Anda di halaman 1dari 11

Lapisan Ozon

Ozon merupakan komponen armosfer yang jumlahnya sangat sedikit. Kehidupan


manusia sangat tergantung pada lapisan ozon. Ozon mempunyai kemampuan untuk menyerap
radiasi sinar-ultra violet dengan panjang gelombang kurang lebih 320 nm yang dipancarkan
oleh matahari. Sinar ultra-violet dapat mematikan manusia dan merusakkan unsur-unsur
kehidupan lainya (A.K. Prodjosantoso, 1992).

Penggunaan senyawa-senyawa kimiawi, seperti CFC (Chloro Fluro Carbon) dan Halon
(Salah satu Bahan Perusak Ozon), dapat merusakkan ozon. Perusakan ini menyebabkan
lapisan ozon menjadi semakin tipis. Penipisan lapisan ozon merupakan masalah yang bersifat
global.

Gambar 1. Proses terjadinya pemanasan bumi (Pemanasan Global).


(Sumber: Erni Purwai – Wordpress.com)
Penipisan Lapisan Ozon

Pada tahun 1974, Prof. Rolland melontarkan pandangannya tentan penipisan lapisan
ozon dan kemungkinan akibat-akibat negative terhadap manusia dan ekosistemnya di alam
(Molina and Rowland, 1974: 810). Pandangan ini menggugah para pengamat, ilmuwan,
peneliti, dan praktissi pada waktu itu untuk kembali mempelajari masalah lapisan ozon.

Berbicara mengenai lapisan ozon , kita mengetahui bahwasannya pemanasan global


sudah menjadi trending topik tentang keadaan Bumi yang semakin tua ini. Pemanasan global
seringkali dikaitkan dengan penipisan lapisan ozon yang berada di Bumi. Ya, lapisan ozon
yang kita punyai di atmosfer Bumi kita memang keadaannya semakin lama semakin
memburuk. Memburuknya lapisan ozon ini bisa berupa penipisan lapisan ozon maupun lubang
yang terdapat di lapisan ozon tersebut. Tentu saja penipisan lapisan ozon maupun lubang yang
ada di lapisan ozon ini akan menyebabakan dampak yang luar biasa kepada Bumi dan seisinya.

Sebenarnya, apa yang bisa menyebabkan penipisan pada lapisan ozon ini? Ternyata
penipisan yang terjadi di lapisan ozon ini disebabkan oleh berbagai gas yag berasal Bumi, yakni
dari industri maupun aktivitas rumah tangga. Beberapa gas yang memicu terjadinya kerusakan
pada lapisan ozon antara lain:

 CFC (Chloro Fluoro Carbon)


 Halon (Salah satu Bahan Perusak Ozon)
 Bromida (Bahan kimia perusak ozon)
 Karbon tetraklorida (Senyawa yang digunakan dalam sintesis kimia organic)

Senyawa- senyawa tersebut memiliki daya tahan di atmosfer dalam waktu yang cukup lama
utuk memungkinkan gas- gas tersebut diangkut oleh angin menuju ke stratosfer. Ketika gas-
gas tersebut memecah maka akan menghasilkan klorin atau bromin, dan inilah yang membuat
rusaknya lapisan ozon.

Gas- gas tersebut bisa diproduksi dalam kehidupan sehari- hari. CFC merupakan gas yang
dianggap sebagai gas ajaib, hal ini karena CFC tersebut mempunyai sifat yang stabil, tidak
mudah terbakar, rendah toksisitas, dan sangat murah untuk diproduksi. Seiring dengan
berjalannya waktu, CFC ini seiring digunakan sebagai pendingin, pelarut, sterofoam, dan
aplikasi lainnya yang mempunyai ukuran yang lebih kecil. Penggunaan beberapa peralatan juga
mendorong terbentuknya CFC, diantaranya adalah penggunaan AC dan juga hair spray.
Proses penipisan ozon ini mulai diketahui ketika para ilmuwan menemukan bahwa CFC
yang sangat mudah untuk diproduksi dapat memberikan ancaman terhadap lapisan ozon.
Berikut ini merupakan proses terjadinya penipisan pada lapisan ozon.

Ketika dilepaskan ke atmosfer, CFC sebagai zat yang mengandung klorin akan dipecahkan
oleh sinar matahari. Sinar matahari tersebut akan menyebabkan klorin menjadi menimbulkan
reasksi. Reaksi yang ditimbulkan adalah menghancurkan molekul- molekul ozon. Setiap satu
molekul dari CFC mampu menghancurkan 100.000 molekul ozon. Hal ini secara otomatis akan
menjadikan lapisan ozon semakin hari semakin menipis. Itulah proses terjadinya penipisan
lapisan ozon yang disebabkan oleh gas- gas tersebut. Gas- gas yang menyebabkan tipisnya
lapisan ozon ini disebut sebagai gas- gas rumah kaca.

Dampak Penipisan Lapisan Ozon

Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya lapisan ozon ini adalah lapisan yang
mempunyai banyak sekali manfaat untuk melindungi Bumi. Apabila lapisann ozon yang sangat
berguna ini mengalami penipisan apalagi sampai berlubang, hal ini tentu saja akan membawa
dampak buruk bagi Bumi dan isinya. Hal ini karena sinar ultraviolet yang berasal dari radiasi
sinar matahari akan secara langsung masuk dan mengenai permukaan Bumi, karena tidak ada
lagi penghalang yang menghalagi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya sinar
ultraviolet ini membawa sifat- sifa buruk. Beberapa dampak negatif yang akan dihasilkan dari
fenomena masuknya sinar ultraviolet ini antara lain:

1. Menyebabkan kanker kulit pada manusia

Dampak pertama yang akan dirasakan oleh manusia dari masuknya sinar ultraviolet secara
langsung adalah timbulnya penyakit kanker kulit. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwasannya kanker merupakan penyakit yang sangat mematikan. Segala jenis kanker ini
dapat membahayakan kehidupan manusia, salah satunya adalah kanker kulit ini. Sinar
ultraviolet mempunyai kandungan yang berbahaya dan dapat meneyebabkan timbulnya kanker
kulit.
2. Menyebabkan penyakit katarak pada manusia

Dampak selanjutnya yang akan ditimbulkan oleh sinar ultraviolet adalah timbulnya
penyakit katarak. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya penyakit katarak adalah
penyakit yang menyerang mata. Mata adalah organ yang sangat penting dan sangat riskan,
sehingga sinar ultraviolet ini adalah sinar yang sangat berbahaya.

3. Melemahkan sistem imunitas pada badan

Sinar ultraviolet juga mempunyai kemampuan untuk melemahkan sistem imunitas pada
badan. Sistem imunitas adalah sistem yang menjaga ketahanan tubuh agar tidak mudah
terserang penyakit. Ketika sistem yang menjaga ketahanan tubuh tersebut rusak, maka manusia
akan mudah terserang penyakit.

4. Memusnahkan hasil pertanian

Sinar ultraviolet ternyata juga tidak hanya berdampak pada manusia saja, namun juga
berdampak pada makhluk hidup lainnya, termasuk pada tumbuh- tumbuhan. Sinar ultraviolet
ini dapat merusak berbagai tanaman penting dunia. Berdasar pada hasil kajian bahwa tanaman
barli dan oat menunjukkan penurunan tingkat produksi karena adanya penerimaan sinar
ultraviolet yang semakin tinggi. Sinar ultraviolet juga akan menyebabkan tanaman mengalami
hambatan pertumbuhan, dan bahkan akan mengalami pengkerdilan. Hal ini tentu saja akan
merusak hasil panen serta hutan- hutan yang ada.

5. Memusnahkan kehidupan laut

Tidak hanya berdampak pada tumbuhan, sinar ultraviolet yang menyinari permukaan
Bumi secara langsung juga akan memusnahkan kehidupan makhluk laut. Radiasi dari sinar
ultraviolet akan mematikan anak- anak ikan, kepiting, udang di lautan. Selain binatang-
binatang laut, radiasi dari sinar ultraviolet juga akan mengurangi jumlah plankton yang ada di
lautan (baca: ekosistem air laut).

Hal ini tentu saja akan membuat banyak binatang laut menjadi kelaparan dan bahkan mati,
mengingat bahwa plankton merupakan salah satu sumber makanan bagi binatang- binatang
yang ada di lautan. Ketika banyak ikan maupun binatang- binatang laut yang mati, maka secara
tidak langsung juga akan berdampak buruk kepada manusia. Hal ini karena binatang- binatang
laut tersebut merupakan salah satu sumber makanan bagi manusia, sehingga nantinya manusia
akan mengalami kekurangan makanan.
6. Menyebabkan pemanasan global

Salah satu dampak yang paling besar dari adanya penipisan lapisan ozon bagi Bumi adalah
peristiwa pemanasan global. Peristiwa pemanasan global merupakan peristiwa dimana suhu
Bumi mengalmai kenaikan yang begitu pesat. Suhu bumi yang pada mulanya normal akan
terasa panas. Hal ini tentu saja akan membawa dampak yang sangat buruk bagi kondisi Bumi
sendiri maupun makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Naiknya suhu Bumi ini juga akan
membawa dampak yang serius bagi Bumi.

Dampak Pencemaran Udara Pada Makhluk Hidup

a. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia

Dampak pencemaran udara umumnya menyerang saluran pernafasan yang berdampak


secara langsung ke paru-paru. Gangguan kesehatan yang paling umum dirasakan dari dampak
dari menghiru udara yang telah tercemar adalah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),
Penyakit asma, bronkhitis, serta gangguan pernafasan lainnya. Gangguan kesehatan yang
paling umum dirasakan dari dampak dari menghiru udara yang telah tercemar adalah Infeksi
Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Penyakit asma, bronkhitis, serta gangguan pernafasan
lainnya. Selain penyakit-penyakit yang masuk melalui pernafasan, Dampak pencemaran udara
juga menyerang bagian external tubuh yang terkontak langsung dengan udara yaitu kulit. Kulit
akan tampak menjadi kusam, terjadinya penuaan dini, hilangnya elastisitas kulit, munculnya
flek-flek hitam, hingga serangan kanker kulit. Selain berdampak secara fisik, pencemaran ini
juga berdampak kepada kondisi psikologi yaitu dapat memicu stres serta menganggu kestabilan
emosi.

b. Dampak untuk Kesehatan

Udara yang tercemar dapat masuk ke dalam tubuh melalui system pernapasan. Zat-zat
pencemar berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan zat-zat
pencemar berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar
diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Jika zat-zat pencemar
telah masuk ke seluruh tubuh, tubuh seperti terkena racun, tetapi secara perlahan dan
menumpuk dalam tubuh. Ketika timbunan dalam tubuh telah banyak, tubuh kita akan terasa
sakit.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan
akut) ini bisa diakibatkan kebakaran hutan yang meluas seperti di daerah Kalimantan dan
Sumatera. Pencemaran udara ini juga menyebabkan penyakit asma dan bronchitis. Beberapa
zat pencemar dikategorikan sebagai toksik (beracun) dan karsinogenik (penyebab kanker).

c. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Tanaman dan Lingkungan

Tidak hanya berdampak terhadap kehidupan manusia, dampak pencemaran udara juga
berdampak pada tanaman. Udara yang tercemar akan melarutkan unsur-unsur logam berat yang
ada di tanah. Hal ini akan merubah kualitas air yang ada didalam tanah serta yang dipermukaan
tanah. Selain itu udara yang tercemar memiliki sifat korosif yang sangat mudah merusak
material-material yang berkontak langsung dengan udara.

Usaha Penanggulangan Berlanjutnya Penipisan Lapisan Ozon

Berbagai kemputusan politik negara telah ditujukan untuk mencegah berlanjutnya


penipisan lapisan ozon. Pandangan Prof. Rolland (1974) tentang penipisan lapisan ozon
dibahas secara mendalam oleh United Nations Environmental Program (UNEP) dan
Coordinating for Ozon Layer (CCOL) pada tahun 1977. Kegiatan ini kemudian diikuti dengan
pengambilan keputusan untuk melakukan gerakan yang bertujuan mencegah berlanjutnya
penipisan lapisan ozon (Onogwa, 1989: 1).

Berikut adalah contoh usaha penanggulangan penipisan lapisan ozon, antara lain :

a. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya udara yang bersih


dan juga bebas dari polusi. Penyuluhan bisa dilakukan secara berkala melalui forum-
forum dalam masyarakat dan juga kegiatan sekolah agar anak- anak pun mempunyai
kesadaran dini tentang pentingnya udara bersih.
b. Penegakan kembali peraturan atau perundang- undangan tentang lingkungan. Hal ini
akan membantu karena masyarakat masih takut dengan hukum pidana daripada sekedar
ada seruan saja.
c. Melalukan penyaringan terhadap asap atau limbah asap yang akan dibuang ke udara
bebas agar tidak terllau membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama harus
dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi- lokasi yang membuang asap sebagai salah
satu limbahnya.
d. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sebagai pembangkit listrik atau energi yang
lainnya. Hal ini karena bahan bakar fosil dapat menghasilkan polutan sehingga sangat
berkontribusi menciptakan pencemaran udara.
e. Mengalirkan gas buangan ke dalam ekosistem air laut atau ke dalam larutan pengikat
terlebih dahulu saat sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas debgan tujuan
mengurangi potensi terjadinya pencemaran yang dapat merusak dan membahayakan
lingkungan.
f. Menggunakan peralatan atau bahan- bahan yang lebih ramah lingkungan dalam
kehidupan sehari- hari. Dengan adanya upaya seperti ini pastinya kita akan sangat
mengurangi polusi udara. Hal ini karena yang kita kerjakan dalam kehidupan sehari-
hari akan sangat berpengaruh meskipun jumlahnya sangat kecil.
g. Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan membiasakan diri menggunakan
transportasi umum atau mulai hidup sehat dengan menggunakan sepeda
h. Mengganti bahan bakar kendaraan menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan,
seperti biogas
i. Menjaga kelestarian hutan. Dengan kata lain juga ikut melakukan tanam seribu pohon
atau penghijauan dan menghindarkan diri dari orang- orang yang berniat jahat terhadap
hutan.
j. Tidak melakukan penggundulan hutan
k. Mulai melakukan penanaman tanaman- tanaman hijau, dimulai dari lingkungan yang
ada di sekitar rumah dan juga dipinggir- pinggir jalan
l. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan
m. Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita dan tidak
membiarkan sampah berserakan.
n. Membedakan sampah yang organik dan juga non organik
o. Mengolah sampah non organik yang masih layak pakai menjadi barang- barang yang
berguna dan menimbun sampah- sampah organik agar menjadi pupuk organik
p. Mengurangi penggunaan insektisida secara berlebihan karena dapat mencemari tanah
q. Menumbuhkan kesadaran para petani atau pengusaha agrobisnis untuk tidak
menggunakan hutan sebagai lahan pertanian atau perkebunan. Hal ini karena hutan
sendiri keberadaannya sangatlah dubutuhkan.
Cara Mengatasi Dampak Pencemaran Udara

1. Gunakan Transportasi Umum

Mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan moda transportasi umum menjadi
lebih banyak, akan mampu untuk mengurangi polusi. Juga, cobalah untuk menggunakan mobil
dengan cara yang lebih bijak. Jika Anda dan rekan Anda berasal dari wilayah yang sama dan
memiliki rencana yang sama, maka Anda bisa mengajak mereka berangkat bersama-sama
dengan satu mobil sehingga lebih hemat energi, uang, dan mengurangi polusi udara.

2. Reboisasi Hutan

Reboisasi merupakan kegiatan untuk menanam kembali hutan yang pohon-pohonya


telah habis ditebang. Kegiatan semacam ini sangat perlu dilakukan, karena mengingat dalam
kesehariannya manusia banyak memanfaatkan kayu sepeti untuk membuat kertas, perabot
rumah tangga, membangun rumah, dan masih banyak lagi. Hal ini menjadi begitu penting
karena hutan dapat membuat udara bersih yang banyak mengandung oksigen.

3. Memahami Konsep Daur Ulang

Berlaku bijaklah dalam memilah barang-barang untuk dibuang, jangan terlalu mudah
membuah barang-barang yang tidak berguna bagi Anda. Karena dalam kenyataannya barang-
barang tersebut masih bisa digunakan lagi untuk hal lain. Misalnya Anda dapat menggunakan
toples bekas untuk menyimpan sereal atau makanan.

4. Menggunakan Sumber Energi Bersih

Ada banyak sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Seperti sumber energi
bersih yang berasal dari matahari, angin, dan panas bumi. Sumber energi ini dapat diperbarui
sehingga akan lebih aman digunakan dan mengurangi polusi yang timbul akibat pembakaran
bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi listrik

5. Menggunakan Peralatan Elektronik yang Hemat Energi

Dipasaran sudah dapat dengan mudah kita temukan lampu hemat energi seperti lampu
CFL dan LED, yang menggunakan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan lampu
bohlam biasa. Daya tahan lampu juga baik, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu
yang lama. Karena menggunakan energi listrik yang lebih sedikit otomatis akan lebih
mengehamat tagihan listrik Anda.
6. Menyaring Asap atau Limbah pada Pabrik dan Industri

Seperti yang telah dibahas diatas, bahwa salah satu sumber dari polusi udara adalah
berasal dari pabrik dan industri. Sangatlah tidak mungkin bagi kita untuk menutup pabrik,
karena mereka mengahsilkan berbagai barang yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Namun
dampak dari asap pabrik dapat dikurangi dengan memasang penyaring untuk mngurangi
penyebaran gas-gas berbahaya.

7. Menghemat Energi

Matikan kias, lampu, alat-alat elektronik lainnya saat Anda akan keluar ruangan.
Karena sebagian besar bahan bakar fosil digunakan untuk menghasilkan listrik. Dengan
melakukan hal tersebut, Anda akan dapat menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan
mengurangi polusi udara dari pembakaran bahan bakar fosil.

8. Membuang Sampah di Tempat Sampah

Dengan memperhatikan kebersihan lingkungan kita, otomatis akan membuat area


disekitar kita bebas dari polusi udara. Karena sampah yang berserakan di sekitar tempat tinggal
kita akan membawa bibit penyakit yang disebarkan memalui udara. Oleh karena itu jagalah
kebersihan dan budayakan unutk membuang sampah di tempat sampah.

9. Menanam Pohon di Pinggir Jalan

Seperti yang kita tahu kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor
menghasilkan asap yang dapat mencemari udara. Dengan menanam pohon di pinggir jalan akan
mengurangi dampak dari polusi asap kendaraan. Hal ini menjadi tanggung jawab setiap kepala
derah dan kabupaten/kota unutk turun tangan mengatasi polusi udara di jalan raya.

10. Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia untuk Kegiatan Pertanian

Penggunaan bahan kimia pada pertanian, sangatlah membantu petani dalam membuat
tanaman-tanamannya tumbuh subur. Tapi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh
penggunaan zat kimia seperti insektisida, pestisida, pupuk kimia dan sebagainya. Salah satu
cara untuk benar-benar menghentikan pemakaian bahan kimia adalah dengan beralih
menggunakan model pertanian organik.
Kesimpulan

Menipisnya lapisan ozon disebabkan oleh BPO atau Bahan Perusak Ozon yang
terkandung dari beberapa produksi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
CFC.Maka dari itu untuk pengendaliannya perlu kerja sama antara pemerintah dan seluruh
masyarakat agar mengurangi produksi dan pemakaian produk-produk yang mengandung BPO
atau CFC.

Saran

Agar pemerintah dan masyarakat baik dari kalangan industri maupun umum,
untuk bekerja sama dalam menjalankan peraturan yang berkaitan dengan upaya penurunan
polusi udara agar dapat terlaksana dan diterapkan dengan baik dan seksama. Dengan penurunan
polusi udara, diharapkan akan mampu mencegah terjadinya penipisan Ozon yang membawa
akibat buruk tidak hanya terhadap lingkungan namun terhadap kelangsungan hidup manusia.
Daftar Pustaka

Prodjosantoso,A.K. Globalisasi Masalah Penipisan Lapisan Ozon Dan Usaha-


Usaha Penanulangannya. Jakarta: Cakrawala Pendidikan

Molina,M.J and Rolland,F.S. 1974. Nature. No.249. London.

Onogawa,K. 1989. Impact of Humans Activities on The Environment. United


Nations Environtment Program.

Erni,P. Wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai