Anda di halaman 1dari 13

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. DATA PENGKAJIAN
Identitas klien, Nama Tn.S,umur 50 tahun, jenis kelamin klien laki –

laki bekerja sebagai petani pendidikan terakhirnya SD, beragama islam,

alamatnya kejiwan kandangan temaggung, tanggal masuk klien 7 juni 2017

dengan nomor register 238728 dengan Diagnosa Medis DM. Pengkajian

keperawatan di lakukan tanggal 8 juni 2017 dilakukan jam 09.30 di ruang

Flamboyan 1 RSUD kabutpaten Temanggung.


1. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan utama klien mengatakan lemas, Riwayat penyakit

sekarang, klien dating ke IGD RSUD kabupaten temanggung jam 20.30

tanggal 7 juni 2017 di antar oleh keluarganya dengan keluhan lemas sejak

satu minggu yang lalu dan sariawan hingga klien sulit untuk di ajak

komunikasi oleh keluarganya,klien juga mengatakan sering haus dan suka

mengkonsumsi manis sehari 2 kali.Dan sekarang klien di rawat du ruang

Flamboyan 1 RSUD Kbupaten Temanggung.


Riwayat kesehatan dahulu, klien mengatakan 4 bulan yang lalu

pernah mengalami penyakit yang sama yaitu DM, dan pernah di cek di

dokter umum terdekat hasilnya haik ( tidak di ketahui ), Riwayat kesehatan

keluarga pasien mengatakan di dalam keluarganya tida ada yang memiliki

penyakit yang sama.


Riwayat kesehatan lingkungan pasien mengatakan keadaan

lingkungan rumah baik dan bersih,ventilasi dan pencahayaan rumah


cukup, terdapat kamar mandi di dalam rumahnya serta sumber air daru

PDAM, Status ekonoi dan social pasien ngatakan tinggal bersama kedua

anaknya, kebutuhan keseharianya di penuhi oleh ayanya, hubungan

keluarga dan masyarakat juga baik.


2. FOKUS PENGKAJIAN MENURUT DUENGES LIHAT BUKUNYA!

TULISANNYA YANG BENER BAGAIMANA???


Aktifitas istirahat klien mengatakan lemas dan malam hari tidak

bias tidur,karena laper dan terasa mau kencing.


Sirkulasi klien mengatakan tinsi terkadang tinggi, keadaan akral

ekstermitas atas dan bawah hangat, CRT > 3 detik tidak ada luka dan

edema pada tubuh pasien.


Eliminasi, klien mengatakan sebelum sakit BAB dan BAK lancar

tidak ada keluhan, tapi saat sakit sekrang ini klien mengeluh BAK,dalam

semalam BAK klien lebih dari 5 kali,dengan warna kuning pekat


Makanan dan Cairan, klien mengatakan nafsu makan baik, tapi

sekarang ini saat di lakukan perawatan di rumah sakit di anjurkan oleh

dokter untuk puasa, dengan tujuan untuk menurunkan kadar gula darah.
Neurosensori,klien mengatakan tidak pusing, klienjuga mengatakan

tidak sesak nafas, RR 20x/menit,klienjuga terlihat tenang saat di tempat

tidur, klien juga di anjurkan untuk bet rist.


3. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum klien lemah, kesadaran composmentris, GCS = 15

E, 4, V, 5, M, 6, Berat badan klien saat ini 40 Kg, tinggi badan 150 Cm,

dengan tanda – tanda fital, TD = 130/80 MmHg, Nadi, 80x/menit, suhu,36,

RR, 20x/menit.
Pemeriksaan kepala dan leher, keadaan umum kepala pasien

normal bentuk mesochepal, tidak ada luka ataupun benjolan, kedaan

rambut bersih, berwarna hitam ketebalan merata rambut agak keriwil,


keadaan mata simetris antara kanan dan kiri,seklera ikterik, konjungtiva

tidak anemis, pupil isokor, keadaan hidung bersih, simetris, tidak ada nyeri

tekan dan tidak ada pernafasan cuping hiding, keadaan mulut kering, lidah

sedikit kotor dan berbau, kondisi mulut sedang sariawan, telinga klien

kanan dan kiri simetris, bersih tidak ada nyeri tekan, keadaan umum leher

simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,dan juga tidak ada nyeri saat

menelan.
Pemeriksaan dada dan paru inspeksi, bentuk dada kanan dan kiri

simetris, tidak ada reteraksi dinding dada, palpasi,gerakan dinding dada

kanan dan kiri sama,perkusi berbunsi senor, dan hasil Auskultasi, suara

vasekuler, tidak ada suara tambahan.


Pemeriksaan jantung inspeksi, iktus kordis tidak tampak, palpasi

iktus cordis teraba di ICS ke 5, perkusi, konvigurasi jantung dalam batas

normal, auskultasi bunyi jantung S1 dan S2 reguler, tidak ada suara

tambahan.
Pemeriksaan abdomen inspeksi bentuk supel tidak ada luka, warsa

sama dengan kulit sekitar, warna sawo matang, auskultasi bising usus

13x/menit, perkusi tidak ada nyeri ketuk, bunyi timpani, palpasi tidak ada

nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati dan limfa.


Pemeriksaan genetalia keadaan umum bersih, tidak ada luka.
Pemeriksaan ekstermitas atas CRT 3 detik, akral hangat terpasang

infus di tangan kirinya, infus aserung dengan tetesan 20 tpm kekuatan otot

normal dengan nilai 5, pemeriksaan ekstermitas bawah kuku bersih akral

hangat, CRT 3 detik.


Pemeriksaan kulit, kulit bersuh warna kulis sama dengan kulit

lainya tidak ada luka, warna kulit sawo matang.


4. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan pemeriksaan laboratorium urin tanggal 8 juni 2017

dengan hasil, warna kuning kekeruhan jernih dengan Ph 6.5 normal Ph 4.8

– 7.8, dengan berat jenis hasilnya POS ( 3+ ), dengan nilai normal negatif,

glukosa dengan hasil negatif nilai normalnya juga negatif, protein hasil

negatif dengan nilai normal negatif, keton hasilnya negatif dengan nilai

normal juga negatif, bilirubin hasilnya negatif dengan nilai normal juga

negatif, urobilirugen dengan hasil negatif, nilai normalnya negatif – trace,

tes benzidine dengan hasil negatif, nitrit hasilnya negatif dengan nilai

normal negatif, pemeriksaan leokosit hasilnya negative, pemeriksaan

mikroskopis, epithel dengan hasil 0 – 1, leokosit hasilnya 0 – 1, eritrosit

hasil pemeriksaan negative /ipb dengan nilai normal 0 – 6, slinder hasilnya

negatif /ipb dengan nilai normal 0 – 1, bakteri hasilnya negatif, dan juga

Kristal juga hasilnya negatif.


Hasil pemeriksaan laboratorium darah Hemoglobin hasil 14.7

( nilai normal 13.2 – 17.3 ), Hematokrit hasilnya 43 nilai normalnya ( 40 –

52 ), jumlah Leokoit hasilnya 5.9 dengan nilai normal ( 3.8 – 10.6 ),

Eritrosit hasil 5.09 dengan nilai normal (4.40 – 5.90 ), Trombosit hasil 196

dengan nilai normal ( 150 – 440 ), MCV hasilnya 65.1 dengan nilai

normal ( 80.0 – 100.0 ), MCH hasilnya 28.9 nilai normal (26.0 – 34.0 ),

MCHC hasilnya 33.9 dengan nilai normal ( 32.0 -36.0 ), Limfosit dengan

hasil haik 42.0 dengan nilai normal 25.0 -40.0 ), MXD hasilnya 11.4,

Netrofil hasilnya low 46.6 dengan nilai normal ( 50.0 – 70.0 ), LED 1 jam

hasilnya 5 dengan nilai normal ( 0 – 10 ), LED 2 jam hasilnya 13 dengan


nilai normal ( 7 – 20 ), Ureum hasilnya 42.4 nilai normal ( 10.0 – 50.0 ),

Kratinin hasilnya low 0.44 dengan nilai normal, ( 0.60 – 1.20 ), Asam urat

hasilnya low 1.9 dengan nilai normal ( 2.0 – 7.0 ), kolestrol total hasilnya

106 dengan nilai normal (200 Bordeline High : 200 – 239 high 240 ),

Trigliserida hasilnya 81 normal, SGOT hasilnya 15.0 dengan nilai normal (

0.50 ), SGPT hasilnya 31.7 dengan nilai normal ( 0.0 – 50.0 ), tes

WIDALNYA, S typhe O (+) 1/80 nilai normalnya negatif, S typhe H (+)

1/160 Dengan nilai normal negatif.


Klien mendapat diet bubur DMDJ lunak, dan mendapat terapi

injeksi, Ondansentron 500 mg 3x1 peroral, ranitidine 25 mg 2x1 melalui

inravena, Novorapid 10-10-10 injeksi subkutan jika GDS > 125, lontus 10

iu. Pemeriksaan GDP Pagi tanggal 8 juni 2017 jan 05.30 hasilnya 389

Mg/dl, dan tanggal 9 juni 2017 pemeriksaan GDP pagi dan siang hari

hasilnya 407 Mg/dl, dan pemeriksaan GDP siang tanggal 10 juni 2017

hasil pagi 110 Mg/dl dan siang hasilnya 116 Mg/dl.


Obat oral yang di peroleh pasien, Bisoprolol 1x0,25 mg, Acorbase

3x50 mg, CPG 1x75 mg, Metformin 3x1, Gom 3x1, Nacrol 3x1, Nalesko

3x1
5. ANALISA DATA
Dari hasil analisa data ke pasien di atas penulis menganalisa data

sebsgsi berikut :
a. Data subjektif :Klien mengatakan lemas dan pusing,klien mengatakan

sebelumny belum pernah mengukur kadar gula darahnya sebelunya, 4

bulan yang lalu sebelumnya klien sudah pernah menderita penyakit

yang sama, Data objektif: Klien terlihat lemas, GDS 389 Mg/dl, nafsu

makan menurut dan kulit teraba kasar dan hasil pemeriksaan haik APA
INI!! atau tidak diketahui hasilnya APA INI???. Dari ANALISA data

di atas penulis meRUMUSKAN MASALAH keprawatan Resiko

infeksi DENGAN FAKTOR RISIKO SEBAGAIMANA PADA DATA

TERSEBUT.
b. Data subjektif: klien mengatakan dalam 1 minggu mengalami

penurunan berat badn yang dulunya 45 kg menjadi 40 kg, klienjuga

mengatakan sering haus dan penungkatan nafsu makan, Data Objektif:

klien terlihat lemah TD: 150/80 Mg/dl, Nadi: 80x/menit, Suhu 36, RR:

20x/menit. Dari ANALISA data di atas penulis meRUMUSKAN

DIAGNOSA keperawatan perubahan status nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh DENGAN ETIOLOGO ketidak cukupan penurunan

masukan oral.
c. Data Subjektif: Klien mengatakan serung BAK, turgor kulit klien tidak

elastis, mukosa bibir kering, dan kulit teraba kasar, Data Objektif:

klien terlihat lemah, TD: 150/80 Mg/dl, Nadi: 80x/menit, suhu 36, RR:

20x/menit, Dari ANALISA data di atas penulis meRUMUSKAN

DIAGNOSA keperawatan Kekurangan volume cairan, dikarnakan ada

masalah dalam pengeluaran cairan yang berlebihan.


d. Data Subjektif: Klien mengatakan lemas, Data Objektif: Klien tampak

lemas dan hasil pemeriksaan GDS 389 Mg/dl. Dari ANALISA data di

atas penulis meRUMUSKAN masalah keperawatan resiko ketidak

setabilan kadar gula darah.


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko infeksi berhubungan dengan hiperglikemia
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh berhubungan

dengan ketidak cukupan penurunan masukan oral


3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan

yang berlebihan
4. Resiko ketidak setabilan kadar gula darah

C. RENCANA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Rencana keperawatan yang akan di lakukan penulis pada tanggal 8

juni 2017 pada Tn.S adalah sebagai berikut:


Diagnisa pertama, Resiko infeksi berhubungan dengan

hiperglikemia, tujuan dan kriteria hasilnya adalah keparahan infeksi adalah

kepargahan tanda dan gejalanya infeksi, kriteria hasil: tidak ada tanda

kemerahan, tanda deman sedang, tidak ada nyeri, ketidak setabilan suhu

ringan, malaise sedang, tanda lemas sangat berat, nafsu makan ada sangat

berat.
Dari diagnose diatas rencana keperawatan yang penulis susun adalah

kontol infeksi meliputi. 1) Batasi jumlah pengunjung, 2) Ajarkan pasien

mengenai teknik mencuci tangan yang tepat, 3) Ganti intra vena dan

tempat saluran penghubug serta balutan yang sesuai pedoman CDC, 4)

Tingkatkan intake nutrisi yang tepat, 5) Berikan atibiotik yang sesuai, 6)

Ajarkan pada pasien mengenai tanda dan gejala infeksi.


BAGYO IMPLEMENTASINYA DITULIS SETIAP HARI YA..

JANGAN DIRINGKAS!!!Dari rencana keperawatan di atas implementasi

penulis lakukan pada tanggal 8-10 juni 2017 adalah: 1.) Membatasi jumlah

pengunjung, 2.) Mengajarkan pasien mengenai teknik mencuci tangan

yeng benar, 3.) Menganti intravena perifer dan tempat saluran penghubung

serta balutan yang sesuai pedoman CDC, 4.) Meningkatkan intake nitrisi

yang tepat, 5.) Memberikan antibiotikyang sesuai, 6.) Mengajarkan pada

pasien mengenai tanda infeksi yang sesuai.


Hasil evaluasi pada tanggal 8 juni 2017 (hari pertama) adalah S:

klien mangatakan lemas, O: klien tampak lemas, nafsu makan klien

meningkat, tidak ada tanda kemerahan pada ekstermitas atas, GDS 389

Mg/dl, injeksi ranitidine 50 mg masuk melalui intravena, injeksi novorapid

masuk12 unit melalui subkutan, A: masalah rsiko infeksi belum teratasi, P:

lanjutkan intervensi, monitar tanda dan gejala hiperglikemia, tingkatkan

intake nutrisi, berikan cairan intravena sesuai indikasi.


Hasil evaluasi pada tanggal 9 juni 2017 (hari ke dua ) adalah S:

Klien mengatakan lemas dan mual, O: Klien tampak lemas, nafsu makan

sedang, klien bed risth, injeksi ranitidine 25 mg 2x1 melalui intravena,

injeksi, ondansentron 50 mg 3x1 melalui intravena, novorapid 12 init

melalui subkutan, TD: 120/70 MmHg, S: 360C, Nadi 80x/menit, RR:

20x/menit, A: Masalah resiko infeksi belum teratasi, P: Lanjutkan

intervensi. Monitor hiperglikemia, tingkatkan intake nutrisi, monitor

pemberian insulin.
Hasil evaluasi tanggal 10 juni 2017 (hari ke tiga) adalah S: Klien

mengatakan lemas sudah sedikit berkurang, O: Nafsu makan klien

meningkat makan habis 1 porsi, klien bed risth, GDS pagi jam 09.00 110

Mg/dl, TD: 110/70 MmHg, Nadi: 80x/menit, Suhu: 360C, RR: 20x/menit,

injeksi ceftriaxsone 50 mg 3x1 masuk intravena, A: Masalah rsiko infeksi

teratasi, P: Pertahankan intervensi.


Diagnosa kedua ketidak setabilan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan ketidak cukupan penurunan masukan oral,

Tujuan dan kriteria hasilnya adalah Status nutrisi adalah sejauh mana

nutrisi di cerna dan di serap untuk memenuhi kebutuhan metabolic,


kriteria hasilnya: asupan makanan dan gizi pasien sangat menyimpang dari

rentang normal, resiko berat badan dan tinggi badan bukup, hidrasi sangat

menyimpang dari rentang normal, energy sedikit menyimpang dari rentang

normal.
Dari diagnose diatas rencana keperawatan yang penulis susun adalah

Menejemen nutrisi: 1) menentukan setatus gizi pasien dan kemampuan

pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, 2) menentukan apa yang

menjadi performa bagi pasien, 3) menentukan jumlah kalori dan jenis

nutrisi yang di butuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi, 4) memastikan

makanan yang di sajikan dengan cara yang menarik, 5) menawarkan

makanan yang padat gizi, 6) monitor kalori dan asupan makanan.


Dari rencana keperawatan di atas implementasi yang penulis lakukan

pada tanggal 8-10 juni 2017 adalah: 1) menentukan status gizi pasien dan

kemampuan pasen untuk memenuhi kebutuhan gizinya, 2) menentukan

apa yang menjadi performa makanan bagi pasien, 3) memastikan makanan

yangdi sajikan dengan cara yang menarik, 4) menawarkan makanan yang

padat gizi, 5) monitor kalori dan asupan makanan.


Hasil evaluasi pada tanggal 9 juni 2017adalah: S: Klien mengatakan

haus dan lapar, klien mengatakan berat badan menurun, O: Klien tampak

lemah, asupan makanan dan gizi pasien tidak tercukupi, A: Masalah

ketidak setabilan nutrisi kurang dari keburuhan tubuh belum teratasi, P:

Lanjutkan intervensi, menentukan program diet yang sesuai, berikan

ppengobatan insulin secara teratur, timbang berat badan tiap hari.


Hasil evaluasi pada tanggal 9 juni 2017 siang (hari kedua) adalah: S:

Klien mengatakan makan habis seperempat porsi dan minum 3 gelas air
putih, O: KU Lemah, hidrasi sedikit menyimpang dari rentang normal,

obat oral masuk bisoprazol 2x0,25 mg dan CPG 1X75 mg, TD: 110/70

Mg/dl, Nadi: 880x/menit, Suhu: 360C, RR: 20x/menit, A: Masalak

kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian, P:

Lanjutkan intervensi, menentukan status gizi pasien, memastikan makanan

yang di sajikan dengan cara yang menarik.


Hasil evaluasi pada tanggal 9 juni 2017 siang (hari ketiga) adalah S:

klien mengtakan makan habis satu porsi, klien megatakan suka dengan

makanan yang di sajika oleh ahli gizi rumah sakit, O: Asupan makanan

dan gizi pasien sudah terpenuhi, P: Pertahankan intervensi, memantau

status gizi pasien.


Diagnosa ketiga, Resiko kekurangan volume cairan outcame tujuan

dan kriteria hasilnya adalah keseimbangan cairan adalahkeseimbangan

cairan di dalam ruang intraseluler tubuh, kriteria hasilnya: Keseimbangan

intake dan output dalam 24 jam sedikit terganggu, berat badan sangat tidak

setabil, turgorkulit sangat terganggu, kelembapan membrane mukusa

sangat terganggu, kulit kering, tekanan darah cukup terganggu, tekanan

vena sedikit terganggu, bola mata cekung dan pendek.


Dari diagnose di atas rencana keperawatan yang penulis susun

adalah: Menejemen cairan: 1) timbang berat badan tiap hari dan monitor

setatus pasien, 2) monitor status hidrasi( misalnya: membrane mukosa

lembab, denyut nadi adekuat, TD ortostatik ), 3) berikan terapi intravena

sesuai indikasi, 4) dukung pasien dan keluarga untuk membantu dalam

pemberian makanan dengan baik, 5) konsiltasika dengan dokter jika tanda

dan gejala kelebihan volume cairan.


Dari rencana keperawatan di atas implementasi yang penulis lakukan

pada tanggal 8-10 juni 2017 adalah: 1) memonitor status hidrasi (misalnya:

membrane mukosa lembab, denyut nadi adekuat, TD ortostaltik), 2)

memberikan terapi itravena sesuai indikasi, 3) menimbang berat badan tiap

hari, 4) mengkonsultasikan dengan dokter apabila terjadi tanda dan gejala

kelebihan volume cairan, 5) dukung pasien dan keluarga dalam pemberian

makanan.
Hasil evaliasi pada tanggal 8 juni 2017 (hari pertama) adalah S:

Klien mengatakan lemas, klien mengatakan sering BAK, O: Kulis sangat

kering, bola mata terlihat cekung, berat badan klien turun 5 kg, TD: 130/70

MmHg, Nadi: 80x/menit, Suhu: 360C, RR: 20x/menit, A: Masalah

kekurangan volume cairan belum teratasi, P: Lanjutkan intervensi, berikan

cairan sesuai indikasi, monitor turgor kulit dan mukosa bibir, monitor

tanda – tanda vital.


Hasil evaluasi pada tanggal 9 juni 2017 (hari kedua) adalah S: Klien

mengatakan lesas, O: Kelembapan membran mukosa cukup terganggu,

turgor kulit sangat terganggu, injeksi ranitidine, ondansentron, novorapid

masuk, A: Masalah kekurangan volume cairan belum teratasi, P:

Lanjutkan intervensi, monitor berat badan, berikan terapi intravena sesuai

indikasi, monitor sesatus hidrasi.


Hasil evaluasi pada tanggal 10 juni 2017 (hari ketiga) adalah S:

Klien mengatakan lemas sudah berkurang, O: Berat dadan klien naik 2 kg,

membran mukosa sudah lembab, makan habis 1 porsi, A: masalah

kekurangan volume cairan teratasi sebagian, P: Pertahankan intervensi dan

onitor hidrasi.
Diagnosa keenpat, Resiko ketidak setabilan gula darah Outcame

tujuan dan kriteria hasilnya adalah Keparahan hiperglikemi adalah

keparahan tanda dan gejala karena peningkatan kadar glukosa darah,

Kriteria hasilnya, 1) peningkatan haus sangat berat, 2) lapar berlebihan

berat, 3) mual sedang, 4) malaise ringan, 5) mulut kering sedang.


Dari diagnisa di atas rencana keperawatan yang penulis susun adalah

Menejemen hiperglikemia, 1) Monitor kadar gula darah sesuai indikasi, 2)

Monitor nadi dan tekanan darah ortostastik, 3) Berikan insuli sesuai resep,

4) Konsultasi dengan dokter tanda dan gejala hiperglikeni, 5) Identifikasi

kemunkinan penyebab hiperglikemi.


Dari rencana keperawatan di atas implementasi yang penulis lakukan

pada tanggal 8-10 juni 2017 adalah: 1) Monitor nadi dan tekanan darah

ortoststik, 2) berikan insulin sesuai indikasi, 3) Monitor kadar gula darah

sesuai indikasi, 4) Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemi, 5)

Konsiltasi dengan dokter tanda dan gejala hiperglikemia.


Hasil evaluasi pada tanggal 10 juni 2017 (hari pertama) adalah S:

Klien mengatakan lemas, O: Peningkatan haus sangat besar, mulut sangat

kering, GDS 389 Mg/dl, Ku lemah , klien tampak bedrist, A: Masalah

resiko ketidak setabilan kadar gula darah belum teratasi, P: Lanjutkan

intervensi, berikan insulin sesuai indikasi, monitor hiperglikemia, monitor

tekanan darah dan nadi.


Hasil evaluasi pada tanggal 10 juni 2017 (hari kedua) adalah S:

Klien mengatakan masih lemas, O: Peningkatan haus dan lapar klien

sangat besar, tidak ada mual, mulut sangat kering, GDS pagi jam 09.00

407 Mg/dl, injeksi ranitidine, ondansentron, novorapid masuk, TD: 110/70


MmHg, Nadi: 80x/menit, Suhu: 360C, RR: 20x/menit, A: Masalah resiko

ketidak setabilan kadar gula darah belum teratasi, P: Lanjutkan intervensi,

monitor hiperglikemia, berikan insulin sesuai indikasi, konsultasi dengan

dokter tanda dan gejala hiperglikemi.


Hasil evaluasi pada tanggal 10 juni 2017 (hari ketiga) asalah S: Klien

mengatakan sudah sehat, O: Peningkatan haus dan lapar sudah tidak ada,

mulut lembab, GDS pagi 110 Mg/dl, GDS siang 116 Mg/dl, Injeksi latus

masuk 10 unit, TD: 110/70 MmHg, Nadi: 76x/menit, Suhu: 360C, RR:

20x/menit, A: Masalah ketidak setabilan kadar gula darah teratasi, P:

Pertahankan intervensi dan selalu monitor kadar gula darah.

Anda mungkin juga menyukai