Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH HIDROTERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT

TERHADAP TINGKATAN TEKANAN DARAH PADA


LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN
DEPOK AMBARKETAWANG
GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
ISTIQOMAH
201310201095

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
PENGARUH HIDROTERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT
TERHADAPTINGKATAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA
HIPERTENSI DI DUSUN DEPOK AMBARKETAWANG
GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA1

Istiqomah2, Suri Salmiyati3

INTISARI

Hipertensi merupakan penyebab umum terjadinya stroke, serangan


jantung, hipertensi sering disebut The Silent Killer. Lansia berumur lebih dari 60
tahun terjadi penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan hipertensi. Selain
terapi farmakologi, penatalaksanaan hipertensi dapat menggunakan terapi
nonfarmakologi salah satunya hidroterapi rendam kaki air hangat bermanfaat
untuk mendilatasi pembuluh darah dan memperlancar perendaran darah.
Diketahui pengaruh hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap tingkatan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi Di Dusun Depok Ambarketawang
Gamping Sleman Yogyakarta.
Desain penelitian Quasy Exsperiment dengan rancangan penelitian Pre
Test and Post Test. Sampel 38 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok dengan
pengambilan sampel purposive sampling.Kelompok intervensi 19 responden
diberikan terapi rendam kaki air hangat sore hari dalam waktu 15 menit, kelompok
kontrol 19 responden diberikan rendam kaki air biasa sore dalam waktu 15 menit .
Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan hidroterapi rendam kaki
air hangat tekanan darah sistolik dan diastolik rata-rata 78,9% klasifikasi sedang .
Hasil sesudah dilakukan rendam kaki air hangat tekanan darah sistolik dan
diastolik rata- rata 52,3% klasifikasi normal. Analisis untuk tiap intervensi
menggunakan Uji Wilxocon Rank Test dengan tingkat signifikan α < 0,05,
mengetahui perbedaan keefektifan kedua terapi menggunakan Uji Mann Withney
Test.Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan terapi rendam kaki air hangat
dengan terapi rendam kaki air biasa (p= 0,394 p> 0,05 dan p 0,000 dengan p<
0,05).
Dari penelitian ini, terapi rendam kaki air hangat efektif menurunkan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Dusun Depok, Ambarketawang,
Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Diharapkan bagi lansia penderita hipertensi menerapkan terapi rendam kaki
air hangat sebagai terapi alternatif untuk menurunkan tekanan darah.

Kata Kunci: Hipertensi, Lansia, Hidroterapi, Rendam Kaki Air Hangat.


Kepustakaan: 29 buku (2007-2016), 7 jurnal, 6 website.
Jumlah Halaman: xi, 78 halaman, 10 tabel, 1 skema, 2 gambar,15 lampiran

1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
THE EFFECT OF WARM WATER FOOT SOAKING HYDROTHERAPY
ON BLOOD PRESSURE ON ELDERLY WITH HYPERTENSION
IN DEPOK AMBARKETAWANGGAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA1

Istiqomah2, Suri Salmiyati2

ABSTRACT

Background: Hypertension is a common cause of stroke, heart attack.


Hypertension is often called as the Silent Killer. Elderly more than 60 years old
often experience blood vessels narrowing that causes hypertension. In addition to
pharmacological therapy, the management of hypertension can use non-
pharmacological therapy, one of which is warm water foot soaking hydrotherapy.
It is useful to dilate blood vessels and accelerate blood circulation.
Objective: The study aims to investigate the effect of warm water foot soaking
hydrotherapy on blood pressure in elderly with hypertension in Depok
Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta.
Research Design: The study used QuasyExsperiment with Pre Test and Post Test
design. The samples were 38 respondents who were divided into 2 groups with
purposive sampling. The intervention group of 19 respondents were given warm
water foot soaking in the afternoon for 15 minutes, while the control group of 19
respondents were given water foot soaking for 15 minutes.
Result: The results showed that before the warm water foot soaking hydrotherapy,
the average of systolic and diastolic blood pressure 78,9%. After being given
warm water foot soaking hydrotherapy, the average of systolic and diastolic blood
pressurewas 52,3%. The analysis for each intervention used Wilxocon Rank Test
with significance level α <0.05, while to investigate the difference of the
effectiveness of both therapy, the study employed Mann Withney Test. The result
showed that there was difference of warm water foot soaking therapy and water
foot soaking (p = 0.394 p > 0.05 and p 0.000 with p <0.05).
Conclusion: Based on the results, warm foot soaking therapy is effectively lower
the blood pressure in elderly hypertension in Depok, Ambarketawang, Gamping,
Sleman, Yogyakarta.
Suggestion: Elderly people with hypertension are suggested to apply warm water
foot soaking therapy as an alternative therapy to lower blood pressure.

Keywords: Hypertension, Elderly, Hydrotherapy, Warm Water Foot Soaking.


References: 29 books (2007-2016), 7 journals, 6 websites.
Number of Pages: xi, 78 pages, 10 tables, 1 scheme, 2 figures, 15 appendices

1
Thesis Title
2
Student of School of Nursing, Faculty of Health Sciences, ‘Aisyiyah University of Yogyakarta
3
Lecturerof Health Sciences Faculty, ‘Aisyiyah University Yogyakarta
PENDAHULUAN terbanyak pada lanjut usia antara lain
hipertensi, artritis, stroke, penyakit
Latar Belakang paru obstruksi kronik (PPOK) dan
Lanjut usia adalah kelompok diabetes mellitus (DM).
penduduk yang mencapai umur 60 Seiring dengan bertambahnya
tahun ke atas. Indonesia termasuk usia maka tekanan darah pada lansia
dalam lima besar negara dengan akan bertambah tinggi sehingga lebih
populasi lanjut usia terbanyak di besar berisiko terkena hipertensi.
dunia. Hasil sensus penduduk pada Bertambahnya usia mengakibatkan
tahun 2010, populasi penduduk lanjut tekanan darah meningkat, kedinding
usia di Indonesia adalah 18,1 juta arteri pada lanjut usia akan
jiwa (7,6% dari total penduduk). mengalami penebalan yang
Tahun 2015, populasi penduduk mengakibatkan penumpukan zat
lanjut usia di Indonesia menjadi kolagen pada lapisan otot, sehingga
18,781 juta jiwa (8,5%) dan menyebabkan penyempitan
diperkirakan akan meningkat pada pembuluh darah akibatnya aliran
tahun 2035 adalah 36 juta jiwa darah kejaringan dan organ-organ
(15,8%), dimana provinsi presentase tubuh menjadi berkurang (Anggraini
lansia tertinggi adalah Daerah dkk, 2009).
Istimewa Yogyakarta (13,4%) dan
terendah Papua (2,8%). Berdasarakan Hipertensi merupakan Silent
jenis kelamin, penduduk lansia paling Killer atau pembunuh diam-diam
banyak adalah perempuan (9,0%), karena merupakan penyakit yang
laki- laki (8,0%) harapan hidup tidak menampakkan gejala yang
paling tinggi adalah perempuan, khas.Gejalanya adalah sakit kepala,
(Kemenkes RI, 2016). sesak napas, jantung berdebar-debar,
mudah lelah,telinga berdenging
Peningkatan jumlah penduduk (tinitus), mimisan, penglihatan kabur
lansia disebabkan oleh perbaikan yang disebabkan oleh kerusakan ada
status kesehatan akibat kemajuan otak, mata, jantung dan ginjal
teknologi dan penelitian-penelitian (Tilong, 2015).
kedokteran, perbaikan status gizi,
peningkatan usia harapan hidup, Hampir 1 miliar orang
pergeseran gaya hidup dan diseluruh dunia atau 1 dari 4 orang
peningkatan pendapatan perkapita. dewasa menderita tekanan darah
Terjadinya transisi epidemiologi dari tinggi. Setiap tahun, penyakit
penyakit infeksi menuju penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi
degeneratif yang salah satunya adalah menjadi salah satupenyebab kematian
penyakit sistem kardiovaskular nomor satu didunia setelah stroke dan
(Fatmah, 2010). jantung dengan kematian hampir 9,4
juta orang pertahun. Tahun 2025
Menurut Riskesdas (2013) penderita hipertensi atau tekanan
bertambahnya usia fungsi fisiologis darah tinggi diperkirakan akan
mengalami penurunan akibat proses meningkat mencapai hampir 1,6
penuaan sehingga penyakit tidak miliar orang(WHO, 2013). Angka
menular (PTM) banyak muncul pada prevalensi hipertensi di Indonesia
lanjut usia. Masalah degeneratif berdasarkan diagnosis tenaga
dapat menurukan daya tahan tubuh kesehatan di Indonesia tahun 2013
sehingga rentan terkena infeksi sekitar 9,4%, Daerah Istimewa
penyakit menular. Penyakit Yogyakarta menempati peringkat tiga
penyakit hipertensi yaitu 12,85%, pengobatan tubuh yang
peringkat dua Kalimantan Selatan memanfaatkan air sebagai agen
yaitu 13,1% peringkat pertama penyembuh. Air dimanfaatkan
Sulawesi Utara yaitu 15,0% sebagai pemicu untuk memperbaiki
(Riskesdas, 2013). tingkat kekuatan dan ketahanan
terhadap penyakit. Pengaturan
Cara mencegah dan sirkulasi tubuh dengan menggunakan
mengatasi hipertensi dapat dilakukan terapi air dapat menyembuhkan
dengan cara pengobatan farmakologi berbagai penyakit seperti demam,
dan non farmakologi. Pengobatan radang paru-paru, sakit kepala dan
farmakologi adalah Pengobatan yang insomnia. Terapi air hangat
menggunakan obat atau senyawa berdampak fisiologis bagi tubuh
dalam kerjanya dapat mempengaruhi terutama pada pembuluh darah agar
tekanan darah pasien. Pengobatan sirkulasi darah lancar, dengan
farmakologi dapat menurunkan gangguan encok dan rematik sangat
tekanan darah tinggi namun baik jika terapi air hangat, air
pengobatan ini juga mempunyai efek mempunyai dampak positif terhadap
samping jika dikonsumsi dalam otot jantung dan paru-paru (Susanto,
waktu lama seperti sakit kepala, 2015).
lemas, pusing,gangguan fungsi hati,
jantung berdebar-debar dan mual. Berdasarkan hasil studi
Pengobatan non farmakologi dapat pendahuluan pada tanggal 13
dilakukan dengan memodifikasi gaya Februari 2017 di Puskesmas
hidup seperti berhenti merokok, Gamping 1, teradapat posyandu
menurunkan konsumsi alkohol, Lansia yang aktifsetiapbulan yaitu di
menurunkan asupan garam, Dusun Depok Ambarketawang,
meningkatkan konsumsi buah dan Gamping, Sleman, Yogyakarta.Hasil
sayur, menurunkan berat wawancara dengan kader kesehatan,
badan,penting juga untuk cukup terdapat 38 lansia umur ≥ 60 tahun
istirahat 6-8 jam untuk yang menderita hipertensi. Mayoritas
mengendalikan stress, latihan fisik Lansia yang menderita hipertensi di
dan terapi alternatif komplementer dusun depok berumur 60 tahun
hidroterapi (Lalage, 2015). keatas, berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Menurut kader kesehatan
Hidroterapi dapat yang ada di Dusun Depok, upaya
menurunkan tekanan darah jika terapi yang dilakukakan dalam mengatasi
ini dilakukan secara rutin. Secara hipertensi adalah melakukan
ilmiah air hangat mempunyai dampak sosialisasi tentang makanan yang
dan faktor fisiologis bagi tubuh harus dikonsumsi dan yang harus
terutama pada pembuluh darah dihindarkan dan melakukan
dimana hangatnya air membuat pengobatan dengan obat-obatan
sirkulasi darah menjadi lancar herbal atau obat-obatan yang
danmenguatkan otot-otot ligament diresepkan dokter. Hasil wawancara
yang mempengaruhi sendi dan pengukuran tekanan darah pada 4
tubuh(Lalage, 2015). warga yang menderita hipertensi di
Menurut Ningtiyas (2014) air Dusun Depok, Ambarketawang,
untuk terapi ditetapkan pada suhu Gamping, Sleman, Yogyakarta
31°C sampai 37°C diatas suhu tubuh menunjukkan bahwa belum ada
sehingga pasien merasa nyaman. intervensi untuk mengatasi hipertensi
Terapi air merupakan salah satu cara yang menggunakan terapi
nonfarmakologi yaitu terapi rendam HASIL DAN PEMBAHASAN
kaki air hangat.
Penelitian ini dilaksanakan di
METODE PENELITIAN Dusun Depok, Ambarketawang,
Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan
Penelitian ini dimulai pada tanggal 9-
pendekatan kuantitatif, metode yang
15 Juni 2017 dengan responden
digunakan adalah quasy experiment
adalah lansia yang bertempat tinggal
degan rancangan desain pre test post
di Dusun Depok Ambarketawang,
test. Populasi dalam penelitian ini
Gamping, Sleman, Yogyakarta.
adalah lansia yang mengalami
hipertensi di Dusun Depok Tabel 1 Karakteristik responden di
Ambarketawang Gamping Sleman Dusun Depok Ambarketawang
Yogyakarta sejumlah 38 responden. Gamping Sleman Yogyakarta.
Karak Kel. Kel. Total
Teknik pengambilan sampel Teristik Intervensi Kontrol
dalam penelitian ini menggunakan F % F % F %
Jenis Kelamin
total sampling, dimana sampel dalam Laki- 7 36,8 8 42,1 15 39,5
penelitian ini adalah lansia umur >60 laki
Perempu 12 63,2 11 57,9 23 60,5
tahun yang hipertensi baik laki-laki an
atau perempuan. Usia
60-64 4 21,1 4 21,1 8 21,1
tahun
Jumlah sampel yang 65-69 7 36,8 8 42,1 15 39,5
digunakan pada penelitian ini yaitu tahun
70-74 5 26,3 3 15,8 8 21,1
kelompok intervensi dengan tahun
sebanyak 19 responden dan 75-79 2 10,5 3 15,8 5 13,2
kelompok kontrol sebanyak 19 tahun
80-84 1 5,3 1 5,3 2 5,3
responden. Tahun
Total 38 100 38 100 38 100
Penelitian ini dilakukandi Sumber data primer (2017)
Dusun Depok Ambarketawang
Gamping Sleman Yogyakarta pada Berdasarkan tabel 1
bulan Juni 2017. Intervensi yang menunjukkan data distribusi
dilakukan pada penelitian ini adalah frekuensi karakteristik responden
hidroterapi rendam kaki yang meliputi jenis kelamin dan usia.
menggunakan air hangat selama 15 Berdasarkan karakteristik jenis
menit yang di lakukan pada bagian kelamin responden terbanyak adalah
bawah lutut sampai mata kaki selama kelompok intervensisebagian besar
7 hari. Pengukuran tekanan darah berjenis kelamin perempuan yaitu
diukur dengan menggunakan sebanyak 23orang (60,5%) yang
sphygmomanometer jenis digital dan terdiri dari 12 kelompok intervensi
lembar catatan hasil tekanan darah. dan 11 kelompok kontrol, pada laki-
Uji validitas dan reliabilitas laki sebanyak 15 orang (39,5%) yang
untuk Sphygmomanometer dilakukan terdiri dari 7 kelompok intervensi dan
dengan kalibrasi. Kalibrasi dilakukan 8 kelompok kontrol. Berdasarkan
dengan membandingkan suatu karakteristik usia,responden yang
standar yang terhubung dengan terbanyak adalah responden usia 65-
standar nasional maupun 69 tahun sebanyak 15 responden
internasional dan bahan-bahan acuan (39,5%) 7 responden kelompok
tersertifikasi. intervensi 8 kelompok kontrol.
Tabel 2 Penggolongan tekanan darah Tabel 3 Penggolongan tekanan darah
sistol pre hari ke 1 dan post hari ke 7 diastol pre hari ke 1 dan post hari ke
pada kelompok intervensi dan 7 pada kelompok intervensi dan
kelompok kontroldi DusunDepok, kelompok kontrol di DusunDepok,
Ambarketawang, Gamping, Sleman, Ambarketawang, Gamping, Sleman,
Yogyakarta. Yogyakarta.

Kelompok Klasifikasi Hari ke-1 Hari ke7 Kelompok Klasifikasi Hari ke 1 Hari ke 7
Sistol Sistol Diastol Diastol
F % F % F % F %
Intervensi Normal 1 5,3 10 52,6 Intervensi Normal 4 21,1 9 47,4
Sedang 15 78,9 9 47,4 Sedang 9 47,4 10 52,6
Tinggi 3 15,8 0 0 Tinggi 6 31,6 0 0
Kontrol Normal 16 84,2 17 89,5 Kontrol Normal 3 15,8 2 10,5
Sedang 2 10,5 2 10,5 Sedang 8 42,1 12 63,2
Tinggi 1 5,3 0 0 Tinggi 8 42,1 5 26,3
Sumber data primer (2017) Sumber data primer (2017)
Berdasarkan tabel 2 Berdasarkan tabel 3
menunjukkan data distribusi menunjukkan data distribusi
klasifikasi tekanan darah sistol pre klasifikasi tekanan darah diastol pre
hari ke 1 dan post hari ke 7. Pada hari ke 1 dan post hari ke 7 pada.
tekanan darah sistolik kelompok Pada tekanan darah diastol kelompok
intervensi hari ke 1 atau pengukuran intervensi hari ke-1 atau pengukuran
tekanan darah sebelum diberi terapi tekanan darah sebelum diberi terapi
rendam kaki air hangat terbanyak rendam kaki air hangat terbanyak 9
yaitu 15 responden (78,9%) termasuk responden (47,4%) termasuk ke
ke dalam klasifikasi sedang, 3 dalam klasifikasi sedang. Tekanan
responden (15,8%) termasuk ke darah diastol kelompok intervensi
dalam klasifikasi tinggi. Tekanan hari ke-7 atau pengukuran tekanan
darah sistolik kelompok intervensi darah sesudah diberi terapi rendam
hari ke 7 atau pengukuran tekanan kaki air hangat terbanyak 10
darah sesudah diberi terapi rendam responden (52,6%) termasuk ke
kaki air hangat paling banyak dalam klasifikasi sedang.
terdapat 10 responden (52,6%)
termasuk ke dalam klasifikasi Tekanan darah diastol
normal. kelompok kontrol hari ke-1 atau
pengukuran tekanan darah sebelum
Tekanan darah sistolik diberi terapi rendam kaki air biasa
kelompok kontrol hari ke 1 atau terbanyak 8 responden (42,1%)
pengukuran tekanan darah sebelum termasuk ke dalam klasifikasi
diberi terapi rendam kaki air biasa sedang, 8 responden (42,1%)
terbanyak terdapat 16 responden termasuk ke dalam klasifikasi tinggi.
(84,2%) termasuk ke dalam Tekanan darah diastol kelompok
klasifikasi normal, pada hari ke 7 kontrol hari ke-7 atau pengukuran
kelompok kontrol sesudah diberi tekanan darah sesudah diberi terapi
rendam kaki air biasa 17 responden rendam kaki air biasa terdapat 2
(89,5%) termasuk ke dalam responden (10,5%) termasuk ke
klasifikasi normal. dalam klasifikasi normal,12
responden (63,2%) termasuk ke
dalam klasifikasi sedang.
Tabel 4 Hasil analisis Uji Wilcoxon statistik mann whitney menunjukkan
tekanan darah sistolik dan diastolik bahwa perbedaan tekanan darah sistol
kelompok intervensi dan kelompok post-test antara kelompok perlakuan
kontrol. dan kelompok kontrol didapatkan p
value 0,000 dengan taraf signifikansi
Kelompok P value Keterangan <0,05. Hasil uji statistik mann-
Tekanan Darah whitney menunjukkan p value lebih
Sistol Diastol kecil dari 0,05 (0,000>0,05) maka Ha
Intervensi 0,001 0,003 Ada
penurunan diterima, maka ada penurunan
bermakna tekanan darah sistol post-test
Kontrol 1,000 0,394 Tidak ada kelompok perlakuan dan kelompok
penurunan kontrol menunjukkan hasil perbedaan
bermakna yang bermakna.
Sumber Data Primer (2017)
Adapun tekanan darah
Berdasarkan tabel 4 diastolik post-test antara kelompok
menunjukkan pengaruh pemberian perlakuan dan kelompok kontrol
hidroterapi rendam kaki air hangat didapatkan nilai p value 0,001
pada kelompok intervensi dan dengan taraf signifikansi 0,005. Hasil
kelompok kontrol. Nilai p value uji statistik mann whitney
tekanan darah sistol kelompok menunjukkan p value lebih kecil dari
intervensi yaitu 0,001 dan tekanan 0,05 (0,001<0,05), sehingga dapat
darah diastol 0,003 yang berarti disimpulkan bahwa perbedaan
terdapat pengaruh pemberian tekanan darah diastol post-test antara
hidroterapi rendam kaki air hangat kelompok perlakuan dan kelompok
terhadap penurunan tekanan darah kontrol menunjukkan hasil yang
karena p<0,05. Sedangkan nilai p bermakna.
value tekanan darah sistol pada
kelompok kontrol 1,000 dan diastol PEMBAHASAN
0,394 yang berarti tidak ada pengaruh
karena p>0,05. Hasil penelitian yang
dilakukan di Dusun depok,
Tabel 5 Hasil analisis Uji Mann didapatkan 38 responden menderita
Whitneytekanan darah sistolik dan hipertensi. Kelompok umur
diastolik kelompok intervensi dan terbanyak yaitu usia 65- 69 tahun
kelompok kontrol. sebanyak 15 responden (39,5%) 7
responden kelompok intervensi 8
Kelompok p value Keterangan kelompok kontrol. Menurut Triyanto
Tekanan (2014), faktor usia sangat
Darah berpengaruh terhadap hipertensi
Kelompok Sistol Diastol Ada karena dengan bertambahnya umur
Intervensi 0,000 0,001 penurunan
semakin tinggi untuk terkena risiko
dan bermakna
Kontrol hipertensi, disebabkan oleh
Sumber Data Primer (2017) perubahan alamiah di dalam tubuh
yang mempengaruhi jantung,
Berdasarkan tabel 5 pembuluh darah dan hormon.
menunjukkan hasil perbedaan rata-
rata tekanan darah sistol dan diastol
setelah rendam kaki air hangat pada
kelompok intervensi dan kelompok
kontrol. Berdasarkan hasil uji
Berdasarkan hasil penelitian hipertensi. Dalam lingkup
yang dilakukan di Dusun Depok keperawatan dikembangkan pula
didapatkan jumlah responden terapi non farmakologis sebagai
tertinggi yaitu berjenis kelamin tindakan mandiri perawat seperti
perempuan yaitu sebanyak 23orang massage, meditasi, akupuntur, terapi
(60,5%). Menurut Anggraini, dkk herbal dan hidroterapi.
(2009), dalam jurnal penelitiannya Hidroterapi mengurangi rasa
tentang Faktor-Faktor Yang sakit dengan merangsang produksi
Berhubungan Dengan Kejadian endorphin, yang merupakan zat kimia
Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat saraf yang memiliki sifat analgesik.
di Poliklinik Dewasa Puskesmas Terapi ini juga membantu
Bungkinang Periode Januari Sampai meningkatkan sirkulasi darah dengan
Juni 2008, wanita terlindung dari memperlebar pembuluh darah
penyakit kardiovaskuler sebelum sehingga lebih banyak oksigen
menopause. Wanita yang belum dipasok ke jaringan yang mengalami
mengalami menopause dilindungi pembengkakan. Perbaikan sirkulasi
oleh hormon estrogen yang berperan darah juga memperlancar sirkulasi
dalam meningkatkan kadar (HDL). getah bening sehingga membersihkan
Proses ini terus berlanjut dimana tubuh dari racun. Oleh karena itu,
hormon estrogen tersebut berubah orang-orang yang menderita berbagai
kuantitasnya sesuai dengan umur penyakit seperti rematik, radang
wanita secara alami, yang umumnya sendi, linu panggul, sakit punggung,
mulai terjadi pada wanita umur 45-55 insomnia, kelelahan, stress, sirkulasi
tahun. darah yang buruk (hipertensi), nyeri
Hipertensi menjadi masalah otot, kram, kaku, terapi air
karena sering ditemukan dan menjadi (hidroterapi) bisa digunakan untuk
faktor utama stroke, payah jantung, meringankan masalah tersebut.
dan penyakit jantung koroner. Berbagai jenis hidroterapi, metode
Apabila penyakit ini tidak terkontrol, yang umum digunakan dalam
akan menyerang target organ dan hidroterapi yaitu mandi rendam,
dapat menyebabkan serangan sitzbath, pijat air, membungkus
jantung, stroke, gangguan ginjal, dengan kain basah, kompres,
serta kebutaan. Dari beberapa merendam kaki (Chaiton, 2012).
penelitian dilaporkan bahwa penyakit Penanganan secara non-
hipertensi yang tidak terkontrol dapat farmakologis khususnya hidroterapi
menyebabkan peluang 7 kali lebih rendam hangat merupakan salah satu
besar terkena stroke, 6 kali lebih jenis terapi alamiah yang bertujuan
besar terkena congestive heart untuk meningkatkan sirkulasi darah,
failure, dan 3 kali lebih besar terkena mengurangi edema, meningkatkan
serangan jantung (Rahajeng, 2009). relaksasi otot, menyehatkan jantung,
Pengobatan hipertensi selama mengendorkan otot-otot,
ini menggunakan pengobatan menghilangkan stres, meringankan
farmakologis yang dalam kekakuan otot, nyeri otot,
penggunaannya menimbulkan meringankan rasa sakit,
beberapa efek samping seperti meningkatkan permeabilitas kapiler,
gangguan tidur, sakit kepala, batuk, memberikan kehangatan pada tubuh
hiperkalemia, gangguan sehingga sangat bermanfaat untuk
kardiovaskular, dan lain-lain. Hal terapi penurunan tekanan darah pada
inilah yang mendasari pemilihan hipertensi.
terapi alternatif dalam pengobatan
Berdasarkan hasil uji statistik untuk tekanan darah diastolik
mann whitney menunjukkan bahwa menggunakan uji t test dependen
perbedaan tekanan darah sistol post- didapatkan nilai t = 8,032 dan p value
test antara kelompok perlakuan dan = 0,001 (α = 0,05), ini menunjukkan
kelompok kontrol didapatkan p value bahwa ada perbedaan yang signifikan
0,000 dengan taraf signifikansi tekanan darah pada penderita
<0,05. Hasil uji statistik mann hipertensi sebelum dan sesudah
whitney menunjukkan p value lebih diberikan hydrotherapy rendam kaki
kecil dari 0,05 (0,000>0,05) maka Ha menggunakan air hangat pada
diterima, maka ada penurunan kelompok intervensi di Desa
tekanan darah sistol post-test Nyatyono, Kecamatan Ungaran
kelompok perlakuan dan kelompok Barat, Kabupaten Semarang.
kontrol menunjukkan hasil perbedaan Manfaat atau efek biologis
yang bermakna. panas atau hangat dapat
Adapun tekanan darah menyebabkan dilatasi pembuluh
diastolik post-test antara kelompok darah yang mengakibatkan terjadinya
perlakuan dan kelompok kontrol peningkatan sirkulasi darah. Secara
didapatkan nilai p value 0,001 fisiologis respon tubuh terhadap
dengan taraf signifikansi 0,005. Hasil panas yaitu menyebabkan pelebaran
uji statistik mann whitney pembuluh darah, menurunkan
menunjukkan p value lebih kecil dari kekentalan darah, menurunkan
0,05 (0,001<0,05), sehingga dapat ketegangan otot, meningkatkan
disimpulkan bahwa perbedaan metabolisme jaringan dan
tekanan darah diastol post-test antara meningkatkan permeabilitas kapiler.
kelompok perlakuan dan kelompok Prinsip kerja hidroterapi
kontrol menunjukkan hasil yang rendam hangat dengan menggunakan
bermakna kolam air hangat atau ember yang
Hasil ini juga didukung diisi air hangat yaitu secara konduksi
penelitian sebelumnya oleh Zainatun dimana terjadi perpindahan panas
Zahrah dkk (2016) dengan judul” atau hangat dari air hangat ke dalam
Pengaruh hidroterapi rendam kaki tubuh akan menyebabkan pelebaran
menggunakan air hangat terhadap pembuluh darah dan penurunan
penurunan tekanan darah pada ketegangan otot sehingga dapat
penderita hipertensi di Desa melancarkan peredaran darah yang
Nyatnyono Kecamatan Ungaran akan mempengaruhi tekanan arteri
Barat Kabupaten Semarang2”. oleh baroreseptor pada sinus kortikus
Sampel sebanyak 36 dan arkus aorta yang akan
responden yang dibagi menjadi 18 menyampaikan impuls yang dibawa
kelompok intervensi dan 18 serabut saraf yang membawa isyarat
kelompok kontrol. Instrument dari semua bagian tubuh untuk
pengambilan data dengan menginformasikan kepada otak
pemeriksaan tekanan darah perihal tekanan darah, volume darah
menggunakan sphygmomanometer dan kebutuhan khusus semua organ
jenis digital dan memberikan terapi ke pusat saraf simpatis ke medulla
rendam kaki menggunakan air hangat sehingga akan merangsang tekanan
selama 30 menit. Setelah terkumpul sistolik yaitu regangan otot ventrikel
hasil analisis data untuk tekanan akan merangsang ventrikel untuk
darah sistolik menggunakan uji t test segera berkontraksi. Pada awal
dependent didapatkan nilai t = 4,715 kontraksi, katup aorta dan katup
dan p value = 0,001 (α < 0,05), dan semilunar belum terbuka. Katup
aortadapat dibuka saat tekanan di Fatmah. (2010). Gizi Usia Lanjut.
dalam ventrikel harus melebihi Jakarta: Erlangga.
tekanan katup aorta (Abbot, K.D,
2007) Kemenkes RI. (2016). Infodatin
Pusat Data Dan Informasi
SIMPULAN Kementerian Kesehatan RI
Situasi Lanjut Usia
Ada pengaruh signifikan (LANSIA) di Indonesia.
terhadap tekanan darah pada Jakarta Selatan.
penderita hipertensi yang diberikan
hidroterapi rendam kaki air hangat di Lalage, Z. (2015). Hidup Sehat
Dusun Depok Ambarketawang Dengan Terapi Air . Klaten:
Gamping Sleman Yogyakartadengan Abata Press.
penurunan sistolik rata- rata 52,6%
klasifikasi normal dan diastolik Riskesdas. (2013). Badan Penelitian
52,3% klasifikasi normal dengan dan Pengembangan
nilai p-value (p= 0,394 p> 0,05 dan Kesehatan, Departemen
p 0,000 dengan p< 0,05). Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.

SARAN Susanto, T. (2015). Terapi Air Putih


Mengobati Berbagai
Bagi penderita dan Macam Penyakit.
masyarakat diharapkan dapat Yogyakarta: Medika.
menerapkan terapi nonfarmakologi
rendam kaki air hangat sebagai terapi Tilong, A. D. (2015). Dahsyatnya
alternatif dan manfaatnya untuk Air putih . Yogyakarta:
menurunkan tekanan darah tinggi. Flash Book .
Triyanto, E. (2014). Pelayanan
DAFTAR PUSTAKA Keperawatan bagi
Penderita Hipertensi
Secara Terpadu.
Anggraini, D. A., Annes, W.,
Eduward, S., Hendra, A., & Yogyakarta: Graha Ilmu.
Siahaan, S. S. (2009). WHO. (2013). who1 miliar orang
Fakulas Kesehatan, didunia alami hipertensi,
Universitas Riau . Faktor Retrieved April 8, 2013
faktor Yang Berhubungan from
Dengan Kejadian http://www.voaindonesia.co
Hipertensi Pada Pasien m/a/who-1-miliar-orang-di-
Yang Berobat Di Poliklinik dunia alami
Dewasa Puskesmas hipertensi/1636680.08.04.2
Bangkinang Periode 013 Lisa Schlein
Januari Sampai Juni 2008 ,
31. Zahrah, Z., Aini, F., & Yudanari, Y.
G. (2016). Pengaruh
Abbot,.KD (2007). Hipertensi hidroterapi rendam kaki
Sekunder. Medical Review menggunakan air hangat
21 (3): 71-79. Available terhadap penurunan
from:http://jurnal.pdii.lipi.g tekanan darah pada
o.id/admin/jurnal/21308717 penderita hipertensi di
9.pdf (diakses 17 Juni 2016)
Desa Nyatnyono
Kecamatan Ungaran Barat
Kabupaten
Semarang.Ungaran:
Program Studi Keperawatan
STIKES Ngudi Waluyo .

Anda mungkin juga menyukai