Anda di halaman 1dari 52

KONVERGENSI IFRS DAN

PERKEMBANGAN PSAK
TERKINI
Dr. Sylvia Veronica Siregar Sumber: http://e-commerce.iaiglobal.or.id

Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

Sumber: Materi Presentasi DSAK IAI (IAI-IFRS International Seminar Facing IFRS Turbulence 2018 (12 Juli 2017), Sosialisasi SAK Efektif per 1 Januari 2015 (2 September
2014)), Materi Presentasi Divisi Tim Teknis (Update Perkembangan Standar Pelaporan Akuntansi Keuangan di Indonesia (26 April 2017),Public Hearing ED PSAK 71 (24
Oktober 2016), KPMG (2016)
Konvergensi IFRS di Indonesia

2
Konvergensi IFRS
• Konvergensi IFRS telah dicanangkan IAI sejak tahun 2008
• Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah
Indonesia sebagai anggota G20 forum
• DSAK-IAI telah melakukan proses konvergensi IFRS dengan
target tahun penyelesaian 2012 (fase 1)
Pilar Standar Akuntansi Keuangan
 Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
 SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik)
 SAK EMKM (Entitas Mikro Kecil
Menengah)
 Standar Akuntansi Syari’ah
 SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan)
5
SAK ETAP

6
Akuntabilitas Publik Signifikan

 Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:


 Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam
proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar
modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di
pasar modal; atau
 Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk
sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,
pialang adan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana
dan bank investasi.

7
Siapa Pengguna SAK ETAP?
• Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan, yaitu entitas yang:
• Tidak tercatat di pasar modal,
• Tidak sedang dalam proses untuk pengajuan pernyataan pendaftaran di
pasar modal
• Bukan lembaga keuangan

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat


menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi
mengizinkan penggunaan SAK ETAP

8
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
9
SAK EMKM

Sumber: ppt Public Hearing Exoosure Draft Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (“ED SAK EMKM”), 16 juni 2016 10
Latar Belakang
Jumlah UMKM di • 57.895.721
Indonesia (Sumber: Kementerian Koperasi & UKM, 2013)

• Amanah UU No 1/2013 tentang LKM


• Memfasilitasi UMKM dalam transisi
dari pelaporan berdasar kas ke
Tujuan SAK berdasar akrual
• Membantu UMKM menerapkan SAK
EMKM lain yang lebih komprehensif seiring
dengan perkembangan ukuran dan
kompleksitas transaksi bisnisnya di
masa depan

11
Ruang Lingkup

Definisi
ETAP
Entitas
Setidaknya selama Mikro,
2 tahun
berturut-turut Kecil, dan
Kriteria Menengah
UMKM
(UU No
20/2008)

12
Ruang Lingkup (Lanjutan)
Kriteria UMKM sesuai
ETAP UU No 20/2008 tentang
UMKM
Entitas yang tidak Bukan anak
memiliki akuntabilitas perusahaan/cabang perusahaan
publik yang signifikan; yang dimiliki/dikuasai/menjadi
bagian, secara langsung atau tidak
dan langsung (Pasal 1)
Menerbitkan laporan
keuangan untuk tujuan Rentang kuantitatif tertentu:
kekayaan bersih (tidak termasuk
umum bagi pengguna tanah dan bangunan) atau hasil
eksternal penjualan tahunan (Pasal 6)

Tidak memiliki/menguasai
UMKM mitra usahanya
(Pasal 35)

13
UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 6
• Usaha Mikro: kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000 atau
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000
• Usaha Kecil: kekayaan bersih antara Rp50.000.000 –Rp500.000.000
atau memiliki hasil penjualan tahunan antara Rp300.000.000 –
Rp2.500.000.000
• Usaha Menengah: kekayaan bersih antaraRp500.000.000 –
Rp10.000.000.000 atau memiliki hasil penjualan tahunan antara
Rp2.500.000.000 –Rp50.000.000.000

14
Pengecualian
Ruang Lingkup Jika diizinkan oleh
otoritas di bidang
Punya jasa keuangan
akuntabilitas tersebut
publik yang
signifikan
Ruang
Lingkup
EMKM
Sektor
jasa
keuangan

7
ISI SAK EMKM

• Bab 1 Ruang Lingkup • Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama


• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive • Bab 11 Aset Tetap
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 5 Laporan Laba Rugi • Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan • Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan • Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 9 Persediaan • Bab 18 Tanggal Efektif

16
Perbandingan SAK UMUM, SAK ETAP, dan
SAK EMKM
SAK SAK Umum SAK ETAP SAK EMKM
Dasar penyusunan Berbasis IFRS Standar lokal Standar lokal

Pengaturan Entitas dengan Entitas tanpa (1) Entitas tanpa


perlakuan akuntansi akuntabilitas publik akuntabilitas publik akuntabilitas publik
(ruang lingkup) yang signifikan. yang signifikan, yang signifikan dan
namun menerbitkan (2) entitas yang
laporan keuangan memenuhi definisi
untuk tujuan umum dan karakteristik
bagi penggunanya. sesuai UU No 20
Tahun 2008 tentang
UMKM.

17
Perbandingan SAK UMUM, SAK ETAP, dan
SAK EMKM (Lanjutan)
SAK SAK Umum SAK ETAP SAK EMKM
Dasar pengukuran Biaya historis, biaya kini, Biaya historis dan nilai Biaya historis.
nilai terealisasi/ wajar.
penyelesaian, dan nilai
sekarang.
Pengaturan perlakuan 1-5 sama dengan SAK 1. Laporan Posisi 1. Laporan Posisi
akuntansi (ruang ETAP, kecuali No 2 Keuangan; Keuangan;
lingkup) menjadi Laporan Laba 2. Laporan Laba Rugi; 2. Laporan Laba Rugi;
Rugi dan Penghasilan 3. Laporan Perubahan 3. CALK (pernyataan
Komprehensif Lain. Ekuitas; kepatuhan dan rincian
Ditambah: Informasi 4. Laporan Arus Kas; akun).
komparatif dan laporan 5. CALK
posisi keuangan pada
awal periode terdekat
sebelumnya.
18
SAK PER EFEKTIF 1 JANUARI 2012
Gap 3 tahun
SAK IFRS
PER EFEKTIF 1 JANUARI 2012 PER EFEKTIF 1 JANUARI 2009

• DSAK IAI telah mengesahkan (baru dan penyesuaian) : 40


PSAK, 20 ISAK, dan 11 PPSAK
• DSAS telah mengesahkan10 PSAK Syariah
• Pengecualianutama:
• IFRS 1 First-time adoption of International Financial Reporting
Standards;
• IAS 41 Agriculture; and
• IFRIC 15 Agreements for the Construction of Real Estate

19
SAK PER EFEKTIF 1 JANUARI 2015
Gap 1 tahun
SAK IFRS
PER EFEKTIF 1 JANUARI 2015 PER EFEKTIF 1 JANUARI 2014

• Selama periode 2013-2014 DSAK IAI telah mengesahkan


(Standar baru termasuk Penyesuaian) sebanyak 13 PSAK dan4
ISAK serta Penyesuaian Tahunan
• Selama tahun 2015 DSAK IAI sudah mengesahkan 11 PSAK dan
2 ISAK serta Penyesuaian Tahunan

20
SAK PER EFEKTIF 1 JANUARI 2017
Gap 1 tahun
SAK IFRS
PER EFEKTIF 1 JANUARI 2017 PER EFEKTIF 1 JANUARI 2016

• Selama tahun 2016 DSAK IAI sudah mengesahkan KKPK, SAK


EMKM, dan 2 PSAK serta beberapa Penyesuaian Tahunan.

21
Penjelasan PSAK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial
misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan
Bersama menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama
• Didahului dengan penerbitan Exposure draft (ED)
PSAK Revisi
• Perubahan PSAK berdampak signifikan pada pengukuran, penyajian atau
pengungkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)
• Didahului dengan penerbitan ED
PSAK Amandemen
• Perubahan tidak signifikan misal PSAK 1 Revisi 2015
• Didahului dengan pengeluaran ED
PSAK Penyesuaian
• Dampak dari perubahan PSAK lain
• Tidak ada ED atas perubahan tersebut
22
PSAK – Non IFRS
• PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
• PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
• PSAK 38: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
• PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
• ISAK 25:Hak atas Tanah
• ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi
(1 Januari 2017)
• PSAK 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak (1 Juli
2016)

23
Daftar SAK Efektif
per 1 Januari 2017

24
PSAK IFRS
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan IAS 1 Presentation of Financial Statements
PSAK 2 Laporan Arus Kas IAS 7 Statement of Cash Flows
PSAK 3 Laporan Keuangan Interim IAS 34 Interim Financial Reporting
PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri IAS 27 Separate Financial Statements
PSAK 5 Segmen Operasi IFRS 8 Operating Segments
PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi IAS 24 Related Party Disclosures
PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan IAS 10 Events After the Reporting Period
IAS 21 The Effects of Changes in Foreign
PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
Exchange Rates
PSAK 13 Properti Investasi IAS 40 Investment Property

25
PSAK IFRS
PSAK 14 Persediaan IAS 2 Inventories
PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan IAS 28 Investments in Associates and Joint
Ventura Bersama Ventures
PSAK 16 Aset Tetap IAS 16 Property, Plant and Equipment
PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement
Manfaat Purnakarya Benefit Plans
PSAK 19 Aset Takberwujud IAS 38 Intangible Assets
PSAK 22 Kombinasi Bisnis IFRS 3 Business Combinations
PSAK 23 Pendapatan IAS 18 Revenue
PSAK 24 Imbalan Kerja IAS 19 Employee Benefits
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi,Perubahan IAS 8 Accounting Policies, Changes in
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan Accounting Estimates and Errors

26
PSAK IFRS
PSAK 30 Sewa IAS 17 Leases
PSAK 34 Kontrak Konstruksi Non IFRS
PSAK 36 Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa Non IFRS
PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Non IFRS
PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembangan
Non IFRS
Real Estat
PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba Non IFRS
PSAK 46 Pajak Penghasilan IAS 12 Income Taxes
PSAK 48 Penurunan Nilai Aset IAS 36 Impairment of Assets
PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian IAS 32 Financial Instruments: Presentation

27
PSAK IFRS
PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan IAS 39 Financial Instruments: Recognition and
Pengukuran Measurement
PSAK 56 Laba Per Saham IAS 33 Earnings Per Share
PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset IAS 37 Provisions, Contingent Liabilities and
Kontinjensi Contingent Assets
PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and
Dijual dan Operasi yang Dihentikan Discontinued Operations
PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures
PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah IAS 20 Accounting for Government Grants and
dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah Disclosure of Government Assistance
PSAK 62 Kontrak Asuransi IFRS 4 Insurance Contracts
PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary
Hiperinflasi Economies
PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral
Pertambangan Sumber Daya Mineral Resources 28
PSAK IFRS
PSAK 66 Pengaturan Bersama IFRS 11 Joint Arrangements
PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam
IFRS 12 Disclosure of Interests in Other Entities
Entitas Lain
PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar IFRS 13 Fair Value Measurement
PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas
Non IFRS
Pengampunan Pajak
ISAK 8 Penentuan Apakah Suatu Perjanjian IFRIC 4 Determining Whether an Arrangement
Mengandung Suatu Sewa Contains a Lease
ISAK 9 Perubahan atas Liabilitas Aktivitas IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning,
Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa Restoration and Similar Liabilities
ISAK 10 Program Loyalitas Pelanggan IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes
IFRIC 17 Distributions of Non-cash Assets to
ISAK 11 Distrubusi Aset Nonkas kepada Pemilik
Owners
ISAK 13 Lindung Nilai Investasi Neto dalam IFRIC 16 Hedges of a Net Investment in a
Kegiatan Usaha Luar Negeri Foreign Operation 29
PSAK IFRS
ISAK 15 PSAK 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, IFRIC 14 IAS 19 – The Limit on a Defined Benefit
Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Asset, Minimum Funding Requirements and
Interaksinya their Interaction
ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa IFRIC 12 Service Concession Arrangements
ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan IFRIC 10 Interim Financial Reporting and
Penurunan Nilai Impairment
ISAK 18 Bantuan Pemerintah –Tidak Berelasi SIC-10 Government Assistance – No Specific
Spesifik dengan Aktivitas Operasi Relation to Operating Activities
ISAK 19 Penerapan Pendekatan Penyajian IFRIC 7 Applying the Restatement Approach
Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan under IAS 29 Financial Reporting in
dalam Ekonomi Hiperinflasi Hyperinflationary Economies
ISAK 20 Pajak penghasilan – Perubahan
SIC-25 Income Taxes – Changes in the Tax
dalam Status Pajak Entitas
Status of an Enterprise or its Shareholders
atau Para Pemegang Sahamnya

30
PSAK IFRS
IFRIC 15 Agreements for the Construction of
ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estat
Real Estate
SIC-29 Service Concession Arrangements:
ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
Disclosures
ISAK 23 Sewa Operasi – Insentif SIC-15 Operating Leases – Incentives
ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi SIC-27 Evaluating the Substance of Transactions
yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa in the Legal Form of a Lease
ISAK 25 Hak atas Tanah Non IFRS
ISAK 26 Penilaian Kembali Derivatif Melekat IFRIC 9 Reassessment of Embedded Derivatives
ISAK 27 Pengalihan Aset dari Pelanggan IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers
IFRIC 15 Agreements for the Construction of
ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estat
Real Estate

31
PSAK IFRS
ISAK 28 Pengakhiran Liabilitas IFRIC 19 Extinguishing Financial Liabilities with
Keuangan dengan Instrumen Ekuitas Equity Instruments
ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam IFRIC 20 Stripping Costs in the Production
Tahap Produksi pada Tambang Terbuka Phase of a Surface Mine
ISAK 30 Pungutan IFRIC 21 Levies
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK
Non IFRS
13: Properti Investasi

32
Daftar PSAK Efektif setelah
1 Januari 2017

33
PSAK Efektif IFRS
PSAK 69 Agrikultur 1 Januari 2018 IAS 41 Agriculture
PSAK 71 Instrumen Keuangan 1 Januari 2020 IFRS 9 Financial Instruments
PSAK 72 Pendapatan dari IFRS 15 Revenue from
1 Januari 2020
Kontrak dengan Pelanggan Contracts with Customers
PSAK 73 Sewa 1 Januari 2020 IFRS 16 Leases

34
PSAK 69
Agrikultur

35
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah
manajemen transformasi biologis dan panen aset
biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk
dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi
aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau
tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah
produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas.

36
PSAK 69
• Tanaman produktif (bearer plant) adalah tanaman
hidup yang:
• (a) digunakan dalam produksi atau penyediaan produk
agrikultur;
• (b) diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka
waktu lebih dari satu periode; dan
• (c) memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk
dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan
sisa yang insidental (incidental scrap).

37
PSAK 69 (Lanjutan)
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap
akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual, kecuali untuk kasus nilai wajar tidak dapat diukur
secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologis.
• Pengaturan akuntansi untuk tanaman produktif mengacu ke PSAK 16.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif
(belum dipanen) merupakan aset biologis.

38
PSAK 71
Instrumen Keuangan

39
Klasifikasi Aset Keuangan
• Klasifikasi aset keuangan berdasarkan dua pertimbangan:
• Arus kas kontraktual (apakah berasal dari pembayaran pokok dan bunga
(solely payments of principal and interest ‐ SPPI))
• Model bisnis dimana aset keuangan dimiliki

Source: http://www.ifrsbox.com/wp-content/uploads/IFRS9ClassificationFinancialAssets.png
40
Source: http://www.ifrsbox.com/wp-content/uploads/IFRS9ClassificationFinancialAssets1.png

41
Penurunan Nilai

Kejadian masa lalu

Informasi
yang = Kondisi sekarang

dicakup

Perkiraan kondisi
ekonomik masa
depan

42
Source: http://www.ifrsbox.com/wp-content/uploads/ECLmodelIFRS9.png

43
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Expected Credit Losses

Source: PwC (2017

44
PSAK 72
Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan

45
PSAK & ISAK Terdampak
PSAK
a. PSAK 34: Kontrak Konstruksi (IAS 11 Construction Contracts);

b. PSAK 23: Pendapatan (IAS 18 Revenue);


Dicabut
ISAK
dengan
a. ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan (IFRIC 13 Customers Loyalty PSAK 72
Programmes);

b. ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat (IFRIC 15 Agreements for the
Construction of Real Estate);

c. ISAK 27: Pengalihan Aset Dari Pelanggan (IFRIC 18 Transfers of Assets


from Customers); dan
PPSAK 7: Pencabutan PSAK 44:
PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
Akuntansi Aktivitas Pengembangan
Real Estat akan berlaku efektif
bersamaan dengan berlaku
efektifnya PSAK 72 46
5 STEPS MODEL
PSAK 73
SEWA

48
Definisi Sewa
• Kontrak, atau bagian dari
kontrak, yang
memberikan hak untuk
menggunakan aset (aset
pendasar) selama suatu
jangka waktu untuk
dipertukarkan dengan
imbalan.
Source: http://www.ifrsbox.com/wp-content/uploads/IFRS16Lease1.png

49
Klasifikasi Sewa
• Model akuntansi tunggal untuk penyewa dan
mensyaratkan agar penyewa mengakui aset dan Sewa
liabilitas untuk seluruh sewa dengan masa sewa
Pembiayaan
lebih dari 12 bulan, kecuali aset pendasarnya
bernilai-rendah
• Sedangkan pesewa tetap mengklasifikasikan
sewanya sebagai sewa operasi atau sewa
pembiayaan, dan mencatat kedua jenis sewa
tersebut secara berbeda.

50
IFRS 16

Sumber: KPMG (2016)


51
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai