Anda di halaman 1dari 22

A.

Latar Belakang Masalah

Keberadaan dunia bisnis dalam dunia industri pada saat ini

merupakan suatu hal yang amat sangat menguntungkan untuk sektor

perekonomian baik secara mikro maupun makro, hal ini didasarkan pada

pola perputaran keuangan yang amat sangat cepat dalam dunia bisnis,

dikuti dengan ruang lingkup yang luas, selain itu dalam efek globalisasi

pada saat ini teknologi juga membuat sesuatunya menjadi lebih cepat

dalam dunia bisnis, sehingga siapa saja dapat menjadi pebisnis mulai dari

tahapan terendah hingga tahapan yang tertinggi, namun pada dasarnya

semua tetap bermuara pada capaian profitabilitas yang tinggi, melihat

begitu cepat dan instannya perkembangan di sektor bisnis tentu saja

membawa permasalahan tersendiri pula, seperti kita ketahui bersama

segala sesuatu yang bercepat instan pada dasarnya tidak memiliki

fundamental yang kuat untuk tetap bertahan, sehingga patut bagi para

pelaku bisnis bersiap menghadapi tantangan yang ada dan bisa saja

sewaktu-waktu membawa dampak negatif terhadap keberadaan bisnis

tersebut.

Hal yang paling mungkin dihadapi sebagai salah satu tantangan

dalam perkembangan dunia bisnis saat ini adalah terkait manajemen dan

filsafat bisnis itu sendiri, seperti halnya diketahui bersama bahwa suatu

perusahaan yang baik tentunya memiliki pengelolaan sistem yang baik

pula dalam hal ini manajemen, serta filsafat perusahaan sebagai poin acuan

dasar dalam pengembangan dan proses menjalankan kegiatan operasional

1
perusahaan tersebut, sehingga jika suatu perusahaan dan pelaku bisnis di

era industry saat ini tidak memiliki kekuatan di dalam dua hal tersebut,

tentu saja bisa dipastikan perusahaan akan mengalami kesulitan dalam

menghadapi tantang manajemen dan filsafat bagi dunia bisnis.

B. Pembahasan

Tantangan manajemen dan filsafat bagi dunia bisnis, merupakan

hal yang keberadaannya tidak dapat dipandang sebelah mata apa lagi

dipungkiri, karena hal ini akan selalu ditemui dalam proses berbisnis,

terutama di era industri saat ini, sehingga penting bagi seluruh pengelola

bisnis untuk memahami berbagai literatur dan tantangan yang ada terkait

hal tersebut, guna tetap mampu mempertahankan keberadaan kegiatan

bisnis mereka dan tentunya mengembangkan serta menguatkannya lagi,

sehingga dapat tercapai profitabilitas yang tinggi, kesetaraan social bagi

setiap unsus SDM dalam industry tersebut, pemegang saham dan tentunya

konsumen yang menjadi poin utama dalam dunia bisnis.

1. Tantangan
Tantangan memiliki 3 arti. Tantangan berasal dari kata dasar

tantang. Tantangan adalah sebuah homonim karena arti-artinya

memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.

Tantangan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga

tantangan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua

benda dan segala yang dibendakan. Dalam artian yang luas tantangan

dapat diartikan sebagai hambatan dalam sebuah kegiatan.

2
2. Manajemen
Manajemen ialah sebuah seni untuk mengatur sesuatu, baik orang

ataupun pekerjaan. Pengertian manajemen adalah sebuah proses yang

dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan suatu organisasi dengan cara

bekerja dalam team. Dalam sebuah penerapannya manajemen memiliki

subyek dan obyek. Subyek adalah orang yang mengatur sedangkan

obyek adalah yang diatur.

Manajemen adalah ilmu yang sangat luas, bahkan belum jelas asal-

usul ilmu ini mulai ada. Karena ilmu manajemen adalah ilmu yang

sangat berguna bukan hanya dalam ilmu bisnis tetapi juga dalam

kehidupan sehari-hari.

a. Pengertian Manajemen Secara Etimologi


Secara bahasa atau etimologi manajemen disadur dari bahasa

Perancis Kuno yaitu ménagement yang artinya adalah seni

melaksanakan serta mengatur. Dari asal usul katanya saja sudah

dapat kita terka bahwa sebenarnya manajemen adalah sebuah seni

b. Fungsi Manajemen

Seperti yang telah saya jelaskan diatas bahwa manajemen itu

ada untuk mengatur. Mengatur apa? Ya mengatur apapun yang

perlu diatur. Simple, manajemen itu bisa diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Contoh sederhananya adalah manajemen

file dan folder komputer.

3
Orang kalau sudah terbiasa membuat manajemen, maka ia

tidak akan nyaman jika apapun yang disekitarnya itu berantakan.

Karena, inti dari manajemen adalah supaya kita mudah untuk

mengelolanya. Jika file/folder berarti kita mudah untuk mencari

folder atau file tersebut ketika dibutuhkan.

Dalam teorinya ada 5 fungsi utama manajemen, yaitu :

1) Planning (Perencanaan)

Proses ini untuk menentukan tujuan dari perusahaan/organisasi

dalam bentuk visi dan misi baik jangka panjang dan jangka pendek.

Selain itu, strategi-strategi yang harus ditempuh juga sudah harus

ditentukan dari awal. Supaya, dalam pelaksanaannya akan mudah

untuk mencapai tujuan perusahaan.

4
2) Organizing (Mengorganisasi)

Fungsi ini berguna untuk mengorganisasi/mengatur orang-orang

yang ada dalam organisasi/perusahaan tersebut. Supaya, mereka

dapat menjalankan peran dan fungsinya masing-masing dengan

maksimal. Istilah kerennya adalah the right man at the right place.

3) Staffing (Penempatan)

Tidak jauh berbeda dengan organizing, staffing ini lebih luas. Kalau

organizing lebih ke memanajemen sumber daya manusia sedangkan

staffing lebih ke sumber daya secara umum. Misalkan, peralatan dan

inventaris yang dimiliki.

4) Coordinating (Mengkoordinasi)

Coordinating ialah fungsi yang bertujuan untuk meningkatkan

efisensi dan efektifitas kinerja, membuat suasana dalam lingkungan

kerja menjadi dinamis, sehat, nyaman, dll. Fungsi ini diemban

ditangan manajer, jadi manajer memiliki fungsi utama untuk

mengkoordinasi bawahannya supaya dapat meningkatkan performa

kerja masing-masing.

5) Controlling (Mengontrol)

Ini adalah fungsi terakhir manajemen, setelah semuanya dilakukan

maka langkah terakhir adalah mengontrolnya. Dalam fungsi ini

terdapat elemen-elemen penting, misalkan evaluasi dan pembuatan

kebijakan baru. Fungsi controlling ini penting, supaya kinerja orang-

orang didalamnya tidak menurun minimal standard kalau bisa ya

meningkat.

5
3. Manajemen Bisnis

Pengertian manjemen kewirausahaan/bisnis/usaha adalah cabang

ilmu manajemen untuk mengelola suatu bisnis dan usaha agar bisnis

tersebut kondisi keuangannya stabil dan atau naik yang berefek pada

kesejahteraan karyawan, dalam manajemen bisnis diperlukan

kemampuan untuk manajemen sumber daya manusia, manajemen

emosi, keuangan, pemasaran dan manajemen persediaan.

Suatu perusahaan tidak akan berkembang jika pihak

manajemennya buruk, karena jika pihak manajemennya tidak efektif

maka roda organisasi internal perusahaan akan tidak sehat. Dan ini bisa

berdampak pada semua divisi perusahaan, yang apabila tidak bisa

diantisipasi maka perusahaan bisa terancam bangkrut.

4. Pengertian Filsafat

Apa itu Filsafat atau filosofi? Dasar pengertian filsafat diambil

dari kata philosohia atau philoshopos dari bahasa Yunani yang

diartikan sebagai cinta dan kebijaksanaan. Secara simpel, pengertian

filsafat atu filosofi adalah cinta pada pengetahuan (ilmu pengetahuan)

dan kebijksanaan. Dalam bahasa Arab, pengertian filsafat dirujuk dari

muhibb al-hikmah dan dari bahasa belanda ialah wijsbegeerte. Dalam

islam, tidak dikenal adanya filsafat islam. Satu satunya yang sepadan

dengan pengertian filsafat dalam Islam adalah hikmah yang berarti

pengetahuan dan kebijaksanaan.

6
Pemikiran terhadap filsafat ada saat kesadaran manusia terhadap

potensi akal budinya muncul. Menurut Frans Dahler dan Eka Budianta,

filsafat ada saat 1200 SM di Tiongkok, India dan Yunani. Walaupun

terkadang, banyak pemikiran tentang filsafat lahir di Yunani Kuno.

Para ahli filsafat dan yang dijadikan rujukan terhadap pengertian

filsafat lahir dikota ini.

Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya zaman, para ahli

filsafat mengembangkan pengertian filsafat atau filosofi, Beekman

contohnya, mengatakan bahwa pengertian filosofi (filsafat) adalah

melihat sesuatu dengan perhatian dan minat, berpikir tentang sesuatu

dan menyadarinya. Pengertian filsafat yang serupa dilakukan oleh John

S. Brubacher dan Dogabel Runes. (Apa pengertian ahli) Filsafat

menurut John Brubacher bahwa filsafat yang berasal dari kata Yunani

filos dan sofia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari

itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya, dalam proses

pertumbuhan ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang

kita kenal dengan filsafat. Untuk alasan ini sering kita katakan bahwa

filsafat adalah induk atau ratu ilmu pengetahuan. “Philosophy was, as

its etymology from greek word filos and sofia, suggest love of wisdom

or learning. More over it was love of learning in generals, it sub-sumed

under one heading what today we call sciences as well as what we now

call philosoph, It is for reason that philosophy is often refered to as the

mother as well as the queen of the sciences”.

7
Filsafat menurut Dogobel Runes bahwa filsafat berasal dari kata

Yunani philein, Cinta; sophia, kebijaksanaan (Gr. philein= to love,

sophia=wisdom) asalnya penjelasan rasional dari sesuatu (=the most

general science) prinsip prinsip umum yang menerangkan segala fakta,

dalam pengertian ini tidak dibedakan dengan sains,….Sekarang, secara

populer, filsafat didefinisikan sebagai ilmu dari ilmu, kritik dan

sistematisasi atau organisasi dari semua ilmu pengetahuan, yang

berasal dari ilmu empiris, pembelajaran yang rasional, pengalaman

biasa atau dimananpun.

Pengertian filsafat menurut Anton Bakker, Achmad Charris,

Zubair, bahwa filsafat merupakan eksplisitas tentang hakikat realitas

yang ada dalam kehidupan manusia, yakni hakikat manusia itu sendiri,

hakikat semesta, bahkan hakikat Tuhan, baik menurut segi struktural,

maupun menurut segi normatifnya.

Roger Garaudy (1986) menambahkan bahwa pengertian filsafat

yang berbeda beda itu wajar, akan tetapi filsafat tidak memberi sarana

sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan tentang

makna makna. (Apa pengertian ahli) Dalam buku yang ditulis oleh Harold

Titus dan kawan kawan (1984:11-14) dituliskan “Ada yang mengemukakan

bahwa filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan

alam yang biasa diterima secara tidak kritis. Filsafat juga diartikan sebagai

suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang

sangat kita junjung tinggi. Lalu ada yang mengatakan filsafat adalah usaha

untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. Filsafat juga dapat didefinisikan

8
sebagai analisis logis dari bahasa, serta penjelasan arti kata dan konsep.

Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa filsafat adalah sekumpulan

problema problema yang langsung mendapat perhatian dari manusia dan

yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat”.

Pengertian Filsafat menurut Soetrionon dan Rita Hanafie (2007)

bahwa secara umum filsafat adalah ilmu pengetahuan yang

menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu

pengetahuan tentang hakikat yang menanyakan apa hakikat atau sari

atau inti atau esensi segala sesuatu.

Menurut Poedjawijatna, filsafat adalah ilmu yang mencari sebab

yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin

ada, hal ini dilanjukan oleh Jujun Suriasuamantri, bahwa pengertian

filsafat dapat juga berupa sebaagai suatu cara berpikir yang radikal dan

menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam

dalamnya. Hal ini sesuai dengan kata Socrates bahwa tugas filsafat

yang utama adalah mempersoalkan jawaban, bukan menjawab

pertanyaan kita.

Martini Djamaris, berpendapat bahwa filsafat adalah suatu proses

yang mempertanyakan tentang arche (dasar) atau asal mula atau asal

usul dan berusaha menjawabnya dengan menggunakan logos (rasio).

Dengan demikian, filsafat adalah penyelidikan yang dilakukan dalam

rangka memahami hakikat alam dan realitasnya dengan mengandalkan

akal budi, jelas Socrates. Beda dengan pendahulunya ini Plato

9
mendefinisikan filsafat sebagai pendidikan tentang sebab sebab dan

asas asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.

Berbeda dari yang diatas, dalam buku yang ditulis oleh Conny R.

Semiawan (1988:37) pengertian filsafat yang lain dikemukakan oleh

Walter Kuffman, Beerling, dan Corn Verhoeven. Menurut Berling,

Pengertian filsafat adalah pemikiran yang bebas, di ilhami oleh rasio,

mengenai segala sesuatu yang muncul dari pengalaman pengalaman

(experience). Menurut Walter Kuffman, bahwa pengertian filsafat

adalah pencarian akan kebenaran dengan pertolongan fakta-fakta dan

argumentasi argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan tanpa

mengetahui hasilnya terlebih dahulu.Pengertian filsafat menurut

Verhoeven, filsafat adalah meradikalkan keheranana ke segala penjuru.

Harun Nasution dalam bukunya pada halaman 24 (1973), bahwa

pengertian filsafat adalah berpikir menurut tata tertib (logika) dengan

bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma dan agama) dan dengan

sedalam dalamnya, sehingga sampai ke dasar dasar persoalan.

Selanjutnya, dalam Bukunya Imam Barnadib (1982:11-12) bahwa

ilsafat sebagai pandangan menyeluruh dan sistematis. Disebut

meyeluruh, karena pandangan filsafat bukan hanya sekedar

pengetahuan, melainkan suatu pandangan yang dapat menembus di

balik pengetahuan itu sendiri. Dengan pandangan seperti ini akan

terbuka kemungkinan untuk menemukan hubungan pertalian antara

semua unsur yang dipertinggi, dengan mengarahkan perhatian dan

10
kedalaman mengenai kebijakan. Dikataakan sistematis, karena filsafat

menggunakan berpikir secara sadar, teliti, teratur, sesuai dengan

hukum hukum yang ada.

Pengertian filsafat menurut Imanuel Kant dalam buku karangan

Lasiyo dan Yuwono, 1985:6, dan bahwa filsafat adalah pokok pangkal

dari segala pengetahuan yang didalamnya terdapat 4 persoalan yaituL

apakah yang dapat kita ketahui, apa yang boleh kita kerjakan, sampai

dimana harapan kita, dan terakhir, apa yang itu manusia? Metafisika

akan menjawab pertanyaan pertama, etika menjawab kedua, dan ketiga

serta keempat dijawab oleh agama dan antropologi.

Berdasarkan JMW Bakker, definisi filsafat adalah refleksi nasional

atau keseluruhan keadaan agar tercapai hakikat dan mendapatkan

hikmah.

Selanjutnya, Harold Titus membagi pengertian filsafat menjadi 5

buah yaitu, filsafat adalah kumpulan dan kepercayaan terhadap

kehidupan dan alam yang biasa diterima secara kritis. Pengertian

filsafat yang kedua bahwa filsafat adalah suatu proses pemikiran atau

kritik terhadap kepercayaan (believe) dan sikap (attitude) yang sangat

kita junjung tinggi. Kemudian definisi filsafat yang ketiga adalah

usaha untuk mendapatkan gambara secara keseluruhan. Lalu filsafat

adalah analisa logis dari bahasan serta penjelasan tentang konsep dan

kata. Yang terakhir, pengertian filsafat adalah sekumpulan masalah-

11
masalah (problema problema) yang secara langsung mendapat

perhatian manusia dan yang dicari dijawabnnya oleh ahli filsafat.

Lalu, Anton Bakker menambahkan bahwa filsafat memiliki tempat

dan kedudukan yang khusus. Filsafat meliputi semua dimensi ilmu

ilmu lain, tidak hanya sebatas satu bidang saja atau lapisan kenyataan.

Oleh karena itu, filsafat bersifat total. Filsafat mempelajari sesuatu

yang menjadi objek formalnya menurut sebab-sebab yang mendasar

(per ultima causas).

Filsafat sendiri terbagi atas 4 cabang utama yang membuatnya

lebih spesifik yaitu filsafat ilmu pengetahuan (epistemologi, filsafat

moral (etika), filsafat seni (estetika), metafisika, filsafat pemerintahan

(politik), filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat

matematika, filsafat sejarah, filsafat hukum (Jujun S. Suriasumantri,

2000).

Setelah membahas dan membaca pengertian dan definisi filsafat

atau filosofi, maka dapat ditarik bahwa garis besar filsafat memiliki

hubungan dengan upaya menemukan kebenaran tentang hakikat

sesuatu yang ada melalui penggunaan kemampuan akal secara optimal.

Kebenaran yang dihasilkan oleh pemikiran filsafat adalah jawaban

jawaban dalam bentuk gagasan atau ide. Adapun tujuan dari filsafat

adalah untuk memperoleh kebenaran yang bersifat dasar dan

menyeluruh dalam sistem yang konseptual. Filsafat berguna dalam

kearifan hidup (Yakob). Filsafat menghasilkan pula kebenaran yang

12
bersifat abstrak, spekulatif akan tetapi tidak mampu mengetahui

bagaimana cara mengadakannya. Oleh karena itulah ada ilmu

pengetahuan (baca pengertian ilmu pengetahuan). Sekian dan terima

kasih telah menyimak pengertian filsafat atau filosofi menurut para

ahli ini, tetap setia dan kunjungi blog kami, apa pengertian ahli.

Referensi:

a. Bakker, Anton dan Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian

Filsafat, Jakarta: Carnisius, 1990

b. Barnadib, Imam, Filsafat Pendidikan: Sistem dan Metode,

Yokyakarta: Andi Offet, 1994.

c. Beerling et. al, Pengantar Filsafat Ilmu, Yokyakarta, Tiara Wacana,

1990

d. Garaudy, Roger, Mencari Agama pada Abad XX, terj. H. M.

Rasjidi, Jakarta: Bulan Bintang, 1986.

e. Jalaluddin, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada: Jakarta: 2013.

f. Lasiyo dan Yuwono, Pengantar Ilmu Filsafat, Yokyakarta: Liberty,

1985.

g. Nasution, Harun, Falsafat dan Mistisme dalam Islam, Jakarta:

Bulan Bintang, 1973

h. Semiawan, Conny, Made Putrawan dan TH.I Setiawan, Dimensi

Kreatif dalam Filsafat Ilmu, Bandung: Remaja Karya, 1983.

13
i. Soetriono dan Rita Hanafie, Filsafat Ilmu dan Metodologi

Penelitian, Yokyakarta, Andi, 2009

j. Suriasumantri, Jujun S (Ed.)., Ilmu dalam Perspektif: Sebuah

Kumpulan Karangan Tentang Hakekat Ilmu, Jakarta: Gramedia,

1984.

k. Suriasumantri, Jujun S. (Ed.)., Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar

Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000.

l. Titus, Harold H., Marilyn S. Smith dan Richard T. Nolan,

Persoalan-Persoalan Filsafat alih bahasa H.M. Rasjidi, Jakarta:

Bulan Bintang, 1984.

m. Van Puersen, C. A., Susunan Ilmu Pengetahuan, Jakarta:

Gramedia, 1985

5. Tantangan Manajemen dan Filsafat Dalam Dunia Bisnis

Dengan begitu secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa

dalam dunia bisnis amat sangat penting pemahaman terkait tantangan

manajemen serta filsafat, hal ini didasarkan karena dua bidang disiplin

ilmu ini merupakan tolak ukur dan pedoman yang sangat penting

dalam menjalankan kegiatan dunia bisnis. Dunia bisnis yang baik

adalah penggabungan antara pemahaman terkait manajemen dan

filsafat karena kegiatan manajemen yang baik adalah kemampuan

mengcover dan mengelola kegiatan bisnis dengan baik, sedangkan

filsafat adalah pedoman dalam menjalankan dan menerapkan berbagai

14
macam kegiatan dalam dunia bisnis namun dalam dunia bisnis yang

begitu luas tantangan tidak akan pernah dihindari. Adapun hal yang

mempengaruhi tantangan manajemen dan filsafat bagi dunia bisnis

adalah sebagai berikut:

a. Etika manajemen dan tata kelola perusahaan kebijakan Perusahaan

Merupakan Fiduciary Duty Manajer

Teori filsafat berfungsi sebagai inspirasi terkait bagaimana ide

tentang fiduciary duty dan gagasan filosofis yang dapat dibuat dan

bermanfaat untuk tata kelola perusahaan dan untuk memahami

fiduciary duty manajer. CSR ( Corporate social responsibility)

dapat diinterprestasikan dalam sebuah teori kebijakan perusahaan

dan perusahaan harus memperhatikan serta mengikuti sebagai

tanggung jawab manajemen sebagai efek dari akreditas komersial

dalam penerapan kebijakan para anggotanya dan pada lingkungan

organisasi. Manajer bertanggung jawab pada seluruh kebijakan

perusahaan dan keseluruhan atau disebut fiduciary duty. Setiap

organisasi memiliki kebijakan dan kewajiban untuk mewujudkan

CSR. Para pengambil keputusan harus mempertimbangkan efek

samping dari keputusan tersebut terhadap kepentingan individu,

kelompok, dan organisasi masyarakat disekitar wilayah organisasi

bisnis, fiduciary duty adalah kewajiban bagi seseorang, kelompok,

dan organisasi untuk memikirkan kepentingan pihak lain sehingga

15
terjadi suatu harmonisasi bagi seluruh instansi yang terkait

disekitar wilayah bisnis tersebut

Fiduciary duty merupakan konsep dari hokum yang dijabarkan

dengan hal-hal dibawah ini:

1) Kewajian untuk setia, yaitu suatu kewajiban yang

menghendaki direktur, dengan persetujuan dan dengan

jujur, melindungi kepentingan perusahaan dan dengan

pemegang sahamnya, dan untuk menghentikan perbuatan

yang dapat merugikan perusahaan.

2) Kewajiban peduli, adalah sebuah kewajiban yang

menghedaki direktur untuk menjalankan tanggung jawab

dengan hati-hati dengan alasan akan menggunakan di

bawah keadaan yang sama ketika bertindak dalam cara

yang berbeda.

3) Kewajiban untuk jujur, kewajiban keterbukaan.

Duty of loyalty, duty of care adalah dua jenis kewajiban pokok dan

duty of good faith dan duty of disclosure, merupakan dua jenis

kewajiban fidusia lain dalam menghadapi tantangan di dunia

bisnis.

Ada sebagian pihak yang menyatakan bahwa perkembangan

kewajiban yang ada sebagai tambahan terhadap fiduciary duty

yang telah ada. Manajer tidak hanya hadir sebagai agen bagi

pemegang saham, atau pemilik tunggal. Manajer lebih jauh

16
memiliki tugas untuk mewujudkan kepentingan kelompok

pemegang saham dan pekerja yang ada di lingkungan dunia bisnis

tersebut, sehingga terjadi keseimbangan antara pemilik saham dan

para pekerja di dunia bisnis tersebut.

b. Nilai Budaya Sebagai Tugas Organisasi Untuk Meningkatkan

Kerja Sama Internal.

Setiap manusia berpartisipasi dalam modal kemanusian atau

yang sering disebut dengan human capital dalam suatu

kebudayaan, pengalaman atau yang disebut dengan moral capital

dibentuk dalam komunitas dimana orang tersebut berada. Cultural

capital dalam arti luas mempresentasikan seperti halnya modal

(kekayaan) merupakan salah satu factor pencipta kekayaan.

1) Cultural Capital

John Dewey disebut sebagai orang pertama yang

memperkenalkan tentang ide sosial capital pada tahun 1986,

dalam bukunya yang berjudul The Forms of Capital, selain itu

Piere Bourdieu membedakan penjabaran dalam 3 bentuk modal

yaitu, modal ekonomi, modal budaya dan modal sosial, modal

sosial adalah suatu agregat dari sumber potensial kepemilikan

dari sebuah jaringan yang bertahan lama, yang lebih atau

kurang memiliki hubungan institusional yang saling dikenal

dan diakui.

17
Thomas Sowell, menyatakan modal kebudayaan meliputi

kapasitas produktif khusus atau keterampilan dan nilai budaya,

dalam hal ini Thomas menjelaskan tingkatan dari

perkembangan suatu negara tertentu, grup etnis dan peradaban.

Francis Fukuyama menambahkan konsep modal budaya

hingga konsep modal sosial, sebagai kemampuan dari

kumpulan beberapa individu untuk bekerja bersama.

c. Peningkatan Kerja Sama Perusahaan Sebagai Cultural Capital dan

Cultural Value

Perusahaan merupakan sebuah cara untuk meningkatkan

penciptaan kekayaan dengan tingkat kerja sama yang lebih tinggi

guna memperoleh keuntungan bersama dalam menjalankan

kegiatan di dunia bisnis. Selain itu kepercayaan antar anggota

perusahaan merupakan hasil dari nilai budaya tersebut, perpaduan

dari kepercayaan dan kontrol yang menciptakan nilai budaya yang

terbentuk dari pengembangan penyajian kerja dimasa mendatang

dalam detail kontrak yang legal. Kombinasi dari kepercayaan dan

kontrak yang terperinci menciptakan nilai budaya tertinggi, hal ini

turut berlaku dalam memonitor kinerja di dunia bisnis, untuk itu

perusahaan juga harus melaksanakan kontrol kinerja pegawai,

dalam bidang kontrol tersebut Tim Manajemen dibutuhkan budaya

dari pasar modal dan pasar untuk mengkontrol perusahaan untuk

memastikan bahwa nilai budaya dan penciptaan nilai pemegang

18
saham perusahaan tidak hanya memuaskan namun juga

memberikan suatu kontribusi yang optimal bagi kegiatan di dunia

bisnis.

d. Lingkaran Pengalaman Dan Pengertian Manajemen Dalam Industri

Seni

1) Nilai Budaya pada barang dan jasa sebagai tugas sebuah

perusahaan.

Banyak dari barang atau produksi ekonomi modern yang

merangkap dengan baik dalam proses memproduksi dengan

nilai kegunaan suatu barang serta dengan kelebihan budaya

atau yang berhubungan dengan arti kebudayaan menurut

pandangan public secara luas dan konsumen secara lebih

terperinci.

2) Lingkaran pengertian sebuah kebudayaan di dalam sebuah

produksi, seni dan industri

Di dalam perkembangan ekonomi tugas perusahaan adalah

mengurangi produksi barang yang berlebihan. Teori seni dan

budaya estetis dan filosofi dari sebuah kebudayan menjadi

salah satu hal yang sangat penting dalam investasi, kesuksesan

sebuah manajemen harus mempertimbangkan dan

memperhatikan banyak factor serta teori yang terkandung

dalam sebuah industry.

19
6. Tantangan Manajemen Filsafat

Filsafat dari ilmu adalah dua hal yang saling terikat secara

subtansial maupun historis. Ilmu lahir tidak lepas dari peran filsafat

dan sebaliknya ilmu dapat memperkuat keberadaan filsafat.

a. Secara Etimologi Filsafat di Definisikan sebagai berikut:

1) Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai

hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

2) Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan.

3) Ilmu yang berintikan pada logika, estetika, metafisika dan

efistemologi.

4) Falsafah.

b. Unsur-unsur filsafat

1) Logika: Jalan pikiran yang masuk akal.

2) Estetika: Cabang filsafat yang menalaah dan membahas tentang

seni dan keindahan.

3) Metafisika: Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

ketahanan fisik.

4) Efistemologi: Cabang ilmu filsafat tentang dasar-dasar dan

batasan pengetahuan.

Filsafat manajemen adalah bagian yang terpenting dari

pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar luas untuk

menetapkan permasalahan manajerial, yang terdiri atas sikap,

20
keyakinan, konsepsi-konsepsi seorang individu atau kelompok tentang

manajemen.

Dari segi filsafat yang mendasari MSDM, isu atau tantangan yang

harus dihadapi antara lain:

1) Terjadinya pergeseran dalam hal nilai-nilai dan kepercayaan serta

tolak ukur baik dan buruk dalam masyarakat sebagai akibat dari

kemajuan teknologi.

2) Dampak globalisasi diberbagai bidang yang cepat atau lambat akan

melindas jati diri suatu yang lemah.

3) Terjadinya perubahan mendasar dalam hal pola berpikir dan

bertindak.

John Naissbitt mengatakan bahwa era informasi akan menimbulkan

gerjala teknologi yang ditandai dengan beberapa indikator, yaitu:

1) Masyarakat lebih menyukai penyelesaian masalah secara cepat.

2) Masyarakat takut dan memuja teknologi.

3) Masyarakat menggabungkan antara keadaan nyata dan semu.

4) Masyarakat menerima kekerasan sebuah hal yang wajar.

5) Masyarakat menjalani kehidupan yang berjarak dan terenggut.

C. KESIMPULAN

Dengan demikian ilmu memerlukan sebuah instrument agar mampu

menempatkat ilmu tetap pada tempatnya dan instrument tersebut adalah

filsafat. Sehingga dalam proses menjalankan kegiatan di dunia bisnis

21
keberadaan manajemen dan filsafat merupakan hal yang amat sangat

penting dalam proses menghadapi tantangan yang ada yang kemungkinan

ke depannya dapat mengancam keberadaan perusahaan bisnis tersebut.

Sehingga dalam melaksanakan kegiatan bisnis dalam dunia industri saat

ini amat sangat dibutuhkan kestabilan antara pola manajemen dan landasan

filsafat dalam kegiatan bisnis tersebut, hal ini dapat membuat perusahaan

yang ada dan beroperasi di era perindustrian saat ini mampu menghadapi

berbagai macam tantangan yang ada dan tentunya akan menjadikan

perusahaan tersebut tetap dapat bertahan, berkembang dan maju kepada

arah yang lebih baik guna mencapai profitabilitas yang diharapkan dan

tentunya kesetaraan social antara SDM yang terlibat, dengan begitu

terciptalah perusahaan dengan fundamental yang taguh dan secara

bersamaan membuat fundamental perekonomian suatu wilayah dalam hal

ini negara menjadi ikut tangguh dan siap menghadapi berbagai macam

tantangan perindustrian secaara global.

22

Anda mungkin juga menyukai