Anda di halaman 1dari 2

BAB 5

KESIMPULAN

Gangguan skizoafektif merupakan suatu gangguan jiwa yang gejala

skizofrenia dan gejala afektif terjadi bersamaan dan sama-sama menonjol.

Prevalensi gangguan telah dilaporkan lebih rendah pada laki-laki dibandingkan

para wanita; khususnya wanita yang menikah; usia onset untuk wanita adalah

lebih lanjut daripada usia untuk laki-laki seperti juga pada skizofrenia. Teori

etiologi mengenai gangguan skizoafektif mencakup kausa genetik dan

lingkungan. Tanda dan gejala klinis gangguan skizoafektif adalah termasuk semua

tanda dan gejala skizofrenia, episode manik, dan gangguan depresif.

Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala2 definitif adanya

skizofrenia dan gangguan afektif bersama-sama menonjol pada saat yang

bersamaan, atau dalam beberapa hari sesudah yang lain, dalam episode yang

sama. Sebagian diantara pasien gangguan skizoafektif mengalami episode

skizoafektif berulang, baik yang tipe manik, depresif atau campuran

keduanya. Terapi dilakukan dengan melibatkan keluarga, pengembangan

skill sosial dan berfokus pada rehabilitasi kognitif. Pada farmakoterapi,

digunakan kombinasi anti psikotik dengan antidepresan bila memenuhi

kriteria diagnostik gangguan skizoafektif tipe depresif. Sedangkan apabila

gangguan skizoafektif tipe manik terapi kombinasi yang diberikan adalah antara

anti psokotik dengan mood stabilizer. Prognosis bisa diperkirakan dengan

melihat seberapa jauh menonjolnya gejala skizofrenianya, atau gejala

gangguan afektifnya. Semakin menonjol dan persisten gejala skizofrenianya

21
22

maka pronosisnya buruk, dan sebaliknya semakin persisten gejala-gejala

gangguan afektifnya, prognosis diperkirakan akan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai