oleh
Nama : Hanifiah Zulkarnain
NIM : 161810201044
Kelompok : A4
Tanggal Eksperimen : Senin, 15 April 2019
Nama Asisten :
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan pada eksperimen Indeks bias gelas dan
akrilik antara lain :
1. Bagaimana pengaruh variasi besar sudut (θ) terhadap jumlah frinji yang
dihasilkan ?
2. Bagaimana grafik hubungan antara jumlah frinji (N) terhadap besar sudut (θ) ?
3. Bagaimana perbandingan nilai indeks bias gelas dan akrilik berdasarkan
eksperimen dengan literatur ?
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai pada eksperimen Interferometer Michelson
antara lain :
1. Mengetahui pengaruh variasi besar sudut (θ) terhadap jumlah frinji yang
dihasilkan.
2. Mengetahui grafik hubungan antara jumlah frinji (N) terhadap besar sudut (θ).
3. Mengetahui perbandingan nilai indeks bias gelas dan akrilik berdasarkan
eksperimen dengan literatur.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari eksperimen Indeks bias gelas dan
akrilik dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada konsep
pembiasan. Peristiwa pembiasan terjadi karena terdapat perbedaan indeks bias di
udara dan di medium. Manfaat lainnya yaitu dapat diterapkan pada lensa yang
memanfaatkan konsep pembiasan. Lensa dirancang dengan cahaya yang masuk
difokuskan oleh pembiasan menuju satu titik sehingga menghasilkan gambar yang
diperbesar dari sebuah benda. Penerapan indeks bias dapat diaplikasikan pada
pembuatan lensa yang digunakan pada alat teropong. Teropong dapat digunakan
untuk mengamati benda lebih detail dengan jarak yang jauh. Eksperimen Indeks
bias gelas dan akrilik dapat menambah wawasan dalam pengembangan bidang optika dan
bidang lainnya.
3
BAB 2. DASAR TEORI
3
4
selalu berada dalam bidang yang sama serta sudut datang 𝜃 sama dengan sudut pantul 𝜃′
(Paul, 2001).
Berdasarkan hukum pemantulan tersebut dapat diapresiasi bahwa berkas
cahaya yang mengenai sebuah permukaan rata (halus) maka akan terjadi
pemantulan sejajar. Pola interferensi diatas muncul meskipun lintasan sinar
dihalangi oleh medium yang masih dapat ditembus oleh sinar laser ini karena
interferensi merupakan superposisi gelombang harmonic yang bergantung pada beda fasa
antara gelombang. Beda fasa ini diakibatkan oleh dua hal yaitu : beda jarak tempuh
dan pemantulan saat gelombang datang dari medium renggang ke rapat dan juga
yang perlu diperhatikan adalah sumber harus bisa mempertahankan suatu beda
fasa yang tetap (koheren), Sumber harus monokromatik dan menghasilkan cahaya
dengan panjang gelombang sama (Bahrudin, 2006).
Hubungan antara visualisasi frinji dan indeks bias secara matematisdapat
dijelaskan sebagai berikut, bahwa frekuensi gelombang elektromagnetik 𝑓 =
2𝜋
𝜔/2𝜋 dengan panjang gelombangnya (𝜆 = ) akan menghasilkan kecepatan
𝑘
𝜔
gelombang (𝑣 = = 𝑓𝜆). Menurut Paul (2001), kedua vektor EM tersebut
𝑘
𝑐 𝜇𝜀 𝑍ℎ𝑎𝑚𝑝𝑎
𝑛 = 𝑣 = √𝜇 = 2.2
0 𝜀0 𝑍𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
Dimana ng indeks bias gelas dan nu indeks bias udara, λ adalah panjang gelombang
cahaya dalam vakum dan N jumlah frinji yang bergeser.
6
Identifikasi Permasalahan
Kajian Pustaka
Variabe Percobaan
Data
Analisis Data
Kesimpulan
7
9
𝜋
𝜃(𝑟𝑎𝑑) = 𝜃 𝑥
180°
b. Ralat
∑(𝜃𝑛 − 𝜃̅ )2
∆𝜃 = √
𝑛(𝑛 − 1)
̅̅̅̅)2
∑(𝑛𝑔 − 𝑛𝑔
̅̅̅̅ = √
Δ𝑛𝑔
𝑛(𝑛 − 1)
̅̅̅̅)2
∑(𝑛𝑎 − 𝑛𝑎
̅̅̅̅ = √
Δ𝑛𝑎
𝑛(𝑛 − 1)
c. Deskripansi
𝑛 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 − 𝑛 𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖
𝐷=| | 𝑥 100%
𝑛 𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖
d. Grafik
θ
(Gambar 3.2 Grafik Hubungan θ terhadap N gelas)
Mulai
Posisi sudut-frinji
Selesai
Pointer putar diletakkan di antara beam spitter dan movable mirror , tegak lurus
terhadap arah lintasan optik. Bidang gelas diletakkan pada magnetik backing pada
meja putar. Penunjuk diposisikan sehingga tepi nol pada skala vernier searah
dengan angka nol pada skala derajat dalam skala dasar interferometer. Lensa
dipindahkan dari depan keluaran laser. Gelas diatur agar tetap tegak lurus terhadap
lintasan optik. Layar pengamatan dan lensa dipindahkan dan diatur seperlunya
secara perlahan agar mendapatkan satu set frinji pada layar. Secara perlahan
pointer putar diputar dengan menggerakkan lengan pointer dari pointer putar.
Jumlah frinji yang bergeser dihitung pada saat anda memutar pointer. Skala yang
ditunjukkan oleh sudut putar terhadap pergeseran frinji yang terjadi dicatat.
Percobaan tersebut dilakukan dengan jumlah frinji yang berbeda. Hal yang sama
dilakukan pada medium akrilik dengan mengamati perubahan sudut terhadap
pergeseran frinji.
12
Paul A. 2001. Fisika untuk sains dan teknik jilid 2. Erlangga : Jakarta
Soedojo, P. 1992. Azas-azas Ilmu Fisika Jilid 3 Optika . Gadjah Mada University
Press: Yogyakarta
19