Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hipertensi pulmonal (Pulmonary hypertension) atau yang disebut
hipertensi paru. hipertensi pulmonal adalah suatu penyakit yang ditandai
dengan peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah arteri paru-paru
yang menyebabkan sesak nafas, pusing dan pingsan pada saat melakukan
aktivitas. Berdasarkan penyebabnya hipertensi pulmonal dapat menjadi
penyakit berat yang ditandai dengan penurunan toleransi dalam melakukan
aktivitas dan gagal jantung kanan. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh
Dr Ernst von Romberg pada tahun 1891. Penyakit ini adalah jenis penyakit
fatal yang menyerang banyak orang pada usia produktif. Sedihnya, angka
kejadian pada perempuan dua setengah kali lipat dibanding laki-laki. Pada
kasus hipertensi pulmonal primer, penyakit ini diturunkan, atau terkait faktor
genetik.
Meski ditakuti, meluasnya penyakit hipertensi pulmonal saat ini kurang
diketahui, namun diperkirakan sekitar 1-2 juta orang per tahun terdiagnosis
menderita penyakit ini. Bahkan, angka yang sebenarnya diprediksi lebih
tinggi mengingat diagnosis penyakit ini masih minim. Di Indonesia dan
kawasan Asia Pasifik, hipertensi pulmonal kurang terdiagnosis dan kurang
pengobatan antara lain faktor kurangnya kesadaran mengenai penyakit ini.
Mereka yang menderita hipertensi pulmonal kebanyakan tidak terobati.
Bahkan penderita tidak sadar bahwa mereka terkena penyakit berbahaya ini,
tidak tahu tentang pengobatan yang dapat meningkatkan harapan hidup dan
memberi kualitas hidup yang lebih baik.
Di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik, hipertensi pulmonal kurang
terdiagnosis dan kurang pengobatan antara lain karena faktor kurangnya
kesadaran mengenai penyakit ini. Mereka yang menderita hipertensi paru

1
2

kebanyakan tidak terobati. Bahkan penderita tidak sadar bahwa mereka


terkena penyakit berbahaya ini, tidak tahu tentang pengobatan yang dapat
meningkatkan harapan hidup dan memberi kualitas hidup yang lebih baik.
Kendala lain adalah banyak gejala yang dikaitkan dengan hipertensi paru
ternyata tidak spesifik mengarah pada hipertensi paru, sehingga tak heran
diagnosis penyakit ini kian sulit saja.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana
memberikan asuhan keperawatan pada kasus pasien dengan hipertensi
pulmonal.

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami bagaimana memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan hipertensi pulmonal.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Menggambarkan hasil pengkajian pada pasien hipertensi
pulmonal
2. Memaparkan hasil analisa data pada pasien hipertensi pulmonal
3. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien hipertensi
pulmonal
4. Menggambarkan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan
pada pasien hipertensi pulmonal
5. Mengimplementasikan intervensi dan jurnal keperawatan pada
pasien hipertensi pulmonal
6. Memaparkan hasil evaluasi dari implementasi yang telah
dilakukan pada pasien hipertensi pulmonal.
3

1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Penulis
Memberikan pengalaman sekaligus menambah wawasan tentang
asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi pulmonal.
1.4.2. Bagi Rumah Sakit
Dapat bermanfaat untuk melakukan asuhan keperawatan yang lebih
profesional pada pasien hipertensi pulmonal.

1.4.3. Bagi Institusi


Dapat digunakan sebagai inovasi bagi institusi pendidikan dalam
pengembangan dan meningkatkan pendidikan di masa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai