Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

“Hubungan Antara HAN dengan Hukum Perdata”

Disusun Oleh :

Nama Kelompok :

1. Brian Drajat Agung Firmansyah (14.11.0013)


2. Rofik Mustofa (14.11.0077)
3. Dading Surya Permada (14.11.0102)
4. Bambang Triatmaja (14.11.0011)
5. Nuari Aji Pangestu (14.11.0061)
6. Romadhon Hendra (14.11.0079)
7. Yulianto Setiawan

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MERDEKA
1
Jl. Serayu Tromol Pos 12 Madiun 63133
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah dengan judul Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Hukum Administrasi Negara.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan semua pihak yang terkait, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca maupun penulis dapat memperluas pengetahuannya tentang
Hubugan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Merdeka Madiun. Kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat kami butuhkan guna memperbaiki maupun menyempurnakan
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. 1

Kata pengantar ................................................................................................. 2

Daftar isi........................................................................................................... 3

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang ............................................................................................ 4

1.2 Tujuan.......................................................................................................... 4

Bab 2 Pembahasan

2.1 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

Bab 3 Pembahasan

3.1 Pengertian Hukum Administrasi Negara ................................................... 6

3.2 Sumber Hukum Administrasi Negara ........................................................ 6

3.3 Hukum Perdatal ......................................................................................... 8

3.4 Sumber Hukum Perdata ............................................................................. 9

3.5 Ruang Lingkup Hukum Perdata.................................................................. 9

3.6 Perbedaan Antara Hukum Administrasi Negara Hukum Perdata............... 11

3.7 Persamaan Hukum Administrasi Negara Dengan Hukum Perdata............ 11

3.8 Hubungan Antara Hukum Administrasi Negara Dengan Hukum Perdata. 11

3.9 Kesimpulan................................................................................................. 12

Daftar Pustaka.................................................................................................. 13

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu berkaitan dengan aktivitas perilaku
administrasi negara dan kebutuhan masyarakat serta interaksi diantara keduanya. Di saat sistem
administrasi negara yang menjadi pilar pelayanan public menghadapi masalah yang fundamental maka
rekonseptualisasi, reposisi dan revitalisasi kedudukan hukum administrasi negara menjadi satu
keharusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan penerapan good governance.

Hukum Administrasi Negara (hukum publik) adalah Peraturan hukum mengenai administrasi
dalam suatu negara, dimana hubungan antar warga negara dan pemerintahannya dapat berjalan
dengan baik dan aman. Sedangkan Hukum Perdata (hukum privat) adalah hukum yang mengatur
hubungan antara orang yang satu dengan yang lainnya dalam hubungan hukumnya.

Dari dua pengertian tersebut dapat kita tarik kesimpulan akan adanya hubungan antara Hukum
administrasi Negara dengan Hukum perdata. Adanya hubungan antara kedua hukum tersebut inilah
yang melatarbelakagi kami untuk membuat makalah dengan judul Hubungan antara Hukum
Administrasi Negara dengan Hukum Perdata. Agar kedepannya kita semua tahu tentang hubungan
Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata.

1.2 Tujuan
Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pambaca khususnya mahasiswa
Universitas Merdeka Madiun tentang hubungan Antara Hukum Administrasi Negara dengan Hukum
Perdata.

4
BAB II

2.1 Rumusan Masalah

A. Pengertian Hukum Administrasi Negara


B. Pengertian Hukum Perdata
C. Hubungan Antara Hukum Perdata Dengan Hukum Administrasi Negara
D. Persamaan Dan Perbedaan Antara Hukum Perdata Dengan Hukum Administrasi Negara

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Hukum Administrasi Negara

Mengenai pengertian Hukum Administrasi Negara hingga saat ini masih belum ada kesepakatan atau
kesatuan pendapat diantara para sarjana. Oleh karena itu untuk mendapatkan pemahaman yang
cukup memadai maka dikemukakan batasan-batasan pengertian Hukum Administrasi Negara.
a. Van Vollenhoven mengemukakan bahwa, “Hukum Administrasi Negara adalah suatu gabungan
ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan yang tinggi maupun yang rendah apabila badan-
badan itu menggunakan wewenangnya yang telah diberikan kepadanya oleh Hukum Tata Negara”.
b. J.H Logemann mengatakan bahwa, “Hukum Administrasi Negara adalah hukum mengenai
hubungan-hubungan antara jabatan-jabatan satu dengan yang lainnya serta hubungan hukum antara
jabatan-jabatan Negara itu dengan warga masyarakat”.
c. Menutut Muchsan, “Hukum Administrasi Negara adalah hukum mengenai struktur dan kefungsian
administrasi Negara”.
d. Prajudi Atmosudirjo, dalam SF. Marbun (2001:22) berpendapat bahwa “Hukum Administrasi Negara
adalah hukum mengenai pemerintah beserta aparaturnya yang terpenting yakni administrasi Negara”.
Dari berbagai batasan pengertian Hukum Administrasi Negara tersebut, maka dapat disimpulakan
bahwa Hukum Administrasi Negara adalah hukum tentang pengadministrasian Negara yaitu mengenai
pemerintahan dan segala peraturan-peraturan di dalamnya serta bagaiman menjalankan fungsi dan
tugas pemerintahan tersebut dalam bidang kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan umum.

3.2 Sumber Hukum Administrasi Negara

Ada 2 sumber hukum bagi tindakan administrasi Negara yang merupakan juga sumber hukum
TUN, yaitu:

1). Sumber hukum tertulis

Sumber hukum tertulis bagi hukum administrasi Negara adalah tiap peraturan perundang-
undangan dalam arti materil yang berisi pengaturan tentang wewenang badan/pejabat TUN untuk

6
melakukan tindakan hukum TUN. Hal ini belum dikodifikasi, tapi tersebar dalam bentuk UU khusus
maupun perautan lain.Belinfante mengatakan bahwa sumber hukum tertulis HTUN: “Tidak ditentukan
oleh tempat tercantumnya, tetapi oleh isi dari peraturan yang bersangkutan.”

TAP MPR No. III /MPR/ 2000 berisi tentang sumber hukum dan tata urutan perundang-
undangan, sebagai berikut.

1. UUD 1945
2. TAP MPR
3. UU
4. Perpu1
5. PP
6. Kepres
7. Perda

Hal tersebut berbeda dengan TAP MPR XX/ MPRS/ 1966 tentang keputusan dan permen yang
tidak termasuk dalam hierarki.

Tata urutan perundang-undangan berdasarkan TAP MPRS No. XX/ 1966 adalah:

1. UUD 1945,
2. TAP MPR,
3. UU dan Perpu,
4. PP,
5. Keppres, Inpres,
6. Permen, Instruksi Mentri, Kepmen,
7. Perda, Kep. Kepala Daerah.

2). Sumber Hukum Tidak Tertulis

Disebut juga dengan AUPL (Asas Umum Pemerintahan yang Layak). Asas umum pemerintahan
yang layak itu di Belanda disebut algemene beginselen van behoorlijk bestuur (ABBB), yang pada
mulanya timbul dalam suasana memberikan perlindungan bagi masyarakat terhadap tindakan
administrasi negara dalam rangka kebebasan bertindak. Hal ini juga berarti sebagai sarana
pengawasan dari segi hukum yang dilakukan oleh pengadilan terhadap tindakan administrasi negara
yang bebas.

11http://ahmadaminullah.blogspot.com/2013/10/makalah-hukum-administrasi-negaranyoba.html

7
Sebagaimana diuraikan di muka bahwa dalam hal tidak terdapat hukum tertulis yang menjadi
acuan bagi administrasi negara untuk bertindak, maka administrasi negara mempunyai kebebasan
bertindak dalam rangka menyelenggarakankepentingan umum, namun kebebasan terebut harus tetap
berada dalam koridor hukum. Artinya, administrasi negara tetap terikat pada asas legalitas. Hal ini
dimaksudkan agar administrasi negara tidak salah bertindak atau tidak sewenang-wenang dan di sisi
lain masyarakatpun mendapat perlindungan hukum.

Undang-Undang No. 5 Tahun 1986, Pasal 53 Ayat 2 menunjuk secara resmi bahwa
penyalahgunaan wewenang dijadikan dasar pembatalan suatu keputusan tata usaha negara. Dalam
penjelasan pasal tersebut dikatakan bahwa badan/ pejabat tata usaha negara dalam mempersiapkan,
mengambil, dan melaksanakan keputusan yang bersangkutan harus memperhatikan asas-asas hukum
yang tidak tertulis.

Selain adanya kemungkinan bahwa belum terdapatnya aturan hukum tertulis yang menjadi
acuan bagi tindakan hukum administrasi negara, maka dalam praktek penyelenggaraan negara
seringkali wewenang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan adalah samar-samar atau
tidak jelas atau dengan kata-kata yang sangat umum.

3.3 Hukum Perdata

Menurut Sri Sudewi Masjchoen Sofwan Hukum Perdata adalah hukum yang mengatur
kepentingan warga negara perseora2ngan yang satu dengan perseorangan yang lainnya. Sedangkan
menurut Ronald G. Salawane Hukum Perdata adalah seperangkat aturan-aturan yang mengatur orang
atau badan hukum yang satu dengan orang atau badan hukum yang lain didalam masyarakat yang
menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan dan memberikan sanksi yang keras atas
pelanggaran yang dilakukan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata. Sedangkan Prof. Soediman Kartohadiprodjo, S.H. berpendapat bahwa Hukum Perdata adalah
hukum yang mengatur kepentingan perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lainnya.
Dari beberapa pengertian para ahli diatas dapat kitra tarik kesimpulan bahwa hukum Perdata
adalah hukum atau ketentuan yang mengatur hak-hak,kewajiban,serta kepentingan antar individu
dalam masyarakat.Hukum perdata biasa dikenal dengan hukum privat.Hukum perdata biasa
menangani kasus yang bersifat privat atau pribadi seperti hukum keluarga, hukum harta kekayaan,
hukum benda, hukum perikatan dan hukum waris.Dimana tujuannya adalah untuk menyelesaikan
konflik yang terjadi diantara kedua individu tersebut.

2 . ilmuhukumuin-suka.blogspot.com/2013/05/pengertian-hukum-perdata.html
2. artonang.blogspot.com/2015/03/sumber-hukum-perdata-tertulis.html

8
Hukum perdata terjadi ketika seseorang mengalami suatu kasus yang bersifat
tertutup(privat).Hukum perdata terjadi dimana ketika suatu pihak melaporkan pihak lain yang terkait ke
pihak yang berwajib atas suatu kasus yang hanya menyangkut kedua individu tersebut.

3.4 Sumber Hukum Perdata


Yang dimaksud dengan sumber hukum perdata adalah asal mula hukum perdata, atau tempat dimana
hukum perdata ditemukan . Asal mula menunjukkan kepada sejarah asal dan pembentukanya.
Sedangan tempat menunjukan kepada rumusan dimuat dan dapat dibaca . sumber hukum perdata di
bagi menjadi 2, yaitu :
 Sumber dalam arti formal. Sumber dalam arti sejarah asal nya hukum perdata adalah hukum
perdata buatan pemerintah kolonia Belanda yang terhimpun dalam B.W ( KUHPdt ) .
Berdasarkan aturan peralihan UUD 1945 B. W ( KUHPdt ) dinyatakan tetap berlaku sepanjang
belum diganti dengan undang – undang baru berdasarkan UUD 1945. Sumber dalam arti
pembentukannya adalah pembentukan undang – undang berdasarkan UUD 1945. UUD 1945
ditetapkan oleh rakyat Indonesia yang didalamnya termasuk juga aturan peralihan.Atas dasar
aturan peralihan B.W ( KUHPdt ) dinyatakan tetap berlaku. Ini berarti pembentukan UUD
Indonesia ikut dinyatakan berlakunya B. W ( KUHPdt ). Sumber dalam arti asal mula disebut
sumber hukum dalam arti formal.
2. Sumber dalam Arti Material. Sumber dalam arti “tempat” adalah Lembaran Negara atau dahulu
dikenal dengan istilah Staatsblad, dimana dirumuskan ketentuan Undang-Undang hukum
perdata dapat dibaca oleh umum. Misalnya Stb.1847-23 memuat B.W/KUHPdt. Selain itu juga
termasuk sumber dalam arti tempat dimana hukum perdata pembentukan Hakim . Misalnya
yurisprudensi MA mengenai warisan, badan hukum, hak atas tanah. Sumber dalam arti tempat
disebut sumber dalam arti material. Sumber Hukum perdata dalam arti material umumnya
masih bekas peninggalan zaman kolonia, terutama yang terdapat di dalam Staatsblad. Sedang
yang lain sebagian besar berupa yurisprudensi MA-RI & sebagian kecil saja dalam Lembaran
Negara RI.

3.5 Ruang Lingkup Hukum Perdata


A. Hukum Perdata Dalam Arti Luas
Hukum Perdata dalam arti luas pada hakekatnya meliputi semua hukum privat meteriil, yaitu
segala hukum pokok (hukum materiil) yang mengatur kepentingan-kepentingan perseorangan,
termasuk hukum yang tertera dalam KUHPerdata (BW), KUHD, serta yang diatur dalam sejumlah
peraturan (undang-undang) lainnya, seperti mengenai koperasi, perniagaan, kepailitan, dll.
9
B. Hukum Perdata Dalam Arti Sempit
Hukum Perdata dalam arti sempit, adakalanya diartikan sebagai lawan dari hukum dagang.
Hukum perdata dalam arti sempit ialah hukum perdata sebagaimana terdapat di dalam KUHPerdata.
Jadi hukum perdata tertulis sebagaimana diatur di dalam KUHPerdata merupakan Hukum
Perdata dalam arti sempit. Sedangkan Hukum Perdata dalam arti luas termasuk di dalamnya Hukum
Perdata yang terdapat dalam KUHPerdata dan Hukum Dagang yang terdapat dalam KUHD.
Hukum Perdata juga meliputi Hukum Acara Perdata, yaitu ketentuan-ketentuan yang mengatur
tentang cara seseorang mendapatkan keadilan di muka hakim berdasarkan Hukum Perdata, mengatur
mengenai bagaimana aturan menjalankan gugutan terhadap seseorang, kekuasaan pengadilan
mana yang berwenang untuk menjalankan gugatan dan lain sebagainya.
Hukum Perdata juga terdapat di dalam Undang-Undang Hak Cipta, UU Tentang Merk dan Paten,
keseluruhannya termasuk dalam Hukum Perdata dalam arti luas.

C.Hukum Perdata Materiil


Hukum Perdata Materiil adalah segala ketentuan hukum yang mengatur hak dan kewajiban
seseorang dalam hubungannya terhadap orang lain dalam masyarakat.
Hukum Perdata materiil ialah aturan-aturan yang mengatur hak dan kewajiban perdata
seseorang. Dengan kata lain bahwa Hukum Perdata materiil mengatur kepentingan-kepentingan
perdata setiap subyek hukum, yang pengaturannya terdapat di dalam KUHPerdata, KUHD dsb.
D. Hukum Perdata Formil
Hukum Perdata Formil adalah segala ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang cara
seseorang mendapatkan hak/keadilan berdasarkan Hukum Perdata materiil. Cara untuk mendapatkan
keadilan di muka hakim lazim disebut Hukum Acara Perdata.
Hukum Perdata Formil merupakan ketentuan yang mengatur bagaimana tatacara seseorang
menuntut haknya apabila dirugikan oleh orang lain, mengatur menurut cara mana pemenuhan hak
materiil dapat dijamin.Hukum Perdata Formil bermaksud mempertahankan hukum perdata ma3teriil,
karena Hukum Perdata formil berfungsi menerapkan Hukum Perdata materiil.Hukum Perdata formil,
misalnya Hukum Acara Perdata, terdapat dalam Reglement Indonesia yang Diperbaharui (R.I.B).

10
3.6 Perbedaan antara Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata.

Dilihat dari segi klasifikasi, hukum Administrasi Negara diklasifikasikan sebagai hukum publik
dimana HAN adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat perlengkapan
negara atau negara dengan warga negaranya. Sedangkan Hukum Perdata diklasifikasikan sebagai
Hukum Privat dimana Hukum perdata mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang
lain dengan menitikberatkan pada kepentingan perorangan.

3.7 Persamaan antara Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata

HAN dengan Hukum Perdata sama-sama merupakan hukum positif. Sama-sama merupakan
Hukum yang Tertulis di Indonesia

3.8 Hubungan Antara Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata

Menurut Paul Scholten sebagaimana dikutip oleh Victor Situmorang bahwa Hukum Administrasi
Negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang organisasi negara dan hukum perdata sebagai
hukum umum. Pandangan ini mempunyai dua asas yaitu pertama, negara dan badan hukum publik
lainnya dapat menggunakan peraturan-peraturan dari hukum perdata, seperti peraturan-peraturan dari
hukum perjanjian. Kedua, adalah asas Lex Specialis derogaat Lex generalis, artinya bahwa hukum
khusus mengesampingkan hukum umum, yaitu bahwa apabila suatu peristiwa hukum diatur baik oleh
Hukum Administrasi Negara maupun oleh hukum Perdata, maka peristiwa itu diselesaikan berdasarkan
Hukum Administrasi negara sebagai hukum khusus, tidak diselesaikan berdasarkan hukum perdata
sebagai hukum umum.
Jadi terjadinya hubungan antara Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata apabila :
1) saat atau waktu terjadinya adopsi atau pengangkatan kaidah hukum perdata menjadi kaidah hukum
Administrasi Negara,
2) Badan Administrasi negara melakukan perbuatan-perbuatan yang dikuasasi oleh hukum perdata,
3) Suatu kasus dikuasai oleh hukum perdata dan hukum administrasi negara maka kasus itu
diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan Hukum Administrasi Negara.

11
KESIMPULAN

 Hukum Administrasi Negara merupakan hukum yang selalu berkaitan dengan aktivitas
perilaku administrasi negara dan kebutuhan masyarakat serta interaksi diantara keduanya.
Di saat sistem administrasi negara yang menjadi pilar pelayanan public menghadapi masalah
yang fundamental maka rekonseptualisasi, reposisi dan revitalisasi kedudukan hukum
administrasi negara menjadi satu keharusan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
dan penerapan good governance.

 hukum Perdata adalah hukum atau ketentuan yang mengatur hak-hak,kewajiban,serta


kepentingan antar individu dalam masyarakat.Hukum perdata biasa dikenal dengan hukum
privat.Hukum perdata biasa menangani kasus yang bersifat privat atau pribadi
seperti hukum keluarga, hukum harta kekayaan, hukum benda, hukum perikatan dan
hukum waris.Dimana tujuannya adalah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi diantara
kedua individu tersebut.

 Hukum Administrasi Negara itu merupakan hukum khusus hukum tentang organisasi negara
dan hukum perdata sebagai hukum umum. Pandangan ini mempunyai dua asas yaitu pertama,
negara dan badan hukum publik lainnya dapat menggunakan peraturan-peraturan dari hukum
perdata, seperti peraturan-peraturan dari hukum perjanjian. Kedua, adalah asas Lex Specialis
derogaat Lex generalis, artinya bahwa hukum khusus mengesampingkan hukum umum, yaitu
bahwa apabila suatu peristiwa hukum diatur baik oleh Hukum Administrasi Negara maupun
oleh hukum Perdata, maka peristiwa itu diselesaikan berdasarkan Hukum Administrasi negara
sebagai hukum khusus, tidak diselesaikan berdasarkan hukum perdata sebagai hukum umum.

12
DAFTAR PUSTAKA

 http://ahmadaminullah.blogspot.com/2013/10/makalah-hukum-administrasi-
negaranyoba.html
 2. artonang.blogspot.com/2015/03/sumber-hukum-perdata-tertulis.html

13

Anda mungkin juga menyukai