Anda di halaman 1dari 23

A.

KONSEP MEDIS
a. Masalah Utama
Risiko bunuh diri
b. Konsep Dasar Risiko Bunuh Diri
1. Definisi
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya.
bunuh diri memiliki 4 pengertian, antara lain:
1) Bunuh diri adalah membunuh diri sendiri secara intensional
2) Bunuh diri dilakukan dengan intensi
3) Bunuh diri dilakukan oleh diri sendiri kepada diri sendiri
4) Bunuh diri bisa terjadi secara tidak langsung (aktif) atau tidak langsung
(pasif), misalnya dengan tidak meminum obat yang menentukan
kelangsungan hidup atau secara sengaja berada di rel kereta api.

2. Tanda dan gejala


1) Mempunyai ide untuk bunuh diri.
2) Mengungkapkan keinginan untuk mati.
3) Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan.
4) Impulsif.
5) Menunjukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya menjadi sangat
patuh).
6) Memiliki riwayat percobaan bunuh diri.
7) Verbal terselubung (berbicara tentang kematian, menanyakan tentang obat
dosis mematikan).
8) Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat, panic, marah dan
mengasingkan diri).
9) Kesehatan mental (secara klinis, klien terlihat sebagai orang yang depresi,
psikosis dan menyalahgunakan alcohol).
10) Kesehatan fisik (biasanya pada klien dengan penyakit kronis atau
terminal).

1
11) Pengangguaran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau mengalami
kegagalan dalam karier).
12) Umur 15-19 tahun atau di atas 45 tahun.
13) Status perkawinan (mengalami kegagalan dalam perkawinan).
14) Pekerjaan.
15) Konflik interpersonal.
16) Latar belakang keluarga.
17) Orientasi seksual.
18) Sumber-sumber personal.
19) Sumber-sumber social.
20) Menjadi korban perilaku kekerasan saat kecil.

3. Jenis bunuh diri


1) Bunuh diri egoistic (faktor dalam diri seseorang)
Individu tidak mampu berinteraksi dengan masyarakat, ini disebabkan
oleh kondisi kebudayaan atau karena masyarakat yang menjadikan
individu itu seolah-olah tidak berkepribadian. Kegagalan integrasi dalam
keluarga dapat menerangkan mengapa mereka tidak menikah lebih rentan
untuk melakukan percobaan bunuh diri dibandingkan mereka yang
menikah.
2) Bunuh diri altruistic (terkait kehormatan seseorang)
Individu terkait pada tuntutan tradisi khusus ataupun ia cenderung
untuk bunuh diri karena indentifikasi terlalu kuat dengan suatu kelompok,
ia merasa kelompok tersebut sangat mengharapkannya.
3) Bunuh diri anomik (faktor lingkungan dan tekanan)
Hal ini terjadi bila terdapat gangguan keseimbangan integrasi antara
individu dan masyarakat, sehingga individu tersebut meninggalkan norma-
norma kelakuan yang biasa. Individu kehilangan pegangan dan tujuan.
Masyarakat atau kelompoknya tidak memberikan kepuasan padanya
karena tidak ada pengaturan atau pengawasan terhadap kebutuhan-
kebutuhannya

2
4. Etiologi
Secara universal: karena ketidakmampuan individu untuk menyelesaikan
masalah. Terbagi menjadi:
1) Faktor Genetik
a. 1.5-3 kali lebih banyak perilaku bunuh diri terjadi pada individu yang
menjadi kerabat tingkat pertama dari orang yang mengalami gangguan
mood/depresi/ yang pernah melakukan upaya bunuh diri.
b. Lebih sering terjadi pada kembar monozigot dari pada kembar dizigot.
2) Faktor Biologis lain
Biasanya karena penyakit kronis/kondisi medis tertentu, misalnya:
a. Stroke
b. Gangguuan kerusakan kognitif (demensia)
c. DiabetesPenyakit arteri koronaria
d. Kanker
e. HIV / AIDS
3) Faktor Psikososial & Lingkungan
a. Teori Psikoanalitik / Psikodinamika: Teori Freud, yaitu bahwa
kehilangan objek berkaitan dengan agresi & kemarahan, perasaan
negatif thd diri, dan terakhir depresi.
b. Teori Perilaku Kognitif: Teori Beck, yaitu Pola kognitif negatif yang
berkembang, memandang rendah diri sendiri
c. Stressor Lingkungan: kehilangan anggota keluarga, penipuan,
kurangnya sistem pendukung social

3
5. Proses terjadinya bunuh diri

Isyarat Bunuh DiriVerbal/non verbal

Pertimbangan untuk melakukan Bunuh diri

Ancaman Bunuh Diri

Ambivalensi Kematian Kurangnya Respon Positif

Upaya Bunuh diri

Bunuh Diri

6. Akibat
Resiko bunuh diri dapat mengakibatkan sebagai berikut :
1) Keputusasaan
2) Menyalahkan diri sendiri
3) Perasaan gagal dan tidak berharga
4) Perasaan tertekan
5) Insomnia yang menetap
6) Penurunan berat badan
7) Berbicara lamban, keletihan
8) Menarik diri dari lingkungan social
9) Pikiran dan rencana bunuh diri
10) Percobaan atau ancaman verbal

4
c. Pohon Masalah

Risiko mencederai diri sendiri, orang


lain dan lingkungan

Risiko bunuh diri

Harga diri rendah

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien
DS : menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya hidup.
DO : ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuhdiri.
2. Diagnosa keperawatan
Halusinasi
3. Tujuan
1) Pasien tidak melakukan percobaan bunuh diri
2) Pasien dapat membina hubungan saling percaya
3) Pasien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri
4) Pasien dapat mengekspresikan perasaannya
5) Pasien dapat meningkatkan harga diri
6) Pasien dapat menggunakan koping yang adaptif
4. Tindakan keperawatan
Pasien Keluarga
No
SPIP SPIk
1. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat Mengidentifikasi masalah yang sering dirasakan
membahayakan pasien/menjauhkan pasien dari keluarga dan merawat pasien
benda-benda yang dapat membahayakan pasien
misalnya gunting, pisau, tali, kaca, dll.
2. Mengamankan benda-benda yang dapat Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala risiko

5
membahayakan pasien bunuh diri, dan jenis perilaku bunuh diri yang
misalnya menyimpan benda-benda seperti dialami pasien serta proses terjadinya
gunting, tali, kaca, pisau, tali dll ketempat yang
tidak terjangkau oleh pasien atau yang tidak
dapat di lihat oleh pasien
3. Melakukan kontrak treatment
4. Mengajarkan cara-cara mengendalikan
dorongan bunuh diri.
SPIIP SPIIk
1. Mengidentifikasi aspek positif pasien Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat
pasien dengan risiko bunuh diri
2. Mendorong pasien untuk berpikir positif Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat
tentang diri langsung kepada pasien risiko bunuh diri
3. Mendorong pasien untuk menghargai diri
sebagai individu yang berharga
SPIIIP SPIIIk
1. Mengidentifikasi pola koping yang biasa Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di
diterapkan oleh pasien rumah termasuk minum obat (discharge
planning)
2. Menilai pola koping yang biasa digunakan Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
3. Mengidentifikasi pola koping yang mendorong
konstruktif
4. Mendorong pasien memilih pola koping yang
konstruktif
5. Mengajurkan pasien menerapkan pola koping
konstruktif dalam kegiatan harian
SPIVP SPIVk
1. Membuat rencana masa depan yang realistis
bersama pasien
2. Mengidentifikasi cara mencapai masa depan
yang realistis

6
3. Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan
dalam rangka meraih masa depan yang realistis
4. Mengajurkan pasien memasukan dalam jadwal
kegiatan harian

7
C. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
SPIP: Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri
Tahap Orientasi

Perawat Irma :Assalamualaikum mba ayu,selamat pagi mba vira, perkenalkan saya
perawat irma yang bertugas diruangan anggrek saat ini, saya dinas
pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang. Bagaimana perasaan mbak vira
hari ini.

Mba vira : Hari ini saya merasa sedih dan sangat jengkel ners

Perawat Irma : Kalau mba tidak keberatan bagaimana kalau kita bercakap-cakap apa
yang mba vira alami dan rasakan selama ini.

Mba vira: Baik ners, saya bersedia (sambil mengangukan kepala tanda setuju)

Perawat irma : Kalau begitu dimana kita bisa bicara, dan berapa lama kita akan bicara?

Mba vira : Ditaman saja saja mbak, saya biasa suka menyendiri dikamar saya, selama 1
jam mbak

Perawat irma : Baiklah mbak, mari kita kesana.(berjalan menuju taman)

Tahap Kerja

Perawat Irma : Sekarang mba bisa ceritakan bagaimana perasaan mba setelah pacar
yang mba cintai selama 7 tahun, memilih meninggalkan mba dan
menikahdengan wanita lain.

Mba vira : Saya sangat terpukul dan merasa sangat sedih sus, saya merasa dunia akan
runtuh detik itupun juga.

Perawat irma : Apa karena masalah tersebut, mba merasa orang yang paling menderita
didunia ini.

Mba vira : Saya merasa lebih dari itu sus, saya merasa kehidupan saya tidak berarti dan
berguna lagi dan merasa sangat hancur sekali sus.
8
Perawat irma : Bagaimana kepercayaan diri mba, apakah mbak merasa tidak percaya
diri atau merasa lebih rendah dari orang lain.

Mbak vira : Saya sangat malu sus, dengan keluarga, tetangga dan teman-teman saya
terutama sahabat-sahabat saya sendiri sus, saya merasa dia telah membuat
aib dan mencoreng muka saya di hadapan keluarga saya.

Perawat irma : Apakah mbak merasa bersalaha atau sangat menyesal atas kejadian ini.

Mba Vira : Saya sering merasa bersalah dan sering mengurung diri sendiri dikamar sus,
mungkin ini juga salah saya telah mempercayai laki-laki yang belum sah
menjadi suami saya, seandainya saya mendengar nasehat keluarga dan
teman saya mungkin saya tidak ada merasakan hal ini sekarang sus.

Perawat irma : Apa mbak juga kesulitan untuk berkonsentrasi

Mbak vira : Saya sangat lelah dan capek dengan masalah ini sus, jangan saya untuk

berkonsetrasi untuk berpikir jernih saja, saya merasa tidak mampu untuk

melakukannya sus

Perawat irma: Apakah mba pernah berpikir ingin mengakhiri hidup/menyakiti diri mba
sendiri?

Mba vira : Saya pernah minum obat tidur sebanyak 500 butir, dan menyayat
pergelangan tangan saya dengan pisau, tapi saya gagal karena orang tua
saya langsung membawa saya ke rumah sakit sus, bagi saya tidak ada
gunanya lagi saya hidup di dunia ini sus. (sambil menunjukan pergelangan
tangan yang pernah disayat)

Perawat irma : Baiklah mba vira, setelah saya mendengarkan cerita mba tampaknya
mba membutuhkan pertolongan segera, karena ada keinginan mba untuk
mengakhiri hidup, saya juga perlu memeriksa isi kamar mba untuk
memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan mba, seperti
gunting, pisau, kaca, silet, tali jemuran, obat-obatan keras, mulai sekarang
juga saya tidak akan membiarkan mba untuk sendiri, apa yang mbak

9
lakukan ketika keinginan untuk menyakiti diri/bunuh diri tersebut
muncul?

Mba vira :Saya sering menjambak rambut saya dan membenturkan kepala saya
ketembok, serta menyayat pergelangan tangan saya dengan pisau atau silet

Perawat irma: Baiklah mba jika keinginan itu mulai muncul mba harus meminta tolong
kepada perawat diruangan bisa saya, ataupun perawat lain yang sedang
jaga di ruangan ini, keluarga ataupun teman ketika mereka sedang
membesuk mbak, serta mba harus mengingat sang pencipta dan sering
istigfar serta memohon pertolongan kepada allah supaya jin tidak mudah
menggoda mba untuk melakukan hal tersebut. Mba juga jangan sering
menyendiri dikamar cobalah berkumpul dan berinteraksi dengan teman
mbak yang lain. Mba paham dengan apa yang saya sampaikan ?

Mbak vira : Iya sus, saya akan berusaha mencoba nya

Perawat irma : Saya senang mendengarnya, saya yakin mba vira dapat melakukannya

Fase Terminasi

Perawat irma : Bagaimana perasaan mba vira,sekarang setelah mengetau cara


mengatasi keinginan untuk bunuh diri ?

Mba vira : Saya sudah merasa lebih sedikit tenang dari sebelumnya sus.

Perawat irma : Bisa mba sebutkan kembali cara yang saya sebutkan tadi ?

Mba vira : Menyebutkan kembali

Perawat irma : Baiklah mba saya akan menemani mba terus sampai keinginan untuk
bunuh diri mba hilang

SPIIP: Meningkatkan harga diri dan mengidentifikasi aspek positif pasien


isyarat bunuh diri
Fase Orientasi

10
Perawat irma :Assalamualaikum mba ayu, bagaimana perasaan mba ayu pagi ini?

Bagaimana masih ada dorongan mba ayu untuk bunuh diri atau

menyakiti diri? baiklah sesuai janji kita kemarin kita akan


membahas tentang rasa syukur atas pemberian tuhan yang masih
mba miliki serta hal positif yang ada dalam diri mbak, bukanya mba
masih punya keluarga yang sayang dan perduli pada mba, berapa
lama kita akan bercakap dan dimana tempatnya yang mba mau?

Mba vira :Waalaikumsalam sus, alhamdullilah lebih tenang dari pada kemari sus,
dorongan masih ada sus tapi saya berusaha melawannya dengan cara-
cara yang telah suster ajarkan kemarin, saya sangat bersyukur sus masih
memiliki keluarga dan teman yang selalu mendampimgi saya, 1 jam sus
ditaman yang kemarin saja sus.

FaseKerja
Perawat irma : Menurut mba, apa saja dalam hidup mba yang harus mba syukuri,

siapa saja yang akan merasa sedih dan merasa kehilangan jika

mba meninggal? Sekarang coba mba vira ceritakan hal yang baik

dalam hidup mba vira, keadaan yang bagaimana yang membuat

mba merasa puas ?

Mba vira : Saya masih lebih beruntung diberikan keluarga dan teman yang masih
perduli dan menyayangi saya sus, keluarga dan teman-teman saya sus,
saya masih bisa melakukan hal-hal yang saya inginkan, ketika saya
sudah meluapkan menceritakan semua yang saya alami kepada temna-
teman saya

Perawat irma: Bagus ternyata kehidupamn mba vira masih ada hal-hal yang baik dan
patut di syukuri

11
Fase Terminasi

Perawat irma: Bagaimana perasaan mba sekarang setelah kita bercakap-cakap?

Mba vira : Perasaan saya lebih tenang dan damai sus

Perawat irma: Bisa mba sebutkan kembali hal-hal apa saja yang harus mba syukuri
dalam hidup ini ?

Mba vira : Saya meras sangat bersyukur saya masih diberikan kehidupan yang lebih
baik lagi sus dibandingkan orang-orang diluar sana yang menderita
penyakit yang sudah parah dimana mereka terus berjuang demi
kehidupan sedangkan saya selalu berpikir untuk mengakhiri hidup saya
hanya karena persoalan kecil.

Perawat irma: bagus mba vira, terus tingkatkan hal-hal positif yang ada dalam diri
mba, nanti kita akan ketemu jam 1 siang untuk membahasa cara
mengatasi masalah dengan baik, tempat yang mba mau di mana dan
berpa lama mba. jika ada perasaan mba yang tidak enak bisa hubungi
saya di ruangan jaga perawat ya mbak, saya pamit mba

Mba vira : baiklah sus terimakasih

SPIIIP : Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah

Fase Orientasi
12
Perawat irma:Assalamualaikum mba ayu, bagaimana perasaan mba ayu pagi ini?

Mba vira :Waalaikumsalam sus, alhamdullilah lebih baik dan lebih enak dari 2 hari

Perawat irma: Alhamdullilah, semangat mba vira. Apakah masih ada keinginan mbak
untuk bunuh diri? Menurut mba apa lagi hal-hal positif yang perlu
mba syukuri?sekarang kita akan berdiskusi tentang cara mengatasi
masalah yang selama ini timbul, Mba mau berapa lama? ditempat ini
saja atau di taman yang biasa mbak

Mba vira : Terima kasih sus, keinginan itu masih ada tetapi sudah jarang, karena saya
selalu mengalihkan dengan hal-hal yanhg suster ajarkan selama 2 hari
ini sus. Menurut saya hal positifdari diri saya adalah saya masih bisa
merasakan nikmatnya ciptaan yang telah sang pencipta berikan
kepada saya seperti halnya saya masih bisa melihat, merasakan
udaranya dan menikmati setiap hembusan udaranya. 40 menit sus,
dikamar ini saja sus

Perawat irma : Baiklah mba

FaseKerja

Perawat irma: Coba ceritakan situasi yang membuat mba vira ingin bunuh diri

Mba vira :Ketika saya mulai mengingat apa yang sudah kami jalani selama 7 tahun ini
sus, dan bagaimana perjuangan saya hingga bisa terlewati selama 7
tahun itu.

Perawat irma: Baiklah mbak selain bunuh diri apa kira-kira jalan keluar dari masalah
yang mba alami sekarang ?

Mba vira : Saya berusaha memperbaiki diri dan menata kembali hati sayasus
misalnya saya memyempatkan diri saya membaca Al-Qur,an tiap shalat
5 waktu, membaca novel-novel islam,mendengar musik-musik religi,
kemudian, lebih sering bersosialisasi dan berkumpul dengan teman-

13
teman untuk membicarakan hal-hal yang menyenangkan, membuka
kembali hati saya untuk mengenal orang baru lagi dikehidupan saya
sus, mengingat hal-hal lain seperti memperbaiki diri saya supaya saya
mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari dia, berkumpul dengan
teman dan keluarga serta lebih banyak mengingat betapa berharganya
diri saya ketika saya harus mengorbankan nyawa saya hanya untuk
masalah seprti itu

Perawat irma: Ternyata banyak juga ya mba, mari kita pilih salah satu cara mengatasi
masalah yang paling menguntungkan, menurut saya hal yang pertama
dan kedua yang mbakatakan tadi adalah hal yang sangat bagus dan
positif sekali mba, memang lebih bagusnya mba vira fokus
memperbaiki diri terlebih dahulu, supayakita nanti lebih siap menerima
masalah apapun yang akan kita hadapi dengan pasangan yang baru
kelak, dan kita lebih dewasa dan bijak menyikapi masalah yang sama
mba, kalau menurut mbak vira mana yang bagus?

Mba vira : Menurut saya halyang dan kedua pertama sus yaitu berusaha memperbaiki
diri dan menata kembali hati serta lebih sering bersosialisasi dan
berkumpul dengan teman-teman saya untuk membicarakan hal-hal
yang menyenangkan

Perawat irma: Ya, Saya setuju mba bisa kita coba nanti, mari kita buat jadwal
kegiatan dan memasukan kedalam jadwal harian mba vira

FaseTerminasi

Perawat irma: Bagaimana perasaan mba vira setelah kita bercakap-cakap selama 40
menit?

Mba vira : Perasaan saya menjadi lebih tenang dan santai sus

Perawat irma: baiklah mba vira coba dalam satu hari ini mba menyelesaikan masalah
yang mba alami dengan cara yang mba pilih tadi. Besok dijam yang

14
sama kita akan ketemu lagi untuk membahas pengalaman mba vira
dengan menggunakan cara yang dipilih tadi

Mba vira : Baiklah sus, terima kasih

SPIVP: Menyusun rencana masa depan

Fase Orientasi

15
Perawat irma: Assalamualaikum mba ayu, bagaimana perasaan mba ayu pagi hari
ini?, Apakah masa ada keinginan untuk bunuh diri, saya rasa sudah
tidak ada pasti ya mba vira (sampul senyum menatap muka pasien dan
menyentuh pundak pasien), sekarang kita akan berdiskusi tentang
rencana masa depan dan cara mengatasinya, mau berapa lama mbak?
disini saja?

Mba vira : Perasaan saya menjadi lebih tenang dari 3 hari sebelumnya sus, dan saya
merasa keinginan itu sudah tidak ada saya rasakan sus, 1 jam sus, disini
saja sus.

FaseKerja

Perawat irma: Coba ceritakan apa rencana mba vira setelah keluar dari sini

Mba vira :Baiklah sus setelah keluar dari sini saya berencana ingin membuka rumah
baca bagi anak-anak yang tidak mampu serta mengajar sendiri anak-
anak dan orang tua yang buta huruf serta saya berniat mengabdikan diri
saya menjadi seorang pengajar buta yang menurunkan angka buta
huruf di daerah saya

Perawat irma: mba vira membuat rencana yang sangat mulia dan sangat luar biasa
saya sangat setuju mba semoga keinginan mba dapat tercapai, baiklah
sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian dari cara yang
mba pilih, cara yang paling baik dan realistis untuk mencapai masa
depan. Kalau menurut mba vira yang mana?

Mba vira : Kalau menurut saya rencana pertama mbak

Perawat irma: Ya, saya setujua mari bisa di coba, mari jadwalkan dan masukan dalam
jadwal kegiatan harian mba

Mba vira : Baiklah sus.

16
FaseTerminasi

Perawat irma: Bagaimana perasaan mba vira sekarang setelah kita bercakap-cakap?
coba mulai sekarang lakukan dan terapkan rencana yang sudah mba
pilih tadi. besok di jam yang sama kita akan bertema lagi ditemapt ini
untuk membahas pengalaman mbak vira menggunkan cara yang mba
pilih. saya harap mba tetap semangat dan saya yakin masa depan yang
mba inginkan pasti bisa tercapai, saya permisi dulu

Mba vira : Baiklah sus

SPIK: Mendiskusikan masalah dan mengajarkan keluarga tentang cara merawat


anggota keluarga yang beresiko bunuh diri

Fase Orientasi:
17
Perawat irma: Assalamualaikum Bapak, kenalkan saya perawat irma yang merawat
Anak Bapak/Ibu di rumah sakit ini” Bagaiman kalau kita berbincang-
bincang tentang cara merawat agar Mba vira tetap selamat dan tidak
melukai dirinya sendiri. Bagaimana apa Bapak bersedia? Bagaimana
kalau disini saja kita berbincang-bincangnya Pak? Sambil kita
mengawasi terus mba vira.

Bapak Pasien : Waalaikumsalam, iya boleh sus silahkan

Tahap Kerja
Perawat irma:Apa masalah atau kesulitan yang Bapak rasakan dalam merawat mba
vira?
Bapak Pasien : Anak saya sering menyendiri didalam kamar dan sering mencoba
melukai dirinya sendiri dengan menyayat pergelangan tangan dan
minum obat-obatan tertentu
Perawat irma: Begini Bapak/Ibu, mba vira sedang mengalami putus asa yang sangat
berat akibat kekasihnya yang telah meninggalkannya menikah
dengan wanita lain ini terjadi, sehingga sekarang ia selalu ingin
mengakhiri hidupnya karena merasa tak berguna.Bapak sebaiknya
memperhatikan benar-benar kapan mulai munculnya tanda dan
gejala bunuh diri. Pada umumnya orang yang melakukan bunuh
diri menunjukan gejala melalui percakapan misalnyasaya tidak
ingin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya. Apakah Bapak
pernah mendengar mba vira mengatakan hal tersebut?Jika Bapak
menemukan tanda dan gejala seperti itu, mata sebaiknya Bapak
mendengarkan ungkapan perasaan dari mba vira secara serius.
Pengawasan terhadap mba vira pun harus ditingkatkan, Jangan
tinggalkan atau biarkan beliau sendiri dirumah atau jangan biarkan
mengunci diri dikamar. Kalau menemukan dan tanda dan gejala
tersebut, dan menemukan alat-alat yang akan digunakan untuk
bunuh diri. Seperti tali tambang, silet, gunting, ikat pinggang,
pisau serta benda tajam lainnya yang mungkin bisa di
18
gunakanuntuk melukai dirinya, sebaiknyan dicegah dengan
meningkatkan pengawasan dan memberi dukungan untuk tidak
melakukan hal tersebut. Katakan Bapak serta keluarga sayang pada
mba vira dan katakan juga kebaikan-kebaikannya.Selain itu
usahakan 5x sehari Bapak memuji beliau dengan tulus tapi tidak
berlebihan. Tetapi jika sudah terjadi percobaan bunuh diri,
sebaiknya bapak mencari bantuan orang lain. Apabila tidak bisa
diatasi segera rujuk kepuskesmas untuk mendapatkan perawatan
yang serius. Setelah kembali kerumah, Bapak/Ibu perlu membantu
agar mba vira terus berobat untuk mengatasi keinginan bunuh
dirinya.Karena kondisi mba vira yang dapat saja nekat mengakhiri
hidupnya sewaktu-waktu, kita semua harus mengawasi mbavira
terus menerus. Bapak juga kami minta partisipasinya untuk juga
dapat mengawasi mba vira, pokoknya mbavira tidak boleh
ditinggal sendiri sedikitpun untuk sementara karena dalam kondisi
serius, Jika Bapak berbicara pada mba vira focus pada hal-hal
positif, tolong dihindari pernyataan negative”. Selain itu
sebaiknya mbavira punya kegiatan positif seperti melakukan
hobinya bermain membaca buku, menyulam dll supayamba vira
tidak sempat melamun sendiri.
Bapak pasien : Baiklah sus terimasih kasih atas saranya

Fase Terminasi:
Perawat irma:Bagaimana perasaan Bapak setelah mengetahui cara untuk
mengatasi perasaan ingin bunuh diri dan merawat pasien resiko bunuh
diri?
Bapak pasien : Perasaan kami lebih lebih tenang sus karena sudah diajarkan cara-
cara pada saat menghadapi ketika anak kami mengalami keinginan
untuk bunuh diri
Perawat irma: Baiklah Bapak Bagaimana ada yang belum jelas atau mauditanyakan?

Bapak pasien :Tidak ada sus, saya sudah mengerti apa yang sudah dijelaskan tadi

19
Perawat irma:Kalau sudah mengerti bisa bapak ulangi lagi cara-cara merawat
anggota keluarga yang ingin bunuh diri?
Bapak pasien : Menyebutkan kembali yang sudah dijelaskan
Perawat irma:Ya, Bagus jika bapak sudah mengerti. Jangan lupa pengawasannya
ya! Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri segera hubungi kami. Kita
dapatmelanjutkan untuk membicarakan cara-cara meningkatlkan
harga diri mbavira dan penyelesaian masalahnya pada pertemuan
akan datang. Bagaimana bapak setuju?Kalau begitu sampai bertemu
lagi besok disini. Terima kasih atas waktunya.
Bapak pasien : Iya sus saya setuju terima kasih sus

SPIIK:Melatih dan mempraktekan cara merawat pasien resiko bunuh diri

Fase Orientasi:

Perawat irma: Assalamualaikum bapak, sesuai janji kitakemarin lalu alhamdulilah kita
sekarang bisa bertemu lagi. Bagaimana bapak ada pertanyaan tentang
cara merawat pasien resiko bunuh diri yang kita bicarakan minggu
lalu? Sekarang kita akan mempraktekkan cara-cara merawat tersebut
ya bapak. Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba
20
langsung ke mba vira ya? bapak berapa lama waktu yang kita
butuhkan untuk latihan?

Bapak pasien: Tidak ada sus, 15 menit sus

Fase Kerja
Perawat irma: Sekarang anggap saya mba vir yang mengatakan ingin mati saja, coba
bapak praktikan cara berkomunikasi yang benar jika sedang berada dalam
keadaan seperti ini
Bapak pasien:Bapak Pasien mulai mempraktekkan apa yang sudah dijelaskan diatas
Perawat irma: Bagus, cara bapak sudah benar, Sekarang coba praktekkan cara memberi
pujian kepada mba vira
Bapak pasien: Anak bapak mulai rajin sekali membaca
Perawat irma: Bagus, Kemudian bagaimna jika cara memotivasi mba vira minum obat
dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadwal?
Bapak pasien: Harus minum obatnya tepat waktu nak supaya bisa cepat sembuh, bisa
jalan-jalan lagi, dan bisa kuliah serta berkumpul dengan teman-temannya
Perawat irma: Bagus sekali, ternyata bapak sudah mengerti cara merawat mba vira,
Bagaimana Jika sekarang kita mencobanya langsung kepada mba vira?
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada klien)

Fase terminasi

Perawat irma: Bagaimana perasaan bapak berlatih cara merawa mba vira di rumah?
Setelah ini coba bapak lakukan apa yang sudah kita lakukan tadi setiap
kali membesuk mba vira
Bapak pasien: Baiklah sus
Perawat irma: Baiklah bagaimana kalau 2/3 hari lagi bapak datang kembali kesini dan kita
akan mencoba lagi cara merawat mba vira sampai bapak lancar
melakukannya.Jam berapa bapak bisa kemari? Baik saya tunggu, kita
ketemu lagi di tempat ini ya bapak
Bapak pasien: Baiklah sus, jam 10 sus

21
SPIIIK: Perencanaan pulang bersama keluarga/Aktivitas di rumah dengan pasien resiko bunuh
diri
Fase Orientasi:

Perawat irma: Assalamualaikum bapak, hari ini mba vira sudah boleh pulang, maka
sebaiknya kita membicarakan jadwal mba vira selama dirumah, berapa
lama kita bisa diskusi?
Bapak pasien: Waalaikumsalam sus, baiklah sus silahkan
Perawat irma: Baik mari kita diskusikan

Fase Kerja

22
Perawat irma: Bapak ini jadwal mba vira selama dirumah sakit, coba perhatikan,
dapatkah dilakukan dirumah?‟ tolong dilanjutkan dirumah, baik
jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya. Ha-hal yang perlu
diperhatikanlebih lanjut adalah perilaku yang diitampilkan oleh mba
vira selama dirumah. Kalau misalnya mba vira Mengatakan terus
menerus ingin bunuh diri, tampak M‟ba gelisah dan tidak terkendali
serta tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, tolong bapak
dan sekeluarga hubungi perawat di puskesmas terdekat dari rumah
bapak, ini nomor telpon puskesmas yang biasa di hubungi (0370)
1507936.
Bapak pasien: Baiklah sus
Fase Terminasi

Perawat irma: Bagaimana bapak ada yang belum jelas? ini jadwal kegiatan harian
mba vira untuk dibawah pulang. Ini surat rujukan untuk perawat di
puskesmas panakkukang, jangan lupa control ke puskesmas sebelum
obat habis atau ada gejala yang tampak
Bapak pasien: Baiklah sus, terima kasih atas penjelasanya

23

Anda mungkin juga menyukai