Anda di halaman 1dari 44

PRAKTIKUM BLOK 3.

4
TA 2016/2017
Molluscum Contagiosum
• Uraian kasus : Seorang perempuan usia 18 tahun,
Indonesia, sejak 1 bulan ada benjolan sebesar kacang
dibibir atas kiri.
• Makroskopis : Sediaan berasal dari bibir atas kiri terdiri
atas nodul berukuran 1 cm, dengan depresi
sentral/umbilication pada permukaan lesi.
• Mikroskopis :
• Tampak proliferasi epitel membentuk gambaran
circumscribed multilobular dengan keratinisasi sentral.
• Tampak inklusi intrasitoplasmik berupa masa eosinofilik
homogen berbentuk bulat (molluscum bodies). Pada area
perifer molluscum bodies berwarna eosinofilik dan ke arah
sentral tumor menjadi lebih basofilik.
• Tampak pula sebukan sel radang limfosit.
Klinik
• Molluscum contagiosum merupakan tumor jinak
epitelial akibat infeksi poxvirus yang sering ditemukan.
Sel epidermis mengandung badan inklusi virus yang
tampak berwarna merah atau kebiruan.
• Molluscum contagiosum sering timbul sebagai lesi
tunggal atau multipel pada kulit atau membran
mukosa, berbentuk papula, dome-shaped, umbilicated
dengan ukuran 2-8 mm, asimptomatik.
• Predileksi sering terjadi pada regio kepala leher, badan,
area fleksura atau genitalia pada anak-anak dan
remaja. Transmisi adalah melalui kontak langsung.
1

Tampak proliferasi epitel membentuk gambaran circumscribed multilobular (1) dengan


keratinisasi sentral (2).
3

Tampak inklusi intrasitoplasmik (3) berupa masa eosinofilik homogen berbentuk bulat
(molluscum bodies). Pada area perifer molluscum bodies berwarna eosinofilik (4) dan
ke arah sentral tumor menjadi lebih basofilik (5).
4

3/4

Tampak proliferasi epitel membentuk gambaran circumscribed multilobular (1) dengan


keratinisasi sentral. Tampak inklusi intrasitoplasmik (3) berupa masa eosinofilik
homogen berbentuk bulat (molluscum bodies). Pada area perifer molluscum bodies
berwarna eosinofilik (4) dan ke arah sentral tumor menjadi lebih basofilik (5).
3

3
3

Tampak inklusi intrasitoplasmik (3) berupa masa eosinofilik homogen berbentuk bulat
(molluscum bodies).
Morbus Hansen
• Uraian kasus : seorang perempuan berusia 35 tahun dengan
makula hipopigementasi di kulit. Pada tes sensibilitas, daya
rasa hilang.
• Makroskopis : Sediaan berasal dari biopsi menunjukkan
jaringan kulit berukuran 1x0,3x0,3 cm, merah muda, kenyal.
• Mikroskopis :
• Pembesaran lemah :
• Tampak epidermis menipis dan tidak didapatkan appendices kulit.
• Di bawah epidermis tampak gambaran tuberkel-tuberkel.
• Pembesaran kuat :
• Tuberkel tersusun atas sel-sel epitelioid.
• Di dalam tuberkel ditemukan sel datia Langhans.
• Di tengah tuberkel tidak ditemukan gambaran nekrosis perkijuan.
• Tampak sebukan sel limfosit di sekitarnya.
KLINIK

Morbus hansen merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium


leprae. Mikroorganisme ini merupakan bakteri obligat intraseluler gram positif.
Infeksi ini banyak terjadi di daerah Amerika Latin, India dan Afrika.

Manifestasi klinik infeksi ini bervariasi tergantung kepada status imunitas


penderita, dengan bentuk manifestasi berupa subtipe tuberkuloid, lepromatosa,
bordeline dan indeterminate. Terdapat 2 bentuk manifestasi yang ekstrim :
• Bentuk tuberkuloid, Tuberkuloid Leprae (TT)
• Bentuk Lepromatosa , Lepromatosa Leprae (LL).
Di antara kedua bentuk ini terdapat :
• Borderline Tuberkuloid Leprae (BT)
• Borderline Lepromatosa Leprae (BL)
• Borderline Leprae (BB).

Brinster NK, Liu V, Diwan AH, McKee PH. Dermatopathology. 2011. Saunders : Philadelphia

Calonje E, Brenn T, Lazar A, McKee PH. McKee's Pathology of the Skin. 4th Ed. 2012. Saunders : UK
MAKROSKOPIK

Tuberkuloid Lepra. Tampak gambaran lesi berupa plak


hipopigmentasi dan eritematosa dengan tepi yang meninggi.

Calonje E, Brenn T, Lazar A, McKee PH. McKee's Pathology of the Skin. 4th ed. 2012. Saunders : UK
1

Tampak epidermis menipis dan tidak didapatkan appendices kulit (1). Di bawah
epidermis tampak gambaran tuberkel-tuberkel (2).
2

Di bawah epidermis tampak gambaran tuberkel-tuberkel (2)


2

Tampak gambaran tuberkel-tuberkel (2) dengan sebukan sel limfosit di


sekitarnya (3).
5

Tuberkel tersusun atas sel-sel epitelioid (5). Di dalam tuberkel ditemukan sel datia
Langhans (4). Di tengah tuberkel tidak ditemukan gambaran nekrosis perkijuan.
5
4

Tuberkel tersusun atas sel-sel epitelioid (5). Di dalam tuberkel ditemukan sel datia
Langhans (4).
3 5

Tuberkel tersusun atas sel-sel epitelioid (5). Tuberkel dikelilingi oleh kelim limfosit (3).
Karsinoma Sel Skuamosa
• Uraian kasus : Seorang laki-laki usia 50 tahun dengan ulkus di sudut
mulut, pinggir keras, tidak rata dengan dasar berbenjol-benjol, keras
dan tertutup oleh pus. Sekitar ulkus ada abses yang kecil-kecil yang
mengeluarkan pus.
• Makroskopis : Sediaan berasal dari jaringan kulit dengan massa putih
kecoklatan, ulserasi meninggi, berbatas tidak jelas.
• Mikroskopis :
• Terlihat epidermis menebal tak teratur.
• Pada suatu tempat epitel menjalar ke dalam dengan susunan yang sudah
berbeda dari normal.
• Di bawah epidermis terlihat sarang-sarang tumor yang terdiri atas :
• Terluar sel yang basofil, semakin dalam semakin jernih.
• Di bagian sentral tampak kemerah-merahan dengan susunan yang konsentris yang
menyerupai mutiara (horn pearl).
• Sarang-sarang tumor terdiri atas sel-sel atipik, pleomorfik, dengan inti
hiperkromatik, sitoplasma relatif banyak. Ditemukan pula mitosis atipik.
• Stroma mengandung banyak sel-sel radang seperti neutrofil, eosinofil, limfosit
dan histiosit.
Terlihat epidermis menebal tak teratur (1). Pada suatu tempat epitel menjalar ke dalam
dengan susunan yang sudah berbeda dari normal. Di bawah epidermis terlihat sarang-
sarang tumor (2).
Di bawah epidermis terlihat sarang-sarang tumor yang terdiri atas terluar sel yang
basofil, semakin dalam semakin jernih. Di bagian sentral tampak kemerah-merahan
dengan susunan yang konsentris yang menyerupai mutiara (horn pearl).
Perbesaran kuat. Di bawah epidermis terlihat sarang-sarang tumor yang terdiri atas terluar sel
yang basofil, semakin dalam semakin jernih. Di bagian sentral tampak kemerah-merahan dengan
susunan yang konsentris yang menyerupai mutiara (horn pearl).
Perbesaran kuat. Di bawah epidermis terlihat sarang-sarang tumor terdiri atas sel-sel atipik,
pleomorfik, dengan inti hiperkromatik, sitoplasma relatif banyak
Perbesaran kuat. Di bawah epidermis terlihat sarang-sarang tumor. Sarang-sarang
tumor terdiri atas sel-sel atipik, pleomorfik, dengan inti hiperkromatik, sitoplasma
relatif banyak.
Karsinoma Sel Basal
• Uraian kasus : Seorang perempuan usia 60 tahun dengan ulkus
kehitaman pada dahi, diameter 2 cm.
• Makroskopik : Sediaan berasal dari kulit dengan ukuran 5x3x2
cm, dengan ulkus yang dasarnya kotor. Tampak tumor dengan
diameter 2 cm. Pada penampang tumor tidak meluas ke dasar
operasi.
• Mikroskopik :
• Sediaan menunjukkan tumor epitelial dengan pertumbuhan infiltratif
masuk ke dalam stroma yang sembab.
• Tampak artefactual retraction space antara tumor dan stroma.
• Tumor tersusun sebagai sarang-sarang, dengan sel-sel bagian tepi
tersusun palisading.
• Sel-sel tumor berinti besar lonjong (basaloid) dengan sitoplasma relatif
sedikit, sedikit polimorfik, tercat basofil, dengan susunan tidak teratur.
• Mitosis sedikit.
Klinik
Merupakan tumor kulit ganas dengan sifat
invasif lokal dan berpotensi keganasan rendah.
Tumor ini sering juga disebut basalioma berdasarkan
keraguan akan keganasannya karena hampir tidak
bermetastasis. Dikenal juga sebagai ulcus rodent
karena bentuk ulkus dengan sisi yang tidak rata
seakan-akan seperti gambaran gigitan rodent/tikus.
Sebagian besar karsinoma sel basal berlokasi pada
daerah muka dan daerah lain yang terpajan sinar
matahari.
Makroskopik

Basal cell carcinoma: multiple ulcerated lesions are present on this patient's scalp.
By courtesy of J. Dayrit, MD, Manila, The Philippines.

Calonje E, McKee PH. McKee's Pathology of the Skin. 4th ed. 2012. Saunders : China.
1
2

1
1

Sediaan menunjukkan tumor epitelial tersusun membentuk sarang-sarang tumor


(1) sebagian solid (2) tumbuh infiltratif masuk ke dalam stroma (3).
1

Sediaan menunjukkan tumor epitelial tersusun membentuk sarang-sarang tumor


(1) tumbuh infiltratif masuk ke dalam stroma (3).
1

Sediaan menunjukkan tumor epitelial tersusun membentuk sarang-sarang tumor


(1) tumbuh infiltratif masuk ke dalam stroma (3).
1

Sediaan menunjukkan tumor epitelial tersusun membentuk sarang-sarang tumor


(1) tumbuh infiltratif masuk ke dalam stroma (3).
4

Tumor tersusun sebagai sarang-sarang, dengan sel-sel bagian tepi tersusun palisading
(4). Tampak artefactual retraction space (5) antara tumor dan stroma. Sel-sel tumor
berinti besar lonjong (basaloid) dengan sitoplasma relatif sedikit, sedikit polimorfik,
tercat basofil, dengan susunan tidak teratur.
Nodular basal cell carcinoma: retraction artifact as seen in this field is a
characteristic feature.

Calonje E, McKee PH. McKee's Pathology of the Skin. 4th ed. 2012. Saunders : China.
Nevus Pigmentosus
• Uraian kasus : Seorang perempuan usia 30 tahun memiliki
bercak hitam pada kulitnya. Bercak tersebut tidak nyeri,
berbatas tegas, dengan permukaan yang rata.
• Makroskopis : Sediaan berasal dari kulit mengandung massa
tumor diameter 1 cm, berbatas tegas, tidak rapuh,
berwarna coklat gelap.
• Mikroskopis :
• Terlihat di bawah epidermis sarang-sarang nevus tersusun atas sel
berbentuk bulat atau poligonal.
• Sarang-sarang sel nevus tersebut mengandung pigmen melanin
intra dan ekstraseluler.
• Terlihat nyata batas antara sarang sel dengan jaringan di bawahnya.
• Tidak ditemukan sel dengan inti atipik maupun pleomorfik.
Klinik
• Nevus merupakan hamartoma yang terdiri atas sel-sel melanosit.
Umumnya yang dikenal sebagai tahi lalat. Sebagian besar nevus
bersifat jinak, namun beberapa kasus memperlihatkan atipia dan
dimasukkan dalam kelainan displastik. Lokasi nevus dapat
ditemukan pada hampir semua tempat di badan. Lokasi nevus
pada bagian bawah kuku, telapak kaki atau mukosa anus perlu
mendapat perhatian karena dapat mengalami perubahan menjadi
ganas, yaitu melanoma maligna.
• Berdasarkan gambaran mikroskopik menurut lokasi sel-sel yang
berpigmen, nevus digolongkan menjadi :
1. Nevus melanositik intradermal : sel-sel nevus berada pada lapisan
dermis.
2. Nevus melanositik junctional : sel-sel nevus terdapat pada batas
dermis-epidermis.
3. Nevus melanositik compound : sel-sel nevus terletak baik pada batas
maupun pada lapisan dermis.
2

Terlihat di bawah epidermis sarang-sarang nevus (1) sebagian mengandung pigmen


melanin (2).
2 1

2
1

Terlihat di bawah epidermis sarang-sarang nevus (1) sebagian mengandung pigmen


melanin (2).
3

Sarang-sarang nevus tersusun atas sel berbentuk bulat atau poligonal (3), mengandung
pigmen melanin intra dan ekstraseluler (4).
3
3

3
3

Sarang-sarang tumor tersusun atas sel berbentuk bulat atau poligonal (3) mengandung
pigmen melanin intra dan ekstraseluler.
Melanoma Maligna
• Uraian kasus : Seorang perempuan usia 70 tahun, Indonesia, sudah ± 7 bulan
pada telapak kaki kanannya terdapat tahi lalat sebesar ujung ibu jari kaki.
Kemudian tidak beberapa lama tahi lalat ini pecah dan menjadi luka. Lama
kelamaan menjadi benjolan yang makin lama makin membesar dengan warna
kehitaman, keluar cairan yang mudah berdarah, bau busuk. Pada kelenjar getah
bening inguinal terdapat benjolan-benjolan dengan permukaan berbenjol-
benjol, berwarna hitam.
• Makroskopis : Sediaan berasal dari kulit telapak kaki dengan massa menonjol
ulseratif kehitaman
• Mikroskopis:
• Perbesaran lemah :
• Tepat di bawah epidermis terdapat tumor yang terdiri atas sel-sel yang polimorfik.
• Di dalam jaringan tumor tersebut terlihat adanya banyak pigmen melanin.
• Ada bagian-bagian yang tidak mengandung pigmen.
• Perbesaran kuat :
• Nyata sekali sel-sel tumor atipik, pleomorfik, mengandung pigmen melanin.
• Di samping sel-sel tumor tersebut ada jaringan dengan sel-sel tumor yang di dalam
sitoplasmanya tidak mengandung pigmen melanin.
• Inti jernih pleomorfik, pada umumnya dengan anak inti yang jelas.
• Mitosis cukup banyak ditemukan.
Klinik
Merupakan tumor ganas yang berasal dari
melanosit. Lokasi tumor dapat timbul pada jaringan
maupun lokasi manapun. Sekitar 90 % melanoma
tumbuh di kulit. Tumor ini dapat timbul spontan
tanpa didahului oleh lesi lain sebelumnya (de novo)
atau timbul dari lesi nevus. Umumnya tumor ini
mengandung pigmen melanin, namun dapat pula
tanpa pigmen (amelanotik). Tumor ini bermetastasis
secara limfogen.
Makroskopik

Superficial spreading melanoma: there is a large nodule of invasive


melanoma with a surrounding macular component. From the collection
of the late N.P. Smith MD, the Institute of Dermatology, London, UK.

Calonje E, McKee PH. McKee's Pathology of the Skin. 4th ed. 2012. Saunders : China.
Tepat di bawah epidermis terdapat tumor yang terdiri atas sel-sel yang polimorfik. Di
dalam jaringan tumor tersebut terlihat adanya banyak pigmen melanin. Ada bagian-
bagian yang tidak mengandung pigmen.
Di dalam jaringan tumor tersebut terlihat adanya banyak pigmen melanin. Ada bagian-
bagian yang tidak mengandung pigmen.
Ssel-sel tumor berinti pleomorfik, mengandung pigmen melanin. Di samping sel-sel
tumor tersebut ada sel-sel tumor yang di dalam sitoplasmanya tidak mengandung
pigmen melanin.
Nyata sekali sel-sel tumor atipik, pleomorfik, mengandung pigmen melanin. Pada
umumnya dengan anak inti yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai