PENDAHULUAN
bahan obat, bahan bumbu, bahan penyegar atau penyedap dan sebagai pelindung
sayuran, bunga dan tanaman hias, serta pertanaman (Ashari, 1995). Hortikultura
agraris dan merupakan negara dengan iklim tropis yang memiliki variasi agroklimat
yang tinggi. Akan tetapi, produksi hortikultura di Indonesia masih rendah terbukti
dengan tingginya nilai impor yang mencapai 10,29% pada tahun 2014 (Respati et
al, 2015).
hortikultura ialah pola usahatani yang kecil, mutu bibit yang rendah yang ditunjang
balik dari rendahnya pengetahuan petani tentang cara dan teknik budidaya tanaman
hortikultura yang sesuai sehingga dalam proses budidaya lebih efektif, efisien, dan
terorganisir.
Pada penerapan teknologi budidaya hortikultura, salah satu faktor
mesofit yakni tanaman yang memerlukan air cukup. Ketersediaan air yang cukup
memberikan hasil yang optimal dan terhindar dari cekaman air. Cekaman air terjadi
karena adanya kelebihan air maupun kekurangan air. Menurut Islami dan Utomo
(1995) menyatakan bahwa cekaman air berpengaruh secara langsung yang dapat
Untuk itu dalam budidaya sayuran yang intensif dikehendaki agar tersedia
air irigasi sepanjang waktu yang memperhatikan kebutuhan air setiap tanaman.
Kebutuhan air tanaman didefinisikan sebagai jumlah air yang diperlukan untuk
memenuhi kehilangan air melalui proses evapotranspirasi satu tanaman sehat, pada
tanah yang menjamin ketersediaan air, kesuburan dan lingkungan hidup tanaman
cukup baik sehingga tanaman dapat berproduksi maksimal (Doorenbos dan Pruit,
1977). Penggunaan air irigasi yang efektif dan efisien akan menjamin adanya
penggunaan air yang tepat dan sesuai sehingga memberikan manfaat bagi petani
tetapi aliran air dari sumber air tidak mengalir pada saat MT III. Disisi lain, Grabag
memiliki potensi air tanah dangkal yang dapat dimanfaatkan untuk suplai air irigasi.
Menurut data BPS (2013), Grabag merupakan wilayah yang beriklim tropis basah
dengan suhu antara 19oC – 28oC, kelembaban udara 70% - 90%, serta curah hujan
2000 – 3500 mm/tahun dan jenis tanah aluvial. Kondisi tersebut sesuai dengan
syarat tumbuh tanaman hortikultura. Akan tetapi, minat petani dalam budidaya
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Satuan Kerja
teknik untuk menciptakan kondisi yang cocok guna melindungi lingkungan juga
petani.
Sistem irigasi yang dilakukan pada demplot guna mencukupi kebutuhan air
tanaman yakni irigasi pompa dengan memanfaatkan air tanah. Irigasi yang dialirkan
efisien akan berdampak pada produktivitas tanaman. Untuk itu pemberian air irigasi
ini dapat memberikan informasi terkhusus bagi petani daerah lokasi sebagai acuan
pertimbangan pemberian air irigasi pada tanaman hortikultura agar penggunaan air
lebih efektif dan efisien serta informasi kepada pemerintah, peneliti, petani, dan
pihak-pihak yang membutuhkan untuk digunakan sebagai bahan kajian dan dasar
Harjobinangun.
produktivitas.
aktual dengan pemberian air irigasi potensial terhadap hasil produksi. Analisa ini
dapat dipakai sebagai acuan pemberian irigasi pada tanaman hortikultura tertentu
di daerah lokasi penelitian dan di sekitarnya, serta keberhasilan penelitian ini dapat
negeri.