Jika didunia keperawatan modern kita mengenal sosok Florence
Nightingale dengan perannya didalam peran crime. Maka didunia keperawatan islam kita mengenai Rufaida Al-Asalmiya. Rufaida tidak hadir secara fisik pada saat ini akan tetapi nilai-nilai mulia dari keperawatan yang beliau contohkan akan hidup selamanya. Karena beliaulah kita mengakui bahwa perawat adalah karir yang mulia sesuai dengan tradisi islam. Lebih dari itu Rufaida adalah contoh model yang baik bagi kita sebagai perawat. Rufaida sebagai seorang perawat pertama, seorang perawat pendidik, perawat pemimpin dan pembangunan sekolah perawat pertama dan juga klinik. Hingga pada saat ini ilmu keperawatan yang dilakukan olehnya masih diterapkan pada masa sekarang. Rufaida yang adalah seorang anak dari seorang dokter di Mesir. Prof Omar Hasan Kasule dalam studinya menggambarkan, Rufaidah sebagai perawat profesional pertama dalam sejarah Islam. Menurut Omar, sejarah menggambarkan, Rufaidah sebagai perawat teladan, baik, dan bersifat empati. "Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain". Rufaidah juga digambarkan memiliki pengalaman klinik yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Menurut Omar, Rufaidah adalah perawat kesehatan umum dan pekerja sosial yang men jadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam.1 Pada zaman nabi Muhammad SAW, Rufaida yang dahulu saat kota madinah berkembang, ia mengabdikan diri merawat kaum muslimin yang sakit. Pada saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang Khaibar, Rufaidah menjadi sukarelawan yang berperan dalam memberikan perawatan pada para prajurit perang yang terluka akibat pertempuran, Rufaidah membangun tenda diluar Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit. Selain itu, Rufaidah mendirikan rumah sakit lapangan. Rufaidah Al-Asalmiya juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat.
A. Model Asuhan Keperawatan Muslim Arab Menurut Rufaidah
Sejarah keperawatan dalam Islam mendasari identitas keperawatan dalam nilai-nilai agama yang dibagikan antara perawat dan pasien. Sementara pengakuan akan riwayat keperawatan ini baru-baru ini terjadi di kawasan ini, validasi peran keperawatan dalam Islam memberikan landasan untuk merawat sebagai tindakan spiritualitas. Narasi Rufaidah melambangkan banyak aspek kepedulian dalam perawatan Islam saat ini: atribut empati, kebaikan, kesabaran, dan sentuhan manusia; membantu yang membutuhkan dan yang kurang beruntung. Keyakinan bahwa menyusui adalah sarana untuk mengekspresikan dan mempraktikkan keyakinan Muslim mendasari kepedulian sebagai tindakan spiritual. Rufaedah mengembangkan kode etik keperawatan pertama dan merupakan advokat untuk pendidikan kesehatan dan perawatan pencegahan. Berikut model asuhan keperawatan arab yang berkembang dari konsep yang di sampaikan Rufaidah:2
Gambar: Model Asuhan Keperawatan Muslim Arab
1. Komponen perawatan professional dalam model asuhan keperawatan muslim Arab yang berkembang karena Rufaedah adalah perawatan spiritual: tindakan yang berfokus untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien dan keluarga. 2. Perawatan psiko-sosial: tindakan untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan sosial pasien dan keluarga, misalnya, kecemasan, keluarga kebutuhan perawatan. 3. Budaya: tindakan untuk memenuhi kebutuhan budaya (berbeda dari kebutuhan spiritual, atau interpretasi budaya dari kebutuhan agama), misalnya, perhatian khusus gender. 4. Perawatan interpersonal: aspek perawatan terkait dengan hubungan antara perawat dan pasien, dan termasuk pola komunikasi. 5. Perawatan klinis: mencakup pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan memberikan perawatan fisik dan perawatan teknis (keterampilan teknis seperti berpakaian, menghilangkan rasa sakit, suntikan, merawat ventilator). 6. Nilai-nilai yang berdampak pada kepedulian profesional, nilai-nilai budaya: kepercayaan dari pandangan dunia budaya Arab. 7. Nilai-nilai profesional: timbul dari profesi, seperti kode etik nilai spiritual: nilai-nilai yang berasal dari Islam. 2 Konsep dasar yang diutamakan dalam Rufaedah adalah spiritualitas. Sifat dan intensitas dari spiritualitas dalam kepedulian perawat dan bergantung pada kebutuhan pasien, nilai-nilai spiritual perawat dan pasien sendiri. Agama Islam adalah inti dari sistem kepercayaan Muslim Arab dan memandu semua aspek kehidupan individu dan pandangan masyarakat. Dampak Islam pada pembentukan model penjelas perawat diharapkan dan perspektif Islam tentang kesehatan, penyakit, penyakit dan penyembuhan harus menjadi bagian integral dari sistem kepercayaan perawat dan yang dibagikan kepada pasien. 2 Rufaedah dalam konsep yang disampaikannya menunjukkan aspek tentang kepedulian yang berlanjut dalam keperawatan Islami saat ini. Narasi Rufaidah disajikan dan ditafsirkan sesuai dengan tema: keperawatan sebagai sarana untuk mempraktikkan Islam, penerimaan keperawatan dalam Islam, legitimasi keperawatan dan pondasi identitas profesional perawat, dan atribut dari perawat Muslim yang ideal. Aspek aspek diatas kemungkinan yang sampai saat ini digunakan sebagai acuan teori teori keperawatan yang berkembang setelah Rufaedah. 2 Seperti contohnya pada saat ini, pengaplikasian model - model teori keperawatan yang telah berkembang pada saat ini, memiliki intervensi dengan model yang sama atau menyerupai dari model konsep keperawatan yang dikemukakan oleh Rufaidah sebelumnya, antara lain: 1. Dalam bidang pelayanan, penyuluhan yang dilakukan di Puskesmas yang tentunya sudah disempurnakan oleh berbagai teori keperawatan sesudah Rufaida, melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat dan dilakukan juga pelatihan dan pendidikan kepada para kader agar lebih berkompeten dalam pelayanan kepada masyarakat 2. Dalam bidang riset juga dapat dilihat dari perhatian yang mendalam kepada para pasien dengan ditandainya munculnya berbagai teori yang mengungapkan mengenai kenyamanan dan juga caring, jauh sebelumnya Rufaida telah melakukan hal demikian yang hingga sampai pada saat ini hal- hal mulia tersebut telah dilakukan, dalam berbagai peperangan sudah pasti adanya petugas kesehatan yang merawat korban peperangan dan tidak terlibat dalam peperangan yang terjadi. Sehingga ini lah yang banyak mengemukan mengenai perawatan caring 3. Dalam bidang pendidikan dapat kita lihat pada dunia keperawatan saat ini bahwa Rufaida yang dahulu mendirikan sekolah untuk pendidikan keperawatan pada masa Islam yang saat ini sudah banyak diterapkan di dunia keperawatan secara luas.
1. Ruslan H. Rufaidah Al-AnshariyahPERINTIS DUNIA KEPERAWATAN ISLAM.
Tabloid Republika 2010. 2. Lovering S. Arab Muslim Nurses’ Experiences Of The Meaning Of Caring The University of Sydney Faculty of Health Sciences 2008.