Abstract
Telah dilakukan penelitian mengenai inversi Impedansi Elastik untuk mengetahui penyebaran litologi batu pasir
(sandstone) di lapangan KALIMAYA Formasi Talang Akar Cekungan Jawa Barat Utara pada lapisan TAF 3.1 – BTM
TAF 3.3. Sudut 30o merupakan sudut yang paling sensitif dalam membedakan litologi batu pasir dan shale dalam
inversi yang dilakukan. Hasil dari inversi AVO menujukkan bahwa lapisan TAF 3.1 – BTM TAF 3.3 masuk ke dalam
AVO kelas I yang menunjukkan reservoir high impedance gas sand. AVO kelas ini seringkali berkorelasi dengan
reservoir yang tight dengan tingkat sementasi tinggi. Hasil analisa pemetaan Impedansi Elastik 30o memperlihatkan
daerah penyebaran batupasir kearah barat daya – timur laut dengan range nilai impedansi 24.000-29.000
((m/s)2*(gr/cc)).
Pendahuluan
Minyak dan gas bumi merupakan sumber berasosiasi dengan kehadiran gas pada reservoir
energi yang tidak dapat diperbarui, sedangkan (Ostrander, 1984). Rutheford dan Williams (1989)
kebutuhan akan minyak dan gas bumi akan mempublikasikan klasifikasi anomali AVO yang
semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan adanya membagi anomali AVO bedasarkan tiga kelas
usaha untuk mencari sumber cadangan baru yaitu kelas I (high impedance contracet sand),
sehingga dapat meningkatkan produksi minyak kelas II (near zone impedance contracet sand),
dan gas bumi. Lokasi penelitian adalah lapangan dan kelas III (low impedance contracet sand).
KALIMAYA yang merupakan bagian dari Tahun 1998 Castagna memperkenalkan sandstone
Cekungan Jawa Barat Utara yang terletak di barat kelas IV setelah ia melakukan crossplot AVO
daya Pulau Jawa dan meluas hingga lepas pantai berdasarkan klasifikasi Rutherford dan Williams.
laut Jawa. Lokasi ini merupakan daerah yang Connolly (1999) mengenalkan konsep baru
memiliki prospek cukup besar untuk mengenai Impedansi Elastik dengan
pengembangan eksplorasi hidrokarbon. Pada menggunakan data pre-stack dan data sumur
lapangan ini terdapat 9 sumur yang semuanya sebagai inputnya dengan cara melakukan partial
merupakan sumur vertikal. Tipe reservoir di stack data seismik pada sudut datang tertentu.
lapangan ini adalah reservoir batu pasir. Impedansi Elastik merupakan fungsi dari
Inversi seismik merupakan teknik pemodelan kecepatan gelombang P (Vp), kecepatan
geologi bawah permukaan menggunakan data gelombang S (Vs), densitas (ρ) dan sudut datang
seismik sebagai inputnya dan data sumur sebagai (θ). Dengan adanya parameter Vs, diharapkan
kontrolnya (Sukmono, 2007). Inversi seismik Impedansi elastik dapat lebih baik dari Impedansi
pada awalnya menggunakan data stack-zero Akustik dalam membedakan litologi. Hal ini
offset,yaitu data stack pada sudut datang 0o atau disebabkan karena pada saat gelombang melalui
tegak lurus bidang pantul untuk menghasilkan medium berpori yang berisi fluida yang berbeda-
Impedansi Akustik. Akan tetapi teknik ini dinilai beda maka akan terjadi perubahan pada Vp tetapi
masih memiliki keterbatasan karena terkadang Vs tetap. Dapat dikatakan bahwa perubahan Vp
banyak dijumpai nilai impedansi Akustik untuk mengindikasikan perubahan jenis fluida,
beberapa litologi dengan nilai yang hampir sama sedangkan Vs berfungsi untuk mengidentifikasi
(overlopping). litologi.
Untuk mengatasi masalah pada stack-
zero offset tersebut, maka muncullah metode Metode
Impedansi Elastik yang merupakan salah satu Data Penelitian
metode AVO dan dapat memisahkan litologi 1. Data seismik PSTM 3D. Penelitian dibatasi
reservoir serta kandungan fluidanya. AVO dari inline 1440-1820 dan crossline 7360-
pertama kali ditujukan sebagai suatu teknik untuk 7580. Data seismik ini telah melalui proses-
menganalisis respon amplitudo pada seismik yang proses penghilangan noise (filter) serta melalui
pengolahan awal sehingga dianggap memiliki adalah data log kecepatan gelombang p (Vp), data
kualitas yang baik untuk di proses dan di log kecepatan s (Vs), data log densitas, serta data
interpretasi lebih lanjut. checkshot. Pada pembuatan sintetik seismogram
2. Data sumur sebanyak 9 buah seperti yang ini hanya digunakan data checkshot yang asli
terlihat pada tabel 1. untuk mengetahui posisi sebenarnya marker yang
Tabel 1. Data sumur yang digunakan dalam sebenarnya pada setiap sumur. Sehingga hanya
penelitian dibuat sintetik seismogram pada sumur FEBI-01,
FEBI-04, FEBI-06, FEBI-07, FEBI-08.
4. Analisa AVO
Analisa AVO dilakukan dengan
menggunakan input data CRP gather yang berupa
data PSTM 3D dan data RMS velocity. Sebelum
3. Peta dasar yang menggambarkan penampang x melakukan analisa AVO, dilakukan
dan y yang menunjukkan kerangka survei preconditioning pada beberapa parameter data
daerah penelitian beserta posisi sumur pada gather untuk menghilangkan noise yang tidak
lintasan seismik. diinginkan. Pada tahap ini juga digunakan
masukan berupa near angle stack (0o-15o) dan far
Pengolahan Data angle stack (16o-30o) untuk mendapatkan
1.Pembuatan Log Turunan Impedansi Elastik intercept dan gradient . Batasan sudut maksimum
Dalam penelitian ini analisa data log adalah 30o karena sudut tersebut dianggap sesuai
sumur dilakukan dengan cara melakukan analisa dengan sudut kritis yang disebutkan connoly
dan membandingkan nilai-nilai dari log turunan (1999), mengenai sudut kritis impedansi elastik.
Impedansi Elastik dengan log Gamma Ray untuk Intercept dan Gradient ini nantinya akan
mengetahui litologi daerah penelitian. Log digunakan untuk mendapatkan reflektifitas
turunan Impedansi Elastik dibuat dengan seismik dengan menggunakan attribute.
menggunakan log Vp, log Vs, dan log density.
Dari hasil analisa kelengkapan data log 5. Well Seismic Tie
tersebut, hanya sumur Febi 1, Febi 5, febi 7, dan Well seismic tie berfungsi untuk
Febi 8 yang digunakan dalam analisa sensitifitas meletakkan horizon seismik pada kedalaman yang
karena memiliki log Vp dan log Vs yang sebenarnya sehingga interpretasi data seismik
dibutuhkan untuk membuat log turunan Impedansi dapat dikorelasikan dengan data geologi yang
Elastik sudut 5o, 10 o, 15 o, 20 o, 25 o, dan 30 o. biasanya diplot pada skala kedalaman. Pengikatan
data seismik dengan data sumur dilakukan dengan
2. Analisa Sensitifitas Data Sumur mengggunakan seismogram sintetik yang dibuat
Analisa Sensitifitas data sumur adalah dari konvolusi wavelet dengan koefisien refleksi.
analisa untuk melihat besarnya sudut Impedansi Koefisien refleksi didapatkan dari data log sonic
Elastik yang sensitif dalam memisahkan litologi. (Vp), log shear (Vs), dan log density (ρ). Pada
Hal ini dilakukan karena data sumur berfungsi lapangan KALIMAYA ini semua sumurnya
sebagai validasi utama dalam pengolahan data merupakan sumur vertikal, sehingga squeeze dan
seismik. Sehinggga apabila hasil dari analisa stretch yang dilakukan tidak boleh terlalu banyak
sensitifitas data log sumur tidak dapat hingga dicapai suatu korelasi yang cukup tinggi
membedakan litologi sandstone, maka pengolahan antara seismogram sintetik dengan data trace
data seismik untuk tahap berikutnya akan sia-sia. seismic di sekitar sumur. Well seismic tie dalam
Analisa ini dilakukan dengan melakukan crossplot pengolahan data seismik ini dilakukan pada data
anatara log turunan Impedansi Elastik dengan log reflektifitas.
Gamma Ray. Crossplot dilakukan pada daerah
target diantara TAF 3.1 dan BTM TAF 3.3. Tabel 2. Data Hasil Well Seismic Tie
Daftar Pustaka
Castagna, J.P., Swan, H.W., and Foster, D.J.
Gambar 4. Inversi EI 1998. Framework For AVO Gradient and
Intercept Interpretation. Jurnal Geofisika
6. Analisa Penyebaran Litologi Reservoir SEG. Vol. 63:948-956.
Untuk mengetahui penyebaran nilai Connolly, P., 1999, Elastic Impedance, The
impedansi elastik pada horizon TAF 3.1 sampai Leading Edge, April Issue ,438-452.
BTM TAF 3.3 secara lateral, maka dilakukan Ostrander, W. J. 1984. Plane-Wave Reflection
pemetaan terhadap penampang impedansi elastik Coefficients For Gas Sands at Non-normal
pada sudut 30o. Pemetaan ini dilakukan dengan Angles of Incidence:Jurnal Geofisika SEG.
cara melakukan slicing volume impedansi elastik Vol. 49:1637-1648.
dengan menggunakan horizon TAF 3.1 sampai Rutherford, S., and Williams, R., 1989, Amplitudo
BTM TAF 3.3. Teknik horizon slicing ini dapat versus offset variation in gas sands,
menyajikan nilai impedansi elastik sepanjang Geophysics 54, 680-688.
lapisan TAF 3.1 hingga BTM TAF 3.3. Apabila Sukmono,S.,2007,Post and Pre Stack Seismic
di-overlay dengan peta struktur waktu, maka akan Inversion for Hydrocarbon Reservoir
diperoleh persebaran nilai impedansi elastik pada Characterization, Program Studi Teknik
struktur tersebut. Geofisika, Institut Teknologi Bandung.