Anda di halaman 1dari 5

B.

Metode Penilaian Investasi

Menentukan investasi jangka panjang, bukanlah hal yang mudah untuk


dilakukan. Karena dalam investasi jangka panjang penentuan guna melakukan
sebuah investsi merupakan hal yang perlu dipertimbangkan lebih dahulu. Adapun
metode-metode analisis yang digunakan untuk menentukan layak tidaknya suatu
investasi adalah sebagai berikut :

a. Payback Period

Payback Period merupakan salah satu metode perhitungan capital budgeting


yang relatif sederhana. Menurut arifin dan Fauzi (1999;12) bahwa: metode ini
merupakan penentuan jangka waktu yang dibutuhkan unutk menutup initial
invesmen dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan
dari proyek tersebut. Sedangkan menurut Usnan (1994:208) bahwa: Payback
Period metode yang mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali dalam
satuan tahun.

Dari kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Payback Period ialah
waktu yang diperlukan (dalam satuan tahun) untuk mengembalikan investasi
yang telah ditanam oleh penanam modal berdasarkan cash inflow yang
dihasilkan suatu proyek.

Cara untuk mengambil keputusan dengan metode ini ialah dengan


membandingkan Payback Period investasi yang diusulkan dengan umur
ekonomis aktiva, apabila payback period lebih pendek dari umur ekonomisnya
maka rencana investasi dapat diterima, serta sebaliknya7. Rumus yang
digunakan : Payback Period : Nilai InvestasiKas Masuk Bersih X 1 Tahun8.

b. Metode Internal Rate Of Return (IRR)

Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa akan datang, atau penerimaan
kas, dengan pengeluaran investasi awal9. IRR dapat didefinisikan sebagai tingkat
bunga yang akan menyamakan present value cash inflow dengan jumlah initial
invesmen dari proyek yang sedang dinilai. Dengan kata lain, IRR adalah tingkat
bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol, karena present value
cash inflow pada tingkat bunga tersebut akan sama dengan initial invesmen.
Suatu usulan proyek investasi akan diterima jika IRR lebih besar cost of capital
dan akan ditolak jika IRR lebih kecil cost of capital10.

c. Metode Net Present Velue (NPV)

Merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon


dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor,
atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang
akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV
diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan
pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.
Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan.

Menurut kasmir (2003:157) Net Present Value merupakan perbandingan antara


PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur investasi. Sedang menurut
Ibrahim (2003:142) Net Present VaLlue (NPV) merupakan net benefit yang telah
didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai
discount factor11. Dan untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat
bunga yang relevan.

d. Metode Profitability Index (PI)

Pemakaian metode Profitability Index ini caranya adalah dengan menghitung


melalui perbandingan antara nilai sekarang (Present Value) dari rencana
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai
sekarag (Present Value) dari ivestasi yang telah dilaksanakan. Jadi, profitability
index dapat dihitung dengan membandingkan antara PV kas masuk dengan PV
kas keluar.

C. Klasifikasi Investasi

Investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka
pendek. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar dan
investasi jangka pendek merupakan kelompok investasi lancar.

1. Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:

a. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.


b. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya
pemerintah dapat menjual investasi tersebut tanpa timbul kebutuhan kas.
c. Berisiko rendah.

Maka pembelian surat-surat berharga yang beresiko tinggi karena dipengaruhi


oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam investasi jangka
pendek12.

2. Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau penyertaan


sebagian kekayaan suatu perusahaan lain dengan maksud untuk
memperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasasi atau
mengendalikan perusahaan tersebut. Beberapa bentuk penanaman dalam
investasi jangka panjang antara lain :
a. Penanaman atau penyertaan dalam bentuk saham, obligasi dan surat-
surat berharga lainnya.
b. Dana untuk melunasi utang jangka panjang atau dana khusus lainnya.
c. Pembelian tanah dengan rencana penggunaan dana dimasa yang akan
datang13.

D. Biaya Investasi

Biaya perolehan suatu investasi mencakup biaya perolehan lain disamping harga
beli, seperti komisi broker, jasa bank, dan pungutan oleh bursa efek. Jika suatu
atau sebagian investasi diperoleh dengan penerbitan saham atau surat berharga
lain, maka biaya perolehannya adalah nilai wajar dari surat berharga yang
diterbitkan dan bukan nilai nominal atau value. Jika suatu atau sebagian investasi
diperoleh dengan pertukaran dengan aktiva lain, biaya perolehan investasi
tersebut ditentukan dengan mengacu pada nilai wajar dari aktiva yang
diserahkan atau dapat juga menggunakan nilai wajar dari aktiva yang diperoleh
apabila dianggap lebih andal berdasarkan data/bukti yang tersedia.

Piutang, bunga, royalti, dividen dan sewa sehubungan dengan suatu investasi
secara umum dianggap sebagai penghasilan (return) investasi tersebut. Tetapi
dalam keadaan tertentu arus masuk seperti dapat merupakan suatu pemulihan
biaya dan tidak merupakan penghasilan. Misalnya jika bunga yang dibayar telah
diakrual sebelum pembelian investasi yang berbunga dan oleh karena itu
dimasukkan dalam biaya perolehan yang dibayar untuk investasi tersebut,
penerimaan berikutnya dari bunga dialokasikan antara periode sebelum dan
sesudah pembelian, bagian sebelum pembelian dikurangi dari biaya perolehan.
Jika deviden dideklarasikan dari laba praakuisisi, maka dividen praakuisisi
tersebut dikurangkan dari biaya perolehan.

Perbedaan antara biaya perolehan dan nilai penebusan (redemption value) suatu
investasi dalam sekuritas hutang (diskonto atau premi pada pembelian) biasanya
diamortisasi oleh investor selama periode dari pembelian sampai saat jatuh
tempo sehingga hasil yang konstan (constant yield) diperoleh dari investasi
tersebut. Diskonto atau premi yang diamortisasi tersebut dikreditkan atau
dibebankan pada penghasilan bunga, dan sehingga merupakan penambahan
atau pengurangan dari nilai tercatat sekuritas (carrying value) tersebut. Nilai
tercatat yang dihasilkan, selanjutnya dianggap sebagai harga perolehan 14.

E. Nilai Tercatat Investasi

1. Investasi Lancar

Terdapat pendapat berbeda mengenai nilai tercatat yang tepat untuk investasi
lancar. Ada yang menekankan bahwa untuk laporan keuangan yang
dipersiapkan menurut biaya perolehan aturan umum tentang biaya dan nilai
bersih yang direalisasi yang mana yang lebih rendah dapat diterapkan pada
investasi, dan karena kebanyakan investasi lancar dapat dipasarkan, nilai
tercatatnya adalah biaya atau nilai pasar mana yang lebih rendah. Dengan kata
lain metode ini memberikan nilai neraca yang wajar (prudent) dan tidak
menyebabkan pengakuan keuntungan yang tidak direalisasi dalam penghasilan.

Pendapat lain mengenai investasi lancar yang merupakan subtitusi kas adalah
menilainya dengan nilai wajar, yakni dengan nilai pasar. Perusahaan tidak
memperhatikan unsur harga perolehan melainkan kas yang dapat diperoleh
dengan menjualnya kembali. Persediaan dengan investasi lancar merupakan hal
yang berbeda. Investasi lancar dapat dengan mudah dijual sedangkan laba tidak
dapat diakui sebelum penjualan persediaan dipastikan.

Perhatian perusahaan biasanya langsung pada nilai keseluruhan dari portofolio


investasi lancar, dan bukan pada investasi individual, karena investasi tersebut
dimiliki secara kolektif sebagai tempat penyimpanan kekayaan. Maka sejalan
dengan pandangan ini, investasi dicatat pada biaya atau nilai pasar yang mana
yang lebih rendah dinilai pada suatu portofolio agregat, dalam total atau dengan
kategori investasi, dan tidak pada basis investasi individual. Namun, ada juga
yang berpendapat bahwa penggunaan dasar portofolio menghasilkan kerugian
yang dikompensasi dengan keuntungan yang tidak direalisasi15.

2. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang biasanya dicatat pada biaya perolehan. Tetapi jika
terjadi penurunan yang tidak bersifat sementara dalam penilaian investasi jangka
panjang tersebut, nilai tercatat dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut.
Indikator nilai suatu investasi dapat diperoleh dengan mengacu pada nilai
pasarnya, aktiva dan kinerja investasi serta arus kas yang diharapkan dari
aktivitas tersebut. Resiko dan jenis serta penyertaan (stake) investor pada
investasi juga diperhitungkan. Pembatasan distribusi oleh investasi tersebut atau
pelepasan investasi oleh investor mungkin mempengaruhi investasi. Contoh :
pembayaran dividen atau pembayaran kembali investasi.

Banyak investasi jangka panjang yang secara individual penting bagi perusahaan
yang melakukan investasi. Nilai tercatat dari investasi jangka panjang karenanya,
biasanya ditentukan secara individual. Namun, dari beberapa negara, sekuritas
ekuitas mudah dipasarkan yang diklasifikasikan sebagai investasi jangka panjang
dapat dinilai menurut yang terendah antara biaya dan nilai pasar yang ditentukan
pada basis portofolio. Dalam hal ini, penurunan sementara dan pemulihan atas
penurunan tersebut dimasukkan dalam ekuitas.

Penurunan selain penurunan sementara dalam nilai tercatat investasi jangka


panjang dibebankan pada laporan laba rugi. Penurunan nilai tercatat dapat
dipulihkan jika selanjutnya terdapat kenaikan dalam nilai invetasi tersebut, atau
jika alasan penurunan tersebut tidak relevan lagi. Pemulihan tersebut tidak boleh
menyebabkan nilai investasi melebihi biaya perolehannya semula (original cost).

Investasi properti lazim dicatat sebagai investasi jangka panjang kecuali apabila
dimaksudkan untuk dimiliki dalam waktu satu tahun atau kurang. Investasi
properti tidak boleh disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap dan tidak boleh
disusutkan16.

F. Pelepasan Investasi (Disposal Of Investment) dan Pemindahan


Investasi

Pelepasan investasi dapat terjadi karena penjualan, kerusakan, bencana,


peraturan pemerintah dan sebagainya sehingga tidak dapat digunakan lagi oleh
perusahaan. Pada penjualan suatu investasi, selisih antara nilai tercatat dan hasil
neto, diakui pada laporan laba rugi sebagai keuntungan atau kerugian penjualan.
Setiap penurunan nilai pasar investasi lancar yang dicatat pada yang terendah
antara biaya dan nilai pasar pada dasar portofolio dilakukan terhadap biaya
perolehan secara agregat, investasi individual tetap dicatat pada biaya. Dengan
demikian, laba atau rugi penjualan suatu investasi individual didasarkan pada
biaya perolehan, namun penurunan agregat pada nilai pasar dari portofolio
tersebut ditentukan.

Kadang-kadang investasi jangka panjang direklasifikasi sebagai investasi lancar.


Pemindahan tersebut dilakuakan berdasarkan nilai terendah antara biaya
perolehan dan nilai tercatat jika investasi lancar dicatat pada nilai terendah
antara biaya dan nilai pasar. Investasi yang direklasifikasi dari lancar ke jangka
panjang masing-masing dipindahkan berdasarkan nilai terendah antara biaya
perolehan dan nilai pasar17.

Anda mungkin juga menyukai