Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

Jika didunia keperawatan modern kita mengenal sosok Florence


Nightingale dengan perannya didalam peran crime. Maka didunia keperawatan
islam kita mengenai Rufaida Al-Asalmiya. Rufaida tidak hadir secara fisik pada
saat ini akan tetapi nilai-nilai mulia dari keperawatan yang beliau contohkan akan
hidup selamanya. Karena beliaulah kita mengakui bahwa perawat adalah karir
yang mulia sesuai dengan tradisi islam. Lebih dari itu Rufaida adalah contoh
model yang baik bagi kita sebagai perawat. Rufaida sebagai seorang perawat
pertama, seorang perawat pendidik, perawat pemimpin dan pembangunan sekolah
perawat pertama dan juga klinik. Hingga pada saat ini ilmu keperawatan yang
dilakukan olehnya masih diterapkan pada masa sekarang.
Rufaida yang adalah seorang anak dari seorang dokter di Mesir. Prof Omar
Hasan Kasule dalam studinya menggambarkan, Rufaidah sebagai perawat
profesional pertama dalam sejarah Islam. Menurut Omar, sejarah
menggambarkan, Rufaidah sebagai perawat teladan, baik, dan bersifat empati.
"Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan
memotivasi orang lain". Rufaidah juga digambarkan memiliki pengalaman klinik
yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan bekerja dengannya.
Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal semata, namun
juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat
mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Menurut Omar, Rufaidah
adalah perawat kesehatan umum dan pekerja sosial yang men jadi inspirasi bagi
profesi perawat di dunia Islam.1
Pada zaman nabi Muhammad SAW, Rufaida yang dahulu saat kota
madinah berkembang, ia mengabdikan diri merawat kaum muslimin yang sakit.
Pada saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang Khaibar, Rufaidah menjadi
sukarelawan yang berperan dalam memberikan perawatan pada para prajurit
perang yang terluka akibat pertempuran, Rufaidah membangun tenda diluar
Masjid Nabawi untuk merawat kaum muslimin yang sakit. Selain itu, Rufaidah
mendirikan rumah sakit lapangan. Rufaidah Al-Asalmiya juga melatih beberapa
kelompok wanita untuk menjadi perawat.

A. Model Asuhan Keperawatan Muslim Arab Menurut Rufaidah


Sejarah keperawatan dalam Islam mendasari identitas keperawatan
dalam nilai-nilai agama yang dibagikan antara perawat dan pasien. Sementara
pengakuan akan riwayat keperawatan ini baru-baru ini terjadi di kawasan ini,
validasi peran keperawatan dalam Islam memberikan landasan untuk merawat
sebagai tindakan spiritualitas. Narasi Rufaidah melambangkan banyak aspek
kepedulian dalam perawatan Islam saat ini: atribut empati, kebaikan,
kesabaran, dan sentuhan manusia; membantu yang membutuhkan dan yang
kurang beruntung. Keyakinan bahwa menyusui adalah sarana untuk
mengekspresikan dan mempraktikkan keyakinan Muslim mendasari
kepedulian sebagai tindakan spiritual. Rufaedah mengembangkan kode etik
keperawatan pertama dan merupakan advokat untuk pendidikan kesehatan dan
perawatan pencegahan. Berikut model asuhan keperawatan arab yang
berkembang dari konsep yang di sampaikan Rufaidah:2

Gambar: Model Asuhan Keperawatan Muslim Arab


1. Komponen perawatan professional dalam model asuhan keperawatan muslim
Arab yang berkembang karena Rufaedah adalah perawatan spiritual: tindakan
yang berfokus untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien dan keluarga.
2. Perawatan psiko-sosial: tindakan untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan
sosial pasien dan keluarga, misalnya, kecemasan, keluarga kebutuhan
perawatan.
3. Budaya: tindakan untuk memenuhi kebutuhan budaya (berbeda dari kebutuhan
spiritual, atau interpretasi budaya dari kebutuhan agama), misalnya, perhatian
khusus gender.
4. Perawatan interpersonal: aspek perawatan terkait dengan hubungan antara
perawat dan pasien, dan termasuk pola komunikasi.
5. Perawatan klinis: mencakup pengetahuan dan keterampilan yang terkait
dengan memberikan perawatan fisik dan perawatan teknis (keterampilan
teknis seperti berpakaian, menghilangkan rasa sakit, suntikan, merawat
ventilator).
6. Nilai-nilai yang berdampak pada kepedulian profesional, nilai-nilai budaya:
kepercayaan dari pandangan dunia budaya Arab.
7. Nilai-nilai profesional: timbul dari profesi, seperti kode etik nilai spiritual:
nilai-nilai yang berasal dari Islam. 2
Konsep dasar yang diutamakan dalam Rufaedah adalah spiritualitas. Sifat
dan intensitas dari spiritualitas dalam kepedulian perawat dan bergantung pada
kebutuhan pasien, nilai-nilai spiritual perawat dan pasien sendiri. Agama Islam
adalah inti dari sistem kepercayaan Muslim Arab dan memandu semua aspek
kehidupan individu dan pandangan masyarakat. Dampak Islam pada pembentukan
model penjelas perawat diharapkan dan perspektif Islam tentang kesehatan,
penyakit, penyakit dan penyembuhan harus menjadi bagian integral dari sistem
kepercayaan perawat dan yang dibagikan kepada pasien. 2
Rufaedah dalam konsep yang disampaikannya menunjukkan aspek tentang
kepedulian yang berlanjut dalam keperawatan Islami saat ini. Narasi Rufaidah
disajikan dan ditafsirkan sesuai dengan tema: keperawatan sebagai sarana untuk
mempraktikkan Islam, penerimaan keperawatan dalam Islam, legitimasi
keperawatan dan pondasi identitas profesional perawat, dan atribut dari perawat
Muslim yang ideal. Aspek aspek diatas kemungkinan yang sampai saat ini
digunakan sebagai acuan teori teori keperawatan yang berkembang setelah
Rufaedah. 2
Seperti contohnya pada saat ini, pengaplikasian model - model teori
keperawatan yang telah berkembang pada saat ini, memiliki intervensi dengan
model yang sama atau menyerupai dari model konsep keperawatan yang
dikemukakan oleh Rufaidah sebelumnya, antara lain:
1. Dalam bidang pelayanan, penyuluhan yang dilakukan di Puskesmas yang
tentunya sudah disempurnakan oleh berbagai teori keperawatan sesudah
Rufaida, melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
dan dilakukan juga pelatihan dan pendidikan kepada para kader agar lebih
berkompeten dalam pelayanan kepada masyarakat
2. Dalam bidang riset juga dapat dilihat dari perhatian yang mendalam kepada
para pasien dengan ditandainya munculnya berbagai teori yang
mengungapkan mengenai kenyamanan dan juga caring, jauh sebelumnya
Rufaida telah melakukan hal demikian yang hingga sampai pada saat ini hal-
hal mulia tersebut telah dilakukan, dalam berbagai peperangan sudah pasti
adanya petugas kesehatan yang merawat korban peperangan dan tidak terlibat
dalam peperangan yang terjadi. Sehingga ini lah yang banyak mengemukan
mengenai perawatan caring
3. Dalam bidang pendidikan dapat kita lihat pada dunia keperawatan saat ini
bahwa Rufaida yang dahulu mendirikan sekolah untuk pendidikan
keperawatan pada masa Islam yang saat ini sudah banyak diterapkan di dunia
keperawatan secara luas.

1. Ruslan H. Rufaidah Al-AnshariyahPERINTIS DUNIA KEPERAWATAN ISLAM.


Tabloid Republika 2010.
2. Lovering S. Arab Muslim Nurses’ Experiences Of The Meaning Of Caring The
University of Sydney Faculty of Health Sciences 2008.

Anda mungkin juga menyukai