Anda di halaman 1dari 3

Perbandingan Objektivitas Media Lokal dan Nasional dalam Pemberitaan Konflik Daerah

(Analisis Isi Berita Konflik Pembangunan Pabrik Semen di Rembang pada Harian Suara
Merdeka dan Harian Kompas)

A. Latar Belakang

-ulasan singkat awal permasalahan sampai sekarang

Konflik mengenai penolakan pembangunan pabrik semen PT. Semen Indonesia oleh
masyarakat Pegunungan Kendeng telah bergulir di jalur hukum sejak tahun 2014. Masyarakat
yang tinggal di daerah Pegunungan Kendeng, yang diwakili oleh Joko Prihanto dan Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menggugat Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa
Tengah No: 668.1/17 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk. Dalam gugatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo disebut sebagai pihak tergugat I dan PT. Semen Indonesia, Tbk. sebagai tergugat II.

SK Gubernur tersebut dinilai bertentangan dengan banyak aturan, antara lain UU Nomor 7
Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air jo Keputusan Presiden RI Nomor 26 tahun 2011
tentang Penetapan Cekungan Air Tanah, UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
jo Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional. Penggugat meminta agar Gubernur Jawa Tengah untuk mencabut SK tersebut1.

Setelah gugatan tersebut ditolak oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang
dengan alasan kadaluarsa, pihak penggugat mengajukan permohonan banding ke PTUN
Surabaya yang juga menolaknya. Tak berhenti sampai di sana, Mereka mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung (MA), tetapi kembali ditolak. Pada 2 Agustus 2016, para penggugat yang
menemukan novum atau bukti baru mengambil langkah hukum selanjutnya, Peninjauan
Kembali (PK), yang kemudian dikabulkan oleh MA2. Keputusan MA tersebut rupanya tidak
mengakhiri konflik yang ada, karena pada 23 Februari 2017 Gubernur Jawa Tengah Ganjar

1
http://nasional.kompas.com/read/2015/04/15/20570491/Sidang.Amdal.PT.Semen.Indonesia.di.Semarang.Ak
an.Diputuskan.Besok
2
http://nasional.kompas.com/read/2016/10/12/09164211/petani.kendeng.menang.di.ma.lawan.pt.semen.ind
onesia
Pranowo kembali menerbitkan izin lingkungan terbaru untuk PT Semen Indonesia di
Kabupaten Rembang3.

Izin terbaru yang diterbitkan ini adalah untuk mengatur kegiatan penambangan dan
pembangunan pabrik semen Indonesia, tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 660.1/6
Tahun 2017. Tindakan yang diambil oleh Ganjar Pranowo ini menyalakan kembali bara
konflik dan menjadikan permasalahan antara kedua belah pihak menjadi semakin disorot,
baik oleh media massa di level lokal maupun nasional.

Liputan yang intensif ini menjadi perwujudan peran pers atau media massa sebagai watchdog
yang melakukan pengawasan terhadap berbagai lembaga sosial, politik maupun lembaga-
lembaga ekonomis yang jika tidak diawasi dapat melakukan monopoli kekuasaan politik,
budaya maupun ekonomi (Putra, 2011). Sebagai watchdog, media berfungsi untuk
mengawasi mereka yang memiliki kekuasaan baik dalam bidang politik (pemerintah),
organisasi nirlaba maupun dalam sektor swasta. Pengawasan terhadap mereka yang memiliki
kekuasaan perlu dilakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).
Mengingat kuasa yang dimilikinya, maka muncul istilah bahwa media atau pers merupakan
fourth estate alias kekuatan keempat dalam demokrasi, sejajar dengan lembaga eksekutif,
legislatif dan yudikatif (Cornel, 2009).

Institusi pers memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi cara berpikir masyarakat. Mc
Combs dan Shaw menyebutkan bahwa media massa memiliki kemampuan untuk mentransfer
isu saliansi pada agenda berita yang mereka buat kepada agenda publik (Griffin, 2003:390).
Teori Agenda Setting menjelaskan media pers memiliki peran penting dalam menentukan
opini publik melalui agenda media. Isu tersebut kemudian akan menjadi agenda publik dan
akan mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan.

Menurut McQuail (1992) dalam buku Media Performance: Mass Communication and the
Public Interest, objektivitas merupakan syarat utama yang harus dipenuhi oleh jurnalis.
Objektivitas adalah keadaan di mana berita yang ditulis oleh wartawan benar-benar sesuai
dengan fakta dan realita yang ada. Objektivitas memiliki peranan penting bagi khalayak
sebagai kunci untuk menilai sebuah berita dapat dipercaya dan reliable. Bisa dikatakan
bahwa dengan peranan dan pengaruh besar yang dimilikinya terhadap masyarakat,
objektivitas menjadi nilai yang tidak bisa dikesampingkan dalam produk pers.

3
http://regional.kompas.com/read/2017/02/24/06510101/ganjar.pranowo.kembali.terbitkan.izin.lingkungan.u
ntuk.pabrik.semen
Salah satu media lokal atau regional yang menyorot masalah konflik pembangunan pabrik
semen di Rembang adalah Harian Suara Merdeka,

Anda mungkin juga menyukai