelaksanaan kegiatan dan hail-hasil yang dapat dicapai
dari kegiatan tersebut, yang berikutnya dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi perbaikan-perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan
kegiatan pada masa yang akan datang. Dari segi bentuk tertulis, laporan terbagi
menjadi seperti berikut :

a. Laporan berbentuk formulir atau matriks

b. Laporan berbentuk memorandum atau nota

c. Laporan berbentuk surat

d. Laporan berbentuk naskah

e. Laporan berbentuk buku

Laporan pertanggungjawaban tersusun sebagai berikut :

a. Sistematis

b. Komprehensif

c. Terpadu

d. Dengan format ukuran kuarto 1,5 spasi dengan margin 4-3-4-3

Agar suatu laporan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dalam


proses penyusunan laporan, selain harus memperhatikan berbagai prinsip dan syarat
dalam penyususnan laporan, juga harus memperhatikan tata caranya.

a. Tahap Persiapan

b. Pengumpulan dan Penyajian Data

c. Sistematika Laporan

d. Penulisan Laporan

37
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

1. Pembahasan bab 1 tentang Konsep Manajemen dan Konsep Kepemimpinan

a. Kepemimpina dalam buku yang direview adalah entitas yang


mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan.
Menurut Pdf Kepemimpinan Dalam Orgaisasi dari Lembaga Administrasi
NegaraRepublik Indonesia Edis tahun 2008 kepemimpinan adalah
pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta
diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah satu atau beberapa tujuan
tertentu ( Tannebaum, Weschler dan Nassarik, 1961: 24).

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa


kepemimpinan adalah suatu pengaruh untuk mengarahkan para anggota
bekerjasama untuk mencapai tujuan melalui sebuah proses.

b. Manajemen menurut buku yang direview adalah sebuah proses


perencanaan, perorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien ( Ricky W.
Griffin ). Sedangkan menurut Pdf Kepemimpinan Dalam Orgaisasi dari
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Edisi tahun 2008
manajemen adalah berperan seperti leader yang harus mampu
memberikan bimbingan sehingga dapat dibina dan dikembangkan dalam
pelaksanaan tugas.

Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan manajemen adalah


sebuah proses perencanaan atau bimbingan sehingga dapat mencapai
sasaran dalam pelaksanaan tugas secara efisien dan efektif.

37
2. Pembahasan Bab 2 Tentang Model dan Teori Kepemimpinan

Menurut buku yang direview teori kepimimpinan terbagi atas pendekatan


teori kesifatan, prilaku, situasional. Menurut Pdf Kepemimpinan Dalam
Orgaisasi dari Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Edisi tahun
2008 pendekataan kepemimpinan terbagi atas pendekatan teori sifat,
pendekatan prilaku, dan pendekatan situasional.

Jadi berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam buku
yang direview dengan Pdf Kepemimpinan Dalam Orgaisasi dari Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Edisi tahun 2008 memiliki
pembahasan yang sama.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku

1. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang direview

a. Kelebihan : memiliki gambar yang mencerminkan tentang materi yang


dibahas dalam buku yang direview, memiliki warna yang sangat menarik
penampilan buku.

b. Kekukrangan : dalam pemilihan warna tulisan kurang cocok dengan


warna sampul buku. Penampilan sampul buku kurang menarik karna
tidak memiliki corak walaupun memiliki corak tapi tidak terlalu nampak
sehingga pembaca melihat tampilan sampul biasa-biasanya aja.

2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
adalah :

a. Kelebihan : dalam penggunaan font sudah memenuhi kreteria dalam


penulisan buku dan dalam aspek layout juga sudah memenuhi kriteria
standart dalam penulisan buku.

38
b. Kekurangan : dalam tata tulis buku yang diereview memiliki banyak
kekurangan karena ada dalam penulisan kata yamg diulang dan kurang
pas dengan judul atau pembahsan meetri. Serta dalam tata letak ada
beberapa judul materi yang penarukan tempatnya tidak sesuai.

3. Dari aspek isi buku :

a. Kelebihan : dilihat dari isi buku yang direview sudah sangat bagus kerena
memiliki pembahasan materi yang sangat lengkap dan banyak pendapat
para ahli dalam pembahasan materinya.

b. Kekurangan : dalam isi pembahsan buku ini terlalu banyak pembahsan


yang tidak sesuai dengan judul atau bisa disebut terlalu banyak basa-
basinya sehingga para pembaca menjadi bosan dalam mebacanya dan
susah menemukan inti dari materi yang dibahas kerena terlalu banyaknya
basa-basi nya.

4. Dari aspek tata bahasa buku tersebut adalah :

a. Kelebihan : dalam penyusunan bahasa di buku ini sudah sangat bagus


kerena bahasa yang digunakan tidak susah untuk dipahami dan mudah
untuk cerna setiap kata-kata yang ada dalam pembahasan meteri tersebut.

b. Kekurangan : tetapi ada juga kekurangan yaitu dalam tata bahasa atau
bahasa yang digunakan ada bahasa yang rumit untuk dipahami kerena
terlalu banyakynya materi dengan kata yang basa-basi.

39
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain


agar mereka mau ikut diarahkan dalam mencapai tujuan tertentu oleh karena itu
kepemimpinan sangatlah penting dan sering di kaitkan dengan manajemen.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas diharapkan para pembaca dapat menjadi


seorang pemimpin yang baik dan bijaksana dengan mempelajari kepemimpinan itu
serta mampu membaca dalam pentargetan yang sudah direncanakan terlebih
dahulu.

Daftar Pustaka

Kepemimpinan (leadership), karya Tim Penyusun

Organisasi,Kepemimpinan & perilaku Administrasi karya Prof. Dr.Sondang P.


Siagian

40

Anda mungkin juga menyukai