PERTEMUAN 11
PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan persyaratan, lingkup standar pelaporan segmen
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tanggung jawab pelaporan segmen
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengungkapan yang diharuskan baik untuk operasi
pada berbagai industri maupun wilayah geografi
B. URAIAN MATERI
1.1 Pendahuluan
Evolusi persyaratan pelaporan segmen
Di Amerika persyaratan akan pelaporan segmen usaha bermula tahun 1964
ketika ada kebutuhan oleh SEC agar perusahaan public melaporkan usahanya pada
setiap segmen operasi. Tahun 1967, APB mengeluarkan Statement No.2 mengenai A
Disclosure of Supplemental Financial Information by Diversified Companies.
Pernyataan ini sifatnya bukan suatu keharusan namun disarankan.
Banyak perusahaan menawarkan berbagai kelompok produk atau jasa atau
beroperasi di berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang
pertumbuhan, prospek, dan risiko berbeda. Informasi tentang jenis- jenis produk atau
jasa perusahaan dan operasinya di wilayah geografis berbeda sering kali disebut
informasi segmen dibutuhkan untuk menilai risiko dan imbalan dari suatu perusahaan
yang memiliki diversifikasi usaha atau suatu perusahaan yang memiliki diversifikasi
usaha atau suatu perusahaan multinasional, tetapi informasi itu mungkin tidak dapat
diperoleh dari data agregat. Oleh karena itu, informasi segmen merupakan suatu hal
yang dipandang perlu untuk memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan.
PSAK No. 5 (Revisi 2000) tentang Pelaporan Segmen telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 6 Oktober 2000. PSAK 5 (Revisi
2000) ini menggantikan PSAK No. 5 tentang Pelaporan Informasi Keuangan Menurut
Segmen yang telah dikeluarkan oleh IAI sejak 7 September 1994. Pernyataan ini tidak
wajib diterapkan untuk unsure yang tidak material (immaterial items)
1.2 TUJUAN
Tujuan dari PSAK 5 ialah untuk menetapkan prinsip-prinsip pelaporan
informasi keuangan berdasarkan segmen yaitu informasi tentang berbagai jenis
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan berbagai wilayah geografis operasi
perusahaan dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam:
(a) memahami kinerja masa lalu perusahaan secara lebih baik;
(b) menilai risiko dan imbalan perusahaan secara lebih baik; dan
(c) menilai perusahaan secara keseluruhan secara lebih memadai.
memenuhi uji pendapatan 10 % (10 percent revenue test), atau uji aktiva 10 % (10 %
asset test), atau uji laba usaha 10 % (10 percent operating profit test) untuk setiap
tahun-nya dimana laporan keuangan tahuanan disusun.
A. Uji pendapatan 10 %
Suatu segmen industri merupakan segmen pelaporan jika pendapatan-nya
adalah 10 % atau lebih dari pendapatan gabungan dari seluruh segmen industri.
Pendapatan mencakup :
- penjualan
- transfer antar segmen.
- bunga, termasuk bunga atas piutang dagang antar segmen, dimasuk-kan dalam
pendapatan jika aktiva dimana bunga tersebut diperoleh dimasuk-kan dalam
aktiva yang dapat diidentifikasi suatu segmen. Akan tetapi bunga yang timbul
dari pinjaman dan uang muka antar segmen tidak dimasuk-kan dalam pendapatan
kecuali untuk bunga dari suatu segmen yang operasi utamanya dalam bidang
keuangan.
B. Uji aktiva 10 %
Suatu segmen industri merupakan segmen pelaporan jika aktiva yang
dapat diidentifikasi adal;ah 10 % atau lebih dari gabungan aktiva yang dapat
diidentifikasi seluruh segmen industry. Aktiva yang dapat diidentifikasi suatu
segmen industri terdiri dari :
- aktiva berwujud dan tidak berwujud suatu segmen.
- aktiva yang digunakan oleh lebih dari satu segmen industri dialokasikan pada
segmen-segmen tersebut dengan basis yang masuk akal.
- goodwill dari suatu investasi perusahaan pada suatu segmen dimasuk-kan
dalam aktiva yang dapat diidentifikasi segmen tersebut.
- aktiva yang dipelihara untuk tujuan umum perusahaan (dengan kata lain,
aktiva tida digunakan oleh suatu segmen industri tertentu seperti gedung
kantor pusat atau surat-surat berharga) dan uang muka dan pinjaman antar
segmen tidak dimasuk-kan dalam perhitungan. (akan tetapi pinjaman dan uang
muka antar segmen dimasuk-kan dalam aktiva yang dapat diidentifikasi suatu
segmen yang operasi-nya dibidang keuangan).
- Penilaian aktiva atas penyusutan, piutang tak tertagih, surat-surat berharga,
dan seterus-nya diperhitungkan untuk tujuan ini.
Segmen makanan, kertas, dan keuangan merupakan segmen pelaporan menurut uji
pendapatan.
B. Uji aktiva
Uji aktiva 10 % melibatkan perbandingan antara jumlah total aktiva yang
dapat diidentifikasi seluruh segmen industri dengan 10 % dari gabungan aktiva
yang dapat diidentifikasi seluruh segmen industri.
Anggaplah seluruh aktiva PT Paku Buwono digunakan untuk masing-
masing segmen industri dan bukan untuk tujuan umum perusahaan. FASB
Statement No.14 menyebutkan bahwa uang muka dan pinjaman antar segmen
hanya dapat dimasuk-kan dalam aktiva yang dapat diidentifikasi suatu segmen
keuangan. Perhitungan untuk PT Paku Buwono adalah sebagai berikut (dalam
000) :
Aktiva yang Dapat Apakah Segmen
Diidentifikasi Uji Nilai Pelaporan Memenuhi
Segmen Industri (10 % x Rp.1.010.000) Uji Aktiva ?
Makanan Rp.200.000 > Rp.101.000 ya
Kertas 250.000 > 101.000 ya
Tembaga 60.000 < 101.000 Tidak
Keuangan 500.000 > 101.000 ya
Segmen Makanan, Kertas, dan Keuangan ketiganya memenuhi uji aktiva 10 % sebagai
segmen industri pelaporan.
C. Uji Laba Usaha
Dalam menerapkan uji laba usaha untuk menentukan segmen pelaporan, jumlah
absolute masing-masing laba usaha atau rugi usaha dibandingkan dengan 10 % dari
yang terbesar antara laba usaha gabungan seluruh segman usaha yang merugi.
Pengujian untuk PT Paku Buwono diilustrasikan dibawah ini :
Segmen geografis
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki
risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi
pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
mengidentifikasi segmen geografis meliputi:
(a) kesamaan kondisi ekonomi dan politik;
(b) hubungan antar-operasi dalam wilayah geografis berbeda;
(c) kedekatan geografis operasi;
(d) risiko khusus yang terdapat dalam operasi di wilayah tertentu;
(e) regulasi pengendalian mata uang; dan
(f) risiko mata uang.
pihak tidak terafiliasi Rp. 920 Rp. 100 Rp. 160 Rp. 140 Rp. 180 Rp. 1.500
Transfer antarwilayah
geografi (penjualan
antarwilayah kepada
pihak terafiliasi) 80 10 50 20 40 -
Rp.1.000 Rp.110 Rp.210 Rp. 160 Rp. 220 Rp. 1.500
Aktiva
Aktiva yang dapat
diidentifikasi Rp.1.100 Rp.110 Rp.150 Rp. 140 Rp. 200 Rp. 1.700
Investasi pada anak-anak
perusahaan yang tidak
dikonsolidasi 100 100
Aktiva kantor pusat 50 50
Rp.1.250 Rp. 110 Rp.150 Rp. 140 Rp. 200 Rp. 1.850
PT Amin Amintas diharuskan untuk melaporkan informasi mengenai operasi domestic dan
luar negeri-nya jika pendapatan yang dihasilkan oleh operasi luar negeri dari penjualan
kepada pihak-pihak yang tidak terafiliasi adalah Rp.150.000.000 atau lebih (10 % dari
Rp.1.500.000.000, pendapatan konsilidasi).
Karena pendapatan dari operasi luar negeri kepada pihak-pihak yang tidak terafiliasi adalah
Rp.580.000.000 (Rp.100.000.000 + Rp.160.000.000 + Rp.140.000.000 + Rp.180.000.000),
PT Amin Amintas diharuskan untuk mengungkapkan informasi mengenai operasi domestic
dan luar negerinya. Pengujian aktiva juga dipenuhi, karena aktiva yang dapat diidentifikasi
Rp.600.000.000 dari operasi luar negeri lebih besar daripada 10 % dari konsolidasi aktiva
yang dapat diidentifikasi PT Amin Amintas.
Selain dari kewajiban untuk melaporkan informasi mengenai operasi domestic dan luar
negeri, operasi pada setiap wilayah geografi di luar negeri juga harus diuji untuk menentukan
apakah suatu pengungkapan terpisah diharuskan.
UJI AKTIVA
Apakah Pengungkapan
Aktiva yang dapat 10 % dari aktiva Terpisah untuk
Wilayah Diidentifikasi Konsolidasi Geografi Diharuskan
?
Inggris Rp. 110.000 < Rp. 185.000 Tidak
Jerman 150.000 < 185.000 Tidak
Perancis 140.000 < 185.000 Tidak
Jepang 200.000 > 185.000 Ya
Karena operasi luar negeri di Jerman dan Jepang memenuhi paling tidak satu pengujian,
pengungkapan terpisah diharuskan untuk operasi tersebut. Operasi di Inggris dan Perancis
dapat digabungkan sebagai operasi dalam “wilayah luar negeri lain”.
(c) keuntungan penjualan investasi atau keuntungan penyelesaian utang kecuali jika
operasi utama segmen ialah jasa keuangan.
Pendapatan segmen mencakup bagian perusahaan atas laba atau rugi perusahaan
asosiasi, usaha patungan (joint ventures), atau investasi lainnya yang dilaporkan
berdasarkan metode ekuitas, hanya jika pos-pos tersebut termasuk dalam pendapatan
konsolidasi atau pendapatan perusahaan keseluruhan. Pendapatan segmen mencakup
bagian pendapatan peserta usaha patungan (joint venture) pada entitas yang
dikendalikan bersama yang dilaporkan berdasarkan metode konsolidasi secara
proporsional sesuai dengan PSAK 12: Pelaporan Keuangan mengenai Bagian
Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset.
Beban segmen
Beban segmen adalah beban aktivitas operasi suatu segmen yang secara langsung
dapat dikaitkan dengan segmen tersebut dan porsi relevan beban yang dapat
dialokasikan secara rasional kepada segmen tersebut, termasuk beban yang berkaitan
dengan penjualan kepada pelanggan ekstern dan beban yang berkaitan dengan
transaksi kepada segmen lainnya dalam perusahaan yang sama. Beban segmen tidak
mencakup:
a. pos-pos luar biasa;
b. bunga, termasuk bunga atas uang muka atau pinjaman dari segmen lain, kecuali
jika operasi utama segmen ialah jasa keuangan;
c. kerugian penjualan investasi atau kerugian penyelesaian utang kecuali jika
operasi utama segmen ialah jasa keuangan;
d. bagian perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi, usaha patungan (joint
venture), atau investasi lainnya yang dilaporkan berdasarkan metode ekuitas;
e. beban pajak penghasilan; atau
f. beban umum dan administrasi, beban kantor pusat, dan beban lainnya yang terjadi
di tingkat perusahaan dan berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan. Akan
tetapi, kadang-kadang beban perusahaan terjadi untuk kepentingan segmen.
Beban tersebut merupakan beban segmen jika berkaitan dengan kegiatan operasi
segmen dan biaya-biaya tersebut dapat dikaitkan secara langsung dengan segmen atau
dialokasikan kepada segmen secara rasional.
Beban segmen mencakup bagian peserta usaha patungan (joint venture) dalam beban
pada entitas yang dikendalikan bersama yang dilaporkan berdasarkan metode
konsolidasi secara proporsional sesuai dengan PSAK 12: Pelaporan Keuangan
mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset.
Untuk suatu segmen yang operasi utamanya di bidang jasa keuangan, pendapatan dan
beban bunga dapat dilaporkan sebagai suatu jumlah neto untuk tujuan pelaporan
segmen hanya jika pos-pos tersebut saling dikurangkan dalam laporan keuangan
konsolidasi atau perusahaan.
Hasil segmen adalah pendapatan segmen dikurangi beban segmen. Hasil segmen
ditentukan sebelum disesuaikan dengan hak minoritas.
Aktiva segmen adalah aktiva operasi yang digunakan segmen dalam aktivitas
operasinya dan dapat dikaitkan secara langsung dengan segmen tersebut atau
dialokasikan ke segmen tersebut secara rasional.
Jika hasil suatu segmen mencakup penghasilan bunga dan dividen, aktiva segmen
tersebut mencakup pos-pos yang terkait dengan penghasilan bunga dan dividen
tersebut, seperti: piutang, pinjaman, investasi, atau pendapatan lain dari aktiva
produktif. Dalam aktiva segmen tidak termasuk aktiva pajak penghasilan (misalnya,
PPh dibayar di muka dan aktiva pajak tangguhan).
Aktiva segmen meliputi investasi yang dilaporkan berdasarkan metode ekuitas hanya
jika laba atau rugi investasi tersebut tercakup dalam pendapatan segmen. Aktiva
segmen mencakup bagian peserta usaha patungan (joint venture) dalam aktiva operasi
pada entitas yang dikendalikan bersama yang dilaporkan berdasarkan metode
konsolidasi secara proporsional sesuai dengan PSAK 12: Pelaporan Keuangan
mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset.
Kewajiban Segmen
Kewajiban segmen adalah kewajiban operasi yang timbul dari kegiatan operasi suatu
segmen dan dapat secara langsung dikaitkan dengan segmen tersebut atau dapat
dialokasikan kepada segmen tersebut secara rasional.
Latihan soal
PT. Elnusa memiliki empat segemen usaha yang ditetapkan berdasarkan industri.
Berikut ini adalah data/informasi keuangan pada setiap segmen PT. Elnusa
Diminta : Tentukan segmen PT. Elnusa yang dilaporkan berdasarkan uji pendapatan
10%, uji aktiva 10% dan uji laba usaha 10%
D. DAFTAR PUSTAKA
Baker, Ricard E. dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Persepektif Indonesia) buku
2. Jakarta: Salemba Empat.