Bab 2-Terkunci
Bab 2-Terkunci
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENERAPAN KEDISIPLINAN
1. Pengertian Kedisiplinan
kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain,
implies obedience and respect for the agreement between the firm and its
dari uraian ini dapat dijelaskan bahwa disiplin meliputi ketaatan dan
hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara siswa dan sekolah. Disiplin
juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak
20
Robert E. Quin dkk dalam Prawirosentono, Kedisiplinan, (Bandung: Pustaka Harapan,
1999), hal. 32
prosedur kerja yang telah disepakati dan telah ditentukan oleh lembaga
Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang
dilakukan oleh orang disekitarnya hanya akan sia-sia. Berikut ini adalah
ada di sekolah:22
piket.
sekolah
21
Suradinata, Pendidikan, (Bandung: Pustaka Harapan, 1996), hal. 150.
22
Sekolah SMAN 1 Wringinanom, Buku Siswa,Peraturan Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Wringinanom
mendidik
pornografi
terlarang
agama
pemerasan lainnya.
ketertiban sekolah
sekolah
pada umumnya
dan ditaati
dimulai.
Bila ada yang tidak melakukan semua peraturan yang sudah dibuat
oleh sekolah, maka siswa yang melanggar peraturan akan dihukum sesuai
serta siswa juga tidak dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu sangat
kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua
pihak.
menerapkan kedisiplinan sejak dini kepada anak, salah satu cara dengan
memanjakan anak bagi orang tua, ajak mereka melakukan sesuatu hal
a. Pengertian Hukuman
Hukuman adalah suatu alat dimana alat itu untuk balasan saat
(nestapa), dan dengan adanya nestapa itu anak akan menjadi sadar
23
A.Suherman, Siswa Yang Berkarakter, (Bandung: FPBS UPI, 1999), hal. 23
mengulanginya.24
b. Teori Hukuman
dihukum agar tidak lagi berbuat kesalahan. Jika kita mengikuti dua
macam teori tersebut, maka akan kita dapatkan dua macam titik
Indrakusuma, yaitu:26
dibuat.
24
Amin Danien Indrakusuma, Pengantar, hal. 14
25
Suwarno, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992), hal. 115.
26
Amin Danien Indrakusuma, Pengantar, hal. 148.
27
J.J. Hasibuan, dkk., Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Karya, 1988), hal. 56
28
Amin Danien Indrakusuma, Pengantar, hal. 148
29
Suwarno. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakrta: PT. Rineka Cipta, 1992), hal. 116.
30
Ibid., hal 116
3) Teori Menakut-Nakuti
yang dilarang, dalam hal ini nilai didik itu telah ada, hanya
31
Indrakusuma, Pengantar, hal. 149.
32
Amin Danien Indrakusuma, Pengantar, hal. 115
5) Teori Memperbaiki
33
Suwarno, Pengantar, hal. 115.
34
Amin Danien Indrakusuma, Pengantar, hal. 150
pedagogis.35
6) Teori Melindungi
7) Teori Menjerakan
c. Bentuk Hukuman
35
Indrakusuma, A.D, Pengantar, hal. 151.
36
Suwarno, Pengantar, hal. 115.
37
Ibid., hal. 115.
kelompok, yaitu:
sebagainya;
38
J.J. Hasibuan, dkk., Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Karya, 1988), hal. 56-61
siksaan batin
akan menyuruh anak didik yang berbuat gaduh untuk menulis kata-
Apabila akan diberi tugas menulis, pilihlah kata-kata seperti "aku akan
menghukum saja;
39
Indrakusuma, A.D, Pengantar, hal. 155
40
Suwarno, Pengantar, hal. 116.
rendah diri.
mulai dari hukuman ringan sampai kepada hukuman berat, sejak dari
menyakitkan.
tentang yang baik sehingga siswa menjadi paham mana yang baik dan
jelek.
1. Rabbaniyah
41
Hermawan Kertajaya, Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kompas Gramedia, 2010), hal. 3
2. Al-Insaniyah
3. Sahlah
ام تَِبس اَِهعسو َِبسك َِلعو ِاسفِ َِن ِالله فِِلك ِي َِلا
ِ َِلاِإ ام اَِهَِل ت َِهيِ تكا
َِ ا
اَِنيسِ َِن ن ِإ اَِنذِ خاؤَِ ِت َِلا اَِنِ َِبر َِبر اَِنيِ َِلع لمح
ِاَِنِأَِطخ َِأوِ َِأ َِن
وا
مح ذِ ِ َِلا ىلِع اَِنبَِِر َِلا ام اَِنلِ مح آمك ارصإ
َِلاو َِِق نم ني ِ تل
ِت ِاَِنِلب َِه
ِ
هِب اَِنَِل َِةَِقا رِفغاو اِ َِنع فعاو اَِنمِح اَِنَِلاوِم
راو اَِنلَِ تن َِأ
اَِنرصناَِف نيرِفاكلِ امِوِ َِقلِ ا ىلِع
4. Al-adalah
agama.
perdebatan.
ِنسح ِهدَِِ ش َِأ غ ِلب اِ و ِبرقِ َِت َِلاو ِ َِلإاِ مِ يتَِيِ لِ ا
َِأ يه يلتَِِِ اِب ىِ َِتح
لام
َِنف هعسو اََِ إو ليِ كلِ ا اِ وفِوِ َِأو او اِب ناز ط لكن َلا
َِِاسفِ ا ِملِ سِقل
ي
ِ َِلاِإ
5. Tawazuniyah
akhirat.
6. Manaruh
kepada kedua orang tuanya.42 Namun setelah sekian lama tak bertemu
42
Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 16
saja karakter tidak dapat dibentuk. Namun jika gen hanya menjadi
dapat dibentuk. Dan orang tualah yang memiliki andil besar dalam
karakter adalah;
43
Munir, Karakter Manusia, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2010), hal. 20.
Rasulullah:
dari manusia.
muda.45
pada karakter yang Islami dan akhlak mulia peserta didik secara utuh,
45
Moenawar Chalil, Pendidikan Budi Pekerti, (Bandung: Gramedia, 1964), hal. 100.
46
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Krakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal. 9
b. Tanggung jawab, disiplin, dan mandiri. Semua ini bisa kita nilai
dari karakter siswa ketika dalam tugas yang telah diberikan oleh
c. Jujur. Jujur adalah sikap yang harus dimiliki oleh semua siswa.
d. Hormat dan santun. Pada sikap ini dapat dinilai pada saat siswa
e. Kasih sayang, peduli, dan kerjasama. Sikap ini dilihat pada saat
dari percaya dirinya pada tugas yang sudah ia kerjakan, dan kerja
i. Toleransi, cinta damai dan persatuan, sikap ini dilihat pada siswa
pertengkaran.