Anda di halaman 1dari 6

Landasan Teori

Gelombang
Gelombang adalah getaran atau usikan yang merambat dari suatu
lokasi ke lokasi lain (Kusumaningtyas, 2014). Berdasarkan medium
perambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
(Lestyaningtyas, Sutopo, & Wisodo, 2017):
1. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam
perambatannya tidak memerlukan medium, misalnya gelombang cahaya, sinar
ultra violet, inframerah, gelombang radar, gelombang radio, gelombang TV,
sinar – X, sinar gamma (γ) dan gelombang Hp.
2. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik yaitu gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium, misalnya, gelombang bunyi, gelombang slinki,
gelombang permukaan air, dan gelombang pada tali. Berdasarkan arah
rambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu (Rahayu, Akhsan, &
Zulherman, 2014):
a) Gelombang Transversal
Gelombang transversal yaitu gelombang yang memiliki arah rambatan
tegak lurus dengan arah getarannya. Contoh pada gelombang tali.

Gambar 1 gelombang transversal pada tali

Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik
turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang. Bentuk
gelombang transversal tampak seperti pada gambar berikut.
Gambar 2 bentuk gelombang teransversal tali

b) Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal yaitu gelombang yang merambat sejajar atau
berimpit dengan arah getarannya (Siti & Ani, 2010). Contoh gelombang
slinki. Gelombang yang terjadi pada slinki yang digetarkan, searah dengan
membujurnya slinki berupa rapatan dan regangan. Jarak dua rapatan yang
berdekatan atau dua regangan yang berdekatan disebut satu gelombang.

Gambar 3 Bentuk gelombang pada slinki

Pada Gambar 2.4 tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah
rambatan gelombang. Serangkaian rapatan dan regangan merambat
sepanjang pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas
saling mendekat, sedangkan regangan merupakan daerah di mana
kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola
berupa puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola
rapatan dan regangan (Wahyudi & Eko, 2013).
Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan
atau regangan yang berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari
dua titik yang sama dan berurutan pada rapatan atau regangan. Contoh lain
yang terdapat pada gelombang longitudinal adalah suara. Hal ini sering
dialami oleh manusia jika mendengar suara kadang terdengar keras kadang
juga lirih, hal ini dikarenakan medium (udara) mengalami rapatan dan
regangan sehingga terdengar samar-samar.

Jenis-Jenis Gelombang Longitudinal


Jenis – Jenis Gelombang Longitudinal terbagi menjadi 2 jenis,
yakni Gelombang Longitudinal Non Elektromagnetik dan Gelombang
Longitudinal Elektromagnetik . Perbedaan utama dari kedua jenis tersebut
ialah : jika gelombang elektromagnetik bisa memancarkan energi melalui
ruang hampa, sedangkan gelombang non elektromagnetik tidak bisa
memancarkan energi melalui ruang hampa (Adelina, Arif, & Lia, 2015).
Kemudian Contoh Gelombang Longitudinal antara lain :
1) Gelombang Suara
2) Gelombang Plasma.
3) Gelombang P Seismik
4) Gelombang Slingki (Pegas)
Banyak sekali contoh gelombang longitudinal yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah gelombang suara di
udara. Udara sebagai medium perambatan gelombang suara, merapat dan
meregang sepanjang arah rambat gelombang udara. Berbeda dengan
gelombang air atau gelombang tali, gelombang suara tidak bisa kita lihat
menggunakan mata. Jika seseorang suka mendengarkan musik, biasanya
dia memutarnya dengan volume yang keras. Jika anda memiliki waktu
coba perhatikan sebuah loudspeaker. Perhatikan gerakan loudspeaker
tersebut, pasti bergerak maju mundur. Hal itu akan menghasilkan getaran,
dan getaran itulah yang akan menghasilkan rapatan dan regangan pada
udara sehingga timbul gelombang suara. Dengan getaran udara akan
membentuk gelombang longitudinal yang akan menimbulkan gelombang
suara.
Besaran-besaran yang terdapat dalam gelombang, yaitu (Adiwidjaya, 2011):

a) Periode gelombang (T) yaitu waktu yang diperlukan untuk satu


gelombang.
b) Frekuensi gelombang (f) yaitu jumlah gelombang yang terjadi
dalam satu sekon.
c) Panjang gelombang (λ) yaitu jarak yang ditempuh gelombang
dalam satu periode. Panjang gelombang di rumuskan:
𝑙
λ=𝑛 .............. (Persamaan 1)

di mana
λ = panjang gelombang (m)
l = jarak gelombang (cm)
n = banyaknya gelombang
d) Cepat rambat gelombang (v) yaitu besarnya jarak yang ditempuh
gelombang tiap satuan waktu. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
v=λ.f .............. (Persamaan 2)
Hubungan antara panjang gelombang, periode, frekuensi, dan cepat rambat
gelombang dituliskan sebagai berikut:
𝑠
v=𝑡 ............... (Persamaan 3)

Karena jarak tempuh gelombang dalam satu periode (t = T)


adalah sama dengan satu gelombang (s = λ) maka:
𝜆
v= ............... (Persamaan 4)
𝑡
1
karena T = 𝑓

maka;
v=λ.f
keterangan:
v = cepat rambat gelombang (m/s)
T = periode gelombang (s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
Karakteristik Gelombang Mekanik
Karakteristik gelombang mekanik adalah memerlukan alat atau perantara
untuk berpindah. Gelombang ini mempunyai panjang gelombang, periode
gelombang, frekuensi gelombang, dan cepat rambat gelombang. Panjang
gelombang yang dihasilkan oleh gelombang transversal dan gelombang
terpolarisasi sangat lah berbeda (Saeful, 2013). Untuk gelombang transversal
panjang gelombang dapat diukur dari bukit, puncak dan dasar gelombang. Periode
gelombang yaitu waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang.
Frekuensi gelombang yaitu jumlah gelombang yang dihasilkan tiap detik. Berapa
banyak gelombang penuh yang terbentuk dalam tiap detik. Cepat rambat
gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang penuh tiap detik

Ada beberapa sifat gelombang mekanik, diantaranya (Linda, Khumaedi, &


Supriyadi, 2012):
a. Perambatan getaran di suatu medium mempunyai kelajuan tertentu yang
dinamakan cepat rambat gelombang. Kelajuan atau cepat rambat gelombang
ini sangat ditentukan oleh sifat mekanik medium.
b. Partikel dari medium tidak merambat melalui ruang-ruang di medium, tetapi
partikel medium bergerak bolak-balik atau turun naik terhadap posisi
kesetimbangan partikel tersebut.
c. Gelombang menyalurkan energi dari satu ruang ke ruang lain di dalam
medium. Gelombang memindahkan energi, bukan memindahkan part

DAFTAR PUSTAKA
Adelina, R. S., Arif, H., & Lia, Y. (2015). Profil Pemahaman Konsep Dasar
Gelombang Mekanik Siswa SMA.

Adiwidjaya, A. (2011). Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Materi getaran


dan Gelombang.
Kusumaningtyas, K. (2014). Pemahaman Mahasiswa Teknik Elektro Terhadap
Perambatan Pulsa dan Gelombang Tali pada Gelombang Mekanik.
UNNES.

Lestyaningtyas, D. A., Sutopo, & Wisodo, H. (2017). Potensi Pendekatan Multi


Representasi untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Siswa pada
Materi Gelombang Mekanik. Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM.

Linda, P., Khumaedi, & Supriyadi. (2012). Analisis kecepatan Gelombang


Mekanik Kompressi P (VP) pada Bantuan Sedimen dengan Bantuan
Sedimen Workshop 750 interface. Unnes Physics Journal.

Rahayu, S., Akhsan, H., & Zulherman. (2014). Pengembangan Panduan


Praktikum Perangkat Gelombang Mikro pada Materi Gelombang Mekanik
di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSRI.

Saeful, K. (2013). Strarategi Belajar Aktif Fisika SMA. Jakarta: Erlangga.

Siti, K., & Ani, R. (2010). Penerapan Inquiry sebagai Upaya Meningkatkan
Kreativitas Mahasisswa Calon Guru dalam Mengembangkan Jenis
Eksprerimen dan Pemahaman terhadap Materi Fisika. Berkala Fisika.

Wahyudi, & Eko, a. (2013). Integrasi Peristiwa Gempa Bumi dan Teknik Mitigasi
dalaam Diktat Gejala Gelombang. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika.

Anda mungkin juga menyukai