PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Profesi keperawatan sebagai profesi yang unik dan kompleks. Dalam
melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan
teori keperawatan yang sudah ada. Konsep merupakan suatu ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan simbol-
simbol yang nyata. Sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk
menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Model
konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi
dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat didalamnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa ayang di maksud dengan model koseptual ?
2. Bagaimana koseptual dalam keperawatan ?
3. Bagaimana prinsip dasar upaya pencegahan dalam keperawatan
jiwa ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetaui apa yang dimaksud dengan koseptual
2. Untuk mengetaui bagaimana konseptual dalam bidang keperawatan
3. Untuk mengetaui prinsip dasar pencegahan dalam keperawatan
1
BAB II
TINJAAUAN TEORI
1.1 DEFINISI
1. Model Konseptual
Model konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau
skema yang menerangkan tentang serangkaian ide global tentang
keterlibatan individu, kelompok, situasi, atau kejadian terhadap suatu
ilmu dan perkembangannya. Model konseptual memberikan
keteraturan untuk berfikir, mengobservasi dan menginterpretasi apa
yang dilihat, memberikan arah riset untuk mengidentifikasi suatu
pertanyaan untuk menanyakan tentang fenomena dan menunjukkan
pemecahan masalah (Christensen & Kenny, 2009, hal. 29).
2. Definisi Prevensi
Prevensi adalah upaya untuk mencegah timbulnya masalah. Prevensi
merupakan sebuah konsep yang berasal dari bahasa latin yang
memiliki arti “mengantisipasi sesuatu sebelum hal tersebut terjadi”.
Prevensi menitikberatkan pada faktor-faktor yang dapat diubah
sebelum keadaan yang tidak diinginkan berkembang lebih jauh.
2
meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen
penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau
meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien) (Marriner-
Tomey, 2004, dalam Nurrachmah, 2010)
4. Keperawatan Jiwa
a. Pengertian Keperawatan Kesehatan Jiwa( Yosep, 2010, hal. 1-2 )
2) Menurut WHO
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa,
melainkan mengandung berbagai karakteristik yang adalah perawatan
3
langsung, komunikasi dan management, bersifat positif yang
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang
mencerminkan kedewasaan kepribadian yang bersangkutan.
1) Manusia
Fungsi seseorang sebagai makhluk holistik yaitu bertindak,
berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungan secara keseluruhan.
Setiap individu mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan penting.
Setiap individu mempunyai harga diri dan martabat. Tujuan individu
adalah untuk tumbuh, sehat, mandiri dan tercapai aktualisasi diri.
Setiap individu mempunyai kemampuan untuk berubahdan keinginan
untuk mengejar tujuan personal. Setiap individu mempunyai kapasitas
koping yang bervariasi. Setiap individu mempunyai hak untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputuasan. Semua perilaku
4
individu bermakna dimana perilaku tersebut meliputi persepsi,
pikiran, perasaan dan tindakan.
2) Lingkungan
Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari
dalam dirinya dan lingkungan luar, baik keluarga, kelompok,
komunitas. Dalam berhubungan dengan lingkungan, manusia harus
mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat beradaptasi.
Hubungan interpersonal yang dikembangkan dapat menghasilkan
perubahan diri individu.
3) Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
menunjukkan salah satu segi kualitas hidup manusia, oleh karena itu,
setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan yang
sama melalui perawatan yang adekuat.
Keperawatan
Dalam keperawatan jiwa, perawat memandang manusia secara holistik
dan menggunakan diri sendiri secara terapeutik. Metodologi dalam
keperawatan jiwa adalah menggunakan diri sendiri secara terapeutik
dan interaksinya interpersonal dengan menyadari diri sendiri,
lingkungan, dan interaksinya dengan lingkungan. Kesadaran ini
merupakan dasar untuk perubahan. Klien bertambah sadar akan diri
dan situasinya, sehingga lebih akurat mengidentifikasi kebutuhan dan
masalah serta memilih cara yang sehat untuk mengatasinya. Perawat
memberi stimulus yang konstruktif sehingga akhirnya klien belajar
cara penanganan masalah yang merupakan modal dasar dalam
menghadapi berbagai masalah kehidupan.
5
saling bergantung, luwes, dan terbuka. Setiap tahap dapat diperbaharui
jika keadaan klien klien berubah. Tahap demi tahap merupakan siklus
dan saling bergantung. Diagnosis keperawatan tidak mungkin dapat
dirumuskan jika data pengkajian belum ada. Proses keperawatan
merupakan sarana / wahana kerja sama perawat dan klien. Umumnya,
pada tahap awal peran perawat lebih besar dari peran klien, namun
pada proses sampai akhir diharapkan sebaliknya peran klien lebih
besar daripada perawat sehingga kemandirian klien dapat tercapai.
Kemandirian klien merawat diri dapat pula digunakan sebagai kriteria
kebutuhan terpenuhi dan / atau masalah teratasi.(Keliat, 2006, hal.1-3)
6
2.1 Prinsip Dasar Upaya Pencegahan Dalam Keperawatan Jiwa
7
3. Melatih keterampilan sesuai keahlian masing-masing untuk
mendapatkan pekerjaan
4. Mendapatkan dukungan pemerintah dan LSM untuk memperoleh
tempat tinggal
f) Bekerjasama dengan keluarga/kelompok untuk mendorong anggota-
anggota
keluarga/kelompok dapat berfungsi dengan baik
g) Berperan serta dalam kegiatan masyarakat dan politik yang ada
kaitannya dalam bidang
kesehatan jiwa
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa,
melainkan mengandung berbagai karakteristik yang adalah perawatan
langsung, komunikasi dan management, bersifat positif yang
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang
mencerminkan kedewasaan kepribadian yang bersangkutan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk
memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di
dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk
bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi
pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.
B. SARAN
1. Mahasiswa
Makalahinisangatbagusuntukdibacasebagaipedomankitadalammemaha
miteoripeplaumengenai konseptual model keperawatan jiwa
interpersonal, Sehingga kedepan nanti kit bisa berkerja dengan baik,dan
hubungan interpersonall yang kita lakukan baik. Sehingga kita bisa
memberikan keperawatan yang baik kepada pasien.
2. Perawat
Diharapkan lebih mengetahui dan memahami tentang berbagai macam
model keperawatan jiwa yang dapat diterapkan kepada pasien.
3. Pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat melayani dan menangani klien yang mengalami
gangguan psikososial maupun gangguan jiwa