Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 3). Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara
efektif dan efeisen diperlukan pendidikan yang berkualitas.Pendidikan
berkualitas adalah pendidikan yang dapat mengembangkan seluruh potensi
peserta didik sehingga membentuk insan yang berkarakter, manusia yang
cerdas baik secara intelektual, emosional maupun spiritual.
Fakta tentang kualitas pendidikan di Indonesia berasal dari survey
OECD(Organization for Economic Cooperation and
Development) dilansir dari BBC menyatakan bahwa kualitas pendidikan di
Indonesia menepati urutun ke 69 dari 76 negara. Dalam hal ini, dunia
pendidikan mempunyai andil yang cukup besar dalam mendongkrak
kualitas. Pendidikan diharapkan mampu menyiapkan masyarakat
Indonesia yang berkualitas dan berkompeten sehingga mampu
bersaing dengan Negara lain.Pencapaian kesuksesan dalam dunia
pendidikan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kualitas tenaga pendidik
atau PNS. Pendidik yang berkualitas dan berkompeten akan mampu
menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan berkompeten pula.
Pencanangan pendidikan karakter dimaksudkan untuk menjadi
salah satu jawaban terhadap beragam persoalan bangsa yang saat ini
banyak dilihat, didengar dan dirasakan, yang mana banyak persoalan
muncul yang di indentifikasi bersumber dari gagalnya pendidikan dalam
menyuntikkan nilai-nilai moral terhadap peserta didiknya. Hal ini tentunya
sangat tepat, karena tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan yang
cerdas, namun juga menciptakan insan yang berkarakter kuat.
Di UPT SDN 01 Silaut ini merupakan sekolah yang mendukung
tujuan pendidikan Indonesia tersebut. UPT SDN 01 Silaut ini berada di
ujung perbatasan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Kabupaten Muko –
Muko Bengkulu ini memiliki luas tanah 2982 m² dan terakreditasi B. UPT
SDN 01 Silaut dulunya memiliki yang namanya kelas jauh yang berada
pada Silaut Dalam (KTM). Hal ini dikarenakan kurangnya Sekolah yang
berada di Daerah Silaut Dalam (KTM) tersebut. Dengan perkembangan
zaman dan waktu kelas jauh tersebut di tutup karena satu persatu sekolah
dasar telah mulai berdiri di daerah tersebut.
UPT SDN 01 Silaut memiliki 23 orang guru yang terdiri dari Guru
Kelas, Guru Agama, Dan Guru PJOK. Guru memiliki beberapa tugas
diantaranya menfasilitasi materi dalam proses pembelajran, menyusun
rancanngan pelaksanaan pembelajaran dan mencari model pembelajaran
yang menarik.
Guru diharapkan mampu melaksanakan tugasnya dalam pelayanan
publik dengan baik, agar terciptanya sumber daya manusia yang cerdas,
dan berkualitas. Namun pada kenyataanny masih terdapat beberapa isu
pada Guru. Beberapa isu permasalahan yang muncul yaitu gagalnya
implementasi Kurikulum 2013 tingkat SD, kurangnya kreatifitas guru
dalam menentukan model pembelajaran, dan ketidak seriusan guru dalam
membuat perangkat pembelajaran.

Dalam rangka menunjuang kelencaran pelaksanaan proses


pembelajaran yang baik untuk memperoleh siswa yang cerdas dan
berkualitas maka diperlukan pengolaan pelayanan publik yang baik.
Berdasarkan isu masalah yang diatas setelah melalui analisis USG, maka
dipililah salah satu isu yaitu kurangnya kreatifitas guru dalam menentukan
model pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan aktualisasi tentang
pelayanan publik. Oleh karena itu, penulis membuat rancangan aktualisasi
dengan judul “Optimalisasi Kreatifitas Guru dalam Menentukan Modal
Pembelajaran”

B. Identifikasi Isu
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasi isu
pada UPT SDN 01 Silaut sebagai berikut :
1. Gagalnya implementasi kurikulum 2013 tingkat SD
2. Kurangnya kreatifitas guru dalam menetukan model pembelajaran
3. Ketidak seriusan guru dalam membuat perangkat pembelajaran.

C. Perumusan dan Penempatan Isu

Berdasarkan beberapa isu yang telah di jelaskan pada bagian


sebelumnya, maka perlu ditentukan isu utama atau isu pokok yang ada
pada UPT SDN 01 Silaut untuk segera ditemukan pemecahan isu. Dalam
hal penentuan isu utama tersebut maka perlu dilakukan suatu pengujian
dengan menggunakan salah satu metode yaitu USG ( Urgency,
Seriousness, Growth).

Metode USG adalah salah satu alat yang digunakan untuk


menyusun urutan prioritas isu yang akan diselesaikan. Metode ini
dilakukan dengan cara menggunakan skala likert ( 5-4-3-2-1). Sehingga
mendapatkan penampatan isu yang tepat.
Perumusan Isu dengan Instrumen USG

Penilaian
No Masalah Kriteria Total Nilai Rank
U S G
1. Gagalnya Implementasi Kurikulum 2013 4 3 3 12 II
Tingkat SD

2. Kurangnya Kreatifitas Guru Dalam 5 4 5 14 I


Menentukan Model Pembelajaran

3. Ketidak Seriusan Guru Dalam Membuat 4 2 5 11 III


Perangkat Pembelajaran

Rentang nilai :
5 = sangat buruk
4 = buruk
3 = cukup buruk
2 = kurang buruk
1 = baik

Untuk itu pendekatan yang relevan untuk memecahkan permasalahan


diatas adalah Pelayanan Publik.
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. DESKRIPSI UMUM
1. Gambaran Umum
UPT SDN 01 Silaut ini berada di ujung perbatasan Kabupaten
Pesisir Selatan dengan Kabupaten Muko – Muko Bengkulu tepatnya
berada di jalan lintas padang – bengkulu ini memiliki luas tanah 2982
m² dan terakreditasi B. UPT SDN 01 Silaut dulunya memiliki yang
namanya kelas jauh yang berada pada Silaut Dalam (KTM). Hal ini
dikarenakan kurang Sekolah yang berada di Daerah Silaut Dalam
(KTM) tersebut. Dengan perkembangan zaman dan waktu kelas jauh
tersebut di tutup karena satu persatu sekolah dasar telah mulai berdiri di
daerah tersebut.
UPT SDN 01 Silaut berdiri pada tahun 1910. UPT SDN 01 Silaut
memiliki 23 orang guru yang terdiri dari Guru Kelas, Guru Agama, Dan
Guru PJOK. Terdapat 11 kelas dan terdiri dari kelas rombel.

2. Struktur Organisasi
B. DESKRIPSI KHUSUS
1. Program Dan Kegiatan Saat Ini
Kegiatan yang akan dilakukan selama masa habituasi yaitu
mengoptimalisasi guru dalam menentukan metode proses
pembelajaran yang mana masih banyaknya guru yang belum
paham menetukan model dalam proses pembelajaran ini, yang
merupakan kreatifitas penulis sendiri dalam menentukan program
ini.

2. Role Model
Pada role model kali ini
penulis sangat mengidolakan
bapak Musmulyadi, S.Pd.i. Bapak
Musmuladi atau biasa di panggil
bapak Mus ini memiliki jiwa
kepimpinan yang baik dan pintar.
Ini di buktikan dengan kemapuan
Bapak Mus mengelola
emosinonal skill dalam
menghadapi masalah yang datang
di Sekolah yang dipimpin oleh
bapak tersebut, adanya sifat
mengayomi anggota dengan cara memberi nasehat – nasehat dan
penguatan kepada anggotanya, dan sikap 5S ( Salam, Senyum,
Sapa, Sopan, dan Santun) yang selalu di perlihatkan setiap hari,
serta kedispilinan dalam mengerjakan tugas yang sudah
diembaninya. Bapak Mus ini merupakan salah satu kepala sekolah
termuda di Pesisir Selatan ini membuktikan bahwa beliau memiliki
kempampuan yang baik (pintar). Sehingga dengan kemampuan
yang di miliki beliau, beliau bisa mnjadi kepala sekolah pada umur
40 Tahun.
Kepintaran dan jiwa kepimpinan Bapak Musmulyadi, akan
penulis jadikan role model dalam kehidupan karir penulis
kedepannya.
BAB III

RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT / HASIL YANG DIHARAPKAN

Unit Kerja : UPT SDN 01 SILAUT


Identifikasi Isu :
1. Gagalnya implementasi kurikulum 2013 tingkat SD
2. Kurangnya kreatifitas guru dalam menetukan model pembelajaran
3. Ketidak seriusan guru dalam membuat perangkat pembelajaran.

Isu Yang Diangkat : Kurangnya kreatifitas guru dalam menetukan model pembelajaran

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi kreatifitas guru dalam menentukan model pembelajaran

No Kegiatan Tahap Kegiatan Hasil / Output Keterkaitan subtansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Visi – Misi Organisasi Organisasi

Anda mungkin juga menyukai