PENDAHULUAN
1
atau acuan kami untuk mengaplikasikan teori yang di dapat dalam memberikan promosi
kesehatan terhadap pasien.
2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan di rumah sakit
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian pasien, serta bagaimana hak pasien
dan kewajiban pasien
4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang
mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni, yakni praktisi atau
aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi program-program
3
kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya
pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi
lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain
sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya
terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.
Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi
mengenai promosi kesehatan : “Health promotion is the process of enabling people to
increase control over, and improve, their health. To reach a state of complete physical,
mental, and social, well-being, an individual or group must be able to identify and realize
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment“. (Ottawa
Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah
proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik,
mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik,
sosial budaya dan sebagainya).
Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada promosi
kesehatan sebagai berikut : “Health promotion is programs are design to bring about
“change”within people, organization, communities, and their environment ”. Artinya bahwa
promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa
perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
4
digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satu bentuk promosi
kesehatan di rumah sakit adalah penerapan PHBS.
Promosi kesehatan di rumah sakit merupakan upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS.
PHBS di Pelayanan Kesehatan khususnya di rumah sakit sangat diperlukan sebagai salah
satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial dan mewujudkan
Institusi Kesehatan yang sehat. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua pihak ikut
rnemelihara, menjaga dan mendukung terwujudnya Institusi Kesehatan Sehat.
Sasaran Promosi kesehatan di rumah sakit adalah :
1. Pasien (penderita) pada berbagai tingkat penyakit
2. Kelompok atau individu yang sehat (keluarga pasien dan pengunjung)
3. Petugas Kesehatan / karyawan yang bekerja di rumah sakit
Dalam mengembangkan promosi kesehatan di rumah sakit, ada beberapa prinsip dasar
yang perlu diperhatikan yaitu :
Promosi kesehatan di rumah sakit dikhususkan bagi individu-individu yang sedang
memerlukan pengobatan atau perawatan di rumah sakit. Promosi kesehatan di rumah sakit
pada prinsipnya adalah pengembangan pengertian atau pemahaman pasien dan keluarganya
terhadap masalah kesehatan atau penyakit yang dideritanya. Promosi kesehatan di rumah
sakit juga mempunyai prinsip pemberdayaan pasien dan keluarganya dalam kesehatan.
Promosi kesehatan di rumah sakit pada prinsipnya adalaah penerapan proses belajar
kesehatan di rumah sakit
Materi Promosi kesehatan di rumah sakit adalah sebagai berikut :
A. Pesan kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Meliputi :
1. Makan dengan menu/susunan makanan dengan gizi yang seimbang
2. Aktifitas fisik secara rutin, termasuk olahraga
3. Tidak merokok/minum minuman keras
4. Mengendalikan stress
5. Istirahat yang cukup
B. Pesan kesehatan yang terkait dengan pencegahan serangan penyakit
Meliputi :
1. Gejala atau tanda-tanda penyakit
2. Penyebab penyakit
3. Cara penularan penyakit
4. Cara pencegahan penyakit
C. Pesan kesehatan yang terkait dengan proses penyembuhan dan pemulihan
Meliputi :
1. Diet terhadap pantangan dari suatu penyakit
2. Pengetahuan tentang pola hidup sehat
5
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis, seringkali pasien menderita
penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.
Hak-hak yang dimiliki pasien sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-undang No.29
Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, adalah :
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis;
2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
3. Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
4. Menolak tindakan medis; dan
5. Mendapatkan isi rekam medis.
Kewajiban pasien yang diatur dalam Pasal 53 Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran ini adalah:
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatanya
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau doter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana pelayanan kesehatan dan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
6
5. Menyebarluaskan pengalamannya tentang proses penyembuhan penyakit kepada
orang lain, sehingga orang lain dapat belajar dari pasien tersebut agar dapat
mencegahnya terkena penyakit tersubut
6. Mengembangkan perilaku pemanfaatan fasilitas kesehatan
b. Adapun manfaat promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi
2. Kesehatan yang sehat.
3. Terhindar dari penularan penyakit.
4. Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
5. Peningkatan kesehatan pasien.
c. Standar-standar promosi kesehatan di rumah sakit bagi pasien yaitu :
Standar 1 : Rumah sakit menyediakan penyuluhan yang mendukung partisipasi pasien
dan keluarganya dalam keputusan perawatan dan proses perawatan.
Di setiap SMF/Instalasi ditunjuk koordinator (penanggung jawab promosi kesehatan)
dengan SK Direktur Utama
Program kerja masing-masing SMF/Instalasi
Rencana penyuluhan kelompok masing-masing SMF/Instalasi
Pedoman Promosi Kesehatan di buat di Instalasi Promosi Kesehatan
SOP edukasi di buat di Instalasi Promosi Kesehatan
Standar 2 : Kebutuhan penyuluhan setiap pasien diakses dan dimasukkan ke dalam
rekam medisnya
Agar edukasi dapat dipahami dengan baik dilakukan dahulu assesment/penilaian
terhadap pasien dan keluarga meliputi :
Kepercayaan dan nilai-nilai agama yang dianut pasien dan keluarganya
Kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan dan bahasa mereka
Hambatan emosional dan motivasi
Keterbatasan fisik dan kognitif
Kemauan pasien untuk menerima informasi
Sehingga pemberi edukasi mengetahui apakah pasien dan keluarga bersedia dan
maupun untuk belajar hasil penilaian didokumentasikan dalam rekam medis.
Standar 3: Penyuluhan dan pelatihan membantu memenuhi kebutuhan kesehatan pasien
yang berkesinambungan:
Rujukan balik pasien ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM)/RS daerah disertai dengan
rujukan edukasi
Pembinaan ke PKM/RS daerah yang dilakukan dengan SMF
Perjanjian kerjasama (PKS) dengan Institusi yang relevan dengan kondisi pasien seperti
: Yayasan Tuna Rungu, Wiyata Guna dan SLB
Standar 4: Penyuluhan pasien dan keluarganya mencakup topik-topik berikut, yang
berkaitan dengan perawatan pasien : penggunaan obat-obatan yang aman, potensi
interaksi antara obat-obatan dan makanan, panduan gizi, manajemen nyeri, serta teknik-
teknik rehabilitasi.
Edukasi kepada pasien dan keluarga mencakup topik-topik/materi yang berkaitan
dengan perawatan pasien, dengan menggunakan materi dan proses yang sudah
standar/seragam untuk seluruh unit dilingkungan RSHS
Topik/materi tersebut adalah diantaranya: Penggunaan obat secara aman dan efektif
untuk semua obat yang dikosumsi pasien; Penggunaan peralatan medis secara aman dan
7
efektif; Interaksi yang mungkin terjadi antara obat-obatan resep dengan obat-obatan
lain; Diet dan gizi; Manajemen nyeri; Teknik-teknik rehabilitasi, dll.
Standar 5: Metode Penyuluhan mempertimbangkan nilai dan preferensi pasien dan
keluarganya serta memungkinkan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga
pasien dan staf untuk terjadinya pembelajaran
Pasien dan keluarga dianjurkan untuk berpartisipasi dalam proses perawatan dengan
berani bicara dan mengajukan pertanyaan kepada pemberi pelayanan
(dokter/perawat/petugas gizi dll) terjadi interkasi antara pemberi pelayanan dengan
pasien dan keluarga.
Sebaiknya Informasi/edukasi lisan ditunjang dengan materi tertulis yang berkaitan
dengan kebutuhan pasien
Terdapat suatu proses verifikasi terhadap pasien dan keluarga bahwa mereka telah
memahami penyuluhan yang diberikan
Standar 6: Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama untuk
menyediakan penyuluhan. Profesional kesehatan yang merawat pasien bekerja sama
untuk menyediakan penyuluhan/edukasi
Agar penyuluhan/edukasi berlangsung efektif maka:
Pemberi edukasi harus memiliki pengetahuan tentang materi yang diberikan
Pemberi dan penerima edukasi harus memiliki waktu yang cukup
Pemberi edukasi harus memiliki keterampilan dan kemampuan berkomunikasi efektif
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan,
akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat
pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.
Penyuluhan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat berpatisipasi
lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Penyuluhan ini
diberikan oleh berbagai staf rumah sakit. Penyuluhan diberikan pada saat pasien betinteraksi
dengan dokternya atau dengan perawat. Penyuluhan yang efektif diawali dengan melakukan
penilaian terhadap kebutuhan belajar pasien dan keluarganya. Penilaian ini menentukan
bukan hanya apa yang harus dipelajari melainkan juga bagaimana cara terbaik untuk
melaksanakan pembelajaran tersebut
3.2 SARAN
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Marilah kita
bersama menjaga perilaku bersih dan sehat agar kita senantiasa terhindar dari berbagai
macam penyakit.
PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwujud apabila ada keinginan dan kemampuan dari
para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas
sektor terkait
9
DAFTAR PUSTAKA
https://husnunnisaabbas.wordpress.com/2015/03/19/promosi-kesehatan-di-rumah-sakit-bagi-
pasien/
http://iqbal-iqi.blogspot.com/
http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat
http://info-kesehatan-kita.blogspot.com/2012/01/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan
LAMPIRAN
10
11