Massa Panas
Massa Panas
Susianto, DEA
dan Dr. Danawati
Clean
Coal Gasification Unit Syngas
CPU CGU
( Coal Preparation Unit ) ( Coal Gasification Unit )
Water
Slug
Gambar 2.5 Blok Diagram Proses
Pemilihan bentuk slurry ini memiliki keuntungan yaitu akan menambah fraksi
hidrogen dalam syngas. Selain itu dalam hal penanganan (transportasi) lebih mudah, dan dapat
ditangani secara bersih dan aman karena terjadi pengungkungan/penjebakan partikel batubara
di dalam cairan sehingga bahaya emisi debu dan penyalaan spontan dapat diabaikan. (Lar &
Larson)
Jurusan Teknik Kimia FTI - ITS
H2 + S H2S
Gasifier beroperasi pada suhu 1390 oC pada tekanan operasi 75 bar. Syngas dan sisa-
sisa hasil gasifikasi akan turun ke dalam quenching chamber dimana syngas akan didinginkan
dengan proses water quench dengan menggunakan water proses yang masuk melalui pompa
(L-214) pada suhu 30 oC dan tekanan 75 bar. Sisa-sisa gasifikasi dan sebagian particulate
matter akan turun sebagai slag di bagian bottom quenching chamber dan masuk ke waste
water treatment (WW) sedangkan syngas akan dialirkan terus menuju scrubber (D-220) untuk
membersihkan syngas sampai benar-benar bebas particulate matter dan menurunkan suhu.
Sistem pembuangan water slag (waste water treatment) dari gasifier pada suhu dan
tekanan tinggi dapat menggunakan lock hopper system. Water slag masuk pada lock hopper
yang bekerja pada tekanan atmospherik dimana valve pada bagian atas terbuka dan bagian
bawah tertutup. Kemudian water slag dilewatkan menuju screen dengan membuka valve
bagian bawah dan menutup valve pada bagian atas. Selanjutnya sisa solid dan slag yang masih
ada dialirkan ke clarifier.
BURNER
Water slag
ZnO dan 5-10% MnO sebagai penggerak dan mempercepat reaksi untuk mengkonversi COS
menjadi H2S.
Syngas kemudian masuk dalam akumulator tank (F-311) untuk menampung air dari
syngas karena pada suhu 210 oC dan tekanan 67 bar uap air dalam campuran syngas telah
berubah fase menjadi liquid. Syngas kemudian masuk dalam ekspander (G-312) hingga
tekanan diturunkan sekitar 40 bar dan juga terjadi penurunan suhu hingga sekitar 183 oC,
kemudian aliran keluaran ekspander (G-312) dipanaskan dengan tiga buah pemanas (E-313)
secara paralel mencapai temperatur 380oC, kemudian aliran syngas tersebut masuk ke kolom
desulfurizer (D-320) hingga didapatkan produk syngas yang bersih dari berbagai kontaminan
termasuk sulfur.
Katalis yang digunakan dalam desulfurizer adalah SR-109 (ZnO Sulfur katalis) yang
bekerja pada temperatur 380oC pada tekanan 40 bar dengan kapasitas absorpsi sulfur sekitar
30% berat ( 30 kg sulfur/100 kg katalis). Pada desulfurizer terjadi reaksi antara seng oksida
dengan hydrogen sulfide mengikuti reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
ZnO + H2S ZnS + H2O
Syngas yang keluar dari desulfurizer diturunkan tekanannya menjadi sebesar 2 bar
dengan menggunakan ekspander (G-321), kemudian diturunkan temperaturnya mencapai
sekitar 100oC dengan menggunakan dua buah cooler (E-322). Syngas tersebut masuk ke
dalam akumulator tank (F-323) untuk manampung air dari syngas yang berubah fase menjadi
o
liquid pada suhu 100 C dan tekanan 2 bar. Syngas kemudian diturunkan kembali
temperaturnya mencapai sekitar 45oC, setelah itu produk syngas ditampung pada tangki
produk syngas (F-325) yang bertekanan sekitar 2 bar. Penyimpanan syngas dalam tangki
bertekanan ini bertujuan untuk menampung hasil syngas sementara jika sewaktu-waktu terjadi
masalah pada proses produksi ataupun kebocoran pada pipa – pipa penyalur pendistribusian
syngas, sehingga pasokan syngas ke konsumen dapat stabil.
Revisi dan perbaikan Neraca Massa ini atas saran Dr. Danawati
H 2O 46000 H 2O 105644
184000
aliran 2 (Water)
H 2O 59644
3.SCRUBBER (D-220)
Massa Masuk Massa Keluar
aliran 7 (Quenched Syngas) aliran 10 (Scrubbed Syngas)
ash 414 ash -
N2 94 N2 94
Ar 538 Ar 538
CO 195314 CO 195314
H2 9487 H2 9487
CO2 62931 CO2 62931
CH4 27 CH4 27
COS 50 COS 50
H 2S 117 H 2S 117
H 2O 79161 H 2O 79161
348133 347719
H2 9487 H2 9487
CO2 62931 CO2 62968
CH4 27 CH4 27
COS 50 H 2S 145
H 2S 117 H 2O 79146
H 2O 79161
Revisi dan perbaikan Neraca Energi ini atas saran Dr. Danawati dan Ir.
Winarsih
Perhitungan neraca energi Pra Desain Pabrik Gasifikasi Batubara didasarkan pada data-
data berikut ini :
Hot
Cold Oksigen
Oksigen
H1 -13533320 H2 11110740
2. GASIFIER (R-210)
P = 75 bar
T = 1390 oC
Energi Masuk Energi Keluar
aliran 6
Aliran 3 (Coal Water Slurry)
(Slag)
H3 199493920 H6 164353406
Q supply 553292566
3. SCRUBBER (D-220)
P = 71 bar T = 295 oC
Energi Masuk Energi Keluar
aliran 7 (Quenched Syngas) aliran 9 (Scrubber Bottom)
H7 28388857 H9 1517143
Q serap 864793
∆Hr 25 oC 6833
6. DESULFURIZER (D-320)
P = 40 bar
T = 380 oC
Panas Masuk Panas Keluar
aliran 13 (dry syngas) aliran 14 (Desulfurized syngas)
H13 34377313 H14 34091850
∆Hr 25 oC 285463
Q supply 3315782
Q loss 174515
Q supply 3062131
Q loss 161165
Q supply 4671214
Q loss 245853
Revisi dan perbaikan App. Neraca Massa ini atas saran Dr. Danawati
Batubara yang tidak lolos dari screen diperkirakan 10 % dari kapasitas yang masuk, sehingga
dapat dimisalkan batubara yang masuk ball mill adalah 10 R dan yang keluar screen sebagai over
size adalah R, maka neraca massa dapat dituliskan :
Revisi dan perbaikan App. Neraca Energi ini atas saran Dr. Danawati dan
Ir. Winarsih
1. HE Oksigen (E-213)
T3 = 425 oC
t1 = -27 oC
HEATER
t2 = 93.3 oC
T4 = 425 oC
Ar 13 4412.863
Total 11110740
2. GASIFIER (R-210)
<5>
<3>
GASIFIER
<4> <7>
<6>
Total 199493920
3 6723 -388846444
4 dan 5 2325 168381772
6 2 -30144
7 3 -16511
8 1 6833
Total -574137109
∆H 298.15
(kcal/kmol)
1. -26529
2. -67637
3. -57838
4. 41108
5. 31309
6. -17925
4. SCRUBBER (D-220)
7 10
SCRUBBER
10
COS hydrolisis
reaktor
11
T3 = 425 oC
t1 = 217 oC t2 = 380oC
HEATER
T4 = 425 oC
CO 2325 2944420
H2 1581 2008213
CO2 477 1531221
CH4 1 1062
H 2S 1 2353
H 2O 1466 2325515
Total 8818458
6. DESULFURIZER (D-320)
13
DESULFURIZER
14
H 2O 44 129423
Total 34377313
t3 = 30 oC
T1 = 193 oC
COOLER A T2 = 150oC
t4 = 49 oC
t3 = 30 oC
T1 = 150 oC
COOLER B T2 = 100oC
t4 = 49 oC
total 10785033
Energi Masuk = Energi Keluar
H1 + H3 = H2 + H4
H1 - H2 = H4 - H3 = m.Cp.(t4 - t3)
(H1 - H2 = Q supply maka diasumsikan Q loss = 5 % sehingga Q supply hanya 95 % )
m.Cp.(t4 - t3) = 3223295
Karena Qloss maka Q serap = 0.95 * m.Cp.(t4 - t3) = 3062130.5
m air pendingin = 161164.76kg/jam
t3 = 30 oC
T1 = 100 oC
COOLER T2 = 45oC
t4 = 49 oC
N2 3 1639
Ar 13 5014
CO 6976 3453190
H2 4743 2355215
CO2 1431 4938892
CH4 2 1160
H 2O 48 29922
total 10785033
Syngas T2 keluar = 45 oC
Komponen mol (kmol/jam) H2 (kcal/jam)
N2 3 437
Ar 13 1337
CO 6976 920851
H2 4743 628057
CO2 1431 4309009.
CH4 2 299
H 2O 48 7975
total 5867966
Revisi dan perbaikan Spesifikasi Alat ini atas saran Ir. Winarsih
Kompressor (G-212)
Ekspander (G-312)
CO 1.4
H2 1.4
CO2 1.27
CH4 1.28
H 2S 1.31
H 2O 1.32
rata-rata 1.381
k −1
T2 P2 k
Berdasarkan ulrich, persamaan 4.14 hal 91 =
masuk : P = 6700 kPa T1 P1
T = 211 oC
Keluar : P = 4000 kPa
T = 183 oC
Berdasarkan ulrich, persamaan 4.7 hal 90, W yang dihasilkan oleh ekspander :
Ws = m (h1 - h2)
dimana : h1 = enthalpy arus masuk = 26444504.99 kcal/jam
h2 = enthalpy arus keluar = 22333203 kcal/jam
Ekspander (G-321)
Gas k
N2 1.4
Ar 1.667
CO 1.4
H2 1.4
CO2 1.27
CH4 1.28
H 2O 1.32
rata-rata 1.391
k −1
T2 P2 k
=
Berdasarkan ulrich, persamaan 4.14 hal 91 T1 P1
masuk : P = 3800 kPa
T = 341 oC
Keluar : P = 500 kPa
T = 193 oC
Berdasarkan ulrich, persamaan 4.7 hal 90, W yang dihasilkan oleh ekspander :
Ws = m (h1 - h2)
Sehingga : Ws = 220004.8133
kcal/min = 20574 hP