Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian fonologi menurut 3 ahli


- Ilmu yang mempelajari seluk-beluk bunyi bahasa (Keraf, 1980).
- Bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa
menurut fungsinya (Harimurti Kridalaksana).
- Telaah tentang sistem bunnyi suatu bahasa salah satu
persoalan yang berhubungan dengan sistem bunyi itu adalah
bagaimana caranya suatu bahasa mengatur dan menata bunyi-bunyi
yang berbeda-beda menjadi suatu morfem dan kata (Hyman 1975: 1).
2. Pengertian dan contoh
- Fon adalah bunyi ujar yang dihasilkan oleh alat-alat ucap bunyi
bahasa.
contoh: /i/, /e/, /a/.
- Fonem adalah satuan terkecil yang mampu menunjukan
kontras makna.
contoh: bunyi-bunyi /u/ pada kata-kata seperti busur, buku, dan kuil
atau bunyi-bunyi /i/ terdapat pada kata-kata isi, indah dan pasir. Jika
bunyi itu membedakan makna disebut fonem. Contoh lain pada kata
lupa dan rupa, yang pertama memiliki bunyi /l/, /u/, /p/, /a/ dan yang
kedua /r/, /u/, /p/, /a/. Ternyata perbedaannya hanya pada bunyi
pertama yaitu /l/ dan /r/, dengan demikian dua buah fonem itu berbeda
makna.
- Fonetik adalah ilmu yang menyelidiki penghasilan,
penyampaian, dan penerimaan bunyi bahasa; ilmu interdisipliner
linguistik dengan fisika, anatomi, dan psikologi. Sistem bunyi suatu
bahasa.
contoh: [itamembacasurstsebelumitatidur]
1. [itamembacasurat] =1a. (ita), 1b. (membaca), 1c. (surat)
2. [sebelumtidur] = 2a. (sebelum), 2b. (tidur)

1
- Fonetis digolongkan menjadi dua, tergantung dari cara atau penafsiran
mengenai asal-usul bunyi yang terkandung dalam unsur sebuah kata
yang bersifat onomato poetis primer dan onomato poetis sekunder.
Kalau onomato poetis primer adalah kata-kata yang dibentuk karena
usaha meniru bunyi, bunyi-bunyi di alam. Misalnya gagak, ganggang.
Kala onomato poetis sekunder adalah penafsiran yang mengatakan
bahwa setiap bunyi menyatakan sugesti tertentu. Contoh anomato
poetis sekunder adalah /i/ dan /e/, mensugestikan sesuatu yang kecil
dan tinggi sedangkan bunyi yang menyatakan desis mengandung
fonem sibilan (desas, desus, desis).
- Alomorf adalah varian morfem yang muncul dalam lingkungan morfem
lain secara tak teramal. Alomorf merupakan anggota dari morfem yang
sama. Untuk membedakan morfem dan alomorf dalam tulisan, morfem
dituliskan di dalam kurung kurawal, sedangkan alomorf dituliskan di
antara garis condong tunggal.
Contoh: [bәr], [bә], [bәl]
Maksudnya menujukan alomorf dari morfem {ber-}.
- Alofon adalah varian vonem berdasarkan posisi dalam kata.
Contoh: fonem /p/ mempunyai dua alofon seperti kata padi yang tidak
berapsirasi [p] seperti terdapat pada kata atap. Selain distribusi
komplementer juga ada distribusi bebas, contoh /o/ dan / / adalah
alofon dari fonem /o/ maka ternyata pada kata obat dilafalkan [obat]
dan bias juga [bat]. Contoh lain lagi bunyi /o/ dan /u/ dapat dibuktikan
dari pasangan kalung: kalong, lolos: lulus, tetapi dalam pasangan
kantung: kantong, lubang: lobang, telur: telor hanya merupakan varian
bebas.
3. Pengertian morfologi menurut tiga ahli
- Morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian
kata secara gramatikal (Verhaar, 1981 :52).

2
- Morfologi membahas dan menganalisis struktur, bentuk dan klasifikasi
kata. Dengan cara lain dapat dikatakan bahwa morfologi adalah
bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau mempelajari seluk-
beluk struktur kata terhadap golongan dan arti kata ( Ramlan, 1980: 2).
- Kesatuan terkecil yang diselidiki oleh morfologi ialah morfem,
sedangkan yang paling berupa kata. Morfem adalah satuan bahasa
terkecil yang maknanya secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas
bagian bermakna yang lebih kecil (Harimurti, 1982: 110).
4. Pengertian dan contoh
- Morfem adalah unit-unit tatabahasa yang menjadi unsur perkataan,
unit terkecil dalam bahasa yang berfungsi dalam gramatis. Sesuatu
perkataan itu dibentuk dari satu morfem atau lebih.
Contoh:
Berpeluh 2 morfem : ber+peluh
Berkakikan 3 morfem : ber+kaki+kan
Saya 1 morfem : saya
Morfem dibagi menjadi dua yaitu morfem bebas dan terikat.
Morfem bebas (boleh wujud bersendirian).
Contoh: Morfem bebas – “saya”.
Morfem terikat (hanya wujud bersama-sama morfem lain).
Contoh: Morfem terikat ”ber” dan “kan”, hanya boleh wujud dengan
kata dasar bagi membentuk perkataan seperti “berkakikan”.
Perkataan ditafsirfkan sebagai satu unit ujaran yang bebas dan
mengandung makna. Morfem terdiri dari pada satu atau gabungan
beberapa bentuk bunyi bahasa. Tegasnya, perkataan ialah bentuk
bebas yang boleh berdiri sendiri, contohnya: dapur dan meja.
- Kata adalah unsur terpenting dalam bahasa tanpa kata mungkin tidak
ada bahasa. Satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari
morfem tunggal.

3
Contoh: batu, kertas, baju.
- Kelas kata adalah golongan kata yang mempunyai kesamaan dalam
perilaku formalnya.
Kelas kata dibagi menjadi dua yaitu nomina dan adjektiva.
Contoh kelas kata nomina adalah kata benda, misalnya rumah,
sepatu, tas.
Contoh kelas kata adjektiva adalah kata sifat, misalnya baik, cantik,
manis.
- Proses Morfologis adalah cara pembentukan kata-kata dengan
menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain. Proses
morfologis merupakan penggabungan morfem menjadi kata. Proses
morfologis yang pada umumnya tercatat dan barlangsung dan hampir
setiap bahasa dibedakan menjadi afiksasi, reduplikasi, peribahan
intern, suplisir dan modifikasi kosong.
Contoh: dapat berupa morfem bebas dan terikat yanmg penting dalam
morfem tersebut terjadi proses.
Misalnya:
Berpeluh 2 morfem : ber+peluh
Berkakikan 3 morfem : ber+kaki+kan
Saya 1 morfem : saya
- Abjad adalah kumpulan tanda tulosan yang disebut huruf, yang
masing-masing menggambarkan satu bunyi atau lebih dan biasanya
mempunyai urutan tetap.
Contoh: a, b, c, dst.

4
5

Anda mungkin juga menyukai