Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PERILAKU ORGANISASI

Hubungan Kepribadian dan Kebudayaan

Oleh :
Ahmad Rofiqi Hidayatullah (A1B016006)
Amalia Fajriah (A1B016009)
Azidatin Ahdini (A1B016015)
Dita Pratiwi Hartini Zain (A1B016034)
Elmayana (A1B016041)
Kodirun Yahya (A1B016076)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MATARAM
T.A: 2018/2019
KEPRIBADIAN

 Definisi Kepribadian Menurut Para Ahli


Carl Gustav Jung ( 1875-1959)
Kepribadian adalah suatu Totalitas segala peristiwa psikis yang disadari ataupun yang
tidak disadari
Alport (1951, p.48 )
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang
menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan
Kurt Lewin
Kepribadian adalah totalitas reality psikologis yang berisikan semua fakta yang dapat
mempengaruhi tingkah laku individu pada suatu saat
Gordon Allport
Kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing
dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan
Sigmund Freud
kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan
Superego.
Agus Sujanto dkk (2004)
kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga
nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006)
Kepribadian adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya
dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku,
minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu
mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.
Roucek dan Warren
kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang
mendasari perilaku individu.
Koentjaraningrat, dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Antropologi I",
Kepribadian adalah susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah
laku atautindakan seseorang.
M. A. W. Brower,
berpendapat bahwa kepribadian adalah corak tingkah laku sosial seorang individu
yang meliputi kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
Theodore M. Newcomb,
Kepribadian adalah organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang
dari perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian menunjukkan organisasi dari
sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan
secara khusus apabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menghadapi
suatu masalah atau keadaan.
Yinger,
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang dengan sistem kecenderungan
tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kepribadian adalah perpaduan yang utuh antara sifat, sikap, pola pikir, emosi, dan
nilai-nilai yang mempengaruhi individu agar berbuat sesuatu yang benar sesuai dengan
lingkungannya.
Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat
dilihat oleh seseorang.
George Kelly
Kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-
pengalaman hidupnya
Horton (1982)
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang.
Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang
jika di hadapan pada situasi tertentu.
Schever Dan Lamm (1998)
Kepribadian sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas dan prilaku
seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu baku, sehingga kalau di
katakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten
dalam menghadapai situasi yang di hadapi.
Roucek dan Warren
Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang
mendasari perilaku seseorang.

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian


a) Warisan Biologis
Warisan biologis adalah semua hal yang di terima seseorang sebagai manusia melalui gen
kedua orang tuanya atau sifat turunan dari kedua orang tua .
Contohnya : ayah Darwin adalah seseorang yang tidak suka banyak berbicara dan suka
berdiam diri, maka sifat itu tanpa di sadari di miliki juga oleh anaknya
Samuel. Contoh lainnya adalah ayah otis adalah seorang yang bentuk
tubuhnya sangat tinggi dan lebar otomatis otispun akan bertumbuh ke hal
yang sama.
b) Lingkungan Fisik
Pengaruh lingkungan atau fisik terhadap kepribadian manusia paling sedikit di
bandingkan factor- factor lainya. Lingkungan fisik tidak mendorong terjadinya
kepribadian khusus seseorang.

KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

 Unsur-Unsur Budaya
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)
 Wujud dan Komponen Kebudayaan
Wujud
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas,
dan artefak.
 Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh.Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala
atau di alam pemikiran warga masyarakat.Jika masyarakat tersebut menyatakan
gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu
berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
 Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu.Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
 Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,
dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang
dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.Sifatnya paling konkret di antara ketiga
wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.
Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Komponen
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen,
menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
 Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari
suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat
terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
 Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.
 Lembaga social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek
berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk
dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social
masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita
tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan.
Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
 Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau
keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada
dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan,
bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai
dengan cara bagaimana berkomunikasi.
 Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan
tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat.Seperti di Indonesia
setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami
dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan
efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu
bagunan jenis apa saja harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai
symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang
mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
 Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah,
bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek.Dalam ilmu
komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami.Bahasa
memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna
bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan
dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati
dan simpati dari orang lain.

 Proses Dan Perkembangan Kebudayaan

Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan
mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia
itu.Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena
kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia.

Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh
kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau
melaui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu
bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang
dihadapinya.

Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan


fisik.Misalnya iklim topografi sumber daya alam dan sejenisnya.Dari waktu ke waktu,
kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi (dalamhal ini adalah sistem
telekomunikasi) yang sangat berperan dalam kehiduapan setiap manusia.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang,
termasuk dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial
akan bergeser. Suatu kelompok dalam kelompok sosialbisa saja menginginkan adanya
perubahan dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan sudah tidak sesuai lagi
dengan zaman yang mereka hadapi saat ini.Namun, perubahan kebudayaan ini kadang kala
disalah artikan menjadi suatu penyimpangan kebudayaan.

Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya
kontrol atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para
penganut kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sengat bertolak
belakang dengan budaya yang dianut didalam kelompok sosial yang ada di
masyarakat.Sekali lagi yang diperlukan adalah kontrol / kendali sosial yang ada di
masyarakat sehingga dapat memilah-milah mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang
tidak sesuai.

 Problematika Dengan Kebudayaan

Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa


problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu :

1. Hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi.
3. hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4. Masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya.
5. Sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru
6. Mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya
suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham Etnosentrisme.
7. Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan.

 Perubahan Kebudayaan
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan
(dinamis) sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada
kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian, kebudayaan akan mengalami
perubahan. Ada lima penyebab terjadi perubahan kebudayaan tersebut yaitu:

1. Perubahan lingkungan alam


2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
3. Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
4. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa
elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
5. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan
mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam
pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.

Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa dan rasa manusia adalah
tentu saja perubahan yang memberi nilai manfaat bagi manusia dan kemanusian, bukan
sebaliknya yaitu yang akan memusnakan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut.
Hubungan Kepribadian Dengan Kebudayaan

Menurut Roucek dan Warren, kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis,


psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor biologis misalnya, sistem
syaraf, proses pendewasaan, dan kelainan biologis lainnya, sedangkan faktor psikologis adalah
seperti unsur temperamen, kemampuan belajar, perasaan, keterampilan, keinginan dan lain-lain.
Dan yang terakhir, adalah faktor sosiologis. Kepribadian dapat mencakup kebiasaan-kebiasaan,
sikap dan lain-lain yang khas dimiliki oleh seseorang yang berkembang apabila orang tadi
berhubungan dengan orang lain. Ketiga faktor di atas adalah faktor yang dapat mempengaruhi
kepribadian.

Seseorang yang sejak kecil dilahirkan sampai dewasa selalu belajar dari orang-orang
disekitarnya. Secara bertahap dia akan mempunyai konsep kesadaran tentang dirinya sendiri.
Lama-kelamaan perilaku-perilaku si anak akan menjadi sifat yang nantinya menghasilkan suatu
kepribadian. Berikut ini adalah beberapa kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk
kepribadian yakni:

1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan

Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya


pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang
melamar.

2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )

Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di
desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara
teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada
diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial

Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi,
rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan
cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak
sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

4. Kebudayaan khusus atas dasar agama

Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-
beda di kalangan umatnya.

5. Kebudayaan berdasarkan profesi

Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan
itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain
seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya.
Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

Anda mungkin juga menyukai