Anda di halaman 1dari 15

Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP ( RAKL )


PADA PENGARUH HARGA BARANG DAN JASA
TERHADAP INFLASI

Oleh :
Wahyuning Murniati
STIE Widya Gama Lumajang
Email : wahyuning123@gmail.com

Abctract

One of things that influence inflation is the price of goods and services. In previous research,
researcher calculate the inflation with Laspayers methods and generate 71,7% as correlation
value. It is still not enough to make conclusion of this case because there is a lot of research that
explain about inflation is influenced by many things. Therefore, this research apply Rancangan
Acak Kelompok Lengkap (RAKL) to analyze the influence of the price of goods and services

result of research explain that ௛௜௧௨௡௚ = 2,89 with  = 5% so that means ଴ is rejected then it
against inflation. The analysis process use Minitab software with inflation value as variable. The

is true to conclude that the price of goods and services influce the inflasion.

Keywords : Randomized Complate Block Design (RCB), Inflasion, Price of goods and
services

Abstrak

Salah satu hal yang mempengaruhi inflasi adalah harga barang dan jasa. Dalam penelitian
sebelumnya, peneliti melakukan perhitungan inflasi dengan menggunakan metode Laspayers.
Hasil dari penelitian ini menghasilkan nilai korelasi sebesar 71,7%. Hal ini dirasa belum cukup
untuk pengambilan kesimpulan karena terdapat banyak penelitian lainnya yang menjelaskan
bahwa inflasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) untuk melihat pengaruh harga barang dan jasa

inflasi sebagai variabelnya. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa dengan  = 5% didapat
terhadap inflasi. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan software Minitab dengan nilai

௛௜௧௨௡௚ = 2,89 yang artinya ଴ ditolak sehingga benar bahwa perlakuan memberikan pengaruh
pada nilai pergerakan inflasi.

Kata kunci : Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), Inflasi, Harga Barang dan Jasa

1. PENDAHULUAN terjangkau harga barang dan jasa maka


Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin mudah masyarakat memenuhi
semakin berkembang membawa perubahan kebutuhan mereka dan jika harga yang tersedia
pada pola hidup masyarakat. Perkembangan mahal maka masyarakat akan semakin sulit
inilah yang mengakibatkan pada semakin memenuhi kebutuhan mereka. Namun,
tingginya kebutuhan masyarakat akan barang terdapat berbagai faktor yang menyebabkan
dan jasa, sehingga harga barang dan jasa yang ketidakstabilan harga barang dan jasa sehingga
tersedia menjadi faktor penting dalam masyarakat terkadang merasa kesulitan dalam
pemenuhan kebutuhan tersebut. Semakin proses pemenuhan kebutuhan mereka.

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 14


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

Inflasi adalah suatu proses digunakan merupakan data inflasi berdasarkan


meningkatnya harga barang dan jasa secara kelompok barang dan jasa yang digunakan
umum dan kontinu berkaitan dengan oleh Badan Pusat Statistika Indonesia. Hasil
mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh penelitian ini diharapkan dapat menjadi
berbagai faktor antara lain; konsumsi referensi untuk penelitian selanjutnya terutama
masyarakat yang meningkat, berlebihnya yang berhubungan dengan inflasi.
likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau Berdasarkan penjelasan ini, maka
bahkan spekulasi sama termasuk juga akibat rumusan masalah yang digunakan dalam
adanya ketidaklancaran distribusi barang penelitian ini, antara lain;
(Wikipedia.org). Lawan dari inflasi adalah a. Bagaimana konsep umum dalam
deflasi dimana merupakan suatu proses Rancangan Acak Kelompok Lengkap
penurunan harga barang secara umum dan (RAKL) ?
kontinu. Dari pengertian ini, dapat dilihat b. Bagaimana penerapan Rancangan Acak
bahwa pergerakan harga barang Kelompok Lengkap (RAKL) dalam
mempengaruhi nilai inflasi secara umum. mencari pengaruh harga barang dan jasa
Selain harga barang dan jasa, inflasi dan terhadap inflasi?
deflasi sesungguhnya dipengaruhi oleh Sesuai dengan rumusan masalah
berbagai faktor yang lain, seperti tingkat penelitian ini maka tujuan dari penelitian ini,
pengeluaran agregrat yang melebihi antara lain:
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan a. Untuk mengetahui konsep umum dari
barang dan jasa, tuntutan kenaikan upah Rangcangan Acak Kelompok Lengkap
pekerja bahkan keadaan politik dalam suatu (RAKL).
negara juga berpengaruh dalam pada b. Untuk mengetahui penerapan
pergerakan nilai inflasi. Rancangan Acak Kelompok Lengkap
Dalam penelitian sebelumnya yang (RAKL) dalam pengaruh harga barang
berjudul “Penerapan Analisis Regresi dan dan jasa terhadap inflasi.
Metode Peramalan Pada Inflasi Surabaya
Berdasarkan Data Inflasi Surabaya 2. KAJIAN TEORI
Berdasarkan Data Survei Pemantauan Harga Konsep dan Definisi Inflasi
(SPH)”, peneliti melakukan perhitungan Inflasi adalah kecenderungan dari harga-
korelasi antara SPH dan inflasi dengan tujuan harga untuk menaik secara umum dan terus-
melakukan analisis regresi dan peramalan pada menerus (Boediono, 1994:155). Sedangkan
inflasi. SPH merupakan data hasil survei harga menurut (Nanga, 200:24), setidaknya ada tiga
barang dan jasa Bank Indonesia Surabaya yang hal yang perlu ditekankan dalam memahami
bekerja sama dengan Badan Pusat Statistika inflasi, antara lain;
Jawa Timur. Dari hasil survei yang dilakukan a. Adanya kecenderungan harga-harga
tiap minggunya, diharapkan Bank Indonesia untuk meningkat, yang berarti bisa saja
dapat memantau pergerakan nilai inflasi Jawa tingkat harga yang terjadi pada waktu
Timur. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa tertentu naik atau turun, tetapi tetap
hubungan antara SPH dan inflasi sebesar 0,717 menunjukkan tendensi atau
atau 71,7% yang digambarkan oleh koefisien kecenderungan yang meningkat.
koerelasinya. Angka tersebut dirasa cukup b. Kenaikan tingkat harga tersebut terjadi
mewakili hubungan antara kedua variabel secara terus-menerus (sustained), yang
tersebut. Namun, kesimpulan tersebut dirasa berarti bukan terjadi pasa sauatu waktu
terlalu cepat untuk disimpulkan karena nilai saja tetapi beberapa waktu lamanya.
inflasi yang didapat merupakan hasil Kenaikan harga yang sifatnya sementara
perhitungan menggunakan Metode Laspayers seperti pada saat momen-momen
dengan SPH sebagai inputannya. Oleh karena tertentu seperti hari raya tidak dapat
itu peneliti melakukan penelitian selanjutnya dikatakan inflasi.
dengan menggunakan metode lain. c. Tingkat harga yang dimaksud adalah
Dalam penelitian ini, peneliti tingkat harga umum, bukan hanya satu
menerapkan konsep Rancangan Acak atau beberapa barang dan jasa saja.
Kelompok Lengkap (RAKL) untuk Kenaikan harga dari satu atau dua
mengetahui seberapa besar pengaruh harga barang saja tidak dapat disebut inflasi
barang terhadap pergerakan inflasi. Data yang kecuali bilai harga itu meluas (atau

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 15


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

mengakibatkan kenaikan) kepada lebih banyak dibandingkan dengan indeks


barang yang lain. yang lain. Karena GDP deflator ini
cakupannya lebih luas dalam arti
Kenaikan harga dapat diukur dengan perhitungannya meliputi semua barang yang
menggunakan indeks harga. Beberapa indeks diproduksi di dalam perekonomian, maka
harga yang sering digunakan untuk mengukur indeks ini merupakan indeks harga yang secara
inflasi, antara lain: luas digunakan sebagai basis untuk mengukur
1. Indeks Harga Konsumen inflasi.
IHK mengukur pengeluaran rumah
tangga untuk membiayai keperluan hidup. Penggolongan Inflasi
Indeks harga konsumen adalah salah satu Berikut penggolongan inflasi
pengukuran inflasi yang paling banyak berdasarkan keadaannya antara lain;
digunakan. Indeks ini merupakan indeks harga a. Menurut tingkat keparahannya
yang mengukur biaya sekelompok barang dan Laju inflasi dapat berbeda dari suatu
jasa di pasar, termasuk makanan, pakaian, negara dengan negara lain atau dalam satu
perumahan, bahan bakar bahan bakar negara untuk waktu yang berbeda. Adapun
transportasi, perawatan kesehatan, pendidikan besarnya laju inflasi dapat dibagi ke dalam
dan komoditi lain yang dibeli masyarakat empat kategori:
untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. 1. Inflasi Ringan
IHK menunjukkan pergerakan harga dari paket Pada umumnya creeping inflation
sekeranjang barang dan jasa yang dikonsumsi ditandai dengan laju inflasi yang rendah
masyarakat yang dilakukan atas dasar survei (kurang dari 10% per tahun). Kenaikan
bulanan di berbagai kota di Indonesia, baik di harga berjalan lambat, dengan
pasar tradisional dan modern yang mencakup persentase yang kecil serta dalam jangka
ratusan jenis barang dan jasa di setiap kota di yang relatif lama.
Indonesia. 2. Inflasi Sedang
2. Indeks Harga Perdagangan Besar Inflasi sedang ditandai dengan kenaikan
Indeks Harga Perdagangan Besar adalah harga yang cukup besar (double digit)
suatu indeks dari harga bahanbahan baku, sebesar 10% sampai dengan 30% per
produk antara dan peralatan modal dan mesin tahun).
yang dibeli oleh sektor bisnis atau perusahaan. 3. Inflasi Berat
Sehingga indeks harga produsen hanya Besarnya antara 30% sampai 100% per
mencakup bahan baku dan barang antara atau tahun. Inflasi ini dapat dikatakan ganas
setengah jadi saja, sementara barang-barang karena dampaknya sudah semakin luas
jadi tidak dimasukan di dalam perhitungan dan sulit dikendalikan
indeks harga (Nopirin, 2011:26). Biasanya 4. Inflasi Tinggi
pergerakannya sejalan dengan perkem-bangan Inflasi tinggi merupakan inflasi yang
IHK. paling parah akibatnya. Besarnya lebih
3. GDP Deflator dari 100% per tahun. Nilai uang merosot
GDP Deflator adalah suatu indeks yang dengan tajam sehingga masyarakat tidak
merupakan perbandingan atau rasio antara percaya pada uang yang dipegang dan
GDP nominal (atas dasar harga berlaku) dan ingin segera ditukarkan dengan barang.
GDP riil (atas dasar harga konstan/tahun Uang juga berputar dengan cepat.
dasar) dikalikan dengan 100. GDP riil adalah
nilai barang-barang dan jasa-jasa yang b. Menurut penyebabnya
dihasilkan di dalam perekonomian, yang Sebelum kebijaksanaan untuk mengatasi
diperoleh ketika output dinilai dengan inflasi diambil, perlu terlebih dahulu diketahui
menggunakan harga tahun 40 dasar. faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya
Sedangkan GDP nominal adalah GDP yang inflasi. Menurut teori kuantitas sebab utama
dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku timbulnya inflasi adalah kelebihan permintaan
(GDP at current market price). Sedangkan yang disebabkan penambahan jumlah uang
menurut Nopirin (2011:26), GDP Deflator beredar. Adapun jenis-jenis inflasi menurut
merupakan jenis indeks yang lain yang sebabnya adalah:
mencakup jumlah barang dan jasa yang masuk 1. Inflasi tarikan permintaan
dalam perhitungan GDP sehingga jumlahnya

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 16


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

Inflasi tarikan permintaan kekurangan penawaran atau kelebihan


merupakan inflasi yang disebabkan dalam permintaan. Inflasi ini sering
karena tarikan permintaan. Inflasi ini terjadi karena perilaku permintaan dan
bermula dari adanya permintaan total penawaran yang tidak seimbang.
(agregat demand), sedangkan produksi 4. Ekspektasi inflasi
telah berada pada keadaan kesempatan Faktor ekspektasi inflasi
kerja penuh atau hampir mendekati dipengaruhi oleh perilaku masyarakat
kesempatan kerja penuh. Dalam dalam menggunakan ekspektasi angka
keadaan seperti ini, kenaikan inflasi dalam keputusan kegiatan
permintaan total disamping menaikkan ekonominya. Ekspektasi tersebut apakah
harga dapat juga menaikan hasil disebabkan oleh adanya perilaku
produksi atau output. Apabila masyarakat yang secara umum bersifat
kesempatan kerja penuh (full adaptif atau forward looking, karena
employment) benar-benar tercapai, masyarakat melihat harapan di masa
penambahan permintaan selanjutnya datang akan lebih baik daripada
hanya akan menaikan harga saja. sebelumnya. Harapan masyarakat ini
Apabila kenaikan permintaan ini dapat menyebabkan demand pull
menyebabkan keseimbangan GNP pada inflation maupun cost push inflation
kesempatan kerja penuh maka akan tergantung dari harapan masyarakat
terdapat “inflationary gap”. Inflationary yang mana yang lebih baik dan
gap inilah yang dapat menimbulkan bagaimana kondisi persediaan barang
inflasi. dan faktor produksi saat itu dan masa
Menurut Bank Indonesia, datang.
penyebab terjadinya demand pull Hal ini dapat tercermin dari
inflation adalah tingginya permintaan perilaku pembentukan harga di tingkat
barang dan jasa relatif terhadap produsen dan pedagang terutama saat
ketersediaannya. Kondisi ini menjelang hari-hari besar keagamaan
digambarkan dengan output riil yang (lebaran, natal, tahun baru) dan
melebihi output potensialnya atau penentuan upah minimum regional
dengan kata lain permintaan aggregat (UMR). Meskipun barang diperkirakan
lebih besar daripada kapasitas mencukupi dalam mendukung kenaikan
perekonomian. permintaan, namun harga barang dan
2. Inflasi dorongan biaya jasa saat hari raya keagamaan
Inflasi dorongan biaya merupakan meningkat lebih tinggi dari kondisi
inflasi yang terjadi akibat kenaikan suppply-demand. Demikian pula pada
biaya produksi yang mengakibatkan saat penentuan UMR, pedagang ikut
adanya penurunan penawaran aggregat. pula menaikkan harga barang walaupun
Kenaikan biaya produksi ini tingkat kenaikan upah kurang dapat
ditimbulkan oleh beberapa faktor menaikkan permintaan (BI).
diantaranya akibat depresiasi nilai tukar,
dampak inflasi luar negri khususnya c. Berdasarkan asal timbulnya inflasi
negara-negara partner dagang, 1. Inflasi berasal dari dalam negeri
peningkatan harga barang yang diatur (domestic inflation), misalnya sebagai
pemerintah (administered prices), akibat terjadinya defisit anggaran
terjadinya guncangan sisi penawaran belanja yang dibiayai dengan cara
akibat bencana alam dan terganggunya mencetak uang baru dan gagalnya pasar
distribusi (BI), persatuan serikat buruh yang berakibat harga bahan makanan
dalam menuntut kenaikan upah, industri menjadi mahal.
yang bersifat monopolistis, sehingga 2. Inflasi yang berasal dari luar negeri
dapat menggunakan kekuasaannya di (imported inflation), yaitu inflasi
pasar untuk menentukan harga yang sebagai akibat naiknya harga barang
lebih tinggi, dan lain-lain impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya
3. Inflasi campuran produksi barang di luar negeri tinggi
Inflasi campuran adalah jenis atau adanya kenaikan tarif impor
inflasi yang disebabkan oleh kombinasi barang.

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 17


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

tarif telepon, SPP mahasiswa, dan


d. Berdasarkan cakupan pengaruh sebagainya.
kenaikan harga 5. Inflasi bergejolak, yaitu inflasi barang
Jika terjadi kenaikan harga secara umum atau jasa yang perkembangan harganya
hanya berkaitan dengan beberapa barang sangat bergejolak (volatile),
tertentu secara kontinyu disebut inflasi tertutup volatilitasnya umumnya dipengaruhi
(Closed Inflation) dan apabila kenaikan harga oleh kejutan yang berifat temporer,
terjadi secara keseluruhan disebut inflasi seperti musim panen, gangguan alam,
terbuka (Open Inflation), sedangkan apabila gangguan penyakit, serta gangguan
serangan inflasi demikian hebatnya dan setiap distribusi. Inflasi ini merupakan inflasi
saat harga-harga terus berubah dan meningkat turunan dan bersifat non Inti.
sehingga orang tidak dapat menahan uang 6. Pajak inflasi atau seigniorage, yaitu
lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot inflasi yang disebabkan karena
disebut inflasi yang tidak terkendali pemerintah harus mencetak uang baru,
(hiperinflasi). sehingga penerimaan pemerintah dari
penciptaan uang baru tersebut dapat
e. Jenis inflasi lainya dianggap sebagai (Seigniorage), atau 58
1. Inflasi Inti, yaitu inflasi yang merupakan biaya sosial masyarakat
dipengaruhi oleh faktor fundamental karena sebenarnya pemerintah hutang
seperti: Interaksi permintaan- kepada masyarakat untuk membiayai
penawaran, ekspektasi inflasi dari pembangunannnya
pedagang dan konsumen, dan 7. Inflasi inersia, yaitu terjadinya inflasi di
lingkungan eksternal seperti: nilai tukar, masa lalu yang mempengaruhi
harga komoditi internasional, dan inflasi ekspektasi inflasi di masa depan, sebab
mitra dagang (inflasi dunia). Inflasi ini ekspektasi ini mempengaruhi harga
cenderung menetap atau persisten di serta upah yang ditetapkan.
dalam pergerakan inflasi.
2. Inflasi struktural, yaitu inflasi yang Teori Inflasi
terjadi akibat kendala atau kekakuan 57 Secara garis besar ada 3 pandangan ahli
struktural yang menyebabkan ekonomi mengenai teori inflasi, yaitu teori
penawaran dalam perekonomian inflasi kaum Klasik (Teori Kuantitas), Keynes,
menjadi kurang responsif terhadap dan kaum Strukturalis.
permintaan yang meningkat. Jadi, harga
dan penawaran barang menjadi tidak 1. Pandangan Ahli Ekonomi Klasik
fleksibel. Teori ini menerangkan hubungan
3. Target inflasi, inflasi administrasi diantara permintaan aggregat dan penawaran
(administered prices), dan inflasi aggregat dan tingkat harga. Pada dasarnya
bergejolak serta seigniorage sebenarnya teori ini mengatakan bahwa perubahan-
bukan merupakan jenis inflasi inti, perubahan dalam penawaran uang akan
tetapi tergolong jenis inflasi non inti. menyebabkan kenaikan harga yang sama

Rumus yang digunakan adalah  =


Inflasi non inti yaitu jenis inflasi yang dengan tingkat kenaikan penawaran uang.

 yang dikenal sebagai teori kuantitas.


dipengaruhi selain faktor fundamental

Dimana:  adalah jumlah uang yang beredar,


makroekonomi, khususnya inflasi yang

 adalah Velocity of money atau kecepatan


dipengaruhi oleh shocks dalam

perputaran uang dalam suatu periode,  adalah


kelompok bahan-bahan makanan, masa

tingkat harga ratarata dan  adalah jumlah


panen, gangguan alam dan penyakit, dan
administered prices. Jadi targeting
inflation adalah tingkat inflasi yang transaksi yang terjadi selama periode tertentu.
ditargetkan pemerintah melalui Persamaan tersebut merupakan identitas
kebijakan moneter karena pada hakikatnya nilai transaksi yang
4. Inflasi administrasi (Administered dilakukan dalam perekonomian adalah sama
prices), yaitu jenis inflasi yang banyak nilainya dengan produk nasional nominal yang
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dibeli (nilai transaksi = nilai barang). MV
dalam mengatur harga, seperti: harga mencerminkan total pengeluaran uang atau
BBM, tarif dasar listrik, tarif angkutan, nilai transaksi untuk barang dan jasa (total

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 18


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

money expenditure on goods and services) dan Teori kuantitas adalah teori yang paling
PT mencerminkan total penerimaan uang hasil klasik mengenai inflasi, namun teori ini masih
penjualan barang dan jasa (total receipts from berguna untuk menerangkan proses terjadinya
the sale of good and services). inflasi terutama di negara-negara yang sedang
Di balik teori itu ada 3 pandangan berkembang. Teori ini menyoroti peranan
penting ahli ekonomi klasik : dalam proses inflasi dari jumlah uang yang
a. Seluruh penawaran uang yang ada beredar dan psikologi (harapan) masyarakat
dalam perekonomian digunakan untuk mengenai kenaikan harga (expectations). Inti
transaksi (untuk membeli barang dan dari teori ini adalah sebagai berikut:
jasa). Orang memegang uang untuk a. Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada
membeli barang dan jasa atau untuk penambahan jumlah uang yang beredar
memperlancar transaksi yang akan dalam masyarakat. Tanpa adanya
dilakukan. Semakin banyak barang dan tambahan jumlah uang yang beredar
jasa yang dibutuhkan untuk tidak akan terjadi inflasi.
bertransaksi, semakin banyak uang yang b. Laju inflasi ditentukan oleh laju
dipegang untuk keperluan transaksi pertambahan jumlah uang yang beredar

menjadi  = ௏ , artinya banyaknya


tersebut. Persamaan di atas dapat ditulis dan oleh harapan masyarakat mengenai
ଵ kenaikan harga-harga di masa yang akan
datang. Ada tiga kemungkinan keadaan:
uang yang diminta atau diperlukan
ଵ 1. Keadaan pertama, bila
dalam perekonomian adalah sebesar masyarakat tidak mengharap-kan

dari pendapatan nasional. harga akan naik, maka tambahan
b. Ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa uang yang beredar akan diterima
nilai V (kecepatan perputaran uang) sebagai tambahan likuiditasnya,
tetap (konstan). V relatif tetap atau dan sebagian besar dari kenaikan
paling tidak V hanya berubah jika tersebut tidak dibelanjakan untuk
terjadi perubahan kelembagaan, seperti membeli barang-barang.
misalnya kebiasaan melakukan 2. Keadaan kedua, adalah masya-
pembayaran serta perubahan teknologi rakat mulai sadar bahwa ada
komunikasi. Dengan demikian dalam inflasi, orang-orang mulai
jangka pendek V tidak berubah mengharapkan kenaikan harga.
(konstan). Pendapat ini didasarkan Penambahan jumlah uang yang
kepada keyakinan bahwa kebiasaan beredar akan digunakan untuk
orang menerima uang dan membeli barangbarang, hal ini
membelanjakannya relatif tetap. dilakukan untuk menghindari
c. Ahli ekonomi klasik berpendapat dalam kerugian memegang uang kas.
perekonomian selalu terdapat 3. Keadaan yang ketiga terjadi pada
kesempatan kerja penuh sehingga nilai tahap inflasi yang lebih parah
T konstan (tidak dapat ditambah lagi). yaitu tahap hiperinflasi.
Dengan asumsi bahwa perekonomian Keinginan untuk tidak memegang
selalu dalam keadaan full employment, uang kas dan adanya keinginan
maka besarnya T tidak berubah. yang sangat besar untuk
membelanjakan dengan membeli
Sehingga dari 3 pandangan itu ahli barang-barang. Keadaan ini
ekonomi klasik mempunyai keyakinan bahwa ditandai oleh makin cepatnya
pertambahan penawaran uang tidak akan peredaran uang. Prosentase
menambah pendapatan nasional melainkan kenaikan jumlah uang yang
hanya menimbulkan kenaikan harga yang beredar akan diikuti kenaikan
tingkatannya sama dengan pertambahan prosentase harga yang lebih besar.
penawaran uang. Peranan uang adalah netral
(money is neutral) (Uang tidak dapat 2. Pandangan Keynesian
mempengaruhi variabel-variabel dalam sektor Keynes mengkritik teori-teori yang
riil seperti pendapatan nasional riil, nilai riil disampaikan kaum klasik, misalnya:
tabungan, investasi, suku bunga. Uang hanya a. Terdapat beberapa tujuan masyarakat
akan mempengaruhi tingkat harga). meminta uang, selain untuk transaksi

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 19


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

juga ada untuk berjaga-jaga dan menjadi rencana pembelian barang-barang


spekulasi. yang didukung dengan dana.
b. Pengangguran sering dihadapi Golongan masyarakat seperti ini bisa
masyarakat jadi dalam perekonomian jadi adalah pemerintah sendiri yang berusaha
tidak terjadi full employment. Sistem memperoleh output masyarakat dengan jalan
pasar bebas kurang bisa membuat deficit financing, yaitu dengan mencetak uang
penyesuaian-penyesuaian sehingga baru, karena penerimaan dari pajak dan
kesempatan kerja penuh sangat sulit penerimaan lainlain tidak mencukupi. Bisa
untuk dicapai. Pada saat terjadi juga pengusaha-pengusaha swasta yang ingin
pengangguran, pendapatan nasional membiayai investasi-investasi barunya dengan
dapat ditingkatkan dengan pertambahan kredit dari bank atau serikat buruh yang
uang tanpa menyebabkan kenaikan menuntut gaji yang tinggi melebihi
harga. produktivitasnya.
c. Nilai V dalam jangka panjang tidak Keadaan ini menggeser permintaan
konstan. Nilai V cenderung semakin agregat sehingga terjadi kelebihan permintaan
tinggi dari waktu ke waktu, misalnya: yang disebut inflationary gap, kenaikan
karena modernisasi yang membuat alat permintaan agregat dalam keadaan output full
pembayaran semakin canggih, contoh: employment akan menyebabkan terjadinya
penggunaan kartu kredit, sehingga kelebihan permintaan pada pasar barang dan
menyebabkan laju perputaran uang bisa jasa sehingga harga barang dan jasa meningkat
menjadi lebih cepat yang akan menyebabkan terjadinya kenaikan
d. Peranan uang tidak netral ( money is not permintaan terhadap faktor produksi, sehingga
neutral) artinya uang dapat harga faktor produksi juga akan naik.
mempengaruhi variabel-variabel dalam Kenaikan harga barang dan jasa serta faktor
sektor riil seperti pendapatan nasional produksi inilah yang merupakan inflasi bagi
riil, nilai riil tabungan, investasi, suku perekonomian. Adanya kenaikan harga-harga
bunga. Perubahan-perubahan dalam berarti bahwa sebagian dari rencana-rencana
penawaran uang dapat mempengaruhi pembelian barang dari golongan-golongan
perekonomian dan pendapatan nasional tersebut tidak bisa terpenuhi. Pada periode
melalui mekanisme transmisi sebagai selanjutnya, golongan-golongan tersebut akan
berikut: berusaha untuk memperoleh dana yang lebih
1. Pertambahan penawaran uang besar lagi (dari pencetakan uang baru atau
akan menurunkan suku bunga. kredit bank yang lebih besar atau dari
2. Penurunan suku bunga akan kenaikan gaji yang lebih besar). Tentunya
menambah investasi tidak semua golongan tersebut berhasil
3. Kenaikan investasi akan memperoleh tambahan dana. Golongan yang
meningkatkan pendapatan menang adalah yang bisa memperoleh dana
nasional melalui proses yang lebih banyak sehingga bisa memperoleh
multiplier. bagian output yang lebih banyak, dan
Analisis Keynes tidak memperhati-kan sebaliknya yang kalah (yaitu golongan
efek pertambahan uang terhadap tingkat harga. berpenghasilan tetap atau yang penghasilannya
Harga dianggap konstan karena pengangguran tidak secepat laju inflasi) akan memperoleh
yang terjadi dalam perekonomian tinggi. bagian output yang lebih sedikit.
Menurut Keynes (dalam Boediono, Proses inflasi akan terus berlangsung
1994:163), inflasi terjadi karena masyarakat selama jumlah permintaan efektif dari semua
ingin hidup diluar batas kemampuan golongan masyarakat melebihi jumlah output
ekonominya, sehingga permintaan masyarakat yang bisa dihasilkan. Inflasi akan berhenti bila
akan barang-barang selalu melebihi jumlah permintaan efektif total tidak melebihi jumlah
barang-barang yang tersedia ( terjadi output yang tersedia.
inflationary gap). Senjang inflasi (inflationary Penyebab terjadinya kenaikan
gap) ini timbul karena golongan masyarakat permintaan agregat ini, menurut monetaris
tersebut berhasil menerjemahkan aspirasi yang adalah sebagai akibat dari kenaikan ekspansi
dimiliki menjadi permintaan yang efektif akan jumlah uang beredar, sedangkan Keynes tidak
barang-barang. Masyarakat berhasil menyangkal anggapan tersebut, tetapi
memperoleh dana untuk mengubah aspirasinya menambahkan bahwa kenaikan permintaan

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 20


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

agregat bisa juga karena peningkatan barang sejenis yang diimpor. Ongkos
pengeluaran konsumsi, investasi, pengeluaran produksi yang lebih tinggi ini
pemerintah, atau ekspor netto, meskipun tidak mengakibatkan harga yang lebih tinggi.
disertai dengan kenaikan jumlah uang beredar. Dan bila proses substitusi impor ini
Sehingga dapat disimpulkan bahwa makin meluas, kenaikan ongkos
meningkatnya kurva permintaan agregat dapat produksi juga makin luas ke berbagai
disebabkan baik oleh faktor-faktor moneter barang (yang tadinya diimpor), sehingga
maupun non moneter. makin banyak harga barang yang naik.
Dengan demikian terjadilah inflasi.
3. Teori Strukturalis 2. Ketidakelastisan dari supply atau
Teori ini didasarkan atas pengalaman di produksi bahan makanan di dalam
negara-negara Amerika Latin. Teori ini negeri, yaitu laju pertumbuhan produksi
memberikan tekanan pada adanya ketegaran bahan makanan di dalam negeri lebih
dari struktur perekonomian negara-negara lamban dibandingkan dengan laju
sedang berkembang. Faktor-faktor struktural pertumbuhan jumlah penduduk dan
itu hanya dapat berubah secara gradual dan pendapatan per kapita, sehingga harga
dalam jangka panjang. Oleh karena itu, teori bahan makanan di dalam negri
ini sering disebut teori inflasi jangka panjang. cenderung untuk menaik melebihi
Menurut teori ini, ada dua “ketegaran” utama kenaikan harga barang-barang lain. Hal
dalam perekonomian negara-negara yang ini mengakibatkan tuntutan kenaikan
sedang berkembang yang bisa menimbulkan upah dari para karyawan (di sektor
inflasi (Boediono 1994:167), yaitu: industri), dengan demikian akan
1. Ketidakelastisan penerimaan ekspor, menyebabkan kenaikan ongkos
yaitu laju pertumbuhan nilai ekspor produksi, sehingga biaya produksi total
lebih lamban dibanding dengan laju meningkat. Hal inilah yang
pertumbuhan sektor-sektor lainnya. menyebabkan para pengusaha
Kelambanan tersebut disebabkan oleh menaikkan harga jual produknya.
dua faktor yaitu: (1) harga barang Kenaikan harga barang-barang
ekspor di 49 pasaran dunia tidak seterusnya mengakibatkan timbulnya
menguntungkan bila dibandingkan tuntutan kenaikan upah lagi. Kenaikan
dengan harga barangbarang impor atau upah kemudian diikuti oleh kenaikan
terms of trade yang semakin memburuk. harga-harga. Dan seterusnya. Jadi
Sering dianggap bahwa harga barang- karena adanya faktor struktural tadi,
barang hasil alam (yang merupakan harga bahan makanan akan terus
ekspor utama negara sedang menaik, sehingga proses saling dorong
berkembang), dalam jangka panjang atau proses “spiral” antara harga dan
naik lebih lambat daripada harga upah tersebut terus selalu mendapat
barang-barang industri (yang merupakan umpan baru dan tidak berhenti.
impor negara sedang berkembang). (2)
supply atau produksi barang-barang Efek Inflasi
ekspor yang tidak responsif terhadap Secara umum, inflasi memiliki dampak
kenaikan harga. Kelambanan positif dan dampak negatif, tergantung parah
pertumbuhan penerimaan ekspor ini atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan,
berarti kelambanan pertumbuhan menurut kebanyakan ahli ekonomi inflasi
kemampu-an untuk mengimpor barang- tersebut justru mempunyai pengaruh yang
barang yang dibutuhkan untuk konsumsi positif bagi perekonomian dalam arti dapat
maupun investasi. Akibatnya, negara mendorong perekonomian lebih baik, yaitu
tersebut terpaksa mengambil meningkatkan pendapatan nasional dan
kebijaksanaan pembangunan yang membuat orang bergairah untuk bekerja.
menekankan pada penggalakan produksi Sebaliknya, dalam masa inflasi yang
dalam negri dari barang yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak
sebelumnya diimpor (import terkendali (hiperinflasi) keadaan
substitution strategy), meskipun perekonomian menjadi kacau dan
seringkali ongkos produksi dalam negri perekonomian menjadi lesu, orang menjadi
adalah lebih tinggi daripada barang- tidak bersemangat kerja, menabung atau

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 21


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

mengadakan investasi dan produksi karena yang digunakan dalam penelitian ini adalah
harga meningkat dengan cepat, para penerima nilai atau harga dari setiap kelompok barang
pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau jasa berbeda disetiap bulannya maka peneliti
karyawan swasta serta kaum buruh akan menggunakan 6 bulan pertama pada tahun
kewalahan menanggung dan mengimbangi 2016, yaitu; Januari-Juni 2016.
harga sehingga hidup juga menjadi semakin Sumber data yang digunakan dalam
terpuruk dari waktu ke waktu. penelitian ini merupakan laman resmi dari
Badan Pusat Statistika sehingga dapat
3. METODE PENELITIAN dikatakan berupa data eksternal atau data yang
Penelitian ini merupakan penelitian di didapat dari luar. Sedangkan jenis data
bidang ekonomi dengan menggunakan metode merupakan sekunder berupa data inflasi 8
statistika dalam proses analisisnya. Variabel kelompok barang dan jasa tahun 2016.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Menurut waktu pengumpulannya, data
nilai inflasi dari 8 kelompok barang dan jasa ini merupakan data runtut waktu (time series)
yang diklasifikasikan oleh Badan Pusat dimana data disajikan untuk setiap periode
Statistika Indonesia. waktu terurut. Periode waktu yang digunakan
Jenis dari penelitian ini adalah dalam penelitian ini adalah bulan Januari-Juli
penelitian kuantitatif dimana peneliti tahun 2016.
melakukakan proses pengolahan data untuk
menyelesaikan suatu permasalahan sesuai Teknik Analisis Data
dengan tujuan penelitian. RAKL merupakan Tahap awal dari proses analisis data
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti mengumpulkan variabel yang
dengan nilai inflasi yang digunakan adalah digunakan dalam proses analisis ini, yaitu nilai
inflasi pada periode waktu Januari-Juni tahun inflasi. Setiap nilai inflasi dari kelompok
2016 barang dan jasa diasumsikan memiliki
Badan Pusat Statistika Indonesia pengaruh tersendiri terhadap nilai inflasinya
membagi barang dan jasa yang tersedia masing-masing. Output dari masing-masing
menjadi 8 kelompok. Bahan makanan untuk kelompok inilah yang akan digunakan sebagai
berbagai barang barang dan jasa yang bahan pertimbangan pengambilan kesimpulan
berhubungan dengan segala sesuatu yang dari penelitian ini
menjadi bahan baku makanan. Kelompok Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dalam penelitian ini, maka digunakan RAKL
merupakan kelompok barang dan jasa hasil yang digunakan untuk mengetahui seberapa
dari olahan bahan makanan. Perumahan, air, besar pengaruh harga barang dan jasa terhadap
listrik, gas dan bahan bakar menjadi kelompok nilai inflasi. RAKL adalah suatu rancangan
jasa yang digunakan oleh masyarakat acak yang dilakukan dengan mengelompokkan
Indonesia. Sandang merupakan kelompok satuan percobaan ke dalam grup-grup yang
barang dan jasa yang digunakan untuk homogen yang dinamakan kelompok dan
kebutuhan sandang masyarakat. Kesehatan kemudian menentukan perlakuan secara acak
merupakan kebutuhan barang dan jasa untuk di dalam masing-masing kelompok. RAKL
bidang kesehatan. Pendidikan, rekreasi dan merupakan rancangan acak kelompok dengan
olahraga merupakan kelompok jasa yang semua perlakuan dicobakan pada setiap
sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan kelompok yang ada. Tujuan pengelompokan
masyarakat. Transport, komunikasi dan jasa satuan-satuan percobaan tersebut adalah untuk
uang merupakan jasa yang disediakan membuat keragaman satuan-satuan percobaan
pemerintah maupun swasta di bidang di dalam masing-masing kelompok sekecil
transportasi, komunikasi dan keuangan. mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok
Sedangkan umum adalah kelompok yang sebesar mungkin. Tingkat ketepatan biasanya
dibentuk dari kebutuhan umum masyarakat menurun dengan bertambahnya satuan
Indonesia. percobaan (ukuran satuan percobaan) per
Peneliti menggunakan seluruh kelompok, sehingga sebisa mungkin buatlah
pengelompokkan Badan Pusat Statistika ukuran kelompok sekecil mungkin.
Indonesia dalam penelitian ini dengan tujuan Pengelompokan yang tepat akan memberikan
mengetahui pengaruh setiap kelompok barang hasil dengan tingkat ketepatan yang lebih
jasa tersebut terhadap nilai inflasi. Asumsi

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 22


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

tinggi dibandingkan rancangan acak lengkap


௔ ௕ adalah nilai yang dihasilkan oleh
yang sebanding besarnya. unit-unit eksperimen yang
mendapat perlakuan ke- dan


௔.
Syarat pengelompokan pada RAKL kelompok ke-
yaitu : adalah total nilai dari unit-unit
a. Keragaman (variasi) dalam kelompok eksperimen yang mendapat


.௕
lebih kecil dibandingkan variasi antar perlakuan ke-
kelompok. adalah total nilai dari unit-unit
b. Apabila pengelompokan tidak baik eksperimen yang mendapat


..
maka sama saja melakukan percobaan kelompok ke-
dengan RAL. adalah total nilai dari seluruh unit-


௔.
unit eksperimen


.௕
Tujuan dilakukan pengelompokkan adalah rata-rata perlakuan ke-


..
adalah untuk memperoleh satuan percobaan adalah rata-rata kelompok ke-
yang seseragam mungkin dalam setiap adalah rata-rata total
kelompok, sehingga beda yang teramati
semakin besar disebabkan oleh perlakuan. Sebagaimana disebutkan dalam

acak kelompok lengkap dengan  buah


Adapun model linier dari rancangan pembahasan sebelumnya bahwa maksud dari

perlakukan dan buah kelompok adalah


rancangan acak kelompok lengkap adalah
mengetahui pengaruh dari perlakuan dan


௜௝ = + ௜ + ௝ + ௜௝
kelompok, maka hipotesis yang diuji adalah
apakah perlakuan berpengaruh nyata terhadap

dimana  = 1,2,3, … ,  dan  = 1,2,3, … ,


variansi unit-unit eksperimen. Untuk itu

଴ : ଵ = ଶ = ଷ = ⋯ = ௔ =
dipotesisnya dirumuskan sebagai berikut:

ଵ : setidaknya ada ௜ ≠ ௝ untuk sepasang


(
, 1984)


௜௝ adalah nilai yang dihasilkan oleh ≠
dengan:

ଵ = ଶ = ⋯ = ௔ = menggambarkan tidak
unit-unit eksperimen yang mendapat Hipotesis nol menyatakan bawah


perlakuan ke- dan kelompok ke-


adalah nilai rata-rata keseluruhan ada perbedaan rata-rata dari setiap level


adalah pengaruh dari perlakuan ke- perlakuan sehingga dapat diartikan bahwa

௜௝ adalah galat/error yang diasumsikan


adalah pengaruh dari kelompok ke- perlakuan tidak mempuyai pengaruh terhadap

~(0,  ଶ )
variansi unit-unit eksperimen. Sebaliknya jika
memang perlakuan berpengaruh secara

terdapat  buah perlakuan. Masing-masing


Misalkan dalam suatu eksperimen signifikan maka akan menimbulkan variansi
unit-unit eksperimen yang terlihat dari

Karena ௜ dirumuskan sebagai berikut:


akan diuji apakah benar bahwa perkaluan perbedaan rata-rata antar level perlakuan.
memang mempunyai pengaruh yang nyata
௕ ௕

௜ = 
௜௝ =  + ௜ + ௝ 
terhadap variansi galat. Dengan menggunakan 1 1

dikelompokan ke dalam buah kelompok.
kriteria-kriteria tertentu unit-unit eksperimen

= + ௜ , karena ∑௕௝ୀଵ ௝ = 0
௝ୀଵ ௝ୀଵ
Gambaran data untuk RAKL terlihat pada

Dan karena merupakan konstanta maka


Tabel 1.
Tabel 1. Bentuk Umum RAKL

… 
Perlakuan
଴ : ଵ = ଶ = ଷ = ⋯ = ௔ = 0
Tot hipotesis di atas juga identik dengan:


ଵଵ
ଶଵ
ଷଵ …
௔ଵ
.ଵ ଵ : ௜ ≠ 0 paling sedikit untuk sebuah  ≠ 
1 2 3


ଵଶ
ଶଶ
ଷଶ …
௔ଶ
.ଶ
1


ଵଷ
ଶଷ
ଷଷ …
௔ଷ
.ଷ
2
Kelom
3 Dengan demikian menguji hipotesis
pok
menyatakan bahwa rata-rata perlakuan sama,

ଵ௕
ଶ௕
ଷ௕ …
௔௕
.௕
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
ekivalen dengan menguji hipotesis efek-efek

ଵ.
ଶ.
ଷ.
௔.
..
perlakuan sama dengan nol. Untuk
Total … memutuskan apakah hipotesis tersebut dapat
Dengan, diterima atau tidak maka selanjutnya dilihat

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 23


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

dari tabel analisis variansi (anova) yang kelompok serta jumlah kuadrat yang tidak

 
dihasilkan. terdeteksi sebagai pengaruh dari galat maka
Untuk kelompok, hipotesis yang diuji diuraikan komponen-komponennya.
adalah apakah kelompok berpengaruh nyata Untuk memudahkan analisis maka komponen-
terhadap variansi unit-unit eksperimen. Untuk komponen tersebut selanjutnya tersusun dalam

଴ : ଵ = ଶ = ଷ = ⋯ = ௕ = 0
itu hipotesisnya dirumuskan sebagai: tabel anova yang diberikan pada Tabel 2.

ଵ : ௝ ≠ 0 paling sedikit untuk sebuah  ≠ 


Jika benar bahwa perlakuan mempunyai
pengaruh yang nyata maka hal ini akan terlihat
untuk memutuskan apakah hipotesis tersebut dari besar jumlah kuadrat perlakuan. Sehingga
dapat diterima atau tidak, maka selanjutnya untuk menguji hipotesis bahwa perlakuan
dilihat pada tabel 2 merupakan analisis mempunyai pengaruh nyata, jumlah kuadrat
variansi (anova) yang dihasilkan. perlakuan merupakan komponen penting
dalam uji statistik. Selanjutnya uji statistik
Tabel 2. Analisis Variansi (Anova) Untuk RAKL yang digunakan adalah

!   /( − 1)
Jum Rata-
௛௜௧ =
Sumber
! "  "/( − 1)( − 1)
lah rata F
Keraga Derajat Bebas =
Jika asumsi ଴ benar maka ௛௜௧ akan
Kua Kuadr hit
man

drat at
−1  !
! "
Kelomp berdistribusi F dengan derajat bebas ( − 1)

!  keyakinan  maka ଴ akan ditolak jika ௛௜௧


ok dan ( − 1)( − 1) sehingga dengan tingkat

−1   !  lebih besar dari ఈ;ሺ௔ିଵሻ;ሺ௔ିଵሻሺ௕ିଵሻ


! "
Perlaku

 " ! "
an
Error ( − 1)( − 1) Jika benar bahwa kelompok mempunyai

 − 1  
pengaruh yang nyata maka hal ini akan terlihat
Total dari besarnya jumlah kuadrat kelompok.

koreksi # $ =
. .ଶ / =
Dengan: Sehingga untuk menguji hipotesis bahwa

#∑ ∑
௔௕ $ /
• Faktor kelompok mempunyai pengaruh nyata, jumlah

( ) =
kuadrat kelompok merupakan komponen
penting dalam uji statistik. Selanjutnya uji
∑ ∑
௔௕ –
• Jumlah kuadrat total
!  /( − 1)
ଶ statistik yang digunakan adalah
௛௜௧ =
(∑
௔.ଶ )/ –  ! "  "/( − 1)( − 1)
• Jumlah kuadrat kelompok ( ) = =

Jumlah kuadrat perlakuan ( ) = Dibawah asumsi ଴ benar maka ௛௜௧ akan


berdistribusi  dengan derajat bebas ( − 1)
( ∑
.௕ )/ – 

Jumlah kuadrat galat # %$ =   −


keyakinan sebesar  maka ଴ akan ditolak jika
dan ( − 1)( − 1). Sehingga dengan tingkat
 − 

௛௜௧ lebih besar dari ఈ;(௔ିଵ_(௔ିଵ)(௕ିଵ)
• Rata-rata kuadrat kelompok #! $ =
௃௄௄

Rata-rata kuadrat perlakuan #! $ =


௔ିଵ 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
• Hasil Pengumpulan Data
௃௄௉
Berikut merupakan hasil pengumpulan
#! "$ =
௕ିଵ
• Rata-rata kuadrat galat data dari sumber terkait yang digunakan dalam
௃௄ா penelitian ini;
(௔ିଵ)(௕ିଵ)
Tabel 3. Nilai Inflasi Indonesia Untuk Kelompok
Keragaman nilai-nilai observasi sebagai Bahan Makanan
akibat pengaruh perlakuan, kelompok maupun Jan Feb Mar Apr Mei Jun

kuadrat total atau   yang dirumuskan


galat dapat dilihat dari besarnya jumlah
2,20 -0,58 0,69 -0,94 0,30 1,62

 
௜௝ −

௔ ௕

௜ୀଵ ௝ୀଵ Tabel 4. Nilai Inflasi Indonesia Untuk Kelompok


Untuk mengetahui seberapa besar jumlah Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
kuadrat yang diakibatkan oleh perlakuan,

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 24


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

Jan Feb Mar Apr Mei Jun merupakan kebutuhan barang dan jasa untuk
bidang kesehatan. Pendidikan, rekreasi dan
2,20 -0,58 0,69 -0,94 0,30 1,62 olahraga merupakan kelompok jasa yang
Tabel 5. Nilai Inflasi Indonesia Untuk Kelompok sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar masyarakat. Transport, komunikasi dan jasa
uang merupakan jasa yang disediakan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun pemerintah maupun swasta di bidang
2,20 -0,58 0,69 -0,94 0,30 1,62 transportasi, komunikasi dan keuangan.
Sedangkan umum adalah kelompok yang
dibentuk dari kebutuhan umum masyarakat
Tabel 6. Nilai Inflasi Indonesia Untuk Kelompok
Sandang
Indonesia.
Peneliti menggunakan seluruh
Jan Feb Mar Apr Mei Jun pengelompokkan Badan Pusat Statistika
Indonesia dalam penelitian ini dengan tujuan
2,20 -0,58 0,69 -0,94 0,30 1,62
mengetahui pengaruh setiap kelompok barang
jasa tersebut terhadap nilai inflasi. Asumsi
Tabel 7. Nilai Inflasi Indonesia Untuk Kelompok yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kesehatan
nilai atau harga dari setiap kelompok barang
Jan Feb Mar Apr Mei Jun jasa berbeda disetiap bulannya maka peneliti
menggunakan 6 bulan pertama pada tahun
2,20 -0,58 0,69 -0,94 0,30 1,62 2016, yaitu; Januari-Juni 2016.

Tabel 8. Nilai Inflasi Indonesia Untuk Kelompok Hasil Analisis Data


Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Proses analisis dalam penelitian ini
Jan Feb Mar Apr Mei Jun menggunakan Rancangan Acak Kelompok
Lengkap (RAKL) untuk mencapai tujuan
2,20 -0,58 0,69 -0,94 0,30 1,62 penelitian. Pengelompokkan menggunakan
pembagian kelompok yang dilakukan Badan
Tabel 9. Nilai Inflasi Indonesia Untuk Kelompok Pusat Statistika seperti yang dijelaskan pada
Transport, Komunikasi dan Jasa Keuangan subbab sebelumnya.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Peneliti melakukan perhitungan manual
terlebih dahulu sebelum menggunakan
2,20 -0,58 0,69 -0,94 0,30 1,62 software MINITAB yang selanjutnya akan
dilakukan pengecekan pada kedua hasilnya.
Tabel 10. Nilai Inflasi Indonesia Untuk Kelompok Tahap awal peneliti mengelompokan data
Umum yang digunakan berdasarkan dengan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun perlakukan yang digunakan. Tabel 11
merupakan langkah awal pada penelitian ini.
2,20 -0,58 0,69 -0,94 0,30 1,62 Selanjutnya dilakukan perhitungan sesuai
dengan teknik analisis yang digunakan.
• Hitung faktor koreksi
Badan Pusat Statistika Indonesia
membagi barang dan jasa yang tersedia ଶ

&..ଶ = '  &௜௝ (


଼ ହ
menjadi delapan kelompok. Bahan makanan
untuk berbagai barang barang dan jasa yang
= #&ଵଵ + &ଵଶ + &ଵଷ + ⋯ + ⋯ + &଼଺ $ଶ
௜ୀଵ ௝ୀଵ
berhubungan dengan segala sesuatu yang
menjadi bahan baku makanan. Kelompok
&..ଶ
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau = 10,15
 =

merupakan kelompok barang dan jasa hasil

#10,15$ଶ
dari olahan bahan makanan. Perumahan, air,
listrik, gas dan bahan bakar menjadi kelompok
=
jasa yang digunakan oleh masyarakat 8×6
Indonesia. Sandang merupakan kelompok = 2,146302083
barang dan jasa yang digunakan untuk
kebutuhan sandang masyarakat. Kesehatan

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 25


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

Faktor koreksi merupakan salah satu perlu dilakukan perhitungannya terlebih


peranan penting dalam tahapan Rancangan dahulu sebelum menghitung yang lain
Acak Kelompok Lengkap (RAKL) sehingga
Tabel 11. Data Barang dan Jasa Beserta Bulan Sebagai Perlakuan
Januari Februari Maret April Mei Juni
Bahan Makanan 2,20 -0,58 0,69 -0,94 0,30 1,62
Makanan Jadi,
Minuman, Rokok, dan 0,51 0,63 0,36 0,35 0,58 0,58
Tembakau
Perumahan, Air, Listrik,
0,53 -0,45 -0,07 -0,13 0,02 0,15
Gas, dan Bahan Bakar
Sandang 0,26 0,64 0,55 0,22 0,44 0,70

Kesehatan 0,36 0,26 0,30 0,31 0,27 0,34


Pendidikan, Rekreasi
0,15 0,06 0,03 0,03 0,03 0,03
dan Olahraga
Transpor, Komunikasi,
-1,11 -0,15 -0,22 -1,60 0,21 0,63
dan Jasa Keuangan

Umum 0,51 -0,09 0,19 -0,45 0,24 0,66

Results for: MINITAB.MTW

General Linear Model: Respon versus kelompok; bulan

Factor Type Levels Values


kelompok fixed 8 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7; 8
bulan fixed 6 1; 2; 3; 4; 5; 6

Analysis of Variance for Respon, using Adjusted SS for Tests

Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F P


kelompok 7 4,0901 4,0901 0,5843 2,30 0,048
bulan 5 3,6682 3,6682 0,7336 2,89 0,027
Error 35 8,8731 8,8731 0,2535
Total 47 16,6314

S = 0,503506 R-Sq = 46,65% R-Sq(adj) = 28,36%

Unusual Observations for Respon

Obs Respon Fit SE Fit Residual St Resid


3 -0,94000 0,06062 0,26203 -1,00062 -2,33 R
5 -0,58000 0,37688 0,26203 -0,95688 -2,23 R
6 2,20000 0,76312 0,26203 1,43688 3,34 R
42 -1,11000 -0,15854 0,26203 -0,95146 -2,21 R

R denotes an observation with a large standardized residual.

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 26


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

Gambar 1. Hasil dari MINITAB

• Hitung Jumlah Kuadrat *ࢎ࢏࢚࢛࢔ࢍ :


Jumlah Kuadrat Total # $ !
! "
= 2,30
  =   &௜௝ଶ − 
! 
! "
= 2,89
= #&ଵଵ + &ଵଶ + &ଵଷ + &ଵସ + &ଵହ +
&ଵ଺ + ⋯ + &଼଺ $ଶ − 
Perhitungan manual dilakukan dengan
bantuan software Excel yang dapat dilihat
pada lampiran. Setelah melakukan semua
= 16,6314
perhitungan secara manual, maka akan didapat
tabel ANOVA seperti pada Tabel 12.
Perhitungan secara manual sengaja
Jumlah Kuadrat Kelompok ()
 = (∑
௔.ଶ )/ – 
dilakukan peneliti, agar pembaca dapat lebih
mengerti dan memahami proses dari

−
Rancangan Acak Kelompok Lengkap
൫௬భ .మ ା௬మ .మ ା⋯ା௬ఴ .మ ൯
= ଼
(RAKL). Selanjutnya, peneliti melakukan
perhitungan menggunakan MINITAB. Gambar
= 4,0901 1 merupakan hasil dari pengolahan
menggunakan software MINITAB.

Jumlah Kuadrat Perlakuan atau bulan ( ) Tabel 12. Analisis Variansi (Anova) Untuk RAKL
  = ( ∑
.௕ଶ )/ –  Sumber Jmlh
Rata-
F
#
ଵ . +
ଶ . + ⋯ +
଺ . ଶ$
df rata
−
ଶ ଶ Keragaman Kuadrt hit
Kuadrat
=
6 Kelompok 7 4,0901 0,5843 2,30
= 3,6683
Perlakuan 5 3,6688 0,7336 2,89
Jumlah Kuadrat Error
 " = − −   = 8,8731 Error 35 8,8731 0,2535

Total 47 16,6314
• Langkah ketiga: Hitung Rata-Rata
Kuadrat atau Mean Square Dari kedua hasil perhitungan, manual
maupun MINITAB, didapat kesimpulan yang
Rata-rata Kuadrat Kelompok ()
 menggunakan distribusi ) untuk mengetahui
sama. Selanjutnya dilakukan perhitungan
!
−1 apakah ଴ ditolak atau diterima. Tabel
= = 0,5843
distribusi ) untuk  = 5% = 0,05 diberikan
Rata-rata Kuadrat Perlakuan ( )
  Dari tabel distribusi ) dengan  = 5%
pada lampiran laporan ini.
! =
−1 maka didapat )଴,଴ହ;(ହ)(ଷହ) = 2,49. Jadi untuk
= 0,7336

Rata-rata kuadrat Error ௛௜௧௨௡௚ = 2,89 disimpulkan bahwa ଴ ditolak


 %
! "=
sehingga benar bahwa perlakuan memberikan
= 0,2535 pengaruh pada nilai pergerakan inflasi.
( − 1)( − 1)
5. KESIMPULAN

Langkah keempat: Hitung )


Berdasarkan hasil penelitian dan
• pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 27


Wahyuning Murniati –Rancangan Acak...

berikut kesimpulan yang dihasilkan dalam


penelitian ini, antara lain; Prof. Dr. Sudjana, M. A., MSc. 1994. Desain
a. Inflasi adalah kecenderungan dari harga- dan Analisis Eksperimen edisi III.
harga untuk menaik secara umum dan TARSITO: Bandung
terus-menerus dalam periode waktu dan
daerah tertentu Walpole, E. Ronald. (1995) . Pengantar
b. Terdapat banyak hal yang Statistika edisi ke-3. Jakarta: Gramedia
mempengaruhi pergerakan inflasi salah Pustaka Utama.
satunya adalah pergerakan harga barang
dan jasa. Dalam penelitian ini diselidiki
pengaruh pergerakan harga barang dan
jasa terhadap nilai inflasi menggunakan
Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL) yang menyimpulkan bahwa
terdapat pengaruh antara kedua variabel
tersebut.

menghasilkan penolakan pada ଴


c. Uji statistik dalam penelitian ini

sehingga ଵ diterima maka perlakuan


memberi pengaruh pada pergerakan
nilai inflasi.

6. REFERENSI

Draper, N.R. 1992 . Analisis Regresi Terapan


Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia.

Maggi, Rio. dan Dian Saraswati, Birgitta.


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Inflasi di Indonesia: Model Demand
Pull Inflation. Universitas Kristen Satya
Wacana.

Makridakis, S., Steven C. Wheelwright, and


Victor E. McGee.1999. Metode dan
Aplikasi Peramalan, edisi kedua.
Binarupa Aksara, Jakarta.

Murniati, Wahyuning. Dan P.P.,


Hikmayangkara. 2011. Penerapan
Analisis Regresi dan Metode Peramalan
Pada Inflasi Sebagai Berdasarkan Data
Survei Pemantauan Harga (SPH).
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya.

Saputra, Kurniawan. 2013. Analisis Faktor-


Faktor Yang Mempengaruhi Inflasi di
Indonesia 2007-2012. Universitas
Diponegoro Semarang.

Sumertajaya, I.M., dan A.A. Mattjik. 2000.


Perancangan percobaan dengan
aplikasi SAS dan MINITAB jilid 1.IPB
PRESS: Bogor

Volume 1 No 2 – Juli 2017 | 28

Anda mungkin juga menyukai