Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

TENTANG KADAR MSG TERHADAP TUMBUHAN


KACANG HIJAU
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1.ANGGI DWI CAHYANI
2.FADHLI ROMANGGI
3.HENDRY JOHANNES
4.SEPTIADY

SMAN 01 SIAK
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Penyedap rasa akhir-akhir ini sering digunakan sebagai salah satu bahan
aditif pada makanan. Salah satu penyedap yang sering digunakan adalah
garam buatan yang sering disebut dengan vetsin yang mempunyai bahasa
ilmiah Monosodium Glutamat (MSG) dan sering disebut oleh orang banyak
dengan sebutan micin.
MSG sering digunakan sehari-hari oleh para ibu rumah tangga sebagai bahan
bumbu pelengkap dalam masakan sehingga jika diberi MSG masakan akan
terasa lebih sedap, gurih, dan makin kuat rasa masakannya. Akan tetapi.
tidak banyak orang mengetahui bahwa mengonsumsi MSG secara berlebih
dari kadar yang telah ditentukan oleh BPPOM akan berdampak buruk bagi
kesehatan salah satunya adalah Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Gejala-
gejala penyakit ini diantaranya adalah kesemutan pada bagian punggung dan
leher, kulit memerah, kelelahan, mual, dan lain sebagainya.
Adanya pengaruh MSG pada tubuh membuat penulis ingin mengetahui apa
pengaruh yang ditimbulkan MSG terhadap pert-umbuhan tanaman, apakah
tanaman yang dihasilkan berdampak buruk seperti halnya terhadap manusia,
berdampak sebaliknya, atau bahkan tidak berdampak apapun.

Dengan harga pupuk tanaman yang melonjak di pasaran dan juga


kelangkaannya, baik pupuk organik maupun pupuk kimia membuat penulis
ingin melakukan penelitian pengaruh MSG terhadap pertumbuhan tanaman.
Jika hasil dari percobaan ini membuktikan bahwa MSG mempengaruhi
tumbuhan dan berdampak baik bagi tanaman, maka MSG dapat menjadi
salah satu alternatif dari pupuk yang sekarang ini mempunyai harga cukup
mahal sehingga dapat digunakan oleh masyarakat menengah kebawah.

 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat
diambil diantaranya yaitu:

 Apakah MSG mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau?


 Apa saja perubahan yang dialami tanaman kacang hijau jika diberi MSG?
 Bagaimana pengaruh kadar MSG terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?

 Tujuan Penelitian
Ditinjau dari rumusan masalah sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah
 Untuk mengetahui apakah MSG mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau atau tidak.
 Untuk mengetahui perubahan yang dialami tanaman kacang hijau yang diberi MSG.
 Untuk mengetahui pengaruh kadar MSG terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau.

 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini diantaranya :

 Untuk menambah pengetahuankajian ilmiah dari pengaruh MSG terhadap


pertumbuhan tanaman kacang hijau.
 Untuk mendapatkan cara alternatif mempercepat pertumbuhan tanaman sebagai
pengganti pupuk yang mahal dan mencemari air.
 Untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat menengah kebawah agar bisa
tetap menjalankan karirnya sebagai seorang petani maupun sebagai pemilik usaha
perkebunan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
 Kacang Hijau
Kacang Hijau merupakan tanaman berbentuk semak yang tumbuh tegak.
Menurut beberapa sumber, tanaman kacang hijau berasal dari India,
kemudian menyebar ke berbagai daerah. Kacang hijau adalah salah satu
jenis kacang-kacangan yang memilki nilai ekonomis. Kacang hijau termasuk
jenis tanaman yang relatif mudah ditanam karena pertumbuhan kacang hijau
tidak bergantung pada iklim tertentu. Harga kacang hijau di pasaran sangat
terjangkau. Kacang hijau memiliki kandungan yang kaya akan karbohidrat
serta protein. Sehingga banyak orang yang menggunakannya sebagai salah
satu makanan pokok. Dengan harga yang terjangkau serta pertumbuhannya
yang relatif cepat dan tidak memerlukan media yang luas, kacang hijau kerap
menjadi salah satu tanaman percobaan atas berbagai penelitian.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman


Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah uraian kedua
faktor ini dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
 Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh tanaman tersebut
seperti lingkungan / ekosistem. Yang termasuk faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu:

1. Air
Air adalah unsur yang paling dibutuhkan agar tanaman dapat melakukan
proses fotosintesis. Air juga berfungsi untuk menjaga kelembaban tanaman,
membentuk perkecambahan pada biji, dan mengaktifkan reaksi enzim
enzimatik.

1. Makanan
Makanan adalah sumber energi agar dapat mensintesis berbagai komponen
sel. Selain itu pertumbuhan tanaman juga membutuhkan beberapa unsur
mineral.

1. Suhu
Pertumbuhan tanaman memerlukan suhu yang berbeda-beda sesuai jenis
tanamannya.Suhu yang membuat tanaman mengalami pertumbuhan pesat
disebut suhu optimum. Suhu terendah yang masih membuat tanaman tumbuh
disebut suhu minimum. Suhu tertinggi yang membuat tanaman tumbuh
disebut suhu maksimum.

1. Kelembaban
Kelembaban memiliki pengaruh terhadap berbagai tumbuhan. Apabila udara
dan tanah lembab maka akan membuat pertumbuhan tanaman menjadi baik.

1. Cahaya
Walaupun cahaya menghambat pertumbuhan tanaman menjadi tinggi karena
cahaya menguraikan auksin. Namun cahaya sangat dibutuhkan oleh tanaman
apalagi cahaya matahari, karena cahaya matahari membantu proses
fotosintesis.

 Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tanaman tersebut
seperti hormon dan gen.
1. Hormon
Hormon berfungsi untuk membawa pesan kimiawi antar sel maupun antar
kelompok sel. Hormon sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Contoh
yang termasuk hormon yang membantu pertumbuhan pada tanaman yaitu:
gas etilen, giberelin, kalin, asam absisat, asam traumalin dan lain-lain.

1. Gen
Gen adalah unit yang mewariskan sifat terhadap organisme hidup. Setiap
makhluk hidup pasti mempunyai gen yang berbeda-beda satu sama lain.
Suatu lokasi tertentu pada gen yang berkaitan dengan pewarisan sifat dan
dikaitkan dengan fungsi sebagai pengendali, sasaran transkipsi adalah
batasan modern gen.

 Monosodium Glutamat
MSG adalah salah satu bahan aditif yang biasa digunakan untuk menambah
cita rasa makanan. MSG memiliki nama pasaran yang biasa disebut
dengan vetsin. MSG adalah garam buatan yang berasal dari proses kimiawi.
Adapun bahan dasar dari pembuatan MSG adalah tebu.
MSG terdiri dari kandungan senyawa C, H, O, N, dan Na. kelima unsur
senyawa yang terkandung dalam MSG ini merupakan lima unsur senyawa
yang diperlukan untuk nutrisi dlam perkembangan tanaman. Kelima unsur
tersebut.

Unsur nitrogen memiliki manfaat yang baik untuk merangsang pertumbuhan


bagian tanaman, seperti batang, cabang dan daun dan roses pembentukan
protein dan lemak, yang dibutuhkan tanaman dalam melakukan proses
pertumbuhan.

Unsur karbon sangat penting bagi pembentukan karena sebagian besar


tanaman terdiri dari unsur ini. Selain itu unsur karbon juga terdapat pada
gas karbon monoksida yang sangat berfungsi untuk pembentukan makanan
bagi tanaman.
Unsur Hidrogen merupakan elemen pokok tanaman dalam pembangunan
bahan organic pada tanaman.

Sedangkan unsur natrium sangat penting bagi tumbuhan untuk memperbaiki


pertumbuhan tanaman. Natrium juga sebagai unsur pengatur kadar unsur
kalium yang akan menyebabkan kecacatan jika tanaman menyerap kalium
secara berlebih.

 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori yang telah dijabarkan, maka kami dapat
merumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Monosodium glutamat dapat menyuburkan tanaman dan mampu membuat


pertumbuhan tanaman lebih cepat.
2. Monosodium glutamat memiliki dampak yang tidak terlalu fatal bagi pertumbuhan
tanaman sehingga tanaman tidak akan mati hanya karena penyiraman tanaman
dengan larutan MSG
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
 Jenis Penelitian
Jenis penelitian eksperimen adalah metode yang sistematis dan terfokus
pada hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Sedangkan jenis
penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha untuk
menjabarkan hasil penelitian sesuai dengan apa adanya, dengam tujuan
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti
secara tepat.

Maka dari itu, kami melakukan penelitian ini dengan jenis penelitian
eksperimen deskriptif untuk mendapatkan hasil penelitian atau mendapatkan
data penelitian secara sistematis, menunjukkan sebab akibat serta
menjabarkannya sesuai dengan fakta dan karakteristik objek yang diteliti
secara tepat.

 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian berlokasi di lingkungan SMA Negeri 10 Samarinda, Jl HAMM
Rifaddin, RT 25, Harapan Baru, Kec. Loa Janan Ilir, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian akan dilakukan
pada bulan Maret 2018.
 Instrumen Penelitian
Adapun alat, bahan dan langkah kerja penelitian ini adalah sebagai berikut.

 Alat
1. Digunakan 6 buah gelas plastik bekas dengan ukuran yang sama (3 buah untuk
media tanam dan 3 yang lainnya sebagai pencampuran larutan untuk penyiraman)
2. Dibutuhkan 1 buah sendok makan
3. Alat tulis serta lembar kerja (pensil atau pena, penggaris, penghapus)
4. Dibutuhkan 1 plastik es batu yang telah di potong menjadi 3 bagian
5. Tiga buah karet gelang

 Bahan
1. Dibutuhkan 12 biji kacang hijau yang tidak cacat
2. Kapas
3. Air
4. Dibutuhkan 1 bungkus kecil Vetsin atau Monosodium glutamat

 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Siapkan 3 gelas plastik sebagai media tanam dan beri label gelas A, gelas B, dan
gelas C.
3. Masukkan kapas secukupnya ke dalam masing-masing gelas plastik media tanam
dan ratakan kapas tersebut di permukaan dalam gelas.
4. Taburkan 4 biji kacang hijau ke masing-masing gelas media tanam.
5. Berilah label 3 gelas plastik lainnya untuk penyiraman dengan label gelas 1, gelas 2,
dan gelas 3.
6. Pada gelas berlabel 1, masukkan air sampai setengah bagian dari gelas dan 3 sendok
makan Monosodium glutamat. Lalu aduk rata larutan.
7. Pada gelas berlabel 2, masukkan air sampai setengah bagian dari gelas dan 1
sendok makan Monosodium glutamat. Lalu aduk rata larutan.
8. Pada gelas berlabel 3, masukkan air sampai setengah bagian dari gelas.
9. Siram kacang hijau pada gelas berlabel A dengan larutan pada gelas berlabel 1
secukupnya.
10. Siram kacang hijau pada gelas berlabel B dengan larutan pada gelas berlabel 2
secukupnya.
11. Siram kacang hijau pada gelas berlabel C dengan larutan pada gelas berlabel 3
secukupnya.
12. Tutup gelas berlabel 1, 2 dan 3 dengan plastik es batu dan ikat dengan karet di tiap
gelas agar tidak terkontaminasi selama kegiatan penyiraman tidak berlangsung.
13. Letakkan gelas berlabel A, B dan C di tempat teduh, sejuk, dan cukup cahaya
14. Lakukan langkah ke-9 hingga langkah ke-12 jika ingin melakukan penyiraman.
15. Lakukan penyiraman secara teratur 2 kali sehari selama 7 hari.
16. Amatilah dan catat perubahan yang terjadi pada ketiga tanaman di tiap harinya.

 Prosedur Penelitian

 Teknik Pengumpulan Data


Dalam rangka pengumpulan data yang diperlukan oleh suatu kegiatan
penelitian,maka seorang peneliti memerlukan satu maupun banyak teknik
pengumpulan data agar mendapatkan hasil secara maksimal. Adapun teknik
pengumpulan data diantaranya adalah observasi, wawancara, studi
dokumentasi dan studi literatur.

Studi literatur adalah cara yang digunakan untuk menghimpun data-data atau
sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu
penelitian. Biasanya data-data yang diperoleh berasal dari berbagai sumber
seperti buku, artikel, majalah, dan lain sebagainya.

Dari beberapa teknik pengumpulan yang ada, maka kami akan menggunakan
teknik pengumpulan data yang dianggap tetap dalam penelitian ini adalah
dengan studi literatur.

 Analisis Data
Rancangan analisis data digunakan penulis sebagai panduan dalam
menganalisis data hasil penelitian mengenai pengaruh monosodium
glutamat terhadap pertumbuhan kacang hijau. Hasil pengamatan dari
penelitian yang digunakan akan dianalisis dalam bentuk deskripsi dan tabel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Hasil
Pada bab ini akan dibahas mengenai data hasil pengamatan berupa
perubahan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau yang
telah diberi monosodium glutamat.
 Pertumbuhan Tanaman
Berikut adalah tabel dan deskripsi hasil data penelitian pada masing-masing
sampel yang menunjukkan adanya perubahan pertumbuhan tanaman kacang
hijau per harinya. Adapun pertumbuhan yang diamati adalah pertumbuhan
kacang hijau yang telah diberi perlakuan penyiraman dengan
kadar Monosodium glutamat yang berbeda. Perubahan pertumbuhan dari segi
ketinggian tanaman ditunjukkan dalam satuan sentimeter.
Petumbuhan Kacang Hijau Hari
ke-
Larutan Sampel 1 2 3 4 5 6 7
TanpaMSG A 0 0 2 8 11 15 18
MSG kadar
rendah B 0 0 0 0 0 0 0
MSG kadar
tinggi C 0 0 0 0 0 0 0
Tabel 1

Dilihat dari tabel 1, biji kacang hijau sampel A yang disiram oleh larutan
tanpa Monosodium glutamat tidak mengalami pertumbuhan pada hari pertama
dan kedua. Akan tetapi, mulai mengalami pertumbuhan yang signifikan dan
konsisten pada hari ketiga hingga hari ketujuh. Sedangkan biji kacang hijau
sampel A dan B tidak mengalami pertumbuhan sedikitpun dari hari pertama
hingga hari terakhir.
 Perkembangan Tanaman
Berikut adalah tabel hasil pengamatan perkembangan kacang hijau per
harinya. Pada tabel tersebut tertera perubahan bagian-bagian tanaman yang
tumbuh per harinya.
Hari ke Sampel A Sampel B Sampel C
1 Akar Akar 0
2 Akar Akar 0
3 Batang Akar 0
4 Daun Akar 0
5 Daun Akar 0
6 Daun Akar 0
7 Daun Akar 0
Tabel 2

Berdasarkan tabel 2, kacang hijau sampel A mengalami perkembangan yang


sangat signifikan. Dapat dilihat bahwa akar tanaman kacang hijau sampel A
mengalami pertumbuhan sejak hari pertama dan mulai berkembang pada hari
kedua, begitu pula tanaman kacang hijau sampel B. kacang hijau sampel A
terus mengalami perkembangan pada hari ketiga hingga ketujuh. Akan tetapi,
kacang hijau sampel B tidak menunjukkan adanya perkembangan lebih lanjut
pada hari kedua hingga seterusnya. Sedangkan kacang hijau sampel C tidak
mengalami perkembangan sedikitpun sejak hari pertama hingga hari ketujuh.

 Pembahasan
Tanaman kacang hijau sampel B dan C adalah sampel tanaman yang diberi
perlakuan penyiraman larutan Monosodium glutamat dengan kadar yang
berbeda, dimana tanaman sampel B dengan kadar sedang dan sampel C
dengan kadar tinggi. Tanaman kacang hijau sampel A disiram dengan air
biasa yang digunakan sebagai sampel acuan pada perubahan yang dialami
oleh tanaman sampel B dan C. Sampel A, B, dan C diberi perlakuan yang
sama dalam mendapatkan cahaya yang cukup serta waktu penanamannya
yang serentak pula.
Berdasarkan hasil data sebagaimana yang telah dideskripsikan pada subbab
sebelumnya, maka tanaman kacang hijau yang disiram dengan
larutan Monosodium glutamat, Baik itu dengan kadar sedang maupun tinggi
tidak mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan tanaman kacang
hijau yang disiram dengan air biasa.
Jika dilihat dari data sebelumnya, perkembangan kacang hijau yang disiram
dengan larutan Monosodium glutamat kadar sedang pada tanaman sampel B
mengalami perkembangan yang sangat lambat jika dibandingkan dengan
perkembangan tanaman pada sampel A yang disiram dengan air biasa.
Sedangkan tanaman kacang hijau sampel C yang disiram dengan
larutan Monosodium glutamat kadar tinggi tidak mengalami perkembangan
sedikitpun. Hal ini membuktikan bahwa kadar larutan Monosodium
glutamat sangat mempengaruhi laju perkembangan dan pertumbuhan suatu
tanaman kacang hijau. Perbandingan kadar Monosodium glutamat pada larutan
penyiraman berbanding terbalik dengan laju pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau. Semakin tinggi kadar Monosodium glutamat, maka
semakin lambat pula laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka hipotesis pertama kami yang
berbunyi “Monosodium glutamat dapat menyuburkan tanaman dan mampu
membuat pertumbuhan tanaman lebih cepat.” Ditolak.
Dampak penyiraman tanaman menggunakan larutan Monosodium
glutamat tidak terlalu fatal bagi perkembangan tanaman, karena tanaman yang
disiram dengan larutan Monosodium glutamat tetap dapat mengalami
perkembangan walaupun dengan laju yang sangat lambat. Dengan hal ini
maka hipotesis kedua kami diterima. Dengan catatan larutan yang disiram
memiliki kadar tertentu.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
 Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah kami lakukan, dapat
disimpul bahwa penyiraman larutan Monosodium glutamat pada tanaman
kacang hijau memperlambat laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau. Semakin tinggi kadar Monosodium glutamate, maka semakin
lambat pula pertumbuhan dan perkembangannya.
Dikarenakan penyiraman dengan larutan Monosodium glutamat dapat
memperlambat pertumbuhan tanaman kacang hijau, maka
larutan Monosodium glutamat tidak dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif mahalnya pupuk di pasaran dan tidak dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat dalam bidang perkembangbiakan kacang hijau.
 Saran
Setelah melakukan penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran yang
direkomendasikan sebagai berikut.

1. Bagi penulis, diharapkan dalam merancang dan melakukan sebuah penelitian agar
dapat lebih berhati-hati dan teliti.
2. Dengan adanya penelitian ini, maka larutan Monosodium glutamat tidak dianjurkan
bagi petani untuk mengaplikasikan larutan tersebut sebagai media penyiraman
dalam perkembangbiakan kacang hijau.
3. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menggugah rasa ingin tahu peneliti
lain terhadap pengaruh penyiraman larutan Monosodium glutamat dengankadar
tinggi, apakah penyiraman larutan tersebut dapat menyebabkan tanaman mati atau
tidak.
4. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan kajian
ilmiah dari pengaruh MSG terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

Anda mungkin juga menyukai