Keperawatan Anak
OLEH
Muh. Yusuf M. (17025)
Muryati (17027)
Nadira Zaki Askar (17028)
Susintawati (17036)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan Anak tentang Asuhan Keperawatan Morbili
(Campak).
Adapun makalah Keperawatan Anak tentang Asuhan Keperawatan Morbili
(Campak) ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu,
virus campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan
pada akhir tahun 2020. Hal ini dikarenakan campak termasuk dalam 10 besar
bahwa angka kejadian campak telah menurun signifikan dari total 18.488
kasus pada akhir 2007 menjadi 8.185 kasus pada tahun 2015. Meski
1
diperluas hingga ke seluruh daerah di Indonesia, guna mencapai target
itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
berbentuk mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas 38°C
ata lebih dan disertai salah satu gejala batuk, pilek, dan mata merah. (WHO,
2009)
Campak atau biasa disebut juga Morbili adalah penyakit anak menular
yang lazim ditandai dengan gejala-gejala utama, ruam disukai dengan tampak
ringan atau demam, kirmizi, pembesaran serta penanganan limpa nadi. (Ilmu
a) Mata merah,
d) Demam,
3
e) Dan bercak putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan.
C. Patofisologis
masuk ke tubuh melalui mukosa saluran nafas atas atau kelenjar air mata.
Infeksi awal dan replikasi virus terjadi secara lokal pada sel epitel trakea dan
bronkus.
a. Fase viremia pertama terjadi setelah 2-4 hari setelah invasi, akibat
b. Fase viremia kedua terjadi setelah 5-7 hari setelah infeksi awal
sampai hari kesepuluh setelah infeksi virus dan mulai timbul ruam
4
penurunan produksi interleukin (IL)-12 dan penurunan sistem limfoproliferatif
mortalitas pada anak. Jika virus mencapai paru-paru maka akan membentuk
dengan defisiensi imunitas selular, dapat terjadi giant cell pneumonia yang
bersifat fatal dan progresif. Jika virus mencapai otak dapat menyebabkan
pembengkakan atau edema pada otak dan jika bereplikasi pada susunan saraf
pusat (SSP) maka dapat menimbulkan gejala ensefalitis. Pada individu yang
D. Etiologi
dan darah selama masa prodermal sampai 24 jam setelah timbulnya bercak-
bercak. Cara penularannya dengan droplet dan kontak (Staf Pengajar FKUI,
2000: 624)
5
E. Manefestasi Klinis
kelabu.
2. Stadium Erupsi
3. Stadium konvalensi
6
menjadi normal kecuali bila ada komplikasi. (Staf Pengajar IKA FKUI,
2000:625)
F. Clinical Pathway
Ensefalopati :
pemeriksaan CSF, AGD,
kadar elektrolit darah Penatalaksanaan :
Enteritis : feses lengkap
Bronkopneumonia : foto Tirah baring ditempat tidur
thorax dan AGD Vitamin A 100.000 IU, ada
malnutrisi dilanjutkan 1500 IU
tiap hari
Diet makanan cukup cairan,
kalori yang memadai
Penatalaksanaan komplikasi :
Ensefalopati :
kloramfenikol 75mg/kgBB/hari + ampisilin
100mg/kgBB/hari selama 7-10 hari
Dexamethasone 1mg/kgBB/hari dosis awal dilanjutkan
0.5mg/kgBB/hari dalam 3 dosis sampai kesadaran
membaik (> 5hari di tapering off)
Kebutuhan cairan dikurangi ¾ kebutuhan serta koreksi
elektrolit
Bronkopneumonia : kloramfenikol 75mg/kgBB/hari +
ampisilin 100mg/kgBB/ hari selama 7-10 hari
7
G. Gejala Klinis
2) Batuk.
3) Demam tinggi.
4) Mata merah.
6) Sakit otot.
7) Sakit tenggorokan.
1. Imunusasi aktif
yang telah dilemahkan. Vaksin hidup yang pertama kali digunakan adalah
rutin tidak dapat dilakukan sebelum bayi berusia 15 bulan karena sebelum
8
umur 15 bulan diperkirakan anak tidak dapat membentuk antibodi secara
baik karena masih ada antibodi dari ibu. Pada suatu komunitas dimana
2. Imunusasi pasif
I. Penatalaksanaan
1. Terapi Suportif
9
b) Diet makanan cukup cairan dan cukup kalori
vitamin A dosis tunggal sesuai usia penderita antara minggu ke-2 sampai ke-
10
c) Kebutuhan jumlah cairan dikurangi ¾ dari kebutuhan dan lakukan
diberikan:
b) Oksigen 2 liter/menit.
2. Terapi Antivirus
memiliki izin dari US Food and Drug Administration (FDA) dan sifatnya masih
eksperimental.
3. Indikasi Rawat
b) Dehidrasi
c) Kejang
11
e) Ada komplikasi
Pantau gejala klinis dan lakukan uji tuberkulin setelah 1-3 bulan masa
penyembuhan.
Pantau keadaan gizi pada pendertita gizi kurang atau gizi buruk, jika
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas diri :
2. Riwayat imunisasi
4. Pemeriksaan Fisik :
d) Mulut & bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa
pahit.
e) Kulit : Permukaan kulit (kering), turgor kulit, rasa gatal, ruam makuler
pada leher, muka, lengan dan kaki (pada stadium Konvalensi), eritema,
panas (demam).
sputum
13
h) Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare
B. Diagnosa keperawatan
Morbili adalah :
sebaya.
C. Perencanaan keperawatan
14
5. Anak dapat melakukan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas
keluarga.
D. Intervensi keperawatan
anak
kemampaunnya
15
g. Memberikan obat-obatan yang dapat meningkatkan efektifnya jalan
sampingnya
mencegah infeksi
e. Jika terdapat fotofobia, gunakan bola lampu yang tidak terlalu terang
di kamar klien
anak meningkat.
16
d. Kolaborasi untuk pemberian nutrisi parenteral jika kebutuhan nutrisi
g. Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan
penyembuhan penyakit.
perkembangan :
yang diinginkan
17
d. Mengijinkan anak untuk mengerjakan tugas sekolah selama di rumah
E. Perencanaan Pemulangan
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Campak sering menyerang anak anak balita. Penyakit ini mudah
stadium prodormal atau kataral oleh kuman yang disebut Virus Morbili
badan panas, bercak bercak seluruh tubuh terkadang sampai borok borok
bernanah.
B. Saran
Orang tua diharapkan segera memeriksakan anaknya bila dicurigai adanya gejala
19
DAFTAR PUSTAKA
Ricard E Behrman, MD Victor C Voughan MD. (1992). Ilmu Kesehatan Anak bagian II
(alih bahasa). Jakarta : EGC