Anda di halaman 1dari 3

Wacana

Perjuangan Darti Mendapat Beras . . .

Darti (53) duduk di atas rumput di salah satu sudut balai kota. Ia menunggu sang suami,
Jumadi (60), yang sedang antre pengobatan gratis, sambil menggenggam erat bungkusan
putih di sampingnya. Isi bungkusan itu beras lima kilogram dan sebuah mi instan. Setelah
beberapa puluh menit mengantre, akhirnya ia berhasil memperoleh sembako gratis.
”Berasnya bagus, aku bersyukur sekali bisa dapat beras ini. Sampai sujud syukur waktu
terima giriknya,” katanya.
Dengan lima anak, Darti bersusah payah mencari uang karena sang suami sejak empat tahun
terakhir tidak bisa lagi bekerja setelah jatuh sakit. Pesangon Rp200.000,00 yang diperoleh
Jumadi saat berhenti kerja habis digunbakal memperbaiki rumah mereka di tepi Sungai
Bengawan Solo di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, yang rusak
terguncang gempa beberapa tahun lalu.
Darti bekerja serabutan mencuci, menyetrika pakaian, atau membuat bumbu karak. Upahnya
Rp5.000,00 untuk sehari mencuci atau menyetrika. Kadang ia terpaksa meminta-minta
apabila tidak ada orang yang membutuhkan tenaganya dan uangnya habis. Untung dua
anaknya sudah menikah dan hidup terpisah. Dua anak lainnya yang putus sekolah membantu
bekerja menjadi buruh sablon dan pembuatan pigura. Anak bungsunya masih duduk di kelas
VI.
Sehari ia memasak satu kilogram beras untuk tujuh orang. Ia menanam kangkung dan pohon
singkong di tanggul sungai untuk dimasak sebagai sayur. Lauk tidak mesti ada, yang penting
ada nasi agar perut kenyang. ”Kadang aku beli lauk dengan uang Rp500,00 atau Rp1.000,00
kemudian kami mbakal bersama. Kadang-kadang bapak rela tidak mbakal agar anak-anak
tetap bisa mbakal,” ungkapnya dengan tatapan sayu. Tidak banyak yang diminta Darti kecuali
ia selalu diberi kesehatan agar bisa tetap bekerja dan tidak perlu keluar uang untuk berobat.
Uluran tangan dari dermawan tentu sangat menggembirbakalnya, tetapi ia tidak banyak
berharap. ”Kegiatan seperti ini sangat membantu kami,” tutur Darti merujuk pada acara
pembagian sembako yang digelar Yayasan Amal Sahabat (YAS) Surakarta dalam rangka
Maulid Nabi Muhammad saw. di kompleks Balai Kota Solo.
Sumber: Kompas

Setelah membaca wacana tersebut, kerjbakal soal-soal berikut!


A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Untuk mencari nafkah, Ibu Darti bekerja serabutan mencuci dan menyetrika pakaian.
Sumber daya yang dimanfaatkan oleh Ibu Darti dalam usahanya mencari nafkah adalah . . . .
a. tenaga kerja, air, dan buatan
b. tanah, bahan tambang, dan air
c. kewirausahaan, modal, dan alam
d. modal, tanah, dan buatan
2. Dalam usaha memenuhi kebutuhan keluarga, Ibu Dartii rela mencari uang menggantikan
suaminya yang jatuh sakit. Sikap Ibu Darti sebagai makhluk ekonomi yang pantas untuk
ditiru adalah . . . .
a. penuh perhitungan
b. selalu memperhitungkan untung dan rugi
c. mau bekerja keras
d. suka menolong orang lain

3. Sebagai makhluk sosial, bentuk bantuan apakah yang dapat kamu berikan kepada
masyarakat miskin seperti keluarga Ibu Darti?
a. Panggung hiburan.
b. Sumbangan bahan pokok.
c. Ucapan simpati.
d. Donor darah.
4. Manakah tindbakal Ibu Darti berikut ini yang sesuai dengan prinsip ekonomi?
a. Mengantre beras.
b. Bekerja serabutan.
c. Meminta-minta bantuan tetangga.
d. Menanam singkong dan kangkung untuk sayur.

5. Kegiatan pembagian sembako yang dilakukan Yayasan Amal Sahabat memiliki motif . . . .
a. mencari keuntungan
b. sosial
c. mencari kekuasaan ekonomi
d. agar statusnya naik di mata masyarakat

6. Dampak positif adanya kegiatan pembagian sembako gratis terhadap kehidupan social
masyarakat adalah menimbulkan . . . .
a. kecemburuan sosial
b. kesenjangan sosial
c. persaingan usaha
d. kesetiakawanan sosial

7. Keluarga Ibu Darti hidup di tepian Sungai Bengawan Solo. Usaha yang dapat dilakukan
untuk memanfaatkan sumber daya sungai adalah . . . .
a. perikanan c. kehutanan
b. industri d. ekstraktif

8. Masalah ekonomi yang selalu dihadapi keluarga Ibu Darti sehari-hari adalah . . . .
a. cara menghasilkan produk yang efisien
b. cara mengelola pendapatan yang terbatas
c. cara menyampaikan barang tepat waktu
d. cara memperluas informasi mengenai barang dan jasa
9. Dengan penghasilan yang terbatas, Ibu Darti bakal selalu membuat skala prioritas yang
mendahulukan kebutuhan . . . .
a. pendidikan c. mbakalan (beras)
b. sosial d. lauk-pauk bergizi

10. Kegiatan-kegiatan yang menunjukkan tindbakal manusia sebagai makhluk sosial adalah .
...
a. menanam singkong dan kangkung untuk mencukupi kebutuhan keluarga
b. mengikuti pengobatan gratis
c. menyelenggarbakal pembagian sembako kepada keluarga miskin
d. membeli lauk dengan uang Rp500,00 atau Rp1.000,00

Anda mungkin juga menyukai