Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI,

GAYA KEPEMIMPINAN, PENGENDALIAN INTERNAL, KOMITMEN


ORGANISASI DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH
(Studi empiris pada OPD di Kabupaten Magelang Periode 2013-2017)

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh :
NURUL HIKMAH HIDAYATUL ARIFAH
NPM. 15.0102.0220

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
KOTA MAGELANG
TAHUN 2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai

posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

pelaporan, dalam hal ini Pemerintah Daerah. Tujuan umum laporan

keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,

realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan

perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para

pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi

sumber daya (PP Nomor 71 Tahun 2010).

Kriteria untuk menilai kualitas laporan keuangan menurut PP. No.

71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah Indonesia adalah

karakteristik kualitatif yang sebagaimana disyaratkan dalam PP Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yakni: (1) relevan;

(2) andal; (3) dapat dibandingkan; dan (4) dapat dipahami. Apabila

informasi yang terdapat di dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

memenuhi kriteria karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah

seperti yang disyaratkan dalam PP tersebut, berarti pemerintah daerah

mampu mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan

keuangan daerah.

Fenomena kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia

merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Seiring
dengan perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia, maka wujud

pertanggung jawaban kepada masyarakat atas kinerja pemerintah menjadi

suatu tuntutan yang umum. Fenomena yang terjadi dalam perkembangan

sektor publik di Indonesia adalah menguatnya tuntutan atas kualitas

informasi laporan keuangan pemerintah (Nurillah, 2014). Para pemangku

kepentingan memerlukan informasi-informasi yang bermanfaat dan

memiliki nilai untuk digunakan dalam pengambilan keputusan

(Suwardjono, 2005).

Selama periode 2013-2017 hasil dari laporan keuangan pemerintah

daerah Kabupaten Magelang adalah adalah sebagai berikut:

Opini BPK

2013 2014 2015 2016 2017

WDP WDP WDP WTP WTP

Berdasarkan hasil opini BPK, LKPD Kabupaten Magelang selama

tiga tahun berturut-turut yaitu tanun 2013 sampai 2015 meraih hasil WDP

(Wajar Dengan Pengecualian) kemudian ditahun berikutnya dan 2017

mengalami peningkatan yaitu dengan hasil WTP (Wajar Tanpa

Pengecualian).

Berdasarkan dari hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan

oleh Yeny, Herman Karamoy dan Agus T.Poputra (2016) menunjukkan

Sumber Daya Manusia, Teknologi Informaasi, Gaya Kepemimpinan dan

Pengendalian Internal memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan


keuangan. Riset-riset terkait yakni Cok Istri Agung Prami Shintia dan Ni

Made Adi Erawati (2017), Febriyani Moha, Linjte Kalangi dan Jessy D.L

Warongan (2017) dalam penelitian juga ditambahkan variabel prinsip

pengelolaan keuangan yang ternyata memiliki dampak positif terhadap

kualitas laporan keuangan juga Tut Madiguna Agung dan Gayatri (2018)

yang menghasilkan riset yang sama dan menambahkan komitmen

organisasi yang ternyata memiliki dampak positif terhadap kualitas

laporan keuangan.

Perbedaan variabel penelitian penulis dengan riset sebelumnya

adalah menaambahkan prinsip pengelolaan keuangan. Hal tersebut

termotivasi dari sumber tempo.co pada tanggal 4 Maret 2015 yang

memuat bahwa BPK menyatakan kualitas laporan keuangan pemerintahan

membaik dalam beberapa tahun terakhir, jumlah laporan keuangan

kementerian dan lembaga (LKKL) serta laporan keuangan pemerintah

daerah (LKPD) yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP)

meningkat. Hal tersebut karena adanya transparansi laporan berdasarkan

standar akuntansi, tidak mewakili penilaian ekonomis, efisien, keefektifan

penggunaan uang Negara terhadap pengelolaan anggaran (keuangan).

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis termotivasi untuk

menganalisis “Pengaruh Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi,

Gaya Kepemimpinan, Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi Dan

Prinsip Pengelolaan Keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang Periode 2013-2017”


Rumusan Masalah

1. Apakah kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah?

2. Apakah teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan daerah?

3. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan daerah?

4. Apakah pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan daerah?

5. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan daerah?

6. Apakah prinsip pengelolaan keuangan berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan daerah?

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis secara empiris sumber daya manusia

terhadap kualitas laporan keuangan daerah

2. Untuk menguji dan menganalisis secara empiris teknologi informasi

terhadap kualitas laporan keuangan daerah

3. Untuk menguji dan menganalisis secara empiris gaya kepemimpinan

terhadap kualitas laporan keuangan daerah

4. Untuk menguji dan menganalisis secara empiris pengendalian internal

terhadap kualitas laporan keuangan daerah


5. Untuk menguji dan menganalisis secara empiris komitmen organisasi

terhadap kualitas laporan keuangan daerah.

6. Untuk menguji dan menganalisis secara empiris prinsip pengelolaan

keuangan terhadap kualitas laporan keuangan

C. Kontribusi Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi dan

pengetahuan tambahan lagi para peneliti yang berkaitan dengan faktor

yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Selain itu, dari hasil

penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi

OPD mengenai kinerja perusahaan.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan

pertimbangan untuk pengambilan keputusan bagi pihak yang

berkepentingan berkaitan dengan masalah tentang kualitas laporan

pada OPD Kabupaten Magelang serta menjadi referensi bagi penelitian

selanjutnya.

3. Sistematika Pembahasan

BAB I Pendahuluan merupakan bentuk ringkas dari

keseluruhan isi penelitian dan gambaran permasalahan yang diangkat.

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kontribusi penelitian dan sistematika pembahasan.


BAB II Tinjauan Pustaka dan Perumusan Hipotesis terdiri dari

landasan teori dan penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan

dasar teori dan analisis bagi penelitian. Bab ini juga menyajikan

hipotesis an model penelitian.


BAB II

TINJUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka dan Perumusan Hipotesis

1. Telaah Literatur

a) Teori Keagenan (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan

sebagai berikut: “an agency relationship as a contract under which

one or more persons (the principal) engage another person (the

agent) to perform some service on their behalf which involves

delegating some decision making authority to the agent.” Artinya,

sebuah hubungan keagenan terdapat suatu kontrak dimana satu

orang atau lebih (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk

melakukan suatu jasa atas nama prinsipal dan memberi wewenang

kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal.

Mengacu pada teori agensi (agency theory), akuntabilitas

publik dapat dimaknai dengan adanya kewajiban pihak pemegang

amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban,

menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan

kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi

amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk

meminta pertanggungjawaban tersebut (Haryanto, et al., 2007

dikutip oleh Rosalin, 2011


b) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Dalam PP Nomor 71 Tahun 2010, laporan keuangan

merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan

transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi

mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran

lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas

pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat

dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan

keuangan terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary

reports) dan laporan finansial, sehingga seluruh komponen menjadi

sebagai berikut : Laporan Realisasi Anggaran; Laporan Perubahan

Saldo Anggaran Lebih; Neraca; Laporan Operasional; Laporan

Arus Kas; Laporan Perubahan Ekuitas; Catatan atas Laporan

Keuangan.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 71

tahun 2010 menyatakan bahwa: “prinsip akuntansi dan pelaporan

keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan yang dipahami dan

ditaati oleh pembuat standar dalam menyusun standar,

penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan dalam

melakukan kegiatannya, serta pengguna laporan keuangan dalam

memahami laporan keuangan yang disajikan.” Ada delapan prinsip


yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan

pemerintah menurut PP Nomor 71 tahun 2010, yaitu sebagai

berikut: Basis akuntansi; Prinsip nilai historis (historical cost);

Prinsip realisasi (realization); Prinsip substansi mengungguli

bentuk formal (substance over form); Prinsip periodisitas

(periodicity); Prinsip konsistensi (consistency); Prinsip

pengungkapan lengkap (full disclosure); Prinsip penyajian wajar

(fair presentation.)

c) Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor

2 “Qualitative Caracteristics of Accounting Information”,

menjelaskan tentang karakteristik informasi akuntansi agar bisa

digunakan dalam pembuatan keputusan. Para pembuat keputusan

membutuhkan informasi untuk digunakan dalam keputusan

investasi, kredit, dan keputusan yang serupa lainnya. SFAC ini

diterbitkan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB)

pada tahun 1980. Kualitas primer dari informasi yang berguna

dalam pengambilan keputusan ekonomi adalah nilai relevan

(relevance) dan reliabilitas (reliability).

Karakteristik kualitatif di atas kemudian di adopsi ke dalam

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 yang

menyebutkan karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah

ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi


akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat

karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang

diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi

kualitas yang dikehendaki: relevan, andal, dapat dibandingkan,

dapat dipahami.

d) Kualitas Sumber Daya Manusia

Kompetensi dapat diartikan sebagai karakteristik dasar dari

seseorang yang memungkinkan pegawai mengeluarkan kinerja

superior dalam pekerjaannya (Boulter et al. dikutip oleh Rosidah,

2003). Kompetensi merupakan suatu karakteristik dari seseorang

yang memiliki keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan

kemampuan (ability) untuk melaksanakan suatu pekerjaan (Hevesi,

2005).

Menurut Tjiptoherijanto (2001), untuk menilai kapasitas

dan kualitas sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu

fungsi, termasuk akuntansi, dapat dilihat dari level of responsibility

dan kompetensi sumber daya tersebut. Tanggung jawab dapat

dilihat dari atau tertuang dalam deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan

merupakan dasar untuk melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa

adanya deskripsi jabatan yang jelas, sumber daya manusia tersebut

tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sedangkan

kompetensi dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihan-


pelatihan yang pernah diikuti, dan dari keterampilan yang

dinyatakan dalam pelaksanaan tugas.

e) Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi informasi meliputi komputer (mainframe, mini,

micro), perangkat lunak (software), database, jaringan (internet,

intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang

berhubungan dengan teknologi (Wilkinson et al. 2000).

Thompson, Higgins, Howell (1991), menyatakan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi adalah pemrosesan, pengolahan,

dan penyebaran data yang di dapat dari mengkombinasikan alat

perangkat komputer dengan telekomunikasi. Untuk mengukur

teknologi informasi dapat dilihat dari tingkat integrasi teknologi

informasi pada pelaksanaan tugas-tugas akuntansi, yang ditandai

dengan hal-hal berikut ini.

1. Bagian akuntansi/keuangan memiliki komputer yang

cukup untuk melaksanakan tugas.

2. Jaringan internet telah terpasang di unit kerja.

3. Jaringan komputer telah dimanfaatkan sebagai

penghubung antar unit kerja dalam pengiriman data dan

informasi yang dibutuhkan.

4. Proses akuntansi sejak awal transaksi hingga

pembuatan laporan keuangan dilakukan secara

komputerisasi.
5. Pengolahan data transaksi keuangan menggunakan

software yang sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

6. Laporan akuntansi dan manajerial dihasilkan dari

sistem informasi yang terintegrasi.

7. Adanya jadwal pemeliharaan peralatan secara teratur.

8. Peralatan yang usang/rusak didata dan diperbaiki tepat

pada waktunya.

f) Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan menunjukkan cara atau sikap

bagaimana seorang pemimpin memberikan pengaruh kepada

anggotanya untuk dapat mencapai tujuan bersama. Sikap dan

perilaku anggota organisasi tercermin dari bagaimana gaya

kepemimpinan seorang pemimpin sehingga gaya kepemimpinan

yang baik yang dapat memotivasi anggotanya akan menjadikan

organisasi lebih mudah dalam mencapai tujuannya dan anggota

organisasi akan dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik.

Pengendalian Intern merupakan hal yang berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan, (Sari, 2014). Selain hal tersebut, hal

lain yang juga harus diperhatikan oleh pemerintah daerah dalam

menciptakan laporan keuangan yang berkualitas yaitu komitmen

organisasi. Komitmen menunjukkan loyalitas seorang karyawan,

serta keinginan untuk aktif terlibat dalam organisasi dan


berusaha membangun organisasi dengan nilai-nilai yang positif

(Vandenberg, 1992).

g) Pengendalian Internal

Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam

bukunya “Standar Profesional Akuntan Publik” (2011:319.2),

pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh

dewan komisaris manajemen, dan personel lain entitas yang

didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang

pencapaian tiga golongan tujuan berikut : Keandalan pelaporan

keuangan, Efektifitas dan efisiensi operasi, Kepatuhan terhadap

hukum dan peraturan yang berlaku.

PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian

intern (SPI) pemerintah pada pasal 1 menjelaskan Sistem

Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan

dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh

pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan

memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan

yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan.

h) Komitmen Organisasi

Dalam teori kepatuhan mendukung adanya hubungan

antara komitmen organisasi dengan kualitas laporan keuangan


pemerintah daerah dimana suatu organisasi pasti memiliki

peraturan di masing-masing organisasinya, maka anggota yang

terlibat didalam organisasi harus mematuhi peraturan yang telah

disepakati bersama, memiliki komitmen dalam mematuhi semua

peraturan di dalam organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan

organisasi. Jadi jika komitmen suatu organisasi baik, maka akan

menghasilkan laporan keuangan yang akurat, relevan dan andal.

Komitmen organisasi menunjukkan loyalitas seorang

anggota organisasi untuk tetap bertahan dalam organisasi serta

keinginan untuk berusaha memberikan hasil kerja yang terbaik

bagi kepentingan organisasi itu sendiri (Luthan, 2006:249).

Menurut (Cherington, 1998) komitmen organisasi dinyatakan

sebagai nilai personal, yang kadang-kadang mengacu sebagai

sikap loyal pada perusahaan. Semakin tinggi komitmen

organisasi seorang karyawan maka semakin tinggi loyalitas

karyawan terhadap perusahaan. Tingginya loyalitas maka

diharapkan akan meningkatkan motivasi kinerja karyawan dan

memiliki pengendalian internal dalam diri untuk memajukan

organisasi yang dijalankan.

i) Prinsip pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan, pertanggungjawaban, pengawasan keuangan daerah


(PP No. 58 Tahun 2005, pasal 1). Prinsip pengelolaan keuangan

daerah adalah serangkaian kegiatan yang meliputi akuntabilitas,

value for money, kejujuran, transparansi dan pengendalian.

(Halim dan Ikbal, 2012:29).

2. Telaah Penelitian Sebelumnya

Tabel 1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Variabel Penelitian Riset Sebelumnya

1. Yeny, Kompetensi Sumber Kompetensi Sumber

Herman Karamoy dan Daya Manusia, Daya Manusia

Agus T. Poputra (2016) Komitmen Pimpinan, berpengaruh positif

Pemanfaatan Teknologi terhadap kualitas

Informasi, Sistem informasi laporan

Pengendalian Intern keuangan pemerintah

daerah, Komitmen

pimpinan berpengaruh

positif terhadap kualitas

informasi laporan

keuangan pemerintah

daerah, Pemanfaatan

teknologi informasi

berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan


keuangan pemerintah

daerah, Sistem

pengendalian intern

berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah

daerah.

2 Cok Istri Agung Prami Kualitas Sumber Daya Kualitas sumber daya

Shintia dan Ni Made Adi Manusia, Pemanfaatan manusia berpengaruh

Erawati (2017) Sistem Informasi, Sistem positif terhadap kualitas

Pengendalian Intern, laporan keuangan

Komitmen Organisasi pemerintah daerah,

Pemanfaatan sistem

informasi berpengaruh

positif terhadap kualitas

laporan keuangan

pemerintah daerah,

Sistem pengendalian

intern berpengaruh

positif terhadap kualitas

laporan keuangan

pemerintah daerah,

Komitmen organisasi
berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah

daerah

3 Febriyani Moha, Sistem Pengendalian Sistem pengendalian

Lintje Kalangi dan Jessy Internal, Prinsip intern berpengaruh

D.L Warongan (2017) Pengelolaan Keuangan positif terhadap kualitas

laporan keuangan,

Prinsip pengelolaan

keuangan daerah

berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan

keuangan

4 Tut Madiguna Agung dan Gaya Kepemimpinan, Gaya kepemimpinan

Gayatri (2018) Kompetensi Sumber berpengaruh positif

Daya Manusia, Sistem terhadap kualitas laporan

Pengendalian Intern, keuangan pemerintah

Komitmen Organisasi daerah, Kompetensi

Dan Pemanafaatan sumber daya manusia

Teknologi Informasi berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah

daerah, Sistem
pengendalian intern

berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah

daerah, Komitmen

organisasi berpengaruh

positif terhadap kualitas

laporan keuangan

pemerintah daerah,

Pemanfaatan teknologi

informasi berpengaruh

positif terhadap kualitas

laporan keuangan

pemerintah daerah

3. Pengembangan Hipotesis

a) Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

Dalam teori agency mendukung adanya keterkaitan antara

kualitas sumber daya manusia dengan kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah, teori ini digunakan untuk menjelaskan bahwa

adanya hubungan antara rakyat sebagai prinsipal dan pemerintah

sebagai agen, sehingga diperlukannya kualitas sumber daya manusia


yang baik di seluruh intansi pemerintahan untuk memenuhi kebutuhan

rakyat (prinsipal) dan memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,

melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya kepada rakyat seperti menghasilkan

laporan keuangan pemerintah daerah yang berkualitas. Beberapa

penelitian telah dilakukan mengenai hubungan sumber daya manusia

terhadap kualitas laporan keuangan, salah satunya adalah penelitian

Yeny, dkk (2016) yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan

sumber daya manusia terhadap laporan keuangan pemerintah daerah.

Hasil penelitian yang serupa juga diungkapkan oleh Cok Istri Agung

Prami Shintia, dkk (2017) dan Tut Madiguna Agung dan Gayatri

(2018). Jadi ketik akompetensi sumber daya manusia baik maka

kulaitas laporan keuangan yang dihasilkan juga akan semakin baik.

Berdasarkan penelitian yang sudah ada dan yang sudah

diuraikan diatas, maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

H1 = Kualitas Sumber Daya Manusia berpengaruh positif

terhadap kualitas laporan keuangan

b) Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

Teknologi informasi yang semakin maju akan memberikan

dampak positif jika dapat dimanfaatkan dengan baik. Adanya berbagai

teknologi informasi ini dapat memudahkan pihak-pihak yang terkait

dengan penyusunan laporan keuangan dalam melakukan pengelolaan


data dan informasi dengan lebih cepat serta lebih akurat dan

meminimalisir adanya kekeliruan (Indriasari, 2008). Pemanfaatan

teknologi ini berperan penting dalam memudahkan pengelolaan data

serta informasi sehingga diharapkan dapat memaksimalkan kualitas

informasi yang dihasilkan (Jogiyanto, 2006). Penelitian sebelumnya

oleh (Indriasari, 2008) dan (Widyaningrum, 2010) memperoleh hasil

adanya hubungan positif pemanfaatan teknologi informasi dengan

kualitas laporan keuangan. Penelitian hasil yang serupa juga diperkuat

oleh Yeny, dkk (2016) dan Tut Madiguna Agung dan Gayatri (2018).

Sehingga dapat disimpulkan ketika teknologi informasi baik maka

kualitas laporan keuangan yang dihasilkan akan semakin baik.

Berdasarkan penelitian yang sudah ada dan yang sudah

diuraikan diatas, maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

H2 = Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh Positif

terhadap Kualitas Laporan Keuangan

c) Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan juga dapat

mempengaruhi perilaku dan kinerja bawahan yang dapat

mempengaruhi kualitas kinerja karyawan itu sendiri. Gaya

kepemimpinan merupakan sikap atau perilaku seseorang dalam

mempengaruhi sikap perilaku anggota organisasinya (Nawawi,

2003:113). Menurut hasil penelitian (Herniyasa, dkk 2014),


menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan seorang

atasan memberikan pengaruh positif terhadap kualitas laporan

keuangan. Adanya output berupa laporan keuangan yang berkualitas

tidak terlepas dari dukungan kinerja dan perilaku pegawai. Perilaku

pegawai yaitu terkait dengan adanya komitmen terhadap

organisasinya untuk memberikan hasil kinerja yang baik serta dapat

memberikan laporan pertanggung jawaban yang berkualitas (Ratifah

dkk. 2012). Penelitian hasil yang sama juga diperkuat oleh Tut

Madiguna Agung dan Gayatri (2018). Semakin baik cara memimpin

seorang pimpinan dalam sebuah organisasi, maka akan kualitas

laporan keuangan semakin meningkat.

Berdasarkan penelitian yang sudah ada dan yang sudah

Diuraikan Diatas, Maka Dapat Diturunkan Hipotesis Sebagai Berikut :

H3 : Gaya Kepemimpinan Berpengaruh Positif terhadap Kualitas

Laporan Keuangan

d) Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

Sistem pengendalian intern pemerintah yang dilakukan dengan

efisien, efektif, sesuai dengan kompleksitas, ukuran dan fungsi

pemerintah akan memberikan keyakinan kepada manajer mengenai

efisiensi, efektivitas, penca paian keandalan pelaporan keuangan dan

ke patuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan hukum yang

berlaku. Manajer yang mendapatkan kepastian dan keyakinan akan


meningkatkan kinerja manajerialnya dengan lebih bertanggung jawab

dalam mencapai tujuan pemerintah. Berdasarkan teori agensi, adanya

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah tidak hanya untuk pemerintah

tetapi bertanggung jawab kepada rakyat sebagai prinsipal.

Yeny, dkk (2016) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh

Kualitas SDM, Sistem Infformasi, Pengendalian Intern dan Komitmen

Organisasi pada Kualitas Laporan Keuangan menyatakan terjadi

pengaruh yang positif antara pengendalian internal dan kualitas

laporan keuangan. Pernyataan yang serupa diperkuat oleh hasil

penelitian Cok Istri Agung Prami Shintia, dkk (2017), Febriyani

Moha, dkk (2017) dan Tut Madiguna Agung dan Gayatri (2018).

Sehingga dapat ditarik kesimpulan ketika pengendalian internal baik

maka kualitas laporan keuangan yang akan dihasilkan juga semakin

tinggi.

Berdasarkan penelitian yang sudah ada dan yang sudah

diuraikan diatas, maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

H4 :Pengendalian Internal Pemerintah Berdampak Positif

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

e) Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan

Komitmen organisasi menunjukkan loyalitas seorang

anggota organisasi untuk tetap bertahan dalam organisasi serta

keinginan untuk berusaha memberikan hasil kerja yang terbaik bagi


kepentingan organisasi itu sendiri (Luthan, 2006:249). Menurut

(Cherington, 1998) komitmen organisasi dinyatakan sebagai nilai

personal, yang kadang-kadang mengacu sebagai sikap loyal pada

perusahaan. Semakin tinggi komitmen organisasi seorang

karyawan maka semakin tinggi loyalitas karyawan terhadap

perusahaan. Semakin tinggi loyalitas karyawan terhadap komitmen

organisasi maka semakin baik.

Pada penelitian Noprial (2015) Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap

Kualitas Laporan Keuangan. Hal ini mengindikasikan bahwa jika

komitmen organisasi dalam setiap SKPD baik, maka akan

mempengaruhi hasil laporan keuangan SKPD tersebut. Jika

komitmen organisasi SKPD baik, maka akan menghasilkan laporan

keuangan yang baik pula. Menurut penelitian yang dilakukan

(Sugandi, 2013) menemukan hasil bahwa komitmen organisasi

memberikan pengaruh signifikan terhadap keterandalan pelaporan

keuangan. Hal yang sama dihasilkan dai penelitian Cok Istri Agung

Prami Shintia, dkk (2017), Febriyani Moha, dkk (2017) dan Tut

Madiguna Agung dan Gayatri (2018). Semakin tinggi komitmen

organisasi karyawan, maka tinggat kualitas laporan keuangan

semakin tinggi karena akan menghasilkan laporan keuangan yang

akurat, relevan dan andal.


Berdasarkan penelitian yang sudah ada dan yang sudah

diuraikan diatas, maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

H5 :Komitmen Organisasi Berdampak Positif Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

f) Pengaruh Prinsip Pengelolaan Keuangan terhadap Kualitas

Laporan Keuangan

Prinsip pengelolaan keuangan daerah adalah serangkaian

kegiatan yang meliputi akuntabilitas, value for money, kejujuran,

transparansi dan pengendalian. (Halim dan Ikbal, 2012:29). Annisa

(2016) dalam penilitiannya tentang Pengaruh sistem akuntansi

keuangan daerah, pengelolaan keuang daerah , dan good

governance terhadap kinerja pemerintah daerah (studi pada SKPD

Kota Pekanbaru). Tujuan penilitian ini untuk membuktikan adanya

pengaruh sistem akuntansi keuangan daerah, pengelolaan keuang

daerah , dan good governance terhadap kinerja pemerintah daerah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem akuntansi

keuangan daerah, pengelolaan keuang daerah , dan good

governance secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pemerintah daerah. Hal serupa juga diperkuat oleh hasil penelitian

Kuswandari (2014), Sari (2016), Nazrin (2016) daan juga

Febriyani Moha, dkk (2017) yang menyimpulkan bahwa semakin

tinggi pengelolaan keuangan maka semakin tinggi pula kualitas

laporan yang dihasilkan.


Berdasarkan penelitian yang sudah ada dan yang sudah

diuraikan diatas, maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut :

H6 : Prinsip Pengelolaan Keuangan Berdampak Positif

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

4. Model Penelitian

Sumber Daya
Manusia

+
H1
+
Sistem Informasi
H2
+

+
Gaya Kepemimpinan H3 Kualitas Laporan
Keuangan

+
H4
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
H5
+
Komitmen Organisasi

H6
+
Prinsip Pengelolaan
Keuangan
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2014:8) metode kuantitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kasubag

Keuangan, PPK dan Bendahara yang terdapat di Pemerintah Daerah

Kabupaten Kabupaten Magelang

Teknik pengambilan sampel (sampling method) dilakukan secara

bertujuan (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa informasi berasal

dari sumber yang sengaja dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

peneliti (Sekaran, 2003 dikutip oleh Ponamon, 2014). Purpossive sampling ini

termasuk dalam desain sampel nonprobabilitas yang didasarkan atas adanya

tujuan dalam penelitian ini yaitu Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi,

Gaya Kepemimpinan, Pengendalian Internal, Komitmen Organisasi dan

Prinsip Pengelolaan Keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah yang ada di Kabupaten Magelang

Kriteria sampel yang ditetapkan antara lain yaitu:


1. Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan fungsi akuntansi/tata

usaha keuangan dan kepala penatausahaan pada SKPD Pemerintah

Daerah Kabupaten Magelang, dalam hal ini PPK, Kasubag

Keuangan dan Bendahara

2. Sudah menjabat sekurang-kurangnya 3 tahu

Penentuan kriteria sampel didasarkan pada alasan bahwa kepala

bagian dan staf bagian keuangan/akuntansi merupakan pihak yang terlibat

langsung secara teknis dalam pencatatan transaksi keuangan SKPD dan

penyusunan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

C. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linier berganda, termasuk didalamnya koefisien berganda, koefisien

determinasi, serta uji F dan uji t.

1. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya

suatu item pertanyaan. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini

akan dilakukan dengan membandingkan nilai korelasi (correalated

item – total correlation) pada setiap butir pertanyaan dengan nilai r

tabel product moment. Jika nilai correalated item – total

correlation (r hitung) > nilai r tabel dan nilainya positif, maka butir

pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid

Gozhali (2005) dikutip oleh Aidil (2010).


2. Uji Realibilitas

Sekaran (2006:40) dikutip oleh Sarjono dan Julianita

(2011:35), menyatakan bahwa keandalan (reliability) suatu

pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut

dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan – error free). Uji reliabilitas

bertujuan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang

terhadap item-item penyataan di dalam sebuah kuesioner. Oleh

karena itu, menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan

lintas beragam item dalam instrumen perlu dilakukan.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sarjono dan Julianita (2011:91), analisis regresi

adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran pengaruh

ini melibatkan dua atau lebih variabel bebas (X1,2,3, dan

seterusnya) dan satu variabel terikat (Y) maka dinamakan analisis

regresi berganda/majemuk, yang dirumuskan:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4+ β5X5 + β6X6+ e

Keterangan:

Y= kualitas laporan keuangan

α = konstanta

β1= koefisien regresi sumber daya manusia

β2= koefisien regresi teknologi informasi

β3= koefisien regresi gaya kepemimpinan

β4= koefisien regresi pengendalian internal


β5= koefisien regresi komitmen organisasi

β6=koefisien regresi prinsip pengelolaan keuangan

X1= sumber daya manusia

X2= teknologi informasi

X3= gaya kepemimpinan

X4= sistem pengendalian internal

X5= komitmen organisasi

X6=prinsip pengelolaan keuangan

e = error

4. Uji t

Uji t bertujuan untuk menentukan tingkat signifikansi

pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen yang menganggap variabel lain bersifat konstan.

5. Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi (R) ini digunakan untuk mengukur

kuatnya hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variabel tidak bebas (Djarwanto 2002:37)

6. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) ini bertujuan untuk melihat

besar kecilnya pengaruhnya variabel bebas terhadap variabel tidak

bebas (Supratno 2010:37)


Tabel 2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Indikator Nomor Skala

Pernyataan Likert

Sumber Daya 1. Pengetahuan Likert

Manusia (X1) 2. Ketrampilan/kemampuan

Teknologi 1. Dukungan Perangkat Likert

Informasi (X2) 2. Kemampuan

Gaya 1. Kebiasaan Likert

Kepemimpinan

(X3)

Pengendalian 1. Prosedur Likert

Internal (X4) 2. Kebijakan

Komitmen 1. Loyalitas Kerja Likert

Organisasi (X5)

Prinsip 1. Transparansi Likert

Pengelolaan

Keuangan (X6)

Kualitasn 1. Relevan Likert

Laporan 2. Andal

Keuanagn (Y) 3. Dapat dibandingkan


4. Dapat dipahami
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, TEKNOLOGI INFORMASI,

GAYA KEPEMIMPINAN, PENGENDALIAN INTERNAL, KOMITMEN

ORGANISASI DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN

TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH

(Studi empiris pada OPD di Kabupaten Magelang Periode 2013-2017)

I. PENGANTAR

Dalam rangka penyelesaian studi pada PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAGELANG , mahasiswa diwajibkan untuk menulis

SKRIPSI. Untuk kepentingan tersebut saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk

mengisi kuesioner penelitian yang saya ajukan seobJektif mungkin. Semua isian

dan informasi yang Bapak/Ibu berikan dijamin kerahasiaannya. Atas kesediaan

Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya.

II. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ……………………………………………………(boleh tidak diisi)

2. Jenis kelamin : L / P

3. Usia : ……………… th

4. Pendidikan terakhir : a. D3 b. S1 c. S2 d. Lainnya

5. Tupoksi/pekerjaan :...........................
6. Lama bekerja : ……………… th

III. PETUNJUK PENGISIAN

Silanglah jawaban yang paling sesuai dengan Bapak/Ibu

Kategori Sangat Tidak Netral Setuju Sangat

Tidak Setuju Setuju

Setuju

Simbol STS TS N S SS

Skor 1 2 3 4 5

No Pertanyaan Pernyataan STS TS N S SS

Kualitas Laporan Keuangan

a Relevan

1 Laporan keuangan SKPD yang dibuat

memberikan umpan balik yang

bermanfaat bagi pengguna dalam

pengambilan kebijakan/keputusan yang

akan datang.

2 Laporan keuangan yang dihasilkan dapat

membantu dalam memperkirakan


aktivitas yang berhubungan dengan

keuangan pada periode berikutnya.

3 Laporan keuangan SKPD dibuat,

disajikan dan dilaporkan tepat waktu.

4 Laporan keuangan SKPD yang dibuat

memuat informasi yang lengkap bagi

pengguna dalam mengambil kebijakan.

5 Laporan keuangan SKPD menyajikan

penjelasan lengkap dan terinci tentang

aset (mutasi, reklasifikasi, koreksi, dsb.)

b Andal

1 Laporan keuangan SKPD

menggambarkan dengan jujur transaksi

serta peristiwa lainnya yang seharusnya

disajikan.

2 Apabila dilakukan pengujian terhadap

laporan keuangan oleh pihak yang

berbeda, hasilnya tetap menujukkan

simpulan yang sama.

3 Laporan keuangan SKPD yang dibuat

bersifat netral dan tidak berpihak pada

kebutuhan pihak tertentu.


c Dapat Dibandingkan

1 Laporan keuangan SKPD yang dibuat

tidak berbeda jika dibandingkan dengan

laporan keuangan yang berada di luar

organisasi.

2 Laporan keuangan SKPD yang dibuat

tidak berbeda jika dibandingkan dengan

laporan keuangan yang berada di dalam

organisasi.

d Dapat Dipahami

1 Setiap informasi dalam laporan keuangan

disertai dengan penjelasan yang rinci dan

mudah dipahami, sehingga dapat

meminimalkan kekeliruan interpretasi

bagi pengguna.

2 Laporan keuangan SKPD yang dibuat

tidak ada keluhan oleh pengguna.

Kompetensi SDM

a Pengetahuan

1 Laporan keuangan SKPD dibuat oleh

pegawai/staf yang memiliki latar


belakang akuntansi/keuangan yang

memiliki kompetensi di bidang keuangan

pemerintahan.

2 Laporan keuangan SKPD dibuat oleh

pegawai/staf yang memiliki pengetahuan

peraturan di bidang keuangan

pemerintahan.

3 Laporan keuangan SKPD dibuat oleh

pegawai/staf yang memiliki pengetahuan

dibidang teknologi informasi akuntansi

pemerintahan.

b Ketrampilan/Kemampuan

1 Staf penyusun laporan keuangan

menguasai aplikasi komputer

(aplikasi/sistem informasi keuangan).

2 Staf SKPD yang terlibat dalam menyusun

laporan keuangan dapat menyajikan LRA

dengan baik.

3 Staf SKPD yang terlibat dalam menyusun

laporan keuangan dapat menyajikan

neraca dengan baik.

4 Staf SKPD yang terlibat dalam menyusun


laporan keuangan dapat menyajikan

catatan atas laporan keuangan dengan

baik.

Teknologi Informasi

a Dukungan Perangkat

1 Proses pencatatan, akutansi sampai

dengan penyusunan laporan keuangan

dilakukan dengan dukungan perangkat

lunak (software) terkini.

2 Proses pencatatan, akutansi sampai

dengan penyusunan laporan keuangan

dilakukan dengan dukungan perangkat

keras (hardware) terkini.

3 Proses pencatatan, akutansi sampai

dengan penyusunan laporan keuangan

serta akses informasi laporan keuangan

didukung dengan sistem jaringan on line.

b Kemampuan

1 Teknologi Informasi yang saat ini

digunakan dapat menyimpan informasi

keuangan yang akurat untuk pengambilan

keputusan.
2 Teknologi Informasi yang saat ini

digunakan dapat menyediakan informasi

mengenai LRA, neraca dan catatan

laporan keuangan yang akurat untuk

pengambilan keputusan.

Gaya Kepemimpinan

a Kebiasaan

1 Kepemimpinan yang memberikan sanksi

tegas dalam membawahi organisasi yang

bersalah

2 Selalu mengadakan meeting secara rutin

3 Santai dalam memimpin sehingga

bawahan tidak takut

Sistem Pengendalian Internal

a Prosedur

1 Staf penyusunan laporan keuangan

melakukan input dan posting data dengan

tepat dan benar.

2 Staf penyusunan laporan keuangan

melakukan input dan posting data sesuai

dengan prosedur otorisasi dokumen


transaksi.

3 Sumber data Laporan keuangan SKPD

disimpan dengan baik dan mudah diakses

kembali.

b Kebijakan

1 Pegawai/staf telah dibekali dengan

pembagian tugas dan tanggungjawab

yang jelas, terkait penugasannya dalam

penyusunan laporan keuangan SKPD.

2 SKPD menentukan kebijakan dan standar

akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan, dengan

tetap mengacu kepada

Peraturan/Kebijakan yang sejenis, yang

ditetapkan Pemerintah Daerah.

3 SKPD melakukan mekanisme reward

dan punishment secara jelas dan tegas.

Komitmen Organisasi

a Loyalitas Kerja

1 Seluruh pegawai diharapkan mampu

memnerapkan komitmen organisasi

perusahaan
2 Komitmen Organisasi mampu

mewujudkan loyalitas kinerja

3 Loyalitas kerja yang tinggi mampu

meningkatkan kualitas laporan keuangan

Prinsip Pengelolaan Keuangan

a Transaparansi

1 Prinsip Pengelolaan keuangan yang baik

dapat meningkatkan opini laporan

keuangan

2 Pengelolaan keuangan yang baik dapat

tercipta karena adanya transparansi satu

sama lain

3 Transaparansi keuangan adalah salah satu

pont yang penting dalam pengelolaan

keuangan

PERTANYAAN DI BAWAH INI SEBAGAI GAMBARAN, KONDISI RIIL

DI SKPD (MOHON DIISI ATAU BERI TANDA CENTANG √)

1. Berapakah jumlah pegawai/staf yang berlatang belakang akuntansi di SKPD

tempat Bapak/Ibu bekerja? Sudahkah memadai dengan jumlah tersebut?

JAWAB

Jumlah pegawai/staf yang berlatang belakang akuntansi …………. orang


Sudah cukup memadai Belum memadai (masih kurang)

2. Apakah pegawai/staf di bagian keuangan seluruhnya/sebagian besar dapat

mengoperasikan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)?

JAWAB

Ya, sebagian besar Belum seluruhnya (masih kurang)

3. Berapakah jumlah komputer di SKPD tempat Bapak/Ibu bekerja yang dapat

digunakan untuk mengakses SIPKD?

JAWAB

1-3 komputer 3-5 komputer > 5 komputer

Sudah memadaikah jumlah tersebut?

Sudah cukup memadai Belum memadai (masih kurang)

4. Apakah SKPD tempat Bapak/Ibu bekerja melakukan pencocokkan/rekonsiliasi

data keuangan internal (antara PPK-SKPD, Bendahara, BPP, akuntansi, dsb.)

secara berkala?

JAWAB

1 bulan sekali 3 bulan sekali Jarang/tidak pernah

5. Apakah PPK-SKPD tempat Bapak/Ibu bekerja melakukan perannya

(melaksanakan akuntansi SKPD, menyiapkan laporan keuangan SKPD dan

melaksanakan verifikasi) dengan baik?

JAWAB
Sudah cukup berperan Belum optimal (masih kurang)

6. Apakah SKPD tempat Bapak/Ibu bekerja telah merumuskan/membuat

peraturan/kebijakan/petunjuk teknis tentang pengelolaan keuangan internal SKPD

(Sistem Pengendalian Internal)?

JAWAB

Ya, sudah Belum/tidak ada

Anda mungkin juga menyukai