Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah
mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu.
Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian,
instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah
ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam bentuk
laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu, menulis
laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis laporan
merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama
antara penulis dan pembaca.
Belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di setiap proses dan
tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis
karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian
sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami
oleh pembaca.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Apa manfaat menulis karya ilmiah?
3. Apa persyaratan menulis karya ilmiah?
4. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
5. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
6. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?
3. Tujuan
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Apa manfaat menulis karya ilmiah?
3. Apa persyaratan menulis karya ilmiah?
4. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
5. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
6. Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Identitas Buku
Buku 1 :
Judul : Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah
Penulis : Agus Nero Sofyan, Drs., M. Hum.
Eni Karlieni, Dra., M.Hum.
Dr. Wahya, M. Hum.
Kostaman Judaatmadja, Drs.
R. Yudi Permadi, Drs., M.Pd.
Kota Terbit : Bandung
Penerbit : BPDU-Universitas Widyatama
Bulan dan Tahun Terbit : Agustus 2007
Jumlah Halaman : 124 halaman
Cover

2
Buku 2:
Judul : Buku Ajar Bahasa Indonesia dan Tata Tulis
Karya Ilmiah
Penulis : Ketut Wijaya
Tempat Terbit : Pulau Bali
Penerbit : Universitas UDAYANA
Bulan dan Tahun Terbit : September 2016
Jumlah Halaman : 70 halaman
Cover

3
2. Ringkasan Isi Buku
Buku 1 :
Defenisi Karya Ilmiah
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jenis Karya Ilmiah
1. Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan
pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat
empiris dan objektif.
2. Kertas kerja
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada
makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat
empiris dan objektif. Makalah sering ditulis untuk disajikan dalam kegiatan
penelitian dan tidak untuk didiskusikan, sedangkan kertas kerja ditulis untuk
disajikan dalam seminar atau lokakarya
3. Laporan Praktik Kerja
Laporan praktik kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil
temuan di lapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya
ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII)
4. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk
meraih gelar sarjana.
5. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan
melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam
dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar
magister.
6. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru
yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah
S III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.

4
Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
5. Memperoleh kepuasan intelektual;
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
Karakteristik Karya Ilmiah
1. Mengacu kepada teori, artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai
landasan berpikir / kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan masalah. Fungsi teori :
a. Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
b. Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )
c. Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu
gejala
d. Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
2. Berdasarkan fakta, artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya,
sebenarnya dan konkret.
3. Logis, artinya setiap keterangna dalam kerangka ilmiah selalu dapat
ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4. Objektif, artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah
subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik
pribadi maupun golongan.
5. Sistematis, baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah
disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku,
terurut, dan tertib.
6. Sahih / Valid, artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut
aturan ilmiah yang berlaku.
7. Jelas, artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya,
gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan keraguan -raguan
dalam benak pembaca.
8. Seksama, baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara
cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa pun kecilnya.
9. Tuntas Pembahasan, dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-akarnya. Jadi, supaya
karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.
5
10. Bahasanya Baku, bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai
dengan bahasa yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betul
tidaknya penggunaan bahasa.
11. Penulisan, sesuai dengan aturan standar (nasional / internasional) Akan tetapi, tata cara
penulisan laporan penelitian yang berlaku di lembaga tempat penulis bernaung tetap harus
diperhatikan.
Persyaratan Menulis Ilmiah
1. Menguasi teori
2. Memiliki pengalaman
3. Bersifat terbuka
4. Bersifat objektif
5. Memiliki kemampuan berbahasa
Langkah-Langkah Penulisan Karya Ilmiah
1. Persiapan
a. Pemilihan Topik
Cara memilih topik yang baik d alam karya ilmiah adalah sebagai berikut:
a) topik itu sudah dikuasai;
b) topik itu paling menarik perhatian;
c) topik itu ruang lingkupnya terbatas;
d) data itu objektif;
e) memiliki prinsip-prinsip ilmiah (ada landasan teori atau teori-teori sebelumnya;
f) memiliki sumber acuan.
b. Penentuan
Judul Cara menulis judul adalah dengan menentukan kerangka karangan dengan
pembatasan topik. Contoh:
topik : perkantoran
masalah apa : kepegawaian
mengapa : pengawasan
di mana : Pemda Jawa
Barat waktu : tiga bulan
kajian : praktik/penerapan
2. Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
6
a. mencari informasi/data dari kepustakaan;
b. menyusun daftar angket; c. melakukan wawancara;
d. melakukan pengamatan di lapangan;
e. melakukan percobaan di laboratorium.
3. Penyusunan Data
Penyusunan data dapat diartikan menyeleksi, mengolah, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan.
4. Pengetikan
Setelah data disusun lalu diadakan pengetikan data (penelitian).
5. Pemeriksaan
Pemeriksaan data (penelitian) dapat dilakukan melalui tahapan penerapan bahasa
berikut:
1. penyusunan paragraf,
2. penerapan kalimat baku,
3. penerapan diksi/pilihan kata, dan
4. penerapan EYD
Sistematika Karya Ilmiah
1. Definisi Sistematika. Karya ilmiah adalah aturan meletakkan bagian bagian karangan
ilmiah (bagian mana yang harus didahulukan dan bagian mana yang harus dikemudiankan)
2. Ruang Lingkup Ruang lingkup sistematika karya ilmiah terbagi atas tiga hal yaitu : Bagian
Pembuka, Bagian Isi, dan Bagian Penutup.
1) Bagian Pembuka
a. Judul Karangan (Kulit Luar)
Dalam kulit luar, harus dicantumkan judul karangan (dengan subjudul, bila ada), nama
karangan ilmiah, keperluan penyusunan, nama penyusun dan NPM, logo, nama
lembaga pendidikan (jurusan, fakultas, universitas), nama kota, dan tahun penyusunan.
b. Halaman Judul
Halaman judul sama (identik) dengan kulit luar (jilid), tetapi dituangkan dalam kertas
A-4 atau kertas jeruk.
c. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan adalah halaman khusus dalam karya ilmiah yang berisikan judul
karangan, nama penyusun, NPM, pembimbing utama, pembimbing anggota, diketahui
ketua jurusan, dan disahkan oleh dekan.
d. Halaman Persembahan

7
Lembaran ini bersifat subjektif. Artinya, isinya bebas bergantung pada keinginan
penulis. Biasanya berisikan ayat -ayat suci agama. Persembahan disajikan untuk
orang-orang terdekat (ibu, bapak, kakak, adik, istri, suami, atau anak).
e. Abstrak
Abstrak mencerminkan seluruh isi karangan dengan mengungkapkan a. judul
karangan, b. metode penelitian, c. tujuan penelitian, d. permasalahan, dan e. hasil
penelitian. Abstrak ini disajikan dengan jarak 1 spasi dan ditulis dalam dua bahasa
yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Jumlah kata dalam abstrak yaitu sekitar
200—500 kata.
f. Kata Pengantar
Kata pengantar dalam karya ilmiah, misalnya, skripsi berisikan hal-hal berikut: 1. Puji
syukur kepada Tuhan, 2. Judul karangan, 3. Ucapan terima kasih, 4. Harapan-harapan
penulis, 5. Tanggung jawab ilmiah penulis, dan 6. Penulisan tempat, tanggal, dan
nama penulis.
g. Daftar Tabel
Karangan ilmiah yang lengkap, selain menganalisis data dengan saksama, juga
mencantumkan tabel yang merupakan gambaran analisis data. Nama tabel diberikan
nomor dengan angka Arab dan ditulis dengan memakai huruf kapital pada awal kata
kecuali preposisi (di, ke, dari, dll) dan konjungsi (dalam, pada, untuk, dll).
h. Daftar Gambar / Grafik / Bagan
Daftar grafik / gambar / bagan pada dasarnya sama dengan penulisan daftar tabel.
i. Daftar Singkatan dan Lambang
Cara penulisan singkatan dan lambang adalah sebagai berikut: ditulis dalam bentuk
lengkap terlebih dahulu, kemudian diikuti bentuk singkatannya contoh: Bahasa
Indonesia (selanjutnya disingkat BI); disusun secara alfabetis.
j. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memberikan informasi tentang kelengkapan penelitian seperti angket,
kuesioner atau pedoman wawancara, foto-foto, peta lokasi, surat izin penelitian, dan
daftar riwayat hidup.
2) Bagian Isi
a. Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat penjelasan atau pengantar tentang isi karangan ilmiah. Bab
ini juga memuat landasan kerja dan arahan dalam penyusunan karangan ilmiah.
b. Kajian Teori

8
Bab ini berisikan uraian tentang teori-teori yang relevan dengan masalah yang
dibahas atau diteliti. Bisa saja, penelitian -penelitian terdahulu dapat melatarbelakangi
penulis untuk melakukan penelitian selanjutnya. Dalam bab ini, disertakan alasan-
alasan yang logis. Dengan demikian, penulis dapat menolak, menerima,
mempertanyakan, atau menguatkan teori yang sudah ada. Teori yang dijadikan acuan
hendaknya kepustakaan atau hasil penelitian yang mutahir dengan berusia 5 tahun
kebelakang, tetapi apabila teori lama masih relevan, pendapat tersebut masih bisa
dipakai.
c. Objek Penelitian
Dalam bab ini, dijelaskan keadaan lokasi penelitian atau objek penelitian secara
singkat (bergantung pada kebutuhan penelitian). Hal hal yang perlu dijelaskan dalam
bab ini yaitu (a) sejarah objek penelitian, (b) struktruk organisasi, dan (c) kegiatan
objek penelitian.
d. Pembahasan (Analisis Data)
Bab pembahasan data merupakan bab yang paling penting dalam penulisan karya
ilmiah karena dalam bab ini dilakukan kegiatan analisis data, sintetis pembahasan,
interpretasi penulis, pemecahan masalah, dan penemuan pendapat baru yang
diformulakan (bila ada). Bab ini juga merupakan analisis atas pembatasan masalah dan
tujuan penelitian yang telah disebutkan pada bab pendahuluan. Oleh karena itu,
pembahasan ini harus konsisten dan relevan dengan bagian sebelumnya.
e. Penutup
Bab penutup meliputi dua bagian yaitu simpulan dan saran
3) Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka Salah satu yang harus ada (mutlak) dalam penulisan karangan
ilmiah adalah adanya sumber acuan dan daftar pustaka. Dengan adanya daftar
pustaka, pembaca bisa mengetahui sumber acuan yang menjadi landasan dalam
pengkajian. Catatan: Teknik dan cara penulisan daftar pustaka akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
b. Daftar Kamus
Daftar kamus harus dibedakan dengan daftar pustaka.
c. Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup berisikan biodata penulis yang lengkap mulai nama sampai
dengan pendidikan dan pengalaman kerja.
d. Lampiran

9
Lampiran berisikan hal-hal yang mendukung penulisan karangan ilmiah. Isi lampiran
bergantung pada kebutuhan penulisan, misalnya, a. Acuan wawancara, b. Angket c.
Surat izin penelitian, d. Indeks, dan e. Data penelitian.
Pengutipan Dalam Karya Ilmiah
1. Definisi
Pengutipan adalah proses meminjam pendapat para ahli dalam disiplin tertentu
baik langsung atau pun tidak langsung yang dituangkan dalam karya ilmiah. Hasil
pengutipan karya ilmiah disebut kutipan. Fungsi kutipan adalah (a) sebagai bukti
untuk menunjang pendapat penulis dan (b) sebagai bukti tanggung jawab penulis.
2. Jenis-Jenis Kutipan
Pada dasarnya, kutipan dalam karya ilmiah itu dibagi atas dua jenis yaitu
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
3. Teknik Pengutipan
Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris Pengutipan ini
dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: a. Kutipan ditulis langsung dengan teks; b.
Spasi kutipan adalah dua spasi; c. Memakai tanda petik dua di awal dan di akhir
kutipan; d. Awal kutipan memakai huruf kapital; e. Diikuti nama akhir pengarang
(marga), tahun terbit buku, halaman buku; penulisan ini dapat disajikan di awal atau di
akhir kutipan.
Daftar Pustaka (Bibliografi)
1. Definisi
Daftar putaka adalah daftar atau senarai yang ada dalam karya ilmiah (misalnya makalah atau
skripsi) yang berisikan identitas buku dan pengarang yang disusun secara alfabetis (setelah
nama marga pengarang dikedepankan).
2. Ciri-Ciri Daftar Pustaka
Kepustakaan atau juga daftar pustaka memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Diambil dari suatu
buku, majalah, makalah, surat kabar, internet, orasi dalam karya ilmiah, dsb. 2. Berisikan
nama pengarang atau lembaga 3. Memiliki identitas buku, yaitu judul, tahun terbit, cetakan
atau edisi, nama penerbit, dan tempat terbit.
3. Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi dari daftar pustaka adalah sebagai berikut: 1. Menunjukkan bahwa tulisan itu ilmiah
(bersifat ilmu pengetahuan); 2. Menginformasikan bahwa karya ilmiah itu (penelitian)
memiliki referensi dan akumulasi dari karya ilmiah terdahulu; 3. Merupakan alat control pada
landasan teoretis atau tinjauan pustaka.

10
4. Teknik Penulisan
Teknik penulisan daftar pustaka adalah berikut: a. Nama pengarang dibalikkan atau diputar
dengan catatan nama yang dikedepankan yaitu nama marga/unsur nama akhir yang dipisahkan
oleh koma; b. Setelah itu, nama marga atau unsure nama akhir pengarang disusun secara
alfabetis; c. Bila nama pengarang ada dua, yang dibalikkan adalah nama pengarang pertama;
Contoh : Emil Salim dan Philip Kotler Salim, Emil dan Philip Kotler d. Jika nama pengarang
ada tiga atau lebih, nama pengarang pertamalah yang diputar dan diikuti oleh dkk. atau et. all.
Contoh: Emil Salim, Philip Kotler, Djoemad TjiptowardojoSalim, Emil. dkk. e. Bila tidak
terdapat nama pengarang, nama departeman atau lembagalah yang ditulis; bila tidak ada
kedua-duanya, tulislah tanpa pengarang, atau tanpa lembaga; f. Gelar akademik tidak
dicantumkan; g. Judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau digarisbawahi dalam
mesin tik atau tulisan tangan; h. Judul artikel, skripsi, tesis, atau disertasi yang belum
dibukukan diapit oleh tanda petik dua; i. Bila ada edisi/cetakan ditulis sesudah judul buku; j.
Jika buku tersebut merupakan terjemahan dari buku bahasa asing, penerjemah ditulis sesudah
edisi atau judul buku; k. Spasi dalam daftar pustaka adalah satu spasi; l. perpindahan dari satu
pengarang ke pengarang yang lain adalah dua spasi. m. Bila dalam satu buku diperlukan dua
baris atau lebih, baris yang kedua atau selanjutnya dimulai dari 1 tabulasi (5-7 ketukan); n.
Jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang ditulis satu kali;
nama pengarang itu diganti dengan garis panjang atau tanpa garis panjang; o. Bila ada dua
atau lebih karya ilmiah (buku) yang ditulis oleh seorang pengarang, urutan penulisannya
berdasarkan tahun terbit; p. Bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari seorang
pengarang yang ditulis dalam tahun yang sama, urutan penulisannya diikuti nomor urut a, b,
c, dsb. q. Perhatikan urutan penulisan; Nama keluarga/marga, (dipisahkan koma), nama diri
(diakhiri titik), tahun terbit, (diakhiri titik), judul buku, (diakhiri titik atau titik dua bila ada
anak judul dan dicetak miring), cetakan (diakhiri titik), nama tempat (diakhiri titik dua), nama
penerbit (diakhiri titik).

Buku 2:
Petunjuk Umum Penulisan Karya Tulis Ilmiah
a. Judul
Judul harus memberikan gambaran tentang isi tulisan yang disajikan. Oleh karena itu, judul
harus mencakup masalah pokok serta hal-hal penting yang ingin ditonjolkan. Meskipun
demikian, judul harus tetap dirumuskan dengan singkat dan jelas. Apabila judul terlalu
panjang, dapat dibagi dua: bagian pertama menunjuk pada pokok persoalan dan bagian kedua

11
berupa anak judul yang menerangkan pokok persoalan. Kata-kata inti harus dipilih, sehingga
keseluruhan isi terwakili.
b. Halaman judul
Pada halaman ini dituliskan judul penelitian dengan lengkap, sehingga pembaca dapat
mengetahui garis besar isi laporannya. Di bawah judul dapat dicantumkan : sifat dan jenis
laporan, nama penyusun, nama lembaga,kota dan tahun penyusunan laporan.
c. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi gambaran umum pelaksanaan tugas dan hasil yang dicapai. Pada kata
pengantar diuraikan dengan singkat alasan dan tujuan penyusunan laporan penelitian, ucapan
terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian
(dapat dimasuk kandalam bagian ucapan terima kasih terpisah dari kata pengantar)
tempat,tanggal, bulan, tahun penyusunan laporan.
d. Daftar isi
Halaman ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi pokok
laporan. Oleh karena itu, pada daftar isi dicantumkan dengan jelas urutan bab dan sub bab
serta seluruh lampiran yang ada dengan nomor halaman masingmasing dimulai dari kata
pengantar sampai dengan lampiranlampiran.
e. Daftar Lampiran
Apabila dalam laporan diperlukan lampiran tabel, gambar, dan keteranganlain yang
menunjang isi laporan, semua lampiran tersebut harus dicantumkan dalam daftar lampiran.
Dalam hal ini nomor lampiran dan halamannya harus dicantumkan dengan teratur dan jelas
f. Halaman abstrak
Abstrak merupakan miniatur tulisan secara keseluruhan. Halaman iniberisi tujuan, metode,
data, dan simpulan dari penelitian secara ringkas dan padat, diketik dengan spasi rapat (single)
maksimal tiga halaman. Pada makalah halaman abstrak ini tidak diperlukan.
g. Latar belakang antara lain berisi deskripsi tentang hal-hal berikut :
1) Fenomena/informasi yang berhubungan dengan penelitian. 2) Ulasan tentang manfaat
penelitian. 3) Hasil telaah pustaka yang relevan dengan penelitian. 4) Kedudukan penelitian
dikaitkan dengan ilmu pengetahuan atau disiplin yang lain di dalam jenis/ kelompoknya
maupun kelompok lain.
h. Masalah Rumusan masalah harus jelas, disarankan dalam bentuk kalimat tanya/bentuk
pertanyaan.
i. Tujuan penelitian meliputi antara lain hal-hal di bawah ini :

12
1) usaha pokok yang akan dilakukan 2) Tujuan (umum dan khusus; tujuan ilmiah dan praktis)
yang ingin dicapai. 3) Ungkapan tentang rencana hasil yang akan diperoleh. 4) Cara mencapai
tujuan penelitian.
j. Ruang lingkup penelitian (batasan masalah)
1) Penjelasan istilah, terutama yang terdapat pada judul dan jugaterhadap istilah-istilah teknis
dalam penelitian. 2) Pembatasan masalah (baik luasnya maupun dalamnya ilmu sertawilayah
penelitian). 3) Penentuan ―tempat berpijak‖/ sudut pandang meninjau masalah 4) Penjelasan
singkat tentang penjabaran masalah dan carapemecahannya.
k. Anggapan dasar, hipotesis, teori, dan dalil :
1) Anggapan dasar harus tepat (biasanya berisi kebenaran umum yangtidak perlu dibuktikan
lagi) yang berkaitan dengan rencana penelitianyang bersangkutan. 2) Anggapan dasar harus
sesuai dengan lapangan ilmu yang diteliti. 3) Hipotesis supaya disusun dalam bentuk
pernyataan positif dan dapatberfungsi sebagai jawaban sementara terhadap masalah
penelitian. 4) Hipotesis harus jelas dan sekaligus menggambarkan arah penelitian. 5)
Hipotesis dijabarkan dari anggapan dasar. 6) Untuk memecahkan masalah kadang-kadang
diperlukan teori danbagaimana langkah pokok dalam rangka penggunaannya. 7) Alasan
menggunakan teori atau pendekatan. 8) Urgensi penggunaan dalil dalam penelitian dan
apakah semuanya dalilbaru ataukah campuran dengan yang lama dari hasil penelitian
oranglain. 9) Kesejalanan antara anggapan dasar, hipotesis, teori, dalil, dengantujuan
penelitian 10) Cara pembuktian hipotesis dikaitkan dengan desain penelitian(pembuktian
statistik atau bukan).
l. Cakupan sumber data :
1) Kriteria penentuan dan jumlah sumber data atau data yang tepat bagikebutuhan penelitian.
2) Populasi dan sampel penelitian. 3) Kriteria mutu data yang diolah. 4) Keserasian data
dengan tujuan penelitian serta cakupannya.
m. Cakupan pengumpulan data :
1) Metode dan teknik yang tepat yang digunakan. 2) Alasan penggunaannya. 3) Kriteria dan
alat pengumpul data (instrumen) yang tepat, sahih dan terpercaya. 4) Kemungkinan adanya
pengaruh variabel lain sehingga mempengaruhi mutu data dan penafsirannya. 5) Variabel
yang dibutuhkan, diolah/ dianalisis.
n. Cakupan pengolahan data
1) Cara menginventarisasi data. 2) Cara mengorganisasi dan menyeleksi data. 3) Cara
mengkode/ menabulasi data 4) Penggunaan teknik pengolahan dan analisis data (bagi
penelitian yang bersifat kuantitatif dapat menggunakan teknik statistik). 5) Tahap-tahap
penelaahan dan analisis data (jadwal, deskripsi, analisis,dan penafsiran data). 6) Konsistensi
13
penerapan teori 7) Ketepatan analisis dan penafsiran data. 8) Ketepatan pembuktian hipotesis
(jika ada). 9) Ketepatan menarik simpulan, saran, atau pun rekomendasi.
o. Bab Penutup
Bagian ini berisi simpulan dari tiap satuan dan keseluruhan analisis. Simpulan ini bukanlah
rangkuman atau ikhtisar. Selain kesimpulan, dapat juga dimasukkan saran. Saran diberikan
kepada pembaca pada umumnya, pihak-pihak terkait yang berkepentingan dengan topik
penelitian ataupeneliti berikutnya untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Salah kaprah
apabila saran diberikan kepada diri penulis/peneliti sendiri.
p. Daftar Pustaka
Bagian ini berisi daftar semua pustaka yang dijadikan acuan, pegangan, atau landasan
penelitian dan penyusunan laporan. Pustaka yang tidak relevan dengan penelitian tidak boleh
tercantum dalam daftar ini.
q. Lampiran
Sebagai pelengkap, laporan harus menyertakan lampiran yang memuat tabel, peta, instrumen
penelitian, transkripsi (rekaman dalam kaset),pegangan kerja, rancangan penelitian, riwayat
hidup peneliti, dan lain-lain (yang tidak dimasukkan dalam teks) yang dianggap perlu.
Tata Tulis Secara Umum
Tatatulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya ilmiah. Biasanya, masing-
masing lembaga mempunyai peraturan tatatulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya
peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama.
a. Tatatulis ini diperlukan karena : (1) dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian, (2)
memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya, dan mempercepat penyebarluasan tanpa
membutuhkan penyusunan kembali.
b.Teknik Pengetikan. Pengetikan karya ilmiah perlu mengikuti aturan-aturan berikut ini.
1) Jarak antara baris satu dengan baris yang lainnya pada isi bab adalah dua spasi. Jarak
pengetikan dua spasi ini berlaku pula untuk jarak penulisan pada daftar isi.
2) Batas tepi kiri, tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah masing masing sesuai yang kurang
lebih 4 cm, 4cm, 3cm, dan 3 cm.
3) Pengetikan paragraf baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok atau masuk ke
dalam dengan lima pukulan ketik dari tepi kiri atau lima huruf (1tab) bila dengan komputer.
4) Penulisan judul atau bab menggunakan huruf kapital semua, tanpa garis bawah dan tanpa
titik. Nomor bab mempergunakan angka romawi. Setiap awal kata dari judul sub-bab harus
ditulis dengan huruf kapital, kecuali mempergunakan kata sambung.
5) Cara penomoran pada karya tulis dapat mempergunakan salah satu dari kedua cara berikut
ini. Cara pertama : I., A., a., 1), a), (1), (a). Cara kedua : 1., 1.1, 1.1.1, dst.
14
Dalam suatu skripsi, tesis, disertasi atau laporan ilmiah lain cara penomoran ini harus
digunakan secara konsisten, jadi tidak boleh dicampur adukkan.
c. Sampul
Sampul karya ilmiah dapat berisi : (1) judul (dicetak dengan huruf kapital semua dan tidak
boleh menggunakan singkatan ; jika ada sub judul, maka yang ditulis dengan huruf besar
hanya huruf awal dari setiap kata), (2) maksud dalam penulisan karya ilmiah, (3) logo dari
perguruan tinggi, (4) nama penulis karya ilmiah, (5) nomor induk penulis, (6) nama dari
jurusan/fakultas/program pascasarjana dan perguruan tinggi, dan (7) tahun dari penulisan.
d. Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan
Beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kutipandan sumber kutipan.
1) Singkatan ibid., loc.cit., op. cit. hendaknya tidak digunakan dalam tulisan ilmiah
2) Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik (―…‖) jika kutipan ini merupakan
kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan,
maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan satu tanda petik (‗…‗).
3) Jika bagian yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan
menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke
dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan ditik dengan jarak dua spasi.
Contoh: Salah satu dimensi kehidupan afektifemosional ialah kemampuan memberi dan
menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan perlindungan
yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti‖…a relationship that nourishes us we give, and
enrichesus we spend, and permits ego and alter ego to grow in mutual
harmony‖(Cole,1993:832).
4) Apabila kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat, tempat kanlah kutipan itu di
antara tanda petik dua di bawah baris terakhir kalimat yang mendahuluinya, menjorok lima
ketukan ke dalam teks dari margin kiri, berjarak rapat (½ spasi).............................……(baris
akhir tulisan kita),
5) Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu
diganti dengan tiga buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir ketiga (3) di atas.6)
e. Penulisan sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut.
a) Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang
diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan
di dalam kurung.
Contoh : … (akhir tulisan kita). Oka (1976:53) mengatakan bahwa―Masyarakat Indonesia
yang akan datang sangat memerlukan tenaga kerja untuk pembangunan yang terampil

15
menggunakan bhasa Indonesia untuk surat-menyurat, pidato, dan karang-mengarang.‖(awal
tulisan kita berikutnya)….
b) Jika sumber dari kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan
nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan didalam kurung. Contoh: … (akhir tulisan
kita). ―The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with
maturation of the physical and mental characteristic which constitute the individual‗s
Hereditary endowment‖ (Hurlock, 1979:19). (awal tulisan kitaberikutnya)…. c) Jika sumber
dari kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis
tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip, tetapi dengan menyebut siapa yang
mengemukakan pendapat tersebut. d) Berupa makalah: Kartadinata, S. 1989. ―Kualifikasi
Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis ―. Makalah pada konvensi
tujuh IPBI, Denpasar.. e) Berupa surat kabar Sanusi, A. 1986. ―Menyimak Mutu Pendidikan
Dengan Konsep Taqwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitaitf .
Pikiran rakyat (8 September 1986).

16
3. Perbandingan Isi Kedua Buku
Buku 1:
Cover yang disajikan dalam buku kurang menarik dengan latar berwarna putih polos
tanpa motif yang menarik. Tulisan yang berwarna hitam juga menambah ketidak
menarikan dari buku ini. Layout atau tata susunan buku sudah cukup baik dan
terstruktur dengan rapi baik defenisi maupun pembagian-pembagiannya. Dalam buku
ini terdapat penjelasan tiap materi yang sangat lengkap mulai dari pengertian, bagian-
bagian dari materi yang dibahas serta contoh akan penjelasan materi yang diberikan.
Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku ini juga memudahkan penulis untuk
mereview buku dan membantu pembaca yang kurang menguasai bahasa Ingggris,
karena buku ini berbasis bahasa Indonesia yang sudah sudah cukup baik dan mudah
dipahami.
Buku 2:
Cover yang didesain pada buku ini sangat bagus dengan latar bergambar tangan yang
sedang menulis menggunakan pensil berwarna kuning, sangat berhubungan dengan
materi-materi yang akan disampaikan yaitu seputar tentang penulisan karya ilmiah.
Gambar pensil yang ada pada cover buku cukup menjelaskan bahwasanya isi dari
buku ini adalah tentang karya ilmiah yang mencakup materi penulisan karya ilmiah
sekaligus memudahkan pembaca mencari buku yang di inginkan sesuai teori yang
disajikan dalam buku. Layout atau tata susunan buku juga sudah bagus dan terstruktur
dengan rapi permaterinya sehingga mudah menemukan tepatnya materi apa dalam
Bahasa Indonesia yang diperlukan pembaca. Salah satu keunggulan lain dari buku ini
terdapat pada penjelasan tiap materi yang sangat lengkap mulai dari pengertian hingga
contoh kalimat dari penjelasannya. Bahasa yang digunakan dalam penulisan buku ini
juga memudahkan penulis untuk mereview buku dan membantu pembaca yang kurang
menguasai bahasa Ingggris, karena buku ini berbasis bahasa Indonesia yang sudah
sudah cukup baik dan mudah dipahami.

17
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Manfaat penyusunan
karya ilmiah bagi penulis adalah berikut: 1. Melatih untuk mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif; 2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan
dari berbagai sumber; 3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan; 4. Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis; 5. Memperoleh kepuasan
intelektual; 6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan. Persyaratan menulis karya
ilmiah adalah sebagai berikut : 1. Menguasi teori, 2. Memiliki pengalaman, 3. Bersifat
terbuka, 4. Bersifat objektif, 5. Memiliki kemampuan berbahasa.

2. Saran
Walaupun kita sudah menemukan satu buku yang kita perkirakan sudah tepat
dan lengkap tetapi kita tetap harus memiliki minimal satu buku sebagai referensi lain,
karna itu akan sangat membantu dalam proses pemahaman kita terhadap materi yang
disampaikan.

18

Anda mungkin juga menyukai