Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang

 SMK menyiapkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja, serta mampu mengikuti
perkembangan dan perubahan yang terjadi dimasyarakat, bangsa dan Negara.
 SMKN 1 Cirebon berupaya mempersiapkan siswanya dengan membekali keterampilan
vokasional yang mumpuni dan siap pakai, agar dapat menjawab kebutuhan industry.
 Fasilitas praktik adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk pencapaian pestasi yg
memuaskan dan untuk membekali siswa ketika terjun didunia kerja.
 Menurut permendiknas No.40 th 2008, setiap jurusan di SMK harus memenuhi standar
minimal sarana dan prasarana SMK.
 Berdasarkan hasil observasi yg dilakukan di SMKN 1 Cirebon, dari data nilai siswa th ajaran
sebelumnya yg telah didapat dari guru pengampu mata pelajaran Dasar-dasar konstruksi
bangunan dan teknik pengukuran tanah, hasil belajar praktikum kayu blm optimal, karena
masih banyak nilai siswa yg masih dibawah KKM yg ditentukan oleh sekolah yaitu 75.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Kosbang, fasilitas
bengkel kayu di SMKN 1 cirebon cukup memenuhi standar yg ditetapkan oleh pemerintah,
namun masih terdapat perlatan praktik yg kurang memnuhi kebutuhan siswa. Siswa juga
menggunakan fasilitas bengkel kurang baik tidak memperhatikan kondisi dan fungsi dari
fasilitas tsb, disebabkan oleh siswa kelas X yg notabene siswa baru dan blm mengenal tentang
fasilitas bengkel kayu dgn baik.
 Kondisi ruangan bengkel kayu juga sangat panas dan pengap sehingga mempengaruhi kinerja
siswa dan mengakibatkan hasil kerja yg tidak maksimal.
 Dari permasalahan-permasalahan tsb peneliti membatasi permasalahan yg akan diteliti yg
mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu fasilitas bengkel kayu.
Rumusan Masalah
 Bagaimana gambaran umum fasilitas bengkel kayu di SMK Negeri 1 Cirebon?
 Bagaimana gambaran umum hasil belajar siswa pada praktikum kayu kelas X di SMK Negeri
1 Cirebon?
 Bagaimana pengaruh fasilitas bengkel kayu terhadap hasil belajar siswa pada praktikum kayu
kelas X di SMK Negeri 1 Cirebon?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui gambaran fasilitas bengkel kayu di SMK Negeri 1 Cirebon.
2. Mengetahui gambaran hasil belajar siswa pada praktikum kayu kelas X di SMK Negeri 1
Cirebon.
3. Mengetahui pengaruh fasilitas bengkel kayu terhadap hasil belajar siswa pada praktikum
kayu kelas X di SMK Negeri 1 Cirebon.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Bagi sekolah dan guru, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan guna meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mengikuti pelajaran.
Bagi peneliti, hasil dari penelitian ini menjadi sarana untuk belajar menjadi seorang pendidik
agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guna penelitian ini lebih lanjut yang
berkaitan dengan kemampuan psikomotorik bagi siswa.
Penelitian yg Relevan
1. Fajar Supriyatno th. 2012, judul skripsi ”Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktek Sekolah
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Praktek Dasar Instalasi Listrik di Kelas X
SMK Negeri 1 Bulakamba Kabupaten Brebes”, memperoleh hasil adanya pengaruh yang
signifikan antara kelengkapan peralatan praktik terhadap hasil belajar praktik siswa pada mata
diklat Praktek Dasar Instalasi Listrik Siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba dengan
besarnya pengaruh 30,9%.
2. Ariyanto th.2011, judul skripsi “Pengaruh Penggunaan Fasilitas Bengkel dan Perawatan
Lingkungan Praktik Terhadap Prestasi Praktik Kerja Kayu Siswa Kelas I Mata Pelajaran
Teknik Dasar Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 1 Sleman, Yogyakarta”, memperoleh hasil
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penggunaan fasilitas bengkel dan perawatan
lingkungan praktik terhadap prestasi praktik kerja kayu dengan taraf signifikan 5%.
3. Aji bambang setyawan, th. 2016, judul jurnal “Pengaruh Fasilitas Bengkel dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Pemesinan Frais di SMK Negeri 2 Yogyakarta”, terdapat
pengaruh positif dan signifikan dari fasilitas belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama
terhadap hasil belajar dengan hasil koefisien determinasi sebesar 0,107 dan hasil F sebesar
6,870 pada taraf signifikan 5%.
Kerangka Berpikir
Didalam pendidikan kejuruan, proses belajar mengajar tdk akan berlangsung tanpa adanya
fasilitas yg memadai dan relevan. Apabila fasilitas bengkel tidak lengkap maka akan
mempengaruhi hasil kerjanya.
Dari batasan masalah yg diteliti yaitu hasil belajar siswa. Diduga predictor yg
mempengaruhi hasil belajar siswa adalah fasilitas bengkel kayu.
Hipotesis
Merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yg dirumuskan, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh yang signifikan dari fasilitas bengkel kayu terhadap hasil
belajar siswa pada praktikum kayu kelas X di SMK Negeri 1 Cirebon”
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode studi korelasional yaitu
untuk mengetahui tingkat hubungan antar dua variabel atau lebih, tanpa melakukan
perubahan, tambahan, manipulasi data yg sudah ada.
Partisipan Penelitian
Siswa kelas X jurusan DPIB di SMKN1 Cirebon.
Populasi dan Sampel
Populasi yg diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X program studi DPIB
SMKN 1 cirebon th ajaran 2018/2019, dengan jumlah kelas 4 kelas dan jumlah siswa 132
siswa.
Sampel yg diambil dengan menggunakan simple random sampling dengan cara acak
tanpa memperhatikan strata yg ada dalam populasi. Untuk menentukan ukuran sampel
menggunakan rumus Slovin dan diperoleh sampel sebanyak 99 siswa.
Instrumen Penelitian
1. Angket yg digunakan untuk variabel X yaitu fasilitas bengkel kayu, dengan menggunakan
skala likert dengan 4 pilihan jawaban
2. Dokumentasi, data yg diambil adalah data nilai siswa tiap praktikum kayu pada mata
pelajaran Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah.
3. Uji validitas instrument, dilakukan sebelum instrumen digunakan untuk mengambil data
instrumen diuji untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen. Instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur. Rumus yang digunakan untuk menguji
validitas instrumen adalah kolerasi Product Moment dari Pearson
Kaidah keputusan : Jika thitung > ttabel berarti valid sebaliknya
thitung < ttabel berarti tidak valid
4. Uji Reliabilitas
digunakan untuk menguji dan mengetahui derajat keajegan suatu alat ukur. Instrument
dikatakan reliable apabila instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap walaupun
digunakan dalam beberapa kali dalam waktu yang berlainan. Uji reliabilitas instrumen
menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Kaidah keputusan : Jika r11 > r tabel berarti Reliabel


r11 < ttabel berarti tidak Reliabel
Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merancang kelas yang akan dijadikan
sampel, dan membuat instrument penelitian meliputi angket yang akan digunakan sebagai bahan
penelitian.
2. Tahapan Pelakasanaan
Tahap pelaksanaan meliputi penyebaran angket kepada peserta didik yang menjadi sampel
penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar.
3. Tahap Evaluasi
Tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah data yang telah dikumpulkan dengan metode
yang telah ditentukan.
4. Tahap Laporan
Tahap ini, kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah menyusun dan melaporkan
hasil-hasil penelitian.
Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dengan menggunakan kertas peluang normal atau uji Chi Kuadrat, hal
ini untuk memeriksa apakah populasi berdistribusi normal atau tidak.
jika nilai Chi Kuadrat yang diperoleh dalam perhitungan kecil jika dibandingkan dengan
harga Chi Kuadrat yang tertera pada tabel, maka distribusinya adalah normal.
2. Uji Hipotesis
Dengan menggunakan analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel terikat atau dengan kata lain untuk mengetahui seberapa
jauh perubahan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat.
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak, artinya signifikan dan
Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima, artinya tidak signifikan

Anda mungkin juga menyukai