Laporan Pa Iii Tinggal Kumpul
Laporan Pa Iii Tinggal Kumpul
“NARKONO”
Disusun oleh:
Tri Sandi Septian 4311401038
Fahri 4311401049
“NARKONO”
Disusun oleh:
Tri Sandi Septian 4311401038
Fahri 4311401049
Disetujui oleh:
NIK. 113118
ii
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 4311401038
Nama : Tri Sandi Septian
disusun dengan:
Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya
bersedia menerima sanksi.
iii
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 4311401049
Nama : Fahri
disusun dengan:
Jika kemudian terbukti terjadi pelanggaran terhadap pernyataan di atas, maka saya
bersedia menerima sanksi.
Fahri
4311401049
iv
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir III berjudul Game 3D
Berbasis Android “Narkono” tepat pada waktunya.
Dengan adanya Game 3D Berbasis Android “Narkono” ini diharapkan
menjadi salah satu media untuk mendidik setiap kalangan remaja umur 12 sampai
21 tahun ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada kalangan remaja
Indonesia akan bahaya penyalahgunaan narkoba. Dalam menyelesaikan Proyek
Akhir III ini penulis mendapatkan beberapa rintangan yang tidak akan dapat
dilewati tanpa bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Proyek Akhir III ini
2. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto, selaku Direktur Politeknik Negeri Batam
3. Ibu Liony Lumombo, S.ST selaku dosen pembimbing proyek akhir III
4. Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan saran
demi kelancaran proyek akhir III ini
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan game ini,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
kesempurnaan dari Game 3D Berbasis Android “Narkono” ini.
Akhirnya menjadi harapan, semoga Proyek Akhir III ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi kita semua.
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
3.3 UML………………………………………………………………………29
4.1 Hasil………………………………………………………………………….37
vii
4.2 Hasil Data dan Kuisioner…..…………………………………………….…..52
BAB V PENUTUP………………………………………………………….……55
5.1 Kesimpulan………………………..……………………………………....55
5.2 Saran……………………………….……………………………………...55
LAMPIRAN .......................................................................................................... 58
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tampilan Software Maya …………………………………………….21
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Efek dari Ganja, Shabu, Ekstasi, dan Heroin……………………………13
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Gejala atau fenomena terhadap penyalahgunan narkotika dan upaya
penanggulangannya saat ini sedang mencuat dnan menjadi perdebatan para
ahli hukum. Penyalahgunaan narkoba atau narkotika sudah mendekati pada
suatu tindakan yang sangat membahayakan, tidak hanya menggunakan
obat-obatan saja, tetapi sudah meningkat kepada pemakaian jarum suntik
yang pada akhirnya akan menularkan HIV.
Perkembangan kejahatan narkotika pada saat ini telah menakutkan
kehidupan masyarakat. Dibeberapa negara, termasuk indonesia, telah
berupaya untuk meningkatkan program pencegahan dari tingkat penyuluhan
hukum sampai kepada program pengurangan pasokan narkoba atau
narkotika. [5]
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kurangnya
pemahaman dan kepedulian masyarakat menjadi faktor penylahagunaan
narkoba, dan remaja menjadi salah satu korbannya. Oleh karena itu, pada
Proyek Akhir III ini yang berjudul “NARKONO” diangkat kedalam bentuk
Game 3D berbasis android. Game 3D bergenre arcade ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman pada kalangan remaja Indonesia akan bahaya
penyalahgunaan narkoba, sehingga generasi muda Indonesia dapat
menghindari penyalahgunaan narkoba
2
1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan tidak terlalu meluas dan mudah dipahami, maka kami
memberikan batasan masalah dalam perancangan Aplikasi Game
NARKONO berbasis Android adalah:
1. Game ini hanya bisa dimainkan oleh satu orang
2. Game ini ditujukan untuk remaja usia 12 sampai 21 tahun
3. Aplikasi game ini dibangun untuk android dan bersifat offline
4. Jenis narkoba yang digunakan dalam game ini adalah Ekstasi dan Heroin.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari game 3D ini adalah:
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Narkotika
2.1.1 Pengertian Narkotika dan Jenis-Jenis Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sitensis maupun semi sitensis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. [6]
Narkotika merupakan zat atau obat yang sangat bermanfaat dan
diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan
atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan
akibat yang sangat merugikan bagi perseorangan atau masyarakat khususnya
generasi muda. Hal ini akan lebih merugikan jika disertai dengan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika yang dapat mengakibatkan
bahaya yang lebih besar bagi kehidupan dan nilai-nilai budaya bangsa yang
pada akhirnya akan dapat melemahkan ketahanan nasional.
Yang dimaksud narkotika dalam UU No. 35/2009 adalah tanaman
papever, opium mentah, opium masak, seperti candu, jicing, jicingko, opium
obat, morfina, tanaman koka, daun koka, kokaina mentah, kokaina, ekgonina,
tanaman ganja, damar ganja, garam-garam atau turunannya dari morfin dan
kokaina. Bahan lain baik alamiah, atau sitensis maupun semi sitensis yang
belum disebutkan yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina
yang ditetapkan menteri kesehatan sebagai narkotika, apabila
penyalahgunaannya dapat menimbulkan akibat ketergantungan yang
merugikan, dan campuran- campuran atau sediaan-sediaan yang mengandung
garam-garam atau turunan-turunan dari morfina dan kokaina, atau bahan-
bahan lain yang alamiah atau olahan yang ditetapkan mentri kesehatan
sebagai narkotika.
4
Berdasarkan rumusan Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 diatas,
penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa tanaman atau barang ditetapkan
sebagai narkoba atau bukan setelah melalui uji klinis dan labotarium oleh
Depertemen Kesehatan.
Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
membagi narkotika menjadi tiga golongan, sesuai dengan pasal 6 ayat 1:
1.Narkotika Golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
2.Narkotika Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/
atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
3.Narkotika Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/ atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. [7]
5
Untuk pelaku penyalahgunaan Narkotika dapat dikenakan Undang-
undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, hal ini dapat diklasifikasikan
sebagai berikut: [8]
1. Sebagai Pengguna
Dikenakan ketentuan pidana berdasarkan pasal 116 Undang-undang Nomor
35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman paling lama 15
tahun.
2. Sebagai Pengedar
Dikenakan ketentuan pidana berdasarkan pasal 81 dan 82 Undang-undang No.
35 tahun 2009 tentang narkotika, dengan ancaman hukuman paling lama 15 +
denda.
3. Sebagai Produsen
Dikenakan ketentuan pidana berdasarkan pasal 113 Undang-undang No. 35
tahun 2009, dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun/ seumur hidup/
mati + denda.
Untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika yang sangat merugikan dan membahayakan kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, pada Sidang Umum Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2002 melalui Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor VI/MPR/2002
telah merekomendasikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia dan Presiden Republik Indonesia untuk melakukan perubahan atas
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika mengatur
upaya pemberantasan terhadap tindak pidana Narkotika melalui ancaman
pidana denda, pidana penjara, pidana seumur hidup, dan pidana mati. Di
samping itu, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 juga mengatur mengenai
pemanfaatan Narkotika untuk kepentingan pengobatan dan kesehatan serta
mengatur tentang rehabilitasi medis dan sosial. Namun, dalam kenyataannya
tindak pidana Narkotika di dalam masyarakat menunjukkan kecenderungan
yang semakin meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
6
korban yang meluas, terutama di kalangan anak anak, remaja, dan generasi
muda pada umumnya.
Tindak pidana Narkotika tidak lagi dilakukan secara perseorangan,
melainkan melibatkan banyak orang yang secara bersama sama, bahkan
merupakan satu sindikat yang terorganisasi dengan jaringan yang luas yang
bekerja secara rapi dan sangat rahasia baik di tingkat nasional maupun
internasional. Berdasarkan hal tersebut guna peningkatan upaya pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana Narkotika perlu dilakukan pembaruan
terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. Hal ini
juga untuk mencegah adanya kecenderungan yang semakin meningkat baik
secara kuantitatif maupun kualitatif dengan korban yang meluas, terutama di
kalangan anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya.
Selain itu, untuk melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan
Narkotika dan mencegah serta memberantas peredaran gelap Narkotika,
dalam Undang-Undang ini diatur juga mengenai Prekursor Narkotika karena
Prekursor Narkotika merupakan zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang
dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika. Dalam Undang-Undang ini
dilampirkan mengenai Prekursor Narkotika dengan melakukan penggolongan
terhadap jenis-jenis Prekursor Narkotika.Selain itu, diatur pula mengenai
sanksi pidana bagi penyalahgunaan Prekursor Narkotika untuk pembuatan
Narkotika. Untuk menimbulkan efek jera terhadap pelaku penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, diatur mengenai
pemberatan sanksi pidana, baik dalam bentuk pidana minimum khusus,
pidana penjara 20 (dua puluh) tahun, pidana penjara seumur hidup, maupun
pidana mati. Pemberatan pidana tersebut dilakukan dengan mendasarkan pada
golongan, jenis, ukuran, dan jumlah Narkotika.
Untuk lebih mengefektifkan pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika,
diatur mengenai penguatan kelembagaan yang sudah ada yaitu Badan
Narkotika Nasional (BNN). BNN tersebut didasarkan pada Peraturan
Presiden Nomor 83 Tahun 2007 tentang Badan Narkotika Nasional, Badan
Narkotika Provinsi, dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota. BNN tersebut
7
merupakan lembaga non struktural yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Presiden, yang hanya mempunyai tugas
dan fungsi melakukan koordinasi. Dalam Undang-Undang ini, BNN tersebut
ditingkatkan menjadi lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) dan
diperkuat kewenangannya untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan.
BNN berkedudukan di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada
Presiden. Selain itu, BNN juga mempunyai perwakilan di daerah provinsi dan
kabupaten/kota sebagai instansi vertikal, yakni BNN provinsi dan BNN
kabupaten/kota.
Untuk lebih memperkuat kelembagaan, diatur pula mengenai seluruh
harta kekayaan atau harta benda yang merupakan hasil tindak pidana
Narkotika dan Prekursor Narkotika dan tindak pidana pencucian uang dari
tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dirampas untuk
negara dan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika dan upaya rehabilitasi medis dan sosial.
Untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika yang modus operandinya semakin
canggih, dalam Undang-Undang ini juga diatur mengenai perluasan teknik
penyidikan penyadapan (wiretapping), teknik pembelian terselubung (under
cover buy), dan teknik penyerahan yang diawasi (controlled delevery), serta
teknik penyidikan lainnya guna melacak dan mengungkap penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Dalam rangka mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika yang dilakukan secara
terorganisasi dan memiliki jaringan yang luas melampaui batas negara, dalam
Undang-Undang ini diatur mengenai kerja sama, baik bilateral, regional,
maupun internasional.
Dalam Undang-Undang ini diatur juga peran serta masyarakat dalam
usaha pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan Narkotika dan
Prekursor Narkotika termasuk pemberian penghargaan bagi anggota
8
masyarakat yang berjasa dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan Narkotika dan Prekursor Narkotika. Penghargaan tersebut
diberikan kepada penegak hukum dan masyarakat yang telah berjasa dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Namun demikian, dalam tataran implementasi, sanksi yang dikenakan
tidak sampai pada kategori maksimal. Hal ini setidaknya disebabkan oleh dua
hal. Pertama, kasus yang diproses memang ringan, sehingga hakim
memutuskan dengan sanksi yang ringan pula. Kedua, tuntutan yang diajukan
relatif ringan, atau bahkan pihak hakim sendiri yang tidak memiliki ketegasan
sikap. Sehingga berpengaruh terhadap putusan yang dikeluarkan.
9
dan pedoman kepada pengadilan dan para penyelenggara atau pelaksana
putusan pengadilan yang menerapkan undang-undang, khususnya hakim
dalam menjatuhkan sanksi pidana terhadap kejahatan yang terjadi. Dalam
penelitian ini, penulis akan mencoba meneliti tentang kebijakan hukum
pidana yang tertuang dalam Undang-Undang Psikotropika dan Undang-
Undang Narkotika serta implementasinya dalam penangulangan tindak
pidana narkotika dan psikotropika penegakan hukum salah satunya
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menghambat berjalannya proses
penegakan hukum itu sendiri. Adapun faktor-faktor tersebut, adalah sebagai
berikut. [10]
1. Faktor hukumnya sendiri, yang dalam hal ini dibatasi pada undangundang
aja.
2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membuat atau
membentuk maupun yang menerapkan hukum.
3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.
4. Faktor masyarakat, yakni faktor lingkungan dimana hukum tersebut
berlaku atau diterapkan.
5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang
didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup. Kelima faktor
tersebut di atas saling berkaitan, hal ini disebabkan esensi dari penegakan
hukum itu sendiri serta sebagai tolak ukur dari efektivitas penegakan
hukum.
2.1.4 Faktor Penyebab
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan
narkotika pada seseorang. Berdasarkan kesehatan masyarakat, faktor-faktor
penyebab timbulnya penyalahgunaan narkotika, terdiri dari.
1. Faktor Individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan
NAPZA. Faktor yang mempengruhi individu terdiri dari faktor kepribadian
dan faktor konstitusi. Alasan-alasan yang biasanya berasal dari diri sendiri
sebagai penyebab penyalahgunaan NAPZA antara lain:
10
- Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir
panjang mengenai akibatnya
- Keinginan untuk bersenang-senang
- Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya
- Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok
- Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup
- Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak
menimbulkan ketagihan
- Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau
kelompok pergaulan untuk menggunakan NAPZA
- Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi:
- Lingkungan Keluarga, Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi
yang kurang efektif antara orang tua dan anak, dan kurangnya rasa hormat
antar anggota keluarga merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang
pada gangguan penggunaan zat.
- Lingkungan Sekolah, Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat
hiburan, kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan
diri secara kreatif dan positif, dan adanya murid pengguna NAPZA
merupakan faktor kontributif terjadinya penyalahgunaan NAPZA.
- Lingkungan Teman Sebaya, Adanya kebutuhan akan pergaulan teman
sebaya mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam
kelompoknya. Ada kalanya menggunakan NAPZA merupakan suatu hal
yng penting bagi remaja agar diterima dalam kelompok dan dianggap
sebagai orang dewasa.
11
2.1.5 Jenis Narkoba dan Efeknya
Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), narkoba (narkotika dan obat-
obatan terlarang) adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan/psikologi (pikiran, perasaan dan perilaku) seseorang, serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Narkoba terbagi terhadap 4
kelompok yaitu. [11]
1. Cannabis = marijuana/ganja dan hasish (getah ganja)
2. ATS = amphetamin, ekstasi, katinon dan shabu (methamphetamin)
3. Opiad = heroin (putau), morfin, opium, pethidin, codein,
subutek/subuxon dan methadone
4. Tranquilizer = luminal, nipam, pil koplo, mogadon, valium, camlet,
dumolid, kokain dan ketamin
Menurut survei yang dilakukan BNN pada tahun 2014, jenis narkoba
yang paling sering dikonsumsi di Indonesia adalah ganja, shabu, ekstasi dan
heroin.
1. Cannabis Sativa (Ganja, cimeng, marijuana, gele, pocong)
Marijuana adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan bunga, batang,
biji dan daun kering dari tanaman ganja, Cannabis sativa, tanaman yang
mengandung zat pengubah akal sehat delta-9 tetrahydrocannabiol (THC) dan
senyawa lain yang terkait. Marijuana adalah obat terlarang yang paling umum
digunakan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hasil survey oleh BNN
memperlihatkan marijuana dengan konsumen tertinggi yaitu, pekerja
sebanyak 956.002 orang, pelajar sebanyak 565.598 orang dan rumah tangga
sebanyak 460.039 orang.
2. Methamphetamine (Shabu, meth, kristal, kapur, es)
Methamphetamine atau yang biasa kita kenal sebagai shabu adalah stimultan
obat yang sangat adiktif, yang secara kimiawi mirip dengan amfetamine.
Bentuknya putih, tidak berbau, pahit dan seperti kristal. Hasil survey BNN
memperlihatkan shabu sebagai narkoba peringkat 2 yang paling sering
dikonsumsi oleh masyarakat, yaitu 419.448 orang pekerja, 151.548 orang
pelajar dan 189.799 orang rumah tangga.
12
3. Methylene Dioxy Meth Amphetamine (Ekstasi, E, X, XTC, inex)
Ekstasi adalah nama umum untuk 3,4-methylenedioxymethamphetamine
(MDMA). Ekstasi adalah bahan kimia sintetis dengan efek kompleks yang
meniru stimultan shabu dan senyawa halusinogen. Menurut BNN, ekstasi
merupakan jenis Narkoba peringkat 3 yang paling sering dikonsumsi dengan
jumlah pengguna sebanyak 302.444 orang pekerja, 140.614 orang rumah
tangga dan 106.704 orang pelajar.
4. Diasetilmorfin (Heroin, putaw, bedak, etep)
Heroin atau putaw adalah narkoba sangat adiktif yang diproses dari morfin,
yaitu zat alami yang dari ekstrak benih biji tanaman poppy varietas tertentu.
Heroin biasa dijual dengan berbentuk serbuk putih atau kecoklatan yang telah
dicampur dengan gula, pati, susu bubuk atau kina. Heroin yang murni
berbentuk serbuk putih yang sangat pahit. Warna gelap berasal dari hasil
campuran antara heroin dan tar hitam sisa dari metode pengolahan minyak
mentah. Menurut hasil survey BNN, Heroin merupakan jenis narkoba
peringkat ke-4 yang paling banyak dikonsumsi, dengan jumlah pengguna
sebanyak 33.358 orang rumah tangga, 32.782 orang pekerja dan 29.838 orang
pelajar.
Berikut adalah efek dari ganja, shabu, ekstasi, dan heroin:
Tabel 1. Efek dari ganja, shabu, ekstasi, dan heroin
Efek
Nama
Jangka pendek Jangka panjang
Cannabis Sativa Perubahan indra Gangguan pernapasan.
(ganja, cimeng, Perubahan kesadaran Meningkatkan denyut
marijuana, gele, terhadap waktu jantung.
pocong) Perubahan mood Masalah perkembangan
Gerakan tubuh anak saat dan setelah
terganggu kehamilan.
Kesulitan berpikir Halusinasi, paranoia dan
dan memecahkan berpikir secara tidak
masalah teratur.
Memori terganggu
13
Methamphetamine Insomnia Kecanduan
(shabu, meth, Hilangnya nafsu Efek psikologi seperti
kristal, kapur, es) makan paranoia, halusinasi, dan
Euphoria dan sikap aktivitas motorik
terburu-buru berulang
Peningkatan respirasi Perubahan struktur dan
Denyut jantung cepat fungsi otak
dan tak teratur Menurunnya
Hipertermia kemampuan berpikir dan
kemampuan motorik
Melemahnya konsentrasi
Hilang ingatan
Perilaku agresif atau
kekerasan
Gangguan suasana hati
Masalah gigi yang parah
Menurunnya berat badan
Methylene Dioxy Menurunnya nafsu Meningkatkan
Meth makan kecanduan
Amphetamine Insomnia Serangan panik
(ekstasi, E, X, Pusing dan demam Insomnia
XTC, inex) Keram otot Persepsi tak sadar
Tremor Ketidakmampuan untuk
Berkeringat dingin membedakan realita dan
Penglihatan buram fantasi
Meningkatnya denyut Delusi paranoid
jantung Depresi
Tekanan darah
meningkat
Menegangnya mulut,
wajah dan dagu
14
Diasetilmorfin Demam menurunnya sistem
(heroin, putaw,
bedak, etep) Mulut kering kekebalan tubuh
Mual Tubuh menjadi lemah
Gatal Nafsu makan yang
Fungsi jantung buruk dan kekurangan
melambat gizi
Pernapasan melambat Insomnia
Koma Penurunan fungsi
Kerusakan otak seksual
permanen Kerusakan hati atau
ginjal secara permanen
Kurangnya oksigen pada
otak
Infeksi katup jantung
Keguguran
Menyebabkan kematian
2.2 Game
Menurut Jasson, game adalah suatu sistem atau program di mana satu
atau lebih pemain mengambil keputusan melalui kendali pada objek di dalam
game untuk suatu tujuan tertentu [12]. Sedangkan menurut Efa Jodi Setiawan
menyatakan bahwa game dapat diartikan sebagai permainan yang memiliki
aturan dan skenario atau jalan cerita berupa seting map, level atau stage, alur
dan beberapa efek animasi sehingga memiliki arah atau tujuan dalam
permainan tersebut. [13]
Berikut komponen atau elemen yang harus diperhatikan sebelum
pembuatan game yaitu Judul (title), Title Screen, Story line, Intro, Sound,
Level, Credit, Documentations, Copyright, Setup Program. [14]
A. Judul (Title)
Judul atau title sangat berperan penting dalam sebuah game, karena dari
judul akan menunjukan suatu karakter bagi game tersebut. Game yang
15
memiliki judul yang unik akan menarik perhatian dan bisa menjadikan
tolak ukur dalam laku atau tidaknya game tersebut.
B. Title Screen
Title screen ialah background judul yang telah dibuat. Title scree/layar
judul ini digunakan untuk memperjelas maksud judul yang telah dibuat
sebelumnya.
C. Story Line
Story line ialah sebuah alur cerita yang memiliki awal dan akhir. Namun
tidak semua game memiliki story line contohnya game Bubble Shooter
yang hanya memerlukan skill ketangkasan dan kecepatan tanpa adanya
alur cerita.
D. Intro
Intro didalam game bisa berbentuk gambar, tulisan atau animasi. Intro
merupakan gambaran awal dari game tersebut sebelum pemain memulai
game.
E. Sound
Sound atau musik di dalam game terbagi menjadi 3 yaitu music
background, music efek dan voice (suara). Beberapa game memiliki tiga
unsur sound tersebut, namun tidak luput pula game yang hanya memiliki
salah 1 unsur tersebut.
F. Level
Level di dalam game merupakan tingkat kesulitan yang harus dilalui
pemain. Semakin meningkat level biasanya situasi dan kondisi permainan
menjadi lebih sulit, hal ini ditujukan agar game tidak monoton terhadap
satu kondisi saja. Semakin banyak level dan tingkat kesulitan game, maka
akan lebih menarik lagi bagi pemain.
G. Credit
Credit hal yang penting dalam suatu game, meskipun credit bukan hal
yang utama dalam game namun credit menjadi fungsi perkenalan bagi
pembuatan game tersebut.
16
H. Documentations
Documentation merupakan panduan dalam game, biasanya berisi cara
bermain, cara instalasi dan cerita dalam game tersebut.
I. Copyright
Copyright merupakan hal yang sangat pemting, karena berisi hak atas
game tersebut.
J. Setup Program Setup program ialah pengepakan/paket game menjadi
sesuatu yang utuh dan tidak terpecah-pecah.
Menurut Alif Harsan terdapat 4 jenis game berdasarkan platfoam yang
digunakan yaitu Arcade Games, Game PC, Console Game dan Mobile Game.
Mobile game dimainkan pada telepon seluler atau tablet. Sedangkan game
berdasarkan alur cerita atau genre dibagi menjadi Fighting, Real Time
Strategi, First Person Shooter, Adventure, Racing, Simulasi dan Edukasi. [15]
Game edukasi merupakan suatu permainan yang secara khusus didesain
untuk mengajarkan tentang subjek-subjek tertentu, pendalaman terhadap
suatu konsep, pengenalan terhadap kejadian-kejadian bersejarah, atau
membantu mereka dalam mempelajari suatu keterampilan yang mereka
miliki. [16]
Berikut ciri-ciri permainan untuk edukasi yaitu: [17]
1. Dapat digunakan dalam berbagai cara atau bermacam-macam tujuan dan
manfaat.
2. Ditujukan terutama untuk anak-anak dan berfungsi mengembanagkan
berbagai aspek perkembangan kecerdasan dan motorik anak.
3. Membuat anak terlibat aktif dalam game tersebut.
4. Game yang dibuat bersifat membangun.
5. Tidak mengandung unsure pornografi, SARA atau tindakan kekerasan.
Terdapat 6 tahap teori yang mendasari perancangan pembuatan atau
pengembangan game yaitu concept, design, material collecting, assembly,
testing dan distribution. Berikut penjelasan dari 6 tahap teori tersebut: [18]
A. Concept
Dalam tahapan ini ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan, antara
lain:
17
1. Menentukan tujuan aplikasi yaitu mendidik anak-anak untuk
membuang sampah pada tempatnya
2. Aplikasi ini digunakan untuk media pembelajaran yang berfungi untuk
mendidik anak-anak usia 5-12 tahun mengenai membuang sampah pada
tempatnya.
3. Deskripsi Game Cleaning Batam berbentuk Game 3D yang berjalan
dan dioperasikan pada perangkat bersistem operasi android.
B. Design
Pada tahapan ini dibuat spesifikasi game secara rinci dalam sebuah
perancangan aplikasi. Di mana pembuatannya disesuaikan berdasarkan
pada Perancangan Diagram Alur (Flowchart).
C. Material Collecting (pengumpulan materi)
Pada tahapan ini, materi terkait bahan ajar / materi pembelajaran bisa
didapatkan dari wawancara, membaca referensi buku, tanya jawab orang
yang ahli atau mencari sumber-sumber lainnya dari internet.
D. Assembly
Tahap assembly (pembuatan) adalah tahap dimana semua objek atau
bahan multimedia dibuat. Pembuatan aplikasi bisa didasarkan pada
flowchart ataupun diagram UML. Semua objek atau material dibuat dan
digabungkan menjadi satu aplikasi yang utuh. Dalam tahapan ini
digunakan beberapa software seperti Unity 5.5.0f3 dan Maya 2015.
E. Testing
Tahap ini disebut juga sebagai tahap pengujian alpha (alpha test) dimana
pengujian dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya sendiri.
Dalam pengujian aplikasi ini dilakukan pengecekan ketepatan benda
berdasarkan marker, pengujian terhadap ketersediaan benda/obyek 3D
dengan ukuran besar sehingga marker tidak tersorot dengan baik dan
pengujian selanjutnya dengan menggunakan pengujian kuisioner dengan
responden anak-anak usia 5-12 tahun.
F. Distribution
Dalam tahapan ini, aplikasi yang telah selesai diuji dan dinyatakan baik
sesuai dengan tujuan pembuatan, akan didistribusikan.
18
2.3 Android
Android terus memperbarui sistem sejak dirilis. Pembaruan ini berfokus
pada memperbaiki bug serta menambahkan fitur baru untuk memberikan
lingkungan yang lebih nyaman. Berikut ini versi Android adalah [19]:
1. Android versi 2.0 / 2.1 (Eclair), memperkenalkan HTML5 dan menukar
dukungan menjadi ActiveSync 2.5.
2. Android versi 2.2 (Froyo), yang memperkenalkan peningkatan
kecepatan dengan JIT optimasi dan mesin Chrome V8 JavaScript, dan
menambahkan Wi-Fi hotspot tethering dan dukungan Adobe Flash.
3. Android versi 2.3 (Gingerbread), yang disempurnakan antarmuka
pengguna, meningkatkan keyboard lunak dan fitur copy paste /, dan
menambahkan dukungan untuk Near Field Communication.
4. Android versi 4. 3.0 (Honeycomb), rilis tablet berorientasi yang
mendukung perangkat layar yang lebih besar dan memperkenalkan
banyak fitur antarmuka pengguna baru, dan mendukung prosesor
beraneka ragam dan akselerasi hardware untuk grafis.
5. Android versi 4.0 (Ice Cream), kombinasi dari Gingerbread dan
Honeycomb menjadi "kesatuan yang utuh. Versi ini memiliki fitur-fitur
baru ditambahkan ke Smartphone Seperti perangkat tambahan foto,
pencarian email secara offline, sistem buka layar kunci menggunakan
wajah, jaringan data, dan monitoring penggunaan.
6. Android versi 4,1-4,3 (Jellybean). Jelly Bean membawa account multi-
user, pemberitahuan ditindaklanjuti, widget layar kunci, cepat-
pengaturan di bar pemberitahuan, Fotosfer ke "saham" kamera Android
dan Google Now. Jelly Bean dipuji oleh banyak orang sebagai titik balik
untuk Android, di mana semua layanan besar dan pilihan kustomisasi
akhirnya memenuhi pedoman desain besar.
7. Android versi 4.4 (Kitkat), KitKat lebih ringan dan tampilan yang jauh
lebih berwarna, dan mengalami perubahan seperti peluncur Google
Now, integrasi SMS dengan Hangouts, dan lebih mudah dan lebih cepat
menggunakan semua sekitar.
19
8. Android versi 8. 5.0 (Lollipop), Google merilis Android 5.0 Lollipop
dengan Nexus 6 dan Nexus 9, dan dukungan untuk perangkat 64-bit.
9. Android versi 6.0 (Marshmallow), Android 6.0 mendapatkan kontrol
yang lebih baik atas izin, yang memungkinkan Anda untuk mengontrol
apa yang bagian dari aplikasi data Anda dapat mengakses, bukan
menyetujuinya dengan hanya menginstal aplikasi di tempat pertama. Itu
hanya awal, dan fitur seperti aplikasi menghubungkan dan Assist API
baru akan memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi
yang lebih baik dan lebih kuat.
2.4 Smartphone
Smartphone memiliki banyak ukuran dari 2,59” – 6,5”. Namun setiap
ukuran memiliki kelebihan dan kekurangan seperti yang dijelaskan oleh
Epi Kusnara (2016). Berikut beberapa ukuran layar smartphone beserta
kelebihan dan kekurangan dari ukuran layar smartphonenya. [27]
A. Layar 4 - 4,5 inci
Ukuran layar 4 hinga 4,5 inci cocok digunakan untuk aktivitas mobile
karena dengan layarnya yang terbilang kecil, membuat dimensi
smartphonenya pun menjadi kecil. Kelebihan dari ukuran layar ini
adalah Dimensi jadi kecil, pas dalam genggaman, mudah mengetik
dengan satu tangan. Namun kekurangannya adalah layar terlalu kecil
untuk nonton video atau main game, Kurang nyaman untuk membuat
atau membaca dokumen.
B. Layar 4,7 – 5,2 inci
Ukuran layar 4,7 hingga 5,2 inci cocok untuk orang-orang yang
senang atau sering berpergian karena dengan ukurannya yang pas di
kantong celana, membuatnya bisa dibawa kemanapun tanpa harus
merasa tidak nyaman. Di pasaran, smartphone dengan ukuran layar
4,7 hingga 5,2 inci ini bisa kamu temukan dengan mudah. Dengan
ukuran segini kamu bisa mengetik dengan satu tangan tanpa harus
menggunakan mode-mode khusus. Kelebihan dari ukuran layar ini
adalah pas di kantong celana, mudah mengetik dengan satu tangan,
20
nyaman membuat dan membaca dokumen, namun kekurangannya
adalah Terasa kurang puas untuk nonton video atau main game.
C. Layar 5,5 - 6,5 inci
Layar ukuran ini sangat cocok digunakan untuk yang suka bermain
game atau nonton video dan membaca dan membuat dokumen yang
mudah namun ukuran layar ini tidak nyaman digunakan dengan satu
tangan dan tidak nyaman di kantong celana.
2.5 Autodesk Maya
21
Saat ini, Maya telah mendunia dan menjadi standar peranimasian
international. Software Maya ini digunakan untuk industri perfilman
Hollywood baik untuk pembuatan video klip, membuat film animasi seperti
Finding Nemo, film pendek hingga karya besar berupa film kolosal semacam
Lord of The Ring (LOTR). Bahkan Alias Wavefront, pengembang software
Maya, menerima penghargaan berupa piala Oscar untuk film LOTR. Grand
Turismo juga merupakan salah satu game terkenal yang menggunakan Maya
sebagai keperluan untuk produksi gamenya. [22]
Komponen maya sangat lengkap sehingga software ini sangat powerfull
dan kompatibel untuk industri kreatif animasi 3D, beberapa komponen maya
sebagai berikut: [23]
1. Fluid Effects
2. Bifrost
3. Classic Cloth
4. Fur
5. nHair
6. Maya Live
7. nCloth
8. nParticle
9. MatchMover (Tracking)
10. Composite
11. Camera Sequencer
2.6 Unity
Unity merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk
mengembangkan game multi platform yang didesain untuk mudah
digunakan. Grafis pada unity dibuat dengan grafis tingkat tinggi untuk
OpenGL dan directX. Unity mendukung semua format file, terutamanya
format umum seperti semua format dari art applications. Unity cocok dengan
versi 64-bit dan dapat beroperasi pada Mac OS dan windows dan dapat
[24]
menghasilkan game untuk Mac, Windows dan Android.
22
Unity secara rinci dapat digunakan untuk membuat video game 3D, real
time animasi 3D dan visualisasi arsitektur dan isi serupa yang interaktif
lainnya. Editor Unity dapat menggunakan plugin untuk web player dan
menghasilkan game browser yang didukung oleh Windows dan Mac. Plugin
web player dapat juga dipakai untuk widgets Mac. Unity juga akan
mendukung console terbaru seperti Nintendo Wii, PS3, Xbox 360, Ipad,
Iphone, dan android. [25]
Unity telah diluncurkan pertama kali sebagai versi pra – rilis dengan
GooBall sebuah video game yang didesain khusus untuk Apple Macintosh.
GooBall, dengan unity pra – rilis telah diluncurkan atau diumumkan pada
bulan Maret tahun 2005, sementara itu Unity diluncurkan secara resmi
sebagai aplikasi yang bersifat komersial pada dua bulan setelahnya yaitu
bulan Juni tahun 2005. Satu tahun kemudian yaitu tahun 2006, aplikasi
pengembang game ini telah menjadi nominasi untuk Apple design awards
dalam kategori “Best OS X Graphics”.
Sejak unity secara resmi dirilis sebagai Unity versi 1.0.1, banyak
pembaharuan (update), upgrades dan fitur yang telah ditambahkan selama
tahun perilisannya tersebut dan Unity terus berkembang secara terus –
menerus. Sekarang ini Unity sudah ada pada versi 5.5 yang dirilis tahun
2016. [25]
Perizinan atau license dari Unity ada dua bentuk. Ada Unity dan Unity
Pro. Versi Unity tersedia dalam bentuk gratis, sedang versi Unity Pro hanya
dapat dibeli. Versi Unity Pro ada dengan fitur bawaan seperti efek post
processing dan render efek texture. Versi Unity merupakan yang gratis
memperlihatkan aliran untuk game web dan layar splash untuk game yang
berdiri sendiri. Unity dan Unity Pro menyediakan tutorial, isi, contoh project,
wiki, dukungan melalui forum dan perbaruan kedepannya. Unity digunakan
pada iPhone, iPod dan iPad operating system yang mana iOS ada sebagai
add-ons pada Unity editor yang telah ada lisensinya, dengan cara yang sama
juga pada Android. [26]
23
Berikut ini beberapa fitur yang ada pada Unity, antara lain: [25]
1. Rendering
Graphics engine yang digunakan adalah Direct3D (Windows, Xbox 360),
OpenGL (Mac, Windows, Linux, PS3), OpenGL ES (Android, iOS), dan
proprietary APIs (Wii). Ada pula kemampuan untuk bump mapping,
reflection mapping, parallax mapping, screen space ambient occlusion
(SSAO), dynamic shadows using shadow maps, render-to-texture and full-
screen post-processing effects.
Unity dapat mengambil format desain dari 3ds Max, Maya, Softimage,
Blender, modo, ZBrush, Cinema 4D, Cheetah3D, Adobe Photoshop, Adobe
Fireworks and Allegorithmic Substance. Asset tersebut dapat ditambahkan
ke game project dan diatur melalui graphical user interface Unity.
2. Scripting
Script game engine dibuat dengan Mono 2.6, sebuah implementasi open-
source dari .NET Framework. Programmer dapat menggunakan UnityScript
(bahasa terkustomisasi yang terinspirasi dari sintax ECMAScript, dalam
bentuk JavaScript), C#, atau Boo (terinspirasi dari sintax bahasa
pemrograman phyton).
3. Asset Tracking
Unity juga menyertakan Server Unity Asset yang merupakan sebuah
solusi terkontrol untuk developer game asset dan script. Server tersebut
menggunakan PostgreSQL sebagai backend, sistem audio dibuat
menggunakan FMOD library, video playback menggunakan Theora codec,
engine daratan dan vegetasi, multiplayer networking menggunakan RakNet,
dan navigasi mesh pencari jalur built-in.
4. Platforms
Saat ini platform yang didukung adalah BlackBerry 10, Windows 8,
Windows Phone 8, Windows, Mac, Linux, Android, iOS, Unity Web Player,
Adobe Flash, PlayStation 3, Xbox 360, Wii U and Wii.
24
5. Asset Store
Store terdiri dari koleksi lebih dari 4,400 asset packages, beserta 3D
models, textures dan materials, sistem particle, musik dan efek suara, tutorial
dan project, scripting package, editor extensions dan servis online.
6. Physics
Unity juga memiliki suport built-in untuk PhysX physics engine (sejak
Unity 3.0) dari Nvidia (sebelumnya Ageia) dengan penambahan kemampuan
untuk simulasi real-time cloth pada arbitrary dan skinned meshes, thick ray
cast, dan collision layers.
25
BAB III
3.1 Analisis
Game ini merupakan game edukasi yang mengajak orang-orang
untuk menghindari penyalahgunaan Narkoba. Game ini berjudul
“NARKONO” yang berjalan platform android. Game ini menceritakan
seorang remaja yang bernama Narkono bertemu dengan pengedar Narkoba
dan pengedar Narkoba tersebut menwarkannya kepada Narkono, namun
Narkono menolak dan berusaha lari menuju kantor polisi untuk
melaporkan kejadian tersebut. Software yang digunakan adalah Autodesk
Maya sebagi pembentukan karakter, model 3D objek, dan texturing.
Kemudian, Unity sebagai game engine pembentuk game ini. Setelah
dikembangkan, maka akan diexport dengan eksentsi.APK sehingga
pengguna dapat mencoba bermain game ini.
3.2 Perancangan
3.2.1 Deskripsi Umum Sistem
Game ini dikembangkan dikomputer dan diimplementasikan sebagai
aplikasi android pada smartphone. Sistem terdiri dari lingkungan
pengembang dan lingkungan pengguna. Pada lingkungan pengembang
menunjukkan proses pengembangan game yang menggunakan 2 aplikasi
yaitu Autodesk Maya sebagai pembentukan karakter, model serta
pemberian teksture dan Unity sebagai game engine pada game yang akan
dibuat. Setelah dikembangkan, maka diexport dengan ekstensi.APK
sehingga pengguna dapat mencoba bermain game ini di android.
Lingkungan pengguna merupakan orang-orang yang menjadi tester game
ini. Tester dapat memainkan game NARKONO pada perangkat
smartphone yang memiliki sistem operasi android.
26
Gambar 2. Deskripsi Umum Sistem
3.2.2 Karakteristik Pengguna
27
B. Lingkungan Operasional
Perancangan game Narkono ini dimainkan di smartphone dengan
dengan sistem operasi android, serta memiliki spesifikasi sebagai
berikut:
Tabel 3. Spesifikasi Android
Merk Smartphone Sony Xperia C2305 GT
28
3.3 UML
A. Diagram Use Case
Pada game Narkono user dapat bermain dan melihat poin,
B. Diagram Robustness
Terdapat 2 interface yaitu layar bermain dan layar poin. layar bermain
ditangani oleh controller bermain dimana controller ini akan memuat
29
semua proses dari game baik itu memuat karakter utama, pengedar,
masyarakat, narkoba, makanan sehat dan menguhubungkan proses
hitung jumlah makanan sehat dan kesehatan untuk dapat ditampilkan di
layar bermain. Hasil dari controller tersebut akan diakumulasikan
selama game berlangsung. Setiap kelas memiliki method yang dapat
menghubungkan kelas satu dengan kelas yang lain. Dari method-method
kelas tersebut, sistem akan menentukan apakah akan dilakukan
penambahan atau justru pengurangan jumlah makanan sehat. Hasil
penghitungan akan disimpan dalam entitas poin yang berupa database.
Kemudian ada layar poin, untuk menampilkan jumlah makanan sehat
yang tersisa yang akan diakumulasikan menjadi poin.
C. Diagram Sekuens
- Diagram Sekuens Bermain
Pada layar bermain akan ditampilkan karakter utama dan pengedar
dalam kondisi freez, ketika player menyentuh layar maka sistem akan
memuat seluruh objek-objek ke layar bermain dimana player dapat
mengontrol karakter utama, dimana gerakan yang dapat dilakukan
adalah berpindah tempat dan memberikan makanan sehat kepada
30
masyarakat. Sedangkan objek pengedar akan menejar karakter utama
dan melempar narkoba secara otomatis. Player harus menghindari
lemparan agar mencapai tempat tujuan untuk menyelesaikan misi.
Apabila karakter utama terkena lemparan narkoba maka energinya akan
berkurang, jumlah energy karakter utama adalah 3. Setiap lemparan
yang mengenai karakter utama akan mengurangi kesehatannya
sebanyak satu. Jika kesehatan sama dengan nol, maka player akan mati
31
Gambar 6. Diagram Sekuens Poin
D. Diagram Kelas
Berdasarkan use case dan robustness diagram, terdapat 2 interface yaitu
layar bermain dan layar poin. Pada layar bermain terdapat 8 kelas yang
terhubung dengannya yaitu karakter utama, masyarakat, pengedar,
narkoba, makanan sehat, pengaturan, layar poin dan bermain.
Sedangkan pada layar poin hanya terdapat 2 kelas yang terhubung yaitu
karakter utama dan poin.
32
3.4 Scripwriting
Scriptwriting dari game 3D Narkono adalah sebagai berikut:
EXT. Layar Pertama
33
EXT. Layar Keluar
3.5 Storyboard
Storyboard merupakan ringkasan dari script writing yang berupa gambar.
Storyboard juga digunakan untuk perancangan aplikasi dan dibentuk
dalam diagram.
Tabel 4. Scene 1
Scene Name: Menu Utama Scene No: 1 Page No
Narration Audio:
Frame Size:
1024 X 600 px
Animation/Video
Description: -
Layout Description
Scene tampilan pertama, menampilkan teks NARKONO Narkoba
No serta berisi tombol Bermain, Pengaturan dan Keluar.
34
Tabel 5. Scene 2
Scene Name: Pilih Level Scene No: 2 Page No
Narration Audio:
Frame Size:
1024 X 600 px
Animation/Video
Description:
-
Layout Description
Pada Tampilan ini merupakan tampilan pilih level dimana
terdapat level 1, level 2 dan level 3, dan tombol keluar.
Tabel 6. Scene 5
Scene Name: Menu Pengaturan Scene No: 5 Page No
Narration Audio:
Frame Size:
1024 X 600 px
Text: Pengaturan,
Musik (on/off).
Animation/Video
Description: -
Layout Description
Tampilan ini adalah menu pengaturan yang berisi tombol
untuk musik (On Off) dan tombol keluar
35
3.6 Perancangan Objek
Perancangan objek yang akan digunakan mengacu pada diagram kelas.
Objek yang dibuat seperti berikut:
36
BAB IV
4.1 Hasil
4.1.1 Pembuatan Environment
1. Kota
37
2. Makanan sehat
38
3. Narkoba
Pembuatan Narkoba seperti Jarum suntik menggunakan bentuk dasar cylinder dengan tekstur tambahan dan dibuat
selayaknya jarum suntik sungguhan. Pembuatan ekstasi menggunakan bentuk dasar sphere dengan bentuk seperti pil dengan
tekstur yang simple.
39
4.1.2 Karakter Utama
40
4.1.3 Mengatur Kamera Third Person
41
4.1.4 Pembuatan Health UI dan Score
42
4.1.5 Game Over dan Menang
43
Gambar 15. Menang
Game Over menggunakan canvas yang sudah animasikan. Animasi akan muncul jika player lebih banyak memilih narkoba atau
gagal dalam menghindari narkoba. Sedangkan ketika player menang akan muncul teks dan score yang didapat player. Ketika
berhasil sampai tujuan game akan menampilkan tampilan yang berisi kata “Selamat Anda Berhasil Menghindari Narkoba”.
44
4.1.6 Menu Utama dan Pengaturan
45
Gambar 17. Pengaturan
Terdapat slider ON/OFF dan 1 tombol keluar setelah menekan tombol pengaturan. Cara menambahkan music pada sebuah
game adalah dengan cara menambahkan sebuah component audio source kemudian inputkan music yang ingin dimasukkan
pada kolom AudioClip.
4.2 Pengujian dan Pembahasan
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam pembuatan selama proses pengembangan game baik
dalam fitur yang dibuat ataupun tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini merupakan pengujian yang dilakukan
46
4.2.1 Hasil Rinci Pengujian Fungsional
47
4 Animasi Animasi Pergerakan Objek memainkan
Lingkungan lingkungan Animasi animasi
Game game mengalami
bergerak pergerakan
sendiri
48
4.2.2 Form Pengujian Responden
Pengujian dilakukan terhadap remaja usia 11-21 tahun di Asrama
Politeknik Negeri Batam dengan jumlah sebanyak 42 orang remaja dengan
umur yang sesuai dengan ketentuan yaitu 11-21 tahun. Pengambilan data
dilakukan pada waktu remaja asrama Politeknik Negeri Batam sedang
mengadakan kegiatan mingguan yaitu kegiatan evaluasi sekitar pukul
08:00 WIB. Pengujian dilakukan dengan satu buah laptop, dua buah
smartphone dan menggunakan infocus untuk memudahkan dalam
pemahaman ketika menjelaskan penjelasan tentang tujuan kedatangan
penulis. Setelah selesai bermain game remaja asrama diberikan kuisioner
sebanyak 30 orang dan diberikan waktu untuk mengisi kuisioner selama 2
menit sehingga pengisian kuisioner selesai dalam 1 jam.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman aspek-aspek yang
berhubungan dengan game “Narkono”, penulis melakukan pengumpulan
data survey yang ditujukan kepada remaja berusia 11-21 tahun. Didalam
survey terdapat beberapa jenis pertanyaan yang berhubungan dengan
game, hal ini sengaja dibuat dengan tujuan untuk mengetahui apakah target
dari pembuatan game ini dapat tercapai atau tidak dengan konten yang
berisikan sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Setiap
pertanyaan akan mereke jawab dengan menceklis apakah itu jawaban
sangat setuju, setuju dan sebagainya selanjutnya penulis menghitung
berapa banyak remaja yang menjawab 5 pertanyaan yang penulis berikan
di kertas kuisioner
A. Aspek visual
Tabel 9. Aspek Visual
Pilihan
50
Apakah Tampilan
game Narkono cocok
1.
untuk kalangan
remaja ?
Apakah Tampilan
2. game Narkono sangat
sederhana ?
Apakah game
Narkono dapat sering
3.
dijumpai dikehidupan
sehari-hari?
B. Aspek Fungsionalitas
Tabel 10. Aspek Visual
Pilihan
Apakah game
Narkono dapat
1.
menunjukkan bahaya
narkoba ?
Apakah game
Narkono dapat
2.
memberikan dampak
positif ?
51
C. Aspek Kemudahan
Tabel 11. Aspek Visual
Pilihan
Apakah game
1. Narkono sulit untuk
dimainkan?
Aspek Visual
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
52
kepada 30 remaja, 8 pernyataan tidak setuju dari 3 pertanyaan yang
diajukan kepada 30 remaja dan terdapat 1 pernyataan sangat tidak
setuju dari 3 pertanyaan yang diajukan kepada 30 remaja atau dengan
nilai persentase berjumlah 41% dari keseluhan yang menyatakan “
sangat setuju”, 49% dari keseluhan yang menyatakan “setuju”, 9% dari
keseluhan yang menyatakan “tidak setuju”, 1% dari keseluhan yang
menyatakan “sangat tidak setuju”, . Berdasarkan data tersebut, penulis
menarik kesimpulan bahwa aspek visual dari game Narkono sudah baik
dan dapat diterima oleh player.
B. Aspek Fungsional
Aspek Fungsional
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
Aspek Kemudahan
14
12
10
0
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak
Setuju
54
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran secara keseluruhan berdasarkan tujuan
dan hasil dari “Aplikasi game Narkono berbasis android”.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang di peroleh setelah melakukan penelitian, dan pengujian aplikasi
adalah sebagai berikut:
1. Game 3D Narkono memiliki konsep yang dapat menyampaikan pesan kepada
pemain agar menghindari penyalahgunaan narkoba, ini ditunjukkan dengan
jawaban responden pada kuisioner dimana sebagian besar menyatakan sangat
setuju bahwa game narkono dapat menunjukkan bahaya narkoba dengan saran
game akan lebih menarik jika level di perbanyak.
2. Desain karakter dan game “NARKONO” diminati oleh kalangan remaja usia 12
sampai 21 tahun, hal ini dapat dibuktikan dengan jawaban responden terhadap
kuisioner yang menyatakan sangat setuju bahwa game narkono cocok
dimainkan oleh semua usia terutama golongan remaja.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil perancangan dan implementasi aplikasi game edukasi Narkono
berbasis android dapat diberikan saran dan masukan sebagai bahan pengembangan
lebih lanjut, berikut ini adalah saran-saran:
1. Aplikasi dapat dikembangkan dengan membuat lebih banyak level.
55
DAFTAR PUSTAKA
[1] Undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang narkotika pasal 1
[2] Mardani.2007. Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta:Rajawali Pers.
[3] Sunarso, siswantoro.2004. Penegakan Hukum Psikotropika. Jakarta:Rajawali Pers.
[4] Makarao, taufik, et.al.2003 Tindak Pidana Narkotika. Jakarta: Ghalia Indonesia.
[5] Soekanto, Soerjono. 1983. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan hukum.
Jakarta: CV. Rajawali. H
[6] Undang-undang No. 35 tahun 2009 tentang narkotika
[7] Sunarso, Siswantoro. 2004. Penegakan Hukum Dalam Kajian sosiologis.Jakarta:
Raja Grafindo Persada
[8] Mardani.2007. Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta:Rajawali Pers.
[9] Sunarso, siswantoro.2004. Penegakan Hukum Psikotropika. Jakarta:Rajawali Pers.
[10] https://hellosehat.com/narkoba-terpopuler-di-indonesia-apa-efeknya-pada-tubuh/
[11] http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/07/23/704/faktor-penyebab-
penyalahgunaan-narkotika
[12] Jasson. 2009. Role Playing Game (RPG) Maker. Yogyakarta: ANDI, ISBN: 978-
979-29-0839-8.
[13] Jodi Setiawan, Efa. 2014. Pembuatan Aplikasi Game 3 dimensi “The Timi”.
Yogyakarta: STMIK AMIKOM.
[14] Sanjaya, Ridwan, Erdhi Widyarto. 2012. Mudah Membuat Game Sendiri. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
[15] Harsan.Alif. 2009. Jago Membuat Game Komputer. Ciganjur: Media Kita.
[16] Suyati Syadam Arie, dan Ratna, Ika. 2015. PEMBUATAN GAME ACTION
“SPECE SHOOTER” BERBASIS DEKSTOP DENGAN MENGGUNAKAN
UNITY 3D. Sidoarjo:Universitas Muhammadiyah
[17] Sidoarjo Lia. 2012. Game Edukatif Untuk Anak: Komputer, Laptop, iPad &
Android. Jakarta: Anak Kita
[18] Wibawanto, Wandah. 2013. Memprogram Game Flash 3D itu Mudah. Yogyakarta:
Andi.
56
[19] Narmatha, M., KrishnaKumar, S. Ventaka. 2016. Study on Android Operating
System And Its Versions. India : International Journal of Scientific Engineering and
Applied Science (IJSEAS)
[20] Admin. 2014. 10 Tempat Wisata di Batam yang Wajib Dikunjungi.
http://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-di-batam-yang-wajib-dikunjungi/
. Diakses pada tanggal 20 Januari 2017.
[21] Hariyaningsih, Jike. Alun-alun Engku Putri Batam.
https://enjoybatam.com/id/engku-putri-the-center-park-of-batam/ . Diakses pada
tanggal 20 Januari 2017.
[22] Putri, Dityatama. 2013. Autodesk Maya, Software Animasi Standar Hollywood.
http://www.idseducation.com/articles/autodesk-maya-software-untuk-membuat-
animasi-standar-hollywood/. Diakses pada tanggal 20 Januari 2017.
[23] Tickoo, Sham. 2013.Autodesk Maya 2014: A Comprehensive Guide.
USA:CADCIM Technologies
[24] Maulana Yusuf, Rosikhan, Aristiawan, Unity 3D – Game Engine.
http://www.hermantolle.com/class/docs/unity-3d-game-engine/. Diakses pada
tanggal 20 Januari 2017.
[25] Murray, Jeff W. 2013. Development for iOS with Unity 3D. Prancis: CRC Press.
[26] Blackman, Sue. 2014. Unity for Absolute Beginners. New York : Apress
[27] Kusnara, Epi. 2016. Berapa Ukuran Layar Smartphone yang Paling Nyaman Untuk
Digunakan? Tersedia : https://jalantikus.com/gadgets/ukuran-layar-smartphone/.
Diakses pada tanggal 21 Januari 2017.
57
LAMPIRAN
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
55