2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3953
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI
INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
SKRIPSI
OLEH:
SRI ENDANG SIREGAR
NIM 131501021
SKRIPSI
OLEH:
SRI ENDANG SIREGAR
NIM 131501021
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi dari Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara.
besarnya kepada Ibu Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan Fakultas
Wiryanto, M.S., Apt., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, dan bantuan selama masa penelitian dan penulisan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Rima Elfitra Rambe,
USU. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Khairunnisa,
S.Si., M.Pharm., Ph.D., Apt., dan Ibu Dr. Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, S.Si.,
M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada Bapak Dr. Martua
Pandapotan Nasution, MPS., Apt., dan Dr. Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, M.Si.,
perhatian, dan motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan, serta Bapak dan
Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah mendidik penulis selama
perkuliahan.
iv
Universitas Sumatera Utara
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktur
Utama RS USU Bapak dr. Azwan Hakmi Lubis, Sp.A., M.Kes., dan Bapak Prof.
Dr. Urip Harahap, Apt., selaku Kepala Instalasi Farmasi yang telah memberikan
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
tulus kepada kedua orang tua tersayang, Ayahanda M. Zainal Siregar dan Ibunda
Anun Tambunan, serta Adikku Vitro Tinnuvus Siregar, serta Keluarga atas doa,
dorongan dan pengorbanan baik moril maupun materil yang tak ternilai dengan
apapun. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Staf Instalasi Farmasi RS
USU, dan tim SEC Eva, Rosita, Aulia, Nazira, Tia, Rian, teman kos Nelli, Juli,
Mika, Ibu Kepling, serta pegawai apotek mansur khususnya Revi Septiani dan
teman-teman S-1 Reguler 2013 atas doa dan dukungan dalam penyelesaian skripsi
ini.
kesempurnaan baik dari segi isi maupun bahasanya, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini
v
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini ditulis berdasarkan data dan
hasil pekerjaan yang saya lakukan sendiri, dan belum pernah diajukan orang lain
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain, dan bukan plagiat
karena kutipan yang ditulis telah disebutkan sumbernya di dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena di dalam
skripsi ini ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia
vi
Universitas Sumatera Utara
WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI
INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Instalasi farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang memberikan
layanan produk dan jasa dalam bentuk pelayanan resep. Pelayanan resep sebagai
garis depan pelayanan farmasi kepada pasien harus dikelola dengan baik, karena
mutu pelayanan resep farmasi yang umumnya dikaitkan dengan kecepatan dalam
memberikan pelayanan.
Waktu tunggu adalah salah satu standar minimal pelayanan farmasi di
rumah sakit. Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai
pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi dengan standar
minimal yang ditentukan kementerian kesehatan adalah ≤ 30 menit, sedangkan
waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai pasien
menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan yaitu ≤ 60 menit.
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data secara konkuren
selama bulan September-Oktober 2017.Data yang diambil sebanyak 335 resep
pasien rawat jalan yang terdiri dari 293 non racikan dan 42 resep racikan. Rata-
rata waktu tunggu pelayanan resep yaitu 31,8 menit untuk resep non racikan dan
65 menit untuk resep racikan. Hal ini belum memenuhi Keputusan Menteri
Kesehatan No.129/Menkes/SK/II/2008.
Berdasarkan hasil penelitian ini, salah satu faktor yang mempengarui
lamanya waktu tunggu pelayanan resep di instalasi farmasi adalah kelengkapan
berkas pasien belum terpenuhi, skrining resep rawat jalan hanya dikerjakan oleh
satu apoteker saja, kurangnya ketersediaan obat yang telah diresepkan dokter,
sistem/program komputer yang terbatas sehingga pengerjaan untuk skrining resep
berikutnya menjadi terhambat, dan terdapat beberapa resep yang dikerjakan tanpa
nomor antrian seperti resep untuk pasien umum dan IGD.
Kata Kunci: Waktu tunggu, pelayanan resep, instalasi farmasi rumah sakit.
vii
Universitas Sumatera Utara
WAITING TIME SERVICES OUTPATIENT PRESCRIPTION
IN THE INSTALLATION PHARMACY UNIVERSITY
HOSPITAL OF NORTH SUMATERA
ABSTRACT
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL....................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN........................................................................... vi
ix
Universitas Sumatera Utara
2.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit................................................. 6
x
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 25
5.2 Saran...................................................................................... 32
LAMPIRAN............................................................................................... 35
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.2 Rata rata waktu tunggu pelayanan resep di instalasi farmasi rumah
sakit pada hari kerja.......................................................................... 26
xii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
5Skema ............................................................................................... 40
xiv
Universitas Sumatera Utara
BAB I
LATAR BELAKANG
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
tenaga kefarmasian dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat
2016).
mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat non racikan
sedangkan waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai
pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan yaitu ≤ 60 menit
jumlah resep yang diterima di depo farmasi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep. Selain itu, jumlah item obat tiap
1
Universitas Sumatera Utara
resep dan jumlah racikan pada tiap resep juga mempengaruhi waktu tunggu
pelayanan resep.
tunggu pelayanan resep masih lama atau belum sesuai standar pelayanan minimal
yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan yaitu > 60 menit(Bustani et al. 2015).
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Septini (2012) rata-rata waktu
tunggu untuk resep non racikan adalah 39 menit dan waktu tungguresep
racikanadalah 60,4 menit. rata-rata waktu tunggu pelayananresep untuk jenis resep
non racikan adalah 92,41 menit dan untuk jenis resep racikan adalah146,31 menit.
depofarmasi rawat jalan lantai 1 RSUD Gunung Jati Kota Cirebon tidak
rumah sakit Perguruan Tinggi Negeri (PTN) didirikan pada tahun 2003 dan
diresmikan pada tahun 2016. Dari tahun 2016 hingga 2017 jumlah pasien yang
Berdasarkan latar belakang di atas, sampai saat ini belum ada penelitian
tentang waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah
mengetahui waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah
2
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
penelitian ini adalah berapa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di
1.3 Hipotesis
resep pasien rawat jalan di instalasi farmasi rumah sakit universitas sumatera
utara.
Manfaat dari penelitian ini adalah berguna sebagai sumber masukan dan
Sumber data penelitian adalah data primer berupa rata-rata waktu tunggu
pelayanan resep racikan dan non racikan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah
Sakit Universitas Sumatera Utara dan data sekunder yang digunakan adalah
3
Universitas Sumatera Utara
No.129/Menkes/SK/II/2008, salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal
(SPM) untuk pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah waktu tunggu pelayanan
obat dengan standar waktu tunggu untuk pelayanan obat non racikan maksimal 30
4
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
fungsional sesuai dengan jenis dan status penyakit penderita tertentu. Staf
medik fungsional umumnya terdiri atas dokter umum, dpkter gigi dan dokter
spesialis dari disiplin: bedah umum, bedah syaraf. Bedah jantung dan toraks,
bedah tulang, bedah urologi, anastesi, bedah obstetrik dan ginekologi, bedah
5
Universitas Sumatera Utara
farmasi atau perbekalan kesehatan. Bertanggungjawab atas pengelolaan dan
dan makanan, rekam medik, bank darah, serta sterilisasi, pemeriksaan sinar-X
ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri(Septini, 2012). Instalasi farmasi
Umum dapat diartikan sebagai suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah
sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan diabantu oleh beberapa oranng
bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta kefarmasian, yang terdiri dari
6
Universitas Sumatera Utara
penderita saat tinggal dan rawat jalan, pengendalian mutu dan pengendalian distribusi
klinik umum dan spesialis mencakup pelayanan langsung pada penderita dan
2012).
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
Sesuai dengan Menkes No.72 Tahun 2016 bahwa tujuan dari Standar
melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
maupun dalam keadaan gawat darurat sesuai dengan keadaan pasien maupun
7
Universitas Sumatera Utara
5) Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan
evaluasi pelayanan
3. rekonsiliasi Obat
5. konseling
6. visite
yang berlaku
8
Universitas Sumatera Utara
f. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan kefarmasian.
sakit.
meliputi :
alat kesehatan.
kesehatan.
kesehatan.
9
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Pelayanan Farmasi Satu Pintu
1. Instalasi Farmasi bertanggung jawab atas semua obat yang beredar di rumah
sakit.
3. Membangun kekuatan internal rumah sakit terhadap pesaing farmasi dari luar
memuaskan harapan konsumen, sesuai dengan standar yang berlaku, tersedia pada
10
Universitas Sumatera Utara
Keuntungan pelayanan farmasi satu pintu yaitu :
perencanaan obat.
ruang rawat.
5. Dapat dilaksanakan pelayanan informasi obat dan konseling obat baik bagi
6. Dapat dilaksanakan monitoring efek samping obat oleh panitian farmasi dan
terapi.
7. Dapat melakukan pengkajian penggunaan obat di Rs, baik obat generik, obat
formularium, obat Askes dan lain-lain sesuai dengan program IFRS serta
PFT.
sakit yang termasuk dalam bagan organisasi rumah sakit dengan persyaratan :
(Depkes 2004).
4. Mempunyai Sk penempatan.
11
Universitas Sumatera Utara
Jenis Ketenagaan
1. Apoteker.
2. Sarjana Farmasi.
2. Tenaga Administrasi.
c. Pembantu Administrasi.
Beban Kerja
Harus tersedia ruangan, peralatan dari dan fasilitas lain yang dapat
12
Universitas Sumatera Utara
1. Tersedianya fasilitas penyimpanan barang farmasi yang menjamin semua
2.2.6.1 Bangunan
rumah sakit.
d. Dipisahkan juga jalur antara steril, bersih dan daerah abu-abu, bebas
kontaminasi.
13
Universitas Sumatera Utara
2.2.6.2 Peralatan
untuk perlengkapan disepensing baik untuk sediaan steril, non steril maupun cair
untuk obat luar dan dalam. Fasilitas peralatan harus dijamin sensifitas pada
lain :
maupun aseptik.
f. Penerangan, sarana air, ventilasi dan sistem pembuangan limbah yang baik.
g. Alarm.
Semua kebijakan dan prosedur yang ada harus tertulis dan dicantumkan
tanggal dikeluarkannya peraturan tersebut. Peraturan dan prosedur yang ada harus
14
Universitas Sumatera Utara
2. Obat hanya dapat diberikan setelah mendapat pesanan dari dokter dan
berikut :
a. Macam obat yang dapat diberikan oleh perawat atas perintah dokter.
diberikan.
efek samping obat bagi pasien rawat jalan dan rawat inap serta
15
Universitas Sumatera Utara
m. Apabila ada sumber daya farmasi lain disamping instalasi maka secara
n. Prosedur/penarikan/penghapusan obat.
pengaturan/undang-undang.
4. Harus ada sistem yang mendokumentasikan penggunaan obat yang salah dan
sakit lainnya.
Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan adalah suatu proses yang
mutu serta monitoring dan evaluasi, yang didukung oleh kebijakan, SDM,
16
Universitas Sumatera Utara
pendistribusian, pengendalian, penghapusan administrasi dan pelaporan serta
obat dan alat kesehatan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh pasien
persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia
17
Universitas Sumatera Utara
4. Pelayanan Informasi Obat.
memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan terkini kepada dokter,
5. Konseling.
7. Ronde/visite pasien.
Merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap besama tim dokter dan
18
Universitas Sumatera Utara
2.3 Standar Pelayanan Minimal Farmasi Rumah Sakit
Sakit, terdapat 21 jenis pelayanan rumah sakit yang minimal wajib disediakan
oleh rumah sakit, salah satunya adalah pelayanan farmasi yang meliputi :
2) Obat racikan.
c. Kepuasan pelanggan.
Selain itu, terdapat pula indikator mutu yang dapat menilai setiap jenis
yangterbagi menjadi dua yaitu waktu tunggu pelayanan obat non racikan dan
1. Jenis resep, jenis resep dibedakan antara lain racikan dan non racikan.
Dimana jenis resep racikan membutuhkan waktu lebih lama yaitu sebesar
92,7 menit dibandingkan dengan jenis resep jadi yaitu sebesar 35,6 menit.
2. Jumlah Resep dan kelengkapan resep. Dalam hal ini adalah jumlah item
resep, dimana setiap penambahan item obat didalam resep akan memberikan
19
Universitas Sumatera Utara
penambahan waktu pada setiap tahap pelayanan resep. Dalam penelitiannya
lebih lama yaitu sebesar 66 menit dibandingkan dengan jumlah item sedikit
3. Shift petugas, dimana pada shift pagi memerlukan waktu pelayanan yang
5. Ketersediaan obat sesuai resep yang diterima, sehingga waktu yang untuk
6. Sarana dan fasilitas yang dapat menunjang proses operasi pelayanan resep,
antara lain pemakaian alat-alat teknologi yang lebih canggih yang dapat
20
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
Sumber data penelitian adalah resep pasien rawat jalan yang mendapatkan
N Z 2α .P.(1−P)
2
n== N.D2 +.Z 2α P.(1−P)
2
21
Universitas Sumatera Utara
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
Dengan persen kepercayaan yang diinginkan 95%; N = 2400; 𝑍1− 𝛼⁄2= 1.96; p =
(1,96) 2 (0,5)(1−0,5)(2400 )
n = (0,05)2(2400−1)+ (1,96)2 (0,5)(1−0,5)
2304,96
n= 6,9579
n = 331,27
Jumlah sampel minimal yaitu 331 orang dan dalam penelitian ini digenapkan
22
Universitas Sumatera Utara
3.5 Teknik Pengumpulan data
Pengumpul Data (LPD) yang berisi nama pasien beserta identitasnya, durasi
No urut Penerimaan
Nama Pengerjaan Skrining
pasien Penyiapan
obat(dispensing)
Poli Penyerahan
Biaya Total waktu
X=ΣX/N
Keterangan:
X = waktu rata-rata
N = jumlah sampel
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 tahun 2008 tentang
23
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk resep obat non racikan, memenuhi persyaratan apabila kecepatan
Prosedur kerja yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
b. meminta surat dari Dekan Fakultas Farmasi USU untuk melakukan penelitian
d. memberikan surat izin penelitian dari kepala bidang diklat Rumah Sakit
f. meminta surat izin selesai penelitian dari kepala bidang diklat Rumah Sakit
g. melakukan analisis hasil data yang diperoleh dan membuat laporan penelitian.
24
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
sebanyak 335 resep, terdiri dari 293 resep non racikan dan 42 resep racikan.
Persentase resep racikan dan non racikan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1Jumlah sampel berdasarkan jenis resep racikan dan non racikan yang
dilayani di instalasi farmasi rumah sakit universitas sumatera utara.
No Jenis resep Jumlah sampel Persentase
1 Racikan 42 Resep 12,5 %
2 Non racikan 293 Resep 87,5 %
Total 335 Resep 100 %
tunggu pelayanan resep yaitu 31,8 menit untuk resep non racikan dan 65 menit
untuk resep racikan. Data lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.2.
25
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Rata rata waktu tunggu pelayanan resep di instalasi farmasi rumah sakit pada hari kerja.
rumah sakit pendidikan yang mempunyai instalasi farmasi dan melayani pasien
rawat jalan yang terdidari pasien BPJS, umum, dan IGD serta pasien rawat
inap.Pelayanan resep, baik resep racikan maupun non racikan merupakan salah
satu bentuk pelayanan farmasi klinis di rumah sakit. Salah satu indikator yang
waktu mulai dari pasien menyerahkan resep sampai dengan pasien menerima
obat(Permenkes, 2016).
tahun 2008 yang mempunyai standar pelayanan minimal untuk resep non racikan
≤ 30 menit dan resep racikan ≤ 60 menit.Pengerjaan resep non racikan pada jam
09:00-11:00 WIB sebanyak 63 resep, pada jam 11:00–13:00 WIB sebanyak 153
resep dan pada jam 13:00–selesai sebanyak 77 resep. Sedangkan pengerjaan resep
racikan pada jam 09:00-11:00 WIB sebanyak 9 resep, pada jam 11:00 – 13:00
107 untuk resep non racikan dan sebanyak 7 untuk resep non racikan. Resep yang
tidak memenuhi standar waktu tunggu pelayanan resep adalah sebanyak 186
untuk resep non racikan dan 35 resep untuk resep racikan.Rata-rata waktu yang
27
Universitas Sumatera Utara
dibutuhkan untuk menyelesaikan resep racikan adalah 65 menit, sedangkan
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan resep non racikan adalah 31,8
menit. Waktu tunggu pelayanan resep racikan lebih lama dibandingkan dengan
pelayanan resep non racikan karena resep racikan memerlukan waktu yang lebih
lama, tidak hanya mempersiapkan obat tetapi juga perlu perhitungan dosis obat,
serta melakukan peracikan obat. Hal tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya
bahwa ada hubungan antara jenis resep dengan waktu pelayanan resep (Septini,
2012).Resep yang diterima diatas pukul 11.00 WIB mempunyai waktu tunggu
yang lebih lama dibandingkan resep yang diterima pada pukul 09.00-11.00 karena
pelayanan resep di instalasi farmasi USUterdapat tiga fase, fase yang pertama
sistem/program komputer yang terbatas, dalam suatu waktu terjadi kerusakan atau
pengisian ulang kertas pencetak nomor antrian pasien sehingga pengerjaan untuk
skrining resep menjadi terhambat dan terdapat beberapa resep yang dikerjakan
tanpa nomor antrian seperti resep untuk pasien umum dan IGD.
Fase kedua adalah saat pengerjaan resep untuk racikan, dalam hal
pengerjaan resep racikan dibutuhkan waktu yang cukup lama yaitu mulai dari
menggerus obat hingga membungkus racikan. Fase ketiga ialah pada saat
28
Universitas Sumatera Utara
antrian. Terkadang, saat obat sudah selesai di kerjakan kemudian ditaruh di
nomor urut. Tetapi pada suatu waktu obat yang selesai dikerjakan menumpuk di
meja penyerahan obat, hal ini dikarenakan menunggu pengerjaan resep dengan
Sumber daya manusia (SDM) ditinjau dari segi kuantitas masih kurang
masing diantaranya 2 apoteker (1 orang input data resep pasien rawat inap, 1
orang input data resep rawat jalan)dan 1 apoteker bertugas menyerahkan obat
kepada pasien rawat jalan serta 4 orang tenaga tekhnis kefarmasian yang bertugas
nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, SDM
Rumah Sakit Umum kelas C untuk tenaga kefarmasian yang bertugas di rawat
jalan 2 (dua) apoteker yang dibantu oleh paling sedikit 4 (empat) orang tenaga
teknis kefarmasian (Menkes RI, 2014). Sedangkan dalam permenkes No. 72 tahun
29
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian yang dilakukan (sharif dan sukri, 2003) ada
Sumber Daya Manusia. Sumber daya manusia yang kurang terampil dan
ketersediaan sumber daya manusia yang cukup terampil, lama kerja, beban kerja,
Semakin lama pengalaman kerja seseorang, maka akan semakin terampil dan
semakin lama masa kerja seseorang akan semakin menambah wawasan dan
Faktor yang kedua adalah peralatan fasilitas atau sarana dan prasarana.
waktu pelayanan dan lama waktu tunggu. Faktor yang ketiga yaitu pasien.
meningkatnya waktu tunggu. Faktor yang keempat adalah proses registrasi artinya
proses bagaimana sistem resep masuk ke dalam instalasi farmasi untuk dilakukan
pelayanan peletakan loket yang banyak dan kurang tepat dapat berpotensi
dipengaruhi oleh sumber daya manusia, jenis pasien, jenis resep, ketersediaan
obat, peresepan dokter, sarana dan prasarana, formularium obat, standar operating
prosedure (SOP) pelyanan resep serta faktor proses pelayanan resep yang
30
Universitas Sumatera Utara
peracikan obat, pemberian etiket obat, dan penyerahan obat kepada pasien. Jumlah
resep yang diterima di depo farmasi juga merupakan salah satu faktor yng
mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep. Selain itu, jumlah item obat tiap
resep serta jumlah racikan resep juga mempengaruhi pada lamanya waktu tunggu
31
Universitas Sumatera Utara
BAB V
5.1 Kesimpulan
rawat jalan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara tentang waktu tunggu
pelayanan resep dapat disimpulkan rata-rata waktu tunggu yang dibutuhkan untuk
untuk menyelesaikan resep non racikan adalah 31,8 menit. Hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan resep di Instalasi farmasi pasien rawat
pelayanan minimal. waktu tunggu pelayanan resep yaitu untuk resep non racikan
5.2 Saran
skrining resep.
c. Sebaiknya pelayanan Resep BPJS dan Resep Umum disediakan pada tempat
yang terpisah.
32
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Bustani,N.M., Rattu, A.J. & Saerang, J.S.M. (2015). Analisis Lama Waktu
Tunggu Pelayanan Pasien Rawat Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal e
Biomedik (eBm). 3(3): 872-883.
Lemeshow, S., Heosmer Jr., D., W., Klar, J. (1997). Besar Sampel dalam
Penelitian Kesehatan, Yogyakarta: GMU Press. Halaman 25.
Puspitasari, A., (2011). Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Pasien Umum di
Depo Farmasi Rawat Jalan RS. Karya Bhakti Tahun 2011. Tesis.Depok:
Universitas Indonesia. Halaman 62.
Sharif, J.dan Sukeri, S., 2003. Study on Waiting Time at the Paediatric Dental
Clinic in Kuala Lumpur Hospital. Journal of QualityImprovment.7(1).
Halaman 21-22.
33
Universitas Sumatera Utara
Wijaya, H., (2012).Analisis Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Rumah Sakit Bidang Farmasi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tugu Ibu
Cv Tahun 2012.Tesis. Halaman 55.
34
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Surat Perubahan Judul Penelitian
35
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Surat Pemohonan Izin Penelitian
36
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian Di Rumah Sakit
USU
37
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
38
Universitas Sumatera Utara
39
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Skema Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
④
③ ② ①
Keterangan :
① : Penerimaan Resep
② : Administrasi
③ : Administrasi
④ : Penyerahan Resep
⑤ : Penyerahan Resep
A : Ruang Staf
B : Penyimpanan Obat
C : Penyimpanan Obat
D : Ruang Staf
F : Meja
40
Universitas Sumatera Utara