Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur Fitria Icha Arhinza

Kelas/no : VIIH/24

A. Identitas buku

Judul buku : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Pengarang : Tere-Liye

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : Cetakan kesembilan, maret 2013

Tania menceritakan kisahnya dan mendeskripsikan dirinya sendiri seperti apa serta
bagaimana kehidupannya. Sepeninggal ayahnya, mereka tinggal di rumah kardus sampai
akhirnya Tania dan Dede bertemu dengan malaikat mereka yaitu Danar di sebuah bus
tempat mereka mengamen. Danar begitu baik sehingga keluarga ini menganggapnya
seperti malaikat. Tania sangat mengagumi Danar karena selain baik, Danar juga memiliki
wajah yang menawan.

Setelah mengenal Danar, kehidupan Tania, Dede, dan ibunya berubah yang awalnya
tinggal di rumah kardus, sekarang tinggal di rumah kontrakan yang di biayai oleh Danar.
Tania dan Dede bisa melanjutkan sekolah kembali. Danar dan Tania pun semakin dekat
seperti keluarga, bahkan Danar pun sering mengajak Tania dan Dede untuk pergi ke toko
buku yang terletak di Jalan Margonda Raya, hingga tempat tersebut menjadi favorit bagi
mereka, karena disana mereka bisa bertukar cerita, melamun, mengkhayal dan
menikmati indahnya malam dari dinding kaca lantai dua toko buku tersebut.

Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin erat. Sampai akhirnya Danar
membawa seorang wanita yang bernama Ratna yang membuat Tania menjadi kesal.
Semenjak itu, Tania mulai mengenal kata cemburu meskipun usia Tania baru 12 Tahun.

Beberapa bulan kemudian, datanglah satu cobaan besar lagi untuk Tania. Cobaan yang
membangun dirinya menjadi pribadi yang lebih kuat. Cobaan tersebut adalah ibunya
jatuh sakit dan dokter memvonis bahwa ibunya terkena kanker paru-paru stadium IV.
Akhirnya seminggu sebelum usia Tania yang ke-13 tahun, ibunya meninggal dunia.
“Bagaikan Daun yang jatuh tak pernah membenci angin”, dia membiarkan dirinya jatuh
begitu saja tak melawan dan mengiklaskan semuanya, begitulah semangat yang diberikan
Danar kepada Tania.
Setelah sepeninggal ibunya, Tania kecil harus belajar dengan giat agar dapat meraih
kesuksesesan dan mampu menaikkan derajat keluarganya. Hingga akhirnya Tania
mendapat beasiswa ASEAN scholarship untuk melanjutkan pendidikan junior high school
atau SMPnya di Singapura. Tania tumbuh dewasa di Negeri orang.

Hari demi hari terlewati. Tania tumbuh menjadi gadis yang semakin besar dan dewasa.
Dia terus belajar dengan giat demi mencapai kesuksesan. Tania harus mengerjakan
laporan akhir aktivitas sosial senior high school untuk kelulusannya. Sebagai penerima
beasiswa, Tania harus menulis laporan tentang permasalahan negara masing-masing. Dia
diberikan tiket pulang pergi ke Jakarta, dan melakukan riset selama dua minggu. Tapi
Tania tidak memberitahukan kepulangannya kepada Danar.

Hingga tiba hari kelulusan Tania di senior high school . Dede, Danar, dan Ratna ternyata
datang ke sekolah Tania. Di hari itu Tania mendapatkan kabar baik, karena prestasi yang
telah diraihnya. Tania di beri kursi kelas terbaik semester depan di NUS. Sayangnya semua
kabar itu tertutup begitu saja pada saat Danar memutuskan untuk menikah dengan Ratna.
Sejak saat itu, Tania memutuskan untuk tidak pulang ke Indonesia, lebih tepatnya untuk
tidak menghadiri pernikahan Danar. Tania tidak mau datang karena Tania menganggap
Danar mencintainya, namun realitanya Malaikat itu tak pernah mencintainya. Padahal
Tania sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik, menuruti semua perkataannya, dan
tumbuh menjadi gadis yang cantik, cerdas, dan dewasa.

Pelan-pelan Tania menunjukkan perubahan sifatnya kepada Danar. Tania seolah


menghindari Danar dan tidak mau pulang saat pernikahannya. Hal ini lantas membuat
lelaki jakun itu gelisah. Lalu Ratna memutuskan untuk pergi ke Singapura membujuk Tania
agar bisa pulang dihari pernikahannya. Tetapi usahanya pun sia-sia.

Setelah pernikahan itu terjadi, Tania maupun Danar tidak pernah menghubungi satu sama
lain. Agar tidak terlalu memikirkan hal tersebut dan berlarut dalam kesedihan, Tania
selalu aktif bekerja, baik mengikuti organisasi sampai membuka sebuah toko kue.

Beberapa bulan kemudian, Tania mendapat kesempatan untuk berlibur. Tania


memutuskan untuk berpulang kampung secara diam-diam. Meskipun Tania
merahasiakan kepulangannya kepada Danar, namun entah kenapa Danar
mengetahuinya. Pada saat Tania berziarah ke pemakaman Ibunya, Dede, Danar, Ratna,
dan Adi (salah satu teman Tania sejak ASEAN scholarship dulu) juga pergi ke ziarah makam
ibu Tania. Pada saat di pemakaman Dede mengatakan “ Ibu pergi bukan karena tidak
sayang lagi pada Dede. Ibu pergi untuk mengajarkan sesuatu.” Dia mengerti sekarang
bahwa hidup itu harus menerima, mengerti dan memahami. Tak peduli lewat apa
penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang.
Setelah menghabiskan waktu liburannya di Indonesia, Tania harus kembali ke Singapura
untuk melanjutkan kuliahnya. Akhirnya Tania lulus kuliah sesuai jadwal, dengan nilai yang
baik dan saat hari wisuda tiba, dia hanya sendiri tanpa di dampingi Dede, Danar, ataupun
Ratna. Saat itu, tiba-tiba Ratna memberitahu Tania lewat chatingan bahwasannya ada
keganjilan dari Danar selama enam bulan terakhir ini yang jarang berbincang dengannya,
Danar lebih banyak diam dan sering pulang larut malam.

Akhirnya Tania memutuskan untuk pulang ke Indonesia menanyakan secara langsung


kepada Danar apa yang sedang terjadi sebenarnya. Namun sebelum Tania bertanya
kepada Danar, Dede menceritakan semua yang ia tahu selama ini kepada Tania, bahwa
Danar juga memiliki perasaan yang sama seperi Tania. Danar menuliskan perasaannya
dalam novel “Cinta Pohon Linden” yang tidak pernah selesai ia tulis. Perbedaan usia yang
cukup jauh membuat Danar merasa tidak pantas mencintai Tania. Tidak seharusnya ia
mencintai gadis kecil seperti Tania.

Lalu Tania memutuskan untuk menemui Danar di bawah Pohon Linden dan menanyakan
perasaan dia kepadanya. Tania memberi tahu Danar tentang perasaan Tania kepadanya.
Setelah memberitahukan hal tersebut, mereka sama-sama tahu perasaan masing-masing,
namun semua sudah terlambat. Biar bagaimanapun, Danar telah menikah dengan Ratna.
Akhirnya Tania kembali ke Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua cerita
cintanya dan tidak akan kembali lagi.

B. Analisa cerita
 Tema

Tema ialah ide/ inti persoalan utama dalam novel. Tema berisikan gambaran luas tentang
kisah yang akan diangkat sebagai cerita dalam novel. Sedangkan tema dalam novel ini
yaitu cinta yang tak harus memiliki, karena novel ini menceitakan tentang seorang anak
yang mencintai pria sedangkan pria tersebut sudah memiliki istri. Namun hubungan
antara anak dan pria tersebut tetap berjalan dengan baik

 Alur

Sedangkan alur dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin ini termasuk
alur campuran,karena pada awal cerita alur yang digunakan adalah alur mundur
kemudian pada akhir cerita menjadi campuran. Dalam novel ini ceritanya sering
mengkisahkan cerita sorot-balik/flash-back.

Cerita dalam novel ini adalah seorang perempuan bernama Tania yang sedang berada di
lantai dua toko buku terbesar di kotanya yang akan menemui Danar seorang malaikat
yang Tania cinta di rumah kardus tempat selama tiga tahun dulu ia merasakan kehidupan
yang miskin dan merasakan kehidupan yang menyesakkan. Sebelum Tania menemui
Danar, Tania menceritakan masa lalunya, kisahnya, pengalamannya sendiri, mengapa
pada saat itu Tania berada dilantai dua toko buku dan akan menemui Danar.
Menceritakan awal kemiskinan dan kehidupan yang menyesakkan, kemudian
menceritakan awal pertemuan dengan Danar, menceritakan bagaimana perasaannya
tumbuh subur kepada Danar, menceritakan tentang pendidikannya, cinta yang
terpendam, dan semuanya kisah masa lalu diceritakannya malam itu sebelum Tania
menemui Danar untuk menanyakan tentang semua hal yang tak pernah Tania mengerti

 Tokoh

Dalam novel ini tidak terdapat tokoh antagonis, tokoh yang digambarkan di dalam novel
ini merupakan tokoh protagonis dan tokoh tritagonis. Tokoh protagonis tersebut yaitu :

· Tania

§ Rajin

§ Pintar

§ Tegar

§ Egois dan keras kepala

§ Konsisten dan mempunyai prinsip

§ Pecemburu

· Danar

§ Baik dan ringan tangan

§ Perhatian

§ Tegar

§ Sopan

§ Penyayang/social/peduli

§ Dewasa
· Dede

§ Polos dan lucu

§ Humoris

§ Amanat/pandai menyimpan rahasia

§ Pintar

· Ibu

§ Tekun

§ Perhatian

§ Rendah hati

· Ratna

§ Ramah

§ Sabar

§ Perhatian/ringan tangan

· Miranti

§ Ringan tangan

§ Tidak Sombong

· Adi

§ Sabar

§ Berani

· Jhony Chan

§ Pantang menyerah

§ Tegas
· Anne

§ Sahabat yang baik

§ Setia kawan

· Penjaga took

§ Ramah

Anda mungkin juga menyukai