Anda di halaman 1dari 17

TATA KELOLA ETIS DAN AKUNTABILITAS

EKSPEKTASI BARU – KERANGKA BARU MEMULIHKAN KREDIBILITAS


Bencana Enron, Arthur Andersen dan World Com menunjukkan kesalahan dunia
dan lemahnya model shareholder governance dan akuntabilitas lama. Ekspetasi dari
beberapa dekade atas stakeholder menjadi perhatian dan kebutuhan mendesak untuk
mengembalikan kredibilitas melatar belakangi timbulnya kerangka kerja yang baru atas
governance dan akuntabilitas. Sarbanes-Oxley Act (SOX) merepresentasikan response
atas percepatan dari perhatian stakeholder atas skandal yang mempengaruhi kehidupan
investor dan terutama sekali pensiunan, karyawan dan mereka yang bergantung, dan
banyak (orang) yang lain.

AKUNTABILITAS KEPADA SHAREHOLDERS ATAU STAKEHOLDERS ?

Meningkatnya kapasitas dari non share-holders atas stake-holders untuk


mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan dan meningkatnya sensitifitas mereka bagi
perusahaan untuk membangun dukungan dari stake holders. Berkaca dari skandal
korporasi yang lalu dan kapasitas yang terdokumentasikan atas pengaruh stakeholders
dalam mempengaruhi tujuan perusahaan, akan baik bagi tugas direktur untuk menjaga
kepentingan shareholder dan berhati hati meletakannya dalam kepentingan stakeholder
ketika membuat struktur governance mereka.
Karena kepentingan stakeholder bisa secara potensial menimbulkan konflik
dengan beberapa kepentingan shareholder, banyak ketetapan yang secara formal
memodifikasi ketetapan dimana direktur perusahaan memasukkan kepentitangan
stakeholders yang sesuai. Direktur diharapkan untuk memeriksa trade-off antara
shareholders dan stakeholders dan memilih satu diantara yang lain atau solusi campuran.
Untungnya, dalam jangka panjang perspektik share-holders seringkali bertepatan dengan
kepentingan stakeholders.
Berdasarkan realita dari tekanan stakehoder dan hasrat untuk mendapat dukungan
stakeholders, perusahaan menyadari bahwa mereka bertanggung jawab kepada
stakeholder dan memerintahkan dirinya untuk meminimkan resiko dan memaksimumkan
peluang didalam kerangka kerja akuntabilitas stakeholder. Secara de facto, perusahaan

1
semakin menyadari bahwa mereka bertanggungjawab kepada semua stakeholders, seperti
digambar berikut ini.

PETA TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN

Shareholders

Aktivis
Pegawai

Pemerintah Konsumen
PERUSAHAAN

Kreditor Suppliers

Lain-lain termasuk media, siapa


yang dapat mempengaruhi dengan
Lenders atau siapa yang dapat
mempengaruhi prestiasi dari objek
perusahaan

GOVERNANCE FOR BROAD STAKEHOLDER ACCOUNTABILITY


Governance Process Based on Stakeholder Accountability

Shareholder, faktanya merupakan kelompok stakeholders dan mungkin


merupakan dasar yang berkelanjutan yang paling penting, tetapi mereka bukan lagi
kelompok stakeholder yang hanya kepentingannya mempengaruhi tindakan perusahaan.
Dalam usaha untuk mengurangi reaksi stakeholder yang menyakitkan dan meningkatkan
peluang di masa depan, perusahaan harus menilai bagaimana tindakan mereka berakibat
pada kepentingan kelompok stakeholder mereka yang penting. Hal ini yang
menggarisbawahi perhatian dari penyaringan lingkungan dan isu manajemen. Yang
berubah adalah stakeholder impact analysis secara signifikan dibangun seperti halnya alat
yang dipekerjakan dalam menguji, meranking dan menaksir kepentingan stakeholder.

2
STAKEHOLDER ACCOUNTABILITY ORIENTED
GOVERNANCE PROCESS

Dalam stakeholder accountability oriented governance process (SAOG), direktur


pusat harus mengambil semua kepentingan stakeholder kedalam akun dan memastikan
mereka dibangun kedalam visi, misi, strategi, kebijakan, kode, praktek, mekanisme
kepatuhan, dan penetapan feedback. Jika hal ini tidak dilakukan, aksi perusahaan akan
gagal dalam mengambil kepentingan yang penting dalam akun dan perusahaan akan
kehilangan dukungan dari satu atau lebih kelompok stakeholder.
Petunjuk yang sesuai diperkuat oleh mekanisme feedback dan ethical culture
harus diberikan kepada manajemen, atau manajemen bisa secara jujur mengatakan bahwa
tidak ada satupun yang mengatakan kepada mereka batasan apa yang mereka hadapi.
Petunjuk ini akan mempengaruhi persiapan dari laporan keuangan dan sumber lain dari
feedback, seperti halnya perilaku yang ditunjukan dalam berhubungan dengan pelanggan,
pegawai dan stakeholder yang lain.

3
Direktur pusat mungkin diberi nasehat dari beberapa agent jika perilaku
manajemen dipertanyakan. Shareholder biasanya memilih eksternal auditor untuk
menyediakan opini ahli pada apakah laporan keuangan yang dipersiapkan oleh
manajemen merepresentasikan hasil operasi yang jujur atas posisi keuangan perusahaan,
dan yang berhubungan dengan generally accepted accounting principle (GAAP).
Eksternal auditor dibutuhkan untuk mempertemukan dengan audit commitee of board dan
mendiskusikan laporan keuangan, seperti halnya pekerjaan mereka, opini, dan pernyataan
pengukuran internal control perusahaan.
Peranan internal auditor perusahan untuk menilai apakah kebijakan itu
comprehensive dan diawasi. Mereka akan secara berkesinambungan melapor secara
langsung dan secara peseorangan dalam audit commitee, tanpa kehadiran manajemen,
meskipun mereka akan melapor atas dasar hari ke hari kepada CEO. Selama SOX
proposal, pengacara perusahaan diharapkan membuat direktur pusat waspada atas
masalah jika manajemen tidak merespon secara sesuai ketika dikatakan atas
ketidaklayakan.
Elemen yang penting dari moder SAOG system adalah ethics officer (EO) atau
ombudsperson yang mengawasi ethical culture dan melayani sebagai seseorang yang
melakukan laporan whistle-blower tanpa tidak diketahui namanya. EO melaporkan
kepada pimpinan audit commitee dan sebagai penyalur melalui laporan umum whistle-
blower yang menjadi perhatian kepada pimpinan.
Akuntan profesional dalam pegawai perusahaan disebut berdasarkan
profesionalitas codes of conduct mereka dalam melayani kepentingan publik.
Konsekuensinya, mereka harus melaporkan kesalahan financial kepada CEO, dan jika
aksi yang sesuai tidak diambil, kepada EO dan CFO.

Identifying Organizational Value- The Foundation of behavior

Pada intinya, apa yang diperlukan adalah exsplorasi pada kepentingan stakeholder
dan ekspetasi untuk organisasi, sehingga rasa hormat untuk hal tersebut dapat dibangun
kedalam nilai yang memicu perilaku. Gambar Stakeholder Interest, Ranking, Riska
Assesment, and Usage.

4
Board of
Directors Sets
Vision, Mission
Shareholder Other Strategy, Polices,
s Stakeholder Cades, Compliance
Feedback;
Publik Interest Appoints CEO,
CFO;
All Interest Corp. Sets Compensation
Value
Syste
m
Guidance
Feedback
Identify Assess Integrat
All And e
Rank Into
Stakeho All
Corpora Manageme
Corporate nt
Risk Actions
Assessment Corporate
Acctivities

Hubungan antara motivasi dan aksi direfleksikan dalam bagan. Kepercayaan yang
dipegang individu tentang apa yang benar atau tidak pada tempatnya. Kepercayaan
tersebut berasal dari banyak sumber, tapi secara prinsip berasal dari nilai yang individu
pegang. Beberapa nilai diajarkan secara langsung atau misalnya melalui orang tuanya,
individual yang dihormati, pimpinan, teman dan yang lainnya, tetapi nilai yang lainnya
berasal dari peraturan dan system motivasi ditempat yang ada dalam organisasi.
Kepercayaan memotivasi seseorang untuk berperilaku.

5
Aksi indifidual pegawai dimengerti secara kolektifitas menjadi : perilaku
organisasi”. Perusahaan (organisasi) adalah benda tak bernyawa, Orang membuat hal
tersebut terjadi, jadi hal ini penting bahwa motivasi mereka bersatu dengan harapan
stakeholder. Hal ini hanya dapat dipenuhi dengan memastikan bahwa nilai yang
menggarisbawahi elemen motivasi perusahaan (misal: budaya,hukum, kebijakan dll)
disatukan.
Identifikasi, penilaian dan ranking dari kepentingan stakeholder akan membangun
seperangkat nilai yang komprehensive bagi organisasi. Bagaimanapun juga, perlu
disadari pula bahwa nilai tersebut dan prioritas mereka bermacam-macam dalam budaya
yang berbeda. Peneliti yang mempelajari multycultural diversity of value problem, untuk
mengidentifikasi seperangkat universal value atau hyphernormsi yang dapat ditanamkan
dalam system nilai perusahaan. Universal value tersebut adalah honesty, fairness,
compasion, intregity, predictability dan responsibility. Direktur akan mempertimbangkan
untuk menyatukan hyphernorm tersebut kedalam system nilai perusahaan dalam upaya
untuk memastikan bahwa semua nilai yang penting termasuk didalamnya dan
keterterimaan maksimum tersebut dan rasa hormat terjamin berhubungan dengan banyak
kebudayaan.

Threats to Good Governance and Accountability

 MIS-UNDERSTANDING OBJECTIVES AND FIDUCIARY DUTY


Walaupun ketika kebudayaan yang berbeda tidak menjadi isu, pegawai bisa salah
mengerti tujuan dari organisasi dan peranannya sendiri dan fiduciary duty. Seringkali
pegawai tergoda untuk memotong ruang etika dan mereka melakukannya, karena mereka
percaya bahwa puncak manajemen menginginkanya juga, mereka diperintahkan untuk
melakukannya, atau mereka didorong untuk melakukannya dengan mis-guided (jalan
yang sesat) atau memanipulasi program insentive.
Kurangnya petunjuk yang sesuai atas mekanisme pelaporan akan mengakibatkan
direktur dan yang lainnya tidak memahami tugasnya sebagai fiduciary. Untungnya, the
Sarbanes Oxlay Act (SOX) telah mengklarifikasi banyak kekurangan dari hubungan
fiduciary untuk direktur, executive dan juga akuntan profesional baik internal maupun
eksternal. Sebagai pegawai, mereka berhutang kesetiaan terhadap orang yang
memperkerjakannya, tetapi hal ini bukan menggantikan tugas mereka terhadap
kepentingan publik, profesi mereka, atau mereka sendiri. Ketika berperilaku sebagai
6
eksecutive atau manajer, profesional akuntan harus meninjau code of conduct profesional
mereka.

 FAILURE TO IDENTIFY AND MANAGE ETHICS RISK


Tabel berikut menunjukan aspek resiko yang biasa diteliti perusahaan penilai.

Governance and objectives:


Area of impact
Reputation
Assets, revenue, costs
Performance
Stakeholder
Source of risk
Environmental
Strategc
Operation
Informational
Specific hazzard
Degre of control over risk- little, some, great, deal
Documentation

Biasanya ada desain pemeriksaan untuk menjaga aset oleh internal auditor.
Exsternal auditor memeriksa laporan untuk melihat apakah kontrol internal ada pada
tempatnya yang akan memastikan akurasi dari laporan keuangan dan catatan. Pencegahan
merupakan aspek yang paling penting dalam krisis manajemen dan resiko etika yang
mempunyai jalan yang buruk yang menjadi krisis jika tidak didiaknosa lebih awal. Prisip
dari reiko etika manajemen diringkas dibawah ini.

Normal definition of risk are to narrow for


Stakeholder-oriented accountability and governance
An ethic risk exist where
The expetation of a stakeholder may not be met
Discovery and remendation are esential in order to
Avoid crisis or the lost off support of stakeholders
Assign responsibility develop annual process board review.

7
 CONFLICT OF INTEREST

Konflik kepentingan telah menjadi subjek yang sangat penting dalam skandal-
skandal yang lampau dimana agen dan profesional gagal untuk memutuskan penilaian
yang tepat dalam separuh dari principal mereka.

A decision maker (D) “has a conflict of interet if, and only if


1. D is in relationship with another (P) requiring D
to exercise judgment in P,s behalf and
2. D has a special interest tending to interfere with
proper exercise of judgment inthat relationship

Specific Non P
Intersest
Decision maker (D) P’s satisfaction based
has a duty to act/judge on fulfilment of
in P’s best interest P’s interest

Konflik kepentingan potensial jika, dan hanya jika, D tidak berada dalam situasi
dimana dia harus (atau minimal, seharusnya) membuat penilaian (keputusan). Konflik
kepentingan sebenarnya terjadi jika, dan hanya jika, D berada dalam situasi dimana dia
harus (atau minimal, seharusnya) membuat penilaian (keputusan). kadangkala istilah
konflik kepentingan apparent (kelihatan) digunakan, tapi hal ini merupakan istilah yang
salah karena berhubungan dengan situasi dimana tidak ada konflik kepentingan,
walaupun demikian seharusnya dalam kekurangan informasi seseorang selain D akan
menjustifikasi atas D yang lakukan.

Potential Actual

8
Decision Point

Noneexistent Apparent Imaginary


Konflik kepentingan bisa termasuk semua kepentingan, kesetiaan, yag menjadi
perhatian, emosi, atau situasi yang lain yang dapat membuat keputusan D (dalam situasi
tersebut) kurang dapat diandalkan daripada situasi yang normal. Tabel dibawah ini
terdapat daftar penyebab dari konflik kepentingan.

How might Judgment be swayed


 Any interest influence loyalty concern, emotion or other feature tending to
make judgment less reliable than normal
Self Interest
 Bribes kickback - payment or property to decider family, designees
 Special advantage – nonmarket discount or goods
 Special treatment – flattery, social involment
 Dealing with family relatives or relation
Fraud
 Misappropriation of funds or property
 Cheating on exxpense account
 Falsifying document
 Falsyfying result to obtain bonus, merit pay or promotion
Misunderstanding
 Confused signals or incentives
 Boss/ every body doing it
 Culture differences
Slippery slope
 Where small favor leads to ever large demans

Management to Avoid and Minimize Consequence

Terdapat tiga pendekatan yang umumnya dipertimbangkan:


1. avoidance
2. discosure (pengungkapan) kepada stakeholder sehubungan dengan keputusan

9
3. manajemen atas konflik kepentingan sehingga keuntungan dari keputusan
melebihi biayanya. Aspek penting yang berhubungan dengan manajemen atas
konflik kepentingan diidentifikasi di tabel dibawah ini.

Steps To Be Taken
Ensure awareness through
 Codes of conduct and
 Related initial and ongoing training
Create a program to profide understanding of:
 Employer’s concern regarding conflict of interest
 Major issues
 Avoidance is preferable
 Guidelines for give behavior
 Counceling reporting reinforcement
 Chinese walls/ firewalls, scrutiny

Corporate Governance and Accountability

DEVELOPING, IMPLEMENTING, AND MANAGING AN ETHIC CULTURE

Direktur, pemilik, dan manajemen senior menyadari bahwa mereka dan pegawai
mereka perlu memahami bahwa (1) organisasi mereka akan lebih bijak jika
mempertimbangkan kepentingan stakeholders, tidak hanya stokholder; dan bahwa (2)
nilai etika yang sesuai dipertimbangkan pada waktu keputusan dibuat..
Aspek yang paling penting dari desain program etika adalah untuk memastikan
pemahaman yang effektif dan komitmen terhadap prinsip etika organisasi adalah pilihan
dalam orientasi program.

ORIENTATION PRIMARY FOCUS

Compliance-based Preventing, detecting and punishing


violation of the law
Intregrity of value based Defines organization value and
Encourages employees commitment
Satisfaction of eksternal stakeholder Improvement of image and relationship
with eksternal stakeholder
(customer, the community, supplier)
Protect top management from blame CYA or cover your___
Combinataion above Values and compliace-based for example

10
Para peneliti mengevaluasi effektifitas dampak dari orientasi ini dengan
mengumpulkan lebih dari 10.000 survey pegawai secara acak dalam 6 perusahaan
terbesar di amerika yang terdiri dari beraneka ragam industri. Dimensi yang dimana
dampaknya dievaluasi yaitu:

1. Unethical /illegal behavior


2. Employee awareness of ethical isses that arise at work
3. Looking for ethics/compliance advice within the company
4. delivering bad news to management
5. Ethic/compliance violations are reported in the organization
6. Better decission making in the company of the ethic/compliance program
7. Employee commitment to the organization

Berdasarkan penelitian mereka, faktor yang paling penting dalam mendorong


ketaatan pegawai adalah perasaaan pegawai bahwa ethic program adalah berlandaskan
nilai-nilai. Penyelidikan juga menyediakan beberapa wawasan yang berguna dalam aspek
penting dari ethical culture. Hal ini termasuk dalam tabel dibawah ini.

An ethical culture combines formal and informal elements to guide employee thought and
action including;
 Ethical leadership by executives and employee
 Reward system to incorporate ethical consideration
 Perceived fainess, fair treatment of employees
 Authority stucture thet empasizes an employee’s accountability and responsibility
to question he or her own action, and an obligation to question authority when
something seems wrong.
 Organizational focus that communicates care for employees and the community,
rather than self-interes.
 Official pollicies and procedur (code of ethics practice , conduct)
 Support offices (e.g ethics officer ombudsperson)
 Supporting structure (e.g telephon hotline, whistle blower protection, code sign-
of, training, etc).
11
Sebagai tambahan, ketika bukti cakupan dan orientasi dari ethics program
dibandingkan dengan apa yang mereka bisa sebagai system control, mereka ditemukan
sebagai suboptimal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Weaver, Trevino dan
Cochran (1999), formal ethics program biasanya termasuk dalam dimensi berikut ini.

1. Formal ethic code


2. Ethics committees developing policies, evaluating actions, investigating and
adjudicating policy violations.
3. Ethics communication system
4. Ethics officers or ombudspersons coordinating policies, providing education or
investigating allegations
5. Ethics training programs to raise awareness and help employees respend to ethical
problem
6. Disciplinary processes for unethical behavior.

CORPORATE CODES OF CONDUCT


Purpose, Focus, and Orientation

Pernyataan prinsip etika bisnis perusahaan menekankan pada dua tujuan:


1. meningkatkan kemampuan pegawai dalam membuat keputusan yang selaras
dengan kebijakan dan hukum yang disyaratkan.
2. memberikan fondasi lambang kepada perusahaan pendirian misi dan
pandangannya terhadap tugas dan kewajiban yang diemban warga perusahaan.

Kode yang effektif adalah perwujutan dari nilai-nilai organisasi, yang


merepresentasikan pokok stuktur organisasi dimana untuk mengimplementasikan ethical
policy dan untuk memberi isyarat dan mengkomunikasikan perilaku yang diharapkan dan
kebudayaan, seperti halnya menyediakan strategi dan posisi hukum untuk organisasi. Hal
ini merupakan bagian yang penting dari system modern dari kontrol internal.

12
DEVELOPMENT AND MAINTENANCE OF AN ETHICAL CORPORATE
CULTURE

STEP PURPOSE
Asign responsibility:
Chairman or CEO * top level accountability and adequate budget
Ethics officer * champions, arbiters
Ethics committee * monitoring, feedback, advice, and cherleading

Ethics Audit To understand the organization ethical practice


and its network of stakeholder interest

Ethics risk assesment To identify important ethics problem that could


arise (see chapter 6)

Top management support Absolutely vital to succesful adherance

Develop consensus on key ethical values Neccessary to frame policies and procedure

Develop code of conduct, ethical decision, Profide gudance for employees and
making criteria and protocols incl. sniff test all stakeholder.

Develop ethics program: To successfully present and provide supporting


Leader involvement mechanisms for guidance process
Launch
Training
Reinforcement pollicies:
Compliance sign off
Measurement of performance
Include in strategic objectives and managers objectives
Inculude in strategic objectives & reward structure
Communications programs
Exemplar award system
Ethics inquiry services Information, investigation and
whistle-blower protection
Establish a refiew mechanism

Codes dapat dikonsep untuk memenuhi pemikiran yang berbeda dan untuk
menyediakan cakupan yang mendalam. tabel berikut mendiskripsikan empat level umum
cakupan dari codes

Credo Inspiration short statement on key values


Code of Ethics Deals with ethics principle (short)
Code of Conduct Deals with principle plus additional example. etc.
Codes of Practice Detailed rules of practice
13
Pemikiran untuk membangun codes yang diidentifikasi oleh The Conference
Board dalam suvey tahun 1999 atas praktek etika global termasuk:
1. Instrumental – untuk membuat pegawai sadar bahwa ketaatan pegawai atas prinsip
etika perusahaan merupakan suatu hal yang kritis yang mendasari kesuksesan.
2. Compliance – untuk menyediakan pernyataan kerjakan dan jangan dalam menentukan
tingkah laku pegawai.
3. Stakeholder Commitment – untuk menawarkan perundingan tentang apa perilaku yang
diharapkan dalam berhubungan dengan stakeholder.
4. Values/mission – untuk membentuk “beberapa ethics principle, model perilaku, dan
kebiasaan dalam pikiran sebagaiessensi apakah artinya sebagai pegawai atau
perwakilan dari perusahaan.
5. None or a composite of above.
Bentuk dan sifat dimana petunjuk diberikan dan tindakan diharapkan juga dapat
membatasi dan membantu perkembangan motifasi yang optimal dari petunjuk yang
disediakan. alternatif yang dipilih akan menyediakan signal kepada pegawai tentang cara
organisasi berpikir tentang struktur kontrolnya, menentukan struktur control pada satu
akhiran dari seluruh pandangan pada kontrol kesadaran pribadi.

GUIDANCE PROFIDED CONTROL/MOTIVATION SIGNALED


Obey these rules Imposed Control
Seek adivice before acting
Act on yor best judgment,
but disclose what you have done.
Guiding principle that indicate
“this is what we are and what
we stand for” Self-control

Code Content and Scope


Pilihan orientasi dari code dan topiknya tergantung dari cakupan dari code. Jika
code bermaksud untuk menyediakan petunjuk bagi pegawai yang dimiliki perusahaan,
supliernya, dan vendor, dan / join partnernya. Tabel dibawah ini menampilkan daftar
representasi topik dimana perusahaan akan mempertimbangkan codenya untuk pegawai,
suplier dan joint venture.

14
SUBJECTS FOUND IN CODES
Ethical principle- honesty, fairness, compassion, integrity, predictability, responsibility.
Respect for stakeholder right, and duties owed to each stake holder
Vision, mission, and key pollicies tied into above
Ethical decision-making framework, sniff test, rules of thumb, and guidance on
making trade-off between competing objectives.
When to seek counsel, and whom to seek it from.
Specific tipic found in ofer 5 percent of employee, supplier, and
joint venture codes:
 Bribery/improper payment or influances
 Conflict or interest
 Security of proprietary information
 Receiving gifts
 Environmental protection
 Sexual harassment
 Antitrust
 Workplace safety
 Political activities
 Community relation
 Confidentiality of personal information
 Human rights
 Employee privacy
 Whistle-blower and protections programs 15
 Substance abuse
 Nepotism
 Child labor
Penguatan atas dan kepatuhan atas code seharusnya diikuti dengan mekanisme
dari encouragement, monitoring, dan memfasilitasi dari pelaporan atas tindakan yang
salah. Hal ini seharusnya tidak dilewatkan, jika tidak organisasi akan kehilangan
kesempatan untuk mengatasi bencana atau untuk memenuhi tujuan kinerja etika. metode
ini diringkas dalam tabel dibawah ini.

Compliance encouragement
Awards, bonuses
Inclusion in performance review, remuneration decisions, and promotion
Repromands, suspension, demotion, fines, dismissal
Monitoring
Ethics audit atau internal audit procedure
Refiew by legal department
Annual sign-off by all or some employees
Employee survey
Facilitation of reportting of wrongdoing
Assurance of a fan hearing process
Protection absoluteconfidentiality whistle-blower protection plan.
Counselling/information; ombudsperson program, hotline, human resource
Committee oversight assured: ethics commitee of board, audit committee

PUBLIC ACCOUNTABILITY BENCHMARKS

Standart baru untuk kinerja sosial dan pengungkapan yang muncul akan dapat
memberikan perbandingan yang dapat diawasi perusahaan dan membangunnya kedalam
mekanisme mereka, penilaian kinerja, dan pengungkapan kepada publik. hal ini sangat
berguna karena perusahaan akan dihargai sebagai perusahaan yang bertanggungjawab
jika operasi mereka akan dilihat tdak dapat diperbandingkan dengan pesaingnya.

16
EMERGING PUBLIC ACCOUNTABILITY STANDART AND INITIATIVES
GRI Global Reporting Initiative
A framework for ecconomic, social, and environmental
reporting.
AA1000 Accountability
An assurance standart design to provide assurance on the
quality of an organization public reporting and the quality of its
underlying system and process.
FTSE4Good
Is an index made up of companies judged acceptable using an
objective global standart for socially resposibel investment. The
FTSE4Good Selection Criteria cover 3 areas:
 working towards environmental sustainability
 developng positive relationship with stakeholder
 upholding dan supportin human rights.

17

Anda mungkin juga menyukai