Oleh :
Semester/Kelas :
3/A4
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Phase Failure Relay.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Proteksi.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Puhrani Burhan, MT selaku dosen mata kuliah Sistem Proteksi.
2. Teman-teman dan semua pihak yang berpartisipasi dalam menyelesaikan
makalah ini.
3. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan.
Penyusun
Daftar Isi
Judul.................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ................................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................................. 3
Abstrak ............................................................................................................................... 4
BAB 3 Penutup.................................................................................................................. 12
Kesimpulan ................................................................................................................... 12
Saran ............................................................................................................................. 12
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 13
Abstrak
Sebelum mengetahui fungsi dan jenisnya, harus di pahami dulu “apakah relay itu
?“. Relay adalah sakelar listrik (elektrik) yang membuka atau menutup sirkuit
atau rangkaian lain dalam kondisi tertentu.
Jadi alat kontak ini pada dasarnya adalah sakelar yang membuka dan
menutupnya (open dan close-nya) dengan tenaga listrik melalui coil yang
terdapat di dalamnya. Pada awalnya sebuah relay memiliki koil ( lilitan tembaga
/ cooper) yang melilit pada sebatang logam, pada saat koil di beri masukan arus
atau tegangan listrik maka koil akan membuat medan elektromagnetik yang
mempengaruhi batang logam di dalam lingkaran-nya tersebut untuk
menjadikannya sebuah magnet.
Kekuatan magnet yang terjadi pada batang logam tersebut menarik lempeng
logam lain yang terhubung melalui armature /tuas ke sebuah sakelar. Biasanya
relay memicu sakelar terbuka dan tertutup, dan hal ini tergantung tipe dan
kebutuhan.
BAB 1
Pendahuluan
Ketika lilitan pada motor menarik arus yang lebih besr daripada
kemampuannya, itu dapat menyebabkan kelebihan panas yang
menyebabkan melemahnyaa isolasi pada motor. Hal ini tidak dapat di ubah
dan dapat semakin parah setiap harinya. Mengakibatkan lilitan motor akan
bertambah pendek dan menyebabkan kerusakan pada motor. Reaksi dari
thermal overload mungkin terlalu lambaat untuk memberikaan perlindungan
yang efektif dari kelebihan panas yang dihasilkan oleh arus tinggi. Maka dari
itu sebuah relay kegagalan fasa (Phase Failure Relay) akan lebih membantu
untuk membatasi arus lebih.
1.3 Tujuan
BAB 2
Pembahasan
PFR atau kepanjangan dari Phase Failure Relay adalah sebuah alat atau
komponen yang sering digunakan untuk mengontrol kondisi tegangan 3 fasa
yang mengalir pada suatu rangkaian.Alat ini sebenarnya mempunyai prinsip
kerja yang hampir sama dengan TOR atau Thermal Overload Relay yang biasa
digunakan untuk merngamankan motor listrik dari kemungkinan beban lebih.
Di dalam alat PFR ini terdapat sebuah relay yang akan berkerja apabila ada
salah satu Fasa yang lepas atau kurang kencang sehingga membuat suplai
tegangan dan arus memjadi tidak Stabil.Walaupun begitu alat ini masih ada
sistem toleransinya jadi apabila semisal ada suatu fasa yang lepas atau
kurang kencang alat ini tidak langsung berkerja melainkan akan mengontrol
seberapa besar tegangan jatuh atau perbedaan tegangan antara fasa satu
dengan yang lainnya atau bisa disebut ada jangka waktunya.
Fungsi utama dari alat adalah sebagai kontrol pengaman atau proteksi untuk
mengamankan kontrol dari sebuah keadaan kondisi tegangan yang tidak
efisien, seperti:
Alat ini akan berkerja pada saat ada salah satu fasa yang kurang stabil
tegangannya. Maka kontak NO,NC dari alat ini akan berkerja. Semisal
yang anda pasang adalah NO maka akan menutup dan sebaliknya.
b. Cara Pemasangan
NO (Normally Open= Bila coil contactor atau relay dalam keadaan tak
terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak
terhubung) dan kontak NC (Normally Close= Sebaliknya dengan Normally
Open). Seperti dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Setelah kita mengenal apa itu Phase Failure Relay, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
3.
Fungsi dasar dari peralatan proteksi ialah untuk memutuskan sistem pada
rangkaian pengendali melalui fungsi NO da NC nya, maka sebaiknya NC dari
Thermal Overload di pasang pada input koil dari kontaktor masing masing
atau bisa juga pada input utama rangkaiannya. Maka didapat gambar seperti
dibawah ini, dalam tegangan kerja rangkaian yang berbeda.
Hal yang sama bisa juga dilakukan pada NC dan NO dari RCP Relay, Phase
Failure Relay, limit switch, TDR Time Delay Relay / Timer dan berbagai jenis
Sensor sesuai dengan sistem kerja motor atau sistem sistem kelistrikan yang
lain.
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
RCP relay dan Phase Failure Relay ini berfungsi untuk memonitoring tegangan
listrik jatuh, urutan fasa dan asimetri keteradaan tiga satuan gelombang. RCP
relay ini akan beroperasi pada tegangan jatuh dan kebalikan gelombang,
yang sangat penting untuk proteksi kerja motor induksi.
3.2 Saran
Bagi mahasiswa ataupun para peminat agar pada saat melakukan
penyettingan
relay harus betul-betul memahami, sehingga tidak terjadi kegagalan operasi
pada relay tersebut. Karena akan sangat fatal jika relay mengalami kegagalan
operasi.
Daftar Pustaka
http://electric-mechanic.blogspot.co.id/2010/10/prinsip-kerja-elektro-mekanis-
magnetik.html (diakses pada 19/12/2017 18.50 WITA)
http://electric-mechanic.blogspot.co.id/2012/09/pengaplikasian-kerja-no-dan-
nc-proteksi.html (diakses pada 19/12/2017 18.52 WITA)