Anda di halaman 1dari 5

JOB 4

Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar

1. Tujuan praktikum
 Tujuan umum

Setelah akhir pembelajaran, mahasiswa diharapkan dapat


menentukan berat jenis dan presentase berat air yang dapat diserap
agregat kasar dihitung dari berat kering.

 Tujuan khusus

Setelah akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

a. Menentukan berat jenis agregat kasar dalam keadaan kering oven.

b. Menentukan berat jenis agregat kasar kering permukaan.

c. Menentukan kadar air agregat kasar kering permukaan jenuh air


(SSD).

d. Menerangkan kegunaan pemeriksaan ini dalam kaitannya dengan


perhitungan rancangan susunan campuran beton.

e. Menggunakan peralatan dengan terampil.

2. Peralatan dan Bahan


 Peralatan

a) Cawan
Cawan digunakan untuk wadah diletakkannya benda uji.
b) Timbangan
Timbangan adalah alat ukur untuk memperoleh data berupa berat
benda uji (pasir atau split) yang digunakan untuk pengujian. Kapasitas
> 2000 g.

c) Density spoon
Density spoon adalah alat yang digunakan unutk mempermudah
pengambilan benda uji.

d) Oven pengering
Oven pengering digunakan untuk mengoven hasil dari pengetesan
agregat. Dapat diatur suhu konstan 110°c + 5°c.

e) Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur air yang akan digunakan.

f) Kain penyerap
Kain penyerap digunakan untuk mengelap agregat kasar.
 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam pengujian berat jenis dan
penyerapan agregat halus adalah sebagai berikut:

a) Agregat kasar
Agregat kasar diperoleh dengan menggunakan riffle sampler atau
sistim perempat (quartering) sebanyak kira-kira 500 gr.

3. Prosedur pengujian
 Timbang cawan dalam keadaan kosong.
 Masukkan agregat kasar kedalam cawan sebanyak 500 gr.
 Cuci agregat kasar untuk menghilangkan debu.
 Keringkan benda uji dalam oven, sampai mendapatkan berat konstan.
 Masukkan benda uji kedalam cawan, dan rendam benda uji dengan air
sampai penuh, tunggu sampai ±24 jam.
 Buang air lalu keringkan agregat menggunakan kain penyerap 1 per 1
sampai agregat kasar SSD.
 Timbang gelas ukur kosong.
 Timbang gelas ukur + benda uji.
 Timbang gelas ukur + benda uji + air sampai tanda batas.
 Keluarkan benda uji beserta air.
 Masukkan air kedalam piknometer sampai tanda batas.
 Lalu timbang.

4. Perhitungan
 Berat cawan kosong = 811,5 gr
 Berat piknometer + agregat kasar = 1311,5 gr
 Berat benda uji SSD (A) = 500 gr
 Berat piknometer kosong (B) = 301,3 gr
 Berat piknometer + air (C) = 1301,3 gr
 Berat piknometer + agregat kasar + air (D) = 1595,1 gr
 Berat agregat kering (E) = 1297,5 – 811,5 = 486 gr
 Berat jenis kering (F) = A – E

= 500 – 486

= 14 gr

 Berat jenis kering (G) = A + C

= 500 + 1301,3

= 1801,3 gr

 Berat cawan + agregat kasar (oven) (1) = 1297,5 gr


(2) = 1297,5 gr (konstan)
𝐴−𝐸
a. penyerapan = x 100
𝐸

500−486
= x 100
486

= 2,881 %
𝐴
c. berat jenis SSD =
𝐺−𝐷

500
=
1801,3−1595,1

= 2,425 gr

5. Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan pengujian data yang telah dilakukan, maka
didapat nilai :
 Berat jenis kering = 14 gr
 Penyerapan = 2,881 %
 Berat jenis SSD = 2,425 gr
Karena berat jenis yang disyaratkan berkisar antara 2,5 – 2,7 dan nilai
penyerapan kecil dari 3 %, lalu syarat berikutnya semakin halus agregat
tersebut, maka semakin besar nilai penyerapannya. Inilah alasan
mengapa nilai penyerapan agregat halus lebih besar dari nilai
penyerapan agregat kasar. Penyerapan digunakan sebagai kontrol untuk
perhitungan jumlah air yang diperlukan saat pengadukan. maka kita
simpulkan bahwa agregat yang kita uji tersebut telah memenuhi standar.

Anda mungkin juga menyukai