Anda di halaman 1dari 53

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PRAJABATAN GOLONGAN I DAN II

Drs. Idup Suhady, M.Si


Drs. A.M. Sinaga, M.Si

Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia


2006
Hak Cipta © Pada : Lembaga Administrasi Negara
Edisi Tahun 2006

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia REPUBLIK INDONESIA
Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110
Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800188 KATA PENGANTAR
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2005 – 2009 telah
menetapkan bahwa visi pembangunan nasional adalah: (1)
terwujudnya kehidupan masyarakat yang aman, bersatu, rukun dan
damai; (2) terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang
Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak asasi manusia; serta
Negara Kesatuan Republik Indonesia (3) terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan
kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan
pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan. Untuk
mewujudkan visi ini, mutlak diperlukan peningkatan kompetensi
Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya para Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) yang akan menjadi PNS. PNS memainkan peran dan
tanggungjawabnya yang sangat strategis dalam mendorong dan
mempercepat perwujudan visi tersebut.
Jakarta – LAN – 2006 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS mengamanatkan bahwa
102 hlm: 15 x 21 cm
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
ISBN: 979 – 8619 – 82 – X kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, disamping pengetahuan
dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang
tugas, dan budaya organisasi agar mampu melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Untuk mewujudkan PNS
yang memiliki kompetensi sesuai dengan amanat PP 101 Tahun 2000
maka seorang CPNS harus mengikuti dan lulus Diklat Prajabatan
sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi PNS.

iii
iv

Untuk mempercepat upaya meningkatkan kompetensi tersebut,


Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah menetapkan kebijakan DAFTAR ISI
desentralisasi dengan pengendalian kualitas dengan standar tertentu
dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan. Dengan kebijakan ini,
jumlah penyelenggaraan dapat lebih menyebar disamping jumlah
alumni yang berkualitas dapat meningkat pula. Standarisasi meliputi KATA PENGANTAR .................................................................. iii
keseluruhan aspek penyelenggaraan Diklat, mulai dari aspek
kurikulum yang meliputi rumusan kompetensi, mata Diklat dan DAFTAR ISI................................................................................. v
strukturnya, metode dan skenario pembelajaran dan lain-lain sampai BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1
pada aspek administrasi seperti persyaratan peserta, administrasi
penyelenggaraan, dan sebagainya. Dengan standarisasi ini, maka A. Latar Belakang ...................................................... 1
kualitas penyelenggaraan dan alumni diharapkan dapat lebih B. Tujuan Pembelajaran............................................. 2
terjamin.
Salah satu unsur Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan yang
mengalami penyempurnaan antara lain modul atau bahan ajar untuk BAB II KONSEP DAN PENGERTIAN
para peserta. Oleh karena itu, kami menyambut baik penerbitan
modul yang telah disempurnakan ini, sebagai antisipasi dari TENTANG NEGARA DAN BANGSA .................... 4
perubahan lingkungan stratejik yang cepat dan luas diberbagai sektor. A. Teori Mengenai Negara....................................... 4
Dengan kehadiran modul ini, kami mengharapkan agar peserta Diklat
dapat memanfaatkannya secara optimal, bahkan dapat menggali B. Bentuk Negara ..................................................... 10
keluasan dan kedalaman substansinya bersama melalui diskusi C. Unsur Negara....................................................... 11
sesama dan antar peserta dengan fasilitator para Widyaiswara dalam
proses kegiatan pembelajaran selama Diklat berlangsung. D. Pengertian Bangsa ............................................... 12
Kepada penulis dan seluruh anggota Tim yang telah E. Rangkuman.......................................................... 16
berpartisipasi, kami haturkan terima kasih. Semoga buku hasil
perbaikan ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya. F. Evaluasi ............................................................... 17

BAB III WAWASAN KEBANGSAAN


Jakarta, 2006 DAN INTEGRASI NASIONAL................................ 18
KEPALA A. Pengertian Wawasan Kebangsaan ....................... 18
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA B. Pengertian dan Konsep Integritas Nasional......... 36
REPUBLIK INDONESIA

SUNARNO
v
vi

BAB IV NILAI-NILAI KEJUANGAN, CHARACTER BUILDING


DAN KETAHANAN BANGSA................................ 47
A. Nilai-nilai Kejuangan........................................... 47
B. Nilai dan Prinsip yang Diwariskan ...................... 51
C. Membangun Karakter (Character building)........ 55
D. Ketahanan Bangsa ............................................... 61
E. Rangkuman .......................................................... 70
F. Evaluasi................................................................ 72

BAB V SOSIAL BUDAYA DAN


WAWASAN KEBANGSAAN
SEBAGAI KEKUATAN NASIONAL ...................... 73
A. Pengertian Sosial Budaya .................................... 73
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Ketahanan Dibidang Sosial Budaya .................... 76
C. Manfaat Sosial Budaya
Sebagai Kekuatan Bangsa.................................... 84
D. Wawasan Kebangsaan Sebagai
Kekuatan Nasional............................................... 86
E. Rangkuman .......................................................... 94
F. Evaluasi................................................................ 95

REFERENSI ............................................................................. 96
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wawasan kebangsaaan sebagai sudut pandang suatu bangsa
dalam memahami keberadaan jati diri dan lingkungannya pada
dasarnya merupakan penjabaran dari falsafah bangsa itu sesuai
dengan keadaan wilayah suatu negara dan sejarah yang
dialaminya. Wawasan ini menentukan cara suatu bangsa
memanfaatkan kondisi geografis, sejarah, sosial budayanya
dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan
nasionalnya serta bagaimana bangsa itu memandang diri dan
lingkungannya baik ke dalam maupun ke luar.

Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),


makna dan hakikat serta pengejawantahan wawasan kebangsaan
tersebut penting dipahami oleh setiap warga negara Indonesia,
khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengingat
kedudukannya sebagai salah satu unsur aparatur negara yang
berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk dapat memahami pengertian dan berbagai permasalahan


yang menyangkut wawasan kebangsaan maka dalam mata
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) "Wawasan Kebangsaan dalam
Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia" pada Diklat

1
2 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 3

Prajabatan Golongan I dan II ini diuraikan dan dibahas antara Mata Diklat Wawasan Kebangsaan ini antara lain berkaitan
lain mengenai pengertian dan konsep serta aplikasi wawasan dengan mata Diklat Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan
kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, Negara Republik Indonesia, Etika Organisasi Pemerintah,
wawasan kebangsaan dan integrasi nasional, wawasan dan Budaya Kerja Organisasi Pemerintah dalam hubungan
nusantara, nilai-nilai kejuangan dan membangun karakter serta dengan peran PNS sebagai perekat persatuan bangsa dalam
masalah wawasan kebangsaan melalui kegiatan ceramah, tanya pelaksanaan masing-masing tugas/jabatan yang
jawab dan diskusi kelompok/kelas. bersangkutan.

B. Tujuan Pembelajaran Kepada para peserta Diklat disarankan untuk mencermati


1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) dan mendiskusikannya dalam proses pembelajaran.
Secara umum setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
Diklat di harapkan mampu membahas wawasan kebangsaan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah pembelajaran ini, diharapkan peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian dan konsep negara dan bangsa;
b. Menjelaskan pengertian wawasan kebangsaan dalam
kerangka NKRI;
c. Menguraikan pengertian dan konsep integrasi nasional;
d. Menjelaskan nilai-nilai kejuangan;
e. Menjelaskan pengertian character building dan hal-hal
yang melemahkan ketahanan bangsa;
f. Menjelaskan keragaman sosial budaya sebagai kekuatan
bangsa;
g. Menjelaskan wawasan kebangsaan sebagai kekuatan
nasional.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 5

BAB II sekelompok kecil orang-orang yang ditugaskan untuk mengatur


dan memimpin kelompoknya. Kepada pemimpin kelompok
KONSEP DAN PENGERTIAN TENTANG
diberikan kekuasaan/kewenangan tertentu dan anggota-anggota
NEGARA DAN BANGSA kelompok diwajibkan untuk mentaati peraturan atau perintah
dari pemimpinnya. Dengan adanya seorang atau beberapa orang
dijadikan pemimpin yang mengatur perikehidupan anggota
Bab ini secara garis besar membahas tentang konsep dan teori
kelompok dan adanya ketaatan dan anggota kelompok terhadap
terjadinya negara, bentuk-bentuk negara dan tujuannya serta
pemimpinnya, maka timbullah dalam kelompok itu suatu
pengertian bangsa. Memahami hakikat tentang negara dan bangsa,
kekuasaan "pemerintahan yang sangat sederhana" (Kansil:
serta teori mengenai negara secara lengkap ada disiplin tersendiri,
1978). Setiap anggota kelompok itu dengan sadar mengetahui
yaitu "Ilmu Negara". Namun bab ini konsep dan pengertian tentang
dan mendukung tata hidup dan peraturan-peraturan yang
bangsa dan negara hanya diketengahkan secara pokok-pokoknya saja
ditetapkan pemimpin mereka. Tata dan peraturan hidup tertentu
sehingga para peserta dapat mengerti dan memahami konsep
itu mula-mula tidak tertulis yang batasan-batasannya tidak jelas
dimaksud dan penerapannya di Indonesia sebagai Negara Kesatuan
dan merupakan adat kebiasaan saja. Lambat laun peraturan itu
yang berbentuk Republik.
mereka tuliskan dan menjadi peraturan-peraturan tertulis yang
dilaksanakan dan ditaati.
A. Teori Mengenai Negara
Secara alamiah, manusia sebagai makhluk sosial sejak dahulu
Dengan makin luasnya kepentingan sekelompok-sekelompok itu
selalu hidup bersama-sama dalam suatu kelompok untuk
dan untuk mengatasi segala kesulitan yang timbul baik internal
mempertahankan kelangsungan hidupnya; mencari makan,
maupun eksternal, dirasakan perlu dibentuk suatu organisasi
menanggulangi masalah, mengatasi acaman dan gangguan serta
yang lebih teratur dan memiliki kekuasaan yang memadai.
melanjutkan keturunan. Semula kelompok manusia itu hidup
Organisasi itu sangat diperlukan untuk melaksanakan dan
berpindah-pindah tempat, kemudian karena perkembangan
mempertahankan peraturan-peraturan hidup agar dapat berjalan
peradaban, mereka mulai hidup menetap pada suatu tempat
secara tertib. Organisasi yang memiliki kekuasaan seperti itulah
tertentu misalnya, untuk berternak dan bercocok tanam.
yang kemudian dinamakan Negara.

Dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya pada


Secara etimologi, istilah "negara" berasal dari terjemahan bahasa
tempat tinggal tertentu yang dipandang baik untuk sumber
asing ”Staat” (Belanda, Jerman) dan ”State” (Inggris). Kata
penghidupan bagi kelompoknya diperlukan seorang atau
Staat maupun State berakar dari bahasa Latin, yaitu status atau
4
6 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 7

statuni, yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, kemerdekaan universal.


membuat berdiri, dan menempatkan. Kata status juga dapat 3. Kranenburg
diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjukkan sifat atau Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena
keadaan tegak dan tetap. kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
Dalam hubungan dengan uraian di atas, Kansil (1978) 4. Roger F. Soltau
menyatakan bahwa "Negara adalah suatu organisasi kekuasaan Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang
dari pada manusia-manusia (masyarakat) dan merupakan alat mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama
yang akan dipergunakan untuk mencapai tujuan bersama. masyarakat.
5. R. Djokosoetono
Konsep dan pengertian Negara sebagai organisasi kekuasaan Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan
dipelopori oleh J.H.A. Logemaan dalam buku Over De Theorie manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang
Van Een Stelling Staadrecht, yaitu bahwa keberadaan negara sama.
bertujuan untuk mengatur dan menyelenggarakan masyarakat 6. Soenarko
yang dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi. Pengertian Negara ialah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah
tersebut menempatkan negara sebagai organisasi kekuasaan tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya
(Budiyanto 1997). Pandangan seperti itu kemudian diikuti oleh sebagai souvereign (kedaulatan).
Harlod J. Laski, Max Weber dan Leon Duguit. Dalam
pengertian luas, negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat) Dari beberapa pendapat mengenai negara tersebut, dapat
yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan disimpulkan pengertian sebagai berikut: "Negara adalah
kepentingan bersama. organisasi yang didalamnya harus ada rakyat, wilayah yang
Di bawah ini dikemukakan pengertian negara dari pendapat permanen, dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam
beberapa pakar kenegaraan, antara lain: maupun ke luar)".
1. George Jellinek
Negara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia Dalam konteks organisasi kekuasaan, di dalam negara terdapat
yang telah berkediaman di wilayah tertentu. suatu mekanisme/tata hubungan kerja yang mengatur suatu
2. George Wilhelm Fredrich Hegel kelompok manusia (rakyat) agar berbuat, atau bersikap sesuai
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul dengan kehendak negara.
sebagai sintesa dari kemerdekaan individual dan
8 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 9

Untuk menghindari adanya kekuasaan yang sewenang-wenang, terjadi suatu perjanjian antara daerah jajahan, misalnya:
disisi lain negara juga menetapkan cara-cara dan batas-batas Kemerdekaan Filipina pada tahun 1946 dan India pada tahun
sampai dimana kekuasaan itu dapat digunakan dalam kehidupan 1947.
bersama, baik oleh individu, golongan, organisasi maupun oleh 4. Teori Penaklukan
negara itu sendiri. Suatu negara timbul karena serombongan manusia
menaklukkan daerah dan rombongan manusia lain.
Mengenai terjadinya suatu negara terdapat beberapa teori, antara Agar daerah/rombongan itu tetap dapat dikuasai, maka
lain sebagai berikut: dibentuklah suatu organisasi yang berupa negara.
1. Teori Kenyataan Selain itu suatu negara dapat pula terjadi karena:
Timbulnya suatu negara itu adalah soal kenyataan. Apabila a. Pemberontakan terhadap negara lain yang menjajah,
pada suatu ketika telah terpenuhi unsur-unsur negara seperti: Amerika Serikat terhadap Inggris pada tahun
(daerah, rakyat dan Pemerintah yang berdaulat) maka pada 1776 - 1783;
saat itu juga negara sudah menjadi suatu kenyataan. b. Peleburan (fusi) antara beberapa negara menjadi satu
2. Teori KeTuhanan negara baru, misalnya: Jerman bersatu pada tahun 1871;
Timbulnya suatu negara adalah atas kehendak Tuhan. Segala c. Suatu daerah yang belum ada rakyatnya/
sesuatu, tidak akan terjadi apabila Tuhan tidak pemerintahannya diduduki/dikuasai oleh bangsa/negara
menghendakinya. Kalimat-kalimat seperti "Atas berkat lain, misalnya: Liberia;
rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa .........."by the grace of d. Suatu daerah tertentu melepaskan diri dari yang tadinya
God ..." menunjuk ke arah teori ini. menguasainya dan menyatakan dirinya sebagai suatu
3. Teori Perjanjian negara baru (misalnya Proklamasi Kemerdekaan
Negara itu timbul karena perjanjian yang dibuat antara Indonesia pada tahun 1945).
orang-orang yang tadinya hidup bebas merdeka, terlepas
satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian ini Hal ini dapat terjadi secara damai (persetujuan dari negara
diadakan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan yang tadinya menguasainya), dan dapat juga terjadi secara
terjamin, supaya "orang yang satu tidak merupakan binatang kekerasan. Cara yang pertama timbul dengan perjanjian dan
buas bagi orang yang lain" (homo homini lupus menurut penyerahan kedaulatan, sedangkan cara yang kedua timbul
Hobbes). Perjanjian itu disebut perjanjian masyarakat dengan cara kekerasan (revolusi).
(Contract Social menurut ajaran Rousseau). Dapat pula
10 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 11

B. Bentuk Negara 2. Negara Serikat (Federasi) ialah suatu negara yang


Menurut teori-teori modern, bentuk negara yang terpenting ialah merupakan gabungan beberapa negara, yang menjadi
Negara Kesatuan (Unitarisme) dan Negara Serikat (Federasi). negara-negara bagian dan negara serikat itu.
1. Negara Kesatuan ialah suatu negara yang merdeka dan
berdaulat dimana di seluruh negara yang berkuasa hanya Negara-negara bagian itu semula merupakan suatu negara
satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh daerah. Di yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri. Dengan
dalam negara kesatuan, pemerintah pusat mempunyai menggabungkan diri dalam suatu negara serikat, maka
wewenang untuk mengatur seluruh wilayahnya melalui negara yang tadinya berdiri sendiri itu dan kemudian
pembentukan daerah-daerah dalam wilayah negara. Dalam menjadi negara bagian, melepaskan sebagian dari
negara kesatuan pelaksanaan pemerintahan negara dapat kekuasaannya dan menyerahkannya kepada negara serikat.
dilaksanakan dengan sistem sentralisasi dan desentralisasi. Kekuasaan yang diserahkan itu disebutkan satu demi satu
a. Sistem sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam negara itu (liminatif), hanya kekuasaan yang disebutkan itulah yang
langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, diserahkan kepada negara serikat (delegated powers).
sedang daerah-daerah tinggal melaksanakannya. Kekuasaan asli ada pada negara bagian, dan negara bagian
itu berhubungan langsung dengan rakyatnya. Kekuasaan
b. Sistem desentralisasi, dimana kepada daerah diberikan
dari negara serikat adalah kekuasaan yang diterimanya dari
kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan
negara bagian.
rumah tangganya sendiri (otonomi daerah) yang
Biasanya yang diserahkan oleh negara-negara bagian kepada
dinamakan daerah otonom.
negara serikat ialah hal-hal yang berkaitan dengan hubungan
Bentuk negara kesatuan pada umumnya mempunyai sifat-
luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan urusan pos
sifat berikut:
dan telekomunikasi.
a. Kedaulatan negara rnencakup ke dalam dan ke luar yang
ditangani pemerintah pusat.
b. Negara hanya mempunyai satu Undang-Undang Dasar, C. Unsur Negara
satu Kepala Negara, satu Dewan Menteri, dan satu Pada umumnya dapat dikatakan bahwa suatu negara itu harus
Dewan Perwakilan Rakyat. memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) rakyat yang bersatu;
c. Hanya ada satu kebijakan yang menyangkut persoalan (2) daerah atau wilayah; (3) pemerintah yang berdaulat, dan
politik, ekonomi, moneter/fiskal, sosial budaya, luar mendapat pengakuan dari negara lain (Oppenheimer dan
negeri serta pertahanan dan keamanan. Lauterpacht, dalam Budiyanto 1997).
12 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 13

Konvensi Montevideo pada tahun 1933 menyebutkan unsur- 1. Ernest Renan (Prancis)
unsur berdirinya suatu negara antara lain berupa rakyat, wilayah Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup
yang tetap dari pemerintah yang mampu mengadakan hubungan bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan yang
internasional. Dari pendapat tersebut, unsur rakyat, wilayah dan agung.
pemerintah yang berdaulat merupakan unsur konstitutif karena 2. Otto Bauer (Jerman)
keberadaannya mutlak harus ada. Sedangkan pengakuan dari Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai
negara lain merupakan unsur deklaratif yang bersifat formalitas, persamaan karakter. Karakteristik tumbuh karena adanya
karena diperlukan dalam rangka memenuhi unsur tata aturan persamaan nasib.
pergaulan internasional. 3. F. Ratzel (Jerman)
Kansil (1978) menyatakan bahwa pada umumnya negara itu Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu
harus memenuhi unsur-unsur atau syarat: (a) harus ada timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan
wilayahnya; (b) harus ada rakyatnya; (c) harus ada tempat tinggalnya (paham geopolitik).
pemerintahannya yang berkuasa terhadap seluruh daerah dan 4. Hans Kohn (Jerman)
rakyatnya dan (d) harus ada tujuannya. Bangsa adalah buah hasil hidup manusia dalam sejarah.
Suatu bangsa merupakan golongan yang beranekaragam dan
D. Pengertian Bangsa tidak bisa dirumuskan secara eksak. Kebanyakan bangsa
memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang
Secara umum bangsa itu merupakan kumpulan dari masyarakat
membedakannya dengan bangsa lain. Faktor-faktor itu
yang membentuk negara. Dalam arti sosiologis bangsa termasuk
berupa persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat,
"kelompok paguyuban" yang secara kodrat ditakdirkan untuk
kesamaan politik, perasaan, dan agama.
hidup bersama dan senasib sepenanggungan di dalam suatu
negara. Misalnya Negara Republik Indonesia ditakdirkan terdiri
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
atas berbagai suku bangsa.
pada dasarnya bangsa adalah rakyat yang telah mempunyai
kesatuan tekad untuk membangun masa depan bersama.
Dalam Ilmu Tata Negara terdapat berbagai pengertian mengenai
Caranya ialah dengan mendirikan negara yang akan mengurus
istilah bangsa. Mengenai pengertian bangsa berikut ini oleh
terwujudnya aspirasi dan kepentingan bersama secara adil.
Budiyanto (1997), dikemukakan pendapat beberapa pakar
kenegaraan yang ternama seperti:
Meskipun di kalangan pakar kenegaraan belum terdapat
persamaan pengertian bangsa, namun faktor objektif yang
14 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 15

terpenting dari suatu bangsa adalah adanya kehendak atau Negara sebagai organisasi kekuasaan melindungi segenap
kemauan bersama, yang lebih dikenal dengan nasionalisme. bangsanya yang ada diseluruh wilayah/daerahnya yaitu bangsa
Dalam kehidupan suatu bangsa, kita harus menyadari adanya Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa daerah, adat
keanekaragaman yang dilandasi oleh rasa persatuan dan istiadat, agama yang menghuni/bertempat tinggal di seluruh
kesatuan tanah air, bahasa, dan cita-cita. Fredrich Hertz dari wilayah negara atau tanah air Indonesia yang terdiri dari 13.500
Jerman dalam bukunya Nationality in History and Politics buah pulau besar dan kecil. Indonesia sebagai negara kesatuan
mengemukakan bahwa setiap bangsa mempunyai 4 (empat) pertama kali mendapat pengakuan dari pemerintah Inggris pada
unsur aspirasi sebagai berikut: tanggal 31 Maret tahun 1947.
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri
atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, Berdasarkan pembahasan konsep negara dan pengertian bangsa
komunikasi, dan solidaritas; sebagaimana telah diuraikan dimuka dapat dikatakan bahwa
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan Indonesia sebagai negara kesatuan yang berbentuk Republik
nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tepatnya adalah negara kebangsaan juga disebut sebagai negara
tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya; persatuan atau negara kekeluargaan (Bintoro 1996).
3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas,
keaslian, atau kekhasan. Misalnya, menjunjung tinggi Untuk mempertegas hal itu hendaklah disimak kembali
bahasa nasional yang mandiri; pembukaan UUD tahun 1945, yang antara lain disebutkan
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa "supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas"... "membentuk
dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap
Demikian secara singkat uraian dan pembahasan mengenai bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia".
pengertian dan konsep tentang negara dan bangsa. Kemudian
bagaimana dalam penerapannya di Indonesia ditinjau secara Dalam hubungannya dengan negara kebangsaan itu, khususnya
ringkas dalam konteks ketatanegaraan kita. yang terkait dengan konsep wawasan kebangsaan, penting untuk
Mengacu pada Undang-Undang Dasar Negara tahun 1945, dapat dikemukakan disini pendapat Bintoro yang mensitir pendapat
diketahui bahwa Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang Moerdiono bahwa "negara kebangsaan bukanlah suatu
berbentuk Republik dengan kedaulatan berada di tangan rakyat komunitas sosioantropologis yang tumbuh secara alamiah.
dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar Negara (lihat Negara kebangsaan adalah suatu komunitas politik yang
Pasal 1 ayat (1) dan (2) UUD 1945). dirancang, dibangun dan dioperasikan berdasar wawasan
kebangsaan. Wawasan Kebangsaan itu sendiri timbul,
16 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 17

berkembang dan beroperasi berdasarkan persetujuan terus Bangsa Indonesia adalah rakyat Indonesia yang secara
menerus dari unsur-unsur komunitas politik itu" (Bintoro, 1966). sosiopolitis (komunitas politik) telah mempunyai kesatuan tekad
sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, mendirikan
E. Rangkuman Negara Kesatuan Republik Indonesia dan telah mendapat
Secara konseptual negara terbentuk karena adanya perjanjian pengakuan internasional, di antaranya mula-mula datang dari
atau kesepakatan di antara kelompok-kelompok manusia dalam Inggris pada tahun 1947 kemudian disusul oleh berpuluh-puluh
suatu wilayah atau daerah tertentu untuk mewujudkan negara lainnya di dunia.
kepentingan atau tujuan bersama tanpa membedakan ras/suku,
bahasa, agama, adat-istiadat, budaya dan kepentingan politik F. Evaluasi
kelompok yang bersangkutan. Jawablah soal-soal latihan dibawah ini secara jelas dan ringkas
mengacu pada butir-butir materi yang telah diajarkan.
Untuk membentuk negara harus dipenuhi unsur-unsur yang
1. Jelaskan mengenai pengertian negara dan teori terjadinya
dominan, yaitu rakyat yang bersatu sebagai satu bangsa, daerah
suatu negara.
atau wilayah yang jelas batas-batasnya, pemerintah yang
2. Ada beberapa negara berdasarkan teori modern dan
berdaulat dengan tujuan tertentu dan secara formal mendapat
bagaimana sistem pemerintahan dari masing-masing bentuk
pengakuan dari negara lain dalam rangka memenuhi tata aturan
negara tersebut?
pergaulan internasional.
3. Sebutkan unsur-unsur pokok sebagai syarat terbentuknya
suatu negara sesuai dengan pengetahuan anda?
Menurut teori modern saat ini, bentuk negara yang terpenting
4. Apakah yang dimaksud dengan istilah "bangsa" itu dan
ialah negara kesatuan dan negara federasi (serikat). Indonesia
jelaskan pula pendapat dari beberapa pakar yang anda
sebagai suatu negara termasuk negara kesatuan dengan sistem
ketahui.
pemerintahan yang berbentuk republik dan kedaulatan berada di
5. Bagaimana penerapan teori tentang negara dan bangsa di
tangan rakyat yang dilaksanakan menurut UUD Negara tahun
Indonesia?
1945.

Bangsa pada pokoknya adalah rakyat yang bersepakat untuk


bersatu dengan tekad untuk membangun masa depan bersama
dengan cara membentuk negara yang akan mengatur dan
mengurus kepentingan bersama secara adil.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 19

BAB III nusantara dan wawasan "sosial" sebagaimana diutarakan di


atas, namun dapat diambil intisarinya bahwa "wawasan"
WAWAWAN KEBANGSAAN DAN
pada pokoknya mengandung pengertian "kemampuan untuk
INTEGRASI NASIONAL memahami cara memandang sesuatu konsep tertentu yang
direfleksikan dalam perilaku tertentu sesuai dengan konsep
atau pokok pikiran yang terkandung di dalamnya".
Bab ini membahas materi pokok sebagai gabungan dari konsep dan
pengertian Wawasan Kebangsaan dalam kerangka Negara Kesatuan Selanjutnya mengenai istilah "kebangsaan" yang berasal
Republik Indonesia dan pengertian serta konsep Integrasi Nasional. dari kata "bangsa" dapat mengandung arti "ciri-ciri yang
Oleh karena itu secara berturut-turut disajikan mengenai muatan menandai golongan bangsa tertentu", dan dapat pula
materi yang mengacu pada butir-butir pokok tersebut di atas. mengandung arti "kesadaran diri sebagai warga dari suatu
negara" (KKBI, 1989).
A. Pengertian Wawasan Kebangsaan Dalam kaitan dengan pengertian yang terakhir ini,
1. Pengertian Wawasan Kebangsaan (Parangtopo 1993) memberikan pengertian kebangsaan
sebagai "tindak tanduk kesadaran dan sikap yang
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu
memandang dirinya sebagai suatu kelompok bangsa yang
"Wawasan" dan "Kebangsaan". Secara etimologi menurut
sama dengan keterikatan sosiokultural yang disepakati
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah wawasan
bersama". Berdasarkan wawasan kebangsaan itu, dinyatakan
berarti (1) hasil mewawas; tinjauan; pandangan dan dapat
pula bahwa wawasan kebangsaan adalah suatu "wawasan
juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Dalam kamus
yang mementingkan kesepakatan, kesejahteraan, kelemahan,
tersebut diberikan contoh "Wawasan Nusantara" yaitu
dan keamanan bangsanya sebagai titik tolak dalam
wawasan (konsepsi cara pandang) dalam mencapai Tujuan
berfalsafah, berencana dan bertindak".
Nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara
sebagai satu kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
Dalam rangka menerapkan konsep wawasan kebangsaan,
pertahanan keamanan. Lebih lanjut diberikan pula contoh
pada Seminar Pendidikan Wawasan Kebangsaan (1993)
dalam pengertian lain seperti "Wawasan Sosial", sebagai
dikemukakan perlunya dipahami 2 (dua) aspek sebagai
"kemampuan untuk memahami cara-cara penyesuaian diri
berikut:
atau penempatan diri di lingkungan sosial".
a. Aspek Moral
Walaupun dalam rumusan yang berbeda, karena dikaitkan Konsep wawasan Kebangsaan mensyaratkan adanya
dengan dua subyek yang berbeda yaitu antara “wawasan perjanjian diri atau commitment pada seseorang atau

18
20 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 21

masyarakat untuk turut bekerja bagi kelanjutan peningkatan kualitas kehidupan bangsanya. Selain itu
eksistensi bangsa dan bagi peningkatan kualitas wawasan kebangsaan menghendaki pengetahuan yang
kehidupan bangsa. memadai tentang tantangan masa.kini dan mendatang serta
b. Aspek Intelektual berbagai potensi bangsanya.
Konsep wawasan Kebangsaan menghendaki
pengetahuan yang memadai mengenai tantangan 2. Wawasan Kebangsaan Indonesia
tantangan yang dihadapi bangsa baik saat ini maupun di Wawasan Kebangsaan dalam kerangka Negara Kesatuan
masa mendatang serta berbagai potensi yang dimiliki Republik Indonesia berkembang dan mengkristal tidak
bangsa. lepas dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia dalam
membentuk negara ini. Konsep wawasan kebangsaan
Berdasarkan uraian di atas, maka pada modul (bahan ajar) Indonesia tercetus pada waktu diikrarkan Sumpah Pemuda
Diklat Prajabatan Golongan I dan II ini "Wawasan 28 Oktober 1928 sebagai tekad perjuangan yang merupakan
Kebangsaan" diberikan pengertian sebagai "sudut pandang konvensi nasional tentang pernyataan eksistensi bangsa
atau cara memandang yang mengandung kemampuan Indonesia yaitu: satu nusa, satu bangsa dan menjunjung
seseorang atau kelompok orang untuk memahami bahasa persatuan bahasa Indonesia. Wawasan seperti itu
keberadaan jati dirinya sebagai satu bangsa juga dalam pada hakikatnya tidak membedakan asal suku, keturunan,
memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah ataupun perbedaan warna kulit. Dengan perkataan lain
hidup bangsanya dalam lingkungan internal dan lingkungan wawasan tersebut mengutamakan persatuan dan kesatuan
eksternalnya". “Wawasan ini menentukan cara suatu bangsa atau yang dapat disebut sebagai wawasan
bangsa”. Mendayagunakan kondisi geografis negaranya, kebangsaan Indonesia.
sejarah, sosiobudaya, ekonomi dan politik serta pertahanan
keamanan dalam mencapai cita-cita dan menjamin Dalam hubungan ini Bintoro (1996) mengemukakan bahwa:
kepentingan nasionalnya. Reason d'etre negara Indonesia bukan berdasar sosio
Wawasan ini juga menentukan bagaimana bangsa itu antropologis (etnik), tetapi karena pengalaman sejarah
menempatkan dirinya dalam tata berhubungan dengan ditindas kolonialisme dan mengaspirasikan kehidupan
sesama bangsanya dan dalam pergaulan dengan bangsa- kebangsaan yang bebas. Wawasan kebangsaan didukung
bangsa lain di dunia (internasional). oleh ideologi (gerakan pemikiran) yang timbul di abad ke-
Dalam wawasan kebangsaan terkandung komitmen dan 18 yaitu Nasionalisme.
semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan
22 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 23

Untuk dapat memahami konsep wawasan kebangsaan Indonesia dan menghisap kekayaan alamnya, sehingga
Indonesia, kiranya perlu disimak berbagai hal yang periode itu merupakan periode penderitaan lahir batin.
melatarbelakangi lahirnya konsep tersebut dari telaah dan Sekalipun demikian, sejarah juga membuktikan bahwa
dokumenter berikut ini. menghadapi pengaruh dan tekanan dari luar itu bangsa
a. Latar Belakang di nusantara tidak pernah berhenti untuk mengadakan
Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada abad ke-7 perlawanan.
sampai dengan 16, bangsa Indonesia berada dalam Semua perlawanan tersebut mengalami kekalahan.
periode yang sering disebut sebagai masa "Kerajaan Perjuangan yang besifat lokal senantiasa gagal karena
Nusantara". Pada masa itu terdapat 2 (dua) kerajaan belum adanya persatuan dan kesatuan sedangkan di
besar, yaitu Sriwijaya (abad ke-7 s.d. 12) dan sisi lain pihak kolonial terus menggunakan politik
Majapahit (abad ke-13 s.d. 16), yang ternyata telah "devide et impera" (pecah belah dan kuasai). Kendati
mampu membawa bangsa Indonesia mencapai puncak demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan
kemegahannya sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat
berdaulat, adil, dan makmur, serta berperan penting di perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam
kawasan Asia Tenggara. Politik luar negeri Majapahit mengusir penjajah.
dikenal dengan "mitreka satata" atau dapat disamakan Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran
sekarang dengan prinsip bertetangga yang baik (good bahwa perjuangan yang bersifat nasional yakni
neighbour policy). Juga pada waktu itu dikenal istilah perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan
"bhinneka tunggal ika" (lengkapnya: bhinneka tunggal dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai
ika/tan hana dharma mangrua yang artinya walaupun kekuatan yang nyata.
berbeda, satu jua adanya, sebab tidak ada agama yang Pergerakan Budi Oetomo, yang didirikan pada tanggal
mempunyai tujuan yang berbeda). Di sini ditunjukkan 20 Mei 1908, merupakan tonggak awal sejarah
betapa kerukunan hidup umat beragama di Indonesia perjuangan yang bersifat nasional. Pergerakan yang
telah berkembang sejak dulu. Karena kedatangan dijiwai cita-cita Wahidin Soediro Hoesodo tersebut
bangsa barat seperti Portugis, Spanyol, Belanda, menandai pula kebangkitan nasional untuk menentang
Inggris dan Perancis yang menggunakan tipu muslihat penjajahan secara terorganisasi dan terbuka untuk
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, maka semua golongan bangsa Indonesia. Itulah sebabnya,
berakhirlah periode Kerajaan Nusantara itu dan setiap tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari
mulailah periode penjajahan yang menindas bangsa Kebangkitan Nasional. Bangsa yang bangkit karena
24 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 25

tekad untuk merdeka, bangsa yang mempunyai harga manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat
diri. Indonesia seluruhnya sebagai obyek dan subyek usaha
Di samping itu bangkit pula gerakan-gerakan di bidang pembangunan nasional menuju masyarakat adil dan
politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, makmur berdasarkan Pancasila.
pers dan kewanitaan. Dalam perjalanan sejarah itu Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia
timbul pula gagasan sikap, dan tekad yang bersumber menunjukkan, bahwa Wawasan Kebangsaan
dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh mengetengahkan manusia ke dalam pusat hidup
cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu bangsa. Hal ini berarti bahwa dalam persatuan dan
adalah pengejawantahan dari satu Wawasan kesatuan bangsa masing-masing pribadi harus
Kebangsaan. dihormati. Bahkan lebih dari itu Wawasan Kebangsaan
b. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan menegaskan, bahwa manusia seutuhnya adalah pribadi,
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam subyek dari semua usaha pembangunan bangsa. Semua
persatuan dan kesatuan bangsa memiliki 6 (enam) usaha pembangunan dalam segala bidang kehidupan
dimensi manusia yang bersifat mendasar dan berbangsa bertujuan agar masing-masing pribadi
fundamental, yaitu: bangsa dapat menjalankan hidupnya secara
1) Penghargaan terhadap harkat dan martabat bertanggungjawab demi persatuan dan kesatuan
manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang bangsa.
Maha Kuasa; Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang
2) Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan bebas, merdeka, maju, dan mandiri akan berhasil
yang bebas, merdeka, dan bersatu; dengan persatuan bangsa yang kukuh dan berjaya.
3) Cinta akan Tanah Air dan Bangsa; "Cinta akan Tanah Air dan Bangsa" menegaskan nilai
4) Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat; sosial dasar. Dengan ini Wawasan Kebangsaan
5) Kesetiakawanan Sosial; menempatkan penghargaan tinggi akan kebersamaan
6) Masyarakat adil makmur. yang luas, yang melindungi masing masing warga dan
Dengan demikian wahana kehidupan religius menyediakan tempat untuk perkembangan pribadi bagi
diwujudkan dengan memeluk agama dan menganut setiap warga. Tetapi sekaligus mengungkapkan hormat
Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap solidaritas manusia. Solidaritas itu mengakui
dilindungi oleh negara, dan sewajarnya mewarnai hak dan kewajiban asasi sesamanya, tanpa membeda-
hidup kebangsaan. Wawasan Kebangsaan membentuk bedakan suku, keturunan, agama dan kepercayaan,
26 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 27

jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan dan dengan lebih mudah.
sebagainya. Kebangsaan dan demokrasi bukanlah tujuan, tetapi
Paham kebangsaan dapat berwawasan luas dapat pula merupakan sarana dan wahana untuk mencapai tujuan
berwawasan sempit. Fasisme, Naziisme sebagai yang lebih tinggi, yaitu masyarakat yang adil dan
nasionalisme yang sempit jelas ditolak oleh bangsa makmur.
Indonesia. Dengan demikian esensi nasionalisme Salah satu ciri khas negara demokratis yang
sebagai suatu tekad bersama yang tumbuh dari bawah membedakannya dari negara yang totaliter adalah
untuk bersedia hidup sebagai suatu bangsa dalam toleransi. Wawasan Kebangsaan Indonesia
negara merdeka. Kebangsaan/nasionalisme adalah menegaskan, bahwa demokrasi tidak sama dengan
paham kebersamaan, persatuan dan kesatuan. kemenangan mayoritas atau minoritas. Karena itu
Nasionalisme atau kebangsaan selalu berkaitan erat dalam demokrasi kita tidak sama dengan kemenangan
dengan demokrasi, karena tanpa demokrasi, mayoritas atau minoritas. Dalam demokrasi kita segala
kebangsaan akan mati bahkan merosot menjadi sesuatu dapat di putuskan dengan cara musyawarah
Fasisme/Naziisme, yang bukan saja berbahaya bagi dan tidak mengutamakan pengambilan keputusan
berbagai minoritas dalam bangsa yang bersangkutan, dengan suara terbanyak (voting). Hal yang sama
tetapi juga berbahaya bagi bangsa lain. nampak dalam kerukunan hidup beragama dan
Kesetiakawanan sosial sebagai nilai merupakan berkepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
rumusan lain dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dalam rangka integrasi nasional terdapat sikap saling
Wawasan Kebangsaan menegaskan, bahwa hormat menghormati dan bekerjasama antara para
kesejahteraan rakyat lebih dari hanya kemakmuran pemeluk agama yang berbeda-beda dan sikap saling
yang paling tinggi dari sejumlah orang yang paling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
hebat. Kesejahteraan rakyat lebih dari keseimbangan agama masing-masing.
antara kewajiban sosial dan keuntungan individu. c. Makna Wawasan Kebangsaan
Kesejahteraan sosial boleh disebut kesejahteraan Wawasan Kebangsaan Indonesia mengamanatkan
umum. Kesejahteraan umum itu mencakup kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan,
keseluruhan lembaga dan usaha dalam hidup sosial, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
yang membangun dan memungkinkan masing-masing dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
pribadi, keluarga dan kelompok sosial lain untuk Diharapkan manusia Indonesia sanggup dan rela
mencapai kesempurnaan mereka secara lebih penuh berkorban untuk kepentingan bangsa. Sehubungan
28 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 29

dengan itu hendaknya dipupuk penghargaan terhadap dan untuk itu perlu pula dipahami pandangan dan
martabat manusia, cinta kepada tanah air dan bangsa, falsafah hidup yang dianut oleh bangsa Indonesia yaitu
demokrasi dan kesetiakawanan sosial. Pancasila, yang mengandung nilai-nilai dasar yang
Wawasan Kebangsaan mengembangkan persatuan akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan
Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka bertingkah laku yang bermuara pada terbentuknya
Tunggal Ika dipertahankan. Persatuan tidak boleh karakter bangsa.
mematikan keanekaan dan kemajemukan. Sebaliknya Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terbuka dan
keanekaan dan kemajemukan tidak boleh menjadi suka berkoeksistensi dengan bangsa lain. Sudah sejak
pemecah belah namun menjadi kekuatan yang dulu kala bangsa Indonesia menikmati dan menghayati
memperkaya persatuan. arti hidup berdampingan secara damai dengan bangsa
Wawasan Kebangsaan tidak memberi tempat pada lain. Dengan letak geostrategik nusantara di posisi
patriotisme yang picik. Misi yang diamanatkan ialah silang hubungan antar bangsa, maka wawasan
agar para warga negara Indonesia membina dengan kebangsaan Indonesia tidak hanya bersifat "inward
jiwa besar dengan setia terhadap Tanah Air, tetapi looking" dan mengisolasi diri. Laut bagi bangsa
tanpa kepicikan jiwa. Cinta Tanah Air dan Bangsa Indonesia bukan menjadi pemisah tetapi justru ke luar
selalu sekaligus diarahkan pada kepentingan seluruh sebagai wahana dalam berhubungan dengan bangsa
umat manusia yang saling berhubungan dengan lain, sedangkan ke dalam merupakan unsur pemersatu.
berbagai jaringan antara ras, antar bangsa dan antar Wawasan Nusantara yang mengemuka di tengah-
negara. tengah silang pendapat antara federalisme dan
Mencermati makna Wawasan Kebangsaan tersebut, unitarisme di masa setelah lahirnya Indonesia Serikat,
dapatlah dikemukakan bahwa Wawasan Kebangsaan esensinya dapat dikatakan implementasi dari wawasan
Indonesia pada hakikatnya dilandasi oleh Pancasila kebangsaan yang dijiwai semangat bangsa bahari.
sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa kita. Dalam wawasan nusantara dinyatakan bahwa wilayah
Dengan Wawasan Kebangsaan yang dilandasi oleh laut adalah bagian dari wilayah negara kepulauan yang
pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah kemudian diakui dunia sebagai "Archipelagic
berhasil merintis jalan menyelenggarakan misinya di Principle".
tengah-tengah tata kehidupan di dunia. Wawasan Nusantara adalah pandangan yang
Untuk dapat memahami hakikat Wawasan Kebangsaan menyatakan bahwa negara Indonesia merupakan suatu
Indonesia perlu kiranya dipahami jati diri bangsa kita satu kesatuan dipandang dari segala aspeknya.
30 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 31

Wawasan Nusantara adalah pandangan hidup bangsa merupakan satu kesatuan wilayah hukum
Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi nasional yang mengabdi kepada kepentingan
Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk nasional.
mengejawantahkan segala dorongan dan rangsangan di 2) Kesatuan Sosial budaya, dalam arti:
dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan a) Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu
tujuan nasional, yang mencakup: perikehidupan bangsa yang harus merupakan
1) Kesatuan Politik, dalam arti: kehidupan yang serasi dengan tingkat
a) Bahwa kedaulatan nasional dengan segala perkembangan masyarakat yang sama,
kekayaannya merupakan satu kesatuan seimbang dan merata serta keselarasan hidup
wilayah, ruang hidup dan kesatuan matra sesuai dengan kemajuan bangsa;
seluruh bangsa serta merupakan modal dan b) Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya
milik bersama bangsa Indonesia; adalah satu, sedangkan terdapatnya berbagai
b) Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai corak ragam budaya menggambarkan
suku dan berbicara dalam berbagai bahasa kekayaan khazanah budaya bangsa yang
daerah, meyakini dan menganut berbagai menjadi modal dan landasan pengembangan
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan budaya nasional secara keseluruhan yang
Yang Maha Esa merupakan suatu kesatuan dinikmati hasilnya oleh seluruh bangsa.
bangsa yang utuh di dalam arti seluas- 3) Kesatuan Ekonomi, dalam arti:
luasnya; a) Bahwa kekayaan yang terdapat dan
c) Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia terkandung di dalam wilayah nusantara
merasa satu, senasib sepenanggungan, beserta kawasan yuridisnya, baik potensial
sebangsa dan setanah air serta memiliki suatu maupun efektif adalah modal dan milik
tekad bulat dalam mencapai perwujudan cita- bersama bangsa dan bahwa keperluan hidup
cita bangsa; sehari-hari harus tersedia merata di seluruh
d) Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah wilayah tanah air;
serta ideologi bangsa dan negara, yang b) Bahwa tingkat perkembangan ekonomi harus
dilandasi, membimbing dan mengarahkan sesuai dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
bangsa menuju tujuannya; meninggalkan ciri-ciri khas yang dimiliki
e) Bahwa seluruh kepulauan Nusantara oleh tiap-tiap daerah dalam pengembangan
32 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 33

kehidupan ekonominya. Wawasan Kebangsaan Indonesia adalah wawasan yang


4) Kesatuan Pertahanan Keamanan, dalam arti: terbuka dan bukan wawasan yang dilandasi paham
a) Bahwa ancaman terhadap sesuatu pulau atau kebangsaan yang sempit. Kemungkinan orang dapat
daerah pada hakikatnya merupakan ancaman mempertanyakan budaya khas yang dapat menjadi ciri
seluruh bangsa dan negara; identitas insan Indonesia di atas keragaman budaya
b) Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai daerah yang berkembang subur.
hak dan kewajiban yang sama di dalam Demikian pula mengenai implementasi kesatuan dan
kerangka menunaikan tanggung jawab persatuan, perlu menjadi fokus dalam mengembangkan
masing-masing dalam usaha pembelaan pembangunan masa yang akan datang. Pembangunan
negara. industri dan proses industrialisasi di Indonesia
misalnya harus menjamin interdependensi
Realisasi penghayatan dan pengisian Wawasan perkembangan antar pulau utama yang didukung oleh
Nusantara pada satu pihak menjamin keutuhan wilayah pembangunan wilayah laut sebagai wahana pemersatu.
nasional dan melindungi sumber-sumber kekayaan Hanya dengan bangkitnya kembali jiwa bahari wilayah
alam beserta pengelolaannya, sedangkan pada lain laut antar pulau dimiliki oleh bangsa Indonesia.
pihak menunjukkan wibawa kedaulatan negara Dengan demikian kesatuan politik yang kini telah
Republik Indonesia. dicapai akan diikuti dengan kesatuan ekonomi hasil
Kejayaan bangsa Indonesia akan dapat diraih kembali pembangunan yang akan datang. Demikian pula
dengan menghidupkan kembali jiwa baharinya kesatuan budaya tidak boleh diabaikan. Desentralisasi
berlandaskan wawasan nusantara. Menuju kesama pemerintahan dan pembangunan dalam rangka
semua pemikir, pemimpin dan perencana serta pengembangan otonomi daerah mutlak dilakukan.
pelaksana pembangunan Indonesia penerus generasi 45 Kebijakan desentralisasi yang dirumuskan berdasarkan
harus mewujudkan wawasan tersebut dengan wawasan kebangsaan Indonesia, harus mencegah
dukungan jiwa bahari yang kuat. Artinya desintegrasi negara kesatuan merongrong wibawa
pembangunan bukan wilayah darat saja dan di pulau pemerintah pusat dan mencegah timbulnya
utama saja secara terpisah-pisah, melainkan pertentangan antara pemerintah pusat dengan daerah.
pembangunan wilayah darat dan laut secara Perlu dicegah timbulnya krisis kewibawaan
terintegrasi dari Sabang sampai Merauke. pemerintah pusat.
34 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 35

Intrinsik dalam penegakan kewibawaan tersebut adalah kapitalisme dan liberalisme yang ditentang oleh
terwujudnya pemerintahan pusat yang bersih dan aspirasi perjuangan rakyat Indonesia. Keterbukaan dan
akuntabel. Daerah harus tumbuh dan berkembang kebersamaanlah yang menjadi kunci dari keberhasilan,
secara mandiri dengan daya saing yang sehat antar baik Pancasila maupun wawasan kebangsaan dalam
daerah tanpa mengabaikan terwujudnya kesatuan membawa bangsa Indonesia ke tujuan nasional yang
ekonomi, memperkokoh kesatuan politik dan masih harus terus menerus diperjuangkan.
mengembangkan kesatuan budaya. Dalam pelaksanaannya pembangunan ekonomi pasar
Dalam upaya ke arah itu, maka prasyarat sebagai Indonesia harus berperan dalam mengembangkan
penjamin antara lain adalah warga bangsa yang sistem ekonomi pasar internasional yang bermanfaat
kompak dan bersatu dengan ciri kebangsaan (nation bagi umat manusia khususnya bangsa yang sedang
wide oriented), netralitas birokrasi pemerintahan yang berkembang dalam rangka mengembangkan tatanan
berwawasan kebangsaan, perkembangan, serta sistem ekonomi dunia baru. Indonesia misalnya secara
pendidikan yang menghasilkan kader pembangunan minimal harus aktif dalam pasar ASEAN dan ASPAC
yang berwawasan kebangsaan. secara maksimal di pasar internasional serta mampu
Bangsa Indonesia tidak perlu khawatir bahwa bersaing dengan negara industri maju.
Pancasila akan berbenturan dengan proses globalisasi. Bangsa Indonesia harus proaktif dalam mengantisipasi
Sebab Pancasila sudah mencakup dan menjamin perkembangan lingkungan stratejik. Indonesia dengan
realisasi dari apa yang menjadi tuntutan hak asasi wawasan kebangsaannya justru harus dapat memberi
manusia. Pancasila adalah ideologi terbuka yang akan contoh bagi bangsa lain dalam membina identitas,
menyerap semua perkembangan sesuai dengan kemandirian, dan menghadapi tantangan dari luar
jamannya. Dengan demikian wawasan kebangsaan tanpa konfrontasi. Indonesia harus dapat meyakinkan
yang tidak lepas dari induknya yaitu Pancasila tidak bangsa-bangsa lain bahwa eksistensi bangsa bukan
akan menjadi penyebab alienisasi bangsa Indonesia merupakan sumber konflik dalam pergaulan umat
dengan eksistensi bangsa lain. Wawasan kebangsaaan manusia, namun merupakan aset yang diperlukan
juga tidak perlu dikhawatirkan menjadi penghambat dalam mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang
integrasi ekonomi Indonesia dengan sistem ekonomi beradab (Sumitro, 1993).
pasar. Namun bangsa Indonesia harus waspada dan
tanggap mengenai implementasinya di dalam negeri,
karena induk dari ekonomi pasar adalah sistem
36 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 37

B. Pengertian dan Konsep Integritas Nasional a. Keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan
1. Pengertian Integritas Nasional suasana yang tertib, teratur, aman dan damai sehingga
akan timbul ketentraman lahir dan batin. Keselarasan
Untuk dapat menguraikan subyek atau pokok bahasan
akan terwujud bila setiap orang melaksanakan tugas
tersebut di atas, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai
sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawab. Benturan-
pengertian dan istilah Integrasi Nasional dari segi bahasa.
benturan tidak perlu terjadi, segalanya berlangsung
Istilah Integrasi Nasional terdiri dari dua kata yaitu
secara wajar dalam perkembangan lingkungan dan
"Integrasi" dan "Nasional". Istilah “Integrasi” mempunyai
masyarakatnya.
arti "pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan
b. Keserasian adalah keadaan yang menggambarkan
yang utuh atau bulat". Sedangkan istilah "Nasional"
terpadunya unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan
mengandung pengertian: (1) kebangsaan; (2) bersifat
bersama. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku,
bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa, misalnya cita-cita
adat-istiadat, agama, bahasa (daerah) dan sebagainya.
nasional; tarian nasional, perusahaan nasional (KBBI,
Keragaman itu diakui, dihormati, dengan penuh
1989). Hal-hal yang menyangkut bangsa itu sendiri dapat
toleransi. Kesemuanya terikat menjadi satu kesatuan
juga berupa adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan,
dan kekuatan bangsa dalam wadah negara kebangsaan
agama, budaya, wilayah/daerah dan sebagainya.
Indonesia.
Mengacu pada penjelasan kedua istilah tersebut di atas,
c. Keseimbangan adalah keadaan yang menggambarkan
maka dapat dikatakan bahwa Integritas Nasional adalah
bahwa masing-masing unsur yang terlibat dalam hidup
identik dengan Integritas bangsa yang mempunyai
bersama dalam hubungan bersama diperlakukan dengan
pengertian "suatu proses penyatuan atau pembauran
sewajarnya. Masing-masing mendapat perlakuan sesuai
berbagai aspek sosial-budaya ke dalam kesatuan wilayah
dengan kodrat, harkat, martabat, tugas, hak, wewenang
dan pembentukan identitas nasional atau bangsa" (Ibid).
dan kewajibannya. Dengan adanya keseimbangan akan
Integritas Nasional sebagai upaya atau proses pembauran tercipta suasana keadilan.
berbagai aspek yang menjadi ciri dan atribut bangsa harus
Integritas Nasional sebagai konsep dalam kaitan dengan
dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan
wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik
keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai
Indonesia pada dasarnya berlandaskan pada aliran
satu bangsa.
pemikiran atau paham integralistik yang dicetuskan oleh
G.W.F. Hegl (1770-1831). Teori ini dikemukakan dalam
38 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 39

hubungan dengan paham idealisme. tetapi negara menjamin keselamatan hidup bangsa
Menurut paham tersebut untuk mengenal dan memahami seluruhnya sebagai persatuan yang tidak dapat dipisahkan.
sesuatu harus dicari kaitannya dengan yang lain. Untuk Berdasarkan pemikiran itu, maka semangat dan struktur
mengenal manusia misalnya, harus dikaitkan dengan kerohanian dari bangsa Indonesia bersifat dan bercita-cita
masyarakat dimana ia hidup dan untuk mengenal suatu persatuan hidup, persatuan kawulo dan gusti yaitu
masyarakat harus dicari kaitannya dengan proses persatuan antar dunia luar dan dunia batin, antara
sejarahnya. Bagaimana pemikiran atau konsep integritas makrokosmos dan mikrokosmos, antara rakyat dan
nasional dalam kerangka negara kesatuan kita? pemimpin-pemimpinnya. Segala manusia sebagai
Berikut ini akan diuraikan tentang konsep Integrasi seseorang, golongan manusia dalam suatu masyarakat dan
Nasional dimaksud. golongan-golongan lain dari masyarakat itu, dan tiap-tiap
masyarakat dalam pergaulan hidup di dunia seluruhnya
2. Konsep Integrasi Nasional Indonesia dianggap mempunyai tempat dan kewajiban hidup
Pemahanan integralistik yang dianut oleh bangsa (dharma) sendiri-sendiri menurut kodrat alam. Segala
Indonesia bersumber dari pemikiran Mr. Soepomo yang golongan mahluk, segala sesuatu saling berpengaruh dan
disampaikan di depan sidang BPUPKI pada tahun 1945. kehidupan mereka bersangkutpaut. Hal itu merupakan idea
Paham integralistik ini merupakan salah satu aliran dalam totaliter, idea integralistik dari bangsa Indonesia, yang
teori tentang negara. terwujud juga dalam susunan tata negaranya yang asli.
Menurut aliran pikiran integralistik ini, negara dibentuk Dalam suasana persatuan antara rakyat dan pimpinannya,
tidak untuk menjamin kepentingan seseorang atau antara golongan-golongan rakyat satu sama lain, segala
golongan, akan tetapi menjamin kepentingan masyarakat golongan diliputi oleh "semangat gotong royong, dan
seluruhnya sebagai persatuan. semangat kekeluargaan". Menurut aliran pikiran tentang
Negara ialah suatu masyarakat yang integral, segala negara integralistik yang dianggap sesuai dengan semangat
golongan, segala bagian, segala anggotanya berhubungan Indonesia asli itu, negara tidak mempersatukan dirinya
erat satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakat dengan golongan yang terbesar dalam masyarakat, juga
yang organis. Hal yang terpenting dalam negara yang tidak mempersatukan dirinya dengan golongan yang
berdasarkan aliran pikiran integral ialah penghidupan paling kuat (golongan politik atau ekonomi yang paling
bangsa seluruhnya. Negara tidak memihak kepada sesuatu kuat), akan tetapi mengatasi segala golongan dan segala
golongan yang paling kuat, atau yang paling besar, tidak seseorang, mempersatukan diri dengan segala lapisan
menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat, akan rakyat seluruhnya.
40 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 41

Dari uraian Mr. Soepomo di atas dapat dikemukakan penuntutan pada hak-hak dan pribadi/golongan;
bahwa didalam masyarakat yang integralistik, setiap h. Mengutamakan upaya memadu pendapat daripada
anggota, warga, dan setiap golongan diakui dan dihormati mencari menang sendiri;
kehadiran dan keberadaannya (eksistensinya), diakui hak i. Disemangati kerukunan, keutuhan, persatuan,
dan kewajiban serta fungsinya masing-masing dalam kebersamaan, setia kawan, dan gotong royong;
mencapai tujuan bersama. Sebaliknya setiap warga negara, j. Saling menolong, membantu, dan bekerjasama;
setiap anggota, dan setiap golongan berkewajiban dan k. Berdasarkan kasih sayang, pengorbanan, pria dan
bertanggung jawab atas terlindunginya kepentingan, wanita, individu dan masyarakat serta lingkungan.
keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat
seluruhnya. Dengan paham integralistik atau kebersamaan, Penerapan nilai keberhasilan dalam kehidupan menuntut
bangsa Indonesia percaya akan dapat mencapai pada setiap manusia untuk mengendalikan diri, yakni untuk
kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin. mengarahkan manusia melakukan pengendalian diri, yakni
Secara rinci ciri-ciri tata nilai integralistik menurut untuk mengarahkan aktifitas pribadinya menuju
Suprapto (1994) adalah sebagai berikut: terselenggaranya kehidupan yang selaras, serasi, dan
a. Bagian atau golongan yang terlibat berhubungan erat seimbang demi tercapainya kehidupan bersama yang
dan merupakan kesatuan organis; sejahtera, adil, makmur dan bahagia lahir dan batin. Nilai
b. Eksistensi setiap unsur hanya berarti dalam kebersamaan menuntut kepada tiap individu untuk
hubungannya secara keseluruhan. Masing-masing meletakkan kepentingan dan keinginan pribadi dalam
anggota, bagian, golongan memiliki tempat dan rangka kebersamaan hidup, dan dalam rangka mewujudkan
kewajiban (dharma) sendiri-sendiri merupakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam hal ini
persatuan hidup; tidak berarti bahwa kepentingan pribadi atau golongan
c. Tidak terjadi situasi yang memihak pada golongan yang disingkirkan atau ditiadakan. Kepentingan pribadi atau
kuat atau yang penting; golongan justru merupakan motivasi terbinanya
d. Tidak terjadi dominasi mayoritas dan tirani minoritas; kesejahteraan bersama. Dengan menerapkan nilai
e. Tidak memberi tempat bagi paham individualisme, kebersamaan diharapkan tercipta suatu keselarasan dan
liberalisme dan totalitarisme; kesimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani, antara
f. Mengutamakan keselamatan maupun kesejahteraan, wanita dan pria, antara kepentingan individu dan
kebahagiaan bagi seluruh bangsa dan negara; masyarakat dan antara kehidupan duniawi dan kehidupan
g. Mengutamakan penunaian kewajiban daripada akhirat.
42 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 43

Nilai-nilai yang merupakan penjabaran tata nilai Khusus tentang Integrasi Nasional yang vertikal ada 4
integralistik ini diterapkan oleh bangsa Indonesia dalam (empat) tugas konstitusional yang bersifat abadi dari
mengatur tata hubungan dengan Tuhan, dengan sesama pemerintah Indonesia, yaitu: (1) melindungi segenap
manusia, dengan bangsanya, dan dengan alam sekitarnya. bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. (2)
Nilai-nilai keselarasan, keserasian, keseimbangan, memajukan kesejahteraan umum, (3) mencerdaskan
kebhinnekatunggalikaan, kekeluargaan mewarnai kehidupan bangsa, dan akhirnya (4) ikut melaksanakan
hubungan-hubungan tersebut. Inilah yang kemudian ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
dirumuskan menjadi Pancasila, pandangan hidup bangsa perdamaian abadi dan keadilan sosial. Empat tugas
Indonesia, dasar Negara Republik Indonesia dan ideologi pemerintah yang juga di sebut "tujuan nasional", sekaligus
bangsa. menjadi tolok ukur bagi keberhasilan atau kegagalannya.
Persoalan yang perlu kita pertanyakan adalah setelah kita Berdasarkan pasal 4 ayat (1) UUD 1945, Presiden Republik
terima paham negara integralistik Indonesia, kemudian Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
bagaimana implementasinya? Berikut ini disajikan tulisan Undang-Undang Dasar. Sudah barang tentu Presiden tidak
Moerdiono (1991). bekerja sendiri. Di tingkat pusat, Presiden dibantu oleh
Integrasi Nasional dapat dipahami dari dua segi yaitu (1) Wakil Presiden, para Menteri serta para Kepala Lembaga
Integrasi Nasional secara Vertikal dan (2) Integrasi Pemerintah Non Departemen. Di tingkat daerah Presiden
Nasional secara Horizontal. dibantu oleh para Gubernur Kepala Daerah beserta seluruh
Integrasi Nasional secara vertikal membahas bagaimana jajarannya. Di luar negeri Presiden dibantu oleh para duta
mempersatukan pemerintah nasional dengan rakyatnya, besar dan para duta. Sekretariat Negara memberikan
yang tersebar dalam daerah yang luas. pelayanan kepada Presiden dari segi Administratif.
Oleh karena rakyat itu hidup di bawah kepemimpinan
pimpinannya masing-masing, maka Integrasi Nasional Pada tingkat daerah, kelihatannya UUD 1945 mengenal
secara vertikal ini juga akan berarti mempersatukan perbedaan antara satuan masyarakat sosiokultural dan
pemerintah pusat dengan kepemimpinan di tingkat daerah. satuan masyarakat sosial politik. Pembedaan ini kiranya
Integrasi Nasional secara horizontal membahas bagaimana amat penting untuk kita pahami benar-benar.
mempersatukan rakyat yang majemuk, hidup dalam Acuan tentang satuan masyarakat sosiokultural ini dapat
berbagai golongan primordial yang beranekaragam nilai ditemukan pada pasal 18B dan pasal 32 UUD 1945.
lembaga serta adat kebiasaannya, sehingga merasa bagian Secara kultural, bangsa kita adalah majemuk dan
dari satu bangsa yang sama. kemajemukan itu sendiri adalah produk dari sejarah yang
44 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 45

panjang dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Oleh karena Gagasan satuan masyarakat sosial politik ditemukan dalam
itulah, secara sadar kita mengambil sesanti Bhinneka pasal 18 UUD 1945 sebagai berikut:
Tunggal Ika sebagai lambang negara. a. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
Kemajemukan ini akan mempunyai relevansi ideologi, daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi
politik dan pemerintahan. Ideologi persatuan yang atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
disepakati para pemimpin di tingkat nasional, masih harus kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan
dipahami dan didukung oleh masyarakat kita yang tersebar daerah, yang diatur dengan UU.
di daerah kepulauan yang luas ini. Sesuai dengan sistem b. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
nilai budayanya sendiri. Hal ini adalah wajar saja dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
memang demikianlah seharusnya. pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
Dari sisi politik dan pemerintahan, kita bersama pembantuan.
mengetahui bahwa walaupun seluruh peraturan perundang- c. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
undangan kita berlaku sama untuk seluruh daerah, namun kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
implementasinya di lapangan akan sangat dipengaruhi oleh anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
faktor-faktor sosial budaya ini. Kampanye organisasi d. Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing
kekuatan sosial politik, misalnya jelas perlu bersifat "tailor sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten,
made" untuk daerah-daerah. Kekeliruan dalam memilih dan kota dipilih secara demokratis.
tema kampanye, seandainya menyinggung nilai-nilai dasar e. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-
yang dianut masyarakat daerah tersebut, akan berarti luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
hilangnya dukungan pemilih. Undang-Undang ditentukan sebagai urusan
Sudah barang tentu dalam setiap masyarakat sosial budaya Pemerintahan Pusat.
tersebut juga akan terjadi dinamika dan perubahan, f. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan
disamping adanya kesinambungan. Perubahan dan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
kesinambungan itu harus dikaji secara sungguh-sungguh, melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
agar kebijakan yang akan kita ambil mendapat dukungan g. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan
masyarakat di lapangan. Hal itu bisa dilakukan dengan daerah diatur dalam Undang-Undang.
dimulai apa yang disebut sebagai studi kewilayahan Dengan demikian, satuan masyarakat sosial politik ini
("regional studies"). Pemerintah Hindia Belanda dahulu merupakan masyarakat hukum, dibentuk dengan Undang-
menamakan sebagai indologi. Undang, merupakan bagian dari sistem pemerintahan
46 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI

nasional. BAB IV
Secara ideologis dan secara konstitusional, masalah sistem
NILAI-NILAI KEJUANGAN,
pemerintahan di tingkat daerah yang kita hadapi adalah
bagaimana menyusun tatanan pemerintahan yang bisa
CHARACTER BUILDING DAN
memberi peran fungsional terpadu baik pada satuan
KETAHANAN BANGSA
masyarakat sosiokultural yang bersifat asli ini maupun
pada satuan masyarakat sosiopolitik yang dirancang secara
nasional.
Sesuai dengan judul bab ini, maka dalam uraian pembahasan,
Hal itu bisa dilakukan dengan memberi peluang untuk
sistematika penyajiannya tersusun atas uraian tentang nilai-nilai
mengadakan penyesuaian secara lokal pada ketentuan-
kejuangan; daya saing nasional, pengertian Character Building dan
ketentuan hukum yang secara nasional dibuat dalam garis-
hal-hal yang melemahkan ketahanan bangsa.
garis besar saja. Beberapa daerah bahkan sudah
menemukan wujudnya yang operasional, seperti gerakan
Kesemua uraian dan pembahasan materi pokok bahasan dikaitkan
"Manunggal Sakato" yang dikembangkan di daerah
dengan konteks wawasan kebangsaan kita.
Sumatera Barat.
Cara berpikir seperti ini juga sudah mulai diperkenalkan
A. Nilai-Nilai Kejuangan
dalam pendidikan, dengan memberi peluang untuk adanya
muatan lokal dalam kurikulum, yang bersifat Dari segi semantik nilai-nilai kejuangan terdiri dari dua istilah
komplementer dan suplementer dengan kurikulum yang yaitu "Nilai" dan "Kejuangan". “Nilai” adalah konsep yang
bersifat nasional. berkenaan dengan sesuatu, sedangkan "juang" sebagai kata kerja
berarti "laga, lawan, kelahi, perang memperebutkan sesuatu
dengan mengadu tenaga". Berjuang adalah berlaga, berkelahi,
berperang dan berlawan (KBBI, 1989).

Dengan demikian nilai kejuangan adalah konsep yang berkenaan


dengan sifat, mutu, keadaan tertentu yang berguna bagi manusia
dan kemanusiaan yang menyangkut perihal perang, kelahi,
lawan dan laga. Kata nilai kejuangan dikenal terhadap konsepsi
abstrak, anutan, paham dan pendorong yang menyebabkan orang

47
48 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 49

dapat berperang, berkelahi, berlawan dan berlaga, sehingga


bermanfaat bagi dirinya untuk menang. Peristiwa Nasional di masa lampau;
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia nilai kejuangan Situasi Nasional di masa kini;
dimaksudkan untuk menggambarkan daya dorong perlawanan Aspirasi Nasional di masa mendatang.
dan pendobrak yang mampu membawa bangsa ini untuk
membebaskan dirinya dari penjajahan dan bebas merdeka. Nilai Kemampuan pandang tiga dimensi harus dimiliki sehingga
kejuangan diletakkan pada upaya selama bergenerasi-generasi perjuangan bangsa Indonesia membimbing kita dan dijadikan
untuk mencapai kemerdekaan. Nilai kejuangan seperti ini sebagai edukasi dan inspirasi bagi perjuangan selanjutnya.
dimiliki oleh generasi pra 45 dan generasi 45. Sebutan generasi
1945 sangat mengemuka karena pada tahun 1945 inilah Pada peristiwa nasional di masa lampau: dari aspek politik,
keberhasilan kemerdekaan bangsa itu datang. Namun, tentu saja berkat perjuangan bangsa telah mampu bernegara di tingkat
keberhasilan itu bukan dibuat oleh generasi 45 belaka. Nilai Nasional yaitu negara Sriwijaya dan Majapahit.
perjuangan ini mewaris terus menerus dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Dari aspek sosial ekonomi kita pernah mencapai martabat
Oleh karena itu, generasi pra 1945 yang mewakili seluruh sifat, bangsa yang penuh ketenteraman, kesejahteraan,
kadar, mutu konsepsi yang menggerakkan perlagaan, kemakmuran sebagai gemah ripah loh jinawi, tata tentrem
perlawanan, dan peperangan yang diperoleh dari generasi karta raharja, mampu membuktikan dalam pertanian,
sebelumnya, kemudian berkulminasi pada saat menjelang perdagangan, pelayanan dan sebagainya.
memasuki generasi 45. Jadi generasi 45 mewarisi seluruh sifat
dan mutu baik itu dari generasi pra 45 yang menghasilkan Dari aspek rohani kita telah menerapkan prinsip-prinsip
kemerdekaan. toleransi hidup beragama misalnya antara agama Hindu,
Budha, Islam dan Nasrani.
Sekarang generasi 45, mulai berkurang, nilai kejuangan perlu
diwariskan hingga proses perkembangan dan pembangunan Dengan kedatangan bangsa-bangsa Eropa Barat di Indonesia
bangsa ini berlangsung dengan lancar. kehidupan bangsa menjadi terpecah belah. Kita kehilangan
kemerdekaan, baik bidang politik, ekonomi maupun sendi-
1. Hakikat Mempelajari Perjuangan Bangsa sendi kemasyarakatan yang berakibat menderita lahir dan
Hakikat mempelajari dan menghayati sejarah perjuangan batin.
bangsa adalah upaya membangkitkan kesadaran Nasional
yang mengandung arti:
50 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 51

Akibat penindasan dalam berbagai bentuk, rakyat pada nilai-nilai luhur, berinisiatif dan tak kenal menyerah;
awalnya mengadakan "Perang Lokal" baik langsung maupun e. Jiwa propatria, yaitu mempunyai rasa cinta yang besar
tidak Iangsung. terhadap tanah air;
f. Jiwa kepeloporan dan kepemimpinan yaitu ikut aktif
Berkat pengalaman sejarah perjuangan bangsa dalam dalam berjuang dan berpartisipasi dalam pembangunan
mengusir penjajah dan mengemban amanat penderitaan bangsa;
rakyat akhirnya mampu melandasi timbulnya semangat untuk g. Jiwa keikhlasan berjuang, yaitu ikhlas dalam membela
menjadi bangsa yang bersatu, mempunyai semangat kepentingan nasional.
pengabdian, pengorbanan, sikap perkasa, gagah berani, rela
berkorban karena ada kesadaran dan rasa tanggung jawab B. Nilai dan Prinsip yang Diwariskan
membela kebenaran, keadilan dan kejujuran demi kebaktian 1. Umum
terhadap nusa dan bangsa yang tercinta.
Walaupun lingkungan masyarakat Indonesia sejak tahun
2. Jiwa dan Makna Dalam Perjuangan 1945 telah mengalami kemajuan dan perkembangan seperti
dalam bidang penerapan teknologi modern dan pedekatan-
Jiwa perjuangan bangsa merupakan penerus perjuangan yang
pendekatan dalam pembangunan lain yang lebih
didahului dengan menghancurkan seluruh kekuatan
disempurnakan, akan tetapi sistem nilai-nilai yang melandasi
imperalisme dan kolonialisme. Di persada Nusantara berupa
pembangunan masyarakat Indonesia sebagaimana yang
sifat mental yang mengandung moral nasional yang luhur
diungkapkan dalam Pancasila dan UUD tahun 1945 tidak
yaitu:
berubah dan tidak akan berubah.
a. Jiwa merdeka, yaitu jiwa yang sadar akan kemampuan
sendiri tanpa ketergantungan pada negara lain dan Pancasila sebagai falsafah hidup, dasar negara, pandangan
memiliki martabat yang sejajar dengan bangsa-bangsa hidup dan pedoman hidup bangsa menuntut seluruh warga
lain; negara untuk berpola pada Pancasila mulai dari cara berpikir,
b. Jiwa persatuan dan kesatuan, yaitu sadar akan pentingnya sikap mental maupun tingkah laku mencerminkan
rasa persatuan dan kesatuan bangsa; implementasi dan nilai-nilai luhur Pancasila. Kepatuhan dan
c. Jiwa konsekuen tanpa pamrih dan sederhana, yaitu sadar ketaatan setiap warga negara, lembaga negara, organisasi-
untuk membina prinsip-prinsip, berani berkorban serta organisasi kemasyarakatan dan politik terhadap Pancasila
wajar dan jujur dalam bertindak; tidak cukup hanya batin saja tetapi perlu penghayatan dan
d. Jiwa kokoh yang tak kenal menyerah, sadar membela pengamalannya.
52 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 53

Kerakyatan dan Permusyawaratan Perwakilan.


2. Nilai dan Prinsip d) Negara berdasarkan KeTuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan
Secara rinci nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diwariskan
beradab.
dan telah mendapat kesepakatan seluruh rakyat adalah:
e) Negara yang merdeka dan berdaulat.
a. Nilai-nilai 1945
f) Anti penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai
1) Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai
dengan Peri Kemanusiaan dan Peri Keadilan.
penjelma falsafah dan pandangan hidup seluruh
bangsa Indonesia yang tercermin dalam pembukaan
b. Prinsip-prinsip penjelmaan Pancasila yang telah
UUD 1945.
mendapatkan kesepakatan seluruh rakyat
2) Lima sila dalam Pancasila yang masing-masing
1) Prinsip-prinsip yang tercantum dalam UUD 1945:
merupakan nilai-nilai intrinsik yang abstrak umum
a) Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
universal tetap tak berubah, terlepas dari perubahan
berbentuk republik (Pasal 1 ayat (1)).
dan perkembangan jaman dan kelima-limanya
b) Menjunjung tinggi hak asasi manusia dengan
merupakan kesatuan bulat dengan susunan yang
pangkal ide kesetaraan antara individu dan
hierarchis pyramidal.
masyarakat yang bersumber pada sifat kodrat
3) Nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan
individu makhluk sosial sebagai kesatuan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
dwitunggal (Pasal 28 A).
a) Negara Kesatuan. Negara yang melindungi dan
c) Sistem sosial budaya berdasarkan asas
meliputi segenap bangsa Indonesia. Negara
Bhinneka Tunggal Ika.
mengatasi segala paham golongan, mengatasi
d) Sistem politik atas dasar kesamaan kedudukan
segala paham perseorangan.
semua Warga Negara dalam Hukum dan
b) Tujuan negara, yaitu melindungi segenap Bangsa
Pemerintahan (Pasal 27 ayat 1).
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
e) Sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha
dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
bersama atas dasar kekeluargaan (Pasal 33 ayat
mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut
1).
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
f) Sistem pembelaan negara berdasarkan hak dan
Kemerdekaan, Perdamaian Abadi dan Keadilan
kewajiban bagi semua Warga Negara (Pasal 30
Sosial.
ayat 1).
c) Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas
54 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 55

g) Sistem pemerintahan Demokrasi berdasarkan  Berani berterus terang mawas diri sampai
sendi-sendi: kemana kita telah berbuat untuk
 Negara Hukum (Pasal 1 ayat 3); mempertahankan milik atau kepentingan
 Kedaulatan rakyat (Pasal 1 ayat 2). bersama tersebut, termasuk di dalamnya
h) Pemerintahan yang bertanggung jawab pada nilai-nilai 45 yang menjadi milik
rakyat. kepentingan bersama seluruh Bangsa
i) Pemerintahan Presidentil: Presiden adalah Indonesia,
Kepala Pemerintahan (Pasal 4 ayat 1). e) Rasa kekeluargaan dan prinsip hidup gotong
j) Pengawasan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. royong.
k) Kekuasaan Kehakiman yang bebas.
l) Otonomi Daerah (Pasal 18). Nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diwariskan tersebut
secara terus menerus ditegakkan, ditaati agar ketaatan
2) Prinsip-prinsip yang lahir dari perjuangan yang berlaku membudaya sekaligus sebagai kewajiban
mencapai, mempertahankan dan mengisi akan menjadi norma. Norma inilah yang harus selalu
kemerdekaan: dilestarikan dari generasi ke generasi.
a) Rasa senasib sepenanggungan dan rasa Tanpa adanya kehendak dan keikhlasan menggali dan
persatuan yang kuat; mengembangkan nilai-nilai kejuangan bangsa akan
b) Mempertahankan dan mengembangkan membawa generasi penerus kehilangan arah dan
kepribadian Bangsa Indonesia yang berakar pedoman dalam upaya mempertahankan jiwa
pada sejarah dan kebudayaan Bangsa; Proklamasi 17 Agustus 1945 atau nilai-nilai kejuangan
c) Mengambil segi-segi positif dari kebudayaan bangsa.
bangsa lain yang bermanfaat untuk
pembangunan bangsa dan negara; C. Membangun Karakter (Character Building)
d) Tridarma:
Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya, tidak
 Merasa ikut memiliki sesuatu yang menjadi
hanya ditentukan oleh dimilikinya sumber daya alam yang
milik umum atau kepentingan umum, milik
melimpah ruah, akan tetapi sangat ditentukan oleh kualitas
dan kepentingan bangsa dan negara;
sumber daya manusianya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa
 Bertanggung jawab untuk mempertahankan
"Bangsa yang besar dapat dilihat dari kualitas/karakter bangsa
milik bersama atau kepentingan umum;
56 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 57

(manusia) itu sendiri". Dilihat dari segi manajemen suatu dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
organisasi, maka unsur manusia merupakan unsur yang paling bernegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
utama dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya seperti: uang
(money), metode kerja (method), mesin (machine), perlengkapan 1. Pengertian Membangun Karakter (Character Building)
(material) dan pasar (market), dikatakan demikian, karena tidak
Dari segi bahasa, Membangun Karakter (Character Building)
dapat dipungkiri bahwa adanya dayaguna, manfaat, dan peran
yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu: Membangun (to build)
unsur-unsur tersebut, hanya dimungkinkan apabila unsur
dan Karakter (Character). Adapun arti "Membangun"
"manusia" mempunyai, memiliki daya/kekuatan untuk
bersifat memperbaiki, membina, mendirikan, mengadakan
memberdayakan berbagai unsur dimaksud sehingga masing-
sesuatu. Sedangkan "Karakter" adalah tabiat, watak, sifat-
masing unsur dapat memberi hasil, manfaat, dayaguna dan peran
sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
dalam manajemen tersebut.
seseorang dari yang lain. Dalam konteks bahan ajar ini
pengertian "Membangun Karakter" (Character Building)
Demikian juga halnya kelancaran penyelenggaraan
adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional. Sangat
membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak,
tergantung pada kesempurnaan Aparatur Negara dan
sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia
kesempurnaan Aparatur Negara pada pokoknya tergantung dari
(masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah
kesempurnaan Pegawai Negeri. Dalam hubungan ini diperlukan
laku yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Pegawai Negeri yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada
Pancasila, Undang-Undang Dasar tahun 1945, Negara dan
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, dapat dikemukakan
pemerintah serta yang bersatu padu, bermental baik, berwibawa,
bahwa upaya membangun karakter akan menggambarkan
berhasilguna, bersih, profesionalisme dan akuntabel dalam
hal-hal pokok sebagai berikut:
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
a. Merupakan suatu proses yang terus menerus di lakukan
untuk membentuk, tabiat, watak dan sifat-sifat kejiwaan
Apabila dilihat dari peran Pegawai Negeri sebagai Aparatur
yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan
Negara, pelayan masyarakat, maka tidak bisa tidak karakter
kebersamaan;
(character) Pegawai Negeri mutlak dibangun sehingga memiliki
b. Menyempurnakan karakter yang ada untuk terwujudnya
perilaku yang kondusif dalam mendukung pelaksanaan tugas-
karakter yang diharapkan dalam rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan. Dengan demikian Pegawai Negeri dapat
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan;
memainkan perannya sebagai perekat persatuan dan kesatuan
c. Membina karakter yang ada sehingga menampilkan
58 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 59

karakter yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat, menunjukkan nilai-nilai negatif terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai- bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
nilai falsafah bangsa yakni Pancasila.
Membangun karakter bangsa pada hakikatnya adalah agar 2. Faktor-Faktor Membangun Karakter
sesuatu bangsa atau masyarakat itu memiliki karakter Karakter sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak
sebagai berikut: atau budi pekerti merupakan hal yang sangat penting dalam
a. Adanya saling menghormati dan saling menghargai kehidupan berorganisasi, baik organisasi pemerintahan
diantara sesama; maupun organisasi swasta/usaha dan lain sebagainya. Dapat
b. Adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong; dikatakan bahwa karakter manusia Indonesia dalam
c. Adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagai suatu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
bangsa; merupakan kunci yang sangat penting untuk mewujudkan
d. Adanya rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat, cita-cita perjuangan guna terwujudnya masyarakat adil dan
berbangsa dan bernegara. makmur berlandaskan Pancasila.
e. Adanya moral, akhlak yang dilandasi oleh nilai-nilai
agama; Dikatakan penting karena karakter mempunyai makna atau
f. Adanya perilaku dan sifat-sifat kejiwaan yang saling nilai yang sangat mendasar untuk mempengaruhi segenap
menghormati dan saling menguntungkan; pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam
g. Adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-nilai hukum dan Nilai yang dimaksud adalah antara lain:
nilai-nilai budaya; a. Kejuangan;
h. Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai b. Semangat;
kebangsaan. c. Kebersamaan Atau Gotong Royong;
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka sifat karakter d. Kepedulian Atau Solider;
suatu bangsa/masyarakat pada dasarnya dapat dikenali pada e. Sopan Santun;
dua sifat, yaitu: f. Persatuan dan Kesatuan;
a. Karakter yang bersifat positif, yakni suatu tabiat, watak g. Kekeluargaan;
yang menunjukkan nilai-nilai positif dalam kehidupan h. Tanggung Jawab.
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
b. Karakter yang bersifat negatif, yakni tabiat, watak yang
60 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 61

Nilai-nilai seperti tersebut di atas tampaknya cenderung


semakin luntur dalam kehidupan berbangsa di Negara Mengingat karakter suatu masyarakat, bangsa dan negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat secara mempunyai nilai dan makna yang sangat strategis, maka
jelas misalnya dengan adanya "Kasus Maluku", yaitu faktor-faktor yang perlu dan senantiasa diperhatikan antara
terjadinya konflik horizontal antar etnik dan antar agama lain:
yang mencerminkan ketidakkukuhan nilai-nilai kebangsaaan. a. Ideologi;
Seandainya kekukuhan nilai senantiasa terwujud dalam b. Politik;
kehidupan setiap insan manusia Indonesia, maka konflik c. Ekonomi;
yang banyak merenggut korban itu, tentu akan tidak terjadi. d. Sosial Budaya;
Demikian juga halnya "Kasus Kalimantan" (Pontianak dan e. Agama;
Palangkaraya), yakni adanya konflik antar etnis yang juga f. Normatif (hukum dan peraturan perundangan);
memakan banyak korban harta maupun jiwa. Disamping g. Pendidikan;
konflik agama dan etnik tersebut, juga ditemukan konflik h. Lingkungan;
politik yang bersifat regional (daerah), yakni adanya suatu i. Kepemimpinan
kelompok kekuatan politik di daerah yang ingin memisahkan
diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti di D. Ketahanan Bangsa
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang ditandai dengan 1. Umum
adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Selain itu di Papua
Kita semua menyadari bahwa setiap bangsa mempunyai cita-
juga terjadi hal serupa yang ditandai dengan adanya gerakan
cita luhur dan indah yang ingin dicapai oleh suatu bangsa
secara terorganisir dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
yang mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan
Kemudian ironisnya lagi maraknya perkelahian antar pelajar nasionalnya. Lazimnya dalam usaha mencapai tujuan
(tawuran), bahkan mahasiswa yang juga tidak sedikit nasional tersebut, bangsa yang bersangkutan menghadapi
merenggut nyawa diantara sesama mereka dan sudah tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang
merembes terhadap kenyamanan dalam kehidupan senantiasa perlu dihadapi ataupun ditanggulangi. Oleh karena
bermasyarakat. Wawasan kebangsaan nampaknya sudah itu, suatu bangsa harus mempunyai kemampuan, kekuatan,
tidak menjiwai watak masyarakat kita yang selama ini ketangguhan dan keuletan. Umumnya hal inilah yang
disebut sebagai masyarakat yang penuh toleransi, saling dinamakan Ketahanan Nasional, yang dapat juga disebut
menghormati di dalam kemajemukan masing-masing dan sebagai ketahanan bangsa. Oleh karena itu Ketahanan
hidup secara bergotong royong.
62 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 63

Nasional harus senantiasa dibina terus menerus sepanjang


masa untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup 2. Pengertian Ketahanan Nasional
bangsa. Ketahanan Nasional senantiasa perlu dikembangkan
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu
dan ditingkatkan. Dengan perkataan lain, makin tinggi
bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung
tingkat Ketahanan Nasional suatu bangsa, makin kuatlah
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
posisi bangsa tersebut, baik keluar maupun ke dalam.
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
Mengingat bahwa konsepsi Ketahanan Nasional itu masih
hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun
sangat muda usianya, maka wajarlah jika isi pengertiannya
dari dalam yang langsung maupun tidak langsung
belum begitu jelas bagi sementara kalangan. Untuk
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
menjelaskannya digunakan sarana dengan meneliti arti dari
bangsa dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan
istilah Ketahanan Nasional dan yang merupakan komponen-
Nasionalnya.
komponennya. Ketahanan berasal dari asal kata tahan yang
berarti: tahan penderitaan, tabah, kuat, dapat menguasai
Kondisi atau keadaan selalu berkembang serta bahaya dan
dirinya, tidak kenal menyerah.
tantangan-tantangan selalu berubah, maka Ketahanan
Dari kata tahan itu terbentuk kata Ketahanan Nasional yang Nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina agar
berarti: perihal (kuat), keteguhan hati, ketabahan. memadai dengan perkembangan keadaan. Jadi Ketahanan
Jadi yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional adalah: Nasional adalah dinamik bukan statis.
Perihal tahan (kuat) keteguhan hati, ketabahan dalam rangka
kesadaran. Dalam pengertian nasional (Bangsa yang telah Ketahanan Nasional adalah tingkat keadaan keuletan dan
menegara) tersimpul paham bahwa produk dari suatu wilayah ketangguhan bangsa dalam menghimpun dan mengerahkan
tertentu yang telah mempunyai pemerintahan nasional dan keseluruhan kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
berdaulat. Dengan demikian istilah nasional itu tidak hanya yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang
mencakup pengertian bangsa atau suatu wilayah semata- mampu dan sanggup menghadapi segala ancaman, tantangan,
mata, tetapi lebih menunjukkan makna sebagai "kesatuan dan hambatan dan gangguan terhadap keutuhan maupun
persatuan kepentingan bangsa yang telah menegara". Perihal kepribadian bangsa dalam mempertahankan kehidupan dan
tahan (kuat), keteguhan hati, ketabahan dari kesatuan dalam kelangsungan cita-citanya.
memperjuangkan kepentingan nasional suatu bangsa yang
telah menegara. Sebagai acuan untuk pemahaman, ada beberapa istilah dalam
Ketahanan Nasional sebagai berikut:
64 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 65

Ketangguhan Ketahanan Nasional. Di bawah ini dikemukakan


Kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat pengertiannya masing-masing sebagai berikut:
bertahan kuat menderita atau kuat menanggulangi beban. Ancaman
Keuletan Merupakan hal atau usaha yang bersifat mengubah atau
Usaha terus menerus secara giat dengan kemauan yang keras merombak kebijakan dan dilakukan secara konsepsional,
di dalam menggunakan segala kemampuan dan kecakapan kriminal serta politik.
untuk mencapai tujuan dan cita-cita. Tantangan
Identitas Merupakan hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat
Ciri khas suatu negara dilihat secara keseluruhan (holistic), menggugah kemampuan.
yaitu negara yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, Hambatan
pemerintahan, dan tujuan nasionalnya serta peranan yang Merupakan hal atau usaha yang berasal dari diri sendiri yang
dimainkannya di dalam dunia internasional. bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara
Integritas tidak konsepsional.
Kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan nasional Gangguan
suatu bangsa, baik sosial, alamiah, potensi fungsional. Dari Merupakan hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat
telaahan dokumen dapat disimak mengenai tantangan, atau bertujuan melemahkan atau menghalang-halangi secara
ancaman, hambatan dan gangguan, (GBHN 1973, 1978 dan tidak konsepsional.
1983), dinyatakan bahwa hambatan-hambatan, tantangan-
tantangan, ancaman-ancaman, dan gangguan-gangguan yang 3. Hakikat Ketahanan Nasional
timbul baik dan luar maupun dan dalam perlu secara efektif
Pada hakikatnya suatu bangsa dalam suatu negara tidak ada
dielakkan untuk tetap memungkinkan berjalannya
yang bebas dari gangguan yang dapat mengancam
Pembangunan Nasional menuju ke tujuan yang ingin dicapai,
eksistensinya sebagai suatu bangsa yang merdeka. Tiap
dan untuk itu harus secara terus menerus memupuk ketahanan
bangsa membedakannya dalam membina kewaspadaannya.
nasional.
Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia
Di lingkungan Lemhanas sejak lama dikembangkan
dapat meliputi sebagai berikut:
pengertian tersebut dengan maksud untuk lebih menjernihkan
a. Ketahanan Nasional bidang ideologi adalah kondisi
serta membedakan makna dari keempat istilah tersebut.
mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan
Pengertian itu dapat dipakai dalam mendalami konsep
akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung
66 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 67

kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan e. Ketahanan Nasional bidang pertahanan keamanan adalah
dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran
penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
dengan kepribadian bangsa; memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang
b. Ketahanan Nasional bidang politik adalah kondisi dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya,
kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan
yang bertumpu pada pengembangan demokrasi Pancasila menangkal segala bentuk ancaman.
dan UUD 1945, yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta 4. Ciri dan Asas Ketahanan Nasional
kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas Ketahanan Nasional yang dikembangkan oleh bangsa
aktif; Indonesia bertumpu pada budaya yang dimiliki oleh bangsa
c. Ketahanan Nasional bidang ekonomi adalah kondisi Indonesia sehingga berbagai ciri ketahanan nasional yang
kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan dikembangkan tidak dapat dilepaskan dari tata kehidupan
Pancasila dan UUD 1945, yang mengandung kemampuan bangsa Indonesia.
menerapkan stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis a. Ciri Ketahanan Nasional
serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi 1) Ketahanan Nasional merupakan prasyarat bagi bangsa
nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan yang sedang membangun dirinya menuju bangsa yang
kemakmuran rakyat yang adil dan makmur; maju dan mandiri. Ketahanan Nasional dijadikan
d. Ketahanan Nasional bidang sosial budaya adalah kondisi prasyarat utama bagi bangsa yang maju dan mandiri.
kehidupan sosial budaya bangsa yang menjiwai Ketahanan Nasional dijadikan prasyarat utama bagi
kepribadian nasional berdasarkan Pancasila, yang bangsa yang sedang membangun karena semangat
mengandung kemampuan membentuk dan tidak mengenal menyerah akan memberikan dorongan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan dan rangsangan untuk berbuat dalam mengatasi
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa tantangan, hambatan, dan gangguan yang timbul.
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, hidup rukun, bersatu, 2) Menuju dan mempertahankan kelangsungan hidup.
cinta Tanah Air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam Bagi bangsa yang baru membangun dirinya tidak lepas
kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta dari pencapaian tujuan sebagaimana dicita-citakan. Hal
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak ini sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea
sesuai dengan kebudayaan nasional; pertama, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah
68 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 69

hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan dan mandiri;
di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai  Pembangunan yang berwawasan teknologi
dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan". berwajah manusiawi;
3) Ketahanan Nasional diwujudkan sebagai kondisi  Berperan dalam ketertiban dunia atas dasar
dinamis bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
bangsa untuk mengembangkan kekuatan. Menjadikan sosial.
ciri dalam mengembangkan ketahanan nasional harus f) Pola umum operatif didasarkan Pancasila dan UUD
berdasarkan pada hal-hal berikut ini: 1945. Gerakan pembangunan nasional merupakan
a) Rasa cinta tanah air; keseluruhan semangat yang diarahkan dalam
b) Setia kepada perjuangan; rangka pengamalan Pancasila. Oleh karena itu,
c) Ulet dalam usaha yang didasarkan pada: pembangunan nasional yang berwawasan nasional
 Ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang (kebangsaan) merupakan rangkaian upaya bangsa
Maha Esa; yang berkesinambungan dalam mewujudkan
 Keuletan dan ketangguhan sesuai dengan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
perubahan yang dihadapi sebagai akibat di bumi Nusantara.
dinamika perjuangan, baik dalam pergaulan
antar bangsa maupun dalam rangka pembinaan b. A s a s
persatuan dan kesatuan bangsa. Pengembangan ketahanan nasional bangsa Indonesia
d) Didasarkan pada Astagatra. Negara Kesatuan didasari pada asas, sebagai berikut:
Republik Indonesia yang secara geografis berada di 1) Kesejahteraan dan keamanan
Penyelenggaraan ketahanan nasional dengan
posisi silang dunia, pengembangan ketahanan
menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan
nasional didasarkan baik pada kondisi alamiah
maupun kondisi sosial, sesuai dengan yang senantiasa terdapat pada setiap saat dalam
perkembangan dan situasi yang dihadapi bangsa. kehidupan nasional sesuai dengan kondisi dan situasi
e) Dijiwai wawasan nasional. Dilandasi semangat yang dihadapi.
2) Utuh Menyeluruh Terpadu
integralistik, bangsa Indonesia mengembangkan
diri atas dasar: Ketahanan Nasional mencakup kehidupan bangsa
 Nasionalisme Indonesia; secara menyeluruh dari seluruh kehidupan bangsa
 Pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju dalam wujud persatuan dan kesatuan, perpaduan yang
70 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 71

selaras, serasi dan seimbang dari seluruh aspek Untuk memelihara kelangsungan karakter bangsa sebagaimana
kehidupan bangsa dan negara. diharapkan tersebut, maka faktor-faktor yang senantiasa perlu
3) Kekeluargaan diperhatikan antara lain:
Sikap kekeluargaan mengandung kearifan Faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, agama, dan
kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang kepemimpinan.
rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur dari suatu bangsa,
4) Mawas Diri tidak dapat dilepaskan dari berbagai tantangan, ancaman,
Dalam interaksi hubungan dengan lingkungan baik ke hambatan, dan gangguan.
dalam maupun ke luar, bangsa Indonesia harus mampu
bermawas diri. Pengaruh hubungan interaksi itu akan Oleh karena itu, setiap bangsa dituntut harus mempunyai
memberikan dampak, baik yang bersifat positif kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan untuk
maupun negatif sehingga diperlukan mawas diri. mengatasinya sehingga bangsa tersebut senantiasa tetap tahan
Khusus dalam rangka arus globalisasi, bangsa dan kuat untuk menghadapinya dan dengan demikian bangsa
Indonesia harus pandai dalam menyesuaikan diri. tersebut dapat mempertahankan kehidupan dan kelangsungan
cita-citanya. Ketahanan Nasional dimaksud, pada hakikatnya
E. Rangkuman meliputi: bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan dan keamanan.
Membangun karakter bangsa merupakan suatu proses untuk
membina, memperbaiki dan membentuk tabiat, watak insan
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia nilai kejuangan
manusia sehingga menunjukkan perbuatan, perilaku yang baik
dimaksudkan untuk menggambarkan daya pendorong, pelawan
dan positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
dan pendobrak yang mampu membawa bangsa ini untuk
bernegara.
membebaskan dirinya dari penjajahan dan bebas merdeka.
Karakter bangsa sebagaimana diharapkan dapat dilihat dari ciri-
ciri antara lain: adanya saling menghargai dan menghormati, Berkat pengalaman sejarah perjuangan bangsa dalam mengusir
adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong, adanya rasa penjajah dan mengemban amanat penderitaan rakyat akhirnya
persatuan dan kesatuan dan adanya moral dan akhlak yang mampu melandasi timbulnya semangat untuk menjadi bangsa
dilandasi oleh nilai-nilai agama. yang bersatu, mempunyai semangat pengabdian, pengorbanan,
sikap perkasa, gagah berani, rela berkorban karena ada
72 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI

kesadaran dan rasa tanggung jawab membela kebenaran, BAB V


keadilan dan kejujuran demi kebaktian terhadap nusa dan
SOSIAL BUDAYA DAN WAWASAN
bangsa yang tercinta.
KEBANGSAAN SEBAGAI KEKUATAN
NASIONAL
F. Evaluasi
Jawablah soal-soal latihan di bawah ini secara jelas dan ringkas
dengan mengacu pada butir-butir yang telah diajarkan.
1. Apakah yang dimaksud dengan nilai kejuangan itu?
A. Pengertian Sosial Budaya
2. Untuk maksud apa nilai kejuangan itu dikaitkan dengan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Istilah sosial budaya menunjuk kepada dua segi kehidupan
3. Apakah hakikat mempelajari perjuangan bangsa? bersama manusia, yaitu segi kemasyarakatan dan segi
4. Sebutkan nilai-nilai prinsip yang diwariskan dalam kebudayaan.
perjuangan bangsa!
5. Jelaskan mengenai pengertian membangun karakter 1. Kemasyarakatan
(Character Building) dan apa yang anda ketahui mengenai Dalam usahanya beradaptasi dengan lingkungannya,
ciri-ciri suatu bangsa yang mempunyai karakter. manusia bekerjasama dengan sesamanya, dengan kata lain
6. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan untuk bermasyarakat. Akan tetapi kerja sama itu hanya akan
membangun karakter dalam negara Kesatuan Republik berjalan baik di dalam tertib sosial budaya serta di dalam
Indonesia. wadah organisasi sosial. Organisasi sosial ini merupakan
7. Jelaskan menurut pengetahuan anda yang berkenaan produk sosial budaya, sekaligus merupakan wadah
dengan Ketahanan Nasional. perwujudan dan pertumbuhan kebudayaan.

Di dalam organisasi sosial manusia hidup berkelompok dan


mengembangkan norma sosial yang meliputi kehidupan
normatif, status, kelompok asosiasi, dan institusi. Organisasi
sosial juga mencakup aspek fungsi yang mewujudkan diri
dalam aktifitas bersama anggota masyarakat dan aspek
struktur. Aspek struktur terdiri dari struktur kelompok di

73
74 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 75

dalam pola umum kebudayaan dan seluruh kerangka 2. Kebudayaan


lembaga sosial.
Kebudayaan merupakan keseluruhan cara hidup masyarakat
yang perwujudannya tampak pada tingkah laku para
Setiap masyarakat mempunyai empat unsur penting yang
anggotanya. Kebudayaan tercipta oleh banyak faktor organ
menentukan eksistensinya yaitu struktur sosial, pengawas
biologis manusia, lingkungan alam, lingkungan sejarah, dan
sosial, media sosial dan standar sosial.
lingkungan psikologinya. Masyarakat budaya membentuk
a. Struktur sosial
pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya. Fokus
Setiap masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok untuk
budaya dapat berupa nilai misalnya keagamaan, ekonomi,
memudahkan pelaksanaan tugas.
ideologi, dan sebagainya.
b. Pengawas sosial
Pengawas sosial mencakup sistem dari ketentuan-
Setelah dikemukakan masing-masing arti kata dari sosial dan
ketentuan yang mengatur kegiatan dan tindakan anggota
budaya, maka pengertian sosial budaya dapat dirumuskan
masyarakat, pengetahuan empiris yang digunakan
adalah sebagai kondisi masyarakat (bangsa) yang
manusia untuk menanggulangi lingkungan, dan
mempunyai nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat
pengetahuan empiris yang mengatur sikap dan tingkah
berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan falsafah
laku manusia seperti agama, kepercayaan, ideologi, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
sebagainya.
c. Media sosial
Ketahanan di bidang sosial budaya dimaksud
Dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sosial, diperlukan
menggambarkan kondisi dinamis suatu, bangsa
adanya komunikasi dan relasi antar anggota masyarakat.
(masyarakat), berisi keuletan dan ketangguhan yang
Komunikasi dan relasi itu dilangsungkan dengan
mengandung kemampuan pengembangan kekuatan nasional
menggunakan bahasa dan alat transportasi.
di dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan, dan
d. Standar sosial
tantangan dari dalam maupun dari luar yang langsung
Standar sosial merupakan ukuran untuk menilai tingkah
maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan
laku anggota masyarakat serta menilai tingkah cara
kehidupan sosial budaya bangsa dan negara.
masyarakat mencapai tujuan.
76 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 77

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Sistem pendidikan mempunyai berbagai sarana diantaranya
yang penting adalah:
Dibidang Sosial Budaya
a. Seluruh aparatur pemerintahan modern;
b. Sarana komunikasi massa;
1. Tradisi ini memberikan kepada masyarakat/bangsa c. Pendidikan formal dan non formal;
seperangkat nilai dan kaidah yang diperlukan untuk d. Sarana massa;
menjawab tantangan setiap tahap perkembangan. Tradisi e. Kehidupan kota.
sosial ini pada dasarnya bersifat dinamis, karena itu nilai- Didalam masyarakat berkembang inisiatif pemerintah dan
nilai serta kaidah-kaidah yang tidak dapat menjawab potensi yang ada padanya merupakan yang paling kuat dan
tantangan, akan lenyap secara wajar. Dalam hal ini perlu mampu menggerakkan pendidikan secara luas. Pemerintah
dihindari ialah tradisionalisme, yaitu sikap atau pandangan harus mampu mengatur pendidikan formal berencana dengan
menuju dan mempertahankan “peninggalan masa lampau memanfaatkan segenap sistem komunikasi yang tersedia dan
secara berlebihan dan tidak wajar”. Masyarakat harus dapat adanya kata merangsang harapan baru serta keinginan
menilai dan menyadari bahwa suatu tradisi tertentu pada berkompetensi untuk kemajuan.
suatu tahap perkembangan mungkin tidak sejalan sehingga 3. Kepemimpinan dan Penyelenggara Negara
merugikan dan menghambat kemajuan. Untuk membina dan membangun masyarakat modern,
2. Pendidikan diperlukan kepemimpinan nasional yang kuat dan
Pendidikan merupakan faktor yang besar pengaruhnya berwibawa. Kepemimpinan yang demikian ditentukan oleh
terhadap ketahanan di bidang sosial budaya. Melalui banyak faktor, yaitu pribadi (moral, akhlak, semangat, dan
pendidikan masyarakat akan memperoleh kemampuan untuk akuntabilitas) pemimpin, komitmen pimpinan, tujuan
menilai tradisi yang sudah tidak sesuai lagi. Pendidikan nasional, nilai-nilai sosial budaya, keadaan sosial atau
bersifat mengubah secara tertib ke arah tujuan yang masyarakat, sistem politik, dan ilmu pengetahuan.
dikehendaki. Pendidikan dalam arti luas ialah usaha untuk 4. Tujuan Nasional
mendewasakan manusia agar dapat mengembangkan Tujuan nasional dapat merupakan unsur pengarah,
potensinya serta berperan serta secara penuh dalam pemersatu, pemberi motivasi, dan merupakan salah satu
menumbuhkan kehidupan sosial sesuai dengan tuntutan identitas nasional. Tujuan nasional selalu berintikan falsafah
jaman. Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem pendidikan negara.
yang kondusif sehingga mampu membawa masyarakat ke 5. Kepribadian Nasional
arah pencapaian tujuannya. Kepribadian nasional merupakan hasil perkembangan sejarah
78 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 79

dan cita-cita bangsa yang dirumuskan sebagai dasar 1) Pertahanan dan Keamanan yang tangguh diperlukan
kehidupan bangsa. Kepribadian ini perlu dipupuk, dibina dan untuk menanggulangi:
dimasyarakatkan pada setiap generasi karena kepribadian a) Masalah pertahanan terhadap invasi dari luar;
nasional inilah merupakan daya tangkal yang sangat strategis b) Masalah pemeliharaan keamanan dalam negeri;
untuk menghadapi tantangan pengaruh asing. c) Masalah akibat pasca perang dingin (perang urat
6. Bidang Pertahanan dan Keamanan syaraf, subversi, infiltrasi, spionase, dan ekonomi);
Pertahanan dan Keamanan adalah upaya rakyat semesta dan terorisme;
dengan TNI dan POLRI sebagai intinya. Merupakan salah d) Masalah perwujudan dan pemeliharaan kestabilan
satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan Ketahanan serta keamanan wilayah;
Nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan e) Masalah Hankam dan sosial politik.
negara serta keamanan hasil perjuangannya. Pelaksanaannya
dilakukan dengan menyusun, mengerahkan, serta 2) Wawasan Nasional
menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat Wawasan yang dianut dalam doktrin Hankam ialah
dalam semua bidang kehidupan nasional secara terintegrasi wawasan nasional yang berintikan kekompakan,
dan terkoordinasi. kesatuan, serta keterpaduan antara pemerintah,
a. Ketahanan Nasional di bidang pertahanan keamanan dapat angkatan bersenjata, dan rakyat.
diartikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, berisi 3) Kondisi Geografis Negara
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kekuatan Untuk dapat mempertahankan negara sesuai dengan
nasional untuk mengatasi segala ancaman, gangguan, keadaan geografisnya, diperlukan kekuatan Hankam
hambatan, serta tantangan yang datang dari luar maupun yang disegani yang sekurang-kurangnya merupakan
dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung faktor pencegah (deterent factor).
membahayakan pertahanan keamanan negara. 4) Manusia
b. Faktor yang mempengaruhi ketahanan di Bidang Dalam banyak hal manusia merupakan faktor penentu.
Pertahanan Keamanan (Hankam). Upaya Hankam menuntut juga yang memiliki sikap
Faktor yang mempengaruhi ketahanan dibidang Hankam mental positif yang terwujud sebagai moral yang
ialah: wawasan nasional, sistem Hankam, geografi, tinggi, kepercayaan diri, nasionalisme/patriotisme dan
integrasi angkatan bersenjata dan rakyat, pendidikan jiwa korps yang kuat.
kewiraan, material, ilmu pengetahuan dan teknologi,
manajemen, pengaruh luar negeri dan kepemimpinan.
80 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 81

5) Integrasi TNI dan POLRI dengan rakyat. 8) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ketahanan Nasional khususnya di bidang pertahanan Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pada
keamanan, merupakan usaha terpadu/terintegrasi umumnya negara-negara berkembang masih sangat
antara TNI dan POLRI dengan rakyat secara ketinggalan. Untuk mengejar ketinggalan tersebut
keseluruhan. Oleh karena itu integrasi antara angkatan dipikirkan pemanfaatan teknologi madya
bersenjata merupakan syarat mutlak. Sifat hubungan 9) Manajemen
antara kedua unsur itu ditentukan oleh falsafah negara Kemampuan manajemen di semua eselon perlu
sebagai landasan cita-cita nasional. Integrasi di dalam ditingkatkan, terutama di bidang koordinasi, integrasi,
angkatan bersenjata sendiri juga merupakan keharusan, penyesuaian dan penyederhanaan. Lebih-lebih dengan
karena perang modern bersifat semesta serta anggaran yang terbatas, bidang pertahanan
mempunyai daya pemusnah yang sangat besar akibat memerlukan tingkat manajemen yang tinggi
digunakannya senjata teknoklogi mutakhir. sehubungan dengan manusia, material, keuangan dan
6) Pendidikan Bela Negara sebagainya.
Pertahanan Keamanan diproyeksikan maksimal kepada 10) Pengaruh Luar Negeri
perang rakyat semesta. Oleh karena itu diperlukan Sesuai dengan hubungan antar negara besar, tampak
pendidikan bela negara untuk menanamkan kesadaran suatu pola umum bahwa ketegangan dunia dewasa ini
Hankamnas melalui pendidikan nasional. Pendidikan beralih ke wilayah negara-negara berkembang. Hal ini
bela negara juga merupakan sarana untuk disebabkan oleh kondisi dan situasi negara
menumbuhkan keselarasan dan kemampuan berpikir, berkembang yang sangat rawan, sehingga mudah
bersikap, serta bertata laku secara komprehensif diganggu, dihambat, atau dicampuri oleh kekuatan
integrasi dalam rangka upaya nasional. luar. Dalam kondisi dan situasi demikian, negara-
7) Material negara besar berusaha mencari daerah pengaruhnya
Perindustrian pertahanan di negara berkembang masih masing-masing.
berada pada taraf permulaan. Sehubungan dengan hal Keadaan di atas merupakan tantangan bagi bangsa-
tersebut masih diperlukan peningkatan kerja sama dan bangsa berkembang. Untuk menjawabnya mereka
penyesuaian antar angkatan, serta antar industri harus meningkatkan Ketahanan Nasional umumnya
pertahanan dan industri sipil. Karena itu di dalam dan Ketahanan di bidang Hankam khususnya. Lain
peralatan negara berkembang masih banyak dari pada itu, mereka perlu mengadakan kerjasama
tergantung kepada luar negeri. antar bangsa, sehingga dapat diciptakan Ketahanan
82 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 83

Nasional yang cukup mantap. d) Dinamis


11) Kepemimpinan Ketahanan Nasional suatu bangsa tidak tetap
Kepemimpinan yang kuat dan berwibawa terutama keberadaannya. Ia meningkat atau menurun sesuai
diperlukan dalam keadaan darurat agar dapat dengan kondisi dan situasi bangsa itu sendiri.
menjamin kelangsungan kehidupan nasional yang e) Tidak membenarkan sikap adu kekuatan dan
merdeka dan berdaulat. kekuasaan.
c. Sifat-sifat Ketahanan Nasional. Konsep Ketahanan Nasional dapat dipandang
1) Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai sebagai alternatif di samping konsepsi politik
berikut: kekuatan yang mengutamakan adu kekuatan dan
a) Manunggal kekuasaan yang masih dianut oleh negara-negara
Ketahanan Nasional bersifat manunggal, dalam arti maju pada umumnya. Berbeda dengan politik
terdapat integrasi yang serasi dan selaras antara kekuatan yang bertumpu pada kekuatan fisik saja,
trigatra dan pancagatra. melainkan juga memanfaat kan kekuatan lainnya,
b) Mawas ke dalam misalnya kekuatan moral yang dimiliki suatu
Ketahanan Nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa. Sesuai dengan sifat tersebut, Ketahanan
bangsa dan negara sendiri, karena bertujuan Nasional mementingkan musyawarah dan sikap
mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya sendiri. saling menghargai di dalam pergaulan hidup
Sifat mawas ke dalam ini tidak sama dengan sifat manusia, serta menghindari permusuhan dan
isolasi (memisahkan diri) atau nasionalisme sempit. konfrontasi.
Sifat mawas ke dalam dan hubungan internasional f) Percaya kepada diri sendiri (Self Confidence)
yang terpelihara baik, memberikan dampak positif Ketahanan Nasional dikembangkan dan
terhadap Ketahanan Nasional. ditingkatkan berdasarkan sikap percaya diri.
c) Berkewibawaan Bangsa yang merdeka dan berdaulat harus yakin
Pandangan yang bersifat manunggal menghasilkan bahwa ia dapat mengurus rumah tangganya sendiri
kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan dengan baik, dan tidak tergantung kepada bantuan
oleh pihak lain serta mempunyai daya pencegah. luar. Jika diperlukan, maka bantuan itu hanya
Makin tinggi kewibawaan, makin besar daya bersifat melengkapi (komplementer).
pencegah itu. g) Tidak bergantung kepada pihak lain (Self Relience)
Pada umumnya negara berkembang merupakan
84 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 85

bekas daerah jajahan dan masih dipengaruhi oleh Namun keanekaragaman tersebut justru dapat sebagai perekat
mental kolonial dan masih merasa bergantung bangsa dan bahkan menjadi kekuatan dalam kehidupan
kepada bekas penjajahnya. Sikap mental seperti ini bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam Negara
harus secara sadar dikikis habis. Sebagai gantinya Kesatuan Republik Indonesia. Mengapa kedudukan atau
harus ditumbuhkan sikap percaya kepada diri keberadaan sosial budaya dapat berperan demikian, oleh karena
sendiri, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air yang nilai-nilai sosial budaya tersebut mengandung nilai antara lain
sehat dan rasional. adalah:
1. Adanya nilai kebersamaan dalam rangka mencapai tujuan;
C. Manfaat Sosial Budaya Sebagai Kekuatan 2. Adanya nilai yang berperan sebagai aturan, ketentuan yang
telah membudaya dalam kehidupan kelompok-kelompok
Bangsa
masyarakat dan hal ini dijadikan acuan bagi anggota
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Bangsa yang besar
masyarakat dalam rangka berbuat (sikap dan tingkah laku);
tercermin dalam budayanya. Peperangan tidak hanya ditentukan
3. Hubungan kemasyarakatan yang saling menghormati dan
oleh persenjataan yang serba modern tetapi justru sangat banyak
menghargai dalam kelompok-kelompok sosial, hal ini
ditentukan oleh persatuan dan kesatuan bangsa.
dijadikan sebagai instrumen sosial dalam rangka pelaksanaan
tugas dan kegiatan-kegiatan sosial;
Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas, jelas menunjukkan
4. Adanya standar yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam
bahwa kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
rangka menilai sikap dan tingkah laku serta cara masyarakat
ketangguhan yang mengandung berbagai kemampuan-
mencapai tujuan;
kemampuan dan nilai-nilai sosial budaya sebagai suatu bangsa
5. Adanya rasa solider antar sesama, artinya mengakui,
adalah menjadi kekuatan nasional di dalam setiap menghadapi
menghargai dan menghormati hak dan kewajiban serta hak
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik dari dalam
asasi manusia dalam berbagai hal/aspek (suku, keturunan,
maupun dari luar, secara langsung atau juga tidak secara
agama, dan kepercayaan, kedudukan sosial dan sebagainya);
langsung yang dapat membahayakan pertahanan keamanan
6. Nilai persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa;
bangsa dan negara.
7. Nilai kesetiaan dan kecintaan terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa sosial budaya yang tumbuh dan
berkembang sangat beraneka ragam seiring dengan tempat
Nilai-nilai sosial budaya tersebut merupakan dasar kekuatan
(wilayah/daerah), etnis dan suku daerah yang bersangkutan.
untuk menyemangati operasional manakala ada ancaman,
86 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 87

tantangan, hambatan dan gangguan terhadap ketahanan nasional berbagai suku, bahasa, agama, adat istiadat dan sebagainya.
atau dapat dikatakan bahwa sosial budaya yang tangguh dan Kondisi obyektif seperti itu pada satu sisi mengandung
ampuh adalah merupakan kekuatan bangsa untuk menangkal kekuatan tetapi pada sisi yang lain sekaligus mengandung
setiap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari kelemahan.
luar maupun dari dalam. Mengingat keberadaan sosial budaya Ia mengandung kekuatan apabila perbedaan-perbedaan dari
sebagai kekuatan dan aset bangsa, maka pembangunan sosial keanekaragaman itu dapat hidup bersama dalam satu
budaya merupakan kunci sangat strategis dalam pembangunan kesatuan yang harmonis. Sebaliknya ia mengandung
nasional. kelemahan, apabila perbedaan-perbedaan yang ada dalam
keanekaragaman itu hidup dalam suasana penuh kecurigaan,
D. Wawasan Kebangsaan Sebagai Kekuatan pertentangan dan bahkan saling menghancurkan antar satu
dengan yang lainnya. Itu sebabnya, sistem kenegaraan dan
Nasional
sistem pemerintahan yang ingin dikembangkan adalah sistem
1. U m u m pemerintahan yang bersifat demokratis dan desentralistis
Negara Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 dalam negara kesatuan yang utuh dan menyeluruh. Dengan
Agustus 1945 adalah negara kesatuan yang berbentuk prinsip negara kesatuan memang menghendaki adanya
Republik. Para pejuang bangsa kita (the founding fathers) pemerintahan pusat yang kuat dan berwibawa untuk
yang telah melahirkan dan membentuk negara ini dengan menjamin terpeliharanya stabilitas nasional dan kesatuan
pemikiran yang arif dan bijaksana, dan dengan pandangan bangsa sedangkan prinsip desentralisasi menghendaki adanya
yang jauh ke depan telah meletakkan dasar-dasar yang kuat pemerintahan daerah yang semakin dewasa, mandiri, dan
dan teguh di atas nama negara ini dapat tumbuh dan demokratis.
berkembang dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Salah satu prinsip dasar yang diletakkan adalah Dengan demikian harmonisasi hubungan pusat dan daerah
prinsip negara kesatuan yang bersifat integralistik dengan menurut adanya wawasan kebangsaan yang memahami
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. keberadaan wawasan kewilayahan/kedaerahan yang memiliki
karakteristik tertentu untuk dikembangkan dengan penuh
Salah satu pertimbangan yang melatarbelakangi pemikiran prakarsa, kreasi, dewasa, dan mandiri. Demikian juga
dari para pembentuk negara (the founding fathers) pada sebaliknya, wawasan kewilayahan/kedaerahan yang semakin
waktu itu adalah bahwa negara yang akan dikelola nanti, dewasa dan mandiri hendaknya senantiasa ditempatkan
dengan jumlah penduduk yang cukup besar, yang terdiri dari
88 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 89

secara proporsional untuk memperkuat pembinaan wawasan menjangkau penyebarannya ke seluruh pelosok dunia. Abad
kebangsaan. XIX sering disebut sebagai abad kebangsaan di Eropa,
sedangkan abad XX merupakan abad kebangkitan nasional
Wawasan kebangsaan yang di dalamnya memberikan ruang
bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. Maka tidak
dan kesempatan untuk berkembangnya wawasan
mengherankan apabila wadah nasionalisme itu juga
kewilayahan/kedaerahan yang semakin dewasa dan mandiri
menyentuh bangsa Indonesia pada permulaan abad 20 ini.
itu pada hakikatnya bertolak dari fakta bahwa memang
Pada tahun 1908 pemuda Soetomo dan Tjipto
wilayah negara ini sangat luas, yang di dalamnya hidup
Mangoenkoesoemo mendirikan organisasi Boedi Oetomo
masyarakat bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa,
sebagai cornerstone kebangkitan nasional bangsa Indonesia.
bahasa, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
Keanekaragaman itu justru dapat dimanfaatkan sebagai
Meskipun dalam awal pertumbuhan nasionalisme atau paham
kekuatan untuk mempersatukan dan membangun bangsa
kebangsaan ini diwarnai oleh slogan yang sangat terkenal
yang besar itu.
"liberty, equality, fraternity" yang merupakan pangkal tolak
nasionalisme yang demokratis, namun dalam
Paham kebangsaan atau nasionalisme adalah suatu paham
perkembangannya nasionalisme pada setiap bangsa sangat
yang menyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah
diwarnai oleh nilai-nilai dasar yang berkembang dalam
duniawi (sumpreme secular loyalty) dari setiap warga bangsa
masyarakatnya masing masing, sehingga memberikan ciri
ditujukan kepada negara dan bangsa. Paham kebangsaan
khas atau jati diri bagi masing-masing bangsa.
merupakan paham modern yang lahir pada akhir abad XVIII
atau permulaan abad XIX. Sepanjang sejarah manusia,
Untuk dapat memahami jati diri suatu bangsa perlu dipahami
dengan dimulainya gelombang kehidupan pertama manusia
pandangan hidup dan falsafah hidup yang dianut oleh bangsa
(first wave) menurut Alvin Toffler, manusia memang telah
yang bersangkutan. Bagi bangsa Indonesia, jati dirinya dapat
terikat pada tanah tempat mereka tinggal, pada tradisi orang
dikenali dalam berbagai rumusan yang merupakan
tuanya, adat istiadat masyarakat lingkungannya; namun baru
kesepakatan nasional seperti:
pada akhir abad XVIII paham kebangsaan menampakkan diri
a. Bangsa Indonesia mengakui dan meyakini bahwa
sebagai paham yang sangat menentukan bagi gerakan sejarah
keberhasilan pembangunan nasional adalah rahmat Tuhan
modern umat manusia. Orang biasa menyebut-nyebut bahwa
Yang Maha Esa dan kesadaran serta keteguhan bangsa
revolusi Amerika dan revolusi Perancislah sebagai titik awal
Indonesia pada falsafah Pancasila;
lahirnya paham kebangsan ini. Sejak itu paham kebangsaan
b. Pancasila menjadi landasan idiil pembangunan nasional;
laksana air bah yang tak dapat dibendung lagi yang
90 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 91

c. Keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan sewajarnya mewarnai hidup kebangsaan. Wawasan
dilaksanakan sebagai pengamalan Pancasila; Kebangsaan membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan
d. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan suatu masyarakat Indonesia seluruhnya sebagai obyek dan subyek
masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan usaha pembangunan nasional menuju masyarakat adil dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945. makmur berdasarkan Pancasila.

Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia


Oleh karena itu untuk dapat memahami bagaimana wawasan
menunjukkan, bahwa Wawasan Kebangsaan
kebangsaan bagi bangsa Indonesia, perlu memahami secara
mengetengahkan manusia ke dalam pusat hidup bangsa. Hal
mendalam falsafah Pancasila, yang mengandung nilai-nilai
ini berarti bahwa dalam persatuan dan kesatuan bangsa
dasar yang akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan
masing-masing pribadi harus dihormati.
bertingkahlaku yang bermuara pada terbentuknya karakter
bangsa. Bahkan lebih dari itu wawasan kebangsaan menegaskan,
bahwa manusia seutuhnya adalah pribadi, subyek dari semua
2. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan usaha pembangunan bangsa. Semua usaha pembangunan
dalam segala bidang kehidupan berbangsa bertujuan agar
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan
masing-masing pribadi warga bangsa dapat menjalankan
dan kesatuan bangsa memiliki 6 (enam) dimensi manusia
hidupnya secara bertanggungjawab demi persatuan dan
yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:
kesatuan bangsa.
a. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia
Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas,
sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa;
merdeka, maju dan mandiri akan berhasil dengan kesatuan
b. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang
dan persatuan bangsa yang kukuh dan berjaya.
bebas, merdeka, dan bersatu;
"Cinta akan Tanah Air dan Bangsa" menegaskan nilai sosial
c. Cinta akan Tanah Air dan Bangsa;
dasar.
d. Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat;
Dengan ini Wawasan Kebangsaan menempatkan
e. Kesetiakawanan sosial;
penghargaan tinggi akan kebersamaan yang luas, yang
f. Masyarakat adil makmur.
melindungi masing-masing warga dan menyediakan tampat
untuk perkembangan pribadi bagi setiap warga. Tetapi
Secara fundamen wawasan kehidupan religius diwujudkan
sekaligus mengungkapkan hormat terhadap solidaritas
dengan memeluk agama dan menganut Kepercayaan
manusia. Solidaritas itu mengakui hak dan kewajiban asasi
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dilindungi oleh negara, dan
92 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 93

sesamanya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama Kebangsaan dan demokrasi bukanlah tujuan, tetapi
dan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna merupakan sarana dan wahana untuk mencapai tujuan yang
kulit dan sebagainya. lebih tinggi, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Salah
Paham kebangsaan dapat berwawasan luas dapat berwawasan satu ciri khas dari negara demokrasi yang membedakannya
sempit, Fasisme, Naziisme sebagai Nasionalisme sebagai dari negara yang totaliter adalah toleransi. Wawasan
suatu tekad bersama yang tumbuh dari bawah untuk bersedia Kebangsaan menegaskan, bahwa demokrasi kita tidak sama
hidup sebagai suatu bangsa dalam negara merdeka. dengan kemenangan mayoritas atau minoritas. Karena itu
Kebangsaan/Nasionalisme adalah paham kebersamaan, dalam demokrasi kita segala sesuatu dapat diputuskan
persatuan dan kesatuan. Mau tidak mau kebangsaan selalu dengan cara musyawarah dan tidak mengutamakan
berkaitan erat dengan demokrasi. Tanpa demokrasi, pengambilan putusan dengan suara terbanyak (voting). Hal
kebangsaan akan mati bahkan merosot menjadi yang sama nampak dalam kerukunan hidup beragama dan
Fasisme/Naziisme, yang bukan saja berbahaya bagi berbagai kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ada sikap
minoritas dalam bangsa yang bersangkutan, tetapi juga hormat menghormati dan bekerjasama antara para pemeluk
berbahaya bagi bangsa lain. agama dan para penganut kepercayaan yang berbeda-beda.
Ada sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
Kesetiakawanan sosial sebagai nilai merupakan rumusan lain ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.
dari keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Wawasan 3. Manfaat/Makna Wawasan Kebangsaan
Kebangsaan menegaskan, bahwa kesejahteraan rakyat lebih Wawasan Kebangsaan ini mengutamakan kepada seluruh
dari hanya kemakmuran yang paling tinggi dari jumlah orang bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan serta
yang paling hebat. Kesejahteraan rakyat lebih dari kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
keseimbangan antara kewajiban sosial dan keuntungan kepentingan pribadi atau golongan. Diharapkan manusia
individu. Kesejahteraan sosial boleh disebut kesejahteraan Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan
umum. Kesejahteraan umum itu mencakup keseluruhan bangsa. Sehubungan dengan itu hendaknya dipupuk
lembaga dan usaha dalam hidup sosial, yang membangun dan penghargaan terhadap martabat manusia, cinta kepada Tanah
memungkinkan masing-masing pribadi, keluarga dan Air dan bangsa, demokrasi dan kesetiakawanan sosial.
kelompok sosial lain untuk mencapai kesempurnaan mereka
Wawasan Kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia
secara lebih penuh dan dengan lebih mudah.
sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika
dipertahankan. Persatuan tidak boleh mematikan keaneka dan
94 Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 95

kemajemukan. Sebaliknya keanekaan dan kemajemukan


Dalam hubungan sosial budaya dan wawasan kebangsaan
tidak boleh menjadi pemecah belah tetapi menjadi hal yang
dimaksud haruslah ditempuh melalui Rekayasa Sosial dan
memperkaya persatuan.
jangan dibiarkan menentukan arahnya sendiri. Proses
pembinaannya haruslah ditumbuhkembangkan dari nilai-nilai
sosial budaya bangsa itu sendiri dan nilai-nilai moralitas
Wawasan Kebangsaan tidak memberi tempat pada
Pancasila yang diaktualisasikan sesuai dengan perkembangan
patriotisme yang picik. Yang diamanatkan ialah agar para
jaman. Proses Pembinan dimaksud dilaksanakan melalui
warga membina dengan jiwa besar dengan setia cinta akan
pembangunan sosial budaya baik secara kedaerahan maupun
Tanah Air, tetapi tanpa kepicikan jiwa. Cinta Tanah Air dan
secara nasional yang senantiasa berlandaskan Pancasila dan
Bangsa selalu sekaligus diarahkan pada kepentingan seluruh
UUD 1945 dengan orientasi perwujudan cita-cita dan tujuan
umat manusia yang saling berhubungan dengan berbagai
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
jaringan antar ras, antar bangsa, dan antar negara.

Mencermati makna wawasan kebangsaan tersebut dapatlah


F. Evaluasi
dikemukakan bahwa Wawasan Kebangsaan Indonesia pada
hakikatnya dilandasi oleh Pancasila sebagai falsafah dan Jawablah soal-soal latihan di bawah ini secara jelas dan ringkas
pandangan hidup bangsa kita. dengan mengacu pada butir-butir yang telah diajarkan.
1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan
ketahanan dibidang sosial budaya?
hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis
2. Mengapa dikatakan Sosial Budaya sebagai kekuatan
jalan menjalani misinya ditengah tengah tata kehidupan di
bangsa, sebutkan dan jelaskan!
dunia.
3. Jelaskan manfaat Wawasan Kebangsaan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
E. Rangkuman
Sosial budaya dan wawasan kebangsaan senantiasa dibina dan
dipelihara sehingga merupakan alat untuk memelihara persatuan
dan kesatuan, kebersamaan, saling menghargai serta tidak ada
merasa ingin menang sendiri, merasa ingin menonjolkan diri dan
lain sebagainya.
REFERENSI

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Lembaga Informasi


Nasional.
2. Lembaga Pengkajian Strategi dan Pembangunan & PT.
Gramedia Widia Sarana Indonesia, Jakarta, 1994 "Pendidikan
Wawasan Kebangsaan", Tantangan dan Dinamika Perjuangan
Kaum Cendekiawan Indonesia.
3. Dimensi Rohani dan Wawasan Kebangsaan dalam
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bintoro Tjokroamidjojo,
1996.
4. Bahan Penataran dan Prajabatan Golongan III yang mengenai:
a. Wawasan Kebangsaan dan Kebangkitan Nasional;
b. Wawasan Nusantara;
c. Nilai-nilai Kejuangan;
d. Ketahanan Nasional Indonesia.
5. Sistem Pemerintahan Republik Indonesia, Moerdiono, 1991,
yang berkenaan Integritas Nasional.
6. Sistem Pemerintahan Indonesia, Kansil, 1987.
7. Dasar-dasar Ilmu Tatanegara, Budiyanto, 1997.
8. Ilmu Politik dan Perspektifnya, Hari Cahyoyo, 1986.
9. Cinta Negara Persatuan Indonesia, Disunting oleh Soeprapto
Saafroedin Bahar Ismail Arianto, BP & Pusat, 1995.
10. Pancasila Sebagai Ideologi, Disunting oleh: Oetojo Oesman dan
Alfian, BP-7 Pusat, 1993.

96

Anda mungkin juga menyukai