Anda di halaman 1dari 13

Phase Failure Relay

Mata Kuliah : Sistem Proteksi


Dosen : Ir. Puhrani Burhan, MT

Oleh :

Ficha Meilawaty Choir (C010316068)


M. Rubiannto Sugeng (C010316069)
Nanda Restu Handoyo (C010316070)

Semester/Kelas :
3/A4

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2017
Phase Failure Relay 2

Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Phase Failure Relay.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem Proteksi.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Puhrani Burhan, MT selaku dosen mata kuliah Sistem Proteksi.
2. Teman-teman dan semua pihak yang berpartisipasi dalam menyelesaikan
makalah ini.
3. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan.

Penyusun menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam


pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna
di masa yang akan datang.

Banjarmasin, 20 Desember 2017

Penyusun

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 3

Daftar Isi

Judul.................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ................................................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................................................. 3
Abstrak ............................................................................................................................... 4

BAB 1 Pendahuluan ............................................................................................................ 5


Latar Belakang................................................................................................................. 5
Rumusan Masalah........................................................................................................... 5
Tujuan ............................................................................................................................. 5

BAB 2 Pembahasan ............................................................................................................ 6


Pengertin Phase Failure Relay ........................................................................................ 6
Fungsi Phase Failure Relay .............................................................................................. 7
Prinsip Kerja dan Cara Pemasangan Phase Failure Relay ............................................... 7

BAB 3 Penutup.................................................................................................................. 12
Kesimpulan ................................................................................................................... 12
Saran ............................................................................................................................. 12
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 13

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 4

Abstrak

Sebelum mengetahui fungsi dan jenisnya, harus di pahami dulu “apakah relay itu
?“. Relay adalah sakelar listrik (elektrik) yang membuka atau menutup sirkuit
atau rangkaian lain dalam kondisi tertentu.

Jadi alat kontak ini pada dasarnya adalah sakelar yang membuka dan
menutupnya (open dan close-nya) dengan tenaga listrik melalui coil yang
terdapat di dalamnya. Pada awalnya sebuah relay memiliki koil ( lilitan tembaga
/ cooper) yang melilit pada sebatang logam, pada saat koil di beri masukan arus
atau tegangan listrik maka koil akan membuat medan elektromagnetik yang
mempengaruhi batang logam di dalam lingkaran-nya tersebut untuk
menjadikannya sebuah magnet.

Kekuatan magnet yang terjadi pada batang logam tersebut menarik lempeng
logam lain yang terhubung melalui armature /tuas ke sebuah sakelar. Biasanya
relay memicu sakelar terbuka dan tertutup, dan hal ini tergantung tipe dan
kebutuhan.

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 5

BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Ketika lilitan pada motor menarik arus yang lebih besr daripada
kemampuannya, itu dapat menyebabkan kelebihan panas yang
menyebabkan melemahnyaa isolasi pada motor. Hal ini tidak dapat di ubah
dan dapat semakin parah setiap harinya. Mengakibatkan lilitan motor akan
bertambah pendek dan menyebabkan kerusakan pada motor. Reaksi dari
thermal overload mungkin terlalu lambaat untuk memberikaan perlindungan
yang efektif dari kelebihan panas yang dihasilkan oleh arus tinggi. Maka dari
itu sebuah relay kegagalan fasa (Phase Failure Relay) akan lebih membantu
untuk membatasi arus lebih.

1.2 Rumusan Masalah

1 Apa itu Phase Failure Relay?


2 Apa fungsi dari Phase Failure Relay?
3 Bagaimana prinsip kerja dan cara pemasangan Phase Failure Relay?

1.3 Tujuan

Dengan di buatnya makalah ini, penulis bertujuan untuk mengetahui :

1 Pengertian Phase Failure Relay


2 Fungsi dari Phase Failure Relay
3 Prinsip kerja dan cara pemasangan Phase Failure Relay

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 6

BAB 2
Pembahasan

2.1 Pengertian Phase Failure Relay

PFR atau kepanjangan dari Phase Failure Relay adalah sebuah alat atau
komponen yang sering digunakan untuk mengontrol kondisi tegangan 3 fasa
yang mengalir pada suatu rangkaian.Alat ini sebenarnya mempunyai prinsip
kerja yang hampir sama dengan TOR atau Thermal Overload Relay yang biasa
digunakan untuk merngamankan motor listrik dari kemungkinan beban lebih.
Di dalam alat PFR ini terdapat sebuah relay yang akan berkerja apabila ada
salah satu Fasa yang lepas atau kurang kencang sehingga membuat suplai
tegangan dan arus memjadi tidak Stabil.Walaupun begitu alat ini masih ada
sistem toleransinya jadi apabila semisal ada suatu fasa yang lepas atau
kurang kencang alat ini tidak langsung berkerja melainkan akan mengontrol
seberapa besar tegangan jatuh atau perbedaan tegangan antara fasa satu
dengan yang lainnya atau bisa disebut ada jangka waktunya.

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 7

2.2 Fungsi Phase Failure Relay

Fungsi utama dari alat adalah sebagai kontrol pengaman atau proteksi untuk
mengamankan kontrol dari sebuah keadaan kondisi tegangan yang tidak
efisien, seperti:

1. Salah satu, dua phasa, atau ke tiga fasenya hilang


 yang dimaksudkan hilang adalah copot atau lepas.

2. Urutan fase yang salah


 semisal mau mengoneksi ke motor litrik yang seharusnya R,S,T malah
kebalik jadi R,T,S maka alat ini akan berkerja.

3. Tegangan under voltage


 adalah tegangan dibawah batas normal biasanya.

4. Tegangan over voltage


 tegangan lebih atau kelebihan tegangan yng tidak sesuai dengan
biasanya.

5. Frekuensi abnormal under / upper Frequensi yang tidak stabil kadang


naik kadang turun akan membuat alat ini dapat berkerja

2.3 Prinsip kerja dan Cara Pemasangan Phase Failure Relay

a. Prinsip kerja atau cara kerja

Alat ini akan berkerja pada saat ada salah satu fasa yang kurang stabil
tegangannya. Maka kontak NO,NC dari alat ini akan berkerja. Semisal
yang anda pasang adalah NO maka akan menutup dan sebaliknya.

b. Cara Pemasangan

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 8

 Pertama-tama lakukan hubungan antara mcb sirkuit pemutus dan


kontaktor/ motor starter.
 Kemudian Apakah hubungan antara 3 kawat antara kontak atau dan relay
overload.
 Kemudian mendapatkan tiga koneksi fase untuk perangkat kontrol fase
PF dan menghubungkannya seperti yang ditunjukkan dalam diagram di
atas.
 Kemudian mendapatkan koneksi L1 titik dalam perangkat PF dan
terhubung ke jalur umum untuk relay di PF yang 2.
 Setelah itu lakukan hubungan antara PF point 3 dan kelebihan
menyampaikan NC titik 96.
 Setelah mendapatkan koneksi dari titik relay overload 95 dan
menghubungkannya dengan kontaktor biasanya terbuka titik tambahan
dan push button merah yang biasanya dekat.
 Kemudian mendapatkan koneksi kawat dari titik koneksi lainnya dari
saklar merah yang off tombol push dan terhubung ke saklar pada tombol
push yang menekan tombol hijau yang memiliki kontak normal terbuka.
 Sekarang lakukan hubungan antara saklar hijau dan aktor cont sisi lain
biasanya kontak bantu terbuka titik dan kemudian menghubungkan
kawat sini dan menyediakannya untuk kumparan aktor cont.

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 9

 Sekarang mendapatkan koneksi dari L1 yang ditampilkan dengan warna


merah dan terhubung ke kumparan sisi lain seperti yang ditunjukkan
dalam diagram di atas.
 Pasokan yang masuk ke mcb (miniatur pemutus sirkuit) 3 tiang CB dan
setelah itu beralih dari pemutus sirkuit dan melakukan koneksi antara
motor listrik tiga fasa dan membebani kontak utama.

c. Pengaplikasian Keja NO dan NC pada Phase Failure Relay

NO (Normally Open= Bila coil contactor atau relay dalam keadaan tak
terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak
terhubung) dan kontak NC (Normally Close= Sebaliknya dengan Normally
Open). Seperti dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Setelah kita mengenal apa itu Phase Failure Relay, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:

1. Peralatan tersebut akan bekerja pada kondisi tertentu


2. Peralatan tersebut terdapat kontak NO dan NC yang bisa digunakan pada
system

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 10

3.

Gambar diatas adalah gambar Rangkaian Pengendali hubung Star Delta.


Pada wiring diagram tersebut belum di pasang sistem proteksi untuk motor,
maka pada Rangkaian Utamanya saya pasang relay pada masing-masing
kontaktornya K1, K2 dan K3 seperti pada gambar berikut :

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 11

Fungsi dasar dari peralatan proteksi ialah untuk memutuskan sistem pada
rangkaian pengendali melalui fungsi NO da NC nya, maka sebaiknya NC dari
Thermal Overload di pasang pada input koil dari kontaktor masing masing
atau bisa juga pada input utama rangkaiannya. Maka didapat gambar seperti
dibawah ini, dalam tegangan kerja rangkaian yang berbeda.

Penempatan NC dan NO dari peralatan peralatan proteksi bisa ditempatkan


dimana saja asalkan bisa memutus sistem interlock dari sebuah rangkaian
pengendali motor.

Hal yang sama bisa juga dilakukan pada NC dan NO dari RCP Relay, Phase
Failure Relay, limit switch, TDR Time Delay Relay / Timer dan berbagai jenis
Sensor sesuai dengan sistem kerja motor atau sistem sistem kelistrikan yang
lain.

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 12

BAB 3
Penutup

3.1 Kesimpulan
RCP relay dan Phase Failure Relay ini berfungsi untuk memonitoring tegangan
listrik jatuh, urutan fasa dan asimetri keteradaan tiga satuan gelombang. RCP
relay ini akan beroperasi pada tegangan jatuh dan kebalikan gelombang,
yang sangat penting untuk proteksi kerja motor induksi.

3.2 Saran
Bagi mahasiswa ataupun para peminat agar pada saat melakukan
penyettingan
relay harus betul-betul memahami, sehingga tidak terjadi kegagalan operasi
pada relay tersebut. Karena akan sangat fatal jika relay mengalami kegagalan
operasi.

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN


Phase Failure Relay 13

Daftar Pustaka

stevenengineering.com/Tech_Support/ (diakses pada 19/12/2017 19.20 WITA)


http://blog0listrik.blogspot.co.id/2017/04/pfr-relay-phase-failure-relay.html
(diakses pada 19/12/2017 18.26 WITA)

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/rcp-relay-phase-failure-relay/ (diakses pada


19/12/2017 18.38 WITA)

http://electric-mechanic.blogspot.co.id/2010/10/prinsip-kerja-elektro-mekanis-
magnetik.html (diakses pada 19/12/2017 18.50 WITA)

http://electric-mechanic.blogspot.co.id/2012/09/pengaplikasian-kerja-no-dan-
nc-proteksi.html (diakses pada 19/12/2017 18.52 WITA)

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN D3K PLN

Anda mungkin juga menyukai