Anda di halaman 1dari 31

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

BAHAN AJAR TIK SMK

A. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Multimedia
Kelas / Semester : XII / 1
Jumlah Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 16 x 45 menit

B. STANDAR KOMPETENSI: Memahami Penggunaan Peralatan Tata Cahaya


C. KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan Dasar Tata Cahaya
D. INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian lighting dan fungsinya
2. Menjelaskan sifat cahaya
3. Menjelaskan sumber pencahayaan
4. Menyebutkan jenis-jenis pencahayaan
5. Menjelaskan jenis-jenis pencahayaan
6. Menyebutkan jenis-jenis aplikasi sumber cahaya tak langsung
7. Menjelaskan jenis-jenis aplikasi sumber cahaya tak langsung
8. Menyebutkan jenis-jenis kualitas pencahayaan
9. Menjelaskan jenis-jenis kualitas pencahayaan

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan
pengertian lighting dan fungsinya.
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan
sifat dan sumber cahaya.
3. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan
jenis pencahayaan.
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan
aplikasi sumber cahaya tak langsung.
5. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan
jenis kualitas cahaya.

I Gede Dona Nugraha, S.Kom 1


MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

F. MATERI AJAR
Lighting

Lighting adalah tekhnik mengatur pencahayaan, agar gambar yang


dihasilkan berkualitas tinggi dengan tingkat fokus yang baik.

Cahaya dalam fotografi dan videografi adalah unsur yang paling penting dan
utama untuk menciptakan sebuah gambar, image dan video.

Fungsi Pencahayaan
• Menyinari obyek / subjek
• Menciptakan gambar artistik
• Menghilangkan bayangan yg tidak perlu
• Membuat efek khusus

Sifat Cahaya:
1. Cahaya dapat menembus
2. Cahaya dapat difokuskan
3. Cahaya dapat dipantulkan
4. Cahaya mempunyai warna

Sumber Pencahayaan:
a. Natural Light
b. Artificial Light

Jenis Pencahayaan:

1. Direct Light (Cahaya Langsung )


Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya ini
langsung mengenai benda tanpa terhalangi apapun.

2
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Gambar 01. Direct Light

2. Diffused Light (Cahaya tidak langsung )


Cahaya baur, tidak langsung mengenai objek tetapi terhalangi oleh sesuatu.

Gambar 02. Diffused Light

Aplikasi dari sumber pencahayaan tak langsung :


1. Key Light
Cahaya utama yang berfungsi sebagai penerang pokok atau utama. Key
Light berkarakter tajam dan digunakan menerangkan pd wilayah khusus.

I Gede Dona Nugraha, S.Kom 3


MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Gambar 03. Key Light

2. Fill Light
Cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap. Fill Light
bersifat lembut dan merata dari pusat hingga pinggir.

Gambar 04. Fill Light

3. Back Light
Berfungsi sebagai cahaya tambahan untuk memisahkan subjek dg latar belakang,
dan membantu memunculkan warna dan tekstur subjek, sehingga foto / video jadi
lebih berdimensi.

Gambar 05. Back Light

4. Front Light
Cahaya yang berasal dari depan subjek yg bertujuan untuk membuat subjek
terlihat jelas.

I Gede Dona Nugraha, S.Kom 4


MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Gambar 06. Front Light

5. Over Head Light


Cahaya berasal dari atas subjek

Gambar 07. Over Head Light

6. Down Light
Cahaya berasal dari atas subjek dg cara menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas
subjek.

I Gede Dona Nugraha, S.Kom 5


MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Gambar 08. Down Light

7. Side Light
Cahaya berasal dari damping yang berguna menerangi sisi kiri atau kanan subjek
dan membuat mendramatisir foto.

Gambar 09. Side Light

8. Cyclorama
Cahaya yang lembut dari atas (upper horizone) dan dari lantai ( lower
horizone) yang berfungsi memberikan cakrawala dan perubahan-perubahan
suasana. (perfileman dan tata panggung)

Gambar 10. Cyclorama

Kualitas Pencahayaan
Dibedakan berdasarkan seberapa tegas dan halus bayangan yang dihasilkan oleh
sumber pencahayaan:

1. HARD LIGHT

I Gede Dona Nugraha, S.Kom 6


MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Cahaya yang keras, sumber cahayanya relatif kecil, yaitu sinar matahari,
bayangan cukup tegas.

Gambar 11. Hard Light

2. SOFT LIGHT
Cahaya yang lembut akan menghasilkan foto yang tidak sekontras cahaya yang
keras, tekstur muka tidak terlalu menonjol, dan bayangannya bergradasi atau
hampir tidak ada.

Gambar 12. Soft Light

G. RANGKUMAN
1. Lighting merupakan teknik pengaturan pencahayaan
2. Sumber pencahayaan dari natural light dan artificial light
3. Jenis pencahayaan yaitu direct dan diffused light
4. Kualitas pencahayaan dibedakan menjadi 2 yaitu hard light dan soft light

I Gede Dona Nugraha, S.Kom 7


MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

H. LATIHAN
1. Apa pengertian lighting?
2. Sebutkan sumber pencahayaan
3. Jelaskan jenis pencahayaan
BAHAN AJAR TIK SMK

A. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Multimedia
Kelas / Semester : XII / 1
Jumlah Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 16 x 45 menit

B. STANDAR KOMPETENSI: Memahami Penggunaan Peralatan Tata Cahaya


C. KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan Dasar Tata Cahaya
D. INDIKATOR:
1. Menjelaskan jenis teknik pencahayaan studio
2. Menyebutkan jenis pencahayaan studio
3. Menyebutkan jenis – jenis lampu studio
4. Menjelaskan jenis-jenis lampu studio
5. Menyebutkan jenis-jenis flash
6. Menjelaskan jenis-jenis flash
7. Menjelaskan alat untuk mengukur cahaya studio
8. Menjelaskan peralatan & perlengkapan studio
9. Menyebutkan peralatan & perlengkapan studio

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat
menjelaskan teknik pencahayaan studio
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan jenis
–jenis lampu studio
3. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan
jenis-jenis flash

I Gede Dona Nugraha, S.Kom 8


MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

4. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan


alat untuk mengukur cahaya studio
5. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat
menjelaskan peralatan & perlengkapan studio

F. MATERI AJAR
Dasar-dasar Tehnik Pencahayaan Studio

Penerapan teknis pencahayaan di studio memiliki beberapa keterbatasan.


meskipun demikian, anda harus dapat membuat lighting pada subjek foto seolah-
olah berasal dari sumber cahaya alami.

A. WINDOW LIGHTING
Tehnik Window lighting termasuk tehnik yg paling digemari karena lebih alami.
Dalam fotografi untuk menghasilkan efek cahaya rembrandt dengan
memanfaatkan sinar dari jendela, untuk membatasi cahaya yg masuk digunakan
tirai sebagai pemotong cahaya.

Gambar 13. Window Lighting

B. LAMPU STUDIO
1. Tungsten Lamp / Fotoflood

I Gede Dona Nugraha, S.Kom 9


MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Lampu tipe ini biasanya disebut Continous Lighting / cahaya yang bersinar
secara terus-menerus.

Gambar 14. Tungsten Lamp

2. Flash
Ada berbagai macam jenis flash dari yang paling sederhana seperti elektronik
flash (Canon speedlight, SB Nikon ,Metz, Nissin dll) hingga yang canggih
seperti Broncolor, Visatec, Bowens, Hensel, Proflash, Electra, Multiblitz,
Elinchrom dll

JENIS FLASH :

A. Camera Flash
Gambar 15. Camera Flash

Built-in flash dan Flash yang ditaruh diatas hotshoe dan/atau pada bracket.

1
I Gede Dona Nugraha, S.Kom

0
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

B. Monoflash / Monoblok / Monolight


Gambar 16. Monoflash

Jenis yang paling sering digunakan, instrumen pengaturannya berada dalam satu
body dan pemakaiannya tinggal dicolok ke stop kontak.

C. Flashhead dengan Powerpack / Generator


Gambar 17. Flashead dengan Generator

Bentuknya lebih kecil dari monoblok shg fleksibel dalam pengaturan karena
instrumen pengaturannya tidak terletak pada flashhead melainkan pada sumber
dayanya yang dapat diletakan didekat fotografer.
D. Light Brush

Gambar 18. Light Brush

Powerpack dengan ujung yang dapat diganti-ganti sehingga menghasilkan cahaya


yang kecil dan digunakannya seperti kita menggunakan alat cat airbrush

1
1
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

E. Ring Flash

Gambar 19. Ring Flash

Ditaruh seperti filter didepan lensa efeknya bila diatur sedemikian rupa dapat
memberi bayangan tipis disekeliling obyek.
F. Linear Flashtube

Gambar 20. Linier Flashtube

Flashtube yang berbentuk macam neon...panjang sering digunakan untuk


mencahayai background

MENGUKUR PENCAHAYAAN STUDIO FLASH


1. Flash Meter
Alat untuk mengukur diafragma yg dibutuhkan atau EV (Eksposure Value) dari
Flash

1
2
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

Gambar 21. Flash Meter

2. Polaroid Film
Merupakan alat pengukur yang paling akurat dibandingkan Flash Meter tetapi
masih menggunakan metode lama yaitu trial and error.

Gambar 22. Polaroid Film

3. Kamera Digital

Gambar 23. Kamera Digital

Mengenal Peralatan & Perlengkapan Studio Foto


1. Ruang Studio
Tidak ada ukuran maksimal atau minimal dari studio. Luas ukuran studio foto
tergantung dari jenis foto apa yang akan dihasilkan.

1
3
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

Pada tahap awal studio dapat berukuran 3 x 4 m atau 4 x 6 m pertimbangannya


untk menyimpan perlengkapan (kamera, lampu background, dll)

Gambar 24. Ruang Studio Foto

2. Kamera dan Lensa


Kamera DSLR dengan jumlah megapiksel besar akan bekerja dengan baik,
DSLR mampu memberikan kinerja dan kualitas hasil foto yang tinggi sehingga
apabila digunakan dengan tepat tentu akan memberi hasil yang memuaskan.
Sedangkan lensa diperlukan beberapa jenis lensa sesuai dengan kebutuhan
pemotretan (wide, tele, fisheye, dll). Lensa yg berkualitas identik dg harga mahal.

Gambar 25. Kamera dan Lensa

3. Cable Release

1
4
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

Fungsi dari alat ini adalah sebagai pengganti tombol pelepas rana. Akan
memudahkan fotografer ketika menekan tombol pelepas rana sehingga

Gambar 26. Cable Release

mengurangi risiko bergoyangnya kamera (shake) terutama pade pemotretan


dengan kecepatan rana rendah atau bulb.
4. Electronic Flash Head
Electronic Flash Head atau lampu flash studio adalah lampu yang menyalurkan
gas seketika dan memproduksi cahaya berdurasi singkat.

Gambar 27. Electronic Flash Head

5. Kabel Sinkronisasi
Kabel ini berfungsi sebagai pemicu agar lampu studio menyala yang mana kabel
ini menghubungkan kamera dengan lampu studio.

1
5
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

Gambar 28. Kabel Sinkronisasi

6. Triger dan receiver


Alat ini dipasang di kamera dan lampu / flash agar dpt menyala saat tombol rana
kamera ditekan.
Pemasangan alat ini dimaksudkan agar fotografer dapat leluasa bergerak tanpa
direpotkan oleh kabel sinkronisasi yang terpasang dikamera.

Gambar 29. Triger dan Receiver

7. Flash Meter / Light meter


Alat ini mengukur cahaya yang dikeluarkan oleh lampu studio dan digunakan
untuk menentukan bukaan diafragma yang seharusnya di pakai dikamera.

1
6
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

Sebelum menggunakan alat ini dilakukan penyetelan kecepatan rana dan iso yang
digunakan

Gambar 30. Flash Meter

8. Color Meter
Untuk mengetahui suhu warna/white balance yang tepat dari sumber cahaya yang
digunakan pada saat pemotretan, alat ini menginformasikan mengenai tinggi
rendahnya suhu warna sehingga bias didapat nilai dari white balance yang akan
disetting di kamera atau penggunaan filter warna yang tepat untuk kamera.

Gambar 31. ColorMeter

9. Standar Reflektor

1
7
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

Biasanya setiap pembelian lampu flash studio dillengkapi dengan standar


reflector yang menghasilkan cahaya yang langsung dan keras.

Gambar 32. Standar Reflektor


10. Reflektor
Reflektor digunakan untuk memberikan cahaya tambahan yang merupakan
pantulan dari cahaya utama, reflector dipasaran terdiri dari 3 warna yaitu putih,
perak dan emas dimana masing-masing warna mempunyai karakter dari
pentulannya tersebut.

Gambar 33. Reflektor

11. Payung Studio


Digunakan untuk menghasilkan efek bayangan yang lebih halus serta pancaran
cahaya yang lebih luas di bandingkan dengan standar reflector.
Alat ini sangat efektif digunakan pada pemotretan yang membutuhkan cakupan

1
8
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

area cahaya yang luas, namun dibanding dengan standar reflector pancaran
cahaya dari payung ini lebih sulit di arahkan.
Gambar 34. Payung Studio

12. Softbox
Softbox digunakan untuk menghasilkan efek cahaya yang lebih halus
dibandingkan dengan payung, cahaya yang dihasilkan lebih terarah karena
cakupan cahaya yang dihasilkan softbox lebih terbatas.
Ukuran softbox juga mempengaruhi hasil yang didapat, semakin besar ukuran
softbox akan semakin lembut cahaya yang dihasilkan. Softbox dapat
menghasilkan efek bayangan persegi pada mata model.

Gambar 35. Softbox

13. Honeycomb
Penyinaran lebih terarah, memusat, simetris, dan sudut penyinaran dipersempit.
Biasanya digunakan untuk penyinaran pada bagian-bagian tertentu, intensitas

1
9
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

cahaya yang dihasilkan lumayan kontras tergantung ukuran honeycomb (lubang-


lubang tawon).
Gambar 36. Honeycomb

14. Snoot
Snoot digunakan untuk mengarahkan pencahayaan ke bagian tertentu saja agar
mendapatkan efek spot, Alat ini biasanya digunakan di diatas dan dibelakang
objek untuk menyinari rambut sehingga objek terpisah dengan latar belakang.

misalnya untuk Hairlight


Gambar 37. Snoot

G. RANGKUMAN
1. Pencahayaan studio terdiri dari window lighting dan lampu studio
2. Lampu studio pada dasarnya ada 2 jenis yaitu tungsten dan flash
3. Mengukur pencahayaan studio dapat dilakukan dengan 3 alat yaitu
color meter, Polaroid film dan kamera digital
4. Perlengkapan & peralatan studio beraneka ragam, tergantung kebutuhan
terapi yang harus ada yaitu ruang studio, kamera dan lighting.

H. LATIHAN
1. Sebutkan kekurangan dan kelebihan window lighting dan lampu studio
2. Jelaskan perbedaan lampu tunfsten dan flash
3. Jelaskan cara menggunakan salah satu alat pengukur cahaya

4. Sebutkan perlengkapan & peralatan studio


MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA

BAHAN AJAR TIK SMK

A. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Multimedia
Kelas / Semester : XII / 1
Jumlah Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 16 x 45 menit

B. STANDAR KOMPETENSI: Memahami Penggunaan Peralatan Tata Cahaya


C. KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan Efek Cahaya
D. INDIKATOR
1. Menjelaskan manipulasi cayaha berdasarkan sifat dasar cahaya
2. Menyebutkan berbagai teknik pencahayaan dalam fotografi
3. Menjelaskan teknik pencahayaan dalam fotografi
4. Menjelaskan filter cahaya dapat menerusan dan menahan warna tertentu

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan
cara memanipulasi cahaya berdasarkan sifat cahaya
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan
berbagai teknik pencahayaan dalam fotografi
3. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat menjelaskan
kegunaan filter cahaya untuk meneruskan dan menahan warna tertentu

I Gede Dona Nugraha, S.Kom


2
1
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

F. MATERI AJAR
Memanipulasi Cahaya Berdasarkan Sifat Dasar Cahaya
1. Lembutkan / disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan
lebih melebar
2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah
intensitas, kontras, mudah diarahkan dan tajam (Standard reflektor, snoot)
3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk
mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas
kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring (Styrofoam, payung
pantul)

Teknik Pencahayaan dalam Fotografi


Permainan cahaya dan teknik pencahayaan yang benar akan menghasilkan karya
foto yang bagus. Ada beberapa istilah dan teknik pencahayaan dalam fotografi:

1. High Key Lighting


Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi
oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih,
putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan
jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk.

Gambar38. High Key Lighting

2. Low Key Lighting

2
I Gede Dona Nugraha, S.Kom

2
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama


menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi
serta hasil akhir.

Foto low key pencayahaan sangat minim, ditekankan pd bagian tertentu


objek foto. low key sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam,
eksotis, mistis, dsb..

Setting lampu biasanya sangat minim. Bisa menggunakan satu jenis lampu atau
dua untuk menghasilkan detail dan kedalaman foto.

Gambar 39. Low Key Lighting

3. Candle Light
Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya pd sumber
cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau yang mirip lilin. Foto yang
dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.

Teknik ini digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang
ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin.

2
I Gede Dona Nugraha, S.Kom

3
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Gambar 40. Candle Light

4. Split Lighting
Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu
sisi objek foto.
Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak
diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris.
Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto
dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya.

Gambar 41. Split Lighting

5. Horror Lighting
Teknik foto horor hampir mirip dengan teknik low light dan split lighting,
perbedaannya hanya pada angle pengambilan objek foto dan sudut penempatan
lampu serta ekspresi model.

Gambar 42. Horror Lighting

6. Butterfly Lighting
2
I Gede Dona Nugraha, S.Kom

4
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga
dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk
kupu-kupu.

Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan
kecantikan objek foto.

Gambar 43. Butterfly Lighting

7. Rembrandt Lighting
Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis
pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih
berdimensi & berkarakter bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas.

Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras


disamping hidung atau di bawah mata.

2
I Gede Dona Nugraha, S.Kom

5
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Gambar 44. Rembrandt Lighting

Filter Light
Perlu diperhatikan bahwa warna benda transparan (misalnya filter cahaya),
sangat bergantung pada warna cahaya yang diteruskan. Sedangkan pada warna
benda tidak transparan (seperti batu, daun dan lainnya) tergantung pada warna
yang dipantulkan. Jadi filter cahaya juga berfungsi sebagai penerus warna-warna
tertentu.

Tabel 01. Filter Lighting

Berikut adalah warna sinar yang diteruskan oleh gabungan dua filter cahaya :

Tabel 02. Filter Lighting

G. RANGKUMAN
1. Kita dapat memanipulasi cahaya berdasarkan sifat dasarnya
2. Ada berbagai teknik pencahayaan dalam fotografi untuk menghasilkan
efek tertentu seperti Heigh Key Lighting, Candle Light, Horror Lighting,
dan lainnya
3. Filter cahaya juga berfungsi sebagai penerus warna-warna tertentu.

I Gede Dona Nugraha, S.Kom


2
6
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

H. LATIHAN
1. Sebutkan manipulasi cahaya berdasarkan sifat dasarnya
2. Jelaskan teknik pencahayaan low key lighting dan horror lighting
3. Sebutkan warna apa saja yang dapat diteruskan oleh filter warna magenta
BAHAN AJAR TIK SMK

A. IDENTITAS
Mata Pelajaran : Multimedia
Kelas / Semester : XII / 1
Jumlah Pertemuan : 4
Alokasi Waktu : 32 x 45 menit

B. STANDAR KOMPETENSI: Multimedia


C. KOMPETENSI DASAR: Menyiapkan Operasi Lighting
D. INDIKATOR
1. Menjelaskan prosedur Keselamatan Kesehatan Kerja
2. Menjelaskan langkah-langkah melipat reflektor
3. Menjelaskan langkah-langkah memasang softbox
4. Menjelaskan cara membuat foto produk dengan bahan dan alat sederhana

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat
menjalankan prosedur keselamatan kesehatan kerja
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat melipat reflektor
3. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat
memasang softbox
4. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru sehingga dapat membuat
lighting foto produk dengan bahan dan alat sederhana.

F. MATERI AJAR
MELIPAT REFLEKTOR

2
I Gede Dona Nugraha, S.Kom

7
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

1. Pegang reflektor di depan dada dengan 2 tangan. Perhatikan posisi telapak


tangannya. Jempol tangan sebelah kanan menghadap ke atas, jempol tangan
sebelah kiri menghadap ke bawah

Gambar 46. Melipat Reflektor

2. Putar reflektornya dengan gerakan memuntir. Jadi yang tadinya jempol


menghadap ke atas, puntir ke bawah, yang tadinya jempol menghadap ke
bawah, puntir ke atas. Jangan takut tulangnya patah, karena tulang reflektor
ini memang dibuat dari bahan yang lentur.

Gambar 47. Melipat Reflektor

3. Kalau berjalan dengan lancar, reflektor akan terlipat dengan sendirinya,


menjadi 3 lapis. Genggam ketiga lapis tersebut secara bersamaan untuk
mencegah reflektor terbuka lagi.

2
I Gede Dona Nugraha, S.Kom

8
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Gambar 48. Melipat Reflektor

MEMASANG SOFTBOX
1. Pasang kain langsung ke tengah antara mur dan ring dalam bando/cincin ke
head lampu.
2-3. Magic strap jenis ini (3 bh) dipasang duluan.
4-5. Setelah terpasang, pasang lawan darinya (horizontal), sedikit di tekuk.
6. Pasang kawat ketiga.
7. Magic strap yg terakhir di pasang.
8. Posisi lengkung no 6 rubah menjadi posisi 8. dg menekan bando/cincin head
ke dalam dan bersamaan dengan no 9.
9. Gunakan kaki untuk berbagi power.
10. Tekan magic strap. posisi kaki masih seperti no.9.
11. Pasang difuser dlm (copot juga boleh).

Gambar 49. Memasang Softbox

Foto Produk Sederhana


Gunakan bahan sederhana seperti kardus, kertas HVS atau kain putih, lampu
fluorescent. Langkah kerjanya yaitu sediakan adalah sebuah kotak kardus dengan
ukuran tidak terlalu besar, dengan ukuran sisi sekitar 30cm sampai dengan 50cm.
Sisi depan juga dilubangi, agar objek dapat difoto. Sisi kiri dan kanan kardus
tidak dilubangi karena bagian atas dan bawah kardus tidak ditutup/lem.

2
I Gede Dona Nugraha, S.Kom

9
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

Gambar 50. Foto Produk Sederhana

1. Posisi meletakkan lampu


2. Sisi kiri dan kanan kardus bisa dilapisi dengan kertas putih atau kain putih,
jika tidak menggunakan sisi tersebut untuk pencahayaan maka kertas putih ini
juga berfungsi sebagai reflektor sederhana untuk meratakan cahaya fotografi
produk di dalam kardus.
3. kertas HVS ukuran A3 sebagai backdrop/latar belakang. Kertas ini sebaiknya
"diletakkan" begitu saja, dan usahakan supaya tidak terdapat lipatan pada
sudut kardus agar pada hasil akhir fotografi product tidak terlihat
sudut/dimensi kardus. Kertas HVS dibiarkan melengkung saja. Anda juga
dapat bereksperimen dengan backdrop untuk memberikan hasil yang
berbeda. Bisa dengan backdrop yang berwarna kontras dengan objek,
ataupun backdrop bermotif untuk mendukung objek foto produk anda.
G. RANGKUMAN
1. Walaupun sederhana tetapi kita harus mengetahui teknik untuk melipat
reflector dengan benar, ada tiga langkah pentingnya.
2. Sofbox merupakan salah satu alat lighting yang penting dan sering
digunakan, diperlukan ketelitian dalam pemasangannya.
3. Dengan keterbatasan tempat, dana untuk studio foto kita juga
dapat memanfaatkan peralatan dan bahan disekitar kita.

H. LATIHAN
1. Rakitlah seperangkat peralatan lighting yang terdiri dari beberapa komponen
berikut:
a. Payung studio
b. Triger

I Gede Dona Nugraha, S.Kom


3
0
MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN | 2014

c. Lampu flash
d. Kamera
e. Tripod flash
f. Objek foto
2. Fotolah objek yang telah disediakan tadi dan hasilnya disimpan pada computer yang
telah disiapkan.

3
I Gede Dona Nugraha, S.Kom

Anda mungkin juga menyukai