Anda di halaman 1dari 6

Kelas Metopen – C

Tugas Tahap 01

Judul :

Pengaruh Tax Amnesty , Modernisasi Adminstrasi Perpajakan, dan

Sanksi Adminstrasi Perpajakan terhadap kepatuhan WPOP

dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan

yang Terdaftar di KPP Pratama Sleman.

Nama Anggota Kelompok :

1. Arvendo Chandra Waskito / 160423135

2. Julianita Berthilla Claudya / 160422833

3. Natalia Yohana Sihaloho / 160422943

4. Nina Almina Sitepu / 160422894

Judul Jurnal Skripsi :

1. Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Perpajakan, dan Kesadaran

Wajib Pajak, Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Purworejo Pada Tahun 2017 oleh

Putut Priambodo dan Amanita Novi Yushita

2. Pengaruh Penerapan E-Filing, Tingkat Pemahaman Perpajakan dan

Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama

Yogyakarta oleh Wulandari Agustiningsi dan Isroah

1
3. Pengaruh Pengetahuan Tentang Sistem Administrasi Perpajakan dan

Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi (Pada KPP Pratama Singosari Kabupaten Malang) oleh

Achmad Arif, Heru Susilo, dan R. Rustam Hidayat

4. Pengaruh Persepsi Dan Perilaku Wajib Pajak atas Penerapan E-Filing

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Pada WPOP Yang

Terdaftar Pada KPP Pratama Batu Periode 2015) oleh Dwi Aprilia Kartini,

Suhadak Suhadak, dan Devi Farah Azizah

5. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan dan Kualitas Pelayanan terhadap

kesadaran Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)

Tahunan (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP

Pratama Blitar) oleh Defantris Hari Kurniati , Heru Susilo , dan

Mochammad Djudi Mukzam

6. Pengaruh Tax Amnesty Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Purworejo Pada

Tahun 2016 oleh Ulfah Kartini dan Dra. Isroah, M.Si

Alasan :

1. Menurut APBN KITA (Kinerja dan Fakta) tahun 2018, Pajak

menyumbang sebesar hampir 79.82% pada penerimaan negara.

Diharapkan angka ini dapat terus bertambah disetiap tahunnya. Namun ada

suatu fakta yang menarik yang kami temui, menurut Sulistyo sekretaris

DJP mengungkapkan, lebih dari 75 juta penduduk Indonesia, dan hanya 10

juta penduduk yang kewajiban pajaknya terpenuhi dalam hal melaporkan

2
SPT. bahwa semakin naik nya angka wajib pajak orang pribadi tiap tahun,

Menurut data dari Dirjen Pajak pada tahun 2018, sebanyak 10.59 juta

WPOP melaporkan SPT mereka dan ini masih dibawah target dari

pemerintah. Pemerintah menetapkan target 14 juta dari total 18 juta WP

pada batas akhir pelaporan SPT tahun 2018. Sedangkan di Yogyakarta

sendiri, sebanyak 18.381 WP yang terdaftar, belum melaporkan SPT

mereka hingga akhir pelaporan (Data diambil dari tribun jogja.com, Rabu

4 april 2018). Walaupun terjadi peningkatan dalam kesadaran pelaporan

SPT pada awal April 2018 menyentuh angka 83%. Kepatuhan WP dalam

melaporkan SPT menjadi aspek penting mengingat sistem perpajakan

Indonesia menganut sistem self asessment di mana dalam prosesnya secara

mutlak memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk

memperhitungkan, membayar dan melapor kewajibannya tindakan Wajib

Pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan peraturan

perudangan-perundangan yang berlaku di suatu Negara. Menurut Devos

(2004 : 5) memberikan definisi kepatuhan wajib pajak sebagai berikut :

“Kepatuhan Wajib Pajak telah didefinisikan sebagai kepatuhan dengan

persyaratan pelaporan, yang berarti bahwa wajib pajak mengajukan semua

pengembalian pajak yang diperlukan pada waktu yang tepat dan bahwa

pengembalian secara akurat melaporkan kewajiban pajak sesuai dengan

kode pendapatan internal, peraturan dan keputusan pengadilan yang

berlaku pada saat pengembalian diajukan.” Dengan semakin

meningkatnya angka kepatuhan WPOP dalam melaporkan SPT diharapkan

3
akan berdampak pada meningkat nya pula penerimaan perpajakan Negara

melalui perpajakan yang berguna untuk menjalankan program pemerintah.

2. Tax Amnesty (Pengampunan pajak) menurut UU No 11 Tahun 2016

tentang Pengampunan pajak adalah “penghapusan pajak yang seharusnya

terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di

bidang perpajakan. Dengan cara mengungkap harta dan membayar utang

tebusan sebagaimana diatur dalam UU ini….” Tax Amnrsty merupakan

program yang dilaksanakan pemerintah pada Juli 2016 – 31 maret 2017

(diberlangsungkan dalam tiga periode). Program ini memberikan dampak

yang sangat signifikan bagi penerimaan negara terbukti menurut Dirjen

Pajak Ken Dwijugiasteadi penerimaan dari Tax Amnesty menyentuh

angka Rp 135 triliuni yang terdiri dari uang tebusan Rp 114 triliun,

pembayaran bukti permulaan Rp 1,75 triliun, dan pembayaran tunggakan

Rp 18,6 triliun (Data diperoleh dari Liputan 6.com – 1 April 2017). Dapat

dilihat Tax Amnesty memberi pengaruh besar dalam penerimaan Negara

pada tahun 2017.

3. Dewasa ini WPOP dipermudah dalam pelaporan SPT dikarenakan adanya

modernisasi administrasi perpajakan yang dilaksanakan Pemerintah

Indonesia sehingga WPOP tidak perlu untuk datang ke KPP dan melapor

secara manual dengan mengumpulkan fomulir SPT. WPOP hanya perlu

melaporkan SPT mereka melalui aplikasi e-filling. E-filling adalah suatu

cara penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik yang

dilakukan secara online dan real time melalui internet

4
pada website Direktorat Jenderal Pajak (http://www.pajak.go.id) atau

Penyedia Layanan SPT Elektronik atau Application Service Provider

(ASP). E-Filling adalah salah satu bentuk dari modernisasi perpajakan. E-

filling sendiri mulai dijalankan pada tahun 2007 namun mulai aktif

digunakan untuk seluruh wajib pajak sejak tahun 2014. Kementerian

keuangan kemudian mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9

Tahun 2018 (PMK-9/PMK.03.2018) tentang kewajiban penggunaan e-

Filing. Peraturan yang berlaku mulai tanggal 1 April 2018 tersebut

mewajibkan penggunaan e-Filing untuk melaporkan SPT PPh 21/26 dan

PPN. Hal ini dilakukan dikarenakan pada bulan Maret 2018, DJP mencatat

lebih dari 8,2 juta WP melaporkan SPT mereka dengan e-filling.

Sedangkan untuk daerah Yogyakarta sendiri sekitar 161.005 WP (sekitar

75% dari 204,541 WP) memanfaatkan fasilitas e-filling dan hanya 43.536

wajib pajak yang melaporkan SPT mereka secara manual (Data diambil

dari metro tv news.com).

4. Masalah yang sering terjadi pada WPOP perihal pelaporan SPT umumnya

pada keterlambatan melaporkan SPT. Undang-undang perpajakan

mengatur sanksi menyangkut hal keterlambatan pelaporan SPT, dengan

harapan sanksi tersebut dapat membuat WPOP jera. Sanksi pajak

merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata

lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak

melanggar norma perpajakan (Mardiasmo,2009). Sanksi yang diberikan

5
mengenai keterlembatan pelaporan SPT berupa sanksi bunga yang

ditujukan kepada wajib pajak yang melakukan pelanggaran terkait

kewajiban membayar pajak. Besarannya sudah ditentukan per bulan.

Contohnya, keterlambatan pembayaran pajak masa tahunan akan

dikenakan sanksi pajak berupa bunga senilai 2% per bulan dari jumlah

pajak terutang dan untuk ketelambatan pelaporan SPT melalui e-filling

akan didenda…. Ironisnya walaupun aturan ini telah diberlakukan, tetap

saja masih ada WPOP yang terus melakukan kesalahan serupa. Menurut

data tahun 2018 mencatat sebanyak 161.005 WP di Yogyakarta telat dalam

melamporkan SPT mereka walaupun sanksi perpajakan sudah

diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai