Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DOSEN PEMBIMBING:
Heri Sismoro,ST.,MT.
OLEH :
Putri Nadya Bilqis (2112171003)
Rian Ray Rahman (2112171005)
Gustiansyah (2112171019)
Farid Darulhanif Adarraafi 2112171025
Revaldi Rukmana (2112171026)
Raka Priyadinata (2112171027)
Risky Aris D (2112171028)
M. Aditya Rahman (2112171045)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas rahmat dan hidayah Nya yang memberikan
kesempatan bagi kami untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Manajemen Proyek & Konstruksi mengenai “Hubungan Antara Kemampuan
Keteknikan, Alat dan Teknologi, Kemampuan Manajemen Terhadap Keberhasilan
Poyek Konstruksi”
Adapun makalah Manajemen Proyek & Konstruksi ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya atas kerjasama serta bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari
semua itu, kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan.
Oleh karena itu kami meminta kritik dan saran mengenai makalah kami untuk
dijadikan pembelajaran dikemudiaan hari.
Akhir kata kami mengharapkan makalah ini menjadi suatu manfaat bagi banyak
orang yang membaca makalah ini.
Penyusun
M a k a l a h M a n a j e m e n K o n s t r u k s i | iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan dari berbagai
sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk
mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek
berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan
penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan
yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin,
mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan
dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dari pengertian proyek
konstruksi di atas, maka dapat dijabarkan beberapa karakteristik proyek sebagai
berikut.
1. Waktu proyek terbatas artinya adalah jangka waktu proyek tersebut dari waktu
mulai proyek hingga waktu selesai/akhir proyek sudah ditentukan perkiraannya.
2. Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk
rutin/berulang.
3. Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal
sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
4. Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan
pelaksanaan).
5. Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
6. Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah
ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
7. Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan,
alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus
memenuhi prosedur persyaratan tersebut.
Terdapat 3 fungsi dasar dari manajemen yang merupakan tahap yang harus dipenuhi
supaya proyek tersebut bisa dikatakan berhasil yaitu :
1. Cost (Biaya), semua proyek memiliki bujet yang terbatas. Tim proyek harus
memperhitungkan biaya proyek secara terperinci. Jika tim proyek mengurangi
biaya proyek, maka akan berdampak pada pengurangan ruang lingkup,
percepatan waktu pengerjaan, peningkatan risiko, penurunan kualitas suatu
produk atau layanan yang dihasilkan, dan kebutuhan sumber daya yang akan
digunakan semakin sedikit.
2. Time (Waktu), ada pepatah yang mengatakan bahwa waktu adalah uang, begitu
berharga untuk dilewatkan tanpa membawa hasil yang positif dan
menguntungkan. Tim proyek harus memperhitungkan waktu dalam pengerjaan
suatu proyek secara terperinci karena setiap proyek memiliki batas waktu
penyelesaian. Jika Tim proyek ingin mempercepat waktu penyelesaian proyek,
maka akan berdampak pada penambahan biaya pengerjaan proyek, pengurangan
ruang lingkup, penurunan kualitas suatu produk atau layanan yang dihasilkan,
penambahan kebutuhan sumber daya, peningkatan risiko
3. Scope (Ruang Lingkup). banyak proyek gagal karena ruang lingkup yang tidak
terdefenisi secara jelas dari awal dimulainya suatu proyek sehingga berpotensi
terjadinya penambahan ruang lingkup proyek. Akibatnya, terjadi penambahan
biaya dan berpotensi proyek mengalami keterlambatan. Sumber daya bisa saja
bertambah dengan kurang memperhatikan risiko-risiko yang mungkin terjadi
sehingga berdampak pada penurunan kualitas dari proyek itu sendiri
4. Risk (Risiko), setiap proyek pasti memiliki risiko. Sebisa mungkin setiap risiko
yang ada diminimalkan. Semakin minim risiko yang diinginkan dari suatu proyek,
maka semakin besar biaya yang dikeluarkan dan semakin lama waktu pengerjaan
proyek. Seiring dengan itu, ruang lingkup akan semakin bertambah.
Mak al ah Man aj e me n K o n s tru k s i 2018 |4
Sumber daya terdiri dari manusia, uang, peralatan, dan material, sedangkan
fungsi manajemen dimaksudkan sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat mengarahkan
atau mengendalikan sekelompok orang yang tergabung dalam suatu kerja sama
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi, kegiatan yang dilakukan oleh sumber daya manusia, ditunjang
dengan uang, material dan peralatan, perlu ditata melalui fungsi-fungsi manajemen
dalam batas waktu yang disediakan sehingga memenuhi prinsip efisiensi dan
efektivitas.
Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia.
Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya yang
tersedia.
Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang kongkrit.
Mak al ah Man aj e me n K o n s tru k s i 2018 |5
Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan dan
sasaran, (seluruh tahap: -proses pengadaan, -pelaksanaan dan pengawasan
konstruksi; dan FHO).
- Koordinasi diagonal:
Kegiatan ini juga berlaku di dalam kegiatan internal konsultan supervisi; artinya
kepada pihak luar konsultan supervisi itu bertugas mengawasi kontraktor, selain itu
secara internal Site Engineer juga melakukan controlling terhadap Quantity Engineer
dan Quality Engineer. Secara keseluruhan internal controlling ini dapat mendorong
kinerja konsultan supervisi lebih baik di dalam mengawasi pekerjaan kontraktor.
Manajemen waktu proyek merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh seorang manajer proyek. Manajemen waktu proyek dibutuhkan manajer proyek
untuk memantau dan mengendalikan waktu yang dihabiskan dalam menyelesaikan
sebuah proyek. Dengan menerapkan manajemen waktu proyek, seorang manajer
proyek dapat mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan oleh tim proyek untuk
membangun deliverables proyek sehingga memperbesar kemungkinan sebuah
proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Setiap proses di atas setidaknya terjadi sekali dalam setiap proyek dan dalam satu
atau lebih tahapan proyek.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer proyek handal
adalah kemampuan dalam melakukan manajemen ruang lingkup proyek. Dalam hal
ini, seorang manajer proyek harus mampu memastikan bahwa seluruh aktivitas yang
dilakukan dalam proyek adalah aktivitas yang berhubungan dengan proyek dan
aktivitas tersebut telah memenuhi kebutuhan proyek. Dengan kata lain, manajemen
ruang lingkup proyek memiliki fungsi untuk mendefinisikan serta mengendalikan
aktivitas-aktivitas apa yang bisa dilakukan dan aktivitas-aktivitas apa saja yang tidak
boleh dilakukan dalam menyelesaikan suatu proyek.
Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukan seorang manajer proyek dalam
melakukan manajemen ruang lingkup proyek, yaitu :
1. Perencanaan ruang lingkup proyek. Pada tahap ini, manajer proyek akan
mendokumentasikan bagaimana ruang lingkup proyek akan didefinisikan,
diverifikasi, dikontrol dan menentukan bagaimana WBS akan dibuat serta
merencanakan bagaimana mengendalikan perubahan akan ruang lingkup proyek.
2. Mendefinisikan ruang lingkup proyek. Pada tahap ini, ruang lingkup proyek akan
didefinisikan secara terperinci sebagai landasan untuk pengambilan keputusan
proyek dimasa depan.
3. Membuat Work Breakdown Structure. WBS merupakan pembagian deliverables
proyek berdasarkan kelompok kerja. WBS dibutuhkan karena pada umumnya
dalam sebuah proyek biasanya melibatkan banyak orang dan deliverables,
sehingga sangat penting untuk mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut
menjadi bagian-bagian yang lebih terperinci lagi.
4. Melakukan verifikasi ruang lingkup proyek. Tahap ini merupakan tahap dimana
final project scope statement diserahkan kepada stakeholder untuk diverifikasi.
5. Melakukan kontrol terhadap ruang lingkup proyek. Dalam pelaksanaan proyek,
tidak jarang ruang lingkup proyek mengalami perubahan. Untuk itu, perlu
dilakukannya kontrol terhadap perubahan ruang lingkup proyek. Perubahan
yang tidak terkendali, akan mengakibatkan meluasnya ruang lingkup proyek.
Mak al ah Man aj e me n K o n s tru k s i 2018 |9
Lalu apa saja kompetensi yang dimaksud? Seorang manajer proyek yang baik
harus memiliki kompetensi yang mencakup unsur ilmu pengetahuan (knowledge),
kemampuan (skill) dan sikap (attitude).
Ketiga unsur ini merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan
keberhasilan proyek. Sebuah proyek akan dinyatakan berhasil apabila proyek dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu, ruang lingkup dan biaya yang telah direncanakan.
Manajer proyek merupakan individu yang paling menentukan keberhasilan / kegalan
proyek. Karena dalam hal ini manajer proyek adalah orang yang memegang peranan
penting dalam mengintegrasikan, mengkoordinasikan semua sumber daya yang
dimiliki dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kenberhasilan dalam pencapaian
sasaran proyek.
Untuk menjadi manajer proyek yang baik, terdapat 9 ilmu yang harus dikuasai.
Adapun ke sembilan ilmu yang dimaksud antara lain :
Seorang manajer proyek yang baik juga harus mempersiapkan dan melengkapi
kemampuan diri sendiri yang bisa diperoleh melalui kursus manajemen proyek.
Adapun panduan referensi standart internasional yang kerap dipergunakan dalam
bidang manajemen proyek adalam PMBOK (Project Management Body Of
Knowledge). Setelah seorang manajer proyek dirasa cukup menguasai bidang
pekerjaan yang sedang dijalani, maka disarankan untuk dapat mengambil sertifikasi
manajemen proyek. Mereka yang berhasil mendapatkan sertifikasi ini akan
memperoleh gelar PMP (Project Management Professional) dibelakang namanya
sebagai bukti dimilikinya kemampuan terkait.
M a k a l a h M a n a j e m e n K o n s t r u k s i 2 0 1 8 | 10
Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,
memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki
spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya keterbatasan-
keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka sebuah organisasi proyek
sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan
aktivitas-aktivitas yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi
proyek juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan
dengan cara yang efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Secara umum, terdapat 4 jenis organisasi proyek yang biasa digunakan dalam
menyelesaikan suatu proyek. Adapun jenis-jenis organisasi proyek yang dimaksud
antara lain :
Dalam organisasi proyek tim khusus, organisasi akan membentuk tim yang
bersifat independen. Tim ini bisa direkrut dari dalam dan luar organisasi yang akan
bekerja sebagai suatu unit yang terpisah dari organisasi induk. Seorang manajer
proyek full time akan ditunjuk dan diberi tanggung jawab untuk memimpin tenaga-
tenaga ahli yang terdapat dalam tim. Adapun beberapa kelebihan yang terdapat
dalam organisasi proyek tim khusus yakni tim akan terbentuk dengan bagian-bagian
yang lengkap dan memiliki susunan komando tunggal sehingga tim proyek memiliki
wewenang penuh atas sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran proyek, sangat
dimungkinkan ditanggapinya perubahan serta dapat diambil sebuah keputusan
dengan tepat dan cepat karena keputusan tersebut dibuat oleh tim dan tidak
menunda hierarki, status tim yang mandiri akan menumbuhkan identitas dan
komitmen anggotanya untuk menyelesaikan proyek dengan baik, jalur komunikasi
dan arus kegiatan menjadi lebih singkat, mempermudah koordinasi maupun integrasi
personel serta orientasi tim akan lebih kuat kepada kepentingan penyelesaian
M a k a l a h M a n a j e m e n K o n s t r u k s i 2 0 1 8 | 11
proyek. Sedangkan beberapa kelemahan yang ditemukan dalam organisasi proyek ini
adalah biaya proyek menjadi besar karena kurang efisien dalam membagi dan
memecahkan masalah dalam penggunaan sumber daya, terdapat kecendrungan
terjadinya perpecahan antara tim proyek dengan organisasi induk serta proses
transisi anggota tim proyek untuk kembali ke fungsi semula jika proyek telah selesai
akan terasa sulit karena telah meninggalkan departemen fungsionalnya dalam waktu
yang lama.
kegiatan proyek tersebut secara garis besar terkait dengan pengkajian aspek
ekonomi, keuangan, permasalahan lingkungan, desain engineering, marketing,
manufaktur, dan lain-lain. Namun, pada kenyataannya, kita tidak dapat membagi-bagi
proyek pada satu jenis tertentu saja, kerena pada umumnya kegiatan proyek
merupakan kombinasi dari beberapa jenis kegiatan sekaligus. Akan tetapi, jika
ditinjau dari aktivitas yang paling dominan yang dilakukan pada sebuah proyek, maka
kita dapat mengkategorikan proyek sebagai berikut :
Ada 4 (empat) pihak yang terkait langsung pada suatu proses proyek konstruksi,
yaitu:
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi, selain menguasai keteknikan, seorang manajer proyek juga harus mampu
menguasai kecakaapan dengan tim, dan kecanggihan teknolgi yang diterapkan sangat
berpengaruh terhadap waktu dan keberhasilan sebuah proyek. Intinya, penguasaan
teknik itu yang utama.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mercubuana Blog. 2016. Prinsip Dasar Manajemen Proyek. diambil dari :
http://41113110093.blog.mercubuana.ac.id/2016/09/15/prinsip-dasar-
manajemen-proyek/
Azhari, Lina. 2015. Makalah Manajemen Proyek Lina Azhari. diambil dari :
http://linaazhari.blog.st3telkom.ac.id/wp-
content/uploads/sites/287/2016/01/MAKALAH-MANAJEMEN-PROYEK-LINA-
AZHARI_14101017_S1-TT-A1.pdf