Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DI

INDONESIA : ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN

Hani Werdi Apriyanti


Fakultas Ekonomi UNISSULA, hani.apriyanti@unissula.ac.id

ABSTRAK
Industri Perbankan Syariah memiliki peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi rakyat, berkontribusi
dalam melakukan transformasi perekonomian pada aktivitas ekonomi produktif, bernilai tambah dan inklusif.
Akan tetapi di era financial digital dan tingginya persaingan industri jasa keuangan seperti sekarang ini,
perbankan syariah menghadapi berbagai tantangan, terutama berkaitan dengan rendahnya Teknologi
Informasi dan Komunikasi (ICT) dan keterbatasan modal. Oleh karena itu industri perbankan syariah harus
memanfaatkan berbagai peluang ,yaitu dengan menyediakan inovasi produk berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (ICT) untuk menyediakan beragam pilihan dan memperluas jangkauan pada masyarakat.
Akan tetapi, sampai saat ini ivovasi produk perbankan syariah tersebut masih sangat terbatas. Selain itu, hal
lain yang tidak kalah penting untuk mendukung perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia adalah
dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan ketersediaan dana bank syariah.
Dengan memanfaatkan peluang tersebut, industri Perbankan syariah di Indonesia dapat berkembang dan
memiliki daya saing.

Kata Kunci : Inovasi Produk keuangan, Perbankan Syariah, ICT, pertumbuhan ekonomi

16
MAKSIMUM, Vol. 1, No.1, September 2017
masyarakat. Selain itu, hal lain yang tidak kalah
Pendahuluan penting untuk mendukung perkembangan industri
perbankan Syariah di Indonesia adalah dengan
Perkembangan pasar keuangan syariah di memanfaatkan peluang pertumbuhan ekonomi,
Indonesia selama beberapa tahun terakhir cukup dan meningkatkan ketersediaan dana pada
pesat, walaupun pasar keuangan syariah perbankan syariah . Dengan memanfaatkan
merupakan elemen baru di Indonesia (Alamsyah, peluang tersebut, industri Perbankan syariah di
2010). Perkembangan ini ditandai dengan Indonesia dapat berkembang dan memiliki daya
semakin banyaknya lembaga keuangan syariah di saing dengan negara-negara tetangga seperti
Indonesia, seperti perbankan syariah, asuransi malaysia,dan negara muslim lainya.
syariah, reksadana syariah, dan lembaga keuangan
syariah lainya. Perkembangan yang cukup pesat Artikel ini merupakan penelitian kualitatif
dalam pasar keuangan syariah yang berdampak deskriptif yang berusaha menganalisis berbagai
besar terhadap ekonomi masyarakat, adalah tantangan bagi industri perbankan syariah di
industri perbankan syariah. Industri Perbankan Indonesia dan peluang yang dapat dimanfaatkan
syariah dapat memberikan kontribusi dalam oleh perbankan syariah di Indonesia. Pemanfaatan
melakukan transformasi perekonomian pada ICT dalam pengembangan inovasi produk
aktivitas ekonomi produktif, bernilai tambah dan perbankan syariah dan pemenuhan ketersediaan
inklusif. pendanaan bagi perbankan syariah akan
membantu Industri perbankan syariah dalam
Peran strategis industri perbankan syariah dalam menguatkan posisi tawar, dan menjadi industri
pembangunan ekonomi rakyat harus terus perbankan yang kuat dan berkontribusi bagi
ditingkatkan dengan menangkap berbagai peluang perekonomian Indonesia .
yang ada di era financial digital yang ditandai Tinjauan Pustaka
dengan pemanfaatan teknologi dalam produk
perbankan. Persaingan ini semakin diperkuat Perbankan Syariah
dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) pada tahun 2016 untuk industri Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang
perbankan. Hal ini menjadi peluang sekaligus menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha
tantangan bagi industri perbankan syariah di syariah, mencakup kelembagaan kegiatan usaha,
Indonesia. Terlebih sebagai elemen baru, market serta cara dan proses dalam melaksanakan
share industri perbankan syariah di Indonesia kegiatan usahanya (Undang-undang No 21 Tahun
masih rendah jika dibandingkan dengan negara 2008). Bank syariah adalah Bank yang
tetangga, seperti malaysia. Selain itu jika dilihat menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
dari total aset secara keseluruhan terhadap prinsip syariah. Prinsip Syariah adalah prinsip
industri perbankan keseluruhan, total aset hukum islam dalam kegiatan Perbankan
perbankan syariah masih berada di kisaran angka berdasarkan fatwa yang dilkeluarkan oleh
5 %. Aset perbankan syariah pada tahun 2016 lembaga yang memiliki kewenangan dalam
berada pada peringkat yang jauh jika penetapan fatwa di bidang syariah (Booklet
dibandingkan dengan negara tetangga. Perbankan Indonesia 2016). Industri perbankan
syariah memiliki karakteristik umum yang
Oleh karena itu, Industri Perbankan syariah harus melekat pada industri perbankan, yaitu industri
terus memperkuat diri agar dapat meningkatkan yang padat regulasi, dan industri yang
peran dalam mengembangkan perekonomian di berdasarkan pada kepercayaan. Sistem perbankan
Indonesia. Industri perbankan syariah syariah di Inonesia dilaksanakan dengan sistem
harus menjadi industri yang kuat, memiliki prinsip bagi hasil, mengedepankan nilai
market share yang tinggi, dan menjadi pilihan kebersamaan, ukhuwah, dan penghindaran unsur
masyarakat. Industri perbankan syariah yang spekulatif dalam setiap transaksinya (Alamsyah,
merupakan bentuk dari kesadaran masyarakat 2010).
muslim akan penerapan konsep syariah dalam
bidang ekonomi seharusnya mampu menjadi Perkembangan Industri Perbankan Syariah di
pemain utama dalam industri perbankan, Indonesia
mengingat sebagian besar penduduk di Indonesia
adalah muslim. Industri perbankan syariah di Indonesia
mengalamai pertumbuhan yang bervariasi sesuai
Industri perbankan syariah harus memanfaatkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
berbagai peluang, yaitu dengan menyediakan Pengembangan industri perbankan syariah di
inovasi produk berbasis Teknologi Informasi dan Indonesia dilandasi oleh Undang-Undang (UU)
Komunikasi (ICT) untuk menyediakan beragam yang dikeluarkan oleh Pemerintah, maupun
pilihan dan memperluas jangkauan pada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh

17
MAKSIMUM, Vol. 1, No.1, September 2017
otoritas perbankan. Salah satu UU yang melandasi kontribusi perbankan syariah (Booklet Perbankan
awal perkembangan Perbankan syariah adalah Indonesia 2016). .
Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli Inovasi Produk Perbankan Syariah
2008. Dengan Undang-Undang tersebut, maka
pengembangan industri perbankan syariah Dalam menjalankan kegiatan usahanya,
nasional memiliki landasan hukum yang cukup perbankan syariah berlandaskan pada prinsip bagi
kuat, sehingga mendorong pertumbuhan industri hasil. Karakteristik yang ada dalam produk
ini lebih cepat. Percepatan Pertumbuhan perbankan syariah ini, memberikan alternatif
perbankan syariah di Indonesia, sampai saat ini sistem perbankan yang saling menguntungkan
terus didorong oleh otoritas perbankan, yaitu bagi kedua belah pihak, yaitu masyarakat dan
Otoritas Jasa keuangan menuju industri perbankan, serta mengedepankan aspek keadilan
perbankan syariah yang sehat, berkelanjutan, dan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, nilai-
berkontribusi positif dalam mendukung nilai kebersamaan dan ukhuwah dalam
pembangunan ekonomi yang berkualitas. berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif
dalam bertransaksi (Henni, 2011).
Dengan progres perkembangannya yang impresif,
yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih Produk perbankan syariah, saat ini terus
dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, dikembangkan, yaitu dengan menyediakan
peran industri perbankan syariah dalam beragam produk serta layanan jasa perbankan
mendukung perekonomian nasional semakin yang beragam dengan skema keuangan yang lebih
signifikan. Peran strategis ini terus didorong bervariatif. Upaya ini merupakan upaya yang
dengan beberapa kebijakan yang telah ditetapan disebut sebagai inovasi dalam produk perbankan
oleh lembaga yang berwenang. Hal ini terbukti
syariah. Inovasi produk perbankan syariah ini
bahwa salah satu prioritas kebijakan OJK pada
merupakan
tahun 2016 sektor perbankan, adalah peningkatan
pilar utama dalam pengembangan perbankan bank yang variatif (Henni, 2011). Inovasi produk
syariah. Upaya ini dapat menjadikan perbankan yang dilakukan perbankan syariah dapat berupa
syariah sebagai alternatif sistem perbankan yang produk yang akan dikemas kembali (repackage)
kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan maupun produk baru. (new product). Beberapa
masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Inovasi inovasi produk yang telah dilakukan oleh
produk yang sejalan dengan pemenuhan Perbankan syariah di Indonesia disajikan dalam
kebutuhan masyarakat dapat melahirkan produk tabel 1.

Tabel 1. Inovasi Produk yang telah dilakukan oleh Perbankan Syariah di Indonesia
No Bank Inovasi Produk

1 BII Syariah Tabungan Musafir Paltinum, Giro


paltinum, Deposito Platinum

2 Danamon Syariah Gadai Emas Syariah

3 Bank Syariah Mandiri Gadai Syariah

4 BNI Syariah Gadai Emas, reksadan Syariah, Kartu


Kredit Syariah

Sumber : Data Diolah , 2016

1. Metodologi tantangan tersebut menjadi peluang. Pemanfaatan


ICT dalam pengembangan perbankan syariah dan
Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan membangun ketersediaan pendanaan akan
berbagai macam tantangan yang dihadapi oleh membantu industri perbankan syariah agar
industri perbankan syariah di Indonesia, dan berkembang. Penelitian ini merupakan studi
bagaimana mengubah tantangan menjadi peluang dokumentasi, dan didasarkan pada data sekunder
bagi perkembangan industri perbankan syariah. yang diperoleh dari jurnal, majalah dan internet.
Penelitian ini merupakan pengembangan model
konseptual, dengan melakukan analisis terhadap
berbagai macam tantangan yang dihadapi oleh
perbankan syariah, dan berusahan mengubah 2. Hasil dan Pembahasan

18
MAKSIMUM, Vol. 1, No.1, September 2017
Tantangan Perbankan Syariah di Indonesia

Industri perbankan secara umum menghadapi Peluang - Perkembangan industri perbankan


berbagai tantangan, yaitu berkembangnya syariah di Indonesia pada tahun 2016
konglomerasi jasa keuangan, mulai berlakunya
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Walaupun pada tahun 2016 industri perbankan
ketidakpastian perkonomian global, syariah mengalami perkembangan yang sedikit
meningkatnya isu lingkungan hidup dan melambat dan mengalami penurunan share aset
ketimpangan ekonomi pada skala global, perbankan syariah terhadap aset perbankan
pergantian kepemimpinan nasional, dan nasional sebesar 4,67% dibandingkan tahun
berakhirnya periode implementasi Arsitektur sebelumnya sebedar 4,9% (Booklet Perbankan
Perbankan Indonesia (API) tahun 2013 (Booklet Indonesia 2016) perbankan syariah masih dapat
Perbankan Indonesia 2016). survive dan berkembang. Ada beberapa peluang
yang dapat dimanfaatkan oleh industri perbankan
syariah agar industri ini tetap survive, sejajar
bahkan mampu melampaui industri perbankan
Persaingan dalam industi pasar keuangan, konvensional.
termasuk di dalamnya industri perbankan syariah
terus meningkat setelah diberlakukanya MEA.
Maka, tidak ada pilihan lain bagi industri
perbankan syariah, kecuali harus terus ikut Pada tahun 2015 dan 2016 berbagai regulasi
mengembangkan diri menuju industri perbankan dikeluarkan oleh pemerintah
yang unggul. Akan tetapi, dalam upaya untuk merangsang pertumbuhan bisnis syariah.
pengembangan perbankan syariah, industri ini Selama tahun 2015, telah diterbitkan sebelas
mengalami banyak tantangan, baik yang berasal ketentuan perbankan syariah oleh OJK. Bahkan
dari internal maupun dari faktor eksternal. pada tahun 2016 Pemerintah telah membentuk
Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS)
untuk mendorong perkembangan industri ini.
Berbagai macam tantangan dihadapi oleh industri
perbankan syariah, terlebih setelah pada tahun
2016 (sudah mulai diberlakukan MEA) yang Momentum yang seharusnya juga dapat
secara langsung berdampak pada industri mempercepat perkembangan industri keuangan
perbankan syariah, khususnya dengan adanya syariah di Indonesia, adalah konversi beberapa
ASEAN Banking Integration Framework (ABIF). Bank menjadi bank syariah, pada tahun 2016.
ABIF adalah inisiatif ASEAN yang bertujuan Konversi Bank Pembangunan Daerah (BPD)
untuk menciptakan mekanisme integrasi dan Aceh menjadi bank syariah telah menambah aset
mempercepat integrasi perbankan melalui industri perbankan syariah sebesar 20 Triliun.
pemberian akses pasar dan keluasan beroperasi di Momentum konversi ini yang kemudian akan
negara anggota ASEAN. segera ditambah dengan konversi dua bank dan
Unit usaha syariah pada tahun 2017, akan
semakin memperbesar market share industri
Industri perbankan syariah mengalamai berbagai perbankan syariah.
macam tantangan yang segera harus diselesaikan
agar perbankan syariah menjadi berkembang.
Beberapa tantangan tersebut yaitu: Kapasitas Momentum lain untuk perkembangan industri ini
SDM, sedikitnya jaringan kantor perbankan adalah rencana penambahan modal yang akan
syariah di Indonesia, rendahnya pemahaman dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia.
masyarakat terhadap konsep perbankan syariah, Penambahan modal seharusnya dapat diikuti oleh
belum optimalnya sistem kelembagaan dan perbankan syariah yang lain, sebagai salah satu
pelayanan perbankan syariah ( teermasuk produk upaya dalam mengatasi permaslahan yang
perbankan syariah yang tidak beragam), dan dihadapi perbankan syariah berkaitan dengan
sulitnya pengelolaan likuiditas dana (Booklet keterbatasan modal atau pendanaan.
Perbankan Indonesia 2016).

Hal lain yang dapat mendorong perkembangan dorongan dari OJK yang telah membuat roadmap
industri perbankan syariah di Indonesia adalah perkembangan perbankan syariah, stimulus

19
MAKSIMUM, Vol. 1, No.1, September 2017
pengembangan produk dan edukasi perbankan Indonesia, dan peluang yang dapat diambil oleh
syariah dengan agenda seminar tahunan yang Perbankan syariah disajikan dalam tabel 2
dilakukan oleh OJK. Secara ringkas, tantangan sebagai berikut .
yang dihadapi oleh perbankan syariah di

Tabel 2. Tantangan dan Peluang Perbankan Syariah di Indonesia


No Tantangan Peluang

1 Sedikitnya jaringan kantor perbankan - Konversi beberapa Bank Umum daerah


syariah di Indonesia menajdi full syariah
- Pengembangan kelembagaan dan
infrastruktur pendukung
- Pengembangan program sinergi antar
kelembagaan (termasuk dengan bank
konvensional)
- Peningkatan Peran Working Group
Perbankan Syariah (WGPR)
2 Kuantitas dan Kualitas SDM yang - Demografi ekonomi : peningkatkan
belum memadai ketersediaan SDM
- Edukasi dan komunikasi
3 Rendahnya Pemahaman dan - Edukasi Perbankan Syariah yang
kesadaran masyarakat terhadap dilakukan oleh OJK
konsep syariah - Inovasi Produk yang dapat merubah
oerilaku masyarakat sesuai konsep syariah
(dimensi sosial)
4 Belum optimalnya sistem - Dorongan OJK terhadap kualitas good
kelembagaan perbankan syariah governance

5 Belum optimalnya pelayanan - Kebijakan kualitas layanan perbankan


perbankan syariah syariah
- Peningkatan Service Excellene
6 Produk yang tidak variatif - Kebijakan pengembangan perbankan
syariah tentang inovasi produk perbankan
ssyariah
- Kustomisasi produk sesuai preferensi
masyarakat sejalan dengan prinsip syariah
- Inovasi Produk berbasis ICT
7 Modal yang belum memadai - Kemudahan perizinan oleh OJK
- Adanya POJK No 20 tahun 2015 tentang
penerbitan Efek Beragunan Asset (EBA)
Syariah
- Pertumbuhan ekonomi dan Bonus
Demografi: pemanfaatan peningkatan
simpanan individu
- Rencana Penambahan modal beberapa
Perbankan Syariah, contoh Bank
Muamalat Indonesia
Sumber : Roadmap Perbankan Syariah Indonesia, diolah, 2016

Arah- Strategi : Model Pengembangan Perbankan layanan yang berkualitas, inovatif, berbeda, dan
syariah lebih unggul (distinct) dari produk perbankan
konvensional, dan perluasan jaringan yang luas
Arah pengembangan Perbankan Nasional sesuai agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
OJK bersifat komprehensif dan terintegrasi akan jasa keuangan syariah (Booklet Perbankan
dengan penyusunan arah pengembagnan pasar Inonesia 2016).
modal dan industri keuangan non Bank. Arah
pengembangan perbankan syariah dalam jangka
menengah adalah pengembangan produk dan

20
MAKSIMUM, Vol. 1, No.1, September 2017
Berdasarkan Roadmap Perbankan Syariah sektor ekonomi produktif, pengembangan dan
Indonesia 2015 – 2019, visi pengembangan pengayaan produk perbankan syariah yang lebih
perbankan syariah nasional adalah Mewujudkan terarah, peningkatan sinergi dengan bank induk,
perbankan syariah yang berkonribusi signifikan peningkatan edukasi dan komunikasi (fokus pada
bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, parity dan distinctiveness), dan peningkatan good
pemerataan pembangunan, dan stabilitas sistem governance dan pengelolaan resiko kegiatan
keuangan serta berdaya saing tinggi. Visi ini, usaha perbankan syariah dan penguatan sistem
merupakan pengembangan dari kebijakan pengawasan. Arah kebijakan pengembangan
pengembangan perbankan syariah pada tahun- perbankan syariah di Indonesia dijelaskan dalam
tahun sebelumnya yang memfokuskan diri pada: tabel 3.
penguatan intermediasi perbankan syariah pada

Tabel 3. Arah kebijakan Perbankan Syariah di Inonesia 2015 - 2019


No Arah Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah

1 Memperkuat sinergi Kebijakan antara otoritas dengan pemerintah dan stakeholder

2 Memperkuat permodalan dan skala usaha serta memperbaiki efisiensi, dengan


program kerjanya

3 Memperbaiki struktur dana untuk mendukung perluasan segmen pembiayaan

4 Memperbaiki kualitas layanan dan keragaman produk

5 Memperbaiki kulitas SDM dan TI dan infrastruktur lainya

6 Meningkakan literasi dan preferensi masyarakat

7 Memperkuat harmonisasi pengaturan dan pengawasan

Sumber : data Roadmap Perbankan Syariah Nasional di olah, 2016

Berdasarkan analisis terhadap tantangan yang baik. Inovasi produk perbankan syariah adalah
akan dihadapi oleh perbankan syariah, dan sebuah upaya yang harus dilakukan, agar
berbagai macam peluang yang ada, serta dengan perbankan syariah dapat tumbuh dan bersaing
berpedoman pada arah kebijakan pengembangan dengan perbankan konvensional maupun lembaga
perbankan syariah di Indonesia oleh Bank keuangan lainnya.
Indonesia, maka strategi utama yang dapat
dilakukan oleh Perbankan syariah di Indonesia Terlebih, jika dilihat dari aspek kontribusi
adalah sebagai berikut: terhadap perekonomian Indonesia, penggunaan
berbagai produk dan instrumen keuangan syariah
(baca: inovasi produk) akan sangat bermanfaat.
Penggunaan produk keuangan syariah yang lebih
Upaya Menjawab berbagai Tantangan yang dekat dengan sektor riil, akan menciptakan
dihadapi oleh Perbankan Syariah hubungan yang baik antara sektor keuangan
Salah satu tantangan yang harus segera dijawab dengan sektor riil. Dengan semakin banyaknya
oleh perbankan syariah adalah terkait belum penggunaan produk dan instrumen keuangan
optimalnya pelayanan perbankan syariah terutama syariah, maka transaksi-transaksi yang bersifat
penyediaan produk perbankan syariah, yaitu spekulatif akan berkurang sehingga memperkuat
dengan melakukan inovasi produk perbankan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
syariah. Inovasi produk perbankan syariah adalah Hal ini tentu saja akan menciptakan kestabilan
syarat mengikuti trend agar perbankan syariah harga jangka menengah dan jangka panjang,
menjadi industri yang kuat dan menjadi pilihan sehingga kegiatan keuangan bejalan secara sehat,
bagi masyarakat. Perbankan syariah harus menciptakan iklim usaha yang sehat, dan pada
melakukan inovasi produk dengan memanfaatkan akhirnya bisnis msyarakat juga akan berkembang.
peluang pemanfaatan ICT, dengan memyediakan
produk yang beragam agar berkembang dengan
21
MAKSIMUM, Vol. 1, No.1, September 2017
Inovasi produk perbankan syariah yang harus yang variatif (Henni, 2011). Sebagai industri
dilakukan oleh industri perbankan syariah ini perbankan syariah yang dilandasi oleh nilai-nilai
sesuai dengan arah kebijakan yang telah islami, maka perbankan syariah memiliki peran
ditetepkan oleh Bank Indonesia. Dalam strategis dari aspek sosial, yaitu dengan
melakukan inovasi produk, industri perbankan melakukan pendidikan kepada masyarakat,
syariah harus cerdas memanfaatkan peluang melalui inovasi produk yang dapat
perkembangan teknologi dengan penyediaan “mensyariatkan” perilaku masyarakat (MS, 2015)
produk berbasis ICT, sehingga lebih diminati
masyarakat. Inovasi produk yang dilakukan Dari uraian di atas, maka untuk menjawab
perbankan syariah seharusnya memperhatikan berbagai tantangan yang dihadapi,
dimensi ekonomi dan sosial (MS, 2015). Dari pengembangan perbankan syariah nasional harus
aspek ekonomi, maka inovasi produk perbankan dilakukan dengan sinergi antara OJK sebagai
syariah yang dilakukan untuk pengembangan otoritas keuangan sebagai penentu arah kebijakan,
produk harus sejalan dengan kebutuhan dari Perbankan syariah sebagai pelaku bisnis, dan
nasabah, tetapi dengan tetap mematuhi aturan masyarakaat sebagai nasabah yang menggunakan
syariah (syariah compliance). Dengan demikian, produk perbankan syariah dengan memanfaatkan
inovasi produk dapat melahirkan produk bank berbagai peluang yang ada.

Gambar 1
Model pengembangan industri perbankan syariah (dengan pemanfaatan ICT dan kecukupan pendanaan)

Konsep Syariah

Otoritas Keuangan : Perbankan Syariah Masyarakat


OJK, dll

strategi pengembangan

1
Inovasi produk berbasis ICT

2 Kecukupan Modal – Bonus


demografi dan pertumbuhan ekonomi

Untuk menjadi Perbankan Syariah yang sehat, Pengembangan Infrastruktur dilakukan agar
kontributif, berdaya saing, mampu Perbankan
menembus Syariahmemungkinkan
yang Sehat, berbagai layanan informasi,
dalam Qualified Asean bank (QAB) kontributif, dan berdaya
diperlukan saing masuk
komunikasi, dan komputasi dapat dilakukan.
sinergi antara otoritas jasa keuangan,
dalam
Perbankan
QAB (Qualified Asean Bank)
syariah, dan masyarakat dengan memanfaatkan Pemanfaatan ICT dalam perbankan syariah
ICT dalam inovasi produk, dan berupaya Industri Perbankan Syariah seharusnya mampu
memenuhi kecukupan modal, agar proses inovasi mengubah tantangan menjadi peluang dengan
produk dapat terpenuhi. Karena dibutuhkan memanfaatkan ICT untuk meningkatkan daya
sarana penunjang, berupa pengembangan saing dengan perbankan konvensional. Dalam
infrastruktur yang memadai dalam rangka inovasi konteks tantangan dan peluang bisnis pada bidang
produk berbasis ICT. Sebaliknya, inovasi produk perbankan syariah, pemanfaatan ICT dalam
berbasis ICT akan membantu perbankan syariah industri perbankan syariah masih rendah,
untuk memenuhi likuitas dana dengan penyediaan sehingga industri perbankan syariah harus terus
produk variatif sesuai preferensi masyarakat. didorong untuk meningkatkan pemanfaatan ICT
22
MAKSIMUM, Vol. 1, No.1, September 2017
baik dalam tata kelola (good governance) , sesuai ICT. Inovasi produk berbasis ICT dapat menjadi
dengan arah kebijakan pengembangan perbankan sebuah solusi yang dapat diterapkan untuk
syariah Bank Indonesia, maupun inovasi produk mengembangkan industri perbankan syariah di
perbankan syariah. Dalam upaya peningkatan Indonesia. Selain inovasi produk berbasis ICT,
good governance, perbankan syariah harus perbankan syariah harus berupaya meningkatkan
memanfaatkan ICT untuk membangun sistem kecukupan modal dengan memanfaatkan peluang
informasi perbankan syariah yang dapat pertumbuhan ekonomi, dan bonus demografi
mempermudah semua proses transaksi yang ada, dengan melakukan usaha-usaha yang sesuai
sekaligus memungkinkan inovasi produk baru dengan nilai-nilai Islam untuk mengatasi salah
perbankan syariah. Inovasi produk perbankan satu masalah klasik perbankan syariah di
syariah berbasis ICT harus didukung oleh Sistem Indonesia yaitu kesulitan likuiditas dana. Dengan
informasi yang memadai (sistem informasi melakukan inovasi produk, dan meningkatkan
berbasis ICT). kecukupan modal, maka perbankan syariah
Nasional dapat menjadi perbankan yang sehat,
Pemanfaatan ICT dalam inovasi produk kontributif, dan berdaya saing tinggi.
perbankan syariah
Inovasi produk perbankan syariah merupakan
pilar utama dalam pengembangan perbankan
syariah. Dalam melakukan inovasi produk,
perbankan syrariah harus memperhatikan Daftar Pustaka
berbagai pertimbangan. Inovasi produk perbankan
syariah sudah seharusnya memanfaatkan ICT agar Alamsyah, H. (2010). Perkembangan dan Prospek
produk perbankan syariah memiliki daya saing Perbankan Syariah Indonesia.
dengan produk perbankan konvensional. Andriansyah, Y. (2009). Kinerja Keuangna
Berbagai inovasi produk dengan pemanfaatan Perbankan Syariah di Indonesia dan
ICT pada perbankan yang telah dikenal oleh Kontribusinya terhadap Pembangunan
masyarakat adalah ATM, Phone Banking, Debet Nasional. Jurnal Ekonomi Islam , La
card, EFT pos, Cash Management, Corporate riba.
Intenet banking, Individual internet service. Fitri, A. (2010). Beberapa Permasalahan
Perbankan Syariah di Indonesia.
Peluang inovasi produk berbasis ICT yang Henni, I. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang
seharusnya dapat dikembangkan oleh perbankan Mempengaruhi Inovasi Produk
syariah di Indonesia seperti international trade Perbankan Syariah di Indonesia.
finance, sindicated financing, Margin During Himatansi. (2009). Metode dan PilarInovasi
Construction (MDC), hybrid take over dan Produk Bank Syariah.
refinancing, factoring, KPRS inden, pembiayaan Keuangan, O. J. (2016). Booklet Perbankan
reimburs, IMBT dan Ijarah Maushifah fiz Indonesia .
Zimmah, serta Musyarakah Mutanaqishah.. Keuangan, O. j. (2016). Roadmap Perbankan
Syariah Indonesia 2015-2019.
Masulah. (2013). Strategi Pengembangan
KESIMPULAN DAN SARAN Perbankan Syariah di Indonesia.
MS, A. M. (2015). Keterlekatan Sosial Inovasi
Industri perbankan syariah di Indonesia harus Produk Bank Syariah di Indonesia.
terus dikembangkan. Pengembangan Perbankan Jurnal Hukum Islam.
syariah Nasional perlu didorong oleh semua pihak Rifai, H. A. (2009). Identifikasi faktor Penentu
yang terkait, baik otoritas keuangan, masyarakat, Keputusan Konsumen Dalam memilih
maupun akademisi. Pengembangan perbankan jasa Perbankan.
syariah seharusnya sejalan dengan arah kebijakan
perbankan syariah nasional sesuai dengan yang
dirumuskan dalam Roadmap Perbankan Syariah
nasional oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Pmemanfaatkan teknologi informasi dan
kecukupan pendanaan akan membantu industri
perbankan syariah berkembang, survive, menjadi
perbankan yang sehat, dan berkontribusi bagi
perkonomian nasional..

Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan


komunikasi dalam perbankan syariah untuk
menjawab tantangan yang dihadapi oleh
perbankan syariah adalah inovasi produk berbasis
23
MAKSIMUM, Vol. 1, No.1, September 2017

Anda mungkin juga menyukai